You are on page 1of 4

Tujuan utama pengolahan limbah cair adalah untuk menurunkan kadar BOD, partikel tercampur, serta membunuh organisme

patogen.

menggumpalkan partikel-partikel yang paling halus yang dapat

apabila

menggunakan

bahan

Reaksi karbon berhenti dalam 20 30 hari, dimana bahan organik menjadi stabil

radiasi dan panas yang kurang cocok untuk dilakukan karena biaya yang sangat mahal. untuk melakukan disinfeksi adalah -

tercampur diendapkan.

sehingga

BOD 5 mencapai 60 70 % merupakan karbon kebutuhan terbaik

Pengolahan selanjutnya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi kadar bahan-bahan organik, zat/logam 3. Pengolahan kedua (secondary treatment) : Reaktor pengolah dengan lumpur aktif dan saringan penjernih

memilih dengan hati-hati bahan kimia yang akan digunakan dan efek samping yang mungkin terjadi mungkin. diharapkan Bahan-bahan sekecil kimia -

Bahan organik Nitrogen dari urea dan protein menjadi amoniak (pembusukan) Setelah 12 hari terjadi proses nitrifikasi yaitu konversi

beracun, dan bahan yang sulit terurai agar limbah yang dibuang ke badan air aman. Beberapa cara dan metoda dalam mengendalikan limbah adalah : mengatasi sumbernya mengupayakan proses daur ulang memanfaatkan proses lainnya mengolah dibuang. standar parameter limbah cair secara umum yang perlu mendapat perhatian yaitu : BOD (biologycal oxygen 4. limbah sebelum limbah untuk limbah dari diantaranya

biasanya digunakan dalam tahap ini. Penggunaan lumpur aktif (activated sludge) yang diberikan dalam limbah cair setelah

yang sering dipergunakan antara lain klorin oksida bromin, dan rodien, NH3

amoniak menjadi nitrit + +


nitrosomonas

senyawanya,

melewati tangki aerasi tujuannya adalah jumlah untuk bakteri meningkatkan secara cepat 6.

permanganat, logam berat, asam dan basa kuat. Pengolahan lanjutan

3/2 O2 HNO2

=H2O

sehingga proses biologis untuk penguraian bahan organik

(ultimate disposal) : Dari setiap pengolahan limbah cair, maka hasil akhirnya adalah

HNO2

O2=HNO3

Fase kedua BOD LN (lima puluh hari ), dimana kebutuhan oksigen mencapai nilai terbaik. Reaksi karbonat dengan nitrogen adalah orde pertama. Contoh Perhitungan BOD. 1. Tentukan harga BOD hari ke 1 dan BOD 5 hari dalam suatu limbah cair , dengan sampel yang diambil 200 mg/L pada temperatur 20 C. diketahui konstanta laju reaksi, k = 0,23 per hari.

berjalan lebih cepat. Lumpur aktif yang ditambahkan tersebut dikenal dengan sebutan MLSS (mixed liquor suspended solid). Pengolahan ketiga (tertiary dilakukan treatment) apabila :

berupa lumpur yang diperlukan penanganan khusus untuk dapat dimanfaatkan kembali.

Pengolahan lumpur diperlukan untuk dapat merombak bahan organik menjadi bahan lain yang bermanfaat. Jumlah dan sifat lumpur sisa pengolahan limbah cair sangat dipengaruhi oleh

demand) :standar < 75 ppm COD (chemical oxygen

pada

pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat atau bahan berbahaya. pengolahan khusus merupakan dengan a) b) c)

demand):standar < 100 ppm DO (dissolved oxygen) :standar > 3 ppm SS (suspended solid) : standar < 100 ppm - pH :6 9 (idealnya 6,5 7,5)

beberapa hal, antara lain : jenis limbah cair itu sendiri jenis pengolahan yang diterapkan metode pelaksanaan

Penyelesaian : Tentukan BOD hari kelima Lt = Le-kt Y5 = L - L5 = L ( 1 - e-kt) 200 ppm = L ( 1 e-5(0,23)) = L (1 0,316) L = 293 ppm

kadungan zat yang terbanyak dalam limbah cair, biasanya

dilaksanakan pada industri yang menghasilkan limbah cair yang mempunyai spesifikasi tersendiri. Ada beberapa jenis pengolahan yang sering dilakukan pada tahap ini : / saringan pasir, saringan multimedia, precoal diameuos), filter (saringan tanah vacum

kegiatan pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi 6 tahap, yaitu : 1. Pengolahan pendahuluan (pre treatment) : pengambilan (enam)

Faktor-faktor diatas merupakan dasar dari penanganan lumpur yang

dihasilkan dari proses terdahulu.

BOD

digunakan

untuk

mengukur BOD 1 hari Lt = Le-kt Y1 = L - L1 = 293 ( 1 - e-kt) 200 ppm = 293 ( 1 e-1(0,23)) Y1 = L - L1 = = 60 ppm 293 - 233

pemisahan benda-benda terapung dan benda mengendap 2. Pengolahan (primary proses (koagulasi), pertama treatment) :

kandungan kebutuhan oksigen dalam proses biologi. gambar 3.2 Kurva pertumbuhan BOD terhadap waktu Keterangan : bahan organik digunakan secara cepat untuk metabolisma dan pembentukkan sel maka BOD meningkat dengan cepat antara 1 3 hari. Bahan organik dicerna dari

mikrostaining, /

filter,

adsorption

penjerapan,

pengurangan Fe, Mn, dan CN 5. Pembunuhan (disinfectant) membunuh patogen yang : kuman untuk

penggumpalan pangendapan

(sedimentasi) dan pengapungan (flotasi). Pengendapan adalah

mikroorganisme kemungkinan

proses utama pada tahap ini, selain itu juga bila diperlukan diberikan bahan aditif kimia dengan menetralkan mempercepat pengendapan maksud keadaan untuk dan proses dengan

masih ada dalam limbah cair setelah mengalami pengolahanpengolahan sebelumnya,

2.

Perhitungan ThOD (theoritical oxygen demand) Berapa ThOD untuk glisin CH2(NH2)COOH) (

Mekanisme lain dari disinfeksi adalah dengan merusak dinding sel mikroorganisme patogen

campuran limbah cair, kebutuhan oksigen menurun sebagaimana sel mulai mencerna makanan yang ada.

dengan

anggapan sebagai berikut :

tersebut seperti yang dilakukan

karbon organik dan nitrogen dikonversi menjadi CO2 dan amoniak (NH3)

a. BOD 5 = DOso -

DO df

yang bervariasi dan berubah-ubah sehingga menjadi konstan (constant flow rate). Keuntungan equalisasi antara lain :

menampakkan perbedaan antara endapan permukaan massa suspensi, jernihnya. dan Dan

Vol.botol vol.sampel

(DOso - DO df )

kemudian

amoniak

dioksidasi = 2,0 - 8,0 + 300/10 (8,0 - 3,4) = 168 mg/L

yang

mengendap

menjadi nitrat dan nitrit ThOD merupakan oksigen yang dibutuhkan dari tahap-tahap tadi.

memudahkan secara biologi

pengolahan dan pada

semakin banyak. Kompresi : Terbentuknya flok pada bagian dasar bak

b. COD 1,5 (168) = 252 mg O2 / L

kualitas

effluent

keseragaman pemekatan -

strukturnya kecepatan dipengaruhi kompresi

mulai

seragam,

Penyelesaian : neraca reaksi kebutuhan oksigen karbon ( CH2(NH2)COOH) + + 2CO2 + H2O 3/2 O2=NH3

Berat molekul K2Cr2O7 = 295 g/ mol

pengendapan oleh sehingga konstan. timbulnya lajunya Daerah

luas permukaan pada saat filtrasi lebih kecil

294 mg K2Cr2O7 } 1,5 x 32 mg O2 mg K2Cr2O7 yang dibutuhkan -

prosesnya diandalkan.

dapat

menjadi

kompresi berhubungan langsung dengan kedalaman lumpur dan waktu tinggal padatan.

4. Pencampuran (mixing): neraca reaksi oksigen nitrogen a. NH3 + 3/2 O2 =HNO2+ H2O b. HNO2 NH3 ThOD glisin = 3,5 mol O2 / mol glisin x 32 g/mol O2 = 112 g O2 / mol glisin Pengolahan limbah cair cara fisika terdiri dari : 3. Perhitungan BOD dan TOC 10 ml sampel limbah cair 1. Pengukuran aliran : Meliputi pengendalian proses dan proses monitoring pengukurannya perangkat (flow 5.Pengendapan persamaan : + 1/2 O2=HNO3 =HNO3+ H2O = 15,4 mg K2Cr2O7 (yang dibutuhkan untuk menganalisis COD) x = 252 mg O2 / L x 0,01 L menyempurnakan pencampuran dan cairan tersuspensi menyampurkan cairan yang tak terlarut - flokulasi perpindahan transfer). Energi pencampuran adalah Energi yang masuk dan yang terpakai dapat diukur pencampuran untuk efektif. memperoleh Dengan panas (heat

294mgK 2Cr2O7 1,5 x32mgO2

6.Pengapungan (flotation) : Flotasi adalah salah satu unit pengolahan untuk pemisahan padatan atau partikelpartikel yang terlarut dalam fasa cair. Pemisahan pemberian dilakukan dengan cara gas (biasanya udara),

+ 2 O2

= (3/2 + 4/2) mo O2/mol

sehingga menimbulkan gelembunggelembung yang menghasilkan gaya apung (bouyant force), yang

G!

P QV
(pengendapan) :

mengakibatkan

partikel-pertikel

terbawa ke permukaan. Ada tiga cara pemasukkan gelembung udara : Dissolve (DAF) Pada sistem ini udara dilarutkan ke dalam limbah cair dalam keadaan dibawah tekanan atmosfir. Dalam sistem tekanan yang kecil, aliran yang masuk ditekan dengan bantuan pompa antara 40 50 lb/in gage (275 350 kPa) dengan penambahan udara yang dikompresikan pada air flotation

ditempatkan dalam botol 300 ml yang telah diisi dengan bakteri dan nutrisi. Botol kedua berisi air, kemudian diinkubasikan

measurement system) terdiri dari sensor atau detektor dan

salah satu cara pemisahan mekanik padatan Pengendapan dengan gravitasi cairannya. sering

selama 5 hari pada temperatur 20 C. data yang dihasilkan sebagai berikut : konsentrasi awal Do (sampel) Doso mg/L konsentrasi akhir Do terlarut (air) Dodf mg/L konsentrasi akhir Do terlarut dalam sampel mg/L ditanyakan : a. tentukan BOD 5 sampel b. jika COD = 1,5 (BOD 5) dalam sampel berapa mg = 3,4 = 8,0 = 2,0

perangkat konverter Terdapat dua jenis perangkat

digunakan dalam proses ini. Dalam kolom pengendapan, partikel berinteraksi yang dapat dibagi dalam 4

pengukuran yaitu saluran terbuka dan tertutup. 2. Screening : Merupakan

(empat) kategori pengendapan. - partikel partikel kasar yang : Suspensi terlarut

pengolahan cara mekanik untuk mengurangi atau mengambil

benda terapung yang biasanya menggunakan bar rack untuk menghambat dipisahkan.Screening terbuat dari lalu biasanya kawat -

konsentrasinya rendah, partikel mengendap dengan sendirinya (individu), tumbukan, jarang sehingga terjadi laju

pompa isap. Untuk ukuran besar, bagian DAF effluent (15 20%) didaur ulang , tekanannya ditambah, dan semi jenuh. Air flotation

anyaman

pengendapan konstan. Flokulan : Larutan suspensi mulai bergabung (coalesce)

dengan diamater bukaan 5/8 in (15 mm atau lebih).

Sistem ini cara kerjanya hampir sama dengan proses kolam aerasi, yaitu pemberian udara melalui udara terbuka sehingga alami. Vaccum flotation terjadinya floting secara

Kegunaannya: membantu lancarnya aliran melindungi perangkat pipa dan pompa mengurangi rugi-rugi hidrolik -

selama pengendapan. Partikel membentuk flok sehingga

massa bertambah berat dan kecepatan menjadi bertambah pula. Hindered : Suspensi pada

K2Cr2O7 yang diperlukan untuk menganalisa COD dalam 10 ml limbah.

Merupakan cara penjenuhan limbah cair dengan udara melalui :

3.Equalisasi : untuk memudahkan pengolahan dan menyeragamkan aliran

konsentrasi intermediet mulai

a.

cara langsung ke dalam tangki aerasi

Adsorbat = bahan yang terjerap Pada proses adsorpsi biasanya disertai dengan bahan aditif yang bertujuan untuk mempercepat proses dan

antarmuka

dua

phasa.

Proses

Dibagi dalam 3 (tiga) kategori bentuk : Spherik=diameter dan lebarnya sama : 0,5 1,0 Qm Silindris=panjang 1,5 3,0 Qm dan lebarnya 0,5 1,0 Qm Helik =lebar 0,5 5 Qm dan panjang 6 15 Qm Jamur (fungi),Protozoa dan

penjerapan partikel diatas permukaan penjerap (adsorben), parameter yang mempengaruhi proses adsorpsi : 1. 2. 3. luas permukaan adsorben temperatur jenis / bahan yang diadsorpsi. digunakan pada proses

b.

udara masuk langsung melalui lubang isap pompa limbah cair.

7.Penyaringan:

untuk

menyaring

mengurangi kandungan bahan yang berbahaya. Pengolahan limbah cair dengan cara kimia 1. Pengendapan (chemical yang kimia precipitation), untuk dan

limbah cair dari padatan-padatan yang tersuspensi (suspended solid),

termasuk partikel-partikel yang halus, dan BOD terlarut dari effluent setelah mengalami proses biologi atau kimia. Jenis prosesnya dibagi dua : kontinu &semi kontinu spesifikasi alat penyaring : 1. Alat penyaring sederhana Saringan pasir lambat, terdiri dari lapisan gravel setebal 30 cm dan pasir dengan ketebalan 60 120 cm dengan diamater antara 0,2 0,35 mm) . kecepatan alirannya sekitar 0,034 0,10 L/m3/ detik. 2. Alat penyaring cepat Saringan berisi pasir dengan ketebalan 0,4 0,7 meter,

Adsorpsi

pengolahan limbah cair khususnya proses purifikasi yang bertujuan : mengurangi terlarut menyerap partikel yang tidak dapat terurai (non kadar organik

rotifers,Algae Klasifikasi proses-proses pengolahan biologi : Prosesaerobik;Proses anaerobik;Proses anoxic;Proses aerobik gabungan;Proses anoxic dan

digunakan

mengurangi

menghilangkan fosfor dan meningkatkan padatan kandungan pada

suspensi

biodegradable) menurunkan / menghilangkan

pengendapan. Tujuan dari proses presipitasi kimia ini antara lain adalah : a. untuk menyeragamkan sifat dan karakteristik dalam pengolahan limbah cair b. reaksi kimia untuk mengurangi kadar fosfor c. menentukan (sludge) jumlah lumpur dari

anaerobik;Proses pond Pengurangan karbonasi bahan organik

bau, rasa, dan warna Jenis Adsorben: sieves, karbon aluminium

dalam limbah cair biasanya diukur : BOD, COD, TOD;Nitrifikasi;Denitrifikasi;Pengura ngan Phosphor;Stabilisasi

aktif,molekular

aktif, silika gel,zeolit 3. Disinfeksi pemusnahan bibit

Proses

Treatment

(pengolahan)

yang

penyakit yang bersifat patogen 4. Bahan kimia ( other

dilakukan dalam unit biologi, antara lain : Proses lumpur aktif Aerasi dan lagoon Saringan tetes (trickling filter) Kontak biologi putar (rotating biological contactors)

diameter pasir antara 0,4 0,8 mm, gravel dengan ketebalan 0,3 0,6 meter. Kecepatan alirannya antara 1,3 2,7 L/m3/ detik. 3. Saringan multimedia Menggunakan batuan antrasit

sebagai

akibat

chemical application) Digunakan terhadap limbah cair. Tujuan pengolahan biologi : - mengkoagulasikan menghilangkan padatan dan koloid secara obyek spesifik pengolahan

penambahan bahan aktif Derajat dari penjernihannya bahan bergantung kimia yang

jumlah

digunakan dan proses pengaturannya. Pada dasarnya proses ini adalah untuk menghilangkan dan mengurangi

(Dp = 1,0 mm) dengan ketebalan 50 cm, lalu dilapisi dengan pasir dengan ketebalan 50 cm. Laju alir maksimal 5,4 L/m /dt. 7. 8. Gas transfer Penguapan dan pembebasan gas (volatilization & gas
3

Kolam stabilisasi.

2. Proses Lumpur Aktif untuk stabilisasi limbah cair secara aerobik.Biasanya proses ditempatkan dalam suatu reaktor dimana bakteri aerobik berada dalam suspensi.

bahan-bahan tersuspensi / koloid. Penambahan alum digunakan untuk limbah cair yang banyak mengandung kalsium dan

yang sulit mengendap - stabilisasi bahan organik, terutama kandungan nitrogen dan fosfor sebagai bahan makanan, atau

magnesium bikarbonat.( Untuk industri yang kandungan

bahan organik beracun - pada industri besar untuk

Didalam reaktor bakteri mengkonversi bahan organik (nutrisi), 3.Parameter Perencanaan terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. karakteristik penguraian BOD 5 kebutuhan oksigen produksi lumpur transfer oksigen pemisahan biosolid

stripping)

limbahnya terdiri dari asam Pengolahan cara kimia dilakukan setelah melalui : tahap pengolahan pertama dan kedua kandungan/kadar senyawa kimia dalam limbah cair masih mineral, dinetralisir acids salts, harus dahulu

mengurangi konsentrasi senyawa organik dan anorganik. 1.Mikroorganisma sebagai pengurai bahan-bahan organik, menghilangkan/menurunkan karbonasi BOD, koagulasi padatan koloid yang tidak mengendap. Mikroorganisme

terlebih

sebelum dilakukan presipitasi) Presipitasi Pengurangan menggunakan dari ion Kimia Untuk Fosfat garam-garaman logam

membahayakan Tahap dalam yang unit sering dilakukan kimia proses

yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi disebut phototroph, dan yang menggunakan reaksi kimia

4. Saringan Tetes (trickling filter) Merupakan salah satu sarana pengolah limbah secara biologis aerobik.

multivalen(kalsium,aluminium, besi) 2. Adsorpsi

pengolahan adalah

diantaranya

sebagai energi disebut chemotroph. Mikroorganisme yang penting dalam pengolahan biologi : - Bakteri

Organismenya adalah berupa lendir (slymes) sebagai bahan pengurai

adsorpsi, yaitu suatu proses fisis yang didasarkan pada daya jerap terhadap permukaan bahan padat. Adsorben = bahan penjerap (kA)

Proses pengurangan bahan organik yang tidak dapat dihilangkan dengan cara konvensional. Adsorpsi adalah akumulasi suatu bahan / unsur pada

organik. Media tempet menempelnya lendir biasanya (koloni mikroorganisme) batu kali

digunakan

berbentuk bulat yang disusun seperti unggun yang juga berfungsi sebagai filter. Diameter media sekitar 10 cm dengan kedalaman antara 1,5 2,5 m. media lainnya yang dapat digunakan ssebagai medium saringan tetes antara lain :plastik;kayu;dan benda padat lain yang berpori. 5. Mekanisme Penguraian BOD Reaksi dalam kolom saringan tetes sama dengan proses dalam reaktor lumpur aktif.Produk yang dihasilkan dari saringan tetes adalah berupa lapisan lendir sedangkan dari lumpur aktif adalah bioflok 6. . Dekomposisi Anaerobik:

terjadi berbeda, -

dalam

dua

langkah

yang

photometabolisma methanogenic metabolisma

seperti pada benzoat, phenilasetat, phenilpropionat dan annamate yang dapat didegrada- si menjadi das meyan dan karbondioksida. Limbah cair dari pabrik bir dan food processing dapat diolah (dirombak) secara anaerob

dengan pengurangan BOD antara 85 95 %. Banyaknya kandungan

hidrokarbon yang mengakibatkan BM menjadi tinggi dapat didekomposisi dengan bakteri anaerobik.

perombakan limbah organik menjadi gas metan dan CO2 asam tanpa organik

oksigen.konversi menjadi sedikit gas energi,

metan laju

menghasilkan pertumbuhan

lambat dan perolehan mikroorganisme rendah. Laju kinetika dan perolehan lumpur lebih rendah dibandingkan dengan proses lumpur aktif. Proses anaerobik dioperasikan dalam beberapa cara : 1. 2. 3. Proses kontak anaerobik Reaktor penyaring anaerobik Upflow anaerobic sludge blanket (UASB) 4. Reaktor Unggun Fluidisasi

(fluidized bed reactor) 7.Mekanisme Fermentasi Anaerobik Ada empat kelompok yang saling berkaitan dalam mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme hidrolitik

mendegradasi material jenis polimer seperti menjadi polisakaridadan monomer-monomer COD). protein (tidak

menurunkan

Monomer-

monomer dikonversi menjadi asam lemak dengan jumlah H2 rendah. Jenis asam tersebut antara lain adalah ; asetat, propionik, butirik, dan jumlah kecil valerik. 8. Biodegradasi Senyawa Organik Anaerobik Pada proses ini terjadi pemutusan ikatan senyawa aromatik atau senyawa benzena. Pemutusan benzena dapat

You might also like