You are on page 1of 4

Teori citra Citra adalah karakter fundamental dari suatu perusahaan atau organisasi, yang kemudian memancar sebagai

sosok tertentu. Terbentuk melalui corporate image yang merupakan suatu persepsi masyarakat terhadap perusahaan dan dapat pula terhadap produk perusahaan. Sebuah citra yang anakn dibentuk dari sebuah reposisi memerlukan sebuah kekuatan dalam perancangan corporate identitynya. Citra seringkali disebut image yang tercipta di masyarakat terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Citra sebuah perusahaan berakar dari kepercayaan yang diberikan secara individu terhadap sebuah organisasi atau perusahaan yang berupa pandangan tertentu. Hal ini berkaitan dengan persepsi yang dimiliki oleh seseorang mengenai organisasi atau perusahaan tersebut. Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai dalam hubungan masyarakat. Pengertian citra abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya ( Ruslan, rosady 1998). Selanjutnya ditambahkan ruslan bahwa penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi atau produk barang dan jasa pelayannnya diwakili oleh PR. Biasanya landasan citra berakar dari nilai-nilai kepercayaan, yang konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi, serta terjadinya proses akumulasi dari amanah-amanah kepercayaan yang telah diberikan

oleh individu2 tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk opini publik yang luas dan abstrak, yaitu citra/image. Citra adalah persepsi yang berbeda-beda yang dimiliki oleh publik dan merupakan hasil dari interpretasi audiens terhadap isyarat yang ditampilkan oleh sebuah organisasi. sering dinamakan

Penjelasan lebih lanjut mengenai citra....

Menurut jefkins ada beberapa jenis citra : (jefkins, Frank, 2002, hubungan masyarakat, Erlangga, jakarta halaman 20-22) 1. Citra bayangan / mirror image Adalah citra yang melekat pada orang dalam atau orang-orang di organisasi. Biasanya yang dinilai adalah pimpinannya mengenai anggapan pihak luar terhadap orang yang dipimpinnya. Dengan kata lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan pihak luar terhadap organisasinya. 2. Citra yang berlaku/ current image Adalah pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai denga kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. Citra ini

sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut atau mereka yang mempercayai. 3. Citra yang diharapkan/ wish image Adalah citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra yang diharapkan ini tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang yang diharapkan lebih atau lebih menyenangkan, walupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga kadangkala bisa merepotkan. Secara umum, yang dinamakan dengan citra yang diharapkan itu selalu berkonotasi baik. Citra yang diharapkan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang ada. 4. Citra perusahaan/ corporate image Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Jadi bukan citra atas produk atau pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk oleh beberapa hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra antara lain adalah reputasi (nama baik) perusahaan, kesediaan memikul perusahaan, tanggung jawabyang besar melalui kegiatan-kegiatan perilaku manajemen dan sebagainya. 5. Citra majemuk/ multiple image Merupakan citra yang bervariasi muncul karena setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perilaku tersendiri sehingga secara sadar maupun tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan

citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan, jumlah citra yang dimiliki oleh perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki.

You might also like