You are on page 1of 15

ASUHAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI G1P0000 UK 28 MINGGU DENGAN EKLAMPSIA DI RSUD SIDOARJO OLEH

PENGKAJIAN DATA 1. Episode eklampsia sering seringkali terjadi ketika hampir mencapai aterm. Keadaan ini jarang terjadi sebelum 3 bulan terahir. Pada umumnya, eklmpsia dapat di cegah. 2. 3. Insidensi eklampsia adalah sekitar 0,2% dari semua persalinan ( scoott,1994). Eklampsia merupakan salah satu komplikasih kehamilan yang terberat, yang menyebabkan angka kematian ibu terkisar antara 0% sampai 14% dan kematian dan perinatal berkisar antara 14% sampai 27% ( clark et al. 1994) .

1.

Keluhan Utama Suami mengatakan pada pertengahan usia kehamilan terahir istrinya sering mengalami kejang

2.

Riwayat Keluhan Utama Eklamsia biasanya didahului dengan sakit kepala, eksitabilitas atau hiperrefleksia, gangguan penglihatan ( amaurosis) nyeri epigastrium, dan hemokonsentrasi.

3.

Riwayat Penyakit yang Lalu Suami mengatakan tidak mempunyai penyakit menular seperti: hepatitis, HIV AIDS, TBC, tidak mempunyai penyakit keturunan seperti asma,tidak mempunyai penyakit menahun seperti jantung, diabetes.

4. 1. 2. 3. 4.

Riwayat Menstruasi Menarche Siklus Keteraturan : 13 tahun : 1 bulan : teratur setiap bulan

Lama dan jumlah darah: 1-2 hari banyak, 3-4 agak banyak, 5-6 sedikit

5.

Sifat darah

: ada gumpalan, bau anyir. 1-2 hari warna merah, 3-4 hari warna merah kekuningan, 5-6 hari warna kecoklatan.

6. 7. 8. 9. 10.

Flour abuse Disminorhoe

: tidak : tidak

Pendarahan diluar haid: tidak HPHT UK : 6 juli 2011 : 28 minggu

11.

Riwatay Obstetri Suami mengatakan ini adalah pernikahan yang pertama, umur menikah 1 tahun.

12.

Riwayat Obstetri yang Lalu Suami mengatakan ini kehamilan anak yang pertama, direncanakan, UK menurut suami 7 bulan,suami mengatakan keluhan istrinya pada awal kehamilan mual muntah, dirasakan selama 1 bulan, dan tidak mengganggu aktivitas ibu dan sudah teratasi dan pada UK sekarang ibu mengeluh sering pusing, pandangan kabur, kencingnya tidak lancar, nyeri pada ulu hati, dan sering kejang Pengetahuan tentang kebutuhan ibu selama hamil:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Tanda- tanda bahaya kehamilan dan antisipasinya Pakaian dan alas kaki Perawatan paayudara dan persiapan laktasi Persiapan menjadi orangtua dan sibling rivairy Vitamin daan obat-obatan Imunisasi Latihan /senam hami/ jalan Tanda- tanda persalinn Persiapan persalina Persiapan antisipasi rujukan Nutrisi ibu hamil

12.

Riwayat Keluarga

1.

Suami mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan cacat mental, juga tidak mempunyai riwayat keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, HIV AIDS, penyakit kuning dan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes.

2.

Suami mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar

3.

Riwayat Kontrasepsi Suami mengatakan istrinya belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.

4. 1. 1. 2. 3.

Riwayat Psikososial Verbal: suami mengatakan Kehamilan istrinya ini direncanankan Suami dan keluarga sangat mundukung terhadap kehamilan ibu Non verbal: kesadaran ibu menurun

Pemeliharaan kesehatan, penyakit dan pengobatan ( sebelum dan selama hamil) 1. Alergi Sebelum: suami mengatakan istrinya tidak mempunyai alergi terhadap makanan, minuman, maupun obat-obatan Selama: suami mengatakan istrinya tidak mempunyai alergi terhadap makanan, minuman, maupun obat-obatan. 2. Pola-pola Sebelum: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidur, istirahat Makan, minum Aktivitas Personal hygine Strees adaptasi Hubungan seksual

Selama: 1. 2. 3. Tidur, istirahat Makan, minum Aktivitas

4. 5. 6.

Personal hygine Strees adaptasi Hubungan seksual

7.

Kebiasaan minum alkohol, kopi, jamu, obat bebas, dan merokok ( suami mengatakan istrinya sebelum dan selama hamil tidak mempunyai kebiasaan minum alkohol, kopi, jamu, obat bebas dan merokok)

8.

Keadaan lingkungan rumah Suami mengatakan tinggal di rumah sendiri dengan istrinya , jauh dari pabrik, menggunakan air sumber, ventilasi rumah cukup, tidak mempunyai binatang peliharaan

PEMERIKSAAN FISIK 1. 1. 1. 2. 3. 4. 5. Pengukuran Fisik TTV : TD Suhu Nadi RR : meningkat : meningkat : meningkat : cepat

Pemeriksaan Keadaan Umum OBS: lemas, setengah sadar

6.

Kulit OBS: lesi, turgor kulit abnormal, kering,kulit tampak ketat.

7.

Muka dan Kepala OBS: simetris, terdapat odema pada muka, kulit tampak ketat.

8.

Mata OBS: saku konjungtiva pucat, sclera putih, gerakan bola mata hanya satu arah, odema palpebra.

9.

Telinga OBS: tidak ada infeksi, tida ada pengeluaran abnormal.

10.

Hidung OBS: simetris, tidak ada keluaran

11.

Mulut atau Tenggorokan OBS: bibir pucat

12.

Leher: OBS: tidak ada pembesaran kelenjar sub mandibularis dan kelenjar tiroid,tidak terdapat bendungan vena jugolaris.

13.

Cardiorespiratory OBS: ada tarikan intercostalis, nyeri tekan dada

14.

Abdomen GIT OBS: terdapat nyeri tekan

15.

Abdomen ( obstetri) OBS:

1.

inspeksi: perut besar membujur, simetris, tidak tampak kontraksi, pusat mendatar, tampak linea nigra, tampak strie albican, tidak ada luka bekas operasi.

2. 1.

Palpasi: Leopold 1: TFU pertengahan px dengan pusat, teraba 1 bagian lunak dan kurang melenting

2.

Leopold 2: dibagian kiri perut ibu teraba 1 bagian memanjang, keras, terdapat tahanan seperti papan ( punggung), dibagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin

3. 1. 2. 3.

Leopold 3: teraba 1 bagian keras, bulat, melenting dan dapat digoyangkan TFU TBJ Auskultasi : 26 cm : (26-12 ) x 155 = 2170 gram : DJJ (+) ,tidak teratur ( 11-15-13 ), frekuensi 156 x/menit di kuadran

kanan atas dengan funanduscop. 4. Genito Urinaria OBS: pengeluaran urine sedikit 5. Ekstermitas atas OBS: warna dasar kuku putih, akral dingin , terdapat keterbatasan gerak, terdapat odema pada tangan 6. Ekstermitas Bawah OBS: warna dasar kuku putih, klonus akai, ada keterbatasan gerak, ada odema, reflek patela hyperaktif PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1. 2. Pemeriksaan darah lengkap dan apusan darah Protein urine : + 3

3. 4.

Golongan darah dan Rh USG dan NST

1.

DIAGNOSA G1P0000, UK 28 minggu, hidup,tunggal,letak bokong,intra uteri,keadaan ibu dan janin jelek, belum inpartu dengan Eklamsia. Keluhan fisiologi Masalah Kebutuhan :::-

DS: suami mengatakan 1. 2. Ini kehamilan pertama Kejang terjadi 30 menit yang lalu sebelum istrinya dirujuk ke RS, kejang berlangsung tiba-tiba dan hanya sebentar . sebelumnya sejak 3 hari yang lalu sampai sekarang istrinya mengeluh pusing yang hebat dan disertai pandangan matanya kabur dan mendapatkan penanganan dari bidan diberi obat melalui infuse dan segera dirujuk ke RS. 3. 4. 5. 6. Sebelum hamil istri mempunyai riwayat penyakit darah tinggi Istrinya sering mengeluh nyeri pada ulu hatinnya Terdapat pedmbengkakan pada muka dan tangan Sudah beberapa hari istrinya sulit untuk BAK. DO: 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. k/u jelek Kesadaran menurun ( delirium ) TTV : Takanan darah naik Nadi meningkat Pernafasan cepat Suhunnya meningkat Berat badan menurun Kulit OBS: lesi, turgor kulit abnormal, kering,kulit tampak ketat. 7. Muka dan Kepala

OBS: simetris, terdapat odema pada muka, kulit tampak ketat. 8. Mata OBS: saku konjungtiva pucat, sclera putih, gerakan bola mata hanya satu arah, odema palpebra. 9. Telinga OBS: tidak ada infeksi, tida ada pengeluaran abnormal. 10. Hidung OBS: simetris, tidak ada keluaran 11. Mulut atau Tenggorokan OBS: bibir pucat 12. Leher: OBS: tidak ada pembesaran kelenjar sub mandibularis dan kelenjar tiroid,tidak terdapat bendungan vena jugolaris. 13. Cardiorespiratory OBS: ada tarikan intercostalis, nyeri tekan dada 14. Abdomen GIT OBS: terdapat nyeri tekan 15. Abdomen ( obstetri) OBS: inspeksi: perut besar membujur, simetris, tidak tampak kontraksi, pusat mendatar, tampak linea nigra, tampak strie albican, tidak ada luka bekas operasi. Palpasi: 1. Leopold 1: TFU pertengahan px dengan pusat, teraba 1 bagian lunak dan kurang melenting 2. Leopold 2: dibagian kiri perut ibu teraba 1 bagian memanjang, keras, terdapat tahanan seperti papan ( punggung), dibagian kanan perut ibu teraba bagian kecil janin 3. 4. 5. 6. Leopold 3: teraba 1 bagian keras, bulat, melenting dan dapat digoyangkan TFU TBJ Auskultasi : 26 cm : (26-12 ) x 155 = 2170 gram : DJJ (+) ,tidak teratur ( 11-15-13 ), frekuensi 156 x/menit di kuadran

kanan atas dengan funanduscop. 7. Genito Urinaria OBS: pengeluaran urine sedikit

8.

Ekstermitas atas OBS: warna dasar kuku putih, akral dingin , terdapat keterbatasan gerak, terdapat odema pada tangan

9.

Ekstermitas Bawah OBS: warna dasar kuku putih, klonus akai, ada keterbatasan gerak, ada odema, reflek patela hyperaktif.

10. 1.

INTERVENSI Tujuan jangka pendek Setelah dilakukan asuhan kebidanan kurang lebih selama 30 menit, diharapkan suami dan keluarga mengerti bahwa kondisi ibu dan janin kurang baik,ibu mengalami kejang dan hal ini adalah tidak normal dalam kehamilan, penanganan segera pada ibu hamil dengan eklamsia terpenuhi ,dengan criteria hasil :

1.

Informasikan pada suami dan keluarga tentang kondisi ibu hamil yang mengalami kejang adalah hal yang tidak normal dalam kehamilan.

2. 3. 4.

Inform consent telah di tanda tangani oleh suami untuk perawatan selanjutnya. Suami bersedia ibu dirawat inap Kolaborasi , konsultasi dengan dokter sudah dilakukan.

5.

Tujuan jangka panjang Setelah dilakukan suhan kebidanan selama 6 jam , diharapkan ibu mendapat penanganan eklamsia , dan k/u ibu dan janin kembali membaik ,dengan criteria hasil :

6. 7. 1. 2. 3.

Kejang menurun TTV dalam batas normal TD Nadi : 110/70 130/90 mmHg : 60-80 x/menit

Suhu : 36,5-370c

4. 5.

Rr

: 16-26 x/menit

Kenaikan tekanan darah sistolik tidak lebih dari 130mmHg, diastolik tidak lebih dari 15mmHg

6. 7. 8. 9. 10.

Ibu tidak mengalami odema palpebra pada tangan, kaki, muka. Berat badan terkontro sesuai usia kehamilan, dan kenaikan tidak lebih dari 0,5 kg Gerak anak 3 kali dalam 3 jam terakhir kuat, teratur, dan tidak nyeri. DJJ 120-160 x/menit kuat, teratur. Ibu telah ditangani sesuai dengan advis dokter.

11.
1.

Rencana Tindakan
Jelaskan pada suami dan keluarga bahwa kondisi ibu saat ini tidak normal R/: dengan penjelasan yang baik, diharapkan suami kooperatif.

2.

Lakukan kolaborasi dengan dokter R/ :penaganan eklamsia lebih lanjut

3.

Berikan inform consent pada suami / keluarga R/: pertanggung gugatan terhadap tindakan

4.

Pemasangan oksigen pada ibu R/: mengurangi terjadinya fetal disstres

5.

Siapkan tongue spatel R/: mencegah cidera karena kemungkinan gigitan pada daerah mulut saat ibu kejang

6.

Pasang infuse R/: pemenuhan kebutuhan cairan serta sebagai cairan dalam tubuh. penyeimbang volume

7.

Pasang dower kateter R/: pengurangan manipulasi yang berlebih

8.

Memberikan MgSO 4 dengan dosis SM 20 % : 4 gr = 20 cc, IV R/: mengurangi kejang

9.

Pantau TTV dan DJJ tiap 15 menit R/: deteksi dini komplikasi dan gawat janin

10.

Pantau intake dan output

R/: deteksi dini ketidakseimbangan cairan dari dalam tubuh 11. Posisikan ibu untuk miring kiri R/: memperlancar kaliran darah

12. 1.

IMPLEMENTASI Menjelaskan pada suami dan keluarga bahwa komdisi ibu yang mengalami kejang adalah hal yang tidak normal sehingga dapat membahayakan kondisi ibu dan janin.

2.

Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan dan tindakan perawatan eklamsia lebih lanjut.

3.

memberikan inform consent kepada suami dan keluarga untuk ditanda tangani sebagai persetujuan atas tindakan yang telah diberikan.

4.

Pemasangan oksigen pada ibu 8L / menit untuk mencegah jika ada gangguan jalan nafas. ventilasi yang adekuat itu esensial. Jalan napas harus bersih. Oksigen di berikan melalui masker atau kateter hidung. Setiap sekresi dalam jalan napas dan asien di atur posisinya untuk menghindari aspirasi muntah. Sebuah bilah yang di lapisi mengurangi trauma terhadap lidah.

5.

Menyiapakan tongue spatel dengan membungkus ujungnya dengan kasa steril kemudian dimasukkan ke dalam mulut untuk mencegah adanya gigitan pada lidah saat ibu kejang.

6.

Memasang infuse RD 5% menggunakan jarum ukuran 18 untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan asupan cairan terpenuhi .Cairan intravena yang biasanya di berikan adalah destrosa 5% dalam larutan Ringer laktat.

7.

Memasang dower kateter untuk mengurangi / mengosongkan kandung kemih agar tidak terjadi bendungan urine dan untuk mengukur intake dan output.

8.

Memberikan MgSo4 dengan dosis SM 20 % : 4 gr = 20 cc ,IV magnesium sulfat merupakan obat anti kejang yang disukai oleh ahli bidan. Bolus 4gram ( 20ml larutan 20%) di suntikan intravena dalam waktu tidak kurang dari 3 menit. Pemberian ini segerah diikuti dengan suntikan intramuskular atau infus yang kontinu 1 sampai 2g/jam. Refleks patela,aliran urin dan pernapasan harus di pantau secara ketat.

Dosis intramuskuler adalah 10g bolus di ikuti dengan 5g setiap jam sepanjang reflek patela masih ada, aliran urin mencapai 100ml atau lebih selama 4 jam sebelumnya dan pernapasantidak mengalami depresi. Amobarbital atau fenobarbital dapat memberikan jika kejang atau agitasi menetap walaupun pengobatan dengan magnesium sulfat. Diazepam ( Valium), 5-10 mg perlahan- lahan secara intravena adalah obat anti kejang yang baik sekali yang lebih disenangi untuk pencegahan atau pengobatan kejang pospartum. Selama persalinan diazepam telah dihubungkan dengan meningkatnya resiko hipotonia janin.

9.

Memantau TTV dan DJJ tiap 15 menit untuk mendeteksi dini adanya kelainan dari ibu atau janin.

10.

Memantau intake dan output pada ibu agar bisa mengontrol kondisi kebutuhan cairan didalam tubuh ibu. Terapi cairan yang tepat berdasarkan pada kadar elektrolit dan keluaran urin. Penentuan tekanan vena santralis atau arteri pulmonalis membantu memperkecil risiko edema paru yang berhubungan dengan kelebihan cairan.

11.

Posisikan ibu untuk miuring ke kiri,biar aliran darahnya tidak tertekan dan menjadi lancer.

12.

EVALUASI Tanggal : 6 januari 2012 jam : 15.00 wib

S = suami mengatakan sudah mengetahui tentang : 13. 14. 15. Kondisinya ibu saat ini bahwa ibu menderita eklamsia dan kondisi janinnya. Suami mengatakan bersedia kalau istrinnya dirawat inap di rumah sakit Suami telah menanda tangani inform consent mengenai tindakan yang akan dilakukan selanjutnnya.

O = suami sudah mengetahui keadaan ibu bahwa ibu mengalami eklamsia 16. 17. 18. 19. 20. 21. Oksigen telah dipasang Infuse sudah terpasang Inform consent telah di tanda tangani Tongue spatel sudah disiapkan MsOg4 sudah diberikan Dower kateter sudah terpasang. A = informasi tentang kondisi ibu dan janin saat ini serta penanganan pada eklamsia sudah terpenuhi dan suami bersedia melakukan tindakan lebih lanjut. P= 1. 2. 3. 4. 5. Membantu pemenuhan kebutuhan cairan Melanjutkan advis dokter Mengobservasi tanda tanda vital ibu Memantau kejang Memantau kondisi janin

Catatan perkembangan 1 Tanggal : 6 januari 2012 S = suami mengatakan : 1. Kejang pada istrinnya sudah berkurang jam : 21.00 wib

O = k/u ibu lemah 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kesadaran : delirium TTV : TD : 150/110 mmHg N : 96 x/mnit R : 16 x/mnit S : 36,5 C DJJ (+) , 152 x/mnit , kuat , teratur ,dikuadran kanan bawah, dengan dopler.

A = kondisi ibu dan janin semakin membaik dengan eklamsia. P = tetap observasi kondisi ibu

Catatan perkembangan 2 Tanggal : 7 januari 2012 S= suami mengatakan : 9. 10. Keadaan ibu sudah membaik dan sudah bisa diajak berbicara Ibu sudah mengerti tentang kondisinnya saat ini dan janinnya jam : 08.00 wib

O = k/u ibu baik 1. 2. 1. 2. 3. 4. Kesadaran : komposmentis TTV : 150/100 mmHg N : 98x/mnit S : 37 C R : 16 x/mnit

5. 6.

DJJ (+) , 155x / mnit ,kuat, teratur, dikuadran kanan bawah dengan dopler. Ibu sudah bisa diajak untuk berkomunikasi

A = keadaan umum ibu dan janin baik P= 1. 2. kolaborasi dengan dokter, bila hasilnnya baik akan segera dilakukan SC. Persiapan SC.

Catatan perkembangan 3 Tanggal: 8 januari 2012 jam : 06.00 wib

S = ibu mengatakan nyeri luka jahitan operasi dini hari jam 02.00 wib dan sangat lega setelah melihat bayinnya lahir. O = k/u ibu baik 1. 2. 1. 2. 3. 4. Kesadaran : komposmentis TTV : 140/100 mmHg N : 88x/mnit S : 37 C R : 20 x/mnit

5. 6. 7. 8.

Tidak ada perdarahan Bayi lahir sehat , laki laki BB 3000 gram , PB 51 cm. Mobilisasi : + Ibu pindah dari ruang RR ke ruang rawat inap pukul 08.30 wib

A = P10001 post SC hari ke 1 dengan eklamsia. P= 1. 2. 3. memantau kondisi ibu dan bayi memberikan obat serta vitamin pemulihan kondisi ibu post SC

Catatan Perkembangan 4 Tanggal : 9 januari 2012 S = ibu mengatakan nyeri luka pada luka bekas SC berkurang O = k/u ibu baik 1. 2. 1. 2. 3. kesadaran : komposmentis TTV : 140/100 mmHg N : 88x/mnit S : 37 C jam : 19.00 wib

4. 5. 6. 7. 8.

R : 20 x/mnit TFU 2 jari dibawah pusat Kontraksi uterus baik ( teraba keras ) Mobilisasi (+) Kebutuhan masa nifas terpenuhi

A = P10001 post SC hari ke 2 dengan eklamsia P= 1. 2. 3. Ibu sudah diperbolehkan pulang Motivasi ibu untuk merealisasikan secara mandiri asuhan yang telah diberikan. Ingatkan ibu untuk control ulang 1 minggu lagi / jika ada keluhan .

Pemberi Asuhan

(..)

You might also like