You are on page 1of 9

Hypnoteaching

OPINI | 18 November 2011 | 23:48 116 0 Nihil Wah, dari kata-katanya kok masih janggal ya? Biar ngga janggal lebih baik kita baca dulu aja kali ya? Selanjutnya bisa kita membahsnya secara bersama-sama. OK? Banyak orang bertanya-tanya, dengan berbagai versi namun sebenarnya satu tujuan. Anak didik saya kok nggak ada kemajuan, padahal apa yang saya punya telah saya berikan Mungkin itu salah satu, salah dua, bahkan semua menyalahkanha..ha.. becanda tapi disadari atau tidak, bahkan mungkin anda sendiri juga sering bertanyatanya semacam itu. Sebagai pengajar, kita baiknya memiliki strategi secara umum (standar umum dalam mengajar), dan saya yakin mayoritas dari kita sudah melaksanakannya. Akan tetapi, jangan sampai terabaikan bahwa mengajar itu adalah seni. Ya betul sekali , guru itu juga seorang seniman, jadi guru juga hrus bisa menghasilkan sebuah karya yang berkualitas. Memang, bakat itu bawaan dan tidak bisa dipelajari karena yang bisa dipelajari adalah keterampilan. Bakat dalam mengajar sesungguhnya merupakan roh dari proses mengajar itu sendiri, orang yang bakat mengajar akan jauh lebih bisa adaptasi, luwes, selalu menggunakan hati, control emosi serta cerdas dalam menghadapi situasi bukan karena cerdas kognisi (walaupun kecerdasan menghadapi situasi dipengaruhi oleh kecerdasan kognisi) . Berbeda dengan orang yang terampil mengajar, karena keterampilannya itu bisa diperoleh dari pengalaman, rutinitas maupun kegiatan formal. Maka sebagai seniman sebaiknya kita bisa mensinergikan antara bakat dan keterampilan, sehingga apa yang kita hasilkan menjadi sesuatu yang berkualitas dan mengandung banyak nilai. Jika kita mampu mensinergikan bakat dan keterampilan sesungguhnya menjadi hal yang luar biasa. Seorang pelukis akan menghasilkan sebuah karya yang berharga apabila dia mampu mengasah bakat melukisnya disertai penguasaan keterampilan menggunakan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam melukis Hasilnya? Semua orang akan mengatakan Sempurna, nilai yang tadinya subjektif akan jadi objektif karena semua orang akan terhipnotis karenanya. Samakah dengan guru? Jika guru juga mampu mensinergikan bakat dan keterampilan layaknya pelukis, maka hasilnya pun akan fantastis Jika guru mau mengasah bakatnya dalam mengajar dan menggunakan keterampilan-keterampilan dalam mengajar (menguasai alat dan bahan mengajar), secara tidak langsung kecerdasan kognitifnya pun akan menjadi dampak pengiring. Guru akan mampu menghipnotis siswa, dengan terhipnotisnya siswa terhadap guru, maka pelaksanan pembelajarannya akan jauh lebih terkonrol dan maksud dari apa yang disampaikan guru akan mudah terjawab oleh siswa, siswa akan menikmati dan meresapi pembelajaran yang berlangsung. Jika dikaitkan dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa juga sangat menguntungkan, hypnoteaching berpengaruh terhadap kejujuran siswa dengan apa yang mereka kehendaki, apa yang mereka ingin ungkapkan. Hal terpenting dalam kegiatan ini bahwa hypno disini tidak bersifat diktator ataupun menjadikan guru seorang kompresor, tetapi guru hanya sebatas menjadi fasilitator, evaluator, administrator, motivator, dan reflector dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hasil belajarnya pun ahirnya seperti pertanyaan retoris

(tidak membutuhkan jawaban, karena jawabannya hanya iya). Dari proses mengajar yang mampu menghipnotis inilah saya sebut Hipnoteaching.. Yuks, kita diskusikan lagi masalah ini thks. (aby_lya@yahoo.co.id) Home Base : Jl.Sememi Baru I. Kav. A9/3 Surabaya 60198 Direct Access : 081 837 08 92 (phone/SMS) Email : mediasugesti@yahoo.com Yahoo Messenger ID : neo_okta@yahoo.co.id

Hypnoteaching 2
Label: Hipnosis Selamat datang kembali. Ketika Anda bersedia membaca artikel ini, membuktikan bahwa Anda adalah seorang guru atau pendidik yang memiliki dedikasi yang tinggi pada profesi Anda. Anda adalah seorang profesional yang memiliki visi mencerdaskan anak didik Anda. Lebih dari sekedar mencari status kepegawaian atau sertifikasi. Salut untuk Anda. Bravooooo.. Berikut ini saya akan berbagi cerita tentang cara menyajikan materi pelajaran dengan sebuah teknik yang diistilahkan dengan hypnoteaching. Yaitu menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar. Sehingga perhatian siswa akan tersedot secara penuh pada materi Anda. Sama persis seperti ketika Anda yang laki-laki, ketika mengendara kendaraan di jalan. Kemudian tiba-tiba ada sorang cewek secantik Luna Maya menyebrang jalan dengan pakaian yang menempel lekat pada seluruh bagian lekuk tubuhnya. Sehingga tanpa Anda sadari perhatian Anda selama sekian detik akan tertuju pada cewek cantik tersebut. Betulkah demikian ? Bisa Anda bayangkan bila cewek cantik tersebut menghampiri Anda dan mengajak Anda berbincang. Seberapa kuat Anda berpaling dari cewek cantik tersebut ?? Atau serupa dengan Anda yang perempuan, ketika berjalan di sebuah shopping center kemudian melihat baju yang begitu anggun sedang terpajang di etalase sebuah toko pakaian. Atau sebuah papan pengumuman besar yang digantung di depan pintu toko, dengan tulisan Big Sale 75% Off. Berapa detik perhatian Anda secara spontan tersedot pada pajangan tersebut ? Bayangkan lebih lagi jika ada pramuniaganya yang ramah menyapa Anda dan berkata silahkan ibu / mbak. Silahkan pilih yang ibu / mbak suka. Setiap pembelian 3 buah barang akan mendapat bonus voucher belanja senilai Rp 100rb. Pertanyaan saya, Seberapa kuat Anda berpaling dari hal tersebut ? Hal-hal yang sangat menarik bukan ? Ya itulah yang terjadi ketika sebuah pesan disampaikan melalui bahasa bawah sadar. Sehingga Anda akan memperhatikan dan enggan untuk berpaling. Anda merasa sangat senang dan bahagia ketika itu. Meski sebelumnya Anda tidak memiliki rencana untuk memelototi cewek cantik atau membeli baju. Hal itulah yang bisa juga Anda lakukan pada anak didik Anda. Yaitu membuat mereka memberikan perhatian yang tinggi pada pelajaran Anda, bersemangat dan bahagia ketika mengikuti sesi pelajaran Anda. Bukan seperti kebanyakan yang sering terjadi. Mengikuti sesi pelajaran karena terpaksa dan tertekan. Untuk melakukan hypnoteaching, hanya diperlukan langkah-langkah sederhana namun jitu. Seperti jurus bela diri tai chi yang lemah gemulai namun sangat power full untuk menghajar lawan. Untuk menjadi ahli dalam hypnoteaching, diperlukan latihan yang wajib dilakukan sesering mungkin ketika menyajikan sesi pelajaran. Dengan menerapkan langkahlangkah dasar yang akan saya ceritakan berikutnya, Anda akan bisa setara dengan para

trainer atau motivator top Indonesia, bahkan dunia. Seperti Anda ketahui, para motivator dan trainer SDM, selalu bisa membuat audience-nya antusias selama mengikuti sesinya. Disamping dapat memberikan stimulasi-stimulasi pencerahan, yang dapat menjadi bekal berharga pasca mengikuti sesi. Selain pula, .ssssssssssttttt..tarifnya muahaaaal. Apakah Anda bersedia untuk meng-upgrade diri Anda menjadi semakin luar biasa seperti itu ??? Berikut ini adalah langkah-langkah dasar yang wajib dilakukan agar dapat menguasai jurus menjadi guru yang setara dengan motivator dunia. Langkah-langkah tersebut adalah : 1. Niat dan motivasi dalam diri Anda. Kesuksesan seseorang tergantung pada niat seseorang untuk bersusah payah dan bekerja cerdas untuk mencapai kesuksesan tersebut. Niat yang besar akan memunculkan motivasi yang tinggi, serta komitmen untuk concern dan survive pada bidang yang Anda tekuni. Sehebat apapun metode yang saya ceritakan, sesukses apapun orang-orang yang telah melaksanakan teknik ini, tanpa niat yang besar dari Anda, maka Anda hanya menjadi Anda yang sekarang. Tidak bertambah dan berkembang kualitasnya. Sebaliknya, jika Anda memiliki niat yang besar untuk mempelajari dan melatih hypnoteaching, maka Anda akan membuktikan sendiri betapa dahsyatnya metode ini. Saran saya, lakukan saja sesuatu yang Anda yakin akan dapat mengembangkan kualitas diri Anda. Termasuk hypnoteaching. Abaikan suara-suara dan perasaan-perasaan yang menghambat untuk maju. 2. Pacing. Langkah kedua ini adalah langkah yang sangat penting. Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain, atau siswa Anda. Prinsip dasar disini adalah manusia cenderung, atau lebih suka berkumpul / berinteraksi dengan sejenisnya / memiliki banyak kesamaan. Mengertikah Anda tentang maksud saya ini ? Misalnya Anda menghadiri sebuah pertemuan seluruh warga di tempat tinggal Anda. Dimana terdapat beberapa strata usia, diantaranya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anakanak. Misalnya mereka datang dari berbagai penjuru secara acak, dan kemudian dipersilahkan dengan bebas untuk memilih tempat duduk. Kira-kira apakah bapakbapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak duduk secara membaur dan acak ? Atau mereka cenderung berkumpul sesuai usianya ? Bapak-bapak memilih untuk ngobrol dengan sesame bapak-bapak. Sedang ibu-ibu juga memilih melakukan hal yang sama. Remaja dan anak-anak pun akhirnya sibuk bercanda dengan sesamanya. Benar demikian ? Belum lagi para penggemar sepak bola akan ngobrol seru dengan sesama penggemar sepak bola. Penggemar gossip pun akan berkumpul dengan orang-orang yang samasama suka gossip. Secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya. Seperti misalnya Anda yang berprofesi sebagai guru / pendidik. Jika Anda boleh memilih, pasti Anda lebih nyaman berkumpul dan ngobrol bersama sesama guru / pendidik meski dari usia yang berbeda-beda, daripada Anda berkumpul dengan para anggota DPR atau pengusaha pabrik yang kaya raya, atau mungkin para gembel. Jika Anda merasa nyaman berkumpul dengan orang pada golongan tertentu, hal tersebut berarti Anda

memiliki banyak kesamaan dengan orang-orang dalam golongan tersebut. Coba anda renungkan Kesamaan-kesamaan diantara beberapa orang, akan memancarkan gelombang otak yang sama. Sehingga orang-orang dalam golongan itu akan merasa nyaman berada di dalamnya. Dengan kenyamanan yang bersumber dari kesamaan gelombang otak ini, maka setiap pesan yang disampaikan dari orang satu pada orang-orang yang lain akan dapat diterima dan dipahami dengan sangat baik. Sama dengan siswa-siswa kita. Jika mereka membenci sesi pengajaran Anda, berarti gelombang otak Anda belum setara dengan mereka. Anda dan para siswa Anda belum click. Meskipun usia Anda jauh lebih tua daripada siswa Anda, namun gelombang otak dapat disetarakan dengan melakukan atau seakan-akan melakukan dan berfikir seperti siswa Anda. Dalam hal ini, Anda wajib mengalah terlebih dahulu. Dalam arti Andalah yang harus menyesuaikan gelombang otak Anda pada siswa Anda. Bukan sebaliknya siswa Anda yang menyesuaikan gelombang otak Anda. Cara-cara melakukan pacing pada siswa Anda : Bayangkan Anda adalah seusia siswa-siswa Anda. Disamping juga melakukan aktivitas dan merasakan hal-hal yang dialami siswa-siswa Anda pada masa SEKARANG. Bukan pada saat Anda masih sekolah dulu. Gunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa yang sering digunakan oleh siswa-siswa Anda. Kalau perlu gunakan bahasa gaul yang sedang trend di kalangan siswa-siswa Anda. Lakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan Anda. Sangkutkan tema pelajaran Anda dengan tema-tema yang sedang trend di kalangan siswa-siswa Anda. Selalu update pengetahuan Anda tentang tema, bahasa hingga gossip terbaru yang sedang trend di kalangan siswa Anda. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka tanpa sadar gelombang pikiran Anda telah sama dengan para siswa. Akibatnya adalah siswa-siswa Anda merasa nyaman untuk bertemu dengan Anda. Jika hal ini telah terjadi, maka bersiaplah untuk melakukan langkah berikutnya. 3. Leading. Leading berarti memimpin atau mengarahkan setelah proses pacing Anda lakukan. Jika Anda melakukan leading tanpa didahului dengan pacing, hal itu sama saja dengan memberikan perintah pada siswa Anda dengan resiko siswa Anda melakukannya dengan terpaksa dan tertekan. Hal ini akan berakibat pada penolakan siswa Anda pada diri Anda. Atau lebih kongkritnya adalah siswa Anda akan lebih senang dan gembira ketika Anda menderita sakit sehingga tidak dapat mengajar pada jam Anda. Maukah Anda menjadi guru yang demikian ?? Saya yakin Anda ingin sebaliknya. Setelah Anda melakukan pacing, maka siswa Anda akan merasa nyaman dengan Anda. Pada saat itulah hampir setiap apapun yang Anda ucapkan atau tugaskan pada siswa Anda, maka siswa Anda akan melakukannya dengan suka rela dan bahagia. Anda bagaikan kekasih bagi siswa Anda (bukan berarti melibatkan romantisme). Dalam arti, siswa Anda akan selalu menantikan sesi pelajaran Anda. Sesulit apapun materi Anda, maka pikiran bawah sadar siswa Anda akan menangkap materi pelajaran Anda adalah hal yang mudah. Jika siswa Anda yakin bahwa pelajaran Anda adalah mudah, maka sesulit apapun soal ujian yang diujikan, akan ikut menjadi mudah, dan siswa

Anda akan dapat meraih prestasi belajar yang gemilang. Menakjubkan bukan ? 4. Gunakan kata positif. Langkah berikutnya adalah langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata negative. Contohnya adalah sebagai berikut, perhatikan kalimat saya berikut ini : Bapak ibu guru sekalian. Saya minta Anda untuk jangan pernah sekali-kali membayangkan kelinci memakai topi. Saya ulangi lagi bahwa Anda tidak diperkenankan sama sekali untuk membayangkan kelinci memakai topi. Karena Anda saat ini benar-benar dilarang keras untuk membayangkan kelinci memakai topi. Sekali lagi saya ingatkan jangan pernah mencoba untuk membayangkan kelinci memakai topi. Apa yang terjadi ? Apakah Anda malah sempat membayangkan kelinci yang memakai topi ? Padahal saya telah bilang jangan pernah, tidak diperkenankan, dilarang keras, dan jangan pernah mencoba. Namun yang terjadi adalah Anda semakin membayangkan. Jika Anda ingin lebih membuktikan hal ini, bacakan kalimat tersebut pada rekan kerja Anda, atau pada siswa Anda. Saya yakin akan banyak sekali yang tertawa terbahakbahak, karena terbayang betapa lucunya kelinci memakai topi. Itulah yang terjadi pada pikiran bawah sadar manusia, yaitu tidak menerima kata negative. Jika ada kata negative, maka yang diterima adalah kata dibelakang kata negative tersebut. Sedangkan kata negative-nya diabaikan. Misalnya kalimat jangan ramai, maka yang ditangkap adalah ramai. Maka yang terjadi siswa Anda malah ramai. Anda bisa lakukan percobaan kecil pada anak yang berusia dibawah 5 tahun. Karena pada usia ini pikiran sadarnya belum terbentuk sempurna. Sehingga masih didominasi oleh pikiran bawah sadar. Ketika anak usia dibawah 5 tahun menangis, coba katakan jangan nangis, maka yang terjadi adalah ia menangis semakin keras. Dalam hal ini, sebaiknya cari padanan kata yang positif. Misalnya jangan ramai diganti tenang atau diam. Saya yakin Anda, sebagai guru pasti lebih kreatif dalam memilih padanan kata daripada saya. 5. Berikan pujian. Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian dengan tulus pada siswa Anda. Khususnya ketika ia berhasil melakukan atau mencapai prestasi. Sekecil apapun bentuk prestasinya, tetap berikan pujian. Termasuk ketika ia berhasil melakukan perubahan positif pada dirinya sendiri, meski mungkin masih berada di bawah standart teman-temannya, tetaplah berikan pujian. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari sebelumnya. Dalam memberikan pujian, hindari pula kata penghubung negative. Misalnya : tapi, namun, cuma saja, dan lain sebagainya. Karena penggunaan kata-kata tersebut akan membuat pujian Anda sia-sia dan terkesan mengolok-olok. Contohnya kalimat seperti ini : Adi, kamu itu anak yang pandai, ibu / bapak seneng sekali punya murid seperti kamu. Tapi sayangnya kamu kurang memperhatikan kerapian pakaianmu. Bayangkan jika anda sendiri dipuji orang dengan kalimat seperti itu. Pernahkah Anda

dipuji dengan kalimat seperti itu ? Saya yakin pernah. Coba Anda ingat dan rasakan kembali pada saat anda dipuji dengan kalimat seperti itu. Dapatkah Anda rasakan seakan-akan Anda merasa bangga ketika awal kalimat itu diucapkan. Dan kemudian seakan-akan ada perisai besar dan tebal menyelimuti diri Anda, ketika kata tapi diucapkan ? Coba bayangkan kembali. Jika pujian digabungkan dengan kritik atau saran, maka yang lebih tertangkap adalah bentuk penyerangan pada harga diri orang yang di puji. Bukannya meningkatkan harga diri, malah menjatuhkan. Memang ini adalah hal yang sepele dan sering terjadi. Namun efeknya sangat besar dalam system psikologis seseorang. Cara untuk menghindari kata penghubung negative adalah dengan menghilangkan kata penghubung tersebut. Misalnya Kamu sebetulnya adalah siswa yang pandai, sangat membanggakan. Akan lebih membanggakan lagi kalau kamu lebih memperhatikan kerapian penampilanmu. Dengan demikian perisai pelindung harga diri belum sempat keluar, namun sudah keburu pesan perbaikan (kritik) masuk dalam program bawah sadarnya. 6. Modeling. Modeling adalah proses memberi tauladan melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah siswa menjadi nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda arahkan sesuai yang Anda inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif. Maka perlu pula kepercayaan (trust) siswa pada Anda dimantapkan dengan perilaku Anda yang konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga Anda selalu menjadi figure yang dipercaya. Sangat mudah bukan. Metode ini sangat dahsyat jika Anda terapkan pada siswa Anda. Atau jika Anda berkenan, Anda juga dapat menerapkannya pada rekan kerja Anda, istri/suami Anda, putra-putri Anda, orang tua Anda, tetangga Anda. Sekali lagi saya ingatkan, bahwa metode ini sangat dahsyat mempengaruhi pikiran lawan bicara Anda. Terlebih jika Anda selalu melatihnya setiap saat. Namun jika artikel ini hanya Anda maknai hanya sebagai pengetahuan, maka Anda akan mendapatkan sebuah wacana yang luar biasa. Akhirnya, saya mengucapkan selamat mencoba metode terdahsyat masa ini. Metode yang dapat membuat siswa Anda menjadi senang bersekolah, dan menjadi insan cerdas yang luar biasa. Salam Sukses Dari Saya.. Ditulis oleh : Oktastika Badai Nirmala, S.Psi, CHt www.mediasugesti.blogspot.com mediasugesti@yahoo.com

0 komentar:
Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

SUNGGUH MUBADZIR OTAK SISWA INDONESIA Manusia secara fitroh penciptaan telah dianugerahi kekuatan pikiran yang sangat luar biasa. Dewasa ini manusia Indonesia sedang dipusingkan dengan adanya fenomena otak tengah. Padahal semua itu sudah ada dalam diri, hanya saja kebanyakan manusia tidak mengetahui apalagi mengsplorasinya. Kedahsyatan kekuatan pikiran yang sebenarnya belum bisa dimaksimalisasi oleh sistem pendidikan Indonesia warisan penjajahan. Para siswa mulai dari murid kelas dasar (SD) hingga perguruan tinggi (PT) hanya disiapkan sebagai tenaga kerja atau robot-robot industri. Sekolah dan kampus hanya memproduksi para calon tenaga kerja yang siap dipasarkan dalam lapangan pekerjaan. Otak para anak didik hanya disiapkan untuk menjadi pegawai dan buruh. Otak anak bangsa Indonesia hanya dipakai hanya sebatas menghafal angka dan huruf saja. Mencari nilai dikertas dan ijasah untuk kemudian dijual kepada perusahaan, instansi, kantor dan berbagai lapangan kerja lain. Hypnoteaching muncul untuk memberikan kontribusi peringatan akan kedahsyatan otak yang untuk sementara waktu sering mubadzir disekolahan. APA ITU HYPNOTEACHING Hypnoteaching merupakan improvisasi dari sebuah metode pembelajaran dan pendidikan. Hypnoteaching mencoba hadir dengan menyuguhkan sebuah pendekatan konseptual baru dalam bidang pendidikan, pembinaan dan sekaligus pencerahan dan pengobatan pada para siswa yang bermasalah. Hypnoteaching merupakan perpaduan antara kedahsyatan ilmu hipnosis dengan kemuliaan ilmu pendidikan. Dewasa ini sekolah sering kali merasa kelimpungan dan kebingungan dalam menghadapi fenomena problematika siswa. Mulai dari faktor kemalasan, keminiman minat belajar dan motivasi menuntut ilmu yang sangat rendah. Disamping itu, banyak diantara para pelajar yang suka berbuat ulah, suka bikin onar dan masalah, pacaran kelewat batas, berkelahi, merokok, minum-minuman keras hingga pada taraf yang lebih mengerikan. Dalam sisi yang lain para guru juga belum bisa memberikan jalan keluar yang bijak selain memberikan hukuman dan mengeluarkan siswa yang bermasalah. Pada sisi lain, kegiatan belajar mengajar dikelas terasa begitu membosankan, menyebalkan dan terasa laksana penjara. Siswa dan guru sama-sama tidak bisa menikmati proses KBM dengan penuh suka cita. Rasa pusing, malas, monoton, emosi dan berbagai energi negatif setiap hari bersarang dalam hati dan pikiran. Hypnoteaching hadir sebagai sebagai obat bagi sakitnya sistem kegiatan belajar mengajar disekolah, yang sampai saat ini sangat terasa.!. MANFAAT HYPNOTEACHING 1. Proses pembelajaran terasa lebih mengasyikan dan menyenangkan

2. Menghadirkan pendekatan hati sanubari dalam proses KBM dan diluar kelas (menjalin hubungan harmonis antara guru & siswa) 3. Menarik perhatian siswa dengan berbagai permainan kreasi 4. Mengatasi anak-anak yang malas belajar dengan komunikasi diri 5. Membantu persoalan psikologis mentalitas siswa dengan The Power of Mind (kekuatan pikiran manusia). 6. Menyembuhkan kecanduan rokok, minuman keras dalam 20 menit 7. Mengobati sakit hati dan problem pikiran siswa dan guru, dalam waktu 15 menit. 8. Mengungkit semangat belajar siswa dengan permainan hipnosis. 9. Menyembuhkan penyakit spikosomatik siswa dan guru melalui program Subcuoncius Mind. 10. Mematahkan kekuatan ego siswa yang sok kuat, sok berkuasa, sok jago dan sok hebat melalui trik-trik ringan hipnosis dan lain-lain. RAHASIA HYPNOTEACHING Hypnoteaching hanya bermain dalam tataran kekuatan pikiran alam bawah sadar. Sebuah kekuatan pikiran yang secara fitroh kodrati telah diberikan Allah kepada setiap manusia. Dengan menguasai hypnoteaching, maka para guru dan pendidik akan memahami pola kerja pikiran yang sebenarnya. Adanya kapasitas otak, otak kanan, otak kiri, otak tengah, gelombang otak, pikiran sadar dan bawah sadar, hormon yang diproduksi oleh otak dan terkait dengan kesehatan tubuh. Hypnoteaching murni bermain dalam tataran eksplorasi alam pikiran saja, tidak ada unsur-unsur magis disini. KOMENTAR PARA TOKOH AKADEMISI & PRAKTISI Belajar adalah sebuah proses. Perkembangan teknologi informasi internet yang sangat cepat menyebabkan berbagai informasi yang masuk ke memory otak kita akan semakin banyak, sehingga perlu berbagai variasi model pembelajaran yang tepat dan mudah digunakan. Hypnoteaching karya Muhammad Noer ini sangat penting untuk dipelajari dan dipraktekan sebagai bekal bagi para guru untk menghipnosis dan mempermudah proses pembelajaran. AMIR, SE, M.Si (Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto). Hypnoteaching merupakan buku yang memberi pendekatan baru dalam pembelajaran melalui hipnosis, bagus dan mencerahkan. Drs. Waidi, M.BA, E.d. (Dosen Unsoed PWT, Praktisi NLP dan penulis buku-buku pengembangan diri berbasis NLP) Jika jumlah guru di Indonesia ada 1 juta, maka hanya 1,7 % saja guru di Indonesia yang sudah melaksanakan pembelajaran dengan benar, 88,3% sisanya masih mengandalkan metode ceramah di kelas. Jika kita merujuk kepada teori yang diajukan oleh kemendiknas di atas, maka wajar saja jika siswa kita belum bisa mencapai standar kompetensi lulusan dengan baik karena proses pembelajaran (baca: standard isi dan proses) yang dilakukan oleh guru-guru masih monoton. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi dengan pendidikan kita? Begitu rendahnya kah kompetensi guru?

Melalui buku ini, sang penulis mencoba menggugah kesadaran guru bahwa ada sebuah potensi terpendam namun powerful yang belum sempat digunakan oleh guru secara maksimal, yakni kemampuan memotivasi dan mensugesti. Dedy Gunawan, S.Pd., M.Ed (Supervisi Mutu Pendidikan pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Jawa Tengah)

You might also like