You are on page 1of 5

MODEL-MODEL KOMUNIKASI Standar Kompetensi : Menerapkan konsep, prinsip, dan prosedur komunikasi dalam praktek pendidikan dan hubungan

sosial. Kompetensi Dasar : Merinci model-model komunikasi. Indikator : Mengurutkan proses komunikasi sebagai model komunikasi Abstraks : Pokok bahasan ini mencakup pembahasan dan pengkajian tentang model-model komunikasi dan kaitannya dengan persepsi bahasa dan budaya, etika dan keefektifan komunikasi. Interaksi komunikasi manusia mengembangkan konsep komunikasi dalam berbagai bentuk dan model-model komunikasi seperti komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi intra personal dan interpersonal, hubungan manusia komunikasi social, komukasi massa, komunikasi pembelajaran dan komunikasi pendidikan dan pembangunan. Komunikasi organisasi dalam konsep manajerial menjadi kajian lainnya serta teori dan proses informasi dalam kaitannya dengan pengabilan keputusan. Materi : Model-model komunikasi Peta Konsep : - Fungsi Model Komunikasi - Manfaat Model Komunikasi - Model model Komunikasi Evaluasi : 1. Jelaskan fungsi suatu model ! 2. Jelaskan manfaat model ! 3. Uraikan model-model komunikasi ! Jawaban : 1. Model komunikasi mempunyai 3 (tiga) fungsi: a. melukiskan proses komunikasi, b. menunjukkan hubungan visual, c. membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi (Gordon Wiseman dan Larry Barker ) 2. Manfaat model komunikasi adalah a. menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil mem prediksi. b. terbukanya problem abstraksi.(Irwin D.J Bross) 3. Model-model komunikasi a. model stimulus respon (S R) b. model Aristoteles c. model Shannon dan Weaver d. model Schramm e. model Newcomb f. model Westley dan Mac Lean

g. model Gerbner h. model Berlo i. model De Fleur j. model Tubbs k. model Gudykunst dan Kim l. model Interaksional Referensi : - Gordon Wiseman dan Larry Barker,1967. - Irwin D.J. Bross, 1965. - Jand, F.E, 1998. - Little Jhon, S.W, 1992. Pengembang Pengajaran : Nama : SRI INDRA KESUMA NIM : 071188230085 Kelas :B2 Semester : III Prodi : Teknologi Pendidikan Angkatan : XII UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Model Simetri Model Asimetri Model Tubbs Model ini menggambarkan komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi antar dua orang. Komunikasi pada model ini diasumsikan sebagai transaksi antara kedua pelaku komunikasi sebagai sumber merangkup sebagai sasaran dari sebuah pesan, kedua proses ini bersifat timbal balik. Tanpa kita sadari bila kita melakukan sebuah aktifitas komunikasi maka sebenarnya dalam proses mengamati lawan bicara dan memberikan respon tertentu terhadap apa yang dilakukan oleh lawan bicara. Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang berkesinambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa sementara di sebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasi akan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus. Bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap komunikasi yang terjadi merupakan sambungan dari komunikasi yang terjadi sebelumnya, dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasi merupakan awal dari terjalinnya komunikasi selanjutnya. Selain itu Tubss juga menambahkan adanya dua macam gangguan yang bisa saja terjadi dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal, yang pertama adalah gangguan teknis dan yang kedua adalah gangguan sematik. Gangguan teknis dalam proses ini berupa gangguan yang menyebabkan sumber merasakan ada suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kesulitan mengucapkan atau kesalahan dalam mengucapkan suatu kata. Sedangkan gangguan sematik adalah kekeliruan dalam memaknai pesan yang diberikan, bisa dikatakan gangguan sematik berupa salah persepsi. 1. Model Berlo

Model-model komunikasi makin hari makin dikembangkan di antaranya yang paling terkenal model yangf dikembangkan oleh David Berlo pada tahun 1960. Modelnya hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen yaitu sumber, pesan, saluran dan penerima atau receiver. Akan tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor kontrol. Faktor ketrampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan sistem social dari sumber atau orang yang mengirim pesan merupakan factor penting dalam menentukan isi pesan, perlakuan atau treatment dan penyandian pesan. Faktor-faktor ini juga berpengaruh kepada penerima pesan dalam menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat digunakan dalam komunikasi adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan alat peraba. Model komunikasi Berlo di samping menekankan ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan bukan pada katakata pesan itu sendiri .Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh si pengirim atau si penerima pesan.

GAMBAR 5. Model Komunikasi Berlo ( Ruben, 1988 ) 2. Model Schraumn Wilbur Schraumn memberikan model proses komunikasi yang agak berbeda sedikit dengan dua model sebelumnya. Dia memperlihatkan pentingnya peranan pengalaman dalam proses komunikasi. Bidang pengalaman akan menentukan apakah pesan dikirimkan

diterima oleh sipenerima sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh sipengirim pesan. Schraumn mengatakan jika tidak ada kesamaan dalam bidang pengalaman, bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama, maka sedikit kemungkinan pesan yang diterima diinterpretasikan dengan benar.

GAMBAR 3. Model Komunikasi Schraumn yang satu Arah ( Ruben, 1988 ) Model ini sama dengan model-model sebelumnya yaitu memperlihatkan proses komunikasi yang satu arah dan tidak dua arah. Oleh karena Schraumn menyadari pentingnya balikan dalam komunikasi, akhirnya menyempurnakan model ini menjadi model dua arah. Balikan adalah penting dalam proses komunikasi karena akan menceritakan kepada kita bagaimana pesan yang dikirimkan diinterpretasikan oleh yang menerima pesan. Bila penerima pesan memberikan balikan kepada si pengirim maka si penerima berubah menjadi si pengirim atau sumber sehingga komunikasi tidak satu arah lagi tetapi satu lingkaran. Seorang individu dapat dipandang sebagai pengirim atau penerima pesan.

GAMBAR 4. Model Komunikasi Schraumn yang berbentuk Sirkuler ( Ruben, 1988 )

You might also like