You are on page 1of 2

PURBALINGGA, HUMAS Wilayah Kecamatan Kemangkon menjadi salah satu wilayah kecamatan yang masih memerlukan perhatian lebih

h dari Pemkab. Hal ini dikarenakan kondisi wilayah kecamatan di bagian selatan Purbalingga ini, memang masih tergolong Tertinggal bila dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Saya tidak akan lupa dengan Kemangkon. Kalau saya memikirkan Kemangkon bukan berarti karena saya orang Kemangkon. Namun memang kondisi Kemangkon yang masih butuh sentuhan-sentuhan lebih dari Pemkab, kata Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M.Si saat mengadakan silaturahmi dengan jajaran pemerintahan dan tokoh masyarakat Kecamatan Kemangkon, Rabu (21/9). Ditambahkan Heru yang merupakan putra daerah asal desa Kedunglegok Kemangkon, meski butuh penanganan khusus, bukan berarti semua proyek pembangunan ditujukan untuk wilayah Kemangkon. Namun kata dia, pembagian proyeknya harus diseimbangkan dengan kebutuhan wilayah lainnya. Ya tut semending lahJangan sampai ada anggapan Pak Heru bupatine Purbalingga apa Bupatine Kemangkon ?, ujar dia. Pada kesempatan itu, bupati juga meminta jajaran Pemerintah Kecamatan dan seluruh warga masyarakat untuk terus berupaya memajukan wilayah Kemangkon. Kepada para kepala desa, bupati minta agar kades juga berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan yang ada di wilayahnya. Pengawasan yang dimaksud bukan untuk meminta imbalan, namun mengawasi agar proyek yang sedang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kalau ada hambatan atau tidak digubris, katakan kalau itu semua atas instruksi bupati, tandasnya. Diakui Camat Kemangkon Imam Sudjono, kondisi wilayahnya memang masih butuh penanganan khusus dari

Pemkab. Apalagi saat musim kemarau seperti sekarang. Wilayah di pesisir selatan yang terletak di pinggir sungai Serayu seperti desa Kemangkon, Kedunglegok, Majatengah, Palumutan dan Bokol, menjadi wilayah yang paling memprihatinkan. Beruntung hingga saat ini sudah ada 6 desa yang mendapatkan proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Proyek ini cukup menolong masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih saat musim kering. Sudah enam desa yang mendapat Pamsimas dan Sipas. Tahun kemarin di desa Kedungbenda dan tahun ini sedang berjalan di desa Majatengah, katanya. Menurut data, alokasi anggaran untuk wilayah kecamatan Kemangkon meningkat tajam dibanding tahun lalu yang hanya mendapat jatah Rp. 1,6 milyar. Tahun ini, tercatat ada 8 proyek pembangunan dengan alokasi anggaran mencapai Rp. 3,7 milyar. Proyek yang dianggarkan untuk Kecamatan Kemangkon diantaranya proyek pemeliharaan jalan berkala untuk jalan Kemangkon-Kedunglegok, Panican-Kedungbenda dan Gambarsari-Jetis. Pemeliharaan saluran irigasi Limpakdau di desa Toyareka dan Pembangunan Pamsimas desa Majatengah. Selain itu terdapat beberapa proyek dengan alokasi dana dari anggaran DPID (Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah) yakni Pemeliharaan jalan Gambarsari-Jetis, Pelebaran jembatan atau gorong-gorong jalan Panican-Sempor dan Rehab irigasi sekunder desa Pegandekan. Dana DPID, penggunaannya dikhususkan untuk penanganan infrastruktur jalan dan infrastruktur irigasi. (Humas/Hr)

You might also like