You are on page 1of 6

Home Ec

Andi Sukainah

ISOLASI PROTEIN DARI AIR DANGKE Andi Sukainah Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK The aim of this research was to identify the hydrolize temperature (90C, 100C), HCl concentration (3M, 4M), and hidrolysis time (8h, 10h) to isolate protein from dangkes water. The research found the optimum temperature was 90C with HCl concentration 4M, and hidolysis time of 10 hours. Key words: Air dangke, Protein, Hidrolisys. karena masih banyak mengandung unsurPENDAHULUAN Salah tradisional yang Sulawesi Selatan satu adalah makanan Dangke. unsur gizi, atau bahkan hanya dijadikan limbah. Uji laboratorium yang telah dilakukan oleh Asdi et al (1977) mengatakan bahwa kandungan protein air dangke masih cukup tinggi yaitu sekitar 650 ml/liter. Protein yang terkandung dalam air dangke dapat dihidrolisis menjadi asam amino seiring dengan meningkatnya permintaan asam amino dari industri farmasi untuk dijadikan sebagai salah satu bahan pengisi infhus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu hidrolisis optimum protein untuk menghasilkan asam amino dari air dangke, untuk mendapatkan konsentrasi HCl optimum untuk hidrolisis cukup dikenal di

Makanan ini dibuat dengan menambahkan enzim papain pada susu segar. Produk ini banyak dijumpai di Kabupaten Enrekang, bahkan makanan ini sudah menjadi produk unggulan kabupaten ini. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Kabupaten Enrekang sebagai daerah peternak sapi perah. Pada saat proses pencetakan dangke tersisa cairan susu yang tidak menggumpal yang disebut dengan air sisa dangke atau air dangke. Air dangke biasanya dijadikan air minum induk sapi

Isolasi Potein dari Air Dangke

206

Home Ec

Andi Sukainah

protein untuk menghasilkan asam amino dari air dangke, untuk mendapatkan lama waktu hidrolisis yang optimum untuk menghasilkan asam amino dari protein air dangke, untuk mendeteksi banyaknya asam amino yang terdeteksi setelah. METODOLOGI PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Air dangke yang diperoleh dari cairan sisa pembuatan dangke. HCI (pa) yang digunakan untuk menghidrolisis sampel, NaOH yang digunakan untuk menghilangkan penyumbatan pada membran, serta bahan kimia lainnya yang digunakan untuk analisis kadar protein, karbohidrat, lemak, abu, serat dan untuk deteksi asam amino. Spektrofotometer, sentrifuse, tabung soxhlet, oven, microwave, pHmeter, desikator dan peralatan gelas. HPLC merk water Associates, digunakan untuk mendeteksi asam amino yang dilengkapi dengan kolom pico tag 3,9 x 150 nm dan detector model 440 Absorbance Detector Water Assiciaters. Prosedur Penelitian Isolasi Protein

Air dangke

disentrifuse (300

rpm), 15 menit) dan fitratnya didinginkan pada suhu 40C. 40% fitrat ditambahkan 60% aseton dingin lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 40C, kemudian disaring dan dikeringkan menggunakan freeze dryer. Hidrolisis Protein Isolat protein yang dihidrolisis adalah 200 mg (20.000 ppm), kemudian ditambah dengan 10 ml HCI pada konsentrasi yang berbeda yaitu 3M, dan 4M, kemudian di panaskan ke dalam oven pada suhu 900C, dan 1000C. pengacakan suhu sulit untuk dilakukan pada oven yang sama, maka suhu dijadikan kelompok dengan konsentrasi HCI dan waktu pemanasan sebagai faktornya. Pemanasan suhu sulit untuk dilakukan pada 8, 10 jam. Parameter yang diamati pada tahapan ini adalah konsentrasi asam amino yang dideteksi dengan menggunakan HPLC, dengan kolom pico tag 3,9 x 150 mm dan suhu kolom 380C, kecepatan alir system linier gradien (0,5 ml/menit), tekanan 3000 psi, fase gerak adalah asetonitril 60% dan buffer natrium asetat 1M, pH 5,75. Dideteksi pada jenjang gelombang 254 nm.

Isolasi Potein dari Air Dangke

207

Home Ec

Andi Sukainah

Penetapan Kadar Protein (Metode Lowry) Sampel sebanyak 0,5 ml ditambahkan 2,5 larutan C kemudian divortex. Setelah didiamkan selama 10 menit dalam suhu kamar ditambahkan kembali 0,25 ml larutan D kemudian divortex dan didiamkan selama 30 menit. Setelah itu diamati pada spektrofotometer pada panjang gelombang () A750. Larutan A (100 ml) terdiri atas 0,5 g Cu SO4-5H2O, 1g Na3C6H5O7 (2H2O), kemudian ditambahkan aquadest hingga mencapai volume 100 ml dan disimpan pada tempat yang dingin. Larutan B (1000 ml) terdiri atas 20 g Na2CO3, 4 g NaOH, kemudian ditambahkan aquadest hingga mencapai volume 1000 ml. larutan C (51ml) terdiri atas 1 ml larutan A dan 50 ml larutan D (20 ml) terdiri atas 10 ml Folin C dan 10 ml aquadest.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan konsentrasi protein Air Dangke -Kadar Isolat protein Pada Tabel 1 berikut ini diperlihatkan kadar protein dari isolat hasil isolasi protein air dangke. Tabel 1. Kadar isolat protein air dangke Volume Ekstrak Kasar (mL) 200

Kadar Protein (mg/mL) 33,424

Total Protein (mg) 6684,8

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kadar isolat protein yang diperoleh cukup tinggi. Yakni untuk tiap 200 mL sampel diperoleh total protein sebesar 6684,8 mg (6,6848 gram). - Konsentrasi protein dari fraksi-fraksi protein hasil hidrolisis Berdasarkan lampiran 3 hasil pengukuran konsentrasi protein sampel

Isolasi Potein dari Air Dangke

208

Home Ec

Andi Sukainah

tiap fraksi, konsentrasi protein sampel hasil hidrolisis dapat dilihat pada Tabel.2. Tabel2. Konsentrasi protein sampel hasil hidrolisis Fraksi F 1.1 F 1.2 F 1.3 F 1.4 F 2.1 F 2.2 F 2.3 F 2.4 Keterangan. Konsentrasi (mg/mL) fp= 60x fp= 100x 0,0138 0,0181 0,0108 0,0057 0,0126 0,0174 0,0163 0,0121 0,0126 0,0121 0,0105 0,0092 0,0146 0,0114 0,0136 0,0094 3M, suhu 3M, suhu 3M, suhu 3M, suhu 4M, suhu 4M, suhu 4M, suhu 4M, suhu

dibandingkan dengan pengenceran 60x untuk fraksi 1.1, ditemukan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,0138mg/mL. Hal ini juga ditemukan pada fraksi 1.3 yakni sampel yang dihidrolisis menggunakan HCl 3M pada suhu 100oC selama 8 jam, bahwa konsentrasi protein untuk pengenceran 100x lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi protein pengenceran 60x. Kondisi ini terjadi diduga karena sampel tersebut masih terlalu pekat dengan pengenceran 60x sehingga diperoleh serapan yang kurang maksimal. Konsentrasi protein terendah ditemukan pada fraksi 2.2 yakni sampel yang dihidrolisis menggunakan HCl 4M pada suhu 900C selama 10 jam yaitu sebesar 0,0105mg/mL. Merujuk pada tinjauan pustaka, hal ini sesuai dengan kondisi hidrolis protein yang ditemukan oleh waktu beberapa hidrolisis peneliti yang yaitu lama pada akan konsentrasi HCl yang tinggi dengan menghasilkan hidrolisat yang tinggi. Akan tetapi terjadi kontradiksi pada suhu hidrolisis, semakin tinggi suhu, hidrolisis akan berhasil baik. KESIMPULAN

F 1.1: fraksi 1 untuk [HCl] 900C, selama 8 jam F 1.2: fraksi 1 untuk [HCl] 900C, selama 10 jam F 1.3: fraksi 1 untuk [HCl] 1000C, selama 8 jam F 1.4: fraksi 1 untuk [HCl] 1000C, selama 10 jam F 2.1: fraksi 2 untuk [HCl] 900C, selama 8 jam F 2.2: fraksi 2 untuk [HCl] 900C, selama 10 jam F 2.3: fraksi 2 untuk [HCl] 1000C, selama 8 jam F 2.4: fraksi 2 untuk [HCl] 1000C, selama 10 jam

Tabel 2 menunjukkan bahwa konsentrasi protein tertinggi ditemukan pada fraksi 1.1 yakni sampel yang dihidrolisis menggunakan HCl 3M pada suhu 90oC selama 8 jam dengan pengenceran 100x yaitu sebesar 0,0181 mg/mL. Jika

Isolasi Potein dari Air Dangke

209

Home Ec

Andi Sukainah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa: 1. Suhu optimum hidrolisis protein untuk menghasilkan asam amino dari protein air dangke adalah 90 C. 2. Konsentrasi hidrolisis HCl protein optimum untuk
o

Adsorbed On Solid (Membrane) Surface by A Hidrolysis Technique: Single Protein Adsorption. J. Membrane Sci 1994;93: 21-30. Gender HC. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian Secara Klinis. UI-Press. Nur MA, Adijuwana H. 1988. Teknik Separasi dalam Analisis Pangan. PAU IPB. Asdi, A.M, Marzoeki, A. Hamid, M. Jufri , Amir. A. 1977. Penelitian Peningkatan Mutu Dangke. Laporan Penelitian. Deperindag Ujung Pandang Buckle, K.A., Edward, R.A., Fleet, G.H., Wootton, M. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan oleh Hari Purnomo dan Adiono. 1987. Jakarta. UIPress. Kartika, B., Guritno, A.D., Purwadi, D., Ismoyowati, D. 1990. Petunjuk Evaluasi Produk Industri Hasil Pertanian. PAU. IPB.

menghasilkan asam amino dari protein air dangke adalah 4M. 3. Waktu optimum hidrolisis protein untuk menghasilkan asam amino dari protein air dangke adalah 10 jam.

DAFTAR PUSTAKA Apriyantono Anton, dkk. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Conrad RS, Galanos C. 1995. A New Technique To Analyse for Polymixin B and Its Nanopeptide Derivative. Proc. Ocla. Acad. Sci 1995: 75: 51-56. http//www.digital.library.Oksato.ed v/OAS/oas.pdf/v75/psi-56.pdf. Davidex J, Velisek J, Pokarny J, 1990. Chemical Change During Food Processing. Elsievier. Ko MK, Cole KD, Pellegrino J. 1994 Determination of Total Protein

Isolasi Potein dari Air Dangke

210

Home Ec

Andi Sukainah

Isolasi Potein dari Air Dangke

211

You might also like