Professional Documents
Culture Documents
Walaupun memiliki pertumbuhan jumlah internet yang cukup besar, tidak demikian
penetrasi pengguna internetnya. Dibandingkan dengan Negara lain di belahan dunia,
Indonesia tergolong Negara yang memiliki penetrasi pengguna internet paling bawah
yaitu tidak mencapai 10%. Kondisi ini cukup ironis mengingat Indonesia yang
merupakan Negara kepulauan yang sebenarnya sangat membutuhkan teknologi ini.
Selain itu Indonesia memiliki potensi PDB peringkat 20 yang bisa membuka peluang
ekspansi pasar internasional melalui internet.
Beberapa waktu lalu World Economic Forum mengeluarkan hasil risetnya dalam Global
Information Technology Report 2007-2008. Mereka melakukan pemeringkatan tentang
kesiapan dalam hal jaringan internet terhadap seluruh Negara di dunia. Dalam
Networked Readiness Index tersebut Indonesia mendapat peringkat ke 76, jauh di bawah
Malaysia dan Thailand. Apabila peringkat ini dibandingkan dengan peringkat tahun
sebelumnya yaitu peringkat 59, Indonesia mengalami penurunan yang cukup besar.
Hasil riset World Economic Forum ini mengukur 3 hal penting, yaitu lingkungan untuk
tumbuhnya ICT, kesiapan dari seluruh stakeholder bisnis, dan juga pemanfaatan dari
ICT itu sendiri. Yang menarik dari hasil riset tersebut adalah, Indonesia menduduki
peringkat 4 dunia untuk persepsi penerimaan produk/jasa ICT luar negeri, peringkat 9
untuk kepuasan pembeli produk/jasa ICT, dan peringkat 12 untuk jumlah impor
produk/jasa ICT. Ini memperlihatkan bahwa selama ini kita masih sangat konsumtif
terhadap pemanfaatan ICT. Fenomena ini juga terjadi di dunia internet Indonesia. Masih
banyak sekali masyarakat kita yang tergantung produk/jasa internet dari luar negeri.
Seperti halnya google, yahoo, facebook, dan friendster.
Media
Retail/Wholesale
Application Service
Information Service
Entertainment
(Game online, VoD, HDTV, Podcast, IPTV)
Jual beli online baik retail atau wholesale juga akan menghiasi internet Indonesia ke
depan. Walaupun model bisnis murni ecommerce belum ada di Indonesia, transaksi jual
beli yang terjadi dari Internet potensinya sangat besar di Indonesia. Mereka yang
melakukan jual beli melalui internet umumnya masih melakukan metode konvensional
transfer bank. Hal ini disebabkan kurang mendukungnya lingkungan di Indonesia untuk
penggunaan sistem ecommerce dimana transaksi langsung menggunakan uang
elektronik (Paypal, kartu kredit). Tapi secara garis besar kami melihat tidak ada bedanya
antara transaksi ecommerce dan transaksi yang bukan disebut ecommerce, yaitu
keduanya memiliki muatan transaksi yang terjadi melalui internet. Besarnya potensi
Google merupakan perusahaan internet paling maju saat ini. Walaupun sebagian besar
pendapatannya didapatkan dari iklan, model bisnis yang dikembangkan sebenarnya
berbasis layanan (Application Service). Selain google search, beberapa layanan lain yang
dikembangkan oleh google adalah navigasi bumi lewat GoogleEarth, GoogleDocs,
GoogleTrends, Email, dll. Layanan GoogleEarth banyak digunakan oleh ahli
pertambangan dan juga ahli kebumian untuk memeriksa permukaan bumi secara
langsung. Selain itu, pada bencana tsunami di Aceh lalu, Layanan googleEarth juga
dimanfaatkan oleh salah satu LSM di Indonesia untuk memonitor keadaan pasca tsunami
di Aceh. Pada akhir 2007 lalu Google dengan model bisnis layanannya berhasil
membukukan pendapatan $3663 juta atau sekitar 45 triliun rupiah jauh di atas Yahoo
yang hanya $1671 atau sekitar 18 triliun rupiah. Selain Google, penyedia jasa layanan
aplikasi lainnya yang cukup ternama adalah Salesforce.com. Salesforce menyediakan
Kehadiran internet memberikan nilai tambah yang sangat besar pada layanan publik
pemerintah. Dengan memanfaatkan internet, pemerintah daerah bisa menghemat biaya
yang cukup besar. Selain itu, kecepatan layanan kepada masyarakat juga meningkat
dengan sangat drastis. Salah satu daerah di Indonesia yang sudah menerapkan ini adalah
Jembrana, Bali. Pemerintah daerah Jembrana menyediakan layanan yang sudah
terkomputerisasi segala yang berhubungan dengan informasi pemerintahan. Ini
menjadikan internet menjadi tumpuan bagi layanan publik di Indonesia ke depan.
Beberapa pemerintah daerah lain juga telah mengembangkan e-government yang
memanfaatkan internet untuk meningkatkan layanan publik. Selain pemerintah,
korporasi swasta juga memanfaatkan internet dalam segala bisnisnya. Industri yang
paling diuntungkan oleh adanya internet adalah perbankan. Dengan adanya internet,
mereka bisa menghadirkan layanan ATM dan juga internet banking. Layanan mereka
meningkat selain juga penghematan biaya. Tidak hanya perbankan saja, perusahaan
customer goods dan juga supermarket juga memanfaatkan internet untuk informasi
logistik mereka. Mereka bisa menghemat biaya BBM untuk transportasi, karena tidak
perlu melakukan pemesanan ke supplier/retailer.
Tantangan di Indonesia
Tantangan terbesar bagi tumbuh kembangnya internet di Indonesia sebenarnya ada di
berbagai sisi. Dalam hal infrastruktur, Indonesia sangat jauh tertinggal dengan Negara
lain. Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang mendukung pemain di industri
infrastruktur internet agar pertumbuhan infrastruktur jaringan internet menyebar di
seluruh wilayah Indonesia. Di sisi konten juga Indonesia memiliki tantangan besar. Data
Networked Readiness Index 2007-2008 yang menunjukkan Indonesia peringkat 9 untuk
jumlah produk/layanan asing patut menjadi perhatian kita bersama. Selama ini
keuntungan dalam industri internet di Indonesia dinikmati oleh pemain asing google,
yahoo, friendster, facebook, dll.
Keamanan menjadi penting ketika seluruh kehidupan ekonomi terkait dengan internet.
Kejahatan virtual secara personal bisa saja terjadi seperti pencurian kartu kredit, spam
email, dll. Dalam dunia bisnis juga dikhawatirkan akan terjadi kekacauan jika saja ada
pihak yang merusak sistem. Seperti digambarkan dalam film Die Hard 4.0. Bisa saja