You are on page 1of 23

MODUL SESAK

Aziz Rahman Muiz Richky Nurhakim Yoga Eka Pratama Meutia Anita Bakti Harfiyani Nadhiela Adani Septia Widya Pratama Mega Robbiaty Utomo Indah Dwi Mentari Luthfita Rahmawati Intan Olivia Nari Aditya Usri Usman Dian Aulia

Seorang laki-laki 69 tahun, pensiunan mekanik, dibawa ke rumah sakit oleh anaknya yang juga seorang dokter puskesmas karena menderita sesak yang hebat dan sangat lemah. Kondisi kelemahan ini sebenarnya telah dialaminya sejak 4 bulan lalu dimana pada saat itu ia menderita batuk yang tidak produktif yang disertai demam,yang membaik setelah diberikan antibiotic selama 6 hari ditambah obat-obat simptomatik. Saat ini ia juga menderita batuk yang produktif dengan sputum yang kecoklatan sejak 4 hari lalu, dan sejak 2 hari lalu ia mengeluh demam yang disertai muntah. Ia tidak ada riwayat merokok ataupun minum-minuman keras. Ia tidak pernah keluar kota atau melakukan perjalanan jauh sejak 1 tahun terakhir dan tidak pernah kontak dengan orang sakit sebelumnya dan ia ada riwayat gastric reflux yang disertai mual dan muntah.

Obat simptomatik Gastric reflux:Suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks(aliran balik) kandungan lambung kedalam esofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, faring, laring dan saluran napas.

Laki-laki 69 tahun, pensiunan mekanik Menderita sesak hebat 4 bulan lalu : lemah,batuk tidak produktif, membaik dengan antibiotik dan simptomatik Sekarang : - sesak, batuk produktif + sputum coklat sejak 4 hari lalu.
- demam + muntah sejak 2 hari lalu Tidak ada riwayat merokok minum-minuman keras Ada riwayat gastric reflux yang disertai mual dan muntah.

1.

2.
3. 4. 5. 6. 7.

Jelaskan patomekanisme terjadinya sesak! Apa hubungan sesak dengan mual,muntah, dan gastric reflux? Jelaskan mekanisme dari gastric reflux! Apa hubungan umur, pekerjaan, jenis kelamin dengan gejala penyakit yang diderita? Apa hubungan batuk produktif dengan sputum yang kecoklatan? Apa hubungan riwayat penyakit terdahulu dengan riwayat sekarang? Sebutkan DD dari skenario tersebut!

Definisi sesak Diagnosa banding

perasaan sulit bernapas, seorang yang mengalami dispnea atau sesak mengeluh napasnya menjadi pendek atau merasa tercekik (patofisiologi jilid 2,sylvia) Mekanisme
sesak

Hub riwayat penyakit dahulu dengan sekarang

Sesak

Penyakit dengan gejala sesak

Hub batuk produktif dengan sputum coklat

Faktor penyebab Hub dengan jenis kelamin, usia & pekerjaan

Kemoreseptor Perubahan pH darah arteri PCO2 dan PO2 di rasakan oleh periper kemoreptor pusat dan stimulasi ini menyebabkan peningkatan motorik pernapasan. Co/ hipoksia dan hiperkapnia. Mekanoreseptor Saluran napas atas Reseptor paru Reseptor dinding dada Afferen missmatch

Saraf aferen otonomik Saraf eferen parasimpatis Saraf eferen simpatis

Hiperventilasi yaitu ventilasi yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan pengeluaran CO2 normal, di pantau CO2 arteri atau tegangan PaCO2 yaitu lebih rendah dari 40 mmHg. Hiperventilasi menyebabkan getaran pada dinding dada kemudian spindle otot aktif dan sensasi dispnea didorong. Aktifasi aferen dari otot otot pernapasan menuju batang otak kemudian di proyeksikan menuju thalamus.

Kemungkinan penyakit yang menyebabkan sesak penyakit saluran atas: - bronkitis kronik - asma - emfisema - sumbatan laring - tertelan benda asing Penyakit vaskular paru - Emboli paru - Kor pulmonal - Hipertensi paru primer - Penyakit veno-oklusi paru Penyakit dinding paru - Trauma - Penyakit neurologik - Kelainan tulang Kolaps paru Pneumonitis zat kimia Hipertensi pulmonal primer Penyakit paru yang diinduksi obat Penyakit parenkimal - Pneunonia - Gagal jantung kongesti - Adult Respiratory distress syndrome (ARDS) - Pulmonary Infiltrates with eosinophilia (PIE)

Infiltrat paru - Sarkoidosis - Alveolitis alergik - Alveolitis fibrotik - Karsinomatosis limfangitis Penyakit pleura - Pneumotoraks - Efusi pleura, hemotoraks - Fibrosis Obstruksi jalan atas napas atas Kelemahan neuromuskular pernapasan Penyakit dinding toraks Pneumokoniosis

Pada umumnya faktor jenis kelamin juga berpengaruh terhadap faktor usia, karena biasanya antara usia tua dan muda terdapat perbedaan golongan penyakit. Pada usia tua lebih rentan dan sangat mudah resisten untuk terkena penyakit.Karena pada usia tua kemungkinan zat antibodi terhadap tubuh sudah melemah dan tidak cukup baik. Sehingga penyakit lebih mudah masuk.Dan untuk jenis kelamin laki-laki > perempuan.

Batuk produktif disebut batuk berdahak. Dahak berguna untuk membersihkan saluran napas secara alami. Dahak harus dikeluarkan. Dahak di tenggorokan biasanya muncul sebagai akibat adanya infeksi saluran napas. Dahak yang berwarna coklat disebut rusty sputum. Penyebab hemoptisis sangat beragam antara lain: bronkiektasis, emboli paru, pneumonia, tuberculosis. Gejala yang menyertai hemoptisis: nyeri dada, demam, dispnea, mual, muntah, takipnea dan batuk.

apabila terdapat benda asing masuk maka tubuh akan memproduksi banyak lendir untuk melindungi tubuh , karena didalam lendir tersebut banyak mengandung antibodi , leucocit dan sel-sel lain sehingga tampak kental , sedangkan warna coklat , kemungkinan disebabkan oleh karena darah yang sudah teroksidas

pada kasus ini terdapat hubungan penyakit dahulu dengan sekarang. Dikarenakan mungkin adanya penyakit ia dahulu pemberian obatnya tidak pas dengan penyakitnya, ataupun antibiotik yang diberikan tidak mempan untuk jenis kumannya tersebut dikarenakan entah dari kumannya yang kuat ataupun dosis yang harus diberikan kurang.

Diferensial diagnosis

Pnemonia

Bronkhitis

Bronkietaksis

Definisi

Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganismebakteri,virus,jamur dan parasit.

Inflamasi bronkus. Inflamasi menyebabkan bengkak pada permukaannya, mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi. 1. Infeksi : virus ,bakteri, mikoplasma,fungi 2. Alergi 3.Kimiawi

Dilatasi bronkus lokal dan permanen sebagai akibat kerusakan struktur dinding.

Etiologi

Bakteri gram positif(Streptococcus pneumoniae) yang menyebabkan pneumonia streptokokus ,streptokokus beta hemolitikus grup A dll.

Obstruksi bronkus oleh benda asing atau tumor obstruksi bronkus karena kelenjar limfe pada tuberkulosis paru sewaktu masih anak-anak.

Diferensial diagnosis Gejala

Pnemonia

Bronkhitis

Bronkiektaksis

Gejala intestinal(mual,mun tah,diare,nyeri abdomen),rusty sputum,demam &menggigil,bunyi mengi & crackle,keletihan,he moptisis,dispnea,ny eri pleura .

-Batuk berdahak , kadang berwarna merah -Sesak napas -Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan

-Batuk menahun dengan dahak yang berbau busuk atau mengandung darah -Sesak napas memburuk jika penderita beraktivitas -BB menurun -Wheezing (bunyi napas mengi/ bengek) -(sianosis) -Bau mulut

Diferensial diagnosis Komplikasi

Pnemonia

Bronkhitis

Bronkiektaksis

Ventilasi mungkin menurun akibat akumulasi mukus ,yang dapat berkembang menjadi atelektasis absorpsi gagal napas dan kematian dapat terjadi pada kasus ekstrem berhubungan dengan kelelahan atau sepsis (penyebaran infeksi ke darah)

Gagal napas Kor pulmonal Empisema polisitemi

1.Bronkitis kronik 2.Pneunomia dengan atau tanpa atelektasis 3.Pleuritis 4.Efusi pleura atau empiema (jarang) 5.Abses metastasis di otak 6.Hemoptisis 7.Sinusitis 8.Kor pulmonal kronik 9.Kegagalan pernafasan 10.Amiloidosis

Diferensial diagnosis

Pnemonia

Bronkhitis

Bronkiektaksis

Pemeriksaan penunjang

Tes darah rutin (leukositosis), tes mikrobiologi,serolo gi &radiologi (ada infiltrat di lobus inferior dan medius
Penisilin G Kloksasilin Ampisilin

-Tes fungsi paruparu Gas darah arteri Rontgen dada

- kultur sputum -Radiologis;

Penatalaksanaan

-simptomatis (antipiretika, ekspektoran, antitusif, roburantia).


istirahat yang cukup, kurangi rokok (bila merokok), minum lebih banyak daripada biasanya, dan tingkatkan intake nutrisi yang adekuat.

antibiotik, bronkodilator dan ekspentoran.


Vaksinasi terhadap pertusis dan morbili Bila ada obstruksi bronkus, udara pernapasan bebas polusi termasuk rokok

Promotiv

Tidak merokok,olahraga teratur, makan baik &istirahat cukup.

Junaidi, iskandar. 2010. Penyakit Paru & Saluran Napas. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. A.Price, sylvia dkk. 2006. Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3 Buku Pediatri

You might also like