Professional Documents
Culture Documents
patogen.
apabila
menggunakan
bahan
Reaksi karbon berhenti dalam 20 30 hari, dimana bahan organik menjadi stabil
radiasi dan panas yang kurang cocok untuk dilakukan karena biaya yang sangat mahal. untuk melakukan disinfeksi adalah -
tercampur diendapkan.
sehingga
Pengolahan selanjutnya adalah untuk menghilangkan atau mengurangi kadar bahan-bahan organik, zat/logam 3. Pengolahan kedua (secondary treatment) : Reaktor pengolah dengan lumpur aktif dan saringan penjernih
memilih dengan hati-hati bahan kimia yang akan digunakan dan efek samping yang mungkin terjadi mungkin. diharapkan Bahan-bahan sekecil kimia -
Bahan organik Nitrogen dari urea dan protein menjadi amoniak (pembusukan) Setelah 12 hari terjadi proses nitrifikasi yaitu konversi
beracun, dan bahan yang sulit terurai agar limbah yang dibuang ke badan air aman. Beberapa cara dan metoda dalam mengendalikan limbah adalah : mengatasi sumbernya mengupayakan proses daur ulang memanfaatkan proses lainnya mengolah dibuang. standar parameter limbah cair secara umum yang perlu mendapat perhatian yaitu : BOD (biologycal oxygen 4. limbah sebelum limbah untuk limbah dari diantaranya
biasanya digunakan dalam tahap ini. Penggunaan lumpur aktif (activated sludge) yang diberikan dalam limbah cair setelah
yang sering dipergunakan antara lain klorin oksida bromin, dan rodien, NH3
senyawanya,
melewati tangki aerasi tujuannya adalah jumlah untuk bakteri meningkatkan secara cepat 6.
3/2 O2 HNO2
=H2O
(ultimate disposal) : Dari setiap pengolahan limbah cair, maka hasil akhirnya adalah
HNO2
O2=HNO3
Fase kedua BOD LN (lima puluh hari ), dimana kebutuhan oksigen mencapai nilai terbaik. Reaksi karbonat dengan nitrogen adalah orde pertama. Contoh Perhitungan BOD. 1. Tentukan harga BOD hari ke 1 dan BOD 5 hari dalam suatu limbah cair , dengan sampel yang diambil 200 mg/L pada temperatur 20 C. diketahui konstanta laju reaksi, k = 0,23 per hari.
berjalan lebih cepat. Lumpur aktif yang ditambahkan tersebut dikenal dengan sebutan MLSS (mixed liquor suspended solid). Pengolahan ketiga (tertiary dilakukan treatment) apabila :
berupa lumpur yang diperlukan penanganan khusus untuk dapat dimanfaatkan kembali.
Pengolahan lumpur diperlukan untuk dapat merombak bahan organik menjadi bahan lain yang bermanfaat. Jumlah dan sifat lumpur sisa pengolahan limbah cair sangat dipengaruhi oleh
pada
pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat atau bahan berbahaya. pengolahan khusus merupakan dengan a) b) c)
demand):standar < 100 ppm DO (dissolved oxygen) :standar > 3 ppm SS (suspended solid) : standar < 100 ppm - pH :6 9 (idealnya 6,5 7,5)
beberapa hal, antara lain : jenis limbah cair itu sendiri jenis pengolahan yang diterapkan metode pelaksanaan
Penyelesaian : Tentukan BOD hari kelima Lt = Le-kt Y5 = L - L5 = L ( 1 - e-kt) 200 ppm = L ( 1 e-5(0,23)) = L (1 0,316) L = 293 ppm
dilaksanakan pada industri yang menghasilkan limbah cair yang mempunyai spesifikasi tersendiri. Ada beberapa jenis pengolahan yang sering dilakukan pada tahap ini : / saringan pasir, saringan multimedia, precoal diameuos), filter (saringan tanah vacum
kegiatan pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi 6 tahap, yaitu : 1. Pengolahan pendahuluan (pre treatment) : pengambilan (enam)
BOD
digunakan
untuk
mengukur BOD 1 hari Lt = Le-kt Y1 = L - L1 = 293 ( 1 - e-kt) 200 ppm = 293 ( 1 e-1(0,23)) Y1 = L - L1 = = 60 ppm 293 - 233
pemisahan benda-benda terapung dan benda mengendap 2. Pengolahan (primary proses (koagulasi), pertama treatment) :
kandungan kebutuhan oksigen dalam proses biologi. gambar 3.2 Kurva pertumbuhan BOD terhadap waktu Keterangan : bahan organik digunakan secara cepat untuk metabolisma dan pembentukkan sel maka BOD meningkat dengan cepat antara 1 3 hari. Bahan organik dicerna dari
mikrostaining, /
filter,
adsorption
penjerapan,
pengurangan Fe, Mn, dan CN 5. Pembunuhan (disinfectant) membunuh patogen yang : kuman untuk
penggumpalan pangendapan
mikroorganisme kemungkinan
proses utama pada tahap ini, selain itu juga bila diperlukan diberikan bahan aditif kimia dengan menetralkan mempercepat pengendapan maksud keadaan untuk dan proses dengan
2.
Perhitungan ThOD (theoritical oxygen demand) Berapa ThOD untuk glisin CH2(NH2)COOH) (
Mekanisme lain dari disinfeksi adalah dengan merusak dinding sel mikroorganisme patogen
campuran limbah cair, kebutuhan oksigen menurun sebagaimana sel mulai mencerna makanan yang ada.
dengan
karbon organik dan nitrogen dikonversi menjadi CO2 dan amoniak (NH3)
a. BOD 5 = DOso -
DO df
yang bervariasi dan berubah-ubah sehingga menjadi konstan (constant flow rate). Keuntungan equalisasi antara lain :
menampakkan perbedaan antara endapan permukaan massa suspensi, jernihnya. dan Dan
Vol.botol vol.sampel
(DOso - DO df )
kemudian
amoniak
yang
mengendap
menjadi nitrat dan nitrit ThOD merupakan oksigen yang dibutuhkan dari tahap-tahap tadi.
kualitas
effluent
keseragaman pemekatan -
mulai
seragam,
Penyelesaian : neraca reaksi kebutuhan oksigen karbon ( CH2(NH2)COOH) + + 2CO2 + H2O 3/2 O2=NH3
prosesnya diandalkan.
dapat
menjadi
kompresi berhubungan langsung dengan kedalaman lumpur dan waktu tinggal padatan.
4. Pencampuran (mixing): neraca reaksi oksigen nitrogen a. NH3 + 3/2 O2 =HNO2+ H2O b. HNO2 NH3 ThOD glisin = 3,5 mol O2 / mol glisin x 32 g/mol O2 = 112 g O2 / mol glisin Pengolahan limbah cair cara fisika terdiri dari : 3. Perhitungan BOD dan TOC 10 ml sampel limbah cair 1. Pengukuran aliran : Meliputi pengendalian proses dan proses monitoring pengukurannya perangkat (flow 5.Pengendapan persamaan : + 1/2 O2=HNO3 =HNO3+ H2O = 15,4 mg K2Cr2O7 (yang dibutuhkan untuk menganalisis COD) x = 252 mg O2 / L x 0,01 L menyempurnakan pencampuran dan cairan tersuspensi menyampurkan cairan yang tak terlarut - flokulasi perpindahan transfer). Energi pencampuran adalah Energi yang masuk dan yang terpakai dapat diukur pencampuran untuk efektif. memperoleh Dengan panas (heat
6.Pengapungan (flotation) : Flotasi adalah salah satu unit pengolahan untuk pemisahan padatan atau partikelpartikel yang terlarut dalam fasa cair. Pemisahan pemberian dilakukan dengan cara gas (biasanya udara),
+ 2 O2
sehingga menimbulkan gelembunggelembung yang menghasilkan gaya apung (bouyant force), yang
G!
P QV
(pengendapan) :
mengakibatkan
partikel-pertikel
terbawa ke permukaan. Ada tiga cara pemasukkan gelembung udara : Dissolve (DAF) Pada sistem ini udara dilarutkan ke dalam limbah cair dalam keadaan dibawah tekanan atmosfir. Dalam sistem tekanan yang kecil, aliran yang masuk ditekan dengan bantuan pompa antara 40 50 lb/in gage (275 350 kPa) dengan penambahan udara yang dikompresikan pada air flotation
ditempatkan dalam botol 300 ml yang telah diisi dengan bakteri dan nutrisi. Botol kedua berisi air, kemudian diinkubasikan
salah satu cara pemisahan mekanik padatan Pengendapan dengan gravitasi cairannya. sering
selama 5 hari pada temperatur 20 C. data yang dihasilkan sebagai berikut : konsentrasi awal Do (sampel) Doso mg/L konsentrasi akhir Do terlarut (air) Dodf mg/L konsentrasi akhir Do terlarut dalam sampel mg/L ditanyakan : a. tentukan BOD 5 sampel b. jika COD = 1,5 (BOD 5) dalam sampel berapa mg = 3,4 = 8,0 = 2,0
digunakan dalam proses ini. Dalam kolom pengendapan, partikel berinteraksi yang dapat dibagi dalam 4
benda terapung yang biasanya menggunakan bar rack untuk menghambat dipisahkan.Screening terbuat dari lalu biasanya kawat -
konsentrasinya rendah, partikel mengendap dengan sendirinya (individu), tumbukan, jarang sehingga terjadi laju
pompa isap. Untuk ukuran besar, bagian DAF effluent (15 20%) didaur ulang , tekanannya ditambah, dan semi jenuh. Air flotation
anyaman
Sistem ini cara kerjanya hampir sama dengan proses kolam aerasi, yaitu pemberian udara melalui udara terbuka sehingga alami. Vaccum flotation terjadinya floting secara
Kegunaannya: membantu lancarnya aliran melindungi perangkat pipa dan pompa mengurangi rugi-rugi hidrolik -
massa bertambah berat dan kecepatan menjadi bertambah pula. Hindered : Suspensi pada
a.
Adsorbat = bahan yang terjerap Pada proses adsorpsi biasanya disertai dengan bahan aditif yang bertujuan untuk mempercepat proses dan
antarmuka
dua
phasa.
Proses
Dibagi dalam 3 (tiga) kategori bentuk : Spherik=diameter dan lebarnya sama : 0,5 1,0 Qm Silindris=panjang 1,5 3,0 Qm dan lebarnya 0,5 1,0 Qm Helik =lebar 0,5 5 Qm dan panjang 6 15 Qm Jamur (fungi),Protozoa dan
penjerapan partikel diatas permukaan penjerap (adsorben), parameter yang mempengaruhi proses adsorpsi : 1. 2. 3. luas permukaan adsorben temperatur jenis / bahan yang diadsorpsi. digunakan pada proses
b.
7.Penyaringan:
untuk
menyaring
mengurangi kandungan bahan yang berbahaya. Pengolahan limbah cair dengan cara kimia 1. Pengendapan (chemical yang kimia precipitation), untuk dan
termasuk partikel-partikel yang halus, dan BOD terlarut dari effluent setelah mengalami proses biologi atau kimia. Jenis prosesnya dibagi dua : kontinu &semi kontinu spesifikasi alat penyaring : 1. Alat penyaring sederhana Saringan pasir lambat, terdiri dari lapisan gravel setebal 30 cm dan pasir dengan ketebalan 60 120 cm dengan diamater antara 0,2 0,35 mm) . kecepatan alirannya sekitar 0,034 0,10 L/m3/ detik. 2. Alat penyaring cepat Saringan berisi pasir dengan ketebalan 0,4 0,7 meter,
Adsorpsi
pengolahan limbah cair khususnya proses purifikasi yang bertujuan : mengurangi terlarut menyerap partikel yang tidak dapat terurai (non kadar organik
rotifers,Algae Klasifikasi proses-proses pengolahan biologi : Prosesaerobik;Proses anaerobik;Proses anoxic;Proses aerobik gabungan;Proses anoxic dan
digunakan
mengurangi
suspensi
pengendapan. Tujuan dari proses presipitasi kimia ini antara lain adalah : a. untuk menyeragamkan sifat dan karakteristik dalam pengolahan limbah cair b. reaksi kimia untuk mengurangi kadar fosfor c. menentukan (sludge) jumlah lumpur dari
dalam limbah cair biasanya diukur : BOD, COD, TOD;Nitrifikasi;Denitrifikasi;Pengura ngan Phosphor;Stabilisasi
aktif,molekular
Proses
Treatment
(pengolahan)
yang
dilakukan dalam unit biologi, antara lain : Proses lumpur aktif Aerasi dan lagoon Saringan tetes (trickling filter) Kontak biologi putar (rotating biological contactors)
diameter pasir antara 0,4 0,8 mm, gravel dengan ketebalan 0,3 0,6 meter. Kecepatan alirannya antara 1,3 2,7 L/m3/ detik. 3. Saringan multimedia Menggunakan batuan antrasit
sebagai
akibat
chemical application) Digunakan terhadap limbah cair. Tujuan pengolahan biologi : - mengkoagulasikan menghilangkan padatan dan koloid secara obyek spesifik pengolahan
penambahan bahan aktif Derajat dari penjernihannya bahan bergantung kimia yang
jumlah
digunakan dan proses pengaturannya. Pada dasarnya proses ini adalah untuk menghilangkan dan mengurangi
(Dp = 1,0 mm) dengan ketebalan 50 cm, lalu dilapisi dengan pasir dengan ketebalan 50 cm. Laju alir maksimal 5,4 L/m /dt. 7. 8. Gas transfer Penguapan dan pembebasan gas (volatilization & gas
3
Kolam stabilisasi.
2. Proses Lumpur Aktif untuk stabilisasi limbah cair secara aerobik.Biasanya proses ditempatkan dalam suatu reaktor dimana bakteri aerobik berada dalam suspensi.
bahan-bahan tersuspensi / koloid. Penambahan alum digunakan untuk limbah cair yang banyak mengandung kalsium dan
yang sulit mengendap - stabilisasi bahan organik, terutama kandungan nitrogen dan fosfor sebagai bahan makanan, atau
Didalam reaktor bakteri mengkonversi bahan organik (nutrisi), 3.Parameter Perencanaan terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. karakteristik penguraian BOD 5 kebutuhan oksigen produksi lumpur transfer oksigen pemisahan biosolid
stripping)
limbahnya terdiri dari asam Pengolahan cara kimia dilakukan setelah melalui : tahap pengolahan pertama dan kedua kandungan/kadar senyawa kimia dalam limbah cair masih mineral, dinetralisir acids salts, harus dahulu
mengurangi konsentrasi senyawa organik dan anorganik. 1.Mikroorganisma sebagai pengurai bahan-bahan organik, menghilangkan/menurunkan karbonasi BOD, koagulasi padatan koloid yang tidak mengendap. Mikroorganisme
terlebih
sebelum dilakukan presipitasi) Presipitasi Pengurangan menggunakan dari ion Kimia Untuk Fosfat garam-garaman logam
yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi disebut phototroph, dan yang menggunakan reaksi kimia
4. Saringan Tetes (trickling filter) Merupakan salah satu sarana pengolah limbah secara biologis aerobik.
pengolahan adalah
diantaranya
sebagai energi disebut chemotroph. Mikroorganisme yang penting dalam pengolahan biologi : - Bakteri
adsorpsi, yaitu suatu proses fisis yang didasarkan pada daya jerap terhadap permukaan bahan padat. Adsorben = bahan penjerap (kA)
Proses pengurangan bahan organik yang tidak dapat dihilangkan dengan cara konvensional. Adsorpsi adalah akumulasi suatu bahan / unsur pada
organik. Media tempet menempelnya lendir biasanya (koloni mikroorganisme) batu kali
digunakan
berbentuk bulat yang disusun seperti unggun yang juga berfungsi sebagai filter. Diameter media sekitar 10 cm dengan kedalaman antara 1,5 2,5 m. media lainnya yang dapat digunakan ssebagai medium saringan tetes antara lain :plastik;kayu;dan benda padat lain yang berpori. 5. Mekanisme Penguraian BOD Reaksi dalam kolom saringan tetes sama dengan proses dalam reaktor lumpur aktif.Produk yang dihasilkan dari saringan tetes adalah berupa lapisan lendir sedangkan dari lumpur aktif adalah bioflok 6. . Dekomposisi Anaerobik:
terjadi berbeda, -
dalam
dua
langkah
yang
seperti pada benzoat, phenilasetat, phenilpropionat dan annamate yang dapat didegrada- si menjadi das meyan dan karbondioksida. Limbah cair dari pabrik bir dan food processing dapat diolah (dirombak) secara anaerob
hidrokarbon yang mengakibatkan BM menjadi tinggi dapat didekomposisi dengan bakteri anaerobik.
perombakan limbah organik menjadi gas metan dan CO2 asam tanpa organik
metan laju
menghasilkan pertumbuhan
lambat dan perolehan mikroorganisme rendah. Laju kinetika dan perolehan lumpur lebih rendah dibandingkan dengan proses lumpur aktif. Proses anaerobik dioperasikan dalam beberapa cara : 1. 2. 3. Proses kontak anaerobik Reaktor penyaring anaerobik Upflow anaerobic sludge blanket (UASB) 4. Reaktor Unggun Fluidisasi
(fluidized bed reactor) 7.Mekanisme Fermentasi Anaerobik Ada empat kelompok yang saling berkaitan dalam mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme hidrolitik
mendegradasi material jenis polimer seperti menjadi polisakaridadan monomer-monomer COD). protein (tidak
menurunkan
Monomer-
monomer dikonversi menjadi asam lemak dengan jumlah H2 rendah. Jenis asam tersebut antara lain adalah ; asetat, propionik, butirik, dan jumlah kecil valerik. 8. Biodegradasi Senyawa Organik Anaerobik Pada proses ini terjadi pemutusan ikatan senyawa aromatik atau senyawa benzena. Pemutusan benzena dapat