You are on page 1of 3

TUGAS 3 ILMU BUDAYA DASAR NAMA NPM KELAS DOSEN : VENY TIOANAH : 17111907

KNOWLEDGE

THE TRIANGLE OF SUCCESS

60 SKILL 60 IBADAH

: 1KA41 : Bpk. Burhan Amin


BASE ON AL- 60 KITAB

ATTITUDE AKHLAQ

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

PENDEKATAN KESUSASTRAAN

IBD yang dihubungkan dengan PROSA

IBD semula dinamakan dengan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities.

Istilah prosa banyak Kadang disebut :

padanannya.

Narrative Fiction Istilah ini berasal dari bahasa Latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan lebih halus.

Prose Fiction

Fiction

Dalam Kesusastraan Indonesia, ada 2 jenis prosa, yaitu sebagai berikut :

Manusia dan bahasa pada hakikatnya menjadi satu, inilah yang mempermudah SASTRA untuk berkomunikasi dibandingkan dengan cabang seni lainnya, karena sastra menjabarkan abstraksi.

Prosa Lama meliputi : 1. Dongeng. 2. Hikayat. 3. Sejarah. 4. Epos. 5. Cerita Pelipur Lara.

Prosa Baru meliputi : 1. Cerpen. 2. Novel. 3. Biografi. 4. Kisah 5. Otobiografi.

Manusia dan bahasa pada hakikatnya menjadi satu, inilah yang mempermudah SASTRA untuk berkomunikasi dibandingkan dengan cabang seni lainnya, karena sastra menjabarkan abstraksi.

A
Page | 1

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

IBD yang dihubungkan dengan PUISI

Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

Puisi termasuk seni sastra sastra bagian dari kesenian kesenian, unsur / cabang dari kebudayaan.

a. Prosa fiksi memberikan kesenangan. Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.

Arti puisi secara sempit, adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

b. Prosa fiksi memberikan informasi. Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

c. Prosa fiksi memberikan warisan kultural. Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

a. Figura bahasa, seperti : gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar, menarik dan memberi kejelasan gambar angan.

d. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan. Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman pengalaman dengan banyak individu.

b. Kata-kata yang ambiquitas : kata-kata yang bermakna ganda.

B1

c. Kata-kata berjiwa : kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

B2
Page | 2

B1

B2

Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua :

d. Kata-kata konotatif : kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di zaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.

e. Pengulangan: untuk mengintefikasikan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.

Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut :

Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :

Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Puisi dan individual.

keinsyafan/kesadaran

Penderitaan atas ketidakadilan. Perjuangan untuk kekuasaan. Konflik dengan sesamanya. Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisi dan keinsyafan sosial.

Presentasi Burhan Amin. http://eleraning.gunadarma.ac.id/il mu_budaya_dasar/bab3konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dala m_kesusastraan.pdf

Sumber : dari Bapak

Puisipuisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan. Walaupun cinta kasih banyak mewarnai puisi, namun kekecewaan terhadap siapapun bisa tertuang dalam puisi. Tindak kagum manuisa terhadap sang pencipta juga banyak tertuangkan ke dalam untaian-untain puisi. Page | 3

You might also like