You are on page 1of 2

Dakwah Nabi Muhammad Secara Tersembunyi dan Para Pemeluk Agama Islam Yang Pertama Oleh: Ivan Fauzan

1006659716 Didalam buku Manhaj Haroki yang dikarang Munir Ghaddban, beliau menunjukkan bahwa ada lima tahap dari perjalanan Rasulullah dalam upaya menegakkan kalimat Allah dan agama Islam, tahapan itu 1. Siriyatud Dawah Wa Sirriyatut Tandzim (dakwah tertutup dan struktur gerakan tertutup). 2. Jahriyatud Dawah Dan Sirriyatut Tandzim (dakwah secara terbuka dan struktur gerakan tertutup). 3. Iqomatud Daulah (mendirikan negara). 4. Ad Dawah Wa Tastbitu Daaimmiha (negara dan pengukuhan ornament-ornamentnya). 5. Intisyarud Dawah Fil Ardhi (menebarkan dakwah kepenjuru dunia). Dalam kisah permulaan dakwah Rasulullah S.A.W. untuk menyebar Islam, beliau memulainya dengan berdakwah secara sembunyi yaitu dakwah kepada orang-orang terdekat dengannya. Berawal dengan keluarga dekat, kemudian sahabat, dan seterusnya orang-orang baik yang dikenalinya. Beliau melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi dan lebih banyak melakukan pendekatan pribadi karena ingin menjaga keutuhan dakwah yang baru bertunas ditengah-tengah masyarakat jahiliyah, dan juga untuk menjaga keamanan kaum muslim yang didominasi oleh orang-orang fakir dan orang-orang lemah dari teror dan intimidasi kafir quraisy. Seruan dan ajakan beliau mendapat sambutan positif dari mereka karena mereka mengatahui bahwa beliau adalah seorang yang baik, jujur, soleh dan beramanah. Merekalah (keluarga dekat, sahabat dan lain lain) yang pertama menerima agama Islam yang tertulis dalam sejarah Islam dikenali sebagai As Saabiqun al Awwalun (generasi pertama memeluk agama Islam). Orang pertama yang masuk Islam adalah istri Nabi sendiri yaitu Khadijah binti Khaulid. Di ikuti oleh Ali bin Abi Talib, Zaid bin Harith, dan seterusnya oleh Abu Bakar. Abu Bakar lah yang merupakan seorang yang sangat berpengaruh, beliau membantu Nabi dalam mengislamkan beberapa tokoh besar dalam Islam seperti Uthman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah. Nama-nama tersebut adalah para tokoh-tokoh besar Quraisy yang memeluk Islam karena usaha Abu Bakar.

Melalui pendakwahan Nabi S.A.W., pengikut nabi semakin bertambah dan terus tersebar di Mekah, dengan dakwah secara sembunyi, Rasulullah S.A.W. sering berkumpul dengan mereka di rumah Al-Arqam Bin Abu Al-Arqam untuk memberi pengajaran dan bimbingan tetang Islam. Selain rumah Arqam, Nabi juga sering bertemu dengan mereka di rumah sahabat-sahabat yang lain, diantaranya adalah di rumah Said bin Zaid. Pertemuan-pertemuan di rumah Al-Arqam Bin Abu Al-Arqam jauh dari keramaian dan kesibukkan kota makkah sehingga kerahasian dakwah yang dilakukan Rasulullah tetap terjaga dari mata-mata kafir quraisy, dan oleh karena itu hampir tidak dapat diketahui keberadaan gerakan ini dan strukturnya, karena memang Rasulullah sangat ingin menjaga kerahasian dan keamanan para pengikutnya. Nabi menyadari bahwa jumlah pengikut masih belum cukup dan tidak mampu (sekitar 40 orang) untuk menangkis serangan dan tekanan dari pihak kafir Quraisy. Oleh karena itu, pendakwahan Rasulullah secara sembunyi ini diintensifkan dan terus dilakukan selama tiga tahun. Dan dalam fase ini terbentuklah para kaum yang beriman atas dasar persaudaraan, saling menyampaikan risalah, tolong-menolong dan mengatur kedudukan dan strategi. Disaat Hamzah bin Abdul Muthalib,dan sebahagian tokoh-tokoh besar Quraisy, termasuk juga Umar bin al-Khattab, masuk Islam, persaudaraan umat Islam menjadi semakin kuat oleh saat itu itu turunlah Surah Al-Hijr 15: 94-96: Oleh itu, sampaikanlah secara berterus-terang apa yang diperintahkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan janganlah engkau hiraukan bantahan dan tentangan kaum kafir musyrik itu. Sesungguhnya Kami tetap memelihara dan mengawalmu dari kejahatan orang-orang yang mengejek-ejek dan mempersendakanmu, (Iaitu) mereka yang mengadakan Tuhan yang lain bersama-sama Allah, maka mereka akan mengetahui kelak (akibatnya). Dalam ayat di atas, Allah telah memberikan hikmah kepada Nabi S.A.W. untuk menyampaikan dengan terang-terang kepada masyarakat quraisy dakwah tauhid, padahal sebelumnya rasulullah diperintahkan agar meninggalkan orang-orang quraisy dengan cara yang baik, dan Allah telah menjamin keberlangsungan dan keamanan dakwah Rasulullah dari makar dan kejahatan kaum quraisy yang suka membuat fitnah.

Buku : Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfurry

You might also like