You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Masalah peningkatan hasil belajar siswa di bidang olahraga merupakan sasaran penting untuk sekolah sebagai prestasi non akademik, maupun akademik bagi siswanya. Untuk itu diperlukan pola latihan yang berkesinambungan, agar tercapai peningkatkan prestasi olahraga. Faktor kelengkapa yang harus dimiliki untuk meningkatkan prestasi olahraga adalah pengembangan fisik, pengembagan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Hal terpenting dari ke empat faktor di atas dalam meningkatkan prestasi olahraga adalah pengembangan fisik. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen kesegaran jasmani, kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam upaya peningkatan prestastasi terutama pada O2SN siswa sd. Masalah peningkatan hasil belajar siswa di bidang olahraga merupakan sasaran penting untuk sekolah sebagai hasil belajar siswa non akademik, maupun akademik bagi siswanya. Untuk itu diperlukan pola latihan yang

berkesinambungan, agar tercapai peningkatkan hasil belajar siswa dalam olahraga. Faktor kelengkapa yang harus dimiliki untuk meningkatkan hasil belajar siswa olahraga adalah pengembangan fisik, pengembagan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Hal terpenting dari ke empat faktor di atas dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam olahraga adalah pengembangan fisik.

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen kesegaran jasmani, kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam uapaya peningkatan prestastasi. B. Identifikasi Masalah Melihat latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan permasalahan yang dihadapi siswa saat melakukan aktifitas lompat jauh dan guru dalam melakukan pola latihan fisik, antara lain sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan pelatih mengenai pentingnya melatih kekuatan dan daya ledak otot tungkai. 2. Kurangnya pengetahuan guru mengenai pola latihan yang benar untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai pada pelajaran lompat jauh. 3. Kesadaran siswa melatih kekuatan otot tungkai diluar jam berlatih C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang terkait dengan peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai sangat kompleks. Oleh sebab itu, agar pembahasan lebih fokus masalah dalam penilitian ini dibatasi pada pengaruh latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa SDn Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan. D. Perumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh yang signifikan antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki

bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra dan putrid kelas III dan V di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan. E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara latihan naik bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra kelas Putra dan Putri di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan. 2. Apabila ada perbedaan akan diuji lebih lanjut untuk mengetahui metode latihan mana antara naik turun bangku menggunakan satu kaki bergantian atau menggunakan dua kaki yang memberikan pengaruh lebih baik terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra dan Putri di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak terkait dengan lompat jauh, khususnya siswa di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan.Informasi ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra dan putri di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Lompat Jauh Lompat jauh termasuk bagian nomor lompat dalam cabang olahraga atletik,yang secara teknis maupun pelaksanaannya berbeda dengan nomor lompat yang lain seperti lompat tinggi dan lompat jangkit. Menurut pendapat Aip Syarifuddin lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mangangkat kaki ke atas depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara atau melayang di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Sudarminto menyatakan bahwa unsur utama lompat jauh dengan awalan adalah lari awalan, bertolak, melayang di udara dan mendarat. Masing-masing bagian itu memiliki gaya gerakannya sendiri yang menyumbangkanpencapaian jarak lompatan. Namun syarat utamanya adalah pengembangan jarak. Jarak ini dikembangkan dari latihan awalan yang cepat dan lompatan ke atas yang kuat dari tolakan. Jadi pada hakekatnya lompat jauh adalah gerakan menolak satu kaki yang dipengaruhi oleh kecepatan horizontal dan vertical serta gaya tarik bumi untuk menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dibawah ini gambar lompat jauh gaya jongkok dari tumpuan sampai mendarat.
4

Lompat jauh termasuk bagian nomor lompat dalam cabang olahraga atletik, yang secara teknis maupun pelaksanaannya berbeda dengan nomor lompat yang lain seperti lompat tinggi dan lompat jangkit. hakekatnya lompat jauh adalah gerakan menolak satu kaki yang dipengaruhi oleh kecepatan horizontal dan vertical serta gaya tarik bumi untuk 2. Murid SD 13 Hilir Balai Paninjauan Murid adalah maysrakat yang mengikuti program pendidikan tertentu atau dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh tingkat pendidikan tertentu yang dilakukan lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Koentjaraningrat, 1997:168) Sedangkan murid SD adalah Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahun yang mengikuti program pendidikan guna mengembangkan kemampuan diri yang diperoleh dalam tingkat pendidikan yang ditentukan Direktorat Jenderal Pendidikan(Koentjaraningrat, 1997:170) Jadi, murid SD 13 Hilir Balai, Paninjauan Kecamatan X Koto adalah Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahunyang mengikuti program pendidikan di SD 13 Hirir Balai Paninjauan, Kecamatan X Koto, yang bertuajuan untuk mengembangkan kemampuan diri dalam tingkat pendidikan itu. 3. Penilaian Lompat Jauh Penilaian adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Menurut Suharsimi hipotesis adalah
5

jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Suatu hipotesis akan diterima kalau bahan-bahan penyelidikan membenarkan pernyataan itu dan akan ditolak bilamana kenyataan menolaknya. Dari kedua jenis latihan, yaitu lompat naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan naik turun bangku tumpuan satu kaki bergantian dengan loncat naik turun bangku tumpuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh pada siswa putra.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu research harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sutrisno Hadi (1988 : 4) berpendapat bahwa Metodologi Research sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang sangat cermat dan mengajukan syarat-syarat yang sangat keras. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkenaan dengan metode penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat pelaksaan penelitian ini adalah di SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Yang Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012. C. Defennisi Operasional Sedangkan murid SD adalah Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahun yang mengikuti program pendidikan guna mengembangkan kemampuan diri yang diperoleh dalam tingkat pendidikan yang ditentukan Direktorat Jenderal Pendidikan(Koentjaraningrat, 1997:170) Sedangkan murid SD adalah

Masyarakat yang berusia dini 6 12 tahun yang mengikuti program pendidikan guna mengembangkan kemampuan diri yang diperoleh dalam

tingkat

pendidikan

yang

ditentukan

Direktorat

Jenderal

Pendidikan(Koentjaraningrat, 1997:170) D. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Sutrisno Hadi, 1988 : 220). populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian dan dari seluruh individu tersebut paling sedikit harus mempunyai satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini populasi yang dipergunakan adalah Siswa putra dan putri SDN 13 Hilir Balai Paninjauan. Adapun yang mendasari pengambilan populasi ini adalah : Tabel 1 No 1 2 Kelas Kelas 3 Kelas 5 Jumlah Laki--laki 12 9 21 Permpuan 9 6 15 Jumlah 21 15 36

Sampel

Penelitian

dan

Teknik

Pengambilan

Sampel

Menurut Sutrisno Hadi (1988 : 221) bahwa sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto (1998 : 117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah wakil atau sebagian dari suatu populasi yang akan diteliti. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa putra dan putrid kelas III dan V SDN 13 Hilir Balai Paninjauan Tabel 2 No 1 2 Kelas Kelas 3 Kelas 5 Jumlah Laki--laki 12 9 21 Permpuan 9 6 15 Jumlah 21 15 36

E. Jenis dan Dumber Data 1. Jenis Data Data Mengenai Hasil Lompat Jauh Siswa diperpleh melalui tingkat latihan dan jauh lompatan serta secra langsung dari responden. Disini respondennya adalah murid SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah murid SD Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar

F. Instrumen Penelitian Instrument yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes lompa jauh. Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil lompatan, baik pada tes awal maupun tes akhir. G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a) Diawali dengan penelitian langsung kelapangan, membagikan nomor peserta yang akan diteliti, murid, umur, jenis kelamin. b) Melakukan Latihan pertama dalam lompat jauh c) Melakukan program latihan naik turun tangga d) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, komite sekolah, guru dan murid 2. Alat Pengumpulan data a) Lapangan b) Meteran c) Arena Lompatan H. Teknik Analisis Data Sebelum Melakukan Pengumpulan data berhasil dikumpulkan menurut kelompoknya masing masing diolah dengan teknik persentasi dan jauh lompatan ssebelum dan setelah melakukan latihan Uji Beda Untuk menghitung perbedaan peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok dengan rumus t-test.
10

Rumus

t-test

digunakan

dalam

eksperimeneksperimen yang menggunakan sampel-sampel yang berkorelasi, yaitu sampel-sampel yang sudah disamakan salah satu variabel t-test yang digunakan adalah sebagai berikut : t = 1 ( 2 - N N D Md) (Sutrisno Hadi, 1973 : 453) Keterangan t = Nilai perbedaan N = Jumlah subjek Md = Rata-rata selisih antara X1 dan X2 D = Penyimpangan (selisih) antara X1 dan X2 dan Md

Tabel 4 Interprestasi Skor Untuk Menyimpulkan Hasil Penelitian No 1 2 3 4 5 Angka Persentasi (%) 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 Interprestasi si Respoden Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Baik Sekali

11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Verifikasi Data Pada Bab ini dikemukakan data dan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan pertanyaa penelitian yang diajukan. Sebelum dilakuakn analisis terhadap data Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai Kaki Terhadap Hasil Lompat jauh Cabang Atletik di SDN 13 Hilir Balai Paninjauan Tujuan dilakukan pengolahan data dengan cara data lenkap diisi oleh responden terhadap instrument apabila seluruh pertanyaan dijawab sesuai dengan instruksi yang ada dalam intrumen tersebut. Berdasarkan hasil terhadap data yang diperoleh. B. Analisa Data Analisa yang dilakukan terhadap data yang didapatkan dilapangan pada penelitian ini adalah mengetahui gambaran tentang hasil lompatan setelah latiahn pada siswa putra dan putrid SDN 13 Hilir Balai Paninjauan, setelah data dikumpulkan menurut hasil jauh lompatan tertinggi 8 meter maka siswa terbut sudah memenuhi syarat untuk dijadikan seorang atelit

12

Tabel 5 Persentasi Siswa Yang Melakukan Lompatan Terjauh No 1 2 Responden Putra Putri Jauh Lompatan 5-8 2-7 Persentasi 75 % 65 % Ket

Berdasarkan hasil penelitian data tersebut seorang murid SD N Hilir Balai Paninjauan sudah bisa dijadikan Seorang Atli Lompat jauh Grafik 1

Persentasi
80%

60% 8-May Putra 1 7-Feb Putri 2

Persentasi Persentasi

13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran dari dasil penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh sudah bisa dijadikan Seorang Atli Lompat jauh dan hasil lompatannya juga sangat jauh B. Saran Berdasarkan temuan penelitian ini, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu kepada 1. Kepala Sekolah Yang ada di Sekolah Dasar Negeri 13 Hilir Balai Panianjauan 2. Siswa Sekolah Dasar Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan Kecamatan X Koto 3. Majelis Guru Sekolah Dasar Negeri 13 Hilir Balai Paninjauan Kecamatan X Koto 4. Orang Tua dan Teman- teman

14

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Aip Syarifuddin & Muhadi. 1992 / 1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Benhard, G. 1993. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Terjemahan dari String Trainning Voor..

15

You might also like