You are on page 1of 3

Dunia ini Panggung Sandiwara? Tidak untuk mereka yang bisa jujur dengan dirinya sendiri.

Tidak untuk mereka yang selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Tidak untuk mereka yang mau mengakui dan menghargai keberhasilan orang lain. Tidak untuk mereka yang memilih untuk tidak lari dari kenyataan. Apakah orang-orang itu adalah orang yang akan merasakan bahagia ketika kita bahagia? Orang yang bisa merasakan sakit ketika kita terluka? Jika jawabanya bukan, maka cukup dengarkan kata hati mu. Dirimu yang sudah pasti akan merasakan semua yang terjadi didalam hidupmu. Sedangkan jika jawabanya iya, maka berikan sedikit ruang dalam egomu untuk mendengar lebih bijaksana. Meraka ingin yang terbaik untuk mu. Ketika kamu memang merasa sangat yakin bahwa kamu akan bisa langsung menemukannya dengan instingmu bahwa benar "ini dia soulmateku" ya sudah, berarti kamu memang harus menunggu sampai hatimu memberikan insting itu. Kalau memang kamu hanya akan membuka hatimu ketika kamu merasa sangat yakin, konsekuensinya kamu harus mau menunggu. Satu hal besar yang kudapatkan adalah saat ku tahu kesombongan itu pergi Tulisan-tulisan itu bukan hanya akan berguna untuk memulihkan ingatan kita sendiri sebagai penulisnya, tapi juga bisa digunakan sebagai ilmu untuk diwariskan bagi generasi yang akan datang. Tidak baik rasanya jika ilmu hanya disimpan untuk diri sendiri, ilmu itu tidak lagi punya manfaat. every single moment, no matter good or bad, you just have to learn it not to regret it. If you learn it, so you will get something to make you more understand about your life. You will know what should you do and should not. But if you regret it, you will have nothing darling and the worst part is: you lost your time only for regretting. Remember that. Kawan, kadang, bahkan sering kali kita terlalu sok tahu dan sok pintar untuk menjustifikasi Allah telah tidak adil kepada kita. Percayalah: saat kita merasakan sakit, Allah hanya ingin kita belajar bagaimana cara bertahan. Saat kita merasakan kesulitan, Tuhan hanya ingin kita belajar bagaimana cara untuk menjawab tantangan. Saat kita merasakan kekecewaan yang berkepanjangan, Tuhan ingin mengajarkan kita cara bersabar. Saat kita merasakan kehampaan, Tuhan hanya ingin agar kita menyebut namaNya. Karena Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya. Dan ketika kalian merasa bahwa masalah yang kalian hadapi jauh lebih besar daripada orang lain, itu artinya kalian kuat di mata Tuhan.

Semua orang punya seribu cerita yang menggairahkan untuk diceritakan. Saya suka bercerita, tapi saya lebih suka mendengarkan. Ketika saya mendengarkan, saya akan membiarkan diri saya untuk terkagum-kagum dengan Pencipta saya karena mampu menggariskan takdir manusia berbeda-beda, namun selalu menarik untuk didengar, dan dipelajari. Kita tidak akan pernah tahu dengan siapa kita akan bertemu. Dengan siapa kita akan membenci, berbagi dan pada akhirnya saling melengkapi. Kita tidak akan pernah tahu siapa yang akan memberikan perubahan terbesar dalam hidup kita; orang tua, sahabat, guru, atau mungkin seorang pengemis di pinggir jalan? kita tidak akan pernah tahu kawan. Itu sebabnya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menghargai seseorang, karena mungkin, seseorang yang tidak kita hargai itulah yang akan membuat hidup kita jauh lebih berharga. Ketika kita mampu memimpikannya, berarti kita mampu mewujudkannya. Semua kehidupan diawali dari mimpi dan pengharapan. Rasa percaya akan sebuah kebenaranlah yang pada akhirnya menjadikan alasan kita untuk melangkah ke kanan atau ke kiri. Sebuah keyakinanlah yang pada akhirnya menghapus sebuah ketidakmungkinan, keterbatasan dan kelemahan. Enggak ada manusia yang sempurna, benar. Tapi, karena itulah Tuhan memberikan kita hidup kan? Hidup sebagai ruang takdir kita untuk berusaha menyempurnakan diri. Gue ga ngerti kenapa tiba-tiba gue nulis note semacam ini. Tapi seperti nya gue perlu menyampaikan bisikan yang gue dengar tadi kepada siapapun yang membaca note ini. Bahwa lo itu berharga. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang lo miliki. Hidup engga sekedar berbicara tentang dua sisi, seperti bagus-jelek, pintar-bodoh, ataupun sekedar hitam-putih. Hidup itu warna, lo bisa mencampurkan warna sesuka hati lo, tergantung gambar apa yang bakal lo lukis diatas kanvas hidup lo. Tuhan memberikan kanvas yang sama untuk setiap manusia. Putih. Tuhan juga memberikan jumlah warna cat yang sama. Tapi pada akhirnya, akan ada jutaan bahkan milyaran lukisan yang berbeda. Kenapa? Karena Tuhan memberikan bentuk harapan dan mimpi yang berbeda. Dan keindahan lukisan lo bergantung dengan diri lo sendiri. Semakin lo menganggap diri lo berharga, maka akan semakin berharga lukisan hidup lo. Untuk lo sendiri ataupun orang-orang disekitar lo yang mencintai lo. Satu hal yang gue sadari saat ini, bahwa semua tidak akan berlangsung selamanya. suatu saat gue pasti akan kehilangan satu persatu dari mereka, karena nya, gue harus belajar dan menangkap dengan cepat tentang bagaimana merubah mimpi menjadi kenyataan. Ketika gue memahami bahwa hidup adalah pilihan, maka hidup akan menjadi penuh dengan pertimbangan. dan terkadang banyak hal yang salah yang dijadikan pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan, pertimbangan bahwa kita tidak sebaik yang kita harapkan, padahal kita jauh lebih baik daripada yang kita impikan Pernah berfikir perbedaan antara sakit, tersakiti, dan menyakiti? gue tau dia akan ngerasa sakit karena gue tlah tega menyakiti dia, dan yang dia tau dia tersakiti. tapi perempuan akan lebih pintar dalam menghitung, berapa lama sakit itu akan hilang,, dan itu yang jarang bahkan hampir tak pernah laki-laki perhitungkan.

Apa yang salah dengan perasaan? gue pernah ada di posisi seperti cewek lo, dan jangan pernah berfikir dengan logika lo, kalau gue atau perempuan yang lain ingin berada di posisi itu. posisi dimana gue merasa ga punya kemampuan untuk menjelaskan, posisi dimana yang gue lakuin bukan semata-mata untuk 'keegoisan' gue, posisi dimana gue menjadi seorang 'penjahat' yang tak termaafkan hanya karena gue tidak bisa memberi penjelasan. Ketika lo menemukan seseorang, dan hati lo bisa merasakan 'sesuatu' tanpa lo tau apa alasan nya, karena nya membuat lo 'melakukan sesuatu' tanpa lo tau apa alasan nya, dan suatu hal yang membuat lo tersenyum tanpa tau apa alasan nya, coba lo tanya ma logika lo, mungkin kah itu cinta? Kita harus sadar, setiap manusia punya jalan pikiran masing-masing untuk menentukan jalan hidup mereka. Menjadi orang yang baik ataupun menjadi orang yang jahat akan selalu ada alasan dibelakangnya, dan jangan pernah menyalahkan atau membenarkan ketika kita tidak atau belum memahami tentang alasan itu. Gue bisa mengatakan seperti ini karena gue pernah ngerasain gimana sakit nya ketika seseorang yang menurut gue sangat-tidak-berhak-untuk-menilai-gue mengatakan kalau gue bukanlah (katakan saja) golongan orang baik hanya karena gue tidak berpenampilan seperti mereka. Siapa yang peduli dengan penampilan? Hanya orang berotak minimalis yang memberikan justifikasi hanya sebatas dari penampilan!! Itu yang dulu terbersit dalam pikiran gue, namun semakin gue dewasa gue mendapatkan pesan apa yang ingin Tuhan bisikan pada gue dari kejadian tadi, bahwa apa yang dilakukan orang yang-sangat-tidak-berhak-untuk-menilai-gue itu tadi jangan sampai gue lakukan ke orang lain. Bahwa setiap manusia harus bisa menghargai pilihan hidup orang lain. Mengingatkan memang adalah suatu hal menjadi kewajiban ketika kita tahu apa yang benar, tapi gue yakin ada seribu cara untuk menyampaikan kebenaran dan seribu cara untuk mengingatkan tanpa sebuah ke-akuan yang kuat, tanpa penjustifikasian yang pada akhirnya menyakitkan bagi orang yang diingatkan. Mengapa? Karena kita pun bukan mahkluk yang memiliki kebenaran yang mutlak! Tuhan menciptakan manusia berbedabeda untuk saling mengisi bukan untuk saling menyegmentasi dengan idealisme masing-masing pribadi atau golongan. Entahlah, tapi menurut gue tidak ada manusia yang paling pintar atau lebih pintar. Karena selama ini gue banyak belajar dari beragam macam orang yang banyak dinilai oleh orang lain kalau mereka tidak pintar. Salah!! Semua orang punya kepandaian di tempatnya masing-masing dan memiliki kekurangan di tempatnya masing-masing, jadi tidak ada alasan untuk mengatakan kalau gue lebih pinter daripada lo dan menjadi pembenar bagi kita untuk mendikte kehidupan orang disekitar kita karena mereka menjalani hidup dengan cara yang berbeda dengan kita. Jangan. Karena dengan seperti itu, kita menutup kesempatan kita untuk belajar dari kehidupan orang lain. (SUMBER : BLOG DONGENG LANGIT BY ANNISA RAHMAH)

You might also like