You are on page 1of 24

METODE PERSIDANGAN

Oleh: Musmulyono, S. Kep, Ns

DASAR PEMIKIRAN
Setiap permusyawaratan dalam sebuah organisasi formal pasti membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.

PENGERTIAN
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal sebuah organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan bersama. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung.

Jenis Persidangan

Sidang Pleno

Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan

Sidang Komisi

Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

Sidang Paripurna
Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

BENTUK BENTUK PERSIDANGAN


Bentuk Shaf

Bentuk Huruf U Bentuk Lingkaran


Bentuk Tapal Kuda

Aturan Umum Sebuah Persidangan Peserta Peserta Penuh

Hak peserta penuh :


Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan

Kewajiban peserta penuh :


Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

Peserta Peninjau Hak Peninjau : Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapatdan menajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis Kewajiban Peninjau: Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

Presidium Sidang Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan. Presidium Sidang terdiri atas 3 orang

Syarat-syarat Presidium Sidang : Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan. Sikap Presidium Sidang : Simpatik, menarik, tegas dan disiplin Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan Adil, bijaksana dan menghargai pendapat peserta

PALU SIDANG

Aturan Ketukan Palu dan kondisi-kondisi lain : 1 kali ketukan Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan sementara). Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama (biasanya skor 1X??menit, dll) sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru. 2 kali ketukan Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama (biasanya 2 X ?? menit), misalnya istirahat, lobying, sembahyang,makan. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan 3 kali ketukan Membuka/menutup sidang atau acara resmi. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil siding

Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang Membuka sidang Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. tok.tok.tok Menutup sidang Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil Alamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup. Tok..tok..tok Mengalihkan pimpinan sidang Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya tok. Mengambil alih pimpinan sidang Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih tok Menskorsing sidang Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit tok.tok. Mencabut skorsing Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan tok.tok. Memberi peringatan kepada peserta sidang Tok. Peserta sidang harap tenang !

Quorum dan Pengambilan Keputusan Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (bisa juga ditentukan melalui konsensus) Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak ( + 1) dari peserta yang hadir di persidangan Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang.

INTERUPSI
suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.

Macam macam interupsi antara lain:

Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Contoh: saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias. Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (misal: informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun eksternal (missal: situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).

Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan. Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.

Pelaksanaan Interupsi
Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang . Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang.

ISTILAH - ISTILAH DALAM PERSIDANGAN

Kontradiksi ialah perbedaan pendapat yang menajam sehingga terkadang diskusi harus diskors (diberhentikan sementara waktu). Skorsing ialah penundaan persidangan/diskusi untuk sementara waktu/dalam waktu tertentu. Pending adalah memberhentikan sidang dalam waktu yang tidak ditentukan Aklamasi adalah kesepakatan dalam suatu sidang/rapat dengan suara bulat persetujuan yang tidak lagi memerlukan pemungutan suara. Lobying ialah penempuhan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak yang berseberangan secara informal. Voting ialah pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak. Voting sendiri ada dua macam, voting tertutup dan voting terbuka. Voting tertutup adalah seorang memilih dengan menulis diatas kertas sehingga orang lain tidak mengetahuinya sedangkan voting terbuka adalah seorang memilih dengan mengajukan telapak tangan. Deadlock ialah jalan buntu dalam pembicaraan antar dua pihak yang saling berbeda pendapat. Walk Out ialah keluarnya seorang atau sekelompok pesertasi sidang dari frum karena merasa aspirasinya tidak terakomodasi.

KOMPONEN PERSIDANGAN YANG LAIN: Tata Tertib Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat. Sanksi-sanksi Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta siding yang lain. Biasanya, mekanisme dalam pemberian sanksi didahului oleh peringatan kepada peserta (biasanya sampai 3 kali), kemudian dengan kesepakatan bersama, presidium sidang boleh mengeluarkan peserta tersebut dari forum, atau mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa kesepakatan peserta sidang yang lain.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


TEMPAT RUANGAN WAKTU AGENDA ACARA/ PEMBAHASA PERLENGKAPAN DAN PERALATAN PESERTA TATA TERTIB PIMPINAN SIDANG KEPUTUSAN / KESIMPULAN SIDANG

TERIMA KASIH
yakusa

You might also like