You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hakikat pendidikan adalah untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan. Bagi suatu negara, pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Negera memiliki kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena ukuran kualitas suatu negara dapat dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Fungsi Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan penjelasan diatas semakin memperjelas peran pendidikan bagi Negara Indonesia yaitu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. UNESCO dalam Education Development Index menyatakan bahwa, tingkat

perkembangan pendidikan Indonesia terletak pada peringkat 102 dunia, sementara itu bebas buta aksara masyarakat Indonesia berada pada peringkat 95 sebesar 87,9% . Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup memprihatinkan, karena hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum berjalan dengan optimal. Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan mendasar yang akan dibahas adalah:
1. Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Negara Malaysia dan Negara Indonesia

ditinjau dari jenjang pendidikan masing-masing Negara?


2. Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Negara Inggris dan Negara Indonesia

ditinjau dari jenjang pendidikan masing-masing Negara?

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan perbandingan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. 2. Sebagai referensi bacaan bagi mahasiswa, guru dan praktisi pendidikan.

BAB II SISTEM PENDIDIKAN NEGARA

2.1 Sistem Pendidikan Malaysia Sistem Pendidikan di Malaysia adalah berdasarkan system pendidikan di Inggris. Pendidikan Malaysia boleh di dapatkan dari sekolah tanggungan kerajaan, sekolah swasta atau secara mandiri. Sistem pendidikan dipusatkan terutamanya bagi sekolah rendah dan sekolah menengah. Hanya pendidikan di sekolah rendah diwajibkan dalam undang-undang. Oleh karena itu pengabaian keperluan pendidikan selepas sekolah rendah tidak melanggar undang-undang. Sekolah rendah dan sekolah menengah diuruskan oleh Kementerian Pelajar Malaysia tetapi dasar yang berkenan dengan pengajian tinggi diuruskan oleh Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia yang ditubuhkan pada tahun 2004. Sejak tahun 2003, kerajaan memperkenalkan penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran yang berkenan dengan Sains dan Matematik.

2.1.1 Pra-Pendidikan Dasar Pendidikan di Malaysia dimulai dari Pendidikan Pra Sekolah yang disediakan oleh beberapa instansi pemerintah, badan swasta, dan lembaga-lembaga sukarela dan diikuti oleh anak didik berusia 4-6 tahun. Semua lembaga pendidikan pra sekolah terdaftar pada Departemen Pendidikan dan pada umumnya mereka.

2.1.2 Pendidikan Dasar Pendidikan dasar adalah wajib bagi semua anak-anak antara usia 7 dan 12. Pendidikan gratis ini dibagi menjadi 2 fase 3 tahunan. Sedolah Dasar di Malaysia ada 2 jenis, Sekolah Nasional yang diikuti oleh siswa Malayu dan sekolah tipe nasional yang diikuti oleh siswa Cina dan Tamil. Pengatra utama adalah bahasa Melayu kecuali di sekolah tipe-nasional pengantar yang digunakan adalah bahasa Cina dan Tamil dengan pelajaran wajib bahasa Melayu. Fase I terdiri dari kelas I-III dengan penekanan pada dasar-dasar membaca, menulis, dan matematika. Fase II (kelas IV-VI) berfokus pada penguatan dan pemanfaatan keterampilan dasar dan akuisisi pengetahuan.

Untuk mengetahui pencapaian pengajaran yang didapatkan oleh siswa maka diadakan beberapa ujian, diantaranya : Penilaian Kemajuan Berasaskan Sekolah (PKBS), dilakukan setiap tahunnya untuk mengetahui hasil pembelajaran dan menjadi pedoman bagi guru untuk merencanakan peningkatan pembelajaran berikutnya. Level One Assessment (LOA), Penilaian Tahap Satu, diujikan ketika siswa hendak menyelesaikan Fase I (kelas III) dalam kemampuan dan potensi dalam verbal, kuantitatif dan keterampilan berfikir. Ditujukan untuk mengetahui bakat siswa yang kemudian menjadi pertimbangan Kementerian Pendidikan untuk merekomendasikan yang bersangkutan guna melanjutkan ke kelas V.

Primary School Assessment Test, Ujian Penilaian Sekolah Rendah (UPSR), diujikan di akhir masa pendidikan dasar. Subyek (materi) yang diujikan adalah bahasa Melayu, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan, dan metematika Siswa Melayu juga menjalani penilaian untuk pendidikan agama yang dikenal sebagai Asas Penilaian Fardlu Ain (PAPA) yang dilakukan selama proses belajar. Nilai yang tidak memenuhi standar diabaikan, siswa tetap dinyatakan lulus. Rasio guru-murid 1:20.4 pada tahun 1990, dan 1:18.9 dalam beberapa tahun terakhir.

2.1.3 Pendidikan Menengah Pertama (Form I-III) Pendidikan Menengah terbagi menjadi 2 siklus : menengah bawah, berlangsung 3 tahun, disebut Form I-III, dan menengah atas, berlangsung 2 tahun, disebut Form IV-V. Siswa sekolah dasar nasional langsung melanjutkan ke Form I, adapun siswa dari sekolah tipe nasional (Cina dan Tamil) mengikuti kelas transisi 1 tahun untuk mendapatkan bekal bahasa Melayu yang memadai, kecuali bagi siswa yang mendapatkan nilai yang memuaskan pada Test Penilaian Primer dapat langsung mengikuti Form I.

Di akhir tahun pendidikan menengah pertama, siswa menjalani Ujian Penilaian Menengah Pertama (Lower Secondary Assessment Examination).

2.1.4 Pendidikan Menengah Atas (Form IV-V) Pada tingkat menengah atas siswa dapat memilih salah satu di antara dua program yang ditawarkan : akademis dan teknik (kejuruan).

Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Mingguan Pendidikan Menengah Atas :

Di akhir tahun pendidikan siswa di bidang akademi menjalani Ujian Malaysia Certificate of Education (MCE) (Sertificate Pendidikan Malaysia), sedangkan siswa di bidang kejuruan menjalani Malaysia Certificate of Education (kejuruan).

Rasio guru-murid pada tingkat menengah pada tahun 1990 adalah 1:18.9 dan 1:18.2 pada tahun 2000.

2.1.5 Pendidikan Pasca-Pendidikan Menengah Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, siswa dapat memilih untuk mengajar 1 sampai 2 tahun pendidikan pasca-pendidikan menengah untuk mendapatkan Form VI dan pendidikan matrikulasi untuk persiapan masuk Universitas Pendidikan matrikulasi dipersiapkan untuk memenuhi persyaratan masuk khusus dari universitas tertentu. Adapun Form VI ditujukan untuk memenuhi persyaratan dari semua universitas.

2.1.6 Pendidikan Tinggi Siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah, mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Sertifikasi Sekolah Tinggi Malaysia (semacam SPMB) yang diselenggarakan oleh Dewan Ujian Malaysia, dan ujian Matrikulasi yang dilakukan oleh beberapa Universitas Lokal. Lembaga pendidikan tinggi mencakup Universitas, Akademik, dan Politeknik. Program yang ditawarkan beragam mulai Sertifikat, Diploma, dan Degree Levels. Pada tingkat sarjana pendidikan ditempuh selama 3-4 tahun.

2.2 Sistem Pendidikan Inggris Hakikat pendidikan adalah untuk mempermudah manusia dalam menjalankan kehidupan. Bagi suatu negara, pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Negera memiliki kepentingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena ukuran kualitas suatu negara dapat dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki. Fungsi Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan penjelasan diatas semakin

memperjelas peran pendidikan bagi Negara Indonesia yaitu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. UNESCO dalam Education Development Index menyatakan bahwa, tingkat

perkembangan pendidikan Indonesia terletak pada peringkat 102 dunia, sementara itu bebas buta aksara masyarakat Indonesia berada pada peringkat 95 sebesar 87,9% . Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup memprihatinkan, karena hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum berjalan dengan optimal. Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan. Inggris merupakan salah satu Negara yang memiliki tingket bebas buta aksara yang baik. Tingkat bebas buta aksara Negara Inggris berada pada peringkat 53 yaitu sebesar 92, 2%. Sementara itu peringkat indeks perkembangan pendidikan (EDI), Argentina berada pada peringkat ke 35 dunia.

Jenjang Pendidikan (Sekolah Dasar) No 1 2 3 Aspek yang dibandingkan Masa Belajar Tahun Akademik Pembiayaan pendidikan 6 tahun Juli sampai dengan Juni Sekolah Negeri dibiayai oleh pemerintah Indonesia (SD) 7 tahun Maret sampai Desember Sekolah Negeri dibiayai oleh pemerintah Inggris (EGB)

Waktu Belajar

Sekolah Swasta hanya Sekolah Swasta hanya mendapat subsidi mendapat subsidi Pada Umumnya Pada Umumnya Hari senin Sabtu Hari Senin Jumat Hari sabtu digunakan untuk kegiatan ekstra kurikuler Pada umumnya jam Pada umumnya jam belajar per hari belajar per hari sebanyak 6 jam sebanyak 4,5 jam

Waktu belajar 34 minggu / tahun, jumlah jam belajar 27-38 /minggu Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Muatan Lokal Ujian Nasional

Hari efektif selama 200 hari (20 minggu/tahun), jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu Bahasa Spanyol matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan), pendidikan jasmani

Kurikullum Mata Pelajaran

6 7

Evaluasi Konsekuensi UN

Ujian Nasional

Jika siswa tidak Jika siswa tidak lulus ujian nasional lulus pada Ujian tahap 1, siswa harus Nasional tahap 1 mengikuti UN tahap maka siswa harus 2. Jika siswa tidak mengikuti ujian lulus pada tahap 2, tahap 2. jika siswa mereka harus tidak lulus pada mengikuti program tahap 2, mereka kejar paket A. harus mengulang pelajaran dari awal 17:1 Dilakukan oleh club-club sepakbola (non formal) 20:1 (tersebar tidak merata) Dilakukan oleh asosiasi sepakbola Inggris

8 9

Rasio Guru dan Murid Pendidikan Olahraga (sepakbola)

2.2.1 Masa Belajar Berdasarkan tabel diatas, sekolah dasar di negera Inggris dilaksanakan selama tujuh tahun, dengan tahun akademik maret sampai Desember dan berlangsung sekitar 200 hari (40 jam/tahun dengan jumlah jam belajar 23,5 jam/minggu). Sekolah ditutup untuk liburan nasional, seperti Jumat Agung dan Paskah, dan dua minggu pada bulan Juli untuk berlibur. sementara itu penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar berlangsung 6 tahun dengan waktu efektif belajar 34 minggu / tahun, jumlah jam belajar 27-38 /minggu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya persamaan antara masa belajar Sekolah Dasar yang dilaksanakan oleh Negara Argentina (7 tahun) dan Indonesia (6 tahun). Namun jika kita melihat efektifitas pendidikan Sekolah Dasar di Inggris lebih efektif dibandingkan dengan negara Indonesia, salah satu indikator yang dapat dilihat adalah tingkat bebas buta aksara pendidikan di Inggris lebih tinggi dibanding dengan negara Indonesia.

2.2.2 Penyelenggara Sekolah Pendidikan Sekolah Dasar di negara Inggris dilakukan oleh Pemerintah dan swasta. Dalam hal ini pemerintah menanggung biaya pendidikan sekolah dasar untuk sekolah Negeri, untuk sekolah swasta hanya diberi subsidi. Pada sekolah Negeri jam belajar dilaksanakan setengah hari (pagi atau siang), sekolah swasta diberikan kebebasan dalam menentukan jam belajar sekolah mereka. Penyelenggaran Pendidikan di negara Indonesia sama seperti yang tergambar dalam negara Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan perlakuan pemerintah terhadap pendidikan Sekolah Dasar pada masing-masing Negara.

2.2.3 Kurikulum (mata pelajaran) Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah materi pelajaran pada negera Inggris lebih sedikit dibanding negara Indonesia. Pelajaran resmi di Inggris terdiri dari Bahasa Spanyol, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan), pendidikan jasmani. Sementara itu, pelajaran Resmi di Indonesia terdiri dari Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan olahraga dan Muatan Lokal.

Pada akikatnya perbedaan jumlah mata pelajaran pada kedua negara tersebut tidak begitu mencolok, hal ini disesuaikan dengan keyakinan dan ideologi suatu negara. Karena negara indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan agama meka mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mutlak harus dilakukan.

2.2.4 Rasio guru dan murid Perbedaan yang signifikan terletak pada rasio / perbandingan jumlah guru dan murid pada masing-masing negara. Rasio guru dan murid di Inggris 17:1, sementara di Indinesia rasio antara guru dan murid 20:1(akan tetapi penyebaran tidak merata). Penyebaran guru di Indonesia yang tidak merata ini diakui oleh mantan menteri Pendidikan Nasional Bambang sudibyo. Jika kita melihat peringkat (Education Development Index (EDI) dan peringkat bebas buta aksara kedua negara cukup jauh berbeda. Rasio / perbandingan jumlah guru dan murid dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negera Inggris lebih maju dibanding negara Indonesia. Penyebaran guru yang tidak merata yang dialami negara Indonesia menyebabkan tidak optimalnya proses pendidikan yang telah diselenggarakan.

2.2.5 Ujian Nasional Masing-masing negara melakukan Ujian akhir Nasional, namun yang jadi perbadaan adalah konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus dalam melakukan ujian Nasional. Ujian yang dilakukan di Inggris berlangsung dengan dua tahap, jika pada tahap pertama siswa tidak lilus ujian, maka siswa harus mengikuti ujian nasional tahap kedua, jika siswa tidak lulus pada tahap kedua ini maka siswa harus mengulang sekolah dari awal. Hal ini menyebabkan banyaknya siswa yang putus sekolah (1990 terdapat hanya 65% siswa yang menyelesaikan jenjang pendidikan Dasar).

2.2.6 Pendidikan Olah Raga Di Indonesia tidak terdapat sekolah khusus atltit sepakbola (masih bersifat non formal). Pendidikan sepakbola dilakukan oleh club-club sepakbola. Asosiaso sepakbola Indonesia (PSSI) tidak menyelenggarakan pendidikan sepakbola, PSSI hanya mengambil pemain-pemain yang telah dilatih dan di didik oleh klub-klub di indonesia.

Berbeda halnya dengan Inggris, pelatihan / pendidikan sepakbola dikelola oleh asosiasi sepakbola Inggris. Tidak hanya untuk pemain akan tetapi juga

pelatihan/pendidikan wasit. Pemerintah Inggris mengambil kebijakan ini dikarenakan sebagian dari pemuda di Inggris mengalami putus sekolah, pengangguran sehingga dijadikan pelatihan / pendidikan sepakbola untuk memberdayakan mereka.

Sekolah Dasar (Usia 5 sampai 11)

Enam tahun Tahun pertama dan kedua disebut "infants" Tahun ke-3 sampai ke-6 disebut "juniors" Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan sekolah dasar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun kemampuan mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, matematika dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.

Sekolah Menengah Atas (Usia 11 sampai 16)

Lima tahun Setiap tahunnya disebut "forms" Di form ke-4, siswa mulai belajar untuk ujian "GCSE" (di 9 atau 10 mata pelajaran) Ujian GCSE (General Certificate of Secondary Education)* dilaksanakan di akhir form ke-5

Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimana menjadi kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing. Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka pilih.

A Levels di Sekolah Menengah Atas (Usia 16 sampai 18)

Dua tahun Tahun pertama disebut "Lower Sixth"; tahun kedua disebut "Upper Sixth". Siswa mulai mempelajari ujian "A-Level" mereka (dalam 3 atau 4 mata pelajaran) Ujian A-Level diadakan di akhir tahun pertama dan kedua, dimana nilai akhir adalah gabungan dari nilai-nilai ini.

Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels." Secara umum, siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan

Sixth Form Colleges. Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas pilihannya.

Program Sarjana (Usia 18+)

Tiga atau empat tahun Tahun ajaran dibagi dalam dua atau tiga term Gelar sarjana diberikan jika telah menyelesaikan Siswa mengambil jurusan yang sesuai dengan bidang program mereka dan mengikuti ujian akhir

Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan "sciences". Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0), tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year atau nilai A-Level.

Pasca Sarjana dan PhD (Usia 21+)

Satu sampai dua tahun Gelar Master atau MBA dianugerahkan setelah usai Siswa harus menyelesaikan tugas pelajaran, menulis tesis dan mengikuti ujian akhir Siswa pasca sarjana dapat meneruskan program doktoral atau PhD

Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana. Gelas pasca sarjana tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences" (MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business Administraion (MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di sekoalh dan riset serta disertasi. Bagi kebanyakan program pasca sarjana dan doktoral, siswa international wajib memiliki gelar sarjana yang diakui dan kefasihan bahasa Inggris (IELTS 6.5). Untuk program MBA, Anda juga diwajibkan memiliki pengalaman kerja selama min. dua tahun.

BAB III ANALISIS DAN KESIMPULAN

3.1 Analisis Berdasarkan kurikulum (mata pelajaran) bahwa jumlah materi pelajaran pada Negera Malaysia dan Inggris lebih sedikit dibanding Negara Indonesia. Pelajaran resmi di Malaysia dan Inggris terdiri dari Bahasa Spanyol, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Pelatihan (musik, seni estetika, dan kerajinan tangan), Pendidikan Jasmani. Sementara itu, pelajaran resmi di Indonesia terdiri dari Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani dan olahraga dan Muatan Lokal. Pada akikatnya perbedaan jumlah mata pelajaran pada ketiga negara tersebut tidak begitu mencolok, hal ini disesuaikan dengan keyakinan dan ideologi suatu negara. Karena Negara Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan agama meka mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mutlak harus dilakukan. Perbedaan yang signifikan terletak pada rasio / perbandingan jumlah guru dan murid pada masing masing negara. Rasio guru dan murid di Inggris 17:1, sementara di Indonesia rasio antara guru dan murid 20:1 (akan tetapi penyebaran tidak merata). Penyebaran guru di Indonesia yang tidak merata ini diakui oleh mantan menteri Pendidikan Nasional Bambang sudibyo. Jika kita melihat peringkat (Education Development Index (EDI) dan peringkat bebas buta aksara kedua negara cukup jauh berbeda. Rasio / perbandingan jumlah guru dan murid dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negera Malaysia dan Inggris lebih maju dibanding negara Indonesia. Penyebaran guru yang tidak merata yang dialami negara Indonesia menyebabkan tidak optimalnya proses pendidikan yang telah diselenggarakan.

3.2 Kesimpulan Dengan pemaparan di atas, maka dapat kita lihat lebih dekat system dari masing-masing negara. Persoalan system mana yang terbaik adalah selalu merupakan persoalan nisbi. Setiap orang selalu memiliki sisi pandang yang berbeda. Namun segalanya akan Nampak secara riil ketika semua mata mau menengok hasil yang diperoleh dari masing-masing system terhadap anak-anak bangsa mereka dengan memberikan kesempatan yang sama dan menuntun mereka untuk meraih status pendidikan setinggi-tingginya dengan kelayakan sebagai tenaga kerja yang professional di bidangnya, pengakuan internasional (bilaman diperlukan), menguasai teknologi informasi dan siap menghadapi persaingan dunia global. Berikut ringkasan dari system pendidikan masing-masing Negara :

3.2.1 Malaysia Sistem pendidikan bermula dari Pra-Pendidikan Dasar, Pendidikan Dasar 6 tahun dengan pembedaan antara sekolah anak Melayu dan sekolah anak etnis Cina dan Tamil (Sekolah Tipe Nasional), tambahan 1 tahun kelas transisi untuk Sekolah Tipe Nasional untuk penguasaan bahasa Melayu, Pendidikan Menengah Bawah 3 tahun, Menengah Atas 2 tahun dengan pilihan jalur Akademis dan Teknik-Kejuruan, Pasca-Pendidikan Menengah 1-2 tahun untuk persiapan memasuki jenjang PendidikanTinggi, dan terakhir adalah Pendidikan Tinggi dengan berbagai Sertifikasinya.

3.1.1 Inggris Terdapat perbedaan sistem penidikan sekolah dasar pada negara Inggris dan Indonesia, perbedaan tersebut terletak pada masa studi, jam efektif, jumlah mata pelajaran, rasio guru dan konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus ujian Nasional. Perbedaan pada masa belajar dan jumlah pelajaran pada kedua negara tidak menjadi penyebab peringkat EDI dan bebas buta aksara Negera Inggris lebih baik dibanding dengan negara Indonesia. Yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan negara Inggris lebih baik dari Indonesia (ditinjau dari EDI dan bebas buta aksara) adalah rasio antara guru dan murid. Pebedaan jumlah guru dan murid ini dapat mempengaruhi proses pendidikan yang dilaksanakan pada masing-masing negara. Proses pendidikan yang dilakukan oleh Inggris tentunya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Balitbang Puskur. 2006. Kebijakan Pengembangan Kurikulum. Jakarta. Balitbang Puskur Depdiknas http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_Malaysia http://www.kurvaku.co.cc/2010/01/sistem-pendidikan-di-inggris.html http://www.scribd.com/doc/24330187/Sistem-Pendidikan-Di-Negara-negara-Asean

SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU


Malaysia dan Inggris

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

Dosen Pengajar Yudrik Jahya

Penyusun : Dwi Lestari Muhammad Haris Nugraha Arwadi Bombang Sapan Wahyu Novrianto 5235109035 5235109045 5235109046 5235109047

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Negeri Jakarta 2010

KATA PENGANTAR Kami haturkan puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan banyak kenikmatan berupa Islam, Iman, Kesehatan, dan Kesempatan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada tauladan kita dalam pendidikan khususnya dan dalam kehidupan pada umumnya, Rasulullah Muhammad. Dalam Makalah yang bertajuk SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG dengan mengambil tiga objek negara yaitu Malaysia, Inggris, dan Indonesia, penyusun mencoba memaparkan system pendidikan yang digunakan oleh masingmasing negara. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sangat menyadari akan keterbatasan diri sehingga tentunya tulisan ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik membangun dari para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu perbandingan pendidikan, dan dapat menjadi salah satu acuan guna mngenali system pendidikan di negara-negara.

Jakarta, 14 Oktober 2010

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

BAB II

SISTEM PENDIDIKAN NEGARA 2.1 Sistem Pendidikan Malaysia 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 Pra-Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pertama (Form I-III) Pendidikan Menengah Atas (Form IV-V) Pendidikan Pasca-Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi

2.2 Sistem Pendidikan Inggris 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 Masa Belajar Penyelenggara Sekolah Kurikulum (mata pelajaran) Rasio guru dan murid Ujian Nasional Pendidikan Olah Raga

BAB III

ANALISA DAN KESIMPULAN 3.1 Analisa 3.2 Kesimpulan 3.2.1 Malaysia 3.2.2 Inggris

DAFTAR PUSTAKA

You might also like