You are on page 1of 50

PROSES JURNALISTIK DALAM SITUS BERITA ONLINE DETIKHOT

Laporan PKL Diajukan Untuk memperoleh Nilai Mata Kuliah Portofolio

Oleh AYU ASTRIA RA 208000033

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN UNIVERSITAS PARAMADINA Jakarta 2012

LEMBAR PERNYATAAN

Peneliti menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa laporan portofolio yang peneliti susunsebagai syarat kelulusan mata kuliah portofolio ini merupakan hasil karya tulis penulis sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam laporan portofolio ini peneliti kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam portofolio ini, peneliti bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, Februari 2012 MATERAI RP. 6000

(Ayu Astria RA)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PORTOFOLIO

Portofolio yang berjudul: Proses Jurnalistik dalam Situs Berita Online detikHot

Telah dipertahankan dihadapan sidang portofolio pada :

Hari Tanggal Waktu

: Senin : 2 Januari 2012 : 09.00 s/d 10.00 WIB

Oleh

Nama NIM

: Ayu Astria RA : 208000033

Dewan Penguji Portofolio

Penguji

: Tri Wahyuti, M. Si

( (

) )

Pembimbing : Ika Karlina Idris, M. Si

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan rahmat, hidayah dan ridhoNya saya dapat menyelesaikan laporan portofolio yang berjudul Proses Jurnalistik dalam Situs Berita Online detikHot dengan lancar. Selain itu saya juga berhasil melaksanakan praktik portofolio sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pembuatan laporan portofolio ini, saya tentunya tidak dapat melaksanakan laporan portofolio tanpa bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak di lingkungan sekitar peneliti. Laporan portofolio ini dedikasikan untuk orang-orang tersebut. Maka dari itu, saya ingin berterima kasih kepada: 1. Mba Ika Karlina Idris, M. Si selaku dosen pembimbing portofolio peneliti. Terima kasih karena telah menjadi teman diskusi yang menyenangkan. Selain itu, telah mengijinkan peneliti untuk memperlancar pelaksanaan sidang yang sangat diburuburu dan penyelesaian portofolio lain yang sempat tertunda karena kepentingan peneliti. 2. Mba Tri Wahyuti, M. Si sebagai penguji sidang laporan portofolio yang sangat kooperatif. Kritik dan sarannya sangat membantu dalam proses revisi laporan yang sangat singkat. Sama halnya dengan pembimbing, mba Tri juga telah mengijinkan peneliti untuk menyelesaikan revisi dengan cepat namun efektif. 3. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi. Mulai dari Pak Wahyu sebagai Kepala Program Studi, Pak Eka, Ibu Suraya, Ibu Rini hingga Mba Niken dan Mba Dwi sebagai staff. Terima kasih telah membantu proses pelaksanaan laporan portofolio saya ini. Maaf jika agak merepotkan. 4. Mas Is Mujiarso atau Mas Mumu sebagai redaktur pelaksana detikHot, Mba Icha, Mba Dian, Mba Westi, Mas Nunu, Mas Ichsan, dan Mas Han serta jajaran redaksi detikHot lainnya. Terima kasih atas bantuan dan bimbingannya selama ini. Pengalaman bekerja bersama dalam redaksi benar-benar sangat menyenangkan dan menambah ilmu saya. 5. Bapak Luhur Hertanto, dosen fotografi sekaligus redaktur detikNews yang telah membantu peneliti untuk dapat praktik kerja di rerdaksi detikHot.

iv

6. Kedua orang tua tersayang di Pamanukan, adik serta kakek tercinta, dan semua keluarga dirumah. Terima kasih doa dan dukungannya. 7. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan mendoakan. Kamed 08; Keken, Moey, Dian, Ai dan Ihsan. Teman seperjuangan di Kafha dan T-ta Paramadina; Farah, Raeny, Phobe, Icha, Eko, Hadi, Rifky, Benni, Kak Mayo dll. 8. Dan seluruh pihak lain yang sangat mohon maaf tidak dapat disebutkan satu persatu. Tujuan pembuatan laporan portofolio ini memang sebagai syarat perolehan nilai untuk mata kuliah portofolio. Namun sebagai seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang belajar mengenai kepekaan perkembagan ilmu, maka peneliti memiliki harapan baik lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bentuk apapun pasti akan berguna untuk generasi berikutnya. Seperti yang saya alami dalam pelaksanaan segala aktivitas dalam laporan portofolio ini. Saya yang tertarik dengan perkembangan media komunikasi terutama new media telah dengan sengaja mencari suatu fenomena baru. Salah satunya adalah tentang jurnalistik dalam media baru. Perkembangan menarik ini tidak ingin saya simpan sendiri, maka dari itu saya mengembangkan dan mempublikasikannya lewat laporan ini. Semoga laporan ini bukan hanya berguna untuk saya sendiri. Tetapi juga seluruh pihak yang memang tertarik dan peduli dengan berbagai perkmbangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang komunikasi. Meskipun laporan ini masih jauh dari sempurna tapi harapan baik didalamnya tentu tidak baik untuk dilewatkan atau dilupakan. Demikian beberapa ucapan terima kasih dan harapan dari saya. Saya sendiri sangat sadar bahwa masih banyak juga kekurangan dan ketidaksempurnaan di dalam laporan ini. Saya mohon maaf atas itu semua. Saya sendiri dengan terbuka akan menerima setiap saran dan kritik terhadap laporan ini. Terima kasih. Jakarta, Februari 2012

Ayu Astria RA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1.2. Rumusan dan Identifikasi Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Teknik Pengumpulan Data 1.5. Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan 1.6. Manfaat Penelitian BAB II PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 2.1. Objek Penelitian 2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. 2.1.4. Sejarah dan Profil detikcom Susunan dan Alamat Redaksi Kepemilikan detikcom Profil Singkat detikHot

i ii iii iv vi viii

1 3 3 3 4 5

7 7 10 12 13 14 14 15 16 17 22 22 23 29 31 vi

2.2. Relevansi Teori 2.2.1. 2.2.2. 2.2.3. Komunikasi Jurnalistik dalam Ilmu Komunikasi Jurnalistik 2.2.3.1. 2.3. Analisa Data 2.3.1. 2.3.2. 2.3.3. 2.3.4. Tugas Peneliti dalam Praktik Kerja Lapangan News Gathering detikHot News Writing detikHot News Presenting detikHot Pola dan Proses Jurnalistik

2.4. Analisa Kritis terhadap Proses Jurnalistik detikHot BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan 3.2. Kendala dan Hambatan 3.3. Saran 3.3.1. 3.3.2. Saran kepada detikHot Saran kepada Universitas Paramadina

33

35 38 39 40 40

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Praktik Kerja Lapangan/Magang Lampiran 2 Lembar Penilaian Praktik Kerja Lapangan/Magang Lampiran 3 Daftar Absen Harian Lampiran 4 Berita-berita Hasil Penulisan Peneliti

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pola Kerja Jurnalistik Gambar 2 Pola Kerja Jurnalistik di Redaksi detikHot

18 35

viii

Bab I Pendahuluan

1.1.Latar belakang Komunikasi berawal dari pemahaman tentang bagaimana manusia menyampaikan pesan secara aktif serta efektif. Komunikasi juga mencari apa dan bagaimana dampak yang terjadi terhadap pihak yang menerima pesan. Namun seiring dengan perkembangan ilmu, pengetahuan serta teknologi, komunikasi kini tidak hanya memiliki pemahaman seperti pemahaman di atas. Komunikasi kini memiliki dunia yang lebih luas, bahkan memiliki kekuatan yang lebih besar dari hanya sekedar pesan. Sama halnya dengan pemahaman manusia tentang komunikasi. Media yang merupakan bagian penting dari komunikasi kini juga berkembang. Media kini bukan hanya sekedar medium atau alat atau instrumen manusia dalam berkomunikasi. Dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan komunikasi, kini banyak kajian yang mengungkap fenomena bahwa media memiliki beberapa peran kuat dalam perkembangan komunikasi manusia. Termasuk memberi pengaruh yang kuat terhadap kehidupan manusia dalam aspek lain seperti sosial, politik, ekonomi hingga budaya. Fenomena paling kontemporer mengenai komunikasi dan media yang kini dapat manusia temukan ialah tentang new media. Yang dimaksud dengan new media kali ini ialah internet dengan penggunaan serta dampaknya. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk unggah dan unduh data. Fasilitas-fasilitas tersebut yang merupakan pendorong terjadinya berbagai perubahan dalam praktik-praktik komunikasi yang selama ini dilakukan oleh manusia. Perubahan ini ternyata juga cukup untuk merubah beberapa definisi dari praktik komunikasi itu sendiri. Dalam perkembangan dunia komunikasi dan teknologi, sebagai pengguna sekaligus pencipta, manusia semakin mendapat kemudahan mengenai berbagi informasi. Banyak muncul berbagai media berbasis internet yang memberikan informasi terbaru bagi para pengguna internet di negeri ini. Bukan hanya situs-situs social media yang mengijinkan
1

Kita berbagi informasi terbaru. Banyak bentuk-bentuk fitur lain dalam internet yang mengijinkan pengguna internet untuk mengetahui informasi terbaru. Misalnya portal berita daring (dalam jaringan) atau yang lebih dikenal dengan istilah online. Portal berita online dapat dikatakan sebagai media massa di dalam internet karena ia menyiarkan berita terbaru melalui jaringan yang disediakan di dalam internet. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa portal berita online yang cukup populer di antara pengguna internet. Diantaranya adalah detikcom, kapanlagi.com, okezone.com dan banyak portal lain yang banyak muncul di era tahun 2000an. Namun diantara nama-nama situs tersebut detikcom merupakan portal berita yang lebih dahulu muncul di jaringan internet Indonesia. Berkali kali detik.com menjadi sumber informasi terkini dan di jadikan referensi terhadap kejadian terbaru di Indonesia. Detikcom juga berhasil menjadi portal berita yang paling banyak diakses oleh pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2011 (http://toolbar.netcraft.com/stats/topsites diakses pada 7 Desember 2011 pukul 09.45 WIB). Sejak kemunculannya hingga kini ia menjadi protal berita Indonesia yang senior dan populer. Dengan beragam konten yang ada di dalamnya detikcom berhasil menyebarkan informasi dan berita dengan luas. Dibantu dengan tampilannya yang dapat diakses oleh perangkat mobile atau komputer. Layaknya nama yang media online ini pilih untuk situs mereka. Detik.com, portal berita ini sepertinya ingin selalu menjadi media yang memberikan informasi terkini secepat mungkin. Detik ingin menjadi media pertama memberikan informasi terbaru yang terjadi di Indonesia. Setiap detik redaksinya selalu standby mencari berita atau informasi terbaru dan melaporkannya kepada khalayak. Kurang lebih konsep itulah yang dapat ditangkap sebagai pengguna internet. Mungkin pengguna media internet masih ingat dengan beberapa penyebaran berita penting yang disebarkan lewat portal berita detikcom. Misalnya peristiwa kecelakaan yang menimpa artis Saipul Jamil dan keluarganya atau runtuhnya sebuah jembatan besar di daerah Kalimantan. Beberapa peristiwa tersebut, muncul dan diketahui publik lewat media-media online seperti detikHot. detikHot merupakan dalah satu situs berita dari detikcom yang paling populer. Menurut peneliti, detikcom telah berhasil menjadi pelopor portal berita online yang cukup terdepan dalam memberikan berita dan informasi terbaru

bagi pengguna internet di Indonesia. Dan detikHot juga telah berhasil menjadi salah satu situs berita hiburan yang paling banyak diakses oleh pengguna internet di Indonesia. Jurnalisme sebagai dasar prinsip pelaksanaan media massa pelayan kebutuhan informasi publik telah banyak memiliki perkembangan dari masa ke masa. Dalam perkembangannya tersebut, jurnalisme tidak akan lepas dari pengaruh teknologi. Seperti yang berada dalam pemikiran peneliti tentang detikHot. Seperti apakah jurnalisme yang terjadi di dalam detikHot, mengingat detikHot merupakan media massa berbasis internet yang juga khusus menyajikan berita-berita hiburan. Sebagai media yang menyediakan informasi dan berita kepada khalayak di dalam internet. DetikHot juga merupakan media yang menjalankan prinsip-prinsip jurnalisme dalam melayani kebutuhan khalayak internet akan informasi. Jurnalisme ini yang kemudian disebut-sebut dipraktikan oleh media-media online seperti detikHot. Layaknya media-media lain yang dianggap masih konvensional detikHot juga menjalankan proses jurnalisme dalam pelaksanaan kerjanya. Untuk itu peneliti pada akhirnya ingin mengetahui bagaimana sebenarnya proses serta praktik jurnalisme di redaksi detikHot. Berkaitan dengan peminatan kajian media, peneliti berharap dapat memaparkan secara kritis, komprehensif dan ilmiah proses jurnalisme tersebut. 1.2.Rumusan dan identifikasi masalah Bagaimana proses jurnalisme redaksi detikHot sebagai proses kerja dasar jurnalistik yang dilakukan dalam redaksinya. Karena detikHot merupakan bentuk baru media massa yang melayani kebutuhan informasi publik. 1.3.Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses dan praktik kerja jurnalistik di redaksi detikHot. 1.4.Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data untuk kepentingan pelaporan. Teknik tersebut diantaranya ialah pengamatan atau

observasi, wawancara serta telaah pustaka. Berikut ini peneliti paparkan pengertian dari teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Sugiyono (2008:145) menjelaskan bahwa observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Observasi memiliki ciri yang lebih spesifik dengan teknik pengumpulan data yang lain seperti wawancara atau mengisi kuesioner. Dua hal terpenting yang harus dilakukan dalam melakukan observasi ialah pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Teknik pengambilan data ini peneliti lakukan selama masa kerja praktik. Peneliti sendiri turut menjadi bagian dari reporter dalam jajaran redaksi detikHot. Yakni dengan membantu beberapa tugas penulisan berita sembari banyak mengamati dan mengingat segala aktivitas yang berkenaan dengan proses jurnalistik di dalam redaksi. Dengan demikian dapat dikatakan peneliti melakukan observasi peran serta karena turut terlibat dalam aktivitas redaksi. Teknik yang kedua ialah wawancara. Wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data dalam penelitian yang bersifat kualitatif (Sugiyono, 2008:137). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila yang ingin diteliti atau jika peneliti ingin lebih mengetahui secara lebih mendalam mengenai suatu permasalahan. Dengan melakukan tanya jawab terhadap narasumber tertentu mengenai suatu masalah dengan terlebih dahulu menentukan atau menyusun pertanyaan

(http://kamusbahasaindonesia.org/wawancara diakses pada 2 Januari 2012 pukul 15.49). Biasanya wawancara dilakukan harus melalui aktivitas tatap muka, namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi maka wawancara dapat dilakukan melalui telepon hingga surat elektronik. Peneliti sendiri melakukan wawancara melalui surat elektronik, karena keterbatasan waktu dan tempat. 1.5.Tempat dan waktu praktik kerja lapangan Tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat praktik kerja lapangan ialah detikcom, lebih spesifik peneliti ditempatkan di jajaran redaksi detikHot. Peneliti telah menjalani masa praktik kerja lapangan selama 1 bulan, terhitung sejak tanggal 10 Oktober 2011 hingga 10 November 2011. Masa kerja tersebut dapat dibuktikan dengan melihat surat

keterangan Praktik Kerja Lapangan atau magang dari detikcom yang terlampir dalam laporan portofolio ini. Selama menjalani praktik kerja lapangan peneliti bertugas menulis berita dari beberapa portal berita luar negeri dalam bidang musik dan film. Dan kemudian mengirimkannya ke kotak surat elektronik redaksi detikhot untuk diedit dan diangkat menjadi berita pada situs detikhot. Peneliti tidak bekerja setiap hari, jadwal kerja di meja redaksi dapat disesuaikan dengan jadwal peneliti yang masih menjalani masa studi atau kuliah di kampus. Peneliti dapat saja mengirim hasil kerja penulisan berita melalui surat elektronik ke redaksi tanpa harus hadir di kantor redaksi. Jam kerja yang diberikan kepada peneliti yakni dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB atau 19.00 WIB. Dalam masa kerja tersebut peneliti tidak diperkenankan mencampuri berbagai keputusan yang bersifat internal redaksi dan hanya membantu penulisan berita saja. 1.6.Manfaat penelitian 1.6.1. Manfaat akademis Adapun manfaat dari penelitian ini ialah salah satu jalan untuk mengimplementasikan segala ilmu dan pengetahuan yang telah didapat selama menjalani masa studi ilmu komunikasi di Universitas Paramadina. Mengingat peneliti sendiri sebagai mahasiswa di program studi ilmu komunikasi. Selain itu penelitian ini juga dapat memperkaya ilmu serta pengetahuan tentang ilmu komunikasi pada umumnya dan ilmu jurnalistik pada khususnya. Hasil penelitian yang berbentuk laporan portofolio ini akan dapat membantu pihak-pihak yang ingin mengetahui bagaimana proses jurnalistik. Lebih spesifiknya proses jurnalistik yang dilakukan oleh media dalam jaringan atau online yang kini telah berkembang. 1.6.2. Manfaat praktis Manfaat praktis yang paling dirasakan oleh penulis ialah dapat mengetahui sistem kerja serta proses jurnalistik dalam media online seperti detikcom. Terutama penelitian ini berhubungan dengan konsentrasi yang peneliti pilih yakni kajian media yang mengijikan peneliti untuk dapat lebih menggali berbagai fenomena media dan komunikasi yang semakin kontemporer.

Manfaat lainnya berkaitan dengan dunia kerja. Pelaksanaan portofolio ini dapat menjadi gambaran awal untuk peneliti dalam mengetahui serta mempelajari dunia kerja nantinya. Peneliti banyak belajar dari para jurnalis atau redaktur profesional yang telah menjalankan tugas-tugas jurnalisme di redaksi. Peneliti juga telah menambah jaringan atau kenalan demi berbagai kepentingan baik itu akademis maupun non-akademis. Salah satu yang penting ialah peneliti dapat menambah pengalaman serta ilmu peneliti dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja terutama dunia media. Selain bermanfaat bagi pribadi peneliti pelaksanaan portofolio ini juga akan sangat membantu institusi asal peneliti yaitu Universitas Paramadina. Manfaat tersebut ialah dengan memperkenalkan mahasiswa-mahasiswanya yang sudah cukup siap untuk dapat mengimplementasikan ilmu dan kemampuannya di dunia kerja. Dengan demikian pihakpihak sepert institusi media atau korporat yang membutuhkan dapat lebih mengenal dan mempertimbangkan lulusan-lulusan komunikasi dari Universitas Paramadina. Selain itu hal ini juga dapat meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.

Bab II Penyajian dan Analisa Data

2.1. Objek Penelitian 2.1.1. Sejarah dan profil detikcom Detikcom merupakan salah satu portal berita terpopuler di Indonesia. Sebagai bukti, pada tahun 1998 atau masa awal ia muncul detikcom telah memiliki hits (istilah untuk ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) sekitar 30.000 per harinya dengan jumlah user sebanyak 2.500. Kemudian pada 9 bulan berikutnya yakni sekitar bulan Maret 1999, jumlah hits detikcom meningkat drastis sebanyak 7 kali lipat. Tepatnya hits rata-rata detikcom saat itu ialah 214.000 per hari atau 6.420.000 per bulan dengan jumlah user yang meningkat sebanyak 32.000. Sedangkan pada bulan Juni 1999, angka-angka tersebut telah kembali meningkat. Hits detikcom telah mencapai 536.000 per hari dengan jumlah pengguna sebanyak 40.000. Angka terakhir yang muncul sebagai hits untuk detikcom telah mencapai angka yang fantastis yakni sekitar 2,5 juta per harinya (http://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom diakses pada 30 November 2011 pukul 14.40 WIB). Selain hits, alat ukur lain yang menunjukkan tingginya tingkat kepopuleran detikcom diantara pengguna internet ialah page view. Page view ialah istilah untuk ukuran banyaknya jumlah halaman yang diakses. Detikcom kini memiliki page view sebanyak 3 juta per harinya. Dengan angka tingkat kunjungan situs tersebut, detikcom merupakan salah satu situs yang berada dalam daftar most visited website di Indonesia. Detikcom menduduki peringkat kedua setelah Kaskus serta menempatkan situs-situs dari detik lainnya seperti detiknews, detikinet, detiksport dan detikhot ke dalam 10 besar daftar tersebut pada awal tahun 2011 diakses pada lalu 7

(http://toolbar.netcraft.com/stats/topsites?c=ID&submit=Refresh Desember 2011 pukul 09.45 WIB).

Detikcom hadir dan menjadi portal berita yang mampu menghadirkan informasi terbaru. Atau kita kenal juga sebagai penghadir breaking news, yakni berita yang sangat aktual dan patut diketahui publik dengan segera. Portal berita ini berisi informasi serta

berita teraktual berskala nasional serta internasional. Selain itu, detikcom juga memuat beragam artikel mengenai berbagai bidang yang disajikan didalam halaman situsnya. Detikcom merupakan media yang hanya memiliki bentuk atau platform online saja. Berbeda dengan media lain di Indonesia yang umumnya memiliki bentuk cetak atau elektronik lain seperti koran/majalah dan televisi/radio. Detikcom juga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utamanya. Lahirnya portal berita detikcom ini erat kaitannya dengan sebuah majalah dengan nama yang hampir mirip yakni majalah DeTik. Majalah ini sempat muncul pada rezim orde baru namun diberedel pada tahun 1994, dimana pers dan jurnalisme saat itu belum memiliki kebebasan seperti jaman reformasi seperti saat ini. Beberapa mantan wartawan dari majalah DeTik kemudian mendirikan detikcom. Nama-nama wartawan dari DeTik yang menjadi pendiri detikcom ialah Budiono Darsono dan Yayan Sopyan. Selain itu, ada satu nama mantan wartawan Tempo yang turut mendirikan detikcom yakni Abdul Rahman. Serta ada Didi Nugraha yang melengkapi nama-nama pendiri detikcom menjadi empat orang. Detikcom secara resmi muncul dengan sajian serta tampilan lengkap pada tanggal 9 Juli 1998, namun sebenarnya detikcom telah siap diakses oleh pengguna internet sejak tanggal 30 Mei 1998. Namun kemudian tanggal 9 Juli diresmikan sebagai hari lahir detikcom. Karena pengaruh situasi dan kondisi politik ekonomi, saat awal

kemunculannya detikcom hanya memberikan informasi dan berita yang berasal dari dunia ekonomi, politik, dan teknologi informasi saja. Baru kemudian, saat situasi dan kondisi politik tidak setegang sebelumnya detikcom akhirnya memutuskan untuk memberikan informasi dan berita dari dunia hiburan serta olah raga. Bukan hanya itu, bahkan kini detik memiliki situs untuk foto serta televisi yang dapat diakses langsung pada halaman situsnya. Dibawah ini adalah situs-situs berita dan informasi yang menjadi bagian dalam situs portal berita detikcom yang peneliti dapat dari situs resminya: 1. detikNews 2. detikFinance 3. detikFood 4. detikHot 5. detiki-Net 6. detikSport

7. detikHealth 8. detikShop 9. detikTV 10. detikSurabaya

11. detikBandung 12. detikforum 13. blogdetik 14. Wollipop

Situs-situs diatas dapat diakses dalam halaman website detikcom dengan alamat http://www.detik.com. Masih banyak lagi beberapa halaman atau forum lain yang dapat diakses dalam halaman detikcom. Namun sebenarnya detikcom memiliki 5 situs berita utama, yakni detikNews, detikHot, detikSport, detikFinance dan detikiNet. Dengan perkembangannya sekarang, detikcom juga banyak membuka halaman untuk kepentingan komersil seperti iklan dan dapat diakses secara langsung. Dari situs-situs lain dalam detikcom terdapat 2 situs yang kini memiliki konten dan fokus berita yang hampir mirip. Sistus tersebut ialah detikHot dan Wollipop. detikHot telah terlebih dahulu muncul sebagai kanal untuk dunia hiburan dan seni di tahun 1998. Menurut hasil wawancara peneliti terhadap redaktur pelaksana detikHot tanggal 2 Januari 2008, sebenarnya sejak awal konsep Wollipop adalah (tentang) dunia perempuan secara umum dan fashion secara khusus. Namun belakangan ini memang terkadang ada berita tentang artis Hollywood namun biasanya hanya yang sensasional saja. Inilah yang terkadang membuat konten detikHot dan Wollipop tumpang tindih. Tapi redaksi detikHot tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, mengingat kedua situs ini diharapkan memiliki target pembaca yang berbeda. Pada awal kemunculannya banyak kritik yang disampaikan kepada detikcom. Kritik tersebut ialah mengenai tampilan detikcom yang sangat dipenuhi oleh iklan. Dalam ukuran peramban sebesar 1024x768, 80% isinya adalah iklan. Hal ini tentu saja membuat waktu untuk page load atau proses memunculkan halaman situs menjadi sangat lama. Selain itu hal ini juga membuat pengguna atau pengunjung situs detikcom merasa tidak nyaman dan terganggu. Namun sejak tahun 2008 tepat tanggal 9 Juli di hari ulang tahunnya yang ke 10 tahun, tampilan detikcom telah berubah dengan tata letak konten serta iklan yang lebih rapih dan nyaman dilihat pengunjung. Meskipun tampilan iklan detikcom masih cukup menonjol dalam halaman utamanya.

10

Aktivitas terbaru lainnya dalam penampilan detikcom ialah adanya perubahan pada bebapa situs lain didalam portal detikcom. Salah satunya pada tanggal 15 Desember 2011 lalu tampilan detikhot telah berubah menjadi lebih rapih dan nyaman dilihat dengan tampilan warna yang lebih lembut. Selain itu beberapa tampilan hurufnya juga lebih menarik dari sebelumnya. 2.1.2. Susunan dan alamat redaksi Layaknya sebuah media massa yang memiliki tugas serta fungsi sebagai jurnalis, detikcom juga memiliki jajaran redaksi. Jajaran ini merupakan susunan para jurnalis yang bertugas membuat, menyusun serta memuat berita di dalam situs detikcom. Dibawah ini adalah susunan redaksi didalam detikcom yang diambil dari situs resminya. Pemimpin redaksi : Budiono Darsono

Wakil pemimpin redaksi : Arifin Asydhad, Didik Supriyanto Dewan redaksi Redaktur eksekutif Redaktur Pelaksana : Abdul Rahman, A. Sapto Anggoro : Nurul Hidayati : Andi A. Sururi (detiksport), Is Mujiarso (detikhot), Wicaksono Hidayat (detikinet), Indra Subagja

(detiknews), Nurul Qomariyah (detikfinance), Dadan Kuswaraharja (detikoto), Irna Gustia (detikhealth), Iin Yumiyanti (New Media), Gagah Wijoseno (Koordinator Liputan) Sekretaris Redaksi Detiknews Wakil redaktur pelaksana : Fitraya Ramadhanny Redaktur : Andi Saputra, Andri Haryanto, Anwar Khumaini, Aprizal Rahmatullah, Ari Saputra, Chazizah Gusnita, Deden Gunawan, Didiet Tri Kertapati, Didi Syafirdi, Elvan Dany Sutrisno, E. Mei Amelia R., Fajar Pratama, Gunawan Mashar, Heri Winarno, Hestiani Darmastuti, : Marina Deviyanti, M. Sidik (Staf)

11

Irwan Nugroho, Laurencius Simanjuntak, Lia Harahap, Luhur Hertanto, Mega Putri Ratya, Moksa Hutasoit, M. Rizal Maslan, M. Rizki Maulana, M. Taufiqqurahman, Nala Edwin, Niken Widya Yunita, Nograhany Widhi K., Novi Christiastuti Adiputri, Nurul Ken Yunita, Nurvita Indarini, Rachmadin Ismail, Ramadhian

Fadillah P., Rivki, Rita Uli Hutapea, Suci Dian Firani Detikfinace Redaktur : Akhmad Nurismarsyah, Angga Aliya ZRF., Herdaru Purnomo, Ramdhania El Hida, Suhendra, Wahyu Daniel, Wherry Enggo Prayogi Detiksport Wakil redaktur pelaksana : Doni Wahyudi Redaktur : Kris Fathoni W., Mohammad Resha Pratama, Narayana Mahendra Prastya, Okdwitya Karina Sari, Rossi Finza Noor Detikhot Wakil redaktur pelaksana : Han Kristi Redaktur : Adie Ichsan, Annisa Steviani, Fakhmi Kurniawan, Komario Bahar, Herianto Batubara, Mahar Prawira Bisma, Nugraha Rodiana, Prih Prawesti, Rachman Haryanto, Yulia Dian Candra Kusuma Detikinet Wakil redaktur pelaksana : Ardhi Suryadi Redaktur : Achamd Rouzni Noor II, Andrian Fauzi, Fino Yurio Kristo, Rachmatunnisa, Santi Dwi Jayanti, Trisno Heriyanto Detikfood : Devita Sari, Eka Septia

12

Detikoto Detikhealth

: Luthfi Andika, Muhammad Ikhsan, Syubhan Akib : AN Uyung Pramudiarja, Merry Wahyuningsih, Vera Farah Bararah

DetikTV Detikfoto Suara Pembaca

: Ahmad Triyanto, M. Rasyid : Dhiky Sasra (Redaktur), Aries Suyono, Agus Purnomo : Dwi Arif Ikhwanto

Susunan redaksi di atas belum termasuk redaksi dari kantor biro di beberapa kota besar yakni Bandung, Surabaya dan Yogyakarta, biro luar negeri serta product management dan community publisher. Masing-masing biro memiliki kantor sendiri di masing-masing kota. Mereka juga memiliki situs sendiri dalam portal berita detikcom yang dapat diakses langsung oleh pengguna internet meskipun bukan berasal dari kotakota biro tersebut. Sedangkan alamat redaksi serta kantor detikcom terletak di Aldevco Octagon Building lantai 2, Jalan Warung Buncit Raya No. 75 Jakarta Selatan 12740. Jajaran redaksi serta karyawan detikcom berkantor pada alamat diatas. Sedangkan reporter atau kontributor lainnya biasanya akan ditugaskan sesuai dengan kesepakatan atau aturan yang telah dibuat oleh masing-masing meja redaksi. Kini kurang lebih detikcom memiliki 300 orang karyawan. Selain itu, kini detikcom juga mengklaim dirinya sebagai perusahaan media online terbesar di Indonesia. 2.1.3. Kepemilikan detikcom Untuk perihal kepemilikan, pada awal kemunculannya hingga Juli lalu detikcom dimiliki oleh PT. Agranet Multicitra Siberkom atau dapat disingkat menjadi PT. Agrakom. Dengan rincian saham sebesar 59 % dimiliki oleh Agranet, 39 % oleh Tiger Investment dan 2 % oleh Mitsui & Co. Namun sejak tanggal 3 Agustus 2011, secara resmi Para Group yang dimiliki oleh Chairul Tanjung mengakuisisi detikcom dengan membeli saham detikcom sebanyak 100 % dari pemilik sebelumnya, PT. Agrakom. Nilai total pembelian detikcom tersebut bernilai US$ 60 juta atau senilai kurang lebih Rp. 521 hingga 540 miliar (http://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom diakses pada tanggal 30 November 2011 pukul 14.40 WIB).

13

Dengan pengakusisian tersebut, maka kini jajaran direksi dan manajemen detikcom secara otomatis berubah. Jajaran direksi dan manajemen telah diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp. yang merupakan perpanjangan dari Para Group untuk bidang usaha media. Berikut ini adalah jajaran direksi dan manajemen detikcom setelah dimiliki oleh Para Group. Komisaris utama Wakil komisaris utama Komisaris
1. Sutrisna Iwantono 2. Calvin Lukmantara

: Drs. Raden Suroyo Bimantoro : Zainal Rahman :

Direktur utama Wakil direktur utama

: Abdul Rahman : Budiono Darsono

Direktur sales dan marketing : Nur Wahyuni Sulistiowati Direktur entertainment Direktur IT Direktur keuangan & HRD : Wishnutama Kusubandio : Andry S. Huzin : Warnedy

Dari sejarah panjang detikcom ini, kini ia menjadi salah satu pimpinan dalam perkembangan pers atau jurnalistik media massa non-cetak maupun non-broadcast. Bahkan pasca jatuhnya rezim orde baru, detikcom mempelopori lahirnya media massa non-konvensional di Indonesia. Maksudnya ialah detikcom mampu menjadi media massa penyedia informasi yang memiliki bentuk bukan cetak, selain itu detikcom juga tidak memiliki bentuk media siaran seperti televisi dan radio. Dengan hanya mengandalkan bentuk dalan jaringan atau daring (online) ia menjadi salah satu pengembang salah satu ragam jurnalistik di Indonesia, yakni jurnalistik daring atau dikenal juga dengan jurnalistik online. 2.1.4. Profil singkat detikHot

14

Menurut redaktur pelaksana detikHot saat ini, situs detikHot sendiri muncul tidak lama setelah situs utama detikcom muncul. Dengan demikian detikHot uncul di tahun yang sama dengan situs utamanya yakni detikcom. Saat itu detikcom hanya menampilkan berita-berita tentang hukum, ekonomi dan politik saja. Sedangkan

detikHot menjadi salah satu kanal yang mulai menyajikan berita hiburan dan berita gosip. Sayangnya peneliti tidak menemukan tanggal pasti kapan detikHot muncul dan dapat diakses oleh pengguna internet. Pada awal kemunculannya detikHot hanya fokus pada berita hiburan yakni musik dan film saja. Baru kemudian setelah infotaintment menjadi sangat populer dan laku keras di dunia media, maka detikHot pun mulai memperbanyak berita-berita gosip tentang artisartis. Bahkan bukan hanya memperbanyak, tapi juga mulai memfokuskan kepada berita jenis ini. Penambahan rubrik pernah terjadi dalam detikHot yakni rubrik art, yang menyajikan konten berita atau informasi tentang pertunjukkan, pameran, peluncuran buku dan acara sejenis lainnya. Namun kemudian sempat dihapus dan mulai muncul kembali dalam setahun terakhir ini. Sedangkan untuk tampilan, detikHot mengalami perubahan secara bertahap dan terus dikembangkan. Pengembangan tampilan banyak dilakukan pada warna, tata letak dan huruf. Perkembangan tampilan paling terakhir yang dilakukan ialah pada tanggal 15 Desember 2011 lalu. Detikcom yang telah diakuisisi oleh Trans Corp. melakukan perubahan tampilan bersamaan dengan ulang tahun Trans TV dan Trans7. 2.2. Relevansi teori 2.2.1 Komunikasi Ketika kata komunikasi disebutkan pemikiran masing-masing individu akan berbeda satu sama lain. Komunikasi memiliki definisi yang tidak tunggal. Sejak ilmu ini sangat berkembang pesat pasca perang dunia ke I, komunikasi terus memiliki perkembangan dalam definisi sesuai dengan situasi, konteks dan dimensi yang mengenainya. Komunikasi secara umum dapat disebut sebagai sebuah proses penyampaian pesan melalui simbol atau tanda- misalnya berupa bahasa lisan atau tulisan- secara transaksional (timbal balik) antara penyampai pesan dan penerima pesan dengan tujuan tertentu.

15

Sedangkan menurut beberapa ahli komunikasi, komunikasi adalah keseluruhan prosedur yang mana prosedur tersebut membuat pesan tertentu yang dapat mempengaruhi yang lain seperti yang dikatakan oleh Shannon dan Weaver (http://www.scribd.com/doc/31825881/Komunikasi-dalam-Lintasan-3-Perspektif diakses pada 28 Oktober 2010 pukul 08.28 WIB). Definisi ini dikenal juga sebagai definisi komunikasi yang mekanis karena menekankan pada prosedur serta proses dari masingmasing tahapan komunikasi. Mulai dari pembuatan pesan, penyampaian pesan hingga penerimaan pesan. Dalam perkembangan dan sejarah ilmu komunikasi dikenal adanya tingkatan komunikasi, yakni komunikasi yang dilakukan oleh manusia berkaitan dengan pihak atau unsur yang terlibat dalam proses komunikasi. Menurut Dennis McQuail (1987) Mass Communication Theory, proses komunikasi yang dilakukan manusia dalam masyarakat terdapat beberapa tingkatan. Mulai dari komunikasi yang berlangsung dalam diri sendiri atau komunikasi intrapersonal hingga komunikasi yang dilakukan secara luas dengan publik yang umum yakni komunikasi massa. Secara lebih jelas komunikasi massa dapat dijelaskan sebagai sebuah praktik komunikasi dimana komunikator menyebarkan pesan yang telah ia buat kepada khalayak melalui saluran media massa. Khalayak dalam komunikasi massa bersifat massif dan dianggap anonim. Dalam fokus laporan peneliti akan menggunakan dasar pemikiran komunikasi massa dalam menjelaskan jurnalistik sebagai salah satu bidang ilmu komunikasi. 2.2.2 Jurnalistik dalam ilmu komunikasi Jurnalistik merupakan salah satu bentuk nyata komunikasi yang dilakukan manusia. Dalam sejarah perkembangannya, jurnalistik banyak berperan dalam menghubungkan pihak-pihak tertentu yang memang berkaitan dan membutuhkan satu sama lain. Jurnalistik membantu lancarnya pertukaran pesan dengan kepentingan tertentu sesuai dengan kebutuhan lingkungan yang ada disekitarnya baik dalam skala kecil maupun besar. Dalam setiap prosesnya jurnalistik mengaplikasikan asas serta pemahaman mengenai komunikasi. Kemudian jurnalistik juga menggunakan tulisan sebagai simbol untuk penyampaian pesan kepada audiens. Jurnalistik sendiri memiliki tujuan dan fungsi

16

tertentu bagi audiensnya yakni memberikan pengetahuan serta membentuk opini. Dengan demikian ia sesuai dengan definisi yang dipahami sebagai bentuk komunikasi. Selain itu, jurnalistik merupakan salah satu disiplin ilmu dalam komunikasi. Jurnalisme akan berada di bawah payungan bentuk komunikasi massa. Karena jurnalisme sendiri menggunakan saluran yang ada dalam media massa sebagai alat untuk menyebarkan pesannya dalam bentuk berita kepada khalayak yang membutuhkan informasi atau berita. Sebagai disiplin ilmu komunikasi, jurnalistik juga dapat memperdalam kemampuan manusia untuk dapat menuangkan ide dan pemikiran dalam tulisan. Karena dalam jurnalistik kemampuan menulis akan sangat terasah. Dengan peran dan fungsinya yang besar bagi masyarakat salah satunya yakni menjadi sumber informasi dan pengetahuan masyarakat. Maka jurnalisme akhirnya menjadi salah satu aspek penting dalam stabilitas lingkungan masyarakat luas. Jurnalisme memiliki pengaruh kuat untuk masyarakat dalam menentukan opini publik. Dan dampak dari adanya jurnalisme dalam masyarakat juga akan tetap berada dalam ranah komunikasi. Dengan demikian memang sangat relevan jika jurnalistik menjadi salah satu bidang disiplin komunikasi, karena fenomena dari jurnalistik merupakan fenomena komunikasi. 2.2.3 Jurnalistik Istilah jurnalistik baru dikenal sejak dimulainya perkembangan pesat dalam industri media massa di era perang dunia ke II. Jurnalistik dikenal sebagai sebuah metode pencarian berita dan juga sebagai cabang kelimuan dari komunikasi. Sedangkan dari bahasa, banyak berkeyakinan bahwa istilah jurnalistik berasal dari bahasa Belanda dan terlebih dahulu berkembang di Eropa. Asal kata dari bahasa Belanda adalah journalistiek, kata ini juga ternyata sangat mirip dengan istilah journalism dalam bahasa Inggris (Syahputra,2006:4). Namun keduanya memiliki akar bahasa yang sama, yakni dari bahasa Latin diurna yang berarti catatan harian atau diurnalis yang berarti harian atau sehari-hari. Secara sederhana jurnalistik dapat dipahami sebagai sebuah laporan atau catatan harian terhadap suatu peristiwa. Sebagian lain berpendapat bahwa jurnalistik atau jurnalisme berasal dari kata journal yang berarti sama yakni catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari (Kusumaningrat & Kusumaningrat, 2008:15).

17

Menurut Curtis D. MacDougall dalam bukunya berjudul Interpretative Reporting (Kusumaningrat & Kusumaningrat, 2008:15), jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme kemudian dikenal sebagai segala ilmu dan pemahaman yang memuat berbagai kerangka normatif mengenai dan untuk memandu kerja jurnalistik. Sedangkan jurnalistik merupakan metode atau cara dalam menjalankan jurnalisme, maka jurnalis ialah orang yang melakukan segala tehnik jurnalistik. Beberapa istilah di atas merupakan pemahaman dasar mengenai jurnalistik, jurnalis dan jurnalisme. Perkembangan dan perubahan dunia telah menghantarkan istilah jurnalistik ke dalam berbagai definisi. Definisi tersebut berlaku dalam dimensi dan konteks yang berbeda namun tidak mengubah esensi dari jurnalistik. Perubahan serta perkembangan jurnalistik ini muncul sebagai akibat dari berkembangnya kondisi serta situasi sosial manusia dalam beragam persitiwa. Kondisi dan situasi sosial tersebut kemudian menuntut teknik pencatatan atau pelaporan peristiwa yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Dari situlah muncul beragam istilah yang berhubungan dengan kerja jurnalisitik seperti misalnya jurnalisme sastrawi, jurnalisme investigatif, jurnalistik radio hingga jurnalistik daring (online). Seiring dengan perkembangan jaman, berbagai teknologi dan cara berkomunikasi manusia juga turut berkembang. Aspek teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (Information and Communication Technology) menjadi aspek yang kini sangat memiliki pengaruh terhadap media dan komunikasi manusia. Dan karena jurnalistik adalah salah satu bagian dari komunikasi, maka iapun sedikit banyak mengalami perubahan baik dari definisi hingga praktiknya. Walaupun sebenarnya bukan hanya faktor ICT yang kuat mempengaruhi perubahan pada jurnalistik. 2.2.3.1. Pola dan proses jurnalistik Meskipun jurnalistik kini memiliki beragam definisi sesuai dengan konteks dan dimensi yang mengenainya namun jurnalistik tetap memiliki pola serta proses yang khas. Pola serta proses ini secara tidak langsung telah disepakati bersama dan dilaksanakan dalam jurnalistik di segala bentuk media. Pada prinsipnya pola kerja jurnalistik bersifat linear (garis lurus searah). Pola tersebut yakni mencari berita, menghimpun atau menyusun berita yang kemudian disajikan sedemikian rupa untuk disajikan kepada publik.

18

PENGUMPULAN SUMBER BERITA (News Gathering) Peristiwa Informasi Rumor (Konfirmasi) Press realese

PRODUKSI BERITA (News Writing) menulis mengedit menambahkan data tambahan (gambar, dll)

PENYAJIAN BERITA (News Presenting) cetak tayang tampil

Gambar 1 Pola Kerja Jurnalistik (Sumber: Syahputra, 2006:5) Kemudian untuk mempermudah penjelasan pola kerja jurnalistik, peneliti mencoba mencari dan menjelaskan proses kerja jurnalistik. Dengan tujuan keduanya dapat mempermudah pemahaman terhadap kerja jurnalistik. Untuk menambah kelengkapan proses jurnalistik. Dalam buku Jurnalism Online (Ward, Mike. 2002: 17 & 18), terdapat 4 hal inti dalam proses jurnalistik, yakni: 1. Mencari dan mengidentifikasi berita dan atau informasi yang dapat menarik minat atau perhatian pembaca atau audiens. 2. Mengumpulkan seluruh materi yang dibutuhkan untuk membagikan cerita (berita) atau melengkapi segala informasi yang dibutuhkan. 3. Memilih materi terbaik dari kumpulan materi yang telah ada. 4. Menyampaikan materi terbaik seefektif mungkin kepada pembaca atau audiens. Proses di atas merupakan proses jurnalistik yang biasa terjadi dalam media cetak. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa proses tersebut juga dilakukan oleh mediamedia lain seperti radio atau televisi. Sedangkan inti proses jurnalistik yang kedua merupakan penjelas pola jurnalistik yang sebelumnya. Keduanya memiliki inti yang sama namun saling memperjelas satu sama lain. Maka dari itu peneliti sengaja menggunakan keduanya sebagai penjelas dalam bagian relevansi teori.

19

Dan dibawah ini adalah penejasan proses jurnalistik melalui pola kerja jurnalistik yang dapat peneliti sarikan dari beberapa sumber yang telah didapat. 1. Pengumpulan sumber berita (News Gathering) Unsur penting dalam jurnalistik adalah berita atau news. Saat mendengar kata jurnalistik atau jurnalisme, pikiran akan melaju sendiri menuju kata berita atau news. Berita merupakan sebuah laporan dari sebuah peristiwa. Namun peristiwa yang dimaksudkan bukan hanya sekedar peristiwa biasa. Peristiwa yang layak diangkat menjadi sebuah berita oleh para jurnalis tentunya harus memiliki kriteria tertentu. Misalnya saja keaktualan, kedekatan dengan publik, atau berkaitan dengan kepentingan publik. Menurut Edward Jay Friedlander dkk (Kusumaningrat & Kusumaningrat, 2006: 39) menjelaskan: News is what you should know that yu dont know. News is what has happened recently that is important to you in your daily life. News is what fascinates you, what excites you enough to say to a friend, News is what a local, national, and internasional shakers and movers are doing to affect your life. News is the unexpected event that, fortunately or unfortunately, did happened. (Berita adalah apa yang harus anda ketahui yang tidak anda ketahui, berita adalah apa yang terjadi belakangan ini yang penting bagi anda dalam kehidupan sehari-hari. Berita adalah apa yang menarik bagi anda, apa yang cukup menggairahkan anda untuk dibagikan kepada teman, Berita adalah yang dilakukan pengguncang dan penggerak tingkat lokal, nasional dan internasional untuk mempengaruhi kehidupan anda. Berita adalah kejadian yang tidak disangka-sangka yang untungnya atau sayangnya telah terjadi). Dengan demikian didapat beberapa unsur yang dapat menjadikan sebuah peristiwa diangkat menjadi berita, yakni aktual, baru, penting serta menarik bagi orang banyak. Untuk memperjelas, misalnya peristiwa sebuah banjir besar di wilayah Jakarta yang mengakibatkan kemacetan di jalan utama dan di saat bersamaan terjadi juga pernikahan di wilayah kecil yang juga menyebabkan kemacetan di jalan kelurahan tertentu. Manakah yang layak diangkat menjadi sebuah berita? Tentu saja peristiwa yang pertama. Kemudian darimana jurnalis mencari dan mendapatkan berita? Jurnalis memiliki beberapa sumber berita untuk dapat disampaikan kepada publiknya. Sumber-sumber berita yang dapat digunakan jurnalis dalam proses kerjanya yakni

20

sebuah peristiwa, informasi, rumor (berita yang belum jelas kebenarannya) dengan konfirmasinya, press release dan lain-lain. Jurnalis dapat mencari berita dari sumber-sumber di atas, kemudian mengidentifikasi manakah informasi yang ia dapat untuk dipilih manakah yang benarbenar akan menarik perhatian khalayaknya. Dalam mencari dan mengidentifikasi, tentunya jurnalis juga harus memiliki indikator atau standar. Indikator atau standar tersebut telah dijelaskan dalam nilai-nilai yang layak diangkat menjadi sebuah berita. Indikator dan standar ini harus dipenuhi jika memang jurnalis ingin memenuhi kebutuhan khalayaknya akan berita dan informasi yang penting. Pelaksana dalam tahap ini dapat berbeda-beda, biasanya disesuaikan dengan sumber berita yang didapat. Jika sumber adalah sebuah peristiwa dan harus dilakukan peliputan langsung, maka pelaksananya adalah reporter atau kontributor. Jika hanya press release atau rumor yang belum dikonfirmasi maka redaktur yang selalu ada di meja redaksi dapat melaksanakan proses jurnalistik. Namun tidak menutup kemungkinan rerporter juga turut serta dalam proses ini untuk membantu mencari materi tambahan untuk berita. Sedangkan penulisan berita tetap dilakukan oleh redaktur. 2. Produksi berita (News Writing) Setelah mencari dan mendapatkan berita, jurnalis kemudian akan segera membuat berita untuk dapat disampaikan kepada publik. Selain mencari dan mengidentifikasi, seperti yang dipaparkan dalam proses jurnalistik sebelumnya. Jurnalis juga harus mengumpulkan sebanyak-banyak materi terbaik untuk bahan proses penulisan. Kemudian ia harus memilih mana materi terbaik dari yang terbaik yang patut diketahui oleh khalayak dalam berita nanti. Selanjutnya jurnalis berusaha menuangkan segala interpretasi yang ia tangkap dari sumber serta materi berita kedalam tulisan. Tulisan yang dihasilkan haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang telah selama ini digunakan sebagai ukuran. Kaidah tersebut ialah keakuratan, keseimbangan dan jelas. Berita yang ditulis harus akurat atau sesuai dengan fakta yang sesuai dengan sumber berita. Seimbang yakni jurnalis tidak boleh berpihak pada salah satu pihak saja, ia harus netral. Ia juga tidak boleh menuliskan pendapat atau opini pribadinya didalam berita. Jelas yakni

21

berita yang ditulis tidak akan menimbulkan ketidakjelasan atau kesalah pahaman yang berasal dari ambiguitas tulisan. Selain itu berita juga harus memuat unsur-unsur 5W+1H, yakni What (Apa), Where (Dimana), Who (Siapa), Why (Siapa), When (Kapan), dan How (Bagaimana). Peristiwa apa yang terjadi, dimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi, siapa saja yang terlibat, kenapa bisa terjadi dan bagaimana rincian persitiwanya. Hal ini merupakan dasar dalam kemampuan menulis dari jurnalis. Tahap ini biasanya dilakukan oleh para redaktur yang telah siap menerima laporan dari reporter atau kontributor lapangan, jika sumber berita memang berasal dari peristiwa atau liputan langsung. Dimana saat itu reporter atau kontributor harus melakukan observasi atau wawancara langsung di lapangan. Atau redaktur dapat menulis langsung dari sumber berita lain yang ia cari sendiri, misalnya informasi dan konfirmasi melalui media telekomunikasi. Dalam penulisan berita biasanya jurnalis juga menambahkan data atau materi lain yang berbentuk bukan tulisan ke dalam beritanya. Hal ini terkadang diperlukan untuk membantu khalayak dalam memahami isi berita. Karena gambar atau bentuk data lain biasanya mempermudah dalam proses pemahaman khalayak. Kemudian tahap selanjutnya adalah pengeditan. Pada tahap ini biasanya redaktur menyerahkan tulisan beritanya kepada editor atau redaktur pelaksananya. Pihak yang mengedit akan memeriksa hasil tulisan redaktur dari segala aspek, mulai dari penggunaan bahasa, alur berita, isi dan tata letak. Jika sudah menjalankan pemeriksaan dan pengeditan, maka berita akan langsung dinaikkan ke tahap selanjutnya yakni publikasi. 3. Penyajian berita (News Presenting) Pada tahap ini berita yang telah siap, yang telah melalui proses penulisan dan penyuntingan akan segera diatur tampilan serta tata letaknya untuk kemudian naik cetak dan diterbitkan. Atau jika proses ini terjadi di media elektronik, maka berita akan dibuat menjadi format yang dibutuhkan, misalnya di radio akan dibuat rekamannya dan ditelevisi akan dibuat videonya. Semua format dalam media ini akan segera diterima oleh khalayaknya ketika dipublikasikan melalui saluran media massa.

22

Jurnalisme sebagai sistem pencarian informasi dan berita seringkali dinilai sebagai objektivitas dalam menyajikan pandangan akan realitas. Rutinitas dan kebiasaan yang selalu dilakukan dalam praktik jurnalistik ini kemudian menjadi pola prosedur yang kini dapat menjadikan seorang jurnalis dikatakan profesional. Kebiasan dan rutinitas ini memang mengkungkung jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Malah jurnalis terkadang sangat mekanik karena kungkungan tersebut. Terkadang jurnalis juga tidak memiliki tujuan yang jelas, maka dari itu jurnalis akhirnya menghabiskan waktunya untuk memenuhi deadline. Deadline lebih sering dikenal oleh media cetak, karena masa publikasi media cetak memiliki waktu publikasi tertentu yang telah berkala. Jadi waktu kerja para jurnalis lebih jelas dan teratur. Demikian juga dengan media elektronik, sebelumnya mengudara mereka akan mengatur waktu deadline untuk materi berita yang akan ditayangkan atau diperdengarkan kepada audiensnya. 2.3. Analisa data

2.3.1. Tugas peneliti dalam praktik kerja lapangan Selama menjalani masa kerja, peneliti ditempatkan di meja redaksi salah situs utama detikcom yakni detikHot. Peneliti menjadi salah satu reporter dalam redaksi tersebut. Susunan redaksi sebenarnya telah ada dan peneliti disana hanya menjalankan tugas-tugas yang bersifat membantu pelaksanaan proses jurnalistik saja. Peneliti mendapat bidang pencarian berita mengenai dunia hiburan internasional yakni musik dan film dari luar negeri. Dalam menjalankan proses jurnalistik di tempat kerja lapangan, peneliti hanya melaksanakan beberapa tugas saja yakni pencarian dan pengumpulan berita (news gathering) serta penulisan berita (news writing). Untuk proses news gathering sendiri, peneliti hanya diperkenankan mencari sumber berita dari portal-portal berita hiburan online luar negeri. Daftar portal berita tersebut sebelumnya telah diberikan oleh redaktur atau reporter detikHot. Atau dapat saja redaktur atau reporter di redaksi detikHot memberikan tautan langsung ke situs yang beritanya ingin ditulis melalui kotak surat elektronik peneliti. Jika peneliti menemukan berita yang patut untuk diangkat menjadi berita, maka peneliti harus melapor terlebih dahulu pada salah satu redaktur atau reporter agar tidak ada berita yang dipublikasikan dua kali.

23

Kemudian untuk proses penulisan berita (news writing), peneliti akan menulis berita sesuai dengan informasi yang didapat dari sumber yakni situs yang telah dibaca. Peneliti dapat saja menambahkan informasi lain yang berkaitan dengan berita yang sedang ditulis namun tetap tidak berlebihan. Sumber-sumber informasi lain biasanya peneliti dapat cari di alamat situs portal berita lain. Dalam proses penulisan berita, detikHot telah memiliki aturan atau kaidah penulisan tersendiri. Selain kaidah yang telah menjadi kewajiban seperti kaidah kebahasaan dan ejaan, 5W+1H serta nilai-nilai berita lain yang menjadi standar penulisan jurnalistik. Aturan-aturan ini harus peneliti laksanakan dalam penulisan berita. Aturan detikHot yang harus dipatuhi tersebut yaitu: a. Berita tersusun atas judul, lead dan isi. b. Berita terdiri dari 5 paragraf: 1 untuk lead dan sisanya adalah isi. c. Setiap paragraf terdiri dari 2 kalimat yang padat dan jelas. d. Jika sumber berita adalah portal berita online lain, maka nama atau alamat portal tersebut harus disebutkan dalam berita. Setelah peneliti selesai melakukan proses penulisan, hasil tulisan kemudian dikirim ke alamat e-mail redaksi yakni redaksi@detikhot.com. Setelah masuk ke alamat e-mail redaksi, hasil tulisan peneliti akan disunting terlebih dahulu oleh redaktur yang menangani bidang musik dan film. Baru kemudian untuk menyesuaikan dengan aturan detikHot lain, berita hasil peneliti akan ditambahkan dengan data-data lain seperti misalnya gambar. Jika tulisan berita sudah dianggap lengkap, kemudian redaktur pelaksana yang juga bertugas sebagai editor menyunting seluruh berita yang akan dipublikasikan tidak terkecuali hasil penulisan peneliti. Setelah seluruh proses ini dilaksanakan, baru kemudian berita naik dan ditampilkan dalam situs detikHot. 2.3.2. News Gathering detikHot Pencarian dan pengumpulan berita detikHot layaknya dilakukan oleh reporter, redaktur atau kontributor dari media massa. Detikcom sebagai salah satu media yang memberikan informasi dan berita tentu saja menjalankan proses jurnalistik ini. Sumber berita dapat berupa apa saja, namun secara umum sumber yang biasa menjadi bahan berita dalam redaksi detikHot ialah:

24

a. Peristiwa Dalam paparan definisi berita, disebutkan bahwa berita dapat saja berupa sebuah peristiwa. Persitiwa ini tentunya harus yang tidak biasa dengan syarat dan nilai yang secara khusus menarik perhatian audiens. Laporan dari sebuah peristiwa didapat dari liputan, observasi, wawancara, serta berbagai bentuk laporan dari reporter atau kontributor yang berada di lapangan. Biasanya mereka mendapatkan informasi tentang peristiwa tersebut melalui berbagai cara, seperti forum komunikasi sesama jurnalis dari media massa, undangan resmi dari pihak yang berkepentingan serta laporan langsung dari masyarakat. Redaksi detikHot sendiri sering mendapat undangan resmi untuk menghadiri acara-acara khusus dari para musisi atau selebriti tanah air. Undangan tersebut masuk ke alamat redaksi yang ditangani oleh sekretaris redaksi detikcom. Baru kemudian undangan tersebut disampaikan ke redaksi yang berhubungan. Misalnya saja acara syukuran pernikahan atau acara musik seperti konser, jenis acara ini akan masuk ke redaksi detikHot. Peristiwaperistiwa tersebut tentu saja patut dinikmati oleh audiens dari detikHot karena melibatkan tokoh-tokoh yang dikenal luas sebagai selebriti. Di redaksi detikHot, para reporter atau kontributor dapat melaporkan peristiwa tertentu dengan menulis informasi yang ia dapatkan kemudian mengirimkannya ke alamat redaksi baik melalui email atau melalui hubungan telepon. Dengan demikian informasi dapat diterima dengan cepat dan segera dapat digunakan untuk penulisan berita. Hal ini terjadi jika memang acara yang diliput patut segera diketahui audiens. Namun jika acara yang dihadiri dapat terlebih dahulu dapat disempurnakan terlebih dahulu atau ditunda, maka reporter dapat membuat laporan serta berita sekaligus saat berada dikantor. Dalam melakukan peliputan, terkadang reporter juga membutuhkan tenaga bantuan untuk mengabadikan acara atau peristiwa tertentu. Terkadang reporter membawa serta fotografer untuk dapat membantu memperjelas hasil berita dengan gambar nantinya. Dalam pencarian berita dari sumber seperti ini sayangnya peneliti belum pernah melakukannya. Dikarenakan peneliti tidak pernah ditugaskan atau diperkenankan untuk menjalankan tugas pencarian berita di luar kantor redaksi.

25

Bahkan membantu untuk membuat berita dari bahan hasil laporanpun juga tidak. Peneliti minim pengalaman terhadap pelaksanaan pencarian berita dari peristiwa. Penyebab tidak pernah ditugaskannya peneliti kemungkinan karena peneliti hanyalah mahasiswa magang yang minim pengalaman terhadap proses pencarian berita di lapangan. Selain itu peneliti juga memiliki masa kerja praktik yang sangat sedikit yakni 1 bulan, jadi peneliti sendiri belum dapat mengeluarkan segala kemampuan menulis secara maksimal di depan redaksi detikHot. b. Rumor atau informasi Informasi selalu hilir mudik di meja redaksi media massa. Begitupun dengan detikcom, informasi mengenai apapun selalu dilaporkan oleh reporter, redaktur dan kontributor. Khususnya karena redaksi memiliki saluran khusus untuk pelaporan, seperti email atau nomor telepon. Rumor biasanya datang langsung ke meja redaksi kemudian, untuk memastikan rumor tersebut redaktur akan melakukan konfirmasi via telepon atau mendatangi langsung pihak yang sedang dirumorkan. Dari konfirmasi tersebut maka redaktur akan mendapat informasi yang pasti dari sumber yang berkewenangan. Informasi yang didapat segera dikumpulkan untuk menjadi bahan penulisan berita nantinya. Misalnya rumor tentang sebuah skandal artis, untuk menghindari ketidakjelasan informasi dalam berita maka reporter atau redaktur wajib mencari kebenaran untuk informasi tersebut. Dalam pencarian berita dari sumber inipun peneliti sayangnya belum pernah melakukannya. Peneliti hanya pernah menyaksikan redaktur lain yang sedang melakukan konfirmasi langsung kepada selebritis yang sedang dirumorkan melalui hubungan telepon. Penyebab peneliti belum ditugaskan kemungkinan sama seperti sebelumnya yakni peneliti masih sangat baru dan memiliki status magang. Jadi peneliti belum dapat dipercaya dan dianggap belum berpengalaman dalam menjalankan proses pencarian berita seperti ini. c. Press release Sebuah acara resmi yang melibatkan banyak pihak serta menyedot perhatian banyak orang biasanya memiliki pernencanaan publikasi dan

26

sosialisasi yang baik. Untuk itu press release biasanya diterbitkan dan dikirim ke berbagai media untuk dapat dijadikan sebuah informasi atau berita. Pengiriman tersebut dapat dilakukan secara elektronik melalui email ataupun langsung ke alamat kentor redaksi. Setelah menerima press release dari pihak penyelenggara event tertentu, redaksi tidak selalu menjadikannya berita. Semua bergantung kepada keputusan jajaran redaksi, apakah layak mengangkat event tersebut atau tidak. Dalam proses pencarian dari sumber press release ini, peneliti pernah sedikti membantu redaktur lain. Redaksi pernah mendapat press release mengenai konser artis di Singapura, redaktur yang menangani bidang ini kemudian membuat berita atas press release tersebut. Kemudian untuk menambah berita mengenai konser tersebut, peneliti pernah mebuat berita lain yang bersumber dari situs lain namun dengen konten yang hampir serupa yakni mengenai konser tersebut. Jadi meskipun tidak pernah membuat langsung berita dari sumber seperti ini namun peneliti pernah membuat berita lain untuk membantu melengkapi berita yang bersumber dari press release. d. Portal berita atau situs lain Kini dengan semakin majunya teknologi komunikasi dan informasi, segala kebutuhan pencarian telah semakin mudah. Termasuk pula pekerjaan seorang jurnalis yang kini terbantu. Bukan hanya teknologi komputer yang mempercepat pekerjaan penulisan tapi juga pencarian sumber berita. Dengan jaringan internet, kini pencarian berita dapat dipermudah terutama informasi yang berasal dari luar wilayah atau berita-berita internasional. Portal berita online baik resmi maupun tidak telah banyak muncul dan dapat diakses kapanpun. Dengan informasi yang semakin cepat diakses ini, pekerjaan pencarian sumber berita semakin cepat. Hal ini biasanya dilakukan oleh redaktur atau reporter. Sumber informasi dari situs ini dapat dijadikan sumber primer ataupun sekunder, bergantung kebutuhan dari penulisan berita yang sedang dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh redaksi detikHot. Setiap hari redaktur selalu mengakses dan mencari berita terbaru dari berbagai portal berita online internasional, baik dari Asia, Eropa hingga Amerika. Mencari berita-berita

27

terbaru, memilihnya untuk dapat dibuatkan berita kemudian melaporkan kepada redaksi untuk mendapat ijin pembuatan berita. Proses pencarian inilai yang selalu peneliti lakukan selama bekerja di redaksi detikHot. Banyak sekali daftar alamat situs web yang selalu peneliti akses setiap harinya untuk mendapatkan berita yang menarik. Daftar tersebut dapat dilihat dibawah ini:

www.aceshowbiz.com www.thehollywoodreporter.c om

www.tmz.com www.nme.com www.allkpop.com

www.deadline.com www.korea.com www.empire.com www.soompi.com www.contactmusic.com www.koreanupdates.com www.thesun.co.uk www.seoulbeat.com www.dailymail.co.uk www.dkpopnews.net www.femalefirst.co.uk www.enewsworld.com www.showbizspy.com Sebenarnya masih ada lagi alamat situs yang terkadang dijadikan sumber berita oleh peneliti. Namun daftar alamat situs di atas merupakan situs yang paling wajib dan paling sering dikunjungi peneliti untuk keperluan pencarian berita. Selain peneliti, redaktur atau reporter lain di redaksi detikHot juga mencari berita dari daftar alat situs di atas. Seluru alamat situs di atas dapat diakses secara gratis kapanpun dimanapun. Secara umum, detikcom memang berlangganan situs berita internasional seperti reuters. Sedangkan untuk redaksi detikHot, biasanya hanya mengambil dari sesi-sesi berita untuk rubrik Korean Pop. Dan untuk situs langganan foto, detikHot berlangganan dengan getty image. Selama menjalankan masa kerja praktik, sayangnya peneliti belum diperkenankan mencari berita dalam alamat

28

situs berlangganan milik detikHot tersebut (hasil wawancara dengan redaktur pelaksana detikHot, Is Mujiarso, 2 Januari 2011). Berbeda dengan proses pencarian dari sumber berita yang lain, pencarian berita dari sumber ini memiliki perlakuan khusus dalam pelaksanaannya. Peneliti dan redaktur atau reporter lain dalam pencarian berita dari situs harus melakukan banyak kroscek atau cek ricek terhadap sumber lain yang serupa. Karena sumber situs seperti ini bukan merupakan sumber primer, yakni bukan dari sumber langsung dan tidak dapat dikonfirmasi langsung maka kroscek berita menjadi sangat penting. Hal ini untuk menghindari faktualitas berita yang tidak jelas. Kroscek berita dari situs biasanya peneliti lakukan dengan mencari sumbersumber lain yang kontennya mungkin hampir serupa. Jika memang informasi tersebut banyak digunakan oleh situs-situs lain maka dapat disimpulkan bahwa informasi dari sumber tersebut benar. Apalagi jika sumber dapat memberikan data yang memang menjukkan kebenaran informasi seperti misalnya foto atau video. Data tersebut akan sangat membantu untuk meningkatkan faktualitas berita nantinya. Satu hal penting lain yang perlu selalu dilakukan dalam pencarian berita dari sumber situs ialah pencantuman sumber berita. Hal tersebut merpakan etika wajib dalam penulisan dari sumber situs berita online. Dalam setiap pembuatan berita yang bersumber dari sebuah atau beberapa situs, penulis berita harus mencantumkan sumber situs dalam salah satu paragraf. Hal ini bertujuan agar pembaca lebih dapat mempercayai berita yang ditulis, dengan adanya sumber pembaca dapat melakukan cek ricek sendiri sesuai dengan nama situs sumber berita. Dalam tahap jurnalistik ini, redaksi detikHot memang tidak membuat aturan untuk porsi berita berdasarkan sumber. Seperti misalnya untuk berita dari lapangan berjumlah 5 berita dan sisanya bersumber dari situs. Namun memang redaksi tetap mengutamakan dan memperbanyak berita yang bersumber dari laporan langsung dari lapangan serta sumber-sumber lain yang dapat dikonfirmasi langsung. Untuk dapat membedakan berita dengan sumber situs berita online dan sumber lainnya sangat mudah. Berita yang menggunakan sumber ini hanyalah berita yang

29

berasal dari luar negeri. Cara lainnya ialah dengan membaca isi berita terlebih dahulu, karena jika memang sumber ialah situs berita online maka penulis berita akan selalu mencantumkan situs sumber beritanya. Sebagai tambahan, peneliti telah melakukan sedikit kuantifikasi jumlah berita berdasarkan sumber di situs detikHot dalam satu hari. Dengan menggunakan tautan indeks berita yang tersedia dalam halaman situs, peneliti menghitung dan membandingkan jumlah berita dengan berdasarkan sumbernya. Peneliti mengambil sampel sederhana dengan hanya melihat perhitungan tersebut pada hari dan tanggal kerja peneliti selama 2 minggu, yakni tanggal 10, 11, 13, 17, 18 dan 20 Oktober 2011. Hasilnya menunjukkan bahwa memang benar dalam satu hari situs detikHot lebih banyak memuat berita dengan sumber-sumber lapangan atau hasil laporan reporter dan kontributornya. Rata-rata detikHot menampilkan berita dari liputan langsung sebanyak lebih dari 70% hingga 75% dibandingkan dengan berita dari sumber situs berita online. 2.3.3. News Writing detikHot Setelah mendapat informasi dari sumber-sumber berita seperti hasil laporan reporter di lapangan atau hasil penulisan dari redaktur magang, maka kemudian redaktur akan melakukan proses penulisan dari bahan tersebut. Penulisan berita dalam redaksi detikcom dilakukan oleh para redaktur atau reporter. Proses penulisan ini harus mengikuti aturan penulisan yang menjadi standar redaksi seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kaidah lain yang sudah menjadi kewajiban seorang jurnalis untuk menulis berita seharuanya sudah tak perlu diinstruksikan lagi. Apalagi kebanyakan dari redaktur di jajaran redaksi detikcom adalah individu yang telah memiliki pengalaman serta kapabilitas yang cukup dalam pelaksanaan jurnalistik. Detikcom disebut-sebut menjadi salah satu penyedia breaking news di Indonesia melalui jaringan internet. Karena konsep breaking news sendiri adalah pemberian informasi segera yang padat namun tetap jelas dalam penyampaian informasi. Maka dari itu, detikcom memiliki aturan penulisan yang padat. Namun selain itu, penggunaan kata-kata yang menarik dalam judul atau lead juga menjadi pilihan untuk dapat menarik perhatian para pengguna internet. Kata yang menarik bagi pengunjung detikcom ini bukan hanya berfungsi menarik perhatian namun juga mempermudah pemahaman pembaca berita di situs detikcom. Dengan kata tersebut

30

maka pembaca dapat membuat interpretasi awal mengenai berita yang akan ia pahami hingga selesai. Cara lain dalam menarik perhatian pangunjung detikcom ialah dengan sengaja memasukkan gambar terkait dengan berita yang ditampilkan sehingga benarbenar menarik pengunjung situs untuk membuka halaman berita tersebut. Di redaksi detikcom, memiliki pembagian tugas redaksi yang berbeda. Terdapat beberapa redaktur yang secara bergiliran memiliki tugas sebagai reporter dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dalam rapat redaksi. Terdapat juga redaktur tetap yang hanya memiliki tugas didalam kantor dengan peminatan khusus dalam pembuatan berita, seperti misalnya redaktur musik atau redaktur film. Namun di saat terjadi acara tertentu yang mengharuskan mereka hadir, maka mereka dapat bertugas menjadi reporter. Selanjutnya, hasil penulisan redaktur harus diperiksa dan disunting oleh editor. Yang bertugas dalam proses penyuntingan atau editting adalah redaktur pelaksana. Biasanya redaktur akan meminta redaktur pelaksana untuk memeriksa dan memperbaiki tulisan berita mereka langsung di depan layar monitor. Jika sudah selesai diperbaiki, redaktur pelaksana akan mempersilakan redaktur untuk memproses tulisan untuk dipublikasikan menjadi berita didalam situs. Selama masa kerja praktik, peneliti hanya melakukan proses penulisan dari sumber situs saja. Sebagai reporter peneliti melaksanakan penulisan berita sesuai dengan aturan yang harus dilaknakanakan dalam redaksi detikHot. Peneliti sendiri tidak pernah menemukan kesulitan yang berarti dalam permasalahan penulisan berita. Karena sumber berita sendiri adalah portal berita jadi tidak ada yang perlu dipersulitkan. Sesuai dengan pengalaman menulis dalam redaksi, hasil tulisan peneliti memang harus selalu disunting atau diedit. Dari hasil penulisan peneliti, terdapat beberapa hal yang paling banyak diedit atau dirubah oleh redaktur atau reporter tetap detikHot sebelum diedit oleh redaktur pelaksana. Yang pertama ialah kepadatan kalimat. Hal ini merupakan hal penting bagi detikHot karena ia memiliki konsep berita yang singkat, padat namun jelas. Yang kedua ialah pemilihan kata dalam judul, lead berita atau isi. Karena detikHot memiliki fokus pada berita hiburan dan artis maka terkadang pemilihan kata dalam beritanya pun agak memiliki keunikan. Seperti yang pernah peneliti tulis di bagian sebelumnya. Redaksi sering menggunakan kata-kata yang

31

menarik perhatian pembaca di internet. Seperti misalnya kata telanjang atau tanpa busana akan selalu diganti menjadi bugil, lalu penambahan kata duh!, ups!, wow! dan lain-lain. Satu lagi ialah tentang pencantuman nama penulis berita. Terkadang memang nama peneliti yang dicantumkan sebagai penulis berita, namun terkadang nama redaktur atau reporter tetap lain yang dicantumkan. Terkadang juga malah tidak ada nama penulis berita yang dicantumkan. Peneliti belum mengerti bagaimana sistem yang sebenarnya dilakukan dalam pencantuman nama penulis berita. Peneliti belum pernah mengalami hasil tulisan berita yang dikembalikan atau diperbaiki sendiri oleh peneliti. Seluruh perbaikan berita dari hasil penulisan selalu diperbaiki oleh redaktur atau reporter tetap di detikHot. 2.3.4. News Presenting detikHot Proses yang terakhir dalam praktik jurnalistik ialah penyajian berita atau news presenting. Sesuai dengan pola dalam jurnalistik tersebut, maka berita yang telah siap dipublikasikan harus disajikan kepada khalayak. Karena detikcom merupakan media dalam jaringan internet, maka format penyajiannya juga merupakan format digital yang hanya dapat diakses oleh pengguna internet. Berita yang telah siap naik akan dimasukkan kedalam fungsi-fungsi perangkat lunak di tampilan situs oleh para redaktur. Dalam proses tersebut, biasanya redaktur akan turut memasukkan gambar untuk memperjelas informasi dari berita. Selain itu, redaktur juga akan memasukkan tautan (link) lain mengenai berita yang mungkin berhubungan atau tokoh yang sama didalam situs mereka. Saat penyajian ini, masing-masing redaksi dari situs detikcom memiliki banyak redaktur. Mereka semua biasanya telah memiliki hasil penulisan berita yang kebetulan sama-sama siap untuk dipublikasikan. Sayangnya semua berita tersebut tidak bisa dipublikasikan secara bersamaan. Jadi para redaktur biasanya bergantian untuk melakukan publikasi berita di situsnya. Pergantian ini dapat dilakukan dengan teriakan, aku naik yah?, dan dengan ijin redaktur lain, beritanya dipublikasikan. Atau mereka akan berdiskusi dengen sesama redaktur untuk menentukan berita apa yang patut untuk segera dipublikasikan. Atau dapat juga redaktur pelaksana akan

32

bertanya kepada para redakturnya untuk mempublikasikan berita tertentu terlebih dahulu. Karena memang detikcom mengedepankan aktualitas berita, maka redaksi selalu mempublikasikan berita baru dalam hitungan menit saja. Biasanya mereka mempublikasikan berita dalam kurun waktu 10 hingga 30 menit satu kali. Jika memang sedang banyak sekali berita yang didapat dari sumber-sumber, maka berita akan muncul hanya dalam kurun waktu 10 menit satu kali. Namun jika sedikit sekali berita yang didapat dari sumber, maka terkadang redaksi hanya menaikkan berita dalam kurun waktu 30 menit meskipun hal ini juga sangat jarang terjadi. Jika proses jurnalistik ini disesuaikan dengan teori jurnalistik biasanya maka prosesnya akan berhenti disini. Namun kenyataannya berbeda dengan teori yang dipaparkan sebelumnya, dikarenakan detikcom ialah sebuah portal berita dalam jaringan internet. Penyebabnya ialah ketika berita telah dipublikasikan, maka berita tersebut masih memiliki kesempatan untuk dapat diperbaiki atau malah dihilangkan sama sekali. Jika dibandingkan dengan media massa lain, berita yang telah dipublikasikan tidak dapat ditarik kembali. Perbaikan akan dilakukan dengan pembuatan berita yang baru dengan konten untuk memperbaiki berita yang sebelumnya. Pimpinan redaksi detikcom memiliki tugas salah satunya untuk mengawasi konten berita dari portal detikcom. Jika ia menemukan berita yang patut untuk diperbaiki, maka pimpinan redaksi akan memerintahkan redakturnya untuk segera memperbaiki berita yang dimaksud. Dengan digunakannya fungsi-fungsi perangkat dalam teknologi internet, berita yang telah dipublikasikan sebelumnya dapat diperbaiki dan dipublikasikan kembali jika dianggap telah layak dan sesuai atau ada pihak tertentu yang melakukan komplain atau respon langsung atas berita yang telah masuk dalam situs, redaksi dapat saja memperbaiki atau bahkan menghapus berita tersebut. Berita yang mengalami perubahan biasanya merupakan berita infotaintment berupa skandal artis atau selebriti tertentu. Umumnya perubahan yang dilakukan ialah pemilihan kata terhadap judul atau isi berita yang telah ditampilkan dalam situs. Para artis atau selebriti yang diberitakan lebih menginginkan bahasa yang lebih lembut atau tidak frontal atau mereka benar-benar ingin dibuatkan berita baru untuk mengkonfirmasi berita yang sebelumnya sudah diterbitkan di dalam situs.

33

2.4. Analisa kritis terhadap proses jurnalistik detikHot Sebagai sebuah situs berita online yang fokus ke dalam dunia hiburan dan seni, detikHot telah cukup berhasil dalam meraih pembaca di antara pengguna internet Indonesia. Tetapi terdapat banyak dilema yang terjadi dibalik kepopuleran detikHot. Dengan membandingkan terhadap proses jurnalistik yang telah dilakukan media dalam melaksanakan tugas pelayan informasinya, peneliti menemukan beberapa hal menarik. Memang dengan bantuan teknologi komunikasi, proses jurnalistik dalam situs berita online seperti detikHot banyak terbantu. Bantuan yang dimaksud adalah dengan mengedepankan aktualitas berita. Berita dapat terus diperbaharui dengan mudah dan cepat. Namun terlalu seringnya pembaharuan konten berita terkadang sangat rentan dengan buruknya faktualitas berita. Bukan tidak mungkin demi mengejar berita yang aktual dan terbaru, faktualitas berita malah terabaikan dalam proses penulisan berita. Tentu saja hal ini juga akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pembaca situs terhadap detikHot. Kemudian seiring dengan bertambahnya sumber berita dari situs berita online, faktualitas berita juga dapat saja diragukan. Lagi-lagi memang dengan bantuan teknologi, proses pencarian informasi memang dapat dilakukan lebih mudah. Namun dibalik itu semua, pertanggungjawaban terhadap konten berita dari situs berita online masih sulit untuk dilakukan. Karena internet juga mengijinkan para penggunanya untuk membuat konten yang bebas tanpa aturan yang mengikat kuat. Maka dari itu, pencarian dan penggunaan sumber berita dari situs berita online juga harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan melalui proses pemeriksaan yang teliti. Jika saja redaktur atau reporter tidak teliti maka berita yang dibuat sangat berpotensi menjadi hoax atau sampah informasi. Dalam penulisan berita redaksi kerap menggunakan kata-kata populer yang menarik untuk mencuri perhatian pembaca. Kata-kata tersebut digunakan bukan hanya dijudul tetapi juga didalam isi berita. Menurut peneliti hal ini kurang pantas dan menurunkan nilai dari proses jurnalistik itu sendiri. Karena selama ini jurnalistik merupakan jalan untuk dapat mengetahui informasi dengan sebenar-benarnya secara objektif. Meskipun memang fokus situs ini pada dunia hiburan tapi cara penulisan berita yang lebih baik sepertinya tidak akan mengurangi pesan dari berita yang ingin disampaikan.

34

Dengan konsep berita yang sangat ringkas, redaksi terkadang dengan sengaja membuat beberapa berita dengan judul berbeda namun dengan konten serta inti permasalahan yang serupa. Hal ini tidak lain bertujuan untuk tetap menjaga perhatian pembaca kepada situs detikHot. Namun sebenarnya menurut peneliti hal ini malah menyebabkan terjadinya banjir informasi. Terlalu banyaknya konten berita yang hampir serupa menjadikan pembaca tidak memiliki pilihan informasi lain untuk dibaca. Selain itu, aktualitas yang terus dijaga juga membuat redaksi akan terus melakukan verifikasi terhadap berita yang ditampilkan jika memang patut untuk terus diubah. Hal ini juga tentu saja menyebabkan terjadinya banjir informasi. Konten berita yang ditampilkan juga terkadang malah terkesan tidak terlalu penting.

35

Bab III Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan Detikcom yang merupakan situs portal berita terpopuler dan terbesar di Indonesia telah memberikan bentuk baru konsumsi informasi bagi masyarakat. Dengan segala sejarah panjang dan prestasinya detikcom telah mendapat kepercayaan dari masyrakat. Terutama bagi masyarakat yang telah sadar akan penggunaan teknologi internet. Namun bagi sebagian masyarakat yang sadar dan kritis akan penggunaan media massa sebagai sumber informasi, hadirnya detikcom juga menimbulkan beragam pertanyaan. Salah satunya adalah bagaimana praktik jurnalistik yang media tersebut jalankan dalam susunan redaksinya atau seperti apakah proses dan pola jurnalistik yang detikcom laksanakan dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat. Peneliti kemudian mencari tahu bagaimana proses jurnalistik ini dengan menjadi reporter di redaksi detikHot yang merupakan salah satu situs utama detikcom. Secara keseluruhan memang detikHot tetap menjalankan prinsip-prinsip jurnalisme, pola dan proses jurnalistik tetap berjalan sesuai dengan berbagai teori jurnalistik yang ada dalam ilmu komunikasi. Namun terdapat hal-hal lain yang juga muncul sebagai hal baru dalam jurnalistik. Perkembangan jurnalistik dalam detikHot ini sangat menarik bagi peneliti, karena selama studi peneliti sering mengamati berbagai mengenai penggunaan teknologi internet di Indonesia. Sebagai perbandingan dengan teori, peneliti membuat pola kerja

Gambar 2 Pola Kerja Jurnalistik di Redaksi detikHot

36

jurnalistik detikHot. Dari gambar pola tersebut, tampak terlihat perbedaan dari pola jurnalistik yang sebelumnya. Ada sebuah pole baru yang dinilai membantu dalam proses pelaksanaan jurnalistik dalam redaksi detikHot, yakni kotak surat elektronik atau e-mail. Segala hasil laporan, press release atau rumor dapat sampai ke redaksi melalui e-mail, baru kemudian diproses di tahap selanjutnya. Sedangkan untuk sumber situs, ia memiliki perlakuan yang agak berbeda dengan sumber lain. Berita dari sumber ini dapat langsung ditulis ke dalam bentuk berita, namun memang tetap harus manjalani prosedur cek dan ricek serta pencantuman sumber yang jelas. DetikHot termasuk kedalam media yang memang memiliki sumber-sumber terpercaya. Pembagian tugas liputan lapangan oleh reporter atau kontributor telah dilakukan secara jelas melalui mekanisme rapat redaksi. Sumber lain seperti press release atau konfirmasi langsung sudah menjadi kewajiban untuk selalu di proses hingga mencapai kejelasan. Sedangkan sumber dari situs lain seperti portal berita menurut peneliti agak mengandung resiko. Karena semakin banyaknya situs sejenis ini membuat informasi terkadang simpangsiur. Redaktur harus dapat mencari sumber-sumber yang benar-benar terpercaya sebagai sumber primer. Yang terjadi dalam jurnalistik di redaksi detikHot ialah adanya keringkasan. Keringkasan ini bukan hanya padatnya informasi yang ada dalam berita. Namun format yang disajikan juga sangat singkat. Hal ini disinyalir diseusuaikan dengan karakeristik pengguna internet terutama mobile internet yang hanya membutuhkan informasi secara cepat dan singkat. Keaktualan dan singkatnya masa proses pembuatan berita bukan hanya membantu redaksi dalam jurnalistik namun juga meningkatkan interaktifitas dari pengunjung detikHot. Dalam situsnya selalu disesdiakan ruang untuk berkomentar secara langsung, dan redaktur harus selalu mengawasi ruang tersebut demi menjaga kepercayaan terhadap detikHot. DetikHot yang menggunakan jaringan internet, sangat dimudahkan untuk dapat menjawab kebutuhan informasi untuk publiknya. Dengan bantuan situs-situs seperti seperti situs media sosial, redaksi dapat mengetahui apa yang sedang hangat dibicarakan dan apa yang patut disajikan. Bukan hanya itu, detikHot juga terkadang berhasil menjadikan beritanya adalah hal yang patut dibicarakan di situs-situs media sosial. Dimana para pengguna internet dapat berdiskusi mengenai berita tersebut. Dengan

37

demikian secara tidak langsung detikHot telah membuat komunitas penggunanya. Komunikasi ini sudah dapat menjadi indikator pembentukan komunitas pengunjung situs detikHot. Di bawah ini adalah beberapa kelebihan yang dapat disimpulkan dari aktivitas jurnalistik di redaksi detikHot, baik untuk audiens maupun untuk redaksi detikHot sendiri. 1. Kontrol. Aktivitas kontrol ini dapat banyak dilakukan oleh publik. Dan dengan kemudahan akses, mengijinkan publik detikHot melakukan kontrol yang cukup luas terhadai detikHot. Pimpinan redaksi atau sesama redaksi juga dapat melakukan kontrol yang lebih mudah dibandingkan media massa yang masih konvensional. 2. Interaktif. Hal ini memang muncul sebagai fungsi dari penggunaan internet. Dengan interaktifitas yang semakin tinggi, hal ini menjadikan publik lebih merasa terlibat atas penyebaran informasi yang dilakukan media. Redaksi juga dapat memperoleh respon langsung dari objek atau subjek berita saat berita mulai dipublikasikan. 3. Ruang yang besar. Jaringan internet yang luas mengijinkan adanya ruang yang juga luas. Hal ini memudahkan redaksi untuk membuat informasi yang semakin jelas dan mudah dipahami, misalnya dengan penambahan gambar, audio hingga video. 4. Dapat disimpan. Dengan kemajuan teknologi komputer dan internet, pengguna dapat dengan mudah menyimpan halaman berita yang mungkin dibutuhkan tanpa merusak atau merubah format halaman. 5. Akses langsung dan mudah. Lagi-lagi kemudahan akses internet menjadi pembantu. Situs berita detikHot atau yang sejenis dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet secara mudah dan murah. Sehingga penyebaran informasi dapat dikatakan miliki semua orang. 6. Multimedia. Penambahan gambar, suara hingga video tentunya akan lebih membuat penyampaian informasi semakin cepat, mudah dan efektif.

38

7. Tidak adanya deadline. Karena keaktualan konten berita dilakukan setiap saat maka istilah deadline untuk redaksi detikHot hampir tidak ada. 8. Desentralisasi kerja redaksi. Jajaran redaksi dapat menulis berita apapun yang ia anggap patut diketahui publik tanpa melakukan rapat redaksi seperti proses jurnalistik media cetak. Hadirnya detikHot sebagai salah satu portal berita online dan semakin tingginya angka pengguna internet di Indonesia mendorong terjadinya fenomena lain. Media massa konvensional kini telah memiliki versi online dari medianya. Hal ini merupakan fenomena yang sudah terjadi di Indonesia. Karena media massa konvensional juga tetap ingin mempertahankan publiknya. 3.2. Kendala dan Hambatan Peneliti secara umum ingin memaparkan beberapa kendala dan hambatan selama menjalani mata kuliah portofolio ini. Secara khusus kendala dan hambatan yang peneliti alami diantaranya saat menjalani praktik kerja lapangan serta penyusunan laporan portofolio ini. Selama masa kerja praktik, peneliti mengalami beberapa kendala di tempat kerja. Baik itu berasal dari peneliti sendiri ataupun dari pihak tempat kerja praktik. Kendala yang berasal dari diri pribadi peneliti sendiri ialah karena sumber berita dalam praktik kerja adalah portal berita luar negeri yang berbahasa Inggris, terkadang peneliti masih menemukan beberapa kata yang sulit dipahami namun karena konteks berita yang sudah jelas maka peneliti masih dapat menlanjutkan proses penulisan berita. Peneliti yang masih menjalani studi dan memiliki jadwal perkuliahan yang masih aktif menyebabkan peneliti tidak dapat memiliki waktu banyak untuk bekerja setiap hari kerja. Sehingga peneliti merasa masih banyak ilmu dan data yang seharusnya dapat diambil semasa kerja praktik di redaksi detikHot. Selain itu, aktivitas lain diluar perkuliahan juga turut menjadikan peneliti kurang memiliki waktu banyak dalam membantu redaksi dalam penyusunan berita. Selain itu, masa kerja praktik yang hanya 1 bulan serta format penulisan berita yang singkat membuat peneliti tidak dapat memaksimalkan kemampuan menulis peneliti didepan redaksi detikHot. Sehingga peneliti sering kali belum dapat dipercaya untuk mencari berita diluar kantor redaksi.

39

Waktu pelaksanaan portofolio juga menurut peneliti masih terlalu sedikit. Dikarenakan sosialisasi waktu untuk pelaksanaannya yang seharusnya dapat dimulai mulai dari awal tahun pada bulan Januari 2011 kurang disosialisasikan dengan baik kepada mahasiswa. Termasuk waktu pelaksanaan laporan yang bersamaan dengan pelaksanaan skripsi juga sedikit memecah fokus peneliti dalam melaksanakan laporan portofolio. Kendala yang berasal dari tempat kerja praktik ialah peneliti terkadang masih merasa bingung dengan sistem kerja yang berlangsung di meja redaksi. Seperti misalnya jam pulang kantor yang sepatutnya peneliti patuhi, lalu masa kerja praktik dan mekanisme pemberhentian masa kerja dan lain-lain. Di tempat kerja peneliti tidak diberikan seorang tutor dan tidak ada sama sekali pengarahan atau pembertahuan mengenai sistem kerja seperti yang dijelaskan diatas. Bahkan peneliti sempat tidak mengetahui jika sebenarnya peneliti berhak mendapatkan uang makan dari redaksi dan dapat diambil per minggu di sekretaris redaksi detikcom. Dan peneliti sendiri sempat bingung harus bertanya kepada siapa, karena sempat belum mengetahui struktur atau susunan didalam redaksi dimana peneliti ditempatkan. Proses penulisan dalam detikHot dituntut untuk selalu singkat, dan karena konsep breaking news juga menyebabkan berita yang disusun bersifat sepintas lalu dengan konten informasi yang padat namun terkadang tidak kaya. Hal ini menjadi kendala bagi peneliti untuk dapat lebih mengembangkan kemampuan menulis yang lebih dalam. Penulisan yang peneliti lakukan hanya bersifat informatif saja. Meskipun memang praktik menulis dalam jurnalis sudah digunakan namun penulisan tidak terlalu bersifat investigatif dan kritis. Padahal ada rubrik khusus yang mengijinkan redaktur menulis artikel yang lebih panjang dan informasi yang lebih kaya. Namun sayangnya, redaktur magang seperti peneliti belum diijinkan untuk menulis dalam rubrik tersebut. Singkatnya waktu pelaksanaan kerja praktik menjadi salah satu faktor penting yang menyebabkan peneliti tidak dapat melakukan ekplorasi lebih jauh mengenai pelaksanaan penulisan dan proses jurnalistik lain di dalam redaksi detikHot. 3.3. Saran Setelah mempertimbangkan berbagai kendala yang peneliti hadapi dalam pelaksanaan masa kerja dan laporan portofolio, peneliti mencoba memberi saran kepada

40

pihak-pihak terkait. Saran juga dibuat untuk memperbaiki peneliti secara pribadi, bukan hanya untuk pihak-pihak diluar pribadi peneliti. 3.3.1. Saran kepada detikHot Adanya pengarahan atau pemberitahuan jelas menganai sistem kerja dalam redaksi dirasa perlu, untuk membantu mahasiswa kerja praktik seperti peneliti paham dengan sistem kerja yang berlaku. Selain adanya pengarahan tentang sistem kerja, pengarahan mengenai aturan penulisan juga perlu agar redaktur magang dapat dengan cepat dan jelas memahami aturan penulisan yang dianggap benar oleh redaksi. Beberapa hal ini dapat dilakukan jika redaksi keberatan memberikan tutor kepada mahasiswa yang bekerja praktik didalam redaksi. Konten situs berita diharapkan bukan hanya melayani kebutuhan informasi teraktual saja namun juga kebutuhan informasi mendalam. Misalnya dengan menambah rubrik berita mendalam, bukan hanya mengandalkan berita-berita bersifat breaking news saja. Penggunaan kata-kata menarik, seperti duh!, wah! atau kata-kata lain yang provokatif memang efektif memancing keingintahuan audiens untuk membuka halaman berita. Namun sebagian lain juga beranggapan bahwa hal tersebut malah menurunkan nilai berita menjadi tidak penting dan terkadang membuat audiens skeptis. Dengan menambah berita-berita yang lebih investigatif, konten akan semakin beragam dan tentunya hal ini dapat menambah tingkat kepercayaan terhadap detikHot. Perubahan pada tampilan situs juga dapat membantu meningkatkan kenyamanan saat mengakses detikHot. Seperti perubahan-perubahan yang terjadi sejak awal kemunculan hingga terakhir kemarin. Tampilan yang semakin rapih dan nyaman dimata tentu juga akan meningkatkan angka kunjungan terhadap situs detikHot. 3.3.2. Saran kepada Universitas Paramadina Saran ini secara khusus ditujukan kepada program studi Ilmu Komunikasi yang menaungi peneliti sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan aktivitas untuk memenuhi nilai mata kuliah portofolio. Sebaiknya sosialisasi mengenai pelaksanaan portofolio dapat dilaksanakan lebih awal lagi. Karena berdasarkan penjelasan untuk mahasiswa angkatan 2008, portofolio dapat dilakukan sejak bulan Januari 2011 yakni pada awal semester genap. Hal ini akan sangat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan segala aktivitas akademik dan non-akademiknya selama 2 semester ke

41

depan. Waktu panjang ini juga akan lebih mempersiapkan secara matang berbagai pilihan mahasiswa untuk memenuhi nilai mata kuliah portofolio. Peneliti telah sedikit banyak mendapat pengalaman menjadi redaktur dalam redaksi media. Walaupun dalam waktu yang sangat singkat namun hal ini telah memberi bayangan bagaimana pola serta proses jurnalistik yang terjadi dalam media. Peneliti merasa bahwa memang kemampuan menulis memang sangat penting. Maka dari itu, mungkin program studi dapat terus mengasah kemampuan menulis mahasiswanya. Hal ini akan sangat membantu meningkatakn kompetensi dasar mahasiswa dalam mengahadapi dunia kerja nantinya. Saran secara umum kepada Universitas Paramadina ialah program sejenis portofolio termasuk baik untuk perkembangan kampus, baik untuk mahasiswa maupun Universitas. Dengan praktik portofolio ini, Tri Dharma (pendidikan dan pembinaan, penelitian dan pengabdian masyarakat) perguruan tinggi dapat dilaksanakan. Mahasiswa mendapat banyak kompetensi tambahan dalam studinya, universitas juga tetap dapat menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi dan mendapat citra baik di mata perusahaan serta masyarakat luas. Maka dari itu diharapkan program sejenis portofolio ini dapat dilaksanakan oleh program studi yang ada di Universitas Paramadina, bukan hanya Ilmu Komunikasi.

42

Daftar pustaka Buku: Kusumaningrat, Hikmat dan Kusumaningrat, Purnama. (2006). Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2008). Metode peneliyian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Syahputra, Iswandi. (2006). Jurnalistik Infotainment. Yogyakarta: Pilar Media E-book: Ward, Mike. (2002). Jurnalism Online. Woburn: Focal Press E-article: http://www.scribd.com/doc/31825881/Komunikasi-dalam-Lintasan-3-Perspektif diakses pada 3 Januari 2011 Situs: http://www.detik.com Sumber elektronik lain: http://id.wikipedia.org/wiki/DetikCom diakses pada tanggal 30 November 2011 pukul 14.40 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme_daring diakses pada tanggal 30 November 2011 pukul 14.40 WIB http://www.linkedin.com/company/detik.com diakses pada 15 Desember 2011 pukul 08.37 WIB http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/06/proses-kerja-jurnalistik.html pada 12 Desember 2011 pukul 09.08 WIB http://toolbar.netcraft.com/stats/topsites?c=ID&submit=Refresh diakses pada 7 Desember 2011 pukul 09.45 WIB diakses

You might also like