You are on page 1of 8

PROPOSAL

PEMBIBITAN KARET STUMP OKULASI

Oleh: Ir. Aan Suherlan S. Sumanta Adirja.

Team Teknis Komoditi Perkebunan Kab.Lebak Tahun 2012

DAFTAR ISI

I. II.

Latar belakang Tinjauan teknis 1. luas lahan 2. waktu penyelenggaraan 3. Tenaga kerja 4. Bahan dan alat

III.

Rencana biaya

IV.

Analisa biaya dan pendapatan

V.

Kesimpulan Lampiran.

PROPOSAL PEMBIBITAN KARET STUMP OKULASI

I.

LATAR BELAKANG Permintaan konsumen terhadap bibit karet Stump okulasi pada saat ini cukup baik, hal ini akibat dari berkembangnya industri BAN kendaraan bermotor dan industri lainnya yang menggunakan bahan baku karet alam. Konsumen dari bibit karet Stump okulasi ini adalah petani karet dan pengusaha perkebunan karet yang tersebar di wilayah propinsi Banten dan sekitarnya. Menurut informasi dari Dinas Kehutana dan Perkebunan Propinsi Banten,kebutuhan karet Stump okulasi sampai tahun 2012 mencapai 100.000 s.d 150.000 pohon untuk perluasan kebun Karet rakyat di sentra produksi karet rakyat di wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglan. Hal ini hanya bisa terpenuhi 25.000 pohon setiap tahunnya sehubungan keterbatasan dana untuk membuat pembibitan. Selain perkebunan rakyat di wilayah Banten juga banyak permintaan Bibit karet Stum okulasi ini dari luar Banten seperti Lampung,Jawa Tengah,untuk pengembangan lahan kebun karet rakyat dan Perkebunan Swasta. Hal tersebut merupakan peluang bagi pihak suasta untuk penyediaan bibit karet stump okulasi sesuai permintaan konsumen.

II.

TINJAUAN TEKNIS. 1. Luas Lahan: Luas lahan 1(satu) hektar bisa di gunakan untuk membuat pembibitan karet sebanyak 80.000 pohon untuk batang bawah,lahan pembibitan ini bisa di sewa dari lahan masyarakat atau langsung di beli,guna pembibitan tahun-tahun berikutnya. Di lahan pembibitan ini di buat /di bangun: Tempat pendederan biji terdiri beberapa bedengan. Penempatan bibit karet hasil okulasi di polybag Sumur/pompa air untuk menyiram bibit. Pondok/saung jaga,merangkap gudang, peralatan dan bahan

2. Waktu penyelenggaraan Waktu penyelenggaraan pembibitan selama 2.5 tahun Tahun ke 1: Persiapan lahan dan pendederan biji karet sampai siap di Okulasi (kurang lebih 8-12 bulan) Tahun ke 2: pemeliharaan bibit karet di polybag (setelah di okulasi) dan seleksi bibit yang siap tanam s/d pertengahan tahun ke 3 Akhir tahun ke 2 menjelang petengahan tahun ke 3 bibit karet Stump okulasi siap tanam / siap jual dengan ketinggian rata-rata 0.50 meter dalam polybag.

3. Tenaga Kerja Tenaga kerja pembibitan karet terdiri dari: 1. Tenaga kerja lapangan. 2. Tenaga teknis/pengawas/pemandu lapangan. Pengupahannya berdasarkan standart HOK (Hari Orang Kerja). 4 . Bahan dan Alat. 1. Bahan : 1. Biji karet 2. Bambu 3. Pasir 4. Pupuk organik dan anorganik 5. Polybag 6. Pestisida 7. Entres (mata okulasi) 8. dll 2. Alat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tali rapia Pisau okulasi Gergaji entres Hand sprayer Embrat dll

III.

RENCANA BIAYA : ( secara detail dapat di lihat pada lampiran ) A. Tahun ke I: 1.Tenaga kerja Rp. 12.915.000.2.Bahan dan alat Rp. 31.950.000.Jumlah ( A ) : Rp. 44.865.000.-

B. Tahun ke II: 1. Tenaga kerja 2.Bahan dan alat

Rp. 104.650.000.Rp. 19.875.000.-

Jumlah ( B ) Rp. 124.525.000.Jumlah (A+B) RP. 169.390.000.-

TOTAL COST (TC)

RP. 169.390.000.-

( Seratus Enam Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah).

IV. ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN 1. Biaya total/total cost ( T C ) 2. Pendapatan = Rp.169.390.000.-

Pendapatan adalah jumlah bibit karet siap salur ( 50.000.- batang ) x harga bibit /batang ( Rp.7000.- ) TOTAL PENDAPATAN/TOTAL REVENUE ( TR ) = 50.000 batang x RP. 7.000.= Rp. 350.000.000.-

y resiko ke gagalan 10% ( Rp.35.000.000.- ) - pendapatan bersih ( TR ) = Rp.350.000.000 - Rp.35.000.000 = Rp.315.000.000.3. Keungtungan : = TR TC Rp.315.000.000 Rp.169.390.000 = Rp.136.000.000.( seratus tiga puluh enam juta rupiah )

Catatan : - harga bahan dan alat : konstan - harga jual bibit : konstan

IV.

KESIMPULAN

1. Usaha pengadaan bibit karet stump okulasi pada saat ini dan 5 (lima) tahun ke depan masih menguntungkan karna minat masyarakat perkaretan ( petani dan pengusaha ) masih tinggi untuk mengembangkan kebun karet. 2. Selama bahan baku karet alam belum bisa tergantikan dengan karet sintetis ( ban kendaraan belum bisa pakai karet sintetis ) permintaan karet alam akan terus meningkat, hal ini berdampak kepada penyediaan bahan tanaman/bibit karet yang terus meningkat

Rangkasbitung, 2012

You might also like