You are on page 1of 11

Nama: Ayu Septyani Nim: 06091009006 Ujian Tengah Semester Metodologi Peenelitian 1.

Jelaskan hubungan masalah, asumsi dan rumusan masalah ! (skor ditambah 5 bila dilengkapi dengan referensi) ! Jawab : Masalah, merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi sekarang. Permasalahan penelitian pada hakikatnya merupakan bentuk lain dari pernyataanpermasalahan seperti yang terdapat dalam latar belakang permasalahan. Dalam permasalahan penelitian, pernyataan-permasalahan penelitian dinyatakan dalam kalimat-pernyataan, bukan lagi dalam kalimat-pernyataan. Merumuskan permasalahan penelitian (pernyataanpermasalahan) harus konsisten dengan pernyataan-permasalahan. Konsistensi terjadi jika keduanya tetap mengandung kata-kata kunci yang sama. Dalam penelitian masalah merupakan hal pokok dalam melakukan penelitian karna masalah merupakan kondisi yang menujukan kesenjangan antara peristiwa atau keadaan nyata,sehingga dalam masalah tersebut peneliti dapat menentukan perumusan masalah yanga kan dibuat dalam suatu penelitian. Dalam melakukan perumusan masalah peneliti harus dibutuhkan asumsi asumsi yang berhubungan dengan masalah yang dilakukan dalam penelitian, Asumsi ini merupakan anggapan dasar yang diyakini kebenaran dan menjadi dasar dalam perumusan masalah. Karna pemakaian suatu rancangan terhadap suatu percobaan dan/ atau sekelompok data yang tidak memenuhi asumsi asumsi dasar tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang tidak logis. Hanafiah, Kemas Ali. 2002. Rancangan Percobaan. Palembang : PT RajaGrafindo Persada. Rudien. 2010. Memilih dan mengemukakan masalah penelitian serta menyusun asumsi. (online). (http://rudien87.wordpress.com/2010/04/15/memilih-dan-mengemukakan-masalahpenelitian-serta-menyusun-asumsi/, diakses pada 22 Desember 2011).

2. Jelaskan kedudukan penggunaan hipotesis dengan penelitian survey ! (skor ditambah 5 bila dilengkapi dengan referensi) Penelitian Survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta fakta dari gejala gejala yang ada atau penelitian yang dilakukan dengan mengambil langsung data dari populasi. Kedudukan Hipotesis pada penelitian survey tidak ada karena dalam penelitian survey hanya mencari fakta fakta yang ada bukan mengungkapkan suatu masalah dan hanya menggumpulkan sebanyak mungkin data- data atau informasi. Contoh penelitian survey Karakter Morfologi Kumbang Famili Coccinellidae Tahap Pradewasa Jenis-jenis Moracea di kecamatan Seberang Ulu I dan Sumbangannya pada Pengajarn Biologi di Sekolh Menengah Umum.

Sunariah, Filla. 2011. Karakter Morfologi Kumbang Famili Coccinellidae Tahap Pradewasa. Skripsi. Indralaya : Universitas Sriwijaya. Yanti, Desina. 1996. Jenis-jenis Moracea di kecamatan Seberang Ulu I dan Sumbangannya pada Pengajarn Biologi di Sekolh Menengah Umum. Skripsi. Inderalaya: Universitas Sriwijaya. Anonim. 2011. Hipotesis. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis, diakses pada tanggal 22 desember 2011)

3. Buatlah dua (2) buah deskripsi yang membedakan antara penelitian dasar dan penelitian terapan ! (skor ditambah 5 bila dilengkapi dengan referensi) Penelitian Dasar adalah penelitian yang kegunaanya diarahkan dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karean ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umuim dan pengertian-pengertiantentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawab masalah-masalah praktis tersebut. Penelitian murni tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari

penemuan tersebut untuk masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian murni bisa diarahkan ke mana saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubungan dengan kejadian-kejadian yang diperlukan masyarakat. Contoh penelitian dasar misalnya penelitian tentang gene, tentang nucleus, dan sebagainya. Jenis-jenis Moracea di kecamatan Seberang Ulu I dan Sumbangannya pada Pengajarn Biologi di Sekolh Menengah Umum. Jadi hanya mengidentifikasi jenisjenis moracea atau mencari data saja. Penelitian Terapan adalah penelitian yang kegunaanya diarahkan dalam rangka memecahkan masalah masalah kehidupan praktis. Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang hatihati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar atau murni tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan secara praktika. Peneliti-peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertentu. Tiap ilmuwan yang mengerjakan penelitian terapan mempunyai keinginan agar dengan segera hasil penelitiannya dapat digunakan masyarakat, baik untuk keperlua ekonomi, politik, maupun sosial. Dalam melaksanakan penelitian terapan dapat dilakukan dalam lima langkah, sebagai berikut: Sesuatu yang sedang diperlukan, dipelajari, diukur, dan diperiksa kelemahannya. Satu dari kelemahan-kelemahan yang diperoleh, dipilih untuk penelitian. Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium. Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat dilakuakn untuk diterapkan. Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam suatu kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari satu sistem. Contoh dari penelitian terapan, misalnya pengaruh pemupukan daun terhadap tanaman jagung, dan sebagainya.

Ekstrak bunga lavender untuk pembuatan lotion anti nyamuk Aedes aegypti.

Yanti, Desina. 1996. Jenis-jenis Moracea di kecamatan Seberang Ulu I dan Sumbangannya pada Pengajarn Biologi di Sekolh Menengah Umum. Skripsi. Inderalaya: Universitas Sriwijaya. Pangestu, DanuWira. Dasar Teori Metodologi Penelitian. 2003-2008 IlmuKomputer.Com.

4. Telah dilakukan penelitian tentang kuantitas dan kualitas sperma mencit (Mus musculus) yang diberi ekstrak etanol rosela dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan pemberian ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap kuantitas (jumlah) dan kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) sperma mencit jantan serta menentukan dosis yang dapat menyebabkan kuantitas dan kualitas sperma mencit menjadi maksimal. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari dosis P0 0 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB, P1 3 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB, P2 6 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB, dan P3 9 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB. Larutan ekstrak rosela diberikan secara gavage selama 35 hari. Mencit dipilih secara acak dengan berat badan 29-40 gram dengan umur 34 bulan. Hari ke-36 perlakuan, mencit didislokasi leher dan diambil epididimisnya kemudian dibuat suspensi dengan NaCl 0,9%. Data dianalisis dengan perhitungan analisis keragaman dan uji BJND. Rata-rata jumlah sperma mencit P0, P1, P2, dan P3 adalah 133,67 x 106/ml, 163 x 106/ml, 179,5 x 106/ml, 148,67 x 106/ml. Persentase viabilitas sperma P0, P1, P2, dan P3 adalah 51,33%, 74,50%, 70,33%, dan 69,33%. Persentase sperma normal P0, P1, P2, dan P3 adalah 51%, 60,67%, 76,17%, dan 55,67%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rosela dengan dosis 6 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB maksimal meningkatkan jumlah dan persentase sperma normal mencit dan dosis 3 mg/0,1 ml aquadest/10 g BB maksimal meningkatkan persentase viabilitas sperma mencit. Dosis 6 mg/0,1 ml aquadest/ 10 g BB merupakan dosis yang paling efektif untuk meningkatkan jumlah, persentase viabilitas, dan persentase sperma normal mencit. a. Buatlah rekaan judul dari penelitian tersebut ! b. Tentukan Hitoptesis dari percobaan ini c. Asumsi-asumsi apakah yang mendukung pemilihan analisis tersebut ? d. Buatlah rumusan masalahnya e. Tentukanlah macam rancangan percobaannya, berilah alasan ! f. Letakkanlah satuan percobaan kedalam kedalam desain yang anda buat.

g. Jelaskan mengenai variable yang dapat mengukur kualitas dan kuantitas sperma mencit tersebut !

Jawaban: a. Judul : Pengaruh Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap Kuantitas (jumlah) dan Kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) Sperma Mencit Jantan b. Hipotesis : H0: Pemberian dosis maksimal ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) tidak berpengaruh terhadap kuantitas (jumlah) dan kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) sperma mencit jantan Hi: Pemberian dosis maksimal ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) berpengaruh terhadap kuantitas (jumlah) dan kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) sperma mencit jantan c. Asumsi: Asumsi dalam kamus ilmiah populer mempunyai arti praduga, anggapan sementara (yang kenbenarannya masih perlu dibuktikan). Dalam penelitian kita diharuskan untuk menyusun asumsi. Hal ini sebagai stimulus, agar kita mencari pembuktiaan sebuah kebenaran ilmiah. Dalam menyusun asumsi ini kita tidak boleh sembarangan, akan tetapi kita harus melihat konteks atau objek yang kita teliti.

Diduga kandungan etanol ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) berpengaruh terhadap kuantitas (jumlah) dan kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) sperma mencit jantan

Masyarakat tradisional di berbagai negara telah memanfaatkan tanaman rosela untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Pemanfaatan tanaman rosela ini berkaitan dengan fungsinya sebagai antiseptik, aprodisiak

(meningkatkan gairah seksual), astringen, demulcent (menetralisir asam lambung), diuretik, purgatif, anthelmintic, refrigerant (efek mendinginkan), resolvent, sedatif, tonik, serta mengobati kanker, batuk, dyspepsia, dysuria, demam, hangover (kembung perut), hipertensi, neurosis, sariawan dan mencegah penyakit hati. (Mardiah dkk, 2009).

d. Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh pemberian dosis maksimal ekstrak rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap kuantitas (jumlah) dan kualitas (viabilitas dan sperma normal secara morfologi) sperma mencit jantan?.

e.

Rancangan Percobaan Rancangan acak lengkap karena merupakan rancangan yang paling sederhana jika dibandingkan dengan rancangan rancangan lainnya. Kondisi lingkungan, alat, bahan, dan media yang homogen Contohnya menggunakan mencit yang sama yang berat badan 29-40 gram dengan umur 3-4 bulan. Ruang yang digunakan terkontrol seperti laboratorium dan kondisi lapangan dengan kisaran toleransi yang luas.

f. Denah satuan percobaan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Angka acak 2 58 141 167 217 268 278 342 368 369 440 443 481 488 505 544 Rank 1 12 14 20 2 17 22 13 19 16 10 11 3 5 23 7 Perlakuan P11 P12 P13 P14 P15 P16 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P31 P32 P33 P34

17 18 19 20 21 22 23 24

600 660 846 888 930 943 947 949

24 4 18 8 6 15 9 21

P35 P36 P41 P42 P43 P44 P45 P46

Ulangan perlakuan P1 P2 P3 P4 1 P11 P21 P31 P41 2 P12 P22 P32 P42 3 P13 P23 P33 P43 4 P14 P24 P34 P44 5 P15 P25 P35 P45 6 P16 P26 P36 P46

g. Variabel Jumlah normal sperma mencit Viabilitas yang dilihat dari morfologi sperma.

Hanafiah, Kemas Ali. 2002. Rancangan Percobaan. Palembang : PT RajaGrafindo Persada. Rudien. 2010. Memilih dan mengemukakan masalah penelitian serta menyusun asumsi. (online). (http://rudien87.wordpress.com/2010/04/15/memilih-dan-

mengemukakan-masalah-penelitian-serta-menyusun-asumsi/, diakses pada 22 Desember 2011). Setiawan, Budi. 2010. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

5. Dalam suatu penelitian, Ayu ting ting

ingin mengetahui takaran bokhasi pupuk

kandang yang tepat untuk pertumbuhan cabe besar. Dalam penelitian itu didapatkan data produksi per luas area yang ditanami yang ditampilkan sebagai berikut !

Perlakuan 1 1 (0 kg) 2 (2 kg) 3 (4kg) 4 (6 kg) 5 (8 kg) 6 (10 kg) Jumlah Rerata 11 15 17 11 11 9 2 16 16 18 18 16 10

Ulangan 3 18 20 25 20 17 9 4 16 18 17 16 -

Jumlah

Rerata

a. Buatlah Analisis Varians (Anova; sidik ragam) dari data di atas! b. Apa kesimpulan anda, apakah Ho diterima atau ditolak, mengapa ? c. Untuk membedakan antar perlakuan, lakukan uji lanjut BNT! d. Uraikanlah makna dari uji tersebut ! Jawaban:
Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5 P6 total Rerata 1 11 15 17 11 11 9 Pengulangan 2 3 16 18 16 18 18 16 10 20 25 20 17 9 4 16 0 18 17 16 0 Jumlah 61 51 78 66 60 Rerata 15,25 12,75 19,5 16,5 15

28 7 344 86 57,33333 14,33333

a. Analisis Varians Derajat bebas: 1. Derajat Bebas Perlakuan (DBP): (t-1)= (6-1)= 5 2. Derajat Bebas Galat (DBG): t.(r-1)= 6 x (4-1)= 18 3. Derajat Bebas Total (DBT): (t.r-1)= (6x4-1)= 23 Analisis Jumlah Kuadrat 1. Frekuensi Keragaman (FK)= = = = 4930.6667

2. Jumlah Kuadrat Tengah (JKT) = (Data2) - FK = ((11)2+(16) 2+(18) 2+(16) 2+(15) 2+(16) 2+(20) 2+ (0) 2+(17) 2+(18) 2+(25) 2+(18)
2

+(11) 2+(18) 2+(20) 2+(17) 2+(11) 2+(16) 2+(17) 2+(16) 2+(9) 2+(10) 2+(9) 2+(0) 2))-

4930.6667 = 787.33333 3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) 4. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKT-JKP = Analisis Kuadrat Tengah 1. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) = JKP/DBP= 71.16667 2. Kuadrat Tengah Galat (KTG)= JKG/DBG= 23.97222 Analisis F Hitung dan Koefisien Keragaman 1. F Hitung= KTP-KTG= 2.968714 2. Koefisien Keragaman= 39.85233% sumber keragaman Perlakuan (P) Galat (G) Total (T) 5 18 23 355.8333 71.16667 2.968714* 431.5 787.3333 23.97222 2.77 4.25 f tabel 5% 1% = 431.5

DB

JK

KT

F hit

DBP= DBG= DBT= FK= JKT= JKP= JKG=

5 18 23 4930.6667 787.33333 355.83333 431.5

b.

Kesimpulan: F table 5% < F Hitung < F table 1%

Bintang 1 (*) Karena nilai diantara 5% dan 1%

Jadi, tolak H0 terima H1 pada taraf berbeda sangat nyata . c. Uji BNT BNT =

BNT (5%) = 9.590006435 BNT (1%) = 14.71390879 Beda Real jarak P 2 0 2.5 4.25 1.25 0.25 8.25 3.01 4.17 0 6.75 3.75 2.25 5.75 3.16 4.37 0 3 4.5 12.5* 3.25 4.5 0 1.5 9.5 3.31 4.58 0 8 3.36 4.64 3 4 5 6

Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P(0,05)(p,v) P(0,01)(p,v)

Rerata 15.25 12.75 19.5 16.5 15 7

e. Makna dari Uji tersebut adalah BNT (Beda Nyata Terkecil) Pada taraf uji 5% pengaruh ekstrak etanol rosella terhadap kualitas dan kuantitas sperma mencit jantan beda nyata karena hanya ada satu beda real jarak perlakuan. BNT (5%) dan BNT (1%) terdapat perbedaan karena hanya satu. Pada taraf uji 1% pengaruh ekstrak etanol rosella terhadap kualitas dan kuantitas sperma mencit jantan hanya berbeda tidak nyata karena tidak ada satu pun beda real jarak perlakuan. Perlakuan terbaik (optimum) takaran bokhasi pupuk kandang yang tepat untuk pertumbuhan cabe besar adalah perlakuan ke-6 yaitu 10 kg bokhasi pupuk kandang. Apabila peneliti juga ingin menentukan kisaran optimum maka peneliti harus melakukan perlakuan lebih dari perlakuan ke-6.

Hanafiah, Kemas Ali. 2002. Rancangan Percobaan. Palembang : PT RajaGrafindo Persada.

You might also like