You are on page 1of 7

TUGAS BIOLOGI

KELAS XI IPA 3

SISTEM EKSKRESI

Nama : Dea Mona A | 10

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

A. PROSES PEMBENTUKAN URINE DALAM NEFRON Proses pembentukan urine dalam nefron terbagi atas tiga tahapan, yakni Filtrasi (penyaringan), Reabsorpsi (penyerapan kembali), dan Augmentasi (pengeluaran zat). Ketiga tahapan ini akan berlangsung dalam ginjal sehingga dihasilkan urine sebagai zat sisa yang harus dikeluarkan tubuh. 1. FILTRASI Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Pada badan malpighi ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada di glomerulus. Darah itu masih banyak mengandung air, garam, gula, urea, dan lain-lain. Setelah mengalami penyaringan, terbentuklah filtrat glomerulus. Filtrat ini disebut urin primer. Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain glukosa, garam-garam urea, asam amino, asam urat, kecuali protein tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99% filtrate glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali. 2. REABSORPSI Urin primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus proksimal. Di sini, urin primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium dilengkung Henle, sisanya akan membentuk urin sekunder. Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi. 3. AUGMENTASI Pada tahapan ini urine sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus kolektivus. Pada tahapan ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl- , dan urea sehingga terbentuk urine yang sesungguhnya. Dari saluran pengumpul urine sebenarnya akan menuju pyramid ginjal yang kemudian menuju piala ginjal dan ureter. Selanjutnya , cairan cairan ditampung dalam vesikula urinaria, yang kemudian keluar dari tubuh melalui uretra.

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

PENJELASAN : 1) TUBULUS PROKSIMAL Filtrat dari kapsula bowman masuk ke tubulus proksimal. Disini filtrat mengalami proses reabsorpsi. Nutrisi penting seperti glukosa dan asam amino dikeluarkan secara aktif dari tubula. Sejumlah Na+ dipompa keluar dari tubula dan direabsorpsi oleh kapiler darah, begitu juga Cl- dan air. Tubulus proksimal mengekskresikan ion K+ ke dalam filtrate, untuk mengontrol konsentrasi ion penting dalam darah.

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

2) DESCENDING LIMB (LENGKUNG HENLE TURUN) Dinding lengkung henle turun permeable terhadap air, tetapi terhadap garam dan urea. Disini filtrat menjadi semakin pekat, kerena kandungan air didalamnya keluar secara osmosis ke medula ginjal. Proses ini menghasilkan filtrat yang hipertonik. 3) ASCENDING LIMB (LENGKUNG HENLE NAIK) Filtrat mengitari sudut cekung dan naik kebagian lengkung henle yang memiliki bagian yang tipis dan bagian yang tebal. Epitelium lengkung henle naik tidak dapat dilalui oleh air (tidak permeable terhadap air), dan permeable terhadap ion Na+ dan Cl-. Disini ion-ion berdifusi keluar ke medulla sebelah dalam ginjal melalui bagian tipis ascending. Akibatnya osmolaritas cairan didalamnya menjadi tinggi. Bagian tebal ascending juga mengeluarkan garam, tetapi melalui transportasi aktif ke medulla sebelah luar ginjal. Osnolaritas dimedula menjadi tinggi. Cairan nefron menjadi lebih hipotonik daripada cairan dimedula. 4) TUBULUS DISTAL Tubulus distal mengadakan sekresi dan reabsorpsi tertentu (selektif), yang memiliki peran penting dalam homeostatis cairan tubuh. 5) TUBULUS KOLEKTIVUS (SALURAN PENGUMPUL) Pada saat melalui saluran ini, urine yang normal bersifat encer atau cair (banyak mengandung air). Saluran ini permeable terhadap air, tetapi tidak terhadap garam. Akibatnya, konsentrasi urea dan larutan lain dalam urine menjadi semakin tinggi karena urine kehilangan air melalui osmosis. Di dindingmedulla sebelah dalam, saluran pengumpul menjadi permeable terhadap urea sehingga sejumlah buangan nitrogen berdifusi keluar dari saluran. Urea yang keluar akhirnya masuk kembali ke nefron ,elalui difusi kelengkung henle naik dan ikut kembali dalam proses pembentukan urine. Dari saluran pengunpul, urine yang terbentuk diteruskan ke pyramid ginjal.

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

B. FAKTOR FAKTOR YAN MEMPENGARUHI JUMLAH URINE Urin terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolism yang tidak berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal maupun internal, antara lain seperti berikut. 1. JUMLAH AIR YANG DIMINUM Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning. 2. JUMLAH GARAM YANG DIKELUARKAN DARI DARAH Supaya tekanan osmotic tetap, semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran urine semakin banyak. 3. KONSENTRASI HORMON INSULIN Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Kasus ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis. 4. HORMON ANTIDIURETIK (ADH) Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.

5. SUHU LINGKUNGAN Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencingpun banyak. 6. GEJOLAK EMOSI DAN STRESS Jika seseorang mengalami stress,biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah rasa ingin buang air kecil. 7. MINUMAN ALKOHOL DAN KAFEIN Alcohol dapat menghambat pembentukan hormone antideuretika. Seorang yang banyak meminum alcohol maka jumlah air kencingnya akan meningkat.

TUGAS BIOLOGI [SISTEM EKSKRESI ]

C. PROSES PEMBENTUKAN KERINGAT

D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KERINGAT

You might also like