You are on page 1of 2

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata kuliah Sejarah Kebudayaan islam Dosen Pengampu : Drs Badrun, M.SI.

Di susun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Litia Arinda Yuli Tri Husnul Khotimah Amanah Tri Hutami Anisa Setia N Muh Khabib Sri Purwanti Nur Wahyuni Septi Widiastuti ( 09140063 ) ( 09040099 ) ( 09040103 ) ( 10140043 ) ( 10140044 ) ( 10140047 ) ( 10140066 ) ( 101400 ( 10140077 ) ( 10140082 )

10. Erwin Kristanto

Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012

Ali Mutholib wafat pada than 520 M dan digantikan oleh Abdul Muthalib. Pada masa pemerintahan ini sumur zam-zam yang sudah ditimbun oleh Banu Jurhum digali kembali . Al Mutholib dibantu oleh puterannya Al- Harist. Abdul Mutholib melakukan pendekatan untuk kerukunan Bani Quraisy, untuk mencapai tujuan tersebut Abdul Mutholib mengambil kebijakan membagi habis tugas-tugas pemerintah dalam 10 Departemen dan system pemerintahannya digarki. Abdul Mutholib menempuh cara ini dalam musyawarah semua anggota keluarga. Sepuluh departemen tersebut : 1. Hijabah, mengurusi masalah agama, pemegang kunci kabah berkewajiban untuk merawat dan melindunginya. Jabatan ini jabatanya tertinggi. 2. Siqayah, mengurusi masalah air khususnya untuk penduduk makkah dan jamaah haji 3. Diyat, mengurusi masalah peadilan 4. Shifaat, mengurusi masalah diplomatic dan hubungan luar negeri 5. Liwa, mengurusi masalah angkatan perang dan bertugas melindungi kehormatan panji-panji 6. Rifadlah, mengurusi masalah keuanagan Negara 7. Nadwah, mengurusi masalah persidangan majlis Negara sekaligus memimpin siding-sidang 8. Khoinamah, bertugas melindungi gedung permusyawarahan dan mengurusi masalah persidangan termasuk mengeluarkan undangan rapat 9. Khozimah, mengurusi administrasi perbendaharaan Negara 10. Azlan, bertugas mengurusi masalah hakim

Abdul Mutholib tetap menguasai seluruh kebijakan pemerintah karena kedudukannya sebagai Ar-rais ( perdana menteri ) pada masa pemerintahan Abdul Mutholib terjjadi peristiwa penting yang mengancam eksistensi pemerintahan di Makkah yaitu serangan yang dilakukan oleh Abraham, gubernur Habasyah yang berkedudukan di Yaman. Ekspedisi Abraham gagal, dia dan banyak anggota pasukannya terserang wabah cacar ( syjil ).

You might also like