You are on page 1of 35

TEORI DASAR MIKROKONTROLER

2.1

Pengenalan Mikrokontroller Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan

mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :

1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan. 2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. 3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah. 4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. 5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat. 2.2 Unit Mikrokontroller Keluarga MCS-51 merupakan mikrokontroller 8 bit seperti terlihat pada table berikut ini :

Device

Internal memory program

Internal memory data 256 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 256 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM

Timer/efen Counter 3 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit

Interupt S 6 5 5 6 5 5 5 5 5

8052AH 8051AH 8051 8032AH 8031AH 8031 8751H 8751H-12 8751H-88

8K x 8ROM 4K x 8ROM 4K x 8ROM None None None 4K x 8ROM 4K x 8ROM 4K x 8ROM

Tabel 2.1. keluarga MCS51

Terdapat beberapa anggotanya mempunyai internal memory, salah satunya adalah mikrokontroller AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 80C51 dimana memory internal ini dapat diprogram dan dihapus secara elektrik diproduksi oleh ATMEL Corporation. AT89C51 dibuat compatible dengan sel instruksi dan pin keluaran standar industri MCS-51 yang memiliki 4Kbyte RAM internal dengan teknologi flas EEPROM yang dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. DT-51 merupakan development tools yang terdiri dari 2 bagian terintegrasi yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Komponen utama perangkat keras DT-51 ialah mikrokontroler AT89C51 yang merupakan salah satu turunan keluarga MCS-51 Intel dan

telah menjadi salah satu standar industri dunia. Selain mikrokontroler, DT-51 dilengkapi pula dengan EEPROM yang memungkinkan DT-51 bekerja dalam mode stand-alone (bekerja sendiri tanpa komputer). Selain komponen-komponen tersebut masih banyak fungsi lain pada DT-51, antara lain : timer, counter, RS-232 serial port, Programmable Perangkat Interface (PPI), serta LCD port. Perangkat lunak DT-51 terdiri dari Downloader DT51L dan Debugger DT51D. Downloader berfungsi untuk mentransfer user program dari PC (Portable Computer) ke DT-51, sedangkan debugger akan membantu user untuk melacak kesalahan program*. Spesifikasi DT-51 1. Berbasis mikrokontroler 89C51 yang berstandar industri. 2. Serial port interface standar RS-232 untuk komunikasi antara komputer dengan board DT-51. 3. 8 Kbytes non-volatile memory (EEPROM) untuk menyimpan program dan data. 4. 4 port input output (I/O) dengan kapasitas 8 bit tiap portnya. 5. Port Liquid Crystal Display (LCD) untuk keperluan tampilan. 6. Konektor ekspansi untuk menghubungkan DT-51 dengan add-on board yang kampatibel dari Innovative Electronics.

*Lihat AT89S51/52 Development Tools DT-51 MinSys.

Gambar di bawah ini menunjukan tata letak dari DT-51

Gambar 2.1. Tata Letak DT-51

2.3

Mikrokontroller AT89C51 Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.

Mikrokontroler AT89C51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high density

non-volatile memory Atmel. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler AT89C51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel. Karakteristik lainya dari mikrokontroler AT89C51 sebagai berikut : Low-power 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram* Dua timer counter 16 bit RAM 128 byte Lima interrupt Arsitektur perangkat keras 89C51 mempunyai 40 kaki, 31 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dll.

*32 jalur masukan dihimpun dalam 4 buah port, setiap port memiliki 8 buah masukan

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89C51 Fungsi dari mikrokontroler AT89C51 secara keseluruhan dapat digambarkan yaitu sebagai berikut : Pin 1 sampai 8 Adalah kelompok pin untuk port 1. Port 1 ini merupakan port I/O dua arah yang digunakan untuk penghubungan dengan peralatan luar. Pin 9 Adalah masukan reset. Dimana ketika ada masukan sinyal dalam waktu tertentu pada pin ini, mikrokontroler akan di reset. Pin 10 sampai 17 Adalah port 3 yang juga merupakan port I/O. Port 3 terdiri dari pin-pin diperlihatkan tabel dibawah ini. yang

Bit P3.0 P3.1 P3.2 P3.3 P3.4 P3.5 P3.6 P3.7

Nama RXD TXD


INT0

Fungsi Alternatif Port input serial Port output serial Interupsi eksternal 0 Interupsi eksternal 1 Input Eksternal waktu/pencacah 0 Input Eksternal waktu/pencacah 1 Jalur menulis memori data eksternal Jalur membaca memori data eksternal

INT1
T0 T1

WR
RD

Tabel 2.2. fungsi pin pada P3

Pin 18 Adalah XTAL 2 yaitu untuk keluaran dari inverting oscillator amplifier. XTAL 2 digunakan untuk pewaktuan mikrokontroler. Pin 19 Adalah XTAL 1 yaitu masukan untuk inverting oscillator amplifier dan masukan untuk rangkaian sumber detak (clock). Pin 20 Adalah ground dan diberi simbol gnd. Pin ini terhubung dengan jalur netral/ground dari rangkaian pengatur daya. Pin 21 sampai 28 Adalah port 2 yang juga sebagai port I/O.

Pin 29 Adalah Program Store Enable ( PSEN ), yaitu masukan sinyal baca untuk memori program eksternal agar masuk ke dalam bus selama proses pemberian/pengambilan instruksi (fetching). Pin 30 Adalah Address Latch Enable (ALE) yaitu keluaran yang menghasilkan pulsa-pulsa untuk mengancing byte rendah alamat selama mengakses eksternal. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai PROG atau masukan pulsa program selama pemograman. Pin 31 Adalah External Acces Enable ( EA ) yang merupakan sinyal kontrol untuk pembacaan memori program. Apabila diset rendah (L) maka mikrokontroler akan melaksanakan seluruh instruksi dari memori program eksternal, sedangkan jika diset tinggi (H) maka mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari memori program internal ketika isi program kurang dari 4096. Port ini juga berfungsi sebagai tegangan pemograman (V pp = + 12V) selama proses pemograman. Pin 32 sampai 39 Adalah merupakan port 0 dan berfungsi sebagai I/O. Pin 40 Adalah Vcc atau sumber tegangan. Pin ini dihubungakan dengan jalur positif dari rangkaian pengatur daya

2.4

Organisai Memori Mikrokontroller AT89C51

AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 8051yang program memorinya dapat diprogram dan dihapus secara elektrik. AT89C51 mempunyai lokasi alamat yang terpisah untuk program memori dan data memori . seperti yang terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Blok Diagram Inti Dari AT89C

Pemisahan memori program dan data tersebut membolehkan memori data diakses dengan alamat 8 bit, sehingga dapat dengan cepat dan mudah disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8 bit. Namun demikian, alamat memori data 16-bit bisa juga dihasilkan melalui register DPTR.

Gambar 2.4. Struktur Memori Mikrokontroler AT89C51

2.4.1

Memori Program Memori program hanya bisa dibaca saja karena bersifat sebagai ROM. diakses

Memori ini disimpan dalam Flash PEROM. Memori program yang

bisa

langsung hingga 64 Kbyte. Pada gambar memori program terdapat strobe (tanda) untuk akses memori program eksternal melalui sinyal PSEN (Program Strobe Enable).

Mikrokontroler AT89C51 mempunyai 4 Kbyte memori program internal. Bila memakai memori program eksternal, maka pin ` EA diberi logika Low. Apabila ingin memakai memori program internal pin ` EA logika High. diberi

2.4.2

Memori Data Memori data menempati ruang alamat terpisah. Memori eksternalnya

dapat diakses secara langsung hingga 64 Kbyte. CPU akan memberikan sinyal baca RD dan tulis WR selama mengakses memori data eksternal.

Gambar 2.4. menampilkan ruang alamat memori data internal dan eksternal. Perincian ruang memori data internal seperti gambar 2.5. dibagi menjadi tiga blok yaitu, 128 lower, 128 upper, dan Register Fungsi Khusus (Special Function Register = SFR). Pengaksesan langsung dengan alamat diatas 7FH mengakses suatu memori, sedangkan pengaksesan tak langsung dengan alamat di atas 7FH mengakses ruang memori lain yang berbeda. Pada memori data internal 128 byte lower terdapat empat bank delapan register (Ro...R7). FFH UPPER 128 80H 7H LOWER 128 0 Gambar 2.5. Memori Data Internal AKSES DENGAN PENGALAMATAN TAK LANGSUNG AKSES DENGAN PENGALAMATAN TAK LANGSUNG AKSES DENGAN PENGALAMATAN LANGSUNG FFH SFR dan

80H

Pengalamatan langsung dari 80H sampai FFH tergolong dalam Berikut fungsi yang terdapat dalam SFR. 1. Program Status Word (PSW) PSW berisi bit-bit status yang berkaitan dengan kondisi CPU saat itu. terletak dalam ruang SFR pada lokasi D0H. 2. Akumulator ACC atau akumulator menempati lokasi E0H dan digunakan sebagai untuk penyimpanan data sementara dalam program. 3. Register B Register B terletak pada lokasi F0H. Register ini digunakan selama

SFR.

PSW

register

operasi

perkalian dan pembagian. Saat intstruksi MUL AB terjadi perkalian antara akumulator dengan data yang tersimpan dalam register B register B dan akumulator (A). akumulator dengan data 4. Stack Pointer (SP) Register SP terletak pada lokasi 81H. SP merupakan register dengan panjang 8 bit dan digunakan dalam proses simpan dan ambil dari/ke 5. Data Pointer Register Data Pointer atau DPTR mengandung byte tinggi (DPH) dan rendah (DPL) masing-masing berada di lokasi 83H dan 82H. DPTR dimanipulasi sebagai dua register 8 bit yang terpisah. 6. Port 0, Port 1, Port 2, Port 3 P0, P1, P2, P3 masing-masing menempati lokasi 80H, 90H, A0H, dan B0H. dapat byte stack. dan hasilnya 16 bit disimpan dalam

Instruksi DIV AB melakukan pembagian antara

yang tersimpan dalam register B.

7. Register Kontrol (Control Register) Pada register kontrol terdapat TMOD sebagai pewaktu. 8. Timer Register Timer register merupakan register pencacah 16 bit. Timer 0 high dan timer 0 low terdapat pada masing-masing 8CH dan 8AH. Timer 1 high dan 1 low terdapat dilokasi 8DH dan 8BH. 2.4.3 Memori Eksternal Selain mikrokontroler berjenis PEROM AT89C51, dan internal juga RAM yang terdapat memori pada Timer

DT51

mempunyai

eksternal Only

EEPROM

(Electrically

Erasable

Programmable

Read

Memory). Sesuai dengan namanya maka EEPROM dapat ditulis dan dihapus secara elektrik, mirip seperti RAM namun bersifat non volatile sehingga data yang tersimpan dalam EEPROM tidak hilang meskipun catu daya dimatikan. AT28C64B adalah suatu memori eksternal seperti yang digunakan sebagai tambahan dalam menyimpan program dan data. Pada menulis dan membaca, memori ini tidak terdiri dari suatu halaman memiliki 28 pin inisialisasi, pengaksesannya baik dalam

membutuhkan komponen luar. Didalamnya

register 64 byte untuk penulisan. Memori AT28C64B

yang terdiri dari 13 pin pengalamatan, 8 pin I/O data dan 3 pin

serta 2 pin untuk Vcc dan ground, sedangkan 2 pin lainnya tidak

dihubungkan.

Gambar 2.6. Electrically-Erasable and Programmable Read Only Memory (EEPROM) AT28C64B.

Untuk penggunaan memori ini seperti telah disinggung diatas, dilakukan dari mikrokontroler. Sebagai memori program, pengaturan

dilakukan dari mikrokontroler pada pin ALE, pin EA dan pin PSEN . Pin ALE sebagai pengunci alamat, pin pengambilan instruksi. Jika

EA

berfungsi untuk menentukan pada Vcc, maka

EA

disambung

mikrokontroler mengambil instruksi dari memori internal, dan bila EA tersambung pada ground maka pengambilan instruksi dari memori eksternal. Sedangkan untuk inisialisasi pengambilan program dari memori pin PSEN . Sama dengan memori internal, program Penggunaan sebagai memori data, dilakukan pada pin untuk penulisan data dan pin RD untuk hanya ekternal diatur pada dapat dibaca.

WR dan pin RD . Pin WR

pembacaan data.

2.5

Set Instruksi
Ada beberapa instruksi yang dikenal oleh mikrokontroler AT89C51 yaitu: Instruksi aritmetika Intruksi logika dan manipulasi bit Instruksi transfer data Instruksi percabangan Instruksi-instruksi tersebut dijelaskan berikut ini.

2.5.1

Instruksi Aritmetika Intruksi aritmetika mencakup penambahan (ADD), pengurangan

(SUBB), perkalian (MUL), dan pembagian (DIV). 1. Penambahan (ADD) Instruksi ini menjumlahkan suatu data dengan isi akumulator dan hasilnya disimpan dalam akumulator. Operasi ADD : AA+data 2. Pengurangan (SUBB) Instruksi ini mengurangkan isi akumulator dengan isi carry flag dan isi data.

Operasi SUBB : AA-C-data


3. Perkalian (MUL) Instruksi ini mengalikan isi akumulator dengan isi register B.

Operasi MUL : ABA*B


4. Pembagian (DIV)

Instruksi ini akan membagi isi register akumulator dengan isi register B.

Operasi DIV : ABA/B


5. Penambahan satu (INC) Proses ini menambahkan satu pada isi suatu register atau memori.

Operasi INC A : ABA+B


6. Pengurangan Satu (DEC) Proses ini kebalikan dari proses pengurangan satu. 2.5.2 Instruksi Logika Dengan Manipulasi Bit Instruksi logika dan manipulasi bit terdiri dari : 1. Logika AND (ANL) Instruksi ini melakukan proses logika AND antara suatu register dengan register, register dengan data, carry flag dengan suatu alamat, dan lainTabel kebenarannya terlihat pada Tabel 2.3 lain.

#1 0 0 1 1

#2 0 1 0 1

HASIL 0 0 0 1

Tabel 2.3. operasi AND

Sebagai contoh, misalnya akumulator berisi 1011 1011B dan register R0 berisi 0100 1100B dengan instruksi ANL A, R0 menyebabkan isi sebagai berikut : akumulator menjadi

A B

: 1011 1011 : 0100 1100 0000 1000 akumulator akan berisi 0000 1000B atau 08H

Format instruksi AND : ANL A, @Rr ANL A, #data ANL alamat data, A ANL alamat, #data

2. Logika OR (ORL) Instruksi ini melakukan logika OR antara suatu register dengan register, dengan data, carry flag dengan isi suatu alamat bit. Tabel kebenaran untuk logika OR ditunjukkan oleh Tabel 2.4. register

#1 0 0 1 1

#2 0 1 0 1

HASIL 0 1 1 1

Tabel 2.4. Operasi OR

Format instruksi OR: ORL A, @Rr ORL A, #data ORL alamat data, A ORL A, alamat data 3. Logika NOT (CPL) Instruksi ini melakukan proses logika NOT pada suatu register, carry atau isi suatu alamat bit. Tabel kebenarannya sebagai berikut. flag,

#1 0 1

HASIL 1 0

Tabel 2.5. Operasi NOT

Format instruksi NOT: CPL A CPL alamat bit

4. Logika EXOR (XRL) Instruksi ini melakukan proses logika exlusive-OR antara register dengan register, register dengan data, dan lain-lain. Tabel kebenarannya sebagai berikut. #1 0 0 1 1 #2 0 1 0 1 HASIL 0 1 1 0

Tabel 2.6. Operasi EXOR 5. Manipulasi Pengesetan (CLR) Instruksi ini menyebabkan suatu bit menjadi reset atau nol Format instruksi CLR : CLR A CLR alamat bit

6. Manipulasi Bit Pengesetan (SETB) Instruksi ini akan mengeset bit yang dimaksud (atau 1) Format instruksi SETB : SETB C SETB bit

7. Manipulasi Bit Pengisian (MOV) Instruksi ini akan mengisi suatu data dalam bentuk byte. Format instruksi MOV : MOV @Rr, A MOV A, @Rr MOV @Rr, #data MOV @Rr, alamat data MOV A, alamat data

8. Manipulasi Lompat Program counter akan meloncat ke alamat yang dikehendaki. Format instruksinya : JC alamat kode JNC alamat kode

2.5.3

Instruksi Transfer Data Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :

1. register-register 2. memori-memori 3. register-memori 4. antarmuka-register 5. antarmuka-memori Contoh : MOV A, R0 : Pindahkan isi register R0 ke akumulator.

MOV A, @R0 : Pindahkan isi memori yang alamatnya ditunjukkan oleh register R0 ke akumulator. MOV A, P3 : Pindahkan isi port 3 ke akumulator.

2.5.4 Instruksi Percabangan Instruksi percabangan ini dibagi dua yaitu percabangan dengan dan percabangan tanpa syarat. Percabangan dengan syarat terdiri atas : syarat

CJNE Instruksi ini akan membandingkan isi register atau isi memori dengan suatu

data. Bila hasil perbandingan itu sama, instruksi selanjutnya yang akan dituju. Bila tidak sama, instruksi yang ditunjuk oleh label yang akan dilaksanakan. Format instruksi CJNE :

CJNE A, @Rr DJNZ Instruksi ini akan mengurangi isi register atau memori dengan satu. Bila 0, instruksi selanjutnya akan dilaksanakan dan bila belum 0 ke label. Format instruksi DJNZ : DJNZ Rr, alamat kode DJNZ alamat data, alamat kode JBC Instruksi ini akan menguji suatu alamat bit. Apabila alamat bit berisi 1 bit tersebut akan di clear dan selanjutnya program menuju tabel. Bila berisi 0, instruksi selanjutnya yang akan dieksekusi. Format instruksi JBC : JBC alamat bit, alamat kode Percabangan tanpa syarat meliputi : Long Jump (LJMP) Format instruksi Long Jump : LJMP alamat kode Short Jump (SJMP) Format instruksi Short Jump : SJMP alamat kode alamat (set) bit instruksi sudah

dilanjutkan

2.6

Progaram sumber assembly Program sumber assembly merupakan program yang ditulis oleh pembuat program berupa kumpulan baris-baris perintah dan biasanya disimpan dengan extension .ASM. program sumber assembly terdiri atas beberapa bagian yaitu Label, Mnenonikm Operand, dan Komentar. 1. Label

Label sangat berguna dalam pemberian nama pada alamat-alamat yang dituju, karena pemberian label pada suatu alamat lebih bersifat relatif. Selain itu, label juga digunakan sebagai catatan diri alur program. Untuk membuat label, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, dimana persyaratan ini kadang-kadang juga bergantung pada program assembler yang digunakan, yaitu : A. Harus diawali dengan huruf. B. Tidak diperbolehkan adanya label yang sama dalam satu program assembly. C. Maksimal 16 karakter. D. Tidak diperbolehkan adanya karakter spasi dalam label.

2.

Mnemonic

Mnemonic atau bisa juga disebut kode operasi adalah kode-kode yang akan dikerjakan oleh program assembler yang ada pada mikrokontroller merupakan perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang sangat bergantung dengan jenis mikrokontroller yang digunakan. Contoh, untuk keluarga MCS51 digunakan MOVX, MOV, ADD dan lain-lain. 3. Operand

Operand merupakan pelengkap dari mnemonic, jumlah operand yang dibutuhkan oleh satu mnemonic tidak selalu sama, sebuah mnemonic dapat memiliki tiga, dua, satu atau bahkan tidak memiliki operand sama sekali. 4. Komentar

Bagian komentar tidak mutlak ada dalam sebuah program, namun bagian ini sangat berguna untuk menjelaskan proses-proses kerja ataupun catatan-catatan tertentu pada bagian-bagian program. Bahkan pembuat program seringkali membutuhkannya untuk mengingat kembali jalannya program rancanganya. 2.7 Sistem pengalamatan Dalam sebuah program, terdapat beberapa system pengalamatan yang perlu diketahui, yaitu : 2.7.1 Pengalamatan Langsung 1. Immediate Data Proses pengalamatan ini terjadi pada sebuah perintah ketika nilai operand merupan data yang akan diproses. Biasanya operand tersebut selalau dengan tanda #. Operand yang digunakan operand yang data juga dapat berupa bilangan bertanda mulai Contoh : Mov A,#-1 sama dengan Mov A,#0FFH diawali

digunakan pada immediate

-256 hingga +256

Bilangan 1 adalah sama dengan 0 dikurangi 1, dalam bentuk heksa bilangan 00H jika dikurangi 1, hasilnya adalah 0FFH. Dengan pengertian seperti dianggap sama dengan 0FFH. 2. Pengalamatan Data ini, bilangan -1

Proses pengalamatan ini terjadi pada sebuah proses perintah ketika nilai operand merupakan alamat dari data yang akan di isi, dipingahkan atau diproses.

2.7.2 Pengalamatan Tak Langsung Proses pengalamatan ini terjadi pada sebuah perintah ketika salah satu operand merupakan register berisikan alamat dari data yang akan di dipindahkan. Pengalamatan jenis ini biasa digunakan untuk melakukan isi atau penulisan,

pemindahan, atau pembacaan beberapa data dalam lokasi memori yang mempunyai urutan beraturan. 2.7.3 Pengalamatan Kode Pengalamatan merupakan alamat kode dari merupakan instruksi jump pengalamatan dan call. kerja Biasanya operand, operand

tersebut akan menuju ke suatu alamat yang telah diberi label sebelumnya. 2.7.4 Pengalamatan Bit Pengalamatan bit adalah pengalamatan ketika operand menunjuk alamat pada RAM internal ataupun register fungsi khusus yang kemampuan pengalamatan secara bit. Berdasarkan penulisannya, pengalamatan ini terdiri dari beberapa macam yaitu : 1. Langsung menuju ke alamat bit Contoh : Setb 0B0H mempunyai ke

Perintah ini memberikan logika 1 pada bit di alamat B0H dengan pengalamatan secara bit. 2. Menggunakan operator titik Contoh : Setb P3.0 terletak

Perintah ini memberikan logika 1 pada bit ke 0 dari port 3, bit tersebut di alamat B0H dengan pengalamatan secara bit. 3. Menggunakan lambang assembler secara standar Contoh : Setb RXD

Perintah ini memberikan logika 1 pada kaki RXD yang terletak pada bit ke 0 dari port 3. 4. Menggunakan lambang assembler secara bebas Contoh : Penerima Setb Bit P30

Penerima

Perintah ini memberikan logika 1 pada bit penerima yang sebelumnya didefinisikan sebagai bit P3. 2.8 Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 Programmable Peripheral Interface (PPI) 8255 ialah chip antarmuka 24 bit (3 port) yang dapat diprogram sesuai keinginan kita. PPI 8255 merupakan chip yang paling banyak digunakan untuk interfacing menggunakan port ISA komputer. PPI 8255 sering digunakan sebagai pengendali motor stepper, ADC/DAC, relay, dan rangkaian digital

lainnya yang digunakan untuk Sistem Akuisisi Data. Gambar 2.7. merupakan skema IC 8255 yang memiliki 40 pin. Perlu diingat bahwa pin gnd berada di pin 7 dan Vcc berada di pin 26.Ic sangat sensitive terhadap listrik statis. Arus keluaran IC ini sangat kecil, karena itu biasanya digunakan resistor pull-up agar dapat menyuplai arus lebih besar.

Gambar 2.7. Programmable Peripheral Interface (PPI) 82C55A Berikut ini penjelasan mengenai tiap pin : PA0-PA07 Merupakan port A yang terdiri dari 8 bit, dapat diprogram sebagai input atau output dengan metode bidirectional input/output. PB0-PB07 Port B dapat diprogram sebagai input/output, tetapi tidak dapat digunakan sebagai port bidirectional. PC0-PC07 Port C dapat diprogram sebagai input/output, bahkan dapat dipecah menjadi dua, yaitu

CU (bit PC4-PC7) dan CL (bit PC0-PC3) yang dapat diprogram sebagai input/output. RD dan WR Sinyal kontrol aktif rendah ini dihubungkan ke 8255. Jika 8255 menggunakan desain periferal I/O maka IOR dan IOW bus sistem dihubungkan ke kedua pin ini. RESET Pin aktif tinggi ini digunakan untuk membersihkan Control Register. Ketika RESET diaktifkan, seluruh port diinisialisasi sebagai port input.

2.9.

Pengaturan Control Word Pengaturan control word bertujuan untuk menentukan fungsi dari setiap port pada PPI 8255. dengan menentukan data yang masuk pada pin D0 D7, kita dapat menentukan fungsi dari port-port pada PPI 8255. Dengan fungsi masing - masing pin sebagai berikut :

D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
Mengatur fungsi Port C Lower apakah Input atau Output. 1 = Input dan 0 = Output. Mengatur fungsi Port B apakah Input atau Output. 1 = Input dan 0 = Output. Mode Select untuk D0 dan D1. 0 = fungsi D0 dan D1 dua arah (I/O) 1 = fungsi D0 harus 1 (input). Mengatur fungsi Port C Upper apakah Input atau Output. 1 = Input dan 0 = Output. Mengatur fungsi Port A apakah Input atau Output. 1 = Input dan 0 = Output. Mode Select untuk D3 dan D4. 00 = fungsi D3 dan D4 bisa dua arah (I/O) 01 = fungsi D3 harus 1 (input) 10 = fungsi D4 harus 1 (input) 11 = fungsi D3 dan D4 harus 1 (input) Sebagai mode aktif PPI. 1 = PPI aktif dan 0 = PPI tidak aktif

Gambar 2.8. Pengaturan Control Word

2.10. Keypad Keypad adalah rangkaian tombol yang berfungsi untuk memberi sinyal pada suatu rangkaian dengan menghubungkan jalur-jalur tertentu. Keypad terdiri dari beberapa macam berdasarkan jumlah tombol dan fungsinya. Pada sistem pengontrolan ini, digunakan keypad matriks 3 x 4 (12 saklar) dengan pin penghubung rangkaian berjumlah 7 buah.

Gambar 2.9. Tampilan Fisik Keypad 3 x 4


Ketujuh pin penghubung ini terbagi dua kelompok yaitu 4 buah pin sebagai input dan 3 buah lainnya sebagai ouput. Adapun maksud dari 7 pin I/O adalah untuk dijadikan kombinasi penghubungan pada rangkaian yang akan disambungkan dengan keypad ini.

Dimana dalam setiap penekanan satu tombol/saklar keypad maka terjadi kombinasi antara dua buah pin dalam pembacaan sinyalnya. I n p u t 1 4 7 2 5 8 0 Output 3 6 9 #

Gambar 2.10. Skematik Keypad 3 x 4

2.11

LCD (Liquid Cristal Display) LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dll. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur kontras tampilan.

Pin No 1 2 3 4

Name Vss Vdd Vee RS

Function
Power Power Contrast Adj. Command

Description
GND +5V (-2) 0 - 5 V Register Select

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

R/W E D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Command Command I/O I/O I/O I/O I/O I/O I/O I/O

Read / Write Enable (Strobe) Data LSB Data Data Data Data Data Data Data MSB

Tabel 2.7. Ko nfigurasi Pin Dar i LCD 2x16 M1632

Data Bus D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7

Control RS R/W E

Supply VCC Gnd VLCD

Gambar 2.10. Rangkaian LCD

Fungsi dari pin-pin pada rangkaian LCD yaitu: Pin data dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data

yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt. LCD telah dilengkapi dengan mikrokontroler HD44780 yang berfungsi sebagai pengendali. LCD ini juga mempunyai CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). 2.11.1 DDRAM DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan

memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada. Contoh, untuk karakter A atau 41H yang ditulis pada alamat 00, maka karakter tersebut akan tampil pada baris pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter ditulis dialamat 40, maka karakter tersebut akan tampil pertama dari LCD. pada baris kedua tersebut kolom

Display Position 1 0 2 0 3 0 4 0 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0 0 0 0E 0

04 05 06 07 08 09 0

0 4 0

1 4 1

2 4 2

3 4 44 45 46 47 48 49 3

A 4 A

B 4 B

C 4 C

D 4 4E D

F 4 F

DDRAM Address Tabel 2.8. DDRAM Address

2.11.2 CGRAM CGRAM (Character Generator Random Access Memory) adalah merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan. Namun memori ini akan hilang saat power supply tidak aktif, sehingga pola karakter akan hilang.

2.11.3 CGROM CGROM (Character Generator Read Only Memory) adalah

merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut sudah ditentukan secara permanen dari HD 44780, sehingga pengguna tidak dapat merubahnya. Karena ROM bersifat permanen, maka pola karakter tersebut tidak akan hilang walaupun sumber tegangan tidak aktif. Pada tabel 2.9. terlihat pola-pola karakter yang tersimpan dalam lokasi tertentu dalam CGROM. Pada saat HD44780 akan tersimpan pada DDRAM, maka HD44780 lokasi-

menampilkan data 41H yang

akan mengambil data di alamat 41H (0100

0001) yang ada pada CGROM

yaitu pola karakter A.

Tabel 2.9. Karakter Pada CGROM M1632 LCD

You might also like