You are on page 1of 6

JENDELA JOHARI Konsep ini dikembangkan oleh Luft dan Ingham, jendela johari digunakan hersey and Blanchard

untuk menggambarkan kepribadian kepemimpinan, bukan kepribadian keseluruhan. Perbedaan antara kepribadian kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam kaitan ini adalah bahwa kepribadian kepemimpinan mencakup persepsi pribadi dan persepsi orang lain ; gaya kepemimpinan hanya mencakup prilaku kepemimpinan seseorang menurut persepsi oranglain, antara lain persepsi atasan, bawahan,rekan kerja dan sebagainya. Dengan demikian kepribadian kepemimpinan (Leadership personality) sama dengan swa-persepsi ditambah persepsi orang lain (gaya). Dalam hubungannya dengan hal-hal yang diketahui dan tidak diketahui sendiri serta hal-hal yang diketahui dan tidak diketahui orang lain, kita dapat membentuk empat bidang yang membentuk jendela secara keseluruhan :

Diketahui Sendiri

Tidak Diketahui Sendiri

Diketahui Orang lain

UMUM

BUTA

Tidak diketahui Orang Lain

PRIBADI

GELAP

Bidang yang diketahui sendiri dan juga diketahui orang lain dalam lingkungan organisasi tertentu disebut umum diketahui semua orang (pemimpin dan orang lain, yaitu atasan, bawahan, dan rekan sejawat) dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan. Bidang yang tidak diketahui sendiri (pemimpin) tetapi diketahui oranglain diacu sebagai bidang buta. Hal itu tidak diketahui pemimpin boleh jadi karena pengikut tidak mau menyampaikan balikan kepada pemimpin tentang kepemimpinannya, atau mungkin juga ada data tentang hal itu dalam bentuk verbal dan nonverbal. tetapi pemimpin tidak dapat atau tidak memperdulikan hal itu.

Bidang yang diketahui sendiri tetapi tidak diketahui orang lain diacu sebagai bidang pribadi karena hanya diketahui pemimpin. Hal itu bersifat pribadi karena pemimpin tidak mau menyampaikan atau mengungkapkan hal itu kepada orang lain di lingkungan organisasi; atau karena orang lain dalam system yang bersangkutan tidak menangkap isyarat nonverbal dan verbal yang diperlihatkan pemimpin. Bidang terakhir tidak diketahui sendiri dan tidak diketahui oranglain disebut bidang gelap. Dalam aliran freud aliran ini disebut alam bawah sadar. Sekali-sekali sebagian besar kepribadian kepemimpinan yang tidak diketahui ini juga mempengaruhi kepemimpinennya saat berupaya mem[engaruhi orang lain. Balikan ( Feedback) ada dua proses yang mempengaruhi bentuk jendela johari (konfigurasi empat bidang). Pertama proses yang berlangsung pada arah yang diilustrasikan seperti dibawah ini : Balikan Diketahui Sendiri Tidak diketahui sendiri

Diketahui Orang lain

UMUM

BUTA

Tidak diketahui Orang Lain

PRIBADI

GELAP

Proses ini menunjukan kadar sejauhmana orang lain dalam organisasi mau berbagi informasi dengan pemimpin tentang prilkaunya terhadap orang lain. Hal ini menunjukan kemauan orang lain untuk bersikap terbuka dan kemamuan memberikan balikan yang relevan kepada pemimpin. Balikan adalah sarapan pagi sang juara Tanpa balikan dari orang-orang para manajer akan semakin memperluas bidang buta dan akan merusak efektivitas mereka, balikan dapat dilakukan dengan cara pengungkapan perasaan bawahan kepada manajer atas rapat yang membosankan dan monoton. Memperlakukan bawahan dengan baik akan menciptakan hubungan yang akrab, bebas berbagi perasaan dan berbicara. Makin banyak balikan yang diperoleh dalam organisasi makin luas pula bidang umum dan dapat mempersempit bidang buta.

Penyingkapan (Disclosure) salah satu proses yang memepengaruhi jendela johari. Penyingkapan adalah kadar sejauhmana pemimpin mau berbagi data tentang diri mereka sendiri kepada orang lain dalam organisasi. 1. Penyingkapan pealing relevan bukanlah hal-hal yang dikatakan orang tentang mereka teta[I halhal yang terungkap dari prilaku ereka . Kita harus berhati-hati dengan kata-kata------- bukan kata-kata yang penting akan tetapi prilaku orang yang mengeluarkan kata-kata itu. Karena nilainilai akan diwakili prilaku itu. 2. Penyingkapan keseluruhan dalam organisasi akan memakan banyak waktu dan energy sehingga tidak akan mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu penyingkapan dilakukan berkaitan dengan seberapa penting dan bermanfaatnya dalam organisai sepanjang hal itu relevan dengan tujuan organisasi. Karena pada dasarnya ada yang relevan secara organisasi dalam suatu lingkungan bisa saja tidak relevan dengan lingkungan lain. Dalam proses penyigkapan makin relevan informasi yang diungkapkan pemimpin tentang cara mereka berpikir dan berprilaku makin meluas bidang umum dan memperlebar ke dalam bidang pribadi serta memperkecil bidang pribadi. Jika dalam lingkungan terjadi disclosure dan feedback antara pemimpin dan orang-orangnya, tidak hanya bidang umum yang meluas ke bidang pribadi akan tetapi kemunkinan besar hal yang tadinya tidak diketahui (baik oleh pemimpin maupun yang tidak diketahui orang-orang dalam organisasi) akan mulai muncul ke bidang umum.

Balikan Diketahui Sendiri Tidak diektahui Sendiri

Diketahui Orang lain

UMUM

BUTA

Tidak diketahui Orang Lain

PRIBADI

GELAP

Swa-Persepsi (Persepsi Diri) VS Gaya Swa persepsi dalam hubungannya dengan jendela johari , persepsi pemimpin mewakili hal-hal yang mereka ketahui tentang gaya kepemimpinan mereka mencakup bidang-bidang umum dan pribadi mereka. Persepsi pribadi tentang gaya kepemimpinan mereka dan mencakup bidang-bidang umum dan pribadi mereka. Persepsi pribadi tentang gaya kepemimpinan ini dapat diukur dengan menggunakan instrument LEAD-Self. Gaya kepemimpinan seseorang sebaiknya mewakili hal-hal yang diketahui orang lain dan dalam jendela johari mencakup bidang umum dan pribadi orang yang bersangkutan. Gaya kepemimpinan dapat digunakan dengan menggunakan instrument Lead-Other. Hubungan antara swapresepsi, gaya kepemimpinan, dan jendela johari seperti berikut :

Apabila terdapat kesenjangan yang lebar antara swa-persepsi dengan persepsi orang lain terhadap manajer (gaya), bidang umum dalam jendela johari manajer akan cenderung sangat kecil seperti gambar dibawah ini :

Diketahui Sendiri Diketahui Orang Lain Tidak diketahui orang Lain Bidang Umum

Tidak DIketahui Sendiri

Tetapi bila tidak ada kesenjangan yang terjadi antara swapersepsi dengan persepsi orang lain dalam lingkungan organisasi, bidang umum dalam jendela johari kepemimpinan orang yang bersangkutan akan terlihat luas, seperti gambar berikut :

Kecenderungan adanya korelasi yang erat antara keterbukaan bidang umum seorang pemimpin dengan efektivitas orang yang bersangkutan dalam lingkungan organisasi tertentu. Kita harus sadar bahwa organisasi merupakan lingkungan yang unik dan apabila kita ingin berpengaruh dalam lingkungan itu, maka haru mau menerima balikan dan penyingkapan yang relevan. Kita perlu menci[ptakan kesempatan untuk bekerja dengan kelompok secara menyeluruh, dan pada saat yang sama mengembangkan keterbukaan dengan orang-orang didalam system.

Profil Lead :
Lead dihimpun dari organisasi untuk memberikan balikan kepada manajer tantang persepsi mereka atas gaya kepemimpinan mereka. Profil gaya : orang yang hanya menggunakan gaya 1 dan 3 termasuk dalam profil teori X dan teori Y. Orang-orang yang mempunyai profil gaya 1-3 kurang luwes dalam gaya 2 dan 4, pada umumnya memandang bawahan mereka berdasarkan asumsi teori X dan Y tentang hakikat manusia. Mereka memandang sebagai orang malas, tidak dapat dipercaya, dan tidak bertanggung jawab. Cara mempengaruhi aktivitas mereka adalah dengan paksaan, ganjaran, hukuman serta mengawasi mereka dengan ketat. Sebagian lainnya memandang yang psoitif, mereka dipandang kratif, dan sanagt termotivasi, hal yang dapat mereka lakukan kepada orang lain adalahmemberikan dukungan sosio-emosional. mereka (pegawai) memandang manajer mereka sebagai orang yang suka mengecap (labeling) orang lain, dan karenannya sangat spotif (G3) terhadap orang-orang yang dipandang berada dipihak mereka, bahkan menghukum orang-orang yang menentang mereka. Salah satu hal yang menarik yang terjadi dengan profil gaya ini adalah bahwa profil ini seringkali menjadi suatu self-fullfiling prophecy. Manajer yang memilika gaya ini menambil orang-orang dengan tingkat kematangan sedang (M2) Profil gaya 1-4 profil gaya ini punya ciri yang sama dengan profil gaya 1-3 profil gaya teori X dan Y Pemimpin dengan gaya seperti itu tidak menilai sesorang dengan baik buruknya, akan tetapi pemimpin seperti itu menilai dengan kompetensi yang dimiliki tiap individu. Gaya kepemimpinan mereka adalah memeberitahukan dan atau mendelegasikan. Pemimpin seperti ini efektif dalam krisis. Gaya jensi ini dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang akut dalam waktu terbatas. Tipe ini juga dapat mengintervensi kedisiplinan, terlibat dalam dan mengubah situasi, dan diharapkan dapat menggerakan orag-orang untuk kembali ketingkat kematangannya yang tinggi. Namun profil gaya 1-4 ini kurang dapat mengembangkan kemampuan orang-orang ke kematangan yang lebih tinggi.

You might also like