Professional Documents
Culture Documents
saya ikuti Dosen : Drs. Burhanudin TR M.Pd Persiapan dalam menghadapi penulisan karya tulis ilmiah yang merupakan syarat akhir dalam menempuh kelulusan studi. Tata belajar : Siap tempur (kondisi fisik, mental) Dana yang cukup untuk menyediakan alat-alat penyusunan karya ilmiah a. b. c. kertas Buku-buku Referensi Alat Penyusunan (Komputer / Jasa rental)
Penelitian Ada dua macam : Penelitian Konvesional Penelitian Tindakan PENULISAN LATAR BELAKANG Dalam penulisan Latar belakang, sejatinya ada tiga esensi yang harus dimunculkan : ADANYA KAJIAN TEORETIK
berbagai teori yang dapat mendukung kajian yang hendak kita angkat. penulisan berangkat dari masalah umum kemudian ke khusus.
1.
2.
3.
Menjelakan teori pembelajaran ipa/ips/ bahasa (tergantung masalah apa yang kita angkat)
Penulisan latar belakang sejatinya adalah sebuah narasi yang melatar belakangi karya yang akan kita angkat.
Info : Dalam Penulisan Kajian Teoritik ini, perkiraan penulisan membutuhkan 4 s/d 5 halaman.
KAJIAN EMPIRIS
Kajian Empiris sejatinya berisi: data sekolah yang diteliti dengan menceritakan secara kongkrit dan real
Catatan :
dalam penulisan hipotesis tidak ada perdik yang dijadikan sebagai objek tertuduh
identitas diri kata maka kata dengan demikian kata oleh karena itu kata hal ini kata dari pada kata hal tersebut kata melihat hal ini Dll
catatan
dalam Penulisan identitas diri seyogyanya dalam kalimat pasif dan dalam penulisan Riwayat hidup ditulis dengan kalimat pasif dengan mengganti Identitas diri penulis diganti dengan kata ganti (ia).
Ket :
Contoh
Jika.. maka
Kalau maka
Apabila . Maka .
penulisan kata dengan demikian tidak bisa disimpan pada awal kalimat dan kata ini hanya bersifat jawabiah
dll.
ADANYA KATA PENUTUP YANG MENUKIK PADA INTI YANG KITA TUJU.
Contoh kalimat :
PENULISAN
RUMUSAN MASALAH
Catatan :
Harus hati-hati Dalam penulisan kata Tanya dalam menysusun rumusan masalah.
Sebaiknya dan seharusnya kalimat Tanya menggunkan kata Tanya apa/apakah saja karena ini adalah tataran ilmu.
Penjelasan :
Kata Tanya
Bagaimana? bisa menimbulkan jawaban yang beragam dan tidak terhitung jumlahnya Jawaban Tataran Filsafat
Catatan :
Ketiganya tidak dapat disatukan karena menggunakan metodologi yang berbeda dalam memperoleh jawaban.
Dan dalam penulisan karya ilmiah seyogyanya menggunakan kata tanya apa/apakah?