You are on page 1of 3

BAB II Gambaran Umum

AIDS adalah singkatan dari Acquired Imune Deficiency Syndrome yaitu menurunnya kekebalan tubuh sehingga seseorang tidak bisa bertahan menghadapi virus-virus yang menyerang tubuhnya. Menurunnya kekebalan tubuh ini disebabkan oleh virus HIV yang merupakan singkatan dari Human Immune Deficiency Virus. Sejak seseorang mengidap HIV yang biasa disebut HIV + (positif), proses sampai ia menderita AIDS dan meninggal dunia berlangsung selama lima sampai sepuluh tahun. Asal mula AIDS secara pasti masih kurang dapat diketahui karena banyak sumber yang memberikan informasi berbeda-beda. Perkiraan awal penyakit AIDS mulai mewabah dari Afrika Tengah yang disebarkan oleh sejenis kera hijau dan mengjangkiti orang-orang sekitar Gurun Sahara dari daerah yang mempraktikkan kehidupan seksual dan homoseksual secara bebas, kemudian menyebar dengan cepat ke dunia barat selanjutnya ke seluruh dunia. Beberapa gejala yang diperlihatkan oleh para penderita AIDS menyangkut gejala-gejala, antara lain sebagai berikut: Kelelahan yang berkepanjangan lebih dari sebulan, tanpa sebab dan makin hari makin parah. Diare terus menerus lebih dari sebulan. Batuk-batuk yang sering bersifat kering dalam waktu lama dan bukan karena kebiasaan merokok. Demam yang terus menerus lebih dari sebulan disertai rasa menggigil. Berat badan turun terus tanpa sebab dan dalam waktu dua bulan bisa mencapai penurunan berat sebanyak 5 kg. Pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, dan selangkangan yang lama dan lebih dari dua minggu lamanya, baik disertai rasa sakit atau tidak. Bercak-bercak di kulit, mulut hidung, lipatan mata, dan dubur, yang sering berwarna jingga atau ungu, bentuknya datar atau menonjol keras dan tanpa rasa.

Masalah AIDS menimbulkan masalah yang kompleks. Penyakit ini dari sisi kedokteran disebut juga sebagai terminal illnes.Adanya sebutan tersebut dikarenakan penderita AIDS sering
1

meminta para dokter dan paramedis yang merawatnya untuk membantu melakukan bunuh diri dan mempercepat kematian. Hal tersebut menunjukkan bahwa AIDS menumbuhkan masalah sampingan bagi

penderita, khususnya menyangkut kesehatan jiwa penderita. Penderita aids biasanya dihadapkan pada rasa takut, rasa jijik, rasa dukacita yang dalam, dan rasa putus asa. Menurut pandangan 5 agama di Indonesia, tentang AIDS. AIDS merupakan salah satu penyakit buruk jika dipandang dalam agama. Karena penularan HIV / AIDS sendiri memang melalui cara yang dilarang agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas. Seks bebas sendiri dilarang keras dalam agama. Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin yaitu penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku dan kultural. Seksualitas dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual (BKKBN, 2006). Sedangkan perilaku seks bebas Menurut Sarwono (2002) adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Dewasa ini penyimpangan perilaku seks bebas semakin menunjukkan keprihatinan. Hal ini dapat dilihat dari banyak sekali contoh kasus perilaku seks bebas yang terjadi. Di Nigeria, penelitian menunjukkan bahwa terdapat 42,2% remaja putri dan 73,3% remaja putra (berusia antara 14-19 tahun) telah melakukan necking dan petting. Sedangkan yang telah melakukan sexual intercourse terdapat 42,5% remaja putri dan 68,3% remaja putra. Studi yang diadakan di Baltimore, USA menunjukkan bahwa usia remaja paling rentan dengan perilaku seks bebas, dengan fakta remaja pria lebih banyak presentase dalam berhubungan seks (Guttmacher dalam Santrock,2002). Di Indonesia pada remaja berusia 15 tahun ditemukan bahwa 39% remaja perempuan dan 57% remaja laki-laki melakukan petting. Kemudian data penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi untuk melakukan hubungan sexual intercourse lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki dibandingkan dengan remaja perempuan.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock,2002. Guttmacher. Jakarta Sarwono (2002). Perilaku Seks Bebas Pada Seorang Alkoholik. Bandung Anonim3. 2007. Tersedia [online] (http://www.Bkkbn.go.id/hqweb/cerid/mbrt page 19.html). 2 maret 2010.

You might also like