You are on page 1of 4

Implementasi Local Area Network (LAN) Dengan Skema Pengalamatan IP Versi 6

Ahmad Azeri C.B. 0910960024* Aulia Yusiana Fardani 0910960027* Jendi H 0910960044* Dedi Ega B. 0910963008* Yoga Agung B 0910963029* Hinggil Drajad 0910963083* Heru Agung S 0910963114*

Abstrak
IP (Internet Protocol) adalah deretan angka biner 32-bit pada IPv4 dan 128-bit pada Ipv6 yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

A. Pendahuluan
Pada tahun 1981 diperkenalkan IPv4 ke publik, IPv4 memiliki panjang 32-bit, dan dibagi menjadi 4 bagian yang masing-masing 8-bit. secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 2564 = 4.294.967.296 host. Diperkirakan jumlah IPv4 akan habis pada tahun 2011, oleh karena itu IPv4 akan dimigrasikan ke IPv6 yang memiliki panjang 128-bit, secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Dengan adanya IPv6 maka kebutuhan akan IP terpenuhi. -

FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:32 10 Jika format pengalamatan IPv6 mengandung kumpulan group 16 bit alamat, yaitu x, yang bernilai 0 maka dapat direpresentasikan sebagai ::. Contohnya : FEDC:0:0:0:0:0:7654:3210 dapat direpresentasikan sebagai FEDC::7654:3210, 0:0:0:0:0:0:0:1 dapat direpresentasikan sebagai ::1 Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana d.d.d.d adalah alamat IPv4 semacam 167.205.25.6 yang digunakan untuk automatic tunnelling. Contohnya adalah : 0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6 0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau ::ffff:167.205.25.7

B. Tujuan
Tulisan ilmiah dibuat untuk pengenalan dan implementasi IPv6 pada jaringan Local Area Network (LAN). IPv6 adalah IP yang baru dikenalkan ke publik pada pertengahan 2011, IPv6 adalah solusi pengalamatan pada jaringan karena IPv4 semakin sedikit dan mulai habis.

C. Keuntungan
Keuntungan dari tulisan ilmiah ini, pembaca diharapkan mengetahui dan paham akan skema pembagian dari IPv6 dan diharapkan bisa diimplementasikan sendiri, agar IPv6 cepat dikenal dan digunakan secara umum.

Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : 1. Alamat Unicast Global Unicast, merupakan alamat dengan scope global dan unik sehingga bisa di-rutekan di Internet. Selain global unicast, IPv6 juga mempunyai alamat local unicast dengan scope terbatas pada link lokal. Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain : Aggregatable global unicast addresses Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien. IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan

D. Konsep Format Alamat


Representasi alamat pada IPv6 ada beberapa macam yaitu : - Model x:x:x:x:x:x:x:x Dimana x berupa nilai hexadesimal dari 16 bit porsi alamat, karena ada 8 buah x maka jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit. Contohnya adalah :

1 *Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer, Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya angkatan 2009

blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48. Link-local addresses Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam scope link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6 autoconfiguration. Site-local addresses Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam scope site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0. Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari scope site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya. Special addresses Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu : a. Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address) Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute. b. Alamat loopback Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface. Compatibility addresses Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain : a. Alamat IPv4-compatible b. Alamat IPv4-mapped c. Alamat 6over4 d. Alamat 6to4 e. Alamat ISATAP NSAP addresses Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6.

Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP. 2. Alamat Anycast Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan. 3. Alamat Multicast Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.

E. Desain Jaringan
IPv4 Internet

Jaringan local telkomspeedy

Tunneling

Disini kami membuat 3 jaringan berbeda, ada 3 laptop yang sudah terhubung pada jaringan, laptop satu dengan lainnya berbeda jaringan, tapi bisa saling berhubungan karena masih di bawah dalam jaringan dari router modem. Disini kami menggunakan laptop yang bersistem operasi berbasis Windows

Tunneling
Teknologi tunneling merupakan teknologi yang bertugas untuk menangani dan menyediakan koneksi point-to-point dari sumber ke tujuannya. Disebut tunnel karena koneksi point-to-point tersebut sebenarnya terbentuk dengan melintasi jaringan umum, namun koneksi tersebut tidak mempedulikan paketpaket data milik orang lain yang sama-sama melintasi jaringan umum tersebut, tetapi koneksi tersebut hanya melayani transportasi data dari pembuatnya. Hal ini sama dengan seperti penggunaan jalur busway yang pada dasarnya menggunakan jalan raya, tetapi dia membuat jalur sendiri untuk dapat dilalui bus khusus. Koneksi point-to-point ini sesungguhnya tidak benar-benar ada, namun data yang dihantarkannya terlihat seperti benar-benar melewati koneksi pribadi yang bersifat point-topoint.

Dalam sebuah jaringan networking, protocol tunneling dapat memungkinkan dilakukannya pengembangan fungsi jaringan network baru yang berjalan di atas (atau bersebelahan dengan) sistem network lama yang masih berjalan. Ada beberapa alasan mengapa sebuah jaringan membutuhkan konsep tunneling, misalnya, untuk membawa sebuah pesan rahasia yang ingin disampaikan pada sebuah alamat khusus, atau untuk membuat sebuah jalur aman (secure path) melalui sebuah jaringan network yang bersifat untrusted. Pada Ipv6, tunneling memungkinkan host dan router ber-IPv6 untuk bisa terkoneksi dengan host dan router ber-IPv6 lain melalui jalur internet IPv4 yang sudah ada. Tujuan utama dari tunneling IPv6 adalah untuk menyebarkan IPv6 serta menjaga kompatibilitas dengan menggunakan basis host dan router IPv4 yang sudah ada sebelumnya dalam skala besar. Tunneling IPv6 mengenkapsulasi datagram IPv6 ke dalam packet data IPv4. Packet yang telah terenkapsulasi itu dikirim melalui Internet berbasis IPv4 sampai akhirnya sampai ke host atau router tujuannya. Host atau router IPv6 tujuan akan men-dekapsulasi datagrams dalam IPv6, atau memforwardnya sesuai kebutuhan. Sebuah layanan untuk melayani network tunnel disebut sebagai tunnel broker. Dengan menggunakan tunnel ini, proses enkapsulasi konektivitas dapat dilakukan di atas infrastruktur yang sudah ada untuk kemudian mengembangkan infrastruktur baru. Tunnel broker ini mempunyai kemampuan untuk mentunnel package IPv6 melalui IPv4. Untuk dapat menggunakan fungsi tunnel broker, sebuah OS harus memiliki IPv4/IPv6 dual stack dan harus memiliki kemampuan untuk menstabilkan IPv6 di dalam tunnel IPv4.

Untuk komputer2 alamat IPv6 pada langkah ketiga diganti menjadi 2001:470:35:48a::3, sedangkan untuk komputer3 alamat IPv6 diganti menjadi 2001:470:35:48a::4 Semua langkah diatas kami dapat dari penyedia jasa layanan tunneling http://tunnelbroker.net. Setelah tunneling berhasil, maka kami mencoba melakukan traceroute ke situs yang berada di dalam jaringan internet IPv6, seperti http://google.com, http://tunnelbroker.net, http://telkomspeedy.com, http://ipv6-id.net, Traceroute ke google.com

Traceroute ke tunnelbroker.net

Traceroute ke telkomspeedy.com

F. Uji Coba
Dalam ujicoba kali ini, kami menggunakan tunneling IPv6 agar bisa connect dengan jaringan internet IPv6. Untuk tunneling IPv6 diperlukan IPv4 Public, oleh karena itu kami menggunakan IPv4 Public milik ISP, disini kami menggunakan IPv4 Public milik telkomspeedy. Buka command prompt pada Windows, lalu lakukan sesuai langkah berikut : 1. Pertama ketik netsh interface teredo set state disabled, lalu enter 2. Kedua ketik netsh interface ipv6 add v6v4tunnel IP6Tunnel 180.248.22.180 216.218.221.42, lalu enter 3. Ketiga ketik netsh interface ipv6 add address IP6Tunnel 2001:470:35:48a::2, lalu enter 4. Keempat netsh interface ipv6 add route ::/0 IP6Tunnel 2001:470:35:48a::1, lalu enter Traceroute ke ipv6-id.net

G. Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan : 1. Untuk bisa connect dengan jaringan internet IPv6 dibutuhkan tunnel ke penyedia jasa layanan tunneling IPv6, karena jika tanpa melalui penyedia jasa layanan tunneling maka tidak akan pernah bisa connect dengan

jaringan internet IPv6, karena IPv6 dan IPv4 berbeda versi dan jumlah bit yang dipakai. 2. Router yang digunakan harus support IPv6, agar router dapat melewatkan paket data IPv6.

H. Saran
Saran-saran untuk pengembangan dari percobaan ini adalah : 1. Implementasi IPv6 dengan skala jaringan lebih besar (Dalam percobaan ini Cuma 3 jaringan berbeda). 2. Laptop yang digunakan menggunakan Sistem Operasi berbasis Windows, perlu dicoba dengan Sistem Operasi lain (Unix/Linux).

I. Referensi
1. Anonymous. (2011). Alamat IPv6. http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_6, tanggal akses : 17 Nopember 2011. Anonymous. (2011). Alamat IPv 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4, tanggal akses : 17 Nopember 2011. Indradewa, Rizal. Format pengalamatan IPv6. http://mrizalindradewa.wordpress.com/2008/02/ 25/mengenal-format-pengalamatan-ipv6, tanggal akses 17 Nopember 2011. Rusiawan. Pengalamatan IPv6. http://belajaripv6.wordpress.com/2007/01/09/da sar-ipv6-pengalamatan-2, tanggal akses 17 Nopember 2011. Anonymous. (2011). IPv6 Transition Technologies.http://ipv6.com/articles/gateways/I Pv6-Tunnelling.htm , tanggal akses 17 Nopember 2011.

2.

3.

4.

5.

You might also like