You are on page 1of 86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi

Dasar Indikator : SMA Negeri 3 Palu : Biologi : X/1 : 1 : 2 x 45 menit ( 2 jam pelajaran ) : 1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu. : 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi. : 1. Mengidentifikasi karakteristik biologi sebagai ilmu pengetahuan. 2. Mengidentifikasi biologi sebagai produk ilmiah. 3. Mengidentifikasi langkah-langkah dalam metode ilmiah untuk menemukan konsep biologi, baik melalui metode eksperimen maupun metode observasi 4. Mengidentifikasi sikap ilmiah yang harus ditampilkan seorang biologiwan dalam menemukan konsepbiologi I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik biologi sebagai ilmu pengetahuan. B. Siswa dapat menjabarkan biologi sebagai produk ilmiah. C. Siswa dapat menyebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah. D. Siswa dapat menemukan konsep biologi dengan menggunakan metode eksperimen E. Siswa dapat menemukan konsep biologi dengan menggunakan metode observasi. F. Siswa dapat mengidentifikasi sikap ilmiah yang harus ditunjukkan seorang biowan. G. Siswa dapat mengasumsikan perbedaan tumbuhan mawar yang hidup di daerah dataran tinggi dengan yang hidup di dataran rendah. II. Materi Ajar Biologi merupakan kelompok ilmu murni yang kedudukannya sama dengan fisika, kimia, dan matematika. Biologi sebagai ilmu murni sangat beperan dalam pengembangan ilmu terapan. Penemuan konsep biologi dapat diperolah dengan menggunakan metode eksperimen maupun metode observasi. Metode eksperimen melibatkan adanya variabel bergayut (variabel yang dikendalikan ), variabel bebas, maupun variabel kontrol sebagai pembanding. Metode observasi dapat menggunakan variabel bebas maupun tanpa variabel bebas. Seorang biologiwan harus memiliki sikap ilmiah, antara lain bersikap ilmiah dan kritis, memiliki keingintahuan yang tinggi, jujur pada fakta, teliti, berani mengemukakan argumentasi, dan santun serta bersifat rasional. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( waktu : 10 menit ) Ucapan salam dan berdoa. (religius) Apersepsi : Siswa diminta untuk menyebutkan berbagai peristiwa dalam kehidup an sehari-hari yang berkaitan dengan biologi. Contohnya, penyakit flu burung dapat mematikan unggas dan manusia, penyakit AIDS yang menyerang para PSK, adanya hama tanaman dapat merusak tanaman palawija sehingga menyebabkan gagal panen, atau lahirnya bayi kembar siam, dan lain sebagainya. B. Kegiatan Inti ( waktu : 70 menit ) 1. Guru memulai pelajaran dengan menanggapi contoh dari siswa dan mengelompokkannya dalam ruang lingkup biologi, yaitu peristiwa peristiwa di lingkungan sekitar kita yang terkait dengan perilaku makhluk hidup ( hewan, manusia, manusia, tumbuhan, dan mikroba). 2. Guru menjelaskan (menggunakan metode ceramah bervariasi dengan diselingi melontarkan pertanyaan kepada siswa) Ingin tahu tentang metode eksperimen dan metode observasi untuk penemuan konsep biologi.

Kemudian siswa diminta kreatif dan bekerjasama menguraikan kembali dengan kalimatnya, tahap-tahap yang dilakukan untuk menemukan konsep biologi menggunakan kedua metode tersebut. 3. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu sikap yang harus dimiliki oleh seorang biologiwan jujur dan bertanggung jawab serta menjelaskan perbedaan antara variabel bergayut (variabel yang perubahannya akan diteliti), dengan variabel bebas (variabel yang ingin dilihat pengaruhnya), dan variabel kontrol yang merupakan perlakuan sebagai pembanding. C. Kegiatan Akhir ( waktu : 10 menit ) Refleksi 1. Siswa diminta menyimpulkan Ingin tahu ruang lingkup biologi. Guru melengkapi akan kesimpulan yang telah dibuat oleh siswa. 2. Guru menugaskan kepada siswa Mandiri sebagai tugas individu, yaitu mengamati lima bunga mawar yang tumbuh di daerah dataran tinggi dan lima bunga mawar yang tumbuh di dataran rendah. Kemudian siswa diminta menyusun laporan hasil kegiatan berupa laporan ilmiah. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah : Tanya jawab. A. Diskusi Penugasan. V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biologi, Internet dan Lingkungan sekitar sekolah B. Lingkungan sekitar, yaitu berupa tanaman bungan mawar yang hidup didataran tinggi dan mawar di dataran rendah. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (afektif) B. Hasil belajar, berupa Laporan ilmiah dengan menggunakan acuan sebagai berikut. Acuan Penilaian 1. Jujur dalam fakta 2. Argumentasi dalam laporan ilmiah. 3. Bentuk laporan ilmiah Jumlah skor Skor Maksimal 40 30 30 100 Skor yang Diperoleh

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs. H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMA Negeri 3 Palu : Biologi : X/1 : 2 : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) : 1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu. : 1.2. Mendeskripsikan objek, permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, ekosistem, dan bioma). : 1. Mengidentifikasi objek yang dipelajari dalam biologi 2. Mengidentifikasi tingkat organisasi kehidupan yang di pelajari dalam biologi mulai dari tingkat molekuler, seluler, sampai bioma. 3. Mengidentifikasi persoalan / tema pokok yang dikaji dalam biologi, meliputi: molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan objek yang dipelajari dalam biologi. B. Siswa dapat mengategorikan cabang-cabang biologi. C. Siswa dapat menyebutkan peranan biologi di berbagai bidang. II. Materi Ajar Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga ada cabang dari biologi yang khusus mempelajari bidang kajian tertentu, misalnya, botani, zoologi, sitologi, histologi, patologi, genetika, dan taksonomi. Biologi memiliki peranan di berbagai bidang, misalnya dalam bidang kedokteran ditemukan berbagai penyakit dan cara penanggulangannya; dalam bidang pertanian untuk meningkatkan sumberdaya pangan; dalam bidang farmasi dengan di temukannya berbagai obat-obatan. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan pertama, yaitu bunga mawar yang hidup di dataran tinggi dan dataran rendah. Selanjutnya guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 60 menit) 1. Guru merangsang siswa untuk menentukan objek biologi dengan pertanyaan mengenai cabang-cabang ilmu biologi yang umum dikenal siswa,Kreatif misalnya evolusi, botani, atau zoology. Kemudian guru menjelaskan beberapa beberapa cabang biologi yang lain yang belum diketahui siswa. Ingin tahu Sebagian siswa diminta untuk Kreatif menjawab atau mengemukakan Pendapat bahwa biologi memiliki beberapa cabang ilmu yang mempelajari ilmu tertentu. 2. Guru meminta siswa mengelompokkan Kerja keras cabang-cabang biologi berdasarkan a. objek studi; b. tingkat organisasi; c. persoalan / tema pokok; d. objek dan tema; e. objek, tingkat organisasi, dan persoalan. Kerja keras 3. Guru meminta siswa memberikan Ingin tahu gambaran tentang kemajuan bidang kedokteran tidak lepas dari peran serta ilmu biologi. Misalnya, ber jangkitnya penyakit flu burung, cikungunya, polio, atau demam berdara yang sekarang sedang melanda bangsa Indonesia.

4. Guru meminta siswa memberikan gambaran kemajuan bidang pertanian tidak lepas dari peran ilmu biologi. Misalnya ditemukannya bibit unggul, kemajuan teknologi dan alat pertanian, penggunaan pupuk secara tepat, pengolahan lahan, pengairan, serta pemberantasan hama dan penyakit. Kerja keras 5. Guru memberikan gambaran kemajuan dibidang farmasi juga tidak lepas dari peran ilmu biologi. Misalnya ditemukannya antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming, vaksin polio oleh Jonas Salk, atau vaksin cacar sapi oleh Edwar Jenner. Kemudian, guru meminta siswa memberikan contoh yang lain. Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan cabang-cabang dari biologi dan peranan biologi di berbagai bidang, antara lain bidang kedokteran, pertanian, dan farmasi. 2. Guru menjelaskan tentang Tugas Proyek dengan ketentuan: harus dikerjakan selama satu semester (waktu pengerjaan sekitar 2 bulan), siswa diminta bekerja secara berkelompok, siswa diminta untuk menyusun laporan hasil tugas proyek tersebutKerja sama (dapat melihat Lembar Portopolio 1 ). IV. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan : A. Ceramah bervariasi B. Tanya jawab C. Penugasan (tugas proyek) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / Bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biologi dan Internet dan Lingkungan sekitar sekolah B. Lingkungan sekitar, yaitu serbuk gergaji, serbuk batu bata, kacang hijau, pupuk urea, pot, serbuk kapur, gabus, serta tanah humus sebagai sarana untuk mengerjakan tugas proyek. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Hasil belajar berupa 1. Laporan ilmiah dengan menggunakan acuan penilaian pada Sains Biologi 1A, Lembar Portofolio 1 halaman 143 (ranah psikomotor). 2. Ulangan harian (ranah kognitif). Ulangan Harian a. Jelaskan karakteristik dari ilmu biologi ! b. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah ! c. Buatlah suatu rancangan percobaan dengan menggunakan metode eksperimen ! d. Buatlah suatu rancangan penemuan konsep biologi yang menggunakan metode observasi ! e. Sebutkan beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang biologiwan ! f. Bagaimana perbedaan ciri tumbuhan mawar di dataran tinggi dan di dataran rendah ? g. Sebutkan objek yang dipelajari dalam biologi ! h. Sebutkan cabang biologi berdasarkan tema / pokok persoalan ! i. Sebutkan cabang biologi berdasarkan tingkatan organisasi ! j. Jelaskan peranan biologi dibidang pertanian ! Mengetahui, Kepala Sekolah Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs. H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi : SMA Negeri 3 Palu : Biologi : X/1 : 3 : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar : * Mendeskripsikan klasifikasi sebagai dasar pengelompokan makhluk hidup. Indikator : 1. Mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup. 2. Mendeskripsikan tujuan dan manfaat klasifikasi. *) Materi ini merupakan materi pengayaan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang Pengklasifikasian makhluk hidup. Materi ini akan sangat berguna bagi siswa dalam mempelajari bab-bab selanjutnya. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan dasar-dasar yang dapat digunakan untuk klasifikasi. B. Siswa dapat mengurutkan tahap-tahap klasifikasi. C. Siswa dapat menyebutkan tujuan dan manfaat klasifikasi. II. Materi Ajar Klasifikasi merupakan sarana pengelompokan makhluk hidup. Klasifikasi adalah pengelompokan sesuatu berdasarkan aturan tertentu. Dasar pengelompokan tersebut dapat menggunakan persamaan dan perbedaan ciri morfologi, peranan bagi kehidupan manusia, ciri anatomi suatu makhluk hidup, atau ciri biokimia. Tujuan dari klasifikasi adalah mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah dikenali, mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki, melihat hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup, mengurutkan proses evolusi / perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan hubungan kekerabatan dengan golongan lain. Manfaat klasifikasi ada dua, yaitu menyederhanakan objek studi dan agar dapat diketahui hubungan kekerabatan dengan organisme lain. Tahap-tahap klasifikasi ada tiga yaitu : A. Pencandraan, berupa identifikasi / pengamatan ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup. B. Pengelompokan. C. Pemberi nama kelompok, berdasarkan ciri / sifat yang dimiliki atau menurut aturan tertentu. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu : 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat mengabsen siswa terlebih dahulu, kemudian menanyakan tentang tugas proyek yang telah diberikan sebagai sarana memantau pelaksanaan kegiatan tersebut. Guru dapat menanyakan kendala apa yang dihadapi oleh siswa dalam pelaksanaan tugas proyek tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru mengutarakan pertanyaan kepada siswa mengapa harus mempelajari klasifikasi sebelum membahas bab selanjutnya. Guru dapat menjelaskan tujuan dari klasifikasi serta manfaat dari klasifikasi. Ingin tahu 2. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu dan kerja sama tahap-tahap dalam pengklasifikasian makhluk hidup.

3. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas dihalaman 21 dari buku Sains Biologi 1A, Tugas Mandiri. Siswa diminta melakukan Ingin tahu pengamatan ciri-ciri antara ayam dan itik yang dapat diingat oleh siswa, Hewan tersebut biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diberi waktu mengerjakannya sekitar 20 menit. Guru dapat menanyakan kepada siswa dasar pengelompokan tersebut. 4. Guru meminta siswa Kreatif melakukan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan pengelompokan yang lain. B. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit ) Refleksi 1. Guru dapat meminta kepada siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan, yaitu mengamati perbedaan ciri pada ayam dan itik Ingin tahu. 2. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa klasifikasi diperlukan sebagai dasar pengelompokan makhluk hidup, dasar-dasar yang digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup, serta tahap-tahap yang harus dilakukan dalam klasifikasi makhluk hidup. Kreatif IV. Metode pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / Bahan Pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biolog, Internet dan Lingkungan sekitar sekolah B. Lingkungan sekitar, yaitu berupa ayam dan itik yang diamati oleh siswa ( pengalaman siswa yang pernah mengamati ayam dan itik ). VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Penilaian hasil belajar berupa : Penilaian tugas pengisian tabel persamaan dan perbedaan antara ayam dan itik (ranah kognitif dan psikomotor). Sebagai bahan acuan penilaian, dapat digunakan : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh A. Persamaan 1. tulang belakang 10 2. jumlah kaki 10 3. bentuk bulu 10 4. cara berkembang biak 10 5. daun telinga 10 B. Perbedaan 1. bentuk paruh 25 2. bentuk kaki 25 Jumlah skor 100 Mengetahui, Kepala Sekolah Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs. H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMA Negeri 3 Palu : Biologi :X/1 : 4 dan 5 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. : * Mendeskripsikan klasifikasi makhluk hidup sebagai dasar pengelompokan makhluk hidup. : 1. Mendeskripsikan klasifikasi makhluk hoidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membuat kunci determinasi sederhana. B. Siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu. II. Materi Dalam pengelompokan makhluk hidup diperlukan aturan tertentu, yaitu kunci determinasi dengan cara membandingkan sifat / ciri yang satu dengan yang lain. Untuk lebih mudah dapat dilihat pada Sains Biologi 1A cara membuat kunci determi nasi sederhana ( hal. 26 ) Dari kunci determinasi tersebut, siswa dapat mencari tingkatan dalam taksonomi mulai dari tingkat spesies, genus, famili, ordo, kelas, filum/divisio, sampai kingdom. Macam sistem klasifikasi yang pernah dilakukan oleh manusia adalah sbb. A. Sistem klasifikasi alamiah, menggunakan dasar persamaan ciri morfologi yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Tokohnya adalah Aristoteles. Dia mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kotiledon, ada tidaknya mahkota bunga, serta letak bakal buah. Tokoh yang lain adalah Theophrastus dalam bukunya History of Plant . Dia mengelompokkan tumbuhan menjadi empat kelompok, yaitu pohon, semak/perdu, setengah semak, dan herba/terna. Sistem ini memiliki kelebihan sebab orang biasa dapat melakukan pengelompokan. B. Sistem klasifikasi buatan (artifisial), dasa r yang digunakan adalah beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan tempat hidup, daerah penyebarannya. Tokohnya adalah John Ray dalam bukunya Historia Plantarium berhasil mengelompokkan 1.800 jenis tanaman berdasarkan ciri bunga, batang, dan akarnya. Kelebihan dari sistem ini, yaitu semua orang dapat melakukan pengelompokkan makhluk hidup dengan aturan yang mereka buat sendiri. C. Sistem klasifikasi filigenik, dasar dari pengelompokkan yang digunakan adalah hubungan kekerabatan antar takson. Tokohnya adalah Charles Robert Darwin dalam bukunya On the Origin of Spesies by Mean of Natural Selection. D. Sistem Binomial Nomenklature. Ada yang istimewa dari klasifikasi yang di lakukan oleh Carolus Linnaeus, yaitu adanya sistem penamaan dengan sistem binomial nomenklature, yaitu : 1. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa Latin atau yang dilatinkan. 2. Setiap nama spesies terdiri atas dua suku kata, yaitu suku kata pertama menun jukkan genus ditulis dengan huruf awal huruf besar, sedangkan suku kata ke dua menunjukkan spesies yang ditulis dengan huruf awal huruf kecil seperti contoh Oryza sativa. Oryza menunjukkan genus, sedangkan sativa menunjuk kan spesies. 3. Nama varietas atau penemu dapat ditambahkan pada suku kata ketiga, misal nya Oryza sativa glutinosa, glutinosa menunjukkan varietas yaitu padi jenis ketan.

Selain itu ada alternatif sistem klasifikasi, yaitu : A. Sistem 2 kingdom: Plantae dan Animalia; B. Sistem 3 kingdom: Protista, Animalia, dan Plantae; C. Sistem 4 kingdom: Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia; D. Sistem 5 kingdom: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia; E. Sistem 6 kingdom: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. III. Langkah Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke. 4 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat menanyakan kembali kepada siswa tahap-tahap dalam klasifikasi (pencandraan, pengelompokkan, dan pemberian nama kelompok) atau dapat menanyakan tujuan dan manfaat dari klasifikasi. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru menjelaskan tentang kunci determinasi sederhana dengan cara melihat Sains Biologi 1A halaman 26. Guru dapat menjelaskan cara pengisian ciri yang terdapat pada setiap tingkatan. Ingin tahu 2. Guru menggambarkan bagan atau cara membuat kunci determinasi sederhana seperti Tugas Sains Biologi 1A halaman 26 dipapan tulis. Kreatif Guru juga memberikan contoh sampai tingkat kedua saja, kemudian siswa di minta melanjutkan pada tingkatan yang lebih tinggi. Kerja keras 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok ( dengan teman Sebangku ) untuk membuat kunci determinasi sederhana selama sekitar 60 menit pada lembar terpisah atau buku tugas. Kerja sama C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru melihat pekerjaan siswa Ingin tahu dan langsung membetulkan apabila Siswa mengalami kesulitan. 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Ingin tahu kunci determinasi yang telah mereka buat tersebut. Pertemuan Ke. 5 A. Kegiatan Awal (waktu ; 10 mnit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi: Guru mengumumkan hasil pekerjaan siswa tentang kunci determinasi sederhana yang telah mereka kumpulkan pada pertemuan sebelumnya, atau dapat juga menunjukkan kelompok mana yang telah benar membuat kunci deter minasi sederhana dengan benar. B. Kegiatan Inti (waktu ; 70 menit) 1. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu macam sistem klasifikasi Setelah diberi kesempatan membaca materi klasifikasi sekitar 10 menit. 2. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu keistimewaan sistem klasifikasi yang dibuat oleh Carollus Linnaeus. 3. Guru meminta siswa membedakan alternatif sistem klasifikasi, yaitu sistem 2 kingdom, 3 kingdom, sampai 6 kingdom. Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu ; 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu tiga paham sistem klasifikasi 2. Guru meminta siswa meringkas aturan yang digunakan dalam sistem penamaan tata ganda (Binomial Nomenklatur). 3. Guru dapat menjelaskan cara mengerjakan Tugas Portofolio 2, yaitu mengelompokkan makhluk hidup disekitarnya dengan dasar yang ditentukan oleh siswa sendiri (lihat buku Sains Biologi ) IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Ceramah bervariasi dengan diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biologi dan Internet B. Lingkungan sekitar, yaitu berupa hewan / tumbuhan yang hidup dilingkungan sekitar untuk diamati, sebagai dasar membuat kunci determinasi. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah efektif) B. Penilaian hasil belajar berupa : Nilai diperoleh dari membuat kunci determinasi, semakin tinggi tingkltannya semakin besar nilainya,(ranah kognitif). Dapat juga digunakan acuan sbb. Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh Kunci determinasi tingkat 1 10 Kunci determinasi tingkat 2 20 Kunci determinasi tingkat 3 30 Kunci determinasi tingkat 4 40 Jumlah skor 100 1. Penilaian Tugas Portofolio 2 dapat dilihat di halaman 145 buku Sains Biologi 1A, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007 (ranah kognitif dan Psikomotor). 2. Ulangan harian (ranah kognitif). Ulangan Harian a. Sebutkan tahap-tahap dalam pengelompokan makhluk hidup ! b. Dasar apakah yang dapat dijadikan landasan pengelompokan makhluk hidup ? c. Sebutkan tujuan manusia melakukan klasifikasi ! d. Sebutkan manfaat yang diperoleh dari hasil klasifikasi tersebut ! e. Jelaskan tiga sistem klasifikasi yang pernah ada dan siapa tokoh/penganutnya !

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : Biologi : X/1 : 6 dan 7 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. : 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan. : 1. Mendeskripsikan ciri-ciri tubuh virus. 2. Mendeskripsikan replikasi virus

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan virus B. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri tubuh virus. C. Siswa dapat menjabarkan replikasi virus D. Siswa dapat mengontruksi replikasi virus II. Materi Ajar Sejarah penemuan virus dimulai oleh Adolf Meyer pada tahun 1883 (ilmuan dari Jerman) dengan melakukan eksperimen pada tanaman tembakau yang terkena penyakit bintik kuning pada daunnya. Kemudian, eksperimen tersebut diulang oleh Dmitri Ivansowsky pada tahun 1893, dengan mengekstraks daun tembakau dia menyimpulkan bahwa patogen tersebut bukan bakteri karena mampu lolos pada saringan bakteri. Pada tahun 1897 seorang ahli mikrobiologi dari Belanda M. Beijerinch menyimpulkan bahwa patogen tersebut hanya dapat hidup (berkembangbiak) pada makhluk hidup saja. Kemudian pada tahun 1935 seorang ilmuan dari Amerika Serikat Wendell Stanley mencoba mengkristalkan patogen tersebut dan ternyata setelah itu dapat menyebabkan serangan yang sama, kemudian dia memberi nama patogen tersebut dengan istilah virus (dalam bahasa latin berarti racun), yaitu Tobacco mosaic virus (TMV). Ciri-ciri dari virus, antara lain virus bukan makhluk hidup sesungguhnya karena tidak memiliki sitoplasma (cairan seluler); virus bukan sel; untuk hidup, virus memer lukan inang yang berupa sel / jaringan hidup (makhluk hidup); struktur tubuh virus tersusun atas asam nukleat (berupa DNA atau RNA) yang diselubungi oleh protein (disebut kapsid); Virus dapat tidak aktif apabila berada diluar tubuh inangnya yang disebut virion; virus hanya menginfeksi inang secara khusus, yaitu dengan mekanisme lock and key (kunci dan gembok); Virus dapat menyerang bakteri yang disebut sebagai bakteriofag; Virus merupakan makhluk peralihan antara benda (karena dapat dikristalkan) dan makhluk hidup (karena mampu berkembangbiak). Replikasi virus secara umum ada 4 tahapan, yaitu A. Penempelan pada dinding sel / membran sel inang disebut adsopsi B. Penyuntikan materi genetik ke inang disebut penetrasi C. DNA atau RNA virus mengambil alih proses sintesa protein sel inang di sebut replikasi. D. Terbentuknya ratusan virus baru disebut perakitan. Replikasi virus dapat dibedakan menjadi dua daur, yaitu daur litik dan lisogenik.

10

Perbedaan keduanya dapat dilihat pada tabel berikut Daur Litik Daur Lisogenik Tabel pada fage T - 4 Terjadi pada fage lambda Sei inang dikuasai oleh virus Sel inang bergabung dengan virus sehingga akan terbentuk profag Bersifat virulen karena sel inang dapat Bersifat nonvirulen karena sel inang tidak mengalami kematian mengalami kematian Ada 5 tahapan dalam daurnya, yaitu Ada 4 tahapan dalam daurnya, yaitu adsorbsi, penetrasi, replikasi,perakitan, adsorpsi,penetrasi,replikasi(terjadi pengdan lisis gabungan antara inti virus dan inti inang), perakitan (profag) Daur litik tidak dapat berubah kedaur Daur lisogenik dalam keadaan yang sangat lisogenik. genting dpt berubah kedaur litik sehingga dpt menyebabkan kematian. III. Langkah Langkah Pembelajaran Pertemuan ke. 6 A. Kegiatan Awal (waktu ; 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang apa yang diketahui tentang virus. Apabila ada salah satu siswa menyebutkan AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus (HIV), guru dapat memancing siswa yang lain dengan pertanyaan, bagaimanakah orang dapat terkena penya kit AIDS tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu; 70 menit) 1. Guru dapat langsung menanggapi pendapat siswa tersebut dan mengarahkan siswa kerja keras agar dapat menyimpulkan bahwa penyakit AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Dapat pula ditambahkan bahwa orang yang beresiko tertular AIDS adalah orang yang sering berganti pasangan, pengguna narkoba terutama suntikan, transfusi darah, pendonor organ tubuh. Ingin tahu 2. Guru dapat melanjutkan dengan menerangkan Ingin tahu sejarah penemuan virus yang dimulai pada tahun 1883 oleh Adolf Meyer sampai tahun 1935 oleh Wendell Stanley yang berhasil memberikan nama virus TMV pada penemuan tersebut. Kerja keras 3. Guru kemudian meminta siswa menjelaskan Ingin tahu ciri-ciri yang dimiliki oleh virus, antara lain mengapa virus disebut sebagai makhluk peralihan.Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu; 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta dan mengarahkan siswa Ingin tahu untuk menyimpulkan bahwa virus merupakan makhluk peralihan antara benda mati dan makhluk hidup. 2. Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok kerja sama untuk membuat replikasi virus (petunjuknya dapat dilihat di buku Sains Biologi ) Pertemuan ke. 7 A. Kegiatan Awal (waktu; 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru memperlihatkan daur litik dan lisogenik virus, Ingin tahu kemudian memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan pembuka tentang cara virus berkembangbiak. B. Kegiatan Inti (waktu; 70 menit) 1. Guru meminta siswa menunjukkan Ingin tahu ciri-ciri orang yang terkena AIDS. 2. Kemudian guru dapat menjelaskan Ingin tahu tahapan replikasi virus secara umum,yaitu adsorpsi, penetrasi, replikasi, dan perakitan. 3. Guru meminta siswa membuat bagan kerja keras perbedaan antara daur litik dan daur lisogenik.

11

C. Kegiatan Akhir (waktu; 10 menit) Refleksi 1. Guru mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan Ingin tahu replikasi virus. 2. Guru dapat juga menugaskan siswa untuk membuat ringkasan Kreatif berupa perbedaan daur litik dan lisogenik pada buku tugas atau buku catatan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat replikasi virus) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biolog, dan Internet B. Lingkungan sekitar, yaitu dengan memanfaatkan alat dan bahan yang mudah diperoleh / ditemukan. Misalnya, gabus, kertas koran bekas, dan lain sebagainya untuk membuat replika virus. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : Hasil / produk dari replika virus (ranah psikomotor). Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang dinilai Skor Maksimal Skor yang diperoleh 1. Bahan dasar yang diambil 20 dari lingkungan sekitar 2. Model/replika virus dengan 40 deskripsinya 3. Penilaian secara keseluruhan 40 Jumlah skor 100

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : Biologi : X/I : 8 : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk hidup. : 2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan. : 1. Mendeskripsikan klasifikasi virus. 2. Mengelompokkan peran virus dalam kehidupan

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengklasifikasikan virus. B. Siswa dapat menyebutkan peran virus dalam kehidupan C. Siswa dapat memperkirakan peranan virus di berbagai bidang. II. Materi Ajar Virus berdasarkan asam nukleat penyusun tubuhnya dikelompokkan menjadi dua yaitu virus DNA dan virus RNA. Virus DNA dapat berupa Adenoviridae, Herpesviri dae, Hepadnaviridae, Papovaviridae, Parvoviridae, Poxviridae, Virus RNA dapat berupa Picornaviridae, Caliciviridae, Togaviridae, Flaviridae, Coronaviridae, Rhabdoviridae, Paramyxoviridae, Reoviridae, Retroviridae, Orthomyxoviridae,Bunyaviridae Arenaviridae. Manfaat yang dapat diperoleh dari virus, antara lain untuk membuat interferon dari virus melalui rekayasa genetika; untuk membuat vaksin, yaitu mikroorganisme yang dilemahkan / dimatikan sehingga sifat patogennya hilang, tetapi sifat antigenitasnya masih tetap ada; untuk membuat peta kromosom. Virus ada yang bersifat meruigikan sebab dapat menyebabkan penyakit pada manusia, antara lain penyebab penyakit cacar, penyekit poliomyelitis, penyakit influ enza, penyakit campak, penyakit rabies, penyakit flu burung, paramyxovirus, penyebab penyakit gondong, dan penyakit AIDS. Selain itu, virus juga dapat menimbulkan penyakit pada hewan, misalnya penyebab rabies pada anjing dan monyet, penyakit tetelo pada ayam, penyakit kuku dan mulut pada ternak (terutama sapi, kuda, dan kambing), dan penyakit cacar pada sapi. Virus dapat juga menyerang pada tumbuhan Misalnya, menyerang tanaman tembakau, kentang, dan tomat; menyerang pada pembuluh tapis tanaman jeruk; menyebabkan tanaman padi kerdil. III. Langkah Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu; 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat menanyakan kembali kepada siswa secara lisan tentang perbedaan daur litik dan lisogenik, dapat pula menyuruh beberapa siswa yang di tunjuk untuk menjawab ciri-ciri daur litik dan daur lisogenik. B. Kegiatan Inti (waktu; 60 menit) 1. Guru dapat meminta siswa Ingin tahu dan kreatif membuat klasifikasi virus sederhana berdasar kan asam nukleat, yaitu virus DNA dan virus RNA. 2. Guru dapat pula menambahkan pengetahuan siswa dengan menjelaskan virus onkogen (kanker),yaitu Ingin tahu virus kanker dapat menyerang dengan cepat karena memilki keistimewaan dalam perkembangbiakannya. 3. Kemudian, guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu dan kerja sama peranan virus bagi ke hidupan sehari-hari. 4. Guru dapat menanyakan kepada siswa Ingin tahu apakah orang yang makan daging ayam dapat terserang flu burung ? Bagaimanakah cara mencegah agar tidak terserang flu burung ?

13

5. Guru memberi tugas siswa untuk mencari informasi Ingin tahu tentang peran virus di berbagai bidang, misalnya kesehatan, makanan, industri, pertanian, dan lain sebagainya dari segala macam sumber, misalnya majalah, internet, buku bacaan lain, koran atau narasumber (dokter, ahli medis). Dapat dilihat pada Tugas Portofolio 3 buku Sains Biologi 1A. 6. Guru meminta siswa mengelompokkan Ingin tahu peran virus dalam Kehidupan sehari-hari, yaitu virus yang bermanfaat dan virus yang merugikan. C. Kegiatan Akhir (waktu; 20 menit) Refleksi 1. Guru mengarahkan siswa agar dapat menyimpulkan Ingin tahu bahwa berdasarkan asam nukleat penyusunnya, virus dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu virus DNA dan virus RNA. 2. Guru memberikan tugas kepada siswa Ingin tahu dan jujur berupa kuis dengan memasangkan peranan virus yang merugikan pada manusia, hewan, dan tumbuhan sbb : Nama Virus 1. FMD (Foot and Mouth Disease) 2. Paramyxovirus 3. Morbili virus 4. Cowpox virus 5. Beans Yellow Mosaic virus 6. Virus tungro 7. CVPD (Citrens Vien Phloem Degeneration) 8. H5N1 9. NCD (New Castle Disease) 10. Virus Rabies IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan D. Kuis V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / bahan pembelajaran : A. Buku Sains Biologi dan Lingkungan sekitar sekolah B. Sumber lain, misalnya internet, majalah, koran sebagai sumber untuk membuat portofolio. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Penilaian portofolio (ranah kognitif dan psikomotor) 2. Penilaian kuis (ranah kognitif) dengan ketentuan, setiap jawaban yang betul diberi nilai 1 sehingga apabila jawaban betul semua nilainya 10. Penyakit yang Ditimbulkan a. Campak b. Penyakit pada buncis c. Penyakit gondong d. Penyakit pada pembuluh tapis e. Tetelo f. Penyakit mulut dan kuku g. Penyakit kerdil pada tanaman h. Cacar sapi i. Rabies j. Flu burung Menyerang pada I. Manusia II. Hewan III. Tumbuhan

14

Kunci Jawaban : Nama Virus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penyakit yang Ditimbulkan F C A H B G D J E I

Menyerang pada II I I II III III III I II II dan III

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : Biologi : X/1 : 9 dan 10 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. : 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. : 1. Mendeskripsikan perbedaan ciri sel eukariotik dan sel prokariotik. 2. Mendeskripsikan perbedaan ciri tubuh Archaebacteria dan Eubacteria 3. Mendeskripsikan cara hidup bakteri. 4. Mendeskripsikan klasifikasi bakteri. 5. Mendeskripsikan peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik. B. Siswa dapat membedakan ciri tubuh Archaebacteria dan Eubacteria. C. Siswa dapat menjelaskan cara hidup bakteri D. Siswa dapat mengklasifikasikan bakteri E. Siswa dapat melaksanakan observasi ke tempat yang memanfaatkan bakteri F. Siswa dapat mengamati berbagai bentuk bakteri yang terdapat pada makanan atau buah yang busuk. G. Siswa dapat membuat nata de coco II. Materi Ajar Perbedaan antara sel eukariotik dan sel prokariotik, antara lain A. Sel eukariotik : sel yang sudah memiliki membran inti sehingga organel-organel nya sudah jelas karena masing-masing sudah memiliki membran. Sel eukariotik merupakan penyusun jaringan makhluk hidup tingkat tinggi, mulai dari jarigan --- organ --- sistem organ. B. Sel prokariotik : sel yang belum memiliki membran inti sehingga bahan inti tersebar dalam sitoplasma. Ribosom berukuran kecil, selain itu memiliki mesosom yang merupakan lipatan dari membran plasma. Sel prokariotik bersifat uniseluler, tetapi dapat membentuk koloni. Bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu Eubakteria yang merupakan kelompok bakteri sesungguhnya dan Archaebacteria, yaitu kelompok bakteri yang belum memiliki bentuk tubuh yang jelas. Struktur tubuh bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu struktur yang selalu ada dan struktur tambahan. Struktur yang selalu ada pada tubuh bakteri adalah asam nukleat (asam inti), sitoplasma, membran plasma, dinding sel, dan ribosom. Adapun struktur tambahan yang hanya dimiliki oleh beberapa bakteri saja, misal : 1. flagel terdapat pada Salmonella tyhosa; 2. membran fotosintesis terdapat pada Bakteriopurpurin; 3. pilus pada Escherichia coli; 4. lapisan lendir dan kapsul pada Stapylococcus pneumaticus; 5. endospora pada genus Clostridium dan Bacillus. Bentuk bakteri secara umum ada tiga yaitu : 1. Batang (basil), macamnya monobasil, diplobasil, streptobasil; 2. Kokus (bola), macamnya monokokus, diplokokus, streptokokus, stapilokokus (berbentuk seperti buah anggur), sarkina (berbentuk kubus); 3. Koma, misalnya Vibrio cholerae; 4. Spiral, misalnya Spirochaeta pallidum,

16

Perkembangbiakan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain zat makanan yang tersedia, zal hasil ekskresi yang tertimbun dalam media dan predator bakteri. Rekombinasi bakteri merupakan cara penggabungan materi genetik pada bakteri yang satu dengan yang lain. Ada tiga macam cara rekombinasi bakte ri, yaitu transformasi, transduksi, dan konjugasi. Adapun pengelompokkan bakteri berdasarkan : A. Cara memperoleh nutrisi, dibedakan menjadi autotrof (dapat melakukan fotosinte sis) dan heterotrof (tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga tergantung pada makhluk hidup lain). Heterotrof dibedakan menjadi saprofit (hidup dengan cara menguraikan bahan organik yang sudah ada menjadi senyawa organik yang dibutuhkan) dan parasit (mengambil bahan organik dari inangnya secara langsung). B. Kebutuhan oksigen dibedakan menjadi dua, yaitu aerob (perlu oksigen untuk hidupnya) dan anaerob (tidak memerlukan oksigen bebas untuk hidupnya). C. Proses evolusi, dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Spirochaeta, Bakteri Gram positif, Proteobacteria, dan Chyanophyta. III. Langkah Langkah Pembelajaran Pertemuan ke. 9 A. Kegiatan Awal (waktu : 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru menanyakan Tugas Portofolio 3 yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengingatkan pada siswa apa peranan virus bagi kehidupan manusia, misalnya virus yang menyerang pada hewan, manusia, dan tumbuhan. B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit) 1. Guru dapat memulai dari menjelaskan Kreatif dan ingin tahu nata de coco yang biasa dikonsumsi oleh manusia merupakan jasa dari bakteri. Dengan memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinum dan limbah air kelapa, jadila nata de coco yang enak rasa nya. 2. Guru kemudian meminta siswa menjelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik. Guru melanjutkan menerangkan struktur tubuh yang selalu ada pada Eubacteria (asam nukleat, ribosom, membran plasma, dan dinding sel bakteri). Kreatif 3. Selanjutnya, siswa diminta mengelompokkan bakteri yang bentuk tubuh batang (basil), kokus (bola), dan spiral (seperti huruf S, koma) Ingin tahu 4. Guru menjelaskan sebenarnya bakteri dapat membelah setiap 5 menit sekali dari 1 menjadi 2, tetapi mengapa dunia tidak dipengaruhi oleh bakteri ? Guru dapat memancing siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikan waktu siswa untuk berpikir. Setelah itu guru dapat menjelaskan sebab bakteri tidak memenuhi dunia karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bakteri, yaitu zat makanan, zat hasil metabolisme yang tertimbun dalam media, serta adanya pemangsa / predator bakteri. Kreatif 5. Selanjutnya guru meminta siswa menjelaskan perkembangbiakan bakteri yang merupakan penggabungan materi genetik bakteri (asam nukleat) setelah siswa membaca materi tentang hal tersebut. Kerja keras C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa membuat ringkasan tentang struktur tubuh bakteri yang selalu ada dan struktur tambahan yang hanya dimiliki oleh bakteri tertentu. 2. Guru juga mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulkan bahwa bentuktubuh bakteri ada tiga, yaitu basil, kokus, dan spiral. 3. Guru menjelaskan tentang Tugas Portofolio 4, yaitu observasi ke tempat pem buatan nata de coco (di buku Sains Biologi 1A, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007 halaman 68). Selain itu, guru meminta siswa untuk menyiapkan Unjuk Kerja halaman 70 untuk kegiatan pertemuan yang akan datang.

17

Pertemuan ke. 10 A. Kegiatan Awal (waktu : 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa yang telah menyelesaikan Tugas Portofolio 4, dan menentukan batas akhir pengumpulan. Guru dapat juga memoti vasi siswa yang belum melaksanakan observasi untuk segera melaksaakannya karena batas waktu pengumpulan sudah dekat. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit) 1. Guru mengajak siswa kelaboratorium untuk melakukan pengamatan berbagai bentuk bakteri yang terdapat pada makanan / buah yang busuk (halaman 70). Peralatan disiapkan terlebih dahulu oleh laboran, waktu sekitar 45 menit. Apa bila waktu yang diperlukan tidak memungkinkan dpt dilakukan diluar jampel. Kerja keras 2. Setelah satu jam pelajaran selesai, Guru dapat langsung melanjutkan dengan meminta siswa mengklasifikasikan bakteri berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu : Kreatif a. Spirochaeta Merupakan bakteri Gram negatif yang memiliki lapisan lemak tambahan di luar dinding selnya, dan akan berwarna merah mudah jika diberikan pewarnaan Gram, contoh Treponema pallidum. b. Bakteri Gram positif Struktur dinding selnya terdiri atas peptidoglikan tanpa lipopolisakarida,apa bila diberikan pewarnaan gram akan berwarna ungu, contoh Clostridium botulinum. c. Proteobacteria Merupakan kelompok bakteri gram negatif dengan bentuk yang beraneka (basil, kokus, spiral), contoh Neisseria gonorhoe. d. Chyanophyta (ganggang hijau biru) Chyanophyta termasuk organisme prokariotik, mikroskopis dengan pigmen dominan fikobilin (merupakan gabungan antara fikoeritrin dan fikosantin). Contoh Gloeocapsa (mampu mengikat nitrogen bebas), Spirullina maxima (sebagai protein sel tunggal), Anabaena cycadae (bersimbiosis dengan Cyca srumphii, dapat mengikat nitrogen bebas), Anabaena azollae (bersimbiosis dengan Azzollae pinnata, dapat mengikat Nitrogen). Reproduksi secara umum dengan membelah diri, yang berbentuk filamen (benang), berkembangbiak dengan fragmentasi, dapat juga menggunakan heterosistae pada Anabaena. 3. Guru meminta siswa mendiskusikan peranan bakteri bagi kehidupan, yaitu bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan. Kerja sama 4. Guru dapat menerangkan cara membuat Yoghurt (susu fermentasi) yang biasa ditemukan d supermarket, swalayan, atau toko-toko disekitar rumah.Ingin tahu 5. Guru menambahkan keterangan pada siswa sebagai pengeyaan, yaitu tentang penyakit antraks yang dikhawatirkan oleh Amerika Serikat sebagai senjata biologi (senjata pamungkas) Irak. Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan peranan bakteri bagi kehidupan 2. Apabila dilakukan pengamatan berbagai bentuk bakteri dilaboratorium, siswa diminta membuat dan mengumpulkan gambar hasil pengamatan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Praktikum B. Diskusi C. Tanya Jawab

18

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber / bahan pembelajaran : A. Buku Sains Biologi dan internet B. Lingkungan sekitar berupa kentang yang busuk, air kelapa yang busuk, nasi yang busuk, dan susu busuk sebagai bahan pengamatan berbagai bentuk bakteri. C. Laboratorium yang meliputi peralatan untuk pengamatan, yaitu mikroskop dan perlengkapannya, methylen blue, pipet, alkohol, pembakar spirtus, tissue/kapas. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Hasil belajar siswa meliputi : 1. Gambar hasil pengamatan berbagai bentuk bakteri (ranah psikomotor). 2. Hasil Tugas Portofolio 4 (membuat nata de coco) (ranah psikomotor) Sebagai acuan penilaian, dapat digunakan : Aspek yang Dinilai 1. Informasi tentang cara pembuatan bibit nata de coco. 2. Informasi tentang kegiatan pembuatan bibit. 3. Informasi tentang kegiatan pembuatan nata de coco 4. Informasi tentang keberhasilan / produk nata de coco Jumlah skor Skor Maksimal 30 10 10 50 100 Skor yang Diperoleh

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : Biologi : X/1 : 11 (sebelas) : 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. : 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. : 1. Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebacteria 2. Mendeskripsikan Archaebacteria berdasarkan tempat hidupnya.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan ciri dan bentuk Archaebacteria B. Mengategorikan Archaebacteria berdasarkan tempat hidupnya II. Materi Ajar Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler, tidak memiliki peptidoglikan, lebih mirip organisme eukariotik karena transkripsi dan translasi genetiknya mirip. Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral, tidak beraturan), ada yang bersel satu,filamen, dan koloni. Archaebacteria bereproduksi dengan cara membelah diri,membentuktunas atau fragmentasi. Berdasarkan cara hidupnya, Archaebacteria dibedakan menjadi Methanogen, Ekstrem Halofil, dan Thermoasidofil. A. Kelompok Methanogen memiliki kemampuan menggunakan hidrogen untuk mereduksi CO2 menjadi gas metana (CH4). Hidup di lingkungan anaerob, dasar rawa, tempat penampungan limbah, dan pada saluran pencernaan hewan (misalnya pada sapi ).Contohnya, Methanopyrus, Methanobrevibacter ruminatium,Methanococcus B. Kelompok Ekstrem Halofil mampu hidup di lingkungan dengan salinitas tinggi, menggunakan garam untuk membentuk ATP.Contohnya,Halobacterium halobium, Halobacteroides holobius. C. Kelompok Thermoasidofil mampu hidup dilingkungan dengan suhu tinggi, misalnya di kawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudera. Sebagian besar bersifat anaerob dan menggunakan sulfur sebagai akseptor hidrogen untuk respirasinya. Contohnya, Sulfolobis acidorcaldarius. III. Langkah Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal ( waktu : 10 menit ) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat menanyakan tentang Tugas Portofolio 4 yang belum di kumpulkan. Guru dapat mengulas balik dan menanyakan kepada siswa tentang peranan bakteri bagi kehidupan secara bergantian. B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit) 1. Guru dapat memulai dengan menjelaskan tentang Archaebacteria yang memiliki ciri khusus, kemudian meminta siswa membagi Archaebacteria berdasarkan tempat hidupnya, yaitu Methanogen, Ekstrem Halopil, dan Thermoasidofil. Kreatif 2. Setelah satu jam pelajaran selesai (pergantian jam), guru meminta siswa untuk menyediakan kertas (buku tugas) untuk menjawab pertanyaan sebagai ulangan harian, waktu sekitar 40 menit. Jujur C. Kegiatan Akhir (waktu: 5 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa merangkum ciri-ciri Archaebacteria dan mengumpulkan lembar ulangan harian (buku tugas) 2. Guru dapat menjelaskan unjuk kerja untuk pertemuan berikutnya, yaitu tentang air menua yang berguna untuk pengamatan Protozoa.

20

IV.

Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya Jawab C. Ulangan harian Sumber/Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran yang digunakan antara lain : A. Buku Sains Biologi dan Internet B. Lingkungan sekitar yang merupakan tempat hidup dari bakteri, misalnya pada lambung sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Penilaian. Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Hasil belajar berupa penilaian: ulangan harian (ranah kognitif).

V.

VI.

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip.195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 12 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.3. Menjelaskan ciri-ciri umum filum dari Kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan perbedaan ciri Kingdom Protista dengan kingdom lainnya. 2. Mendeskripsikan filum Protozoa 3. Mendeskripsikan peran anggota Protozoa bagi kehidupan I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat membedakan ciri kelas kingdom protista dengan kingdom lainnya B. Siswa dapat mengategorikan anggota Protozoa C. Siswa dapat mengamati Protozoa yang terdapat pada air menua D. Siswa dapat menyebutkan peranan Protozoa dalam kehidupan II. Materi Ajar Protista memiliki beberapa ciri umum, yaitu termasuk organisme eukariotik, uniseluler atau multiseluler, belum memiliki diferensiasi jaringan. Ernes Haeckel (1886) menempatkan Euglena dalam kelompok Protista karena memiliki ciri antara hewan dan tumbuhan. Protozoa merupakan protista uniseluler, memiliki kemiripan dengan hewan. Berdasarkan alat geraknya Protozoa dibedakan menjadi : A. Rhizopoda = sarcodina. Rhizopoda bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), yaitu penjuluran sitoplasma sehingga dapat bergerak. Contohnya, Amoeba proteus, Entamoeba histolitica (menyebabkan penyakit amebiasis), Entamoeba dysentriae (menyebabkan penyakit disentri), Entamoeba gingivalis (merusak gigi), Foraminifera (digunakan sebagai indikator adanya sumber minyak bumi), Radiolaria (sebagai bahan penggosok). B. Mastigophora = Flagellata. Mastigophora bergerak dengan bulu cambuk (flagel). Ada dua kelompok berdasarkan cara hidupnya, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata. Fitoflagelata hidup secara autotrof, contohnya Volvox globator. Zooflagelata hidup secara heterotrpf, contohnya Trypanosoma cruzi (menyebabkan penyakit chagas), Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense (menyebabkan penyakit tidur), Trypanosoma brucei (menyebabkan penyakit nagano), Lieshmania donovani (menyebabkan penyakit kalaazar). C. Ciliata = Infusoria. Ciliata bergerak dengan menggunakan bulu getar (cilia). Contohnya Paramaecium caudatum (binatang sandal), Balantidium coli (menyebabkan keracunan pada manusia), Stentor (berbentuk seperti terompet), Vorticela (berbentuk seperti lonceng), Didinium (sebagai predator). D. Sporozoa. Sporozoa tidak memiliki alat gerak, bersifat parasit dan menghasilkan spora/endospora dalam daur hidupnya. Contohnya, Plasmodium vivax (menyebabkan malaria tertiana dengan masa sporulasi 48 jam), Plasmodium falcifarum (menyebabkan malaria tropika dengan masa sporulasi tidak tentu), III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 5 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi: Guru dapat menanyakan kepada siswa yang telah menyiapkan air menua untuk pengamatan Protozoa yang hidup pada air menua tersebut. Selanjutnya guru menanyakan apa yang diketahui siswa tentang kegunaan air menua bagi Protozoa..

22

B. Kegiatan Inti (waktu: 75 menit ) 1. Guru mengajak siswa ke laboratorium untuk menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh laboran, berupa mikroskop dan perlengkapannya. Peralatan ter sebut digunakan untuk mengamati Protozoa pada air menua. Ingin tahu 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa selama 45 menit untuk melakukan pengamatan dan menggambar hasil pengamatan dalam buku tugas.Kerja keras 3. Setelah waktu habis (sekitar 45 menit) masih ada sisa waktu sekitar 30 menit. Guru meminta siswa menjelaskan ciri-ciri Protista yang termasuk organisme eukariotik uniseluler/multiseluler dari hasil pengamatan. Kreatif 4. Guru meminta siswa membuat ringkasan seperti tabel pembagian kelas Protozoa (Protista mirip hewan) berikut. Kreatif Rhizopoda Mastigophora Ciliata Sporozoa (Sarcodina) (Flagellate) (Infusoria) 1. Memiliki alat gerak 1. Memiliki alat 1. Memiliki alat 1. Tidak memili berupa pseudopodia gerak berupa gerak berupa ki alat gerak, (kaki semu) bulu cambuk cilia ( bulu tetapi memili 2 Cara hidup ada yang (flagel) getar ) ki spora bebas dan ada yang 2. Cara hidup 2. Hidup bebas dalam daur parasit secara autotrof atau parasit. hidupnya. 3. Habitat : di air (fitoflagelata) 3. Habitat di air 2. Hidupsebagai tawar, air laut. dan heterotrof tawar parasit. Contoh : Amoeba (zoofflagelata) 4. Contoh : 3. Habitat: 4. proteus. 3. Habitat : di air Paramaeciu Dalam tubuh tawar dan air m caudatum inang (hewan laut. dan manusia) 4. Contoh: Vol4. Contoh : vox globator, Plasmodium Tripanosoma sp. sp. Pembagian tersebut berdasarkan alat gerak yang terdapat pada masingmasing kelas. 5. Guru dapat pula menjelaskan reproduksi yang unik dari Paramaecium caudatum secara konjugasi dengan menggunakan bagan (OHP atau Carta) agar lebih jelas dan menghemat waktu. Selain itu, juga dapat dijelaskan daur hidup Plasmodium secara seksual dan aseksual melalui pengamatan bagan (OHP, Carta). C. Kegiatan Akhir ( waktu : 10 menit ) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan bahwa Protozoa di bedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Mastigophora, Cilliata, dan Sporozoa. 2. Guru dapat meminta siswa untuk memperkirakan hasil pengamatan Protozoa pada air menua tersebut dan memasukkannya dalam kelas yang tepat. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Praktikum B. Ceramah bervariasi C. Penugasan V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran : A. Buku Paket Biologi, buku lain yang relevan dan Internet B. Laboratorium C. Lingkungan sekitar, yaitu air sungai yang digunakan sebagai bahan membuat air menua. No

23

VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasail belajar berupa : Hasil pengamatan: Unjuk kerja (ranah psikomotor). Acuan penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut : Aspek yang Dinilai 1. Persiapan air menua 2. Saat pengamatan 3. Hasil pengamatan Jumlah skor Skor Maksimal 20 30 50 100 Skor yang Diperoleh

Catatan : Hasil pengamatan termasuk memperkirakan golongan kelas Protozoa. Mengetahui, Kepala Sekolah Palu, Nopember 2010 Penyusun,

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 13 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri-ciri Algae 2. Mendeskripsikan peran anggota Algae bagi kehidupan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengategorikan anggota Algae B. Siswa dapat mengklasifikasikan macam Algae berdasarkan ciri yang dimiliki. C. Siswa dapat menyebutkan peranan Algae bagi kehidupan. II. Materi Ajar Algae merupakan protista mirip tumbuhan, sebagai eukariotik uniseluler atau multiseluler. Mampu melakukan fotosintesis sehingga disebut sebagai organisme autotrof. Berdasarkan dominasi pigmennya, Algae dikelompokkan menjadi sebagai barikut: A. Chlorophyta. Pigmen dominan Chlorophyta adalah klorofil, reproduksi secara vegetatifnya dengan fragmentasi, sedangkan secara generatif dengan konjugasi. Contohnya, Chlorella (sebagai PST = Protein Sel Tunggal), Spirogyra (terkenal sebagai ganggang dengan klorofil berbentuk pita spiral), Ulva dan Chara (merupakan Algae berbentuk lembaran). B. Phaeophyta. Pigmen dominan Phaeophyta berupa fukosantin (coklat atau pirang) dan merupakan kelompok Algae penghasil asam alginat. Reproduksi secara vegetatif dengan membentu zoospora, sedangkan secara generatif dengan reseptakulum. Contohnya, Fucus veniculosus, Turbinaria, Sargassum, dan Turbinaria. Asam alginat dimanfaatkan untuk membuat es krim, salep, krim habis bercukur. C. Chrysophyta. Pigmen dominan Chrysophyta berupa karoten (kuning), reproduksi aseksual dengan membelah diri, sedangkan secara seksual dengan isogami. Contohnya, Navicula yang lebih dikenal sebagai ganggang kersik (Diatome) karena apabila mati akan membentuk tanah kersik yang dapat dimanfaatkan untuk membuat bahan peledak, saringan. Diatomae memiliki tubuh yang berbentuk tutup disebut epiteka dan mangkuk yang disebut hipoteka. D. Rhodophyta. Pigmen dominannya berupa fikoeritrin. Reproduksi secara generatif dengan melakukan peleburan antara sel telur dan sel spermatium. Contohnya, Euchema spinosum, Gracillaria, Gellidium yang banyak dimanfaatkan untuk membuat agar-agar, E. Euglenophyta. Pigmen dominan Euglenophyta berupa kloroplas, memiliki stigma (bintik mata merah), hidup sebagai saprofit melalui absorbsi zat-zat tertentu dari material organik yang larut dalam air melalui selaput permukaan tubuhnya. Selain itu Euglonophyta dapat melakukan fotosintesis (bersifat autotrof). Memiliki alat gerak berupa flagel, reproduksi dengan membelah secara longitudinal. Contoh Euglena viridis. F. Pyrophyta. Pigmen dominan Pyrophyta berupa xantofil dan karoten sehingga berwarna cokelat kekuningan. Memiliki flagel sebagai alat geraknya. Bersifat autotrof, lebih dikenal sebagai ganggang api karena warna yang dimilikinya. Reproduksi dengan membelah diri atau pembelahan biner. Contoh, Ceratium.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 30 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) 25

Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa tentang peranan Protozoa bagi kehidupan dengan kuis. Misalnya, siswa diminta memasangkan peranan dan jenis Protozoa dengan benar sebagai berikut : Kreatif, jujur Protozoa 1. Trypanosoma vivax 2. Trypanosoma cruzi 3. Trypanosoma gambiense 4. Trypanosoma brucei 5. Trypanosoma foetus 6. Trypanosoma evansi 7. Trypanosoma equiperdum 8. Entamoeba gingivalis 9. Balantidium coli 10. Leishmania donovani Penyakit yang Ditimbulkan a. Nagano b. Penyakit tidur c. Penyakit durin d. Keguguran pada kambing e. Penyakit pada domba f. Keracunan g. Penyakit surra h. Penyakit chagas i. Penyakit kalaazar j. Kerusakan gigi

B. Kegiatan Inti (waktu : 45 menit ) 1. Guru dapat langsung melihat pekerjaan siswa dalam menjawab kuis yang telah diberikan. Selanjutnya kuis dikumpulkan dan langsung dapat dilanjutkan tentang penjelasan Algae dan kehidupannya. Ingin tahu 2. Guru meminta siswa membuat tabel perbedaan antara kelompok Algae dengan menggunakan OHP, atau bagan yang ditulis dikertas (Carta) yang telah di persiapkan dirumah. Kerja keras 3. Guru meminta siswa menjelaskan peranan dari masing-masing kelas Algae bagi kehidupan manusia. Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu : 15 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan pembagian kelas Algae berdasarkan pigmen yang dimilikinya (pigmen dominan), disertai ciri tiap kelas, contoh, serta peranannya. 2. Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok untuk mengawetkan Algae yang dapat ditemukan di lingkungan perairan baik air tawar maupun air laut. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Ceramah bervariasi B. Tanya jawab C. Kuis D. Penugasan (membuat awetan Algae) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A. Buku Paket Biologi buku, lain yang relevan dan internet B. Laboratorium Alam (sungai atau laut) yang merupakan habitat dari Algae

26

VI. Penilaian Penilaian dapat diperoleh dari : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa : 1. Kuis yang telah dijawab (ranah kognitif), dengan kunci : Protozoa Penyakit 1 E 2 H 3 B 4 A 5 D 6 G 7 C 8 J 9 F 10 I Setiap angka yang benar, nilainya 10 poin sehingga apabila betul 10 nomor, nilainya (skornya) 100. 2. Tugas kelompok tentang pengawetan Algae (produk) (ranah psikomotor), untuk acuan penilaian dapat menggunakan : Aspek yang dinilai 1. Macam Algae yang di awetkan 2. Cara pengawetan yang benar 3. Kemasan pengawetan 4. Deskripsi Algae pada kemasan awetan Jumlah skor Skor Maksimal 20 20 40 20 100 Skor yang Diperoleh

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Penyusun,

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 14 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.3. Menyajikan ciri-ciri filum dalami Kingdom Protista dan peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri-ciri jamur lendir atau Myxomycophyt 2. Mendeskripsikan peran anggota Myxomycophyta bagi. kehidupan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengategorikan anggota Myxomycota B. Siswa dapat menyebutkan peran Myxomycota C. Siswa dapat membuat kartu deskripsi tentang Protozoa, Algae, dan Myxomycota sebagai sarana kuis II. Materi Ajar Myxomycophyta (jamur lendir) merupakan kelompok Protista yang mirip jamur. Eukariotik, heterotrof, multiseluler, dan multinukleus. Daur hidupnya ada dua fase, yaitu tahap makan tahap reproduksi. Myzomycophyta dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu Acrasiamycota, Myxomycota, Oomycota. Secara umum Myxomycophyta berperan sebagai dekomposer (pengurai) dalam ekosistem. Adapun peranan Mixomycophyta, yang lebih spesifik antara lain Phytophthora faberi, menyebabkan penyakit pada bekas sadapan karet; Phytophthora infestans, menyerang tanaman kentang; Phytophthora nicotinae, menyerang tanaman tembakau; Plasmopora viticola, menyerang pada tanaman anggur; Phytium debarianum, menyebabkan penyakit lapuk berbulu atau rebah semai karena menyerang bibit tanaman yang akan disemaikan; Saprolegina, disebut jamur air, berfungsi sebagai dekomposer di perairan, dapat menyerang hewan air yang luka. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru menggambarkan bagaimana kulit dapat merasakan cairan yang kenyal (lendir) saat kita menyentu makanan yang sudah membusuk. Guru meminta pendapat siswa tentang apa yang dirasakan kulit saat menyentuh batuan yang mulai lapuk. B. Kegiatan Inti (waktu : 60 menit ) 1. Guru dapat mengawali dengan menceritakan ikan yang hidup di akuarium atau di alam bebas apabila mengalami luka karena tergores atau tergesek oleh batubatuan, sehingga tubuhnya luka, dapat terserang jamur air jenis Saprolegina. Ciri serangan Saprolegina, yaitu luka ditubuh ikan akan kelihatan seperti ditempeli serabut putih seperti kapas. Ingin tahu 2. Guru meminta siswa membaca materi tentang Myxomycophyta selama 10 menit, kemudian siswa diminta menjelaskan pembagian kelompok Myxomycophyta, yaitu : Kreatif a. Acrasiamycota b. Myxomycota c. Oomycota 3. Guru meminta siswa mendiskusikan hal yang akan terjadi apabila jamur lendir terdapat pada roti tawar yang ditetesi air dan disimpan selama dua hari. Siswa diminta mengamati jamur yang terdapat pada roti tersebut. Guru memotivasi siswa untuk membuktikan pendapat yang telah dikemukan sebelumnya. Kerja sama

28

4. Selanjutnya guru meminta siswa memberikan contoh peranan dari masingmasing kelompok Myxomycophyta bagi kehidupan. Kreatif 5. Guru menugaskan kepada siswa secara berkelompok, yaitu dua siswa (teman sebangku) untuk mengerjakan Tugas Portofolio 5, yaitu membuat kartu deskripsi Protista dengan ketentuan yang ada dibuku. Kerja sama C. Kegiatan Akhir (waktu : 15 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan dasar pengelompokan Myximycophyta. Selain itu, siswa diminta merangkum ciri-ciri dan peran anggota Mixomycophyta. 2. Guru meminta siswa untuk membawa tempe yang dibungkus daun dan belum sampai busuk untuk pengamatan pada pertemuan yang akan datang. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Paket Biologi, buku lain yang relevan dan internet B. Lingkungan sekitar, yaitu melalui internet, majalah, koran yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat portofolio. VI. Penilaian Penilaian dapat diperoleh dari : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa : 1. Produk dari portofolio (ranah psikomotor) 2. Ulangan harian (ranah kognitif) Ulangan Harian a. Sebutkan pembagian Protozoa berdasarkan alat geraknya ! b. Sebutkan lima peranan Protista yang menguntungkan bagi manusia ! c. Sebutkan lima peranan Protista yang merugikan bagi manusia ! d. Jelaskan pembagian Algae berdasarkan pigmen dominannya ! e. Apa fungsi asam Alginate ? f. Apa fungsi tanah diatome ? g. Sebutkan Algae yang dimanfaatkan untuk membuat agar-agar ! h. Sebutkan ciri dari daur hidup Myxomycophyta ! i. Apa peranan Saprolegina bagi kehidupan manusia ? j. Sebutkan tiga peranan Myxomycophyta yang merugikan bagi kehidupan !

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember Penyusun,

2010

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 15 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur bertdasar kan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri-ciri Kingdom Fungi yang membedakan dengan Kingdom lainnya. 2. Mendeskripsikan ciri khusus dari kelas Zygomycota. 3. Memberikan contoh anggota Zygomycota serta peranannya bagi kehidupan manusia. 4. Melakukan pengamatan terhadap ciri tubuh Rhizopus (jamur tempe). I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan ciri khas dari Kingdom Fungi (jamur) B. Siswa dapat menjelaskan ciri khas dari kelas Zygomycota C. Siswa dapat mengamati ciri tubuh dan spora yang terdapat pada jamur tempe (Rhizopus) D. Siswa dapat mengidentifikasi peranan Zygomycota bagi kehidupan manusia. II. Materi Ajar Jamur termasuk organisme eukariotik bersel satu atau banyak, memiliki dinding sel dari zat kitin, tidak berklorofil. Hidup sebagai saprofit dengan menguraikan bahan organik / sampah dan bangkai, ada yang bersifat sebagai parasit dan menyebabkan penyakit yang disebut mikosis. Tubuh jamur tersusun atas benang-benang (disebut hifa), kumpulan hifa akan membentuk miselium. Jamur yang hidup parasit memiliki haustoria, yaitu hifa yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari jaringan inang yang ditumpanginya. Reproduksi secara aseksual terjadi apabila air dan makanan di lingkungan melimpah dengan membentuk konidiospora, sporangium, dan klamidospora. Adapun reproduksi secara seksual terjadi apabila kondisi kurang menguntungkan atau kekurangan air dengan membentuk askospora, basidiospora, dan zigospora. Kelas Zygomycota yang terkenal adalah Rhizopus oryzae (jamur tempe), ciri yang dimiliki adalah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagai saprofit dan secara anaerob, ada pula yang hidup parasit. Reproduksi aseksual dengan membentu sporangiospora, sedangkan reproduksi seksual dengan membentuk zigospora yang merupakan hasil peleburan dua hifa yang berbeda (hifa positif dan hifa negatif). Contoh lain kelas Zygomycota, Mucor mucedo (hidup pada kotoran hewan), Rhizopus nigricans (menghasilkan asam fumarat untuk pemasak buah-buahan), Rhyzopus nodusus (menghasilkan asam laktat). III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat menanyakan Tugas Portofolio 5 yang telah diberikan pada pertemuan kemarin dan menentukan batas akhir pengumpulan tugas tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru membawa siswa kelaboratorium untuk melakukan pengamatan terhadap ciri dan spora yang terdapat pada tempe yang dibungkus daun. Peralatan telah disiapkan oleh laboran, yaitu mikroskop dan perlengkapannya. Waktu pengamatan sekitar 45 menit. Ingin tahu

30

2. Guru meminta siswa untuk menggambar hasil pengamatan spora Rhyzopus oryzae tersebut pada buku tugas dan dikumpulkan. Kreatif 3. Kemudian guru meminta siswa menjelaskan tentang ciri-ciri jamur secara umum setelah membaca materi tentang Kingdom Fungi. Ingin tahu Kemudian dilanjutkan dengan menerangkan kelas Zygomycota, meliputi ciri khusus, contoh, dan peranannya bagi kehidupan. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri umum dari Kingdom Fungi, ciri khas, dan peranan Zygomycota IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Praktikum C. Penugasan V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Paket Biologi, buku lain yang relevan dan internet B. Lingkungan sekitar, berupa jamur tempe sebagai bahan untuk pengamatan Rhyzopus. VI. Penilaian Penilaian dapat diperoleh dari : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa : Hasil pengamatan jamur tempe (ranah psikomotor), dapat menggunakan acuan sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Persiapan jamur Rhyzopus 20 pada tempe 2. Saat pengamatan 40 3. Hasil pengamatan 40 Jumlah skor 100

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Penyusun,

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 16 dan 17 Alokasi Waktu: 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur bertdasar kan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri khusus dari kelas Ascomycota. 2. Memberikan contoh anggota kelas Ascomycota dan peranannya bagi kehidupan. 3. Melakukan eksperimen untuk mengetahui respons jamur terhadap perlakuan tertentu. 4. Mendeskripsikan ciri khusus kelas Basidiomycota. 5. Memberikan contoh anggota kelas Basidiomycota dan peranannya bagi kehidupan. 6. Melakukan pengamatan struktur tubuh jamur serta spora yang dihasilkan dari jamur merang (jamur Basidiomycota yang lain). I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan ciri khas kelas Ascomycota B. Siswa dapat mengidentifikasi peranan Ascomycota bagi kehidupan. C. Siswa dapat melakukan eksperimen tentang pengaruh perlakuan tertentu terhadap jamur Ascomycota D. Siswa dapat menyebutkan ciri khas Basidiomycota. E. Siswa dapat mengidentifikasi peranan Basidiomycota bagi kehidupan. F. Siswa dapat mengamati struktur tubuh jamur dan spora yang dihasilkan dari jamur payung (jamur Basidiomycota yang lain). G. Siswa dapat melaksanakan observasi ke tempat/lokasi budidaya Basidiomycota. II. Materi Ajar Ascomycota merupakan jamur yang mengalami reproduksi seksual dengan membentuk askospora, secara aseksual dengan membentuk konidiospora. Contoh dari Ascomycota yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain Saccharomyces cerevisiae, Neurospora crassa (jamur oncom), Penicillium chrysogenum, Penicillium notatum, Penicillium camemberi, Penicillium crequoforti, Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Aspergillus wentii, Aspergillus falvus, dan Aspergillus fumigatus. Basidiomycota biasanya tumbuh dimusim penghujan, memiliki tubuh buah (basidiokarp) yang menghasilkan spora disebut basidiospora. Basidiomycota memiliki hifa bersekat, hidup saprofit, dan parasit. Jamur tersebut juga memiliki dua macam miselium, yaitu miselium primer dan miselium sekunder. Basidiomycota mempunyai beberapa peran menguntungkan dan merugikan. Salah satu bentuk peran yang menguntungkan adalah dapat dimakan misalnya pada Volvariella volvaceae (jamur karat) menyerang pada tanaman rumput, padi, jagung, gandum dan tanaman dikotil. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke- 16 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religious) Apersepsi : Guru dapat menanyakan persiapan siswa untuk praktikum hari ini, yaitu menanyakan peralatan yang harus disiapkan, dengan tema pengamatan pada jamur Ascomycota dan Basidiomycota.

32

B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru melihat persiapan siswa dalam pelaksanaan pengamatan jamur Ascomycota dan Basidiomycota. Kemudian guru meminta siswa melakukan kegiatan. Kerja keras 2. Guru mengamati dan menilai aktivitas siswa saat kegiatan/pengamatan berlangsung Kreatif (ranah psikomotor). C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru mengingatkan pada siswa bahwa waktu tinggal 10 menit dan meminta siswa agar segera membuat laporan serta meminta siswa untuk membersihkan perangkat percobaannya. 2. Guru menjelaskan cara membuat laporan, serta memberikan batas pengumpulan tugas tersebut. Pertemuan Ke- 17 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru menanyakan kepada siswa tentang hasil tugas kegiatan sebelumnya. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit) 1. Guru meminta siswa menggambarkan proses pembuatan tapai dari singkong. Ternyata proses pembuatan tapai tersebut memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae (khamir) yang termasuk dalam kelas Ascomycota. Kerja keras 2. Kemudian, guru meminta siswa menjelaskan kelas Ascomycota, ciri khasnya, ciri tiap anggota dari Ascomycota, serta peranannya bagi kehidupan setelah membaca uraian materi. Kreatif 3. Guru kemudian menyelingi dengan menanyakan bagaimana bentuk dari jamur payung ? Kemudian siswa diminta memasukkan jamur tersebut kedalam golongan (kelas) jamur tertentu. Ingin tahu 4. Guru melanjutkan dengan meminta siswa menjelaskan ciri khas yang dimiliki Basidiomycota, ciri tiap anggota, serta peranannya bagi kehidupan. Kreatif C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara jamur Ascomycota dan Basidiomycota dalam hal sistem reproduksi serta pembentukan spora seksualnya. Ciri Tubuh Ascomycota Basidiomycota Tempat pembentukan Askoskarp Basidiokarp spora seksual Jumlah spora yang di 8 buah askospora 4 buah basidiospora hasilkan Cara pembentukan spora seksual 2. Guru meminta siswa menyimpulkan peranan jamur Ascomycota dan Basidiomycota bagi kehidupan. 3. Guru menjelaskan pada siswa tentang tugas melakukan kunjungan dalam melaksanakan tugas observasi ke lokasi yang membudidayakan jamur. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Praktikum C. Penugasan D. Observasi / kunjungan

33

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Paket Biologi, buku lain yang relevan dan internet B. Lingkungan sekitar, berupa jamur merang yang dapat dan mudah dijumpai (atau jamur Basidiomycota yang lain) dan fermipan yang lebih dikenal sebagai jamur roti (untuk membuat roti). C. Laboratorium alam berupa lokasi observasi, yaitu tempat budidaya jamur. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa pada saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa : 1. Tugas portofolio (ranah kognitif dan psikomotor). 2. Hasil kunjungan berupa laporan (ranah psikomotor) 3. Laporan unjuk kerja (ranah psikomotor)

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Nopember Penyusun,

2010

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/1 Pertemuan Ke- : 18 Alokasi Waktu: 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 2 Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur bertdasar kan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri khusus dari kelas Deuteromycota, contoh, serta peranannya bagi kehidupan. 2. Mendeskripsikan Mikoriza dan kehidupannya. 3. Mendeskripsikan Lichenes dan kehidupannya. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menyebutkan ciri khas kelas Deuteromycota B. Siswa dapat mengidentifikasi peranan Deuteromycota bagi kehidupan. C. Siswa dapat menjelaskan Mikoriza dan kehidupannya. D. Siswa dapat menjelaskan Lichenes dan kehidupannya. II. Materi Ajar Deuteromycota memiliki ciri hifa bersekat, reproduksi seksualnya belum diketahui, sedangkan reproduksi aseksualnya dengan pembentukan konidiospora. Hidup parasit pada tubuh manusia, misalnya Epidermophyton floocosum, Cladosporium, Curvularia yang menyebabkan penyakit kurap ( penyakit kaki atlit ). Mikoriza merupakan simbiosis antara jamur dengan akar pohon, misalnya pohon pinus dan belinjo. Jamur yang dapat melakukan simbiosis ini dari kelompok Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Macam Mikoriza ada dua, yaitu Ektomikoriza dan Endomikoriza. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru dapat menanyakan kembali pada siswa tentang jamur merang yang berbentuk seperti payung, atau jamur kuping yang banyak ditemukan di batang kayu yang lapuk dimusim penghujan. Kemudian, guru membimbing siswa untuk membedakan jenis jamur dengan limut kerak. B. Kegiatan Inti (waktu : 60 menit ) 1. Guru dapat mengawali dengan menerangkan bahwa lumut kerak sering menjengkelkan dan merusak pemandangan. Misalnya, lumut tersebut ditemukan di batang pohon kayu, tembok, genting, bahkan di peninggalan sejarah seperti candi. Lumut kerak ternyata dapat merusakkan candi karena menghasilkan fermen yang berfungsi melapukkan batu-batuan. Apabila lumut kerak hidup di batu-batuan lama kelamaan batu tersebut akan hancur. Ingin tahu 2. Guru meminta siswa membaca materi Deuteromycota selanjutnya siswa diminta menjelaskan dengan kalimatnya sendiri secara ringkas mengenai Deuteromycota dengan ciri khususnya, yaitu reproduksi seksualnya belum diketahui dan reproduksi aseksual dengan pembentukan konidiospora. Siswa juga diminta membuat tabel tentang anggota-anggota dari Deuteromycota serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kreatif 3. Guru meminta siswa menjelaskan tentang Mikoriza dan macamnya serta keuntungan dari simbiosis tersebut. Guru dapat melengkapi penjelasan simbiosis yang terjadi pada lumut kerak, contoh, serta peranannya bagi kehidupan. Kerja keras

35

C. Kegiatan Akhir (waktu : 20 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri, anggota, serta peranan Deuteromycota bagi kehidupan. Kreatif 2. Guru juga meminta siswa menyimpulkan keuntungan dari adanya Mikoriza serta liken dan peranannya. Ingin tahu 3. Pada akhir pertemuan, yaitu sekitar 15 menit sebelum pertemuan di akhiri, guru memberikan kuis kepada siswa. Siswa langsung menjawab pada buku tugas. Soal dapat ditulis di OHP, atau papan tulis yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Jujur IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Penugasan C. Kuis sebagai ulangan harian V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Laboratorium alam berupa pengamatan liken di batu-batuan, tembok, batang kayu, genting. C. Lingkungan sekitar, berupa penyakit panu atau kurap yang sering ditemukan pada kulit manusia. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa pada saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Hasil belajar berupa : kuis (ranah kognitif). Kuis 1. Nama ilmiah dari jamur merang adalah (Volvariella volvaceae) 2. Jamur yang digunakan untuk membuat tempe adalah ...(Rhizopus oryzae) 3. Aspergillus oryzae berguna untuk membuat (sake/arak jepang) 4. Jamur yang menghasilkan aflatoksin, yaitu (Aspergillus flavus) 5. Nama lain dari jamur oncom adalah (Neurospora crassa) 6. Konidium pada jamur Penicillium berwarna ..(kehijauan) 7. Penyakit otomikosis disebabkan oleh serangan jamur . (Aspergillus niger) 8. Jamur Penicillium yang dimanfaatkan untuk membuat keju dari spesies .. (Penicillium camemberti dan Penicillium requoforti) 9. Pada aktomikoriza hifa jamur menembus sampai (epidermis) 10. Liken penghasil asam usnin, yaitu (Usnea dasipoga)

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 36

Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan. Indikator : 1. Mendeskripsikan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem. 2. Mengaitkan konsep keanekaragaman hayati dengan mengelompokkan makhluk hidup. 3. Mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keanekaragaman hayati. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menguraikan konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem. B. Siswa dapat menghubungkan konsep keanekaragaman hayati dengan klasifikasi. C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keanekaragaman hayati. II. Materi Ajar Keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan keseluruhan variasi makhluk hidup yang mencakup kesatuan ekologi di tempat hidupnya. Keanekaragaman hayati di tingkat genetik terjadi karena adanya variasi susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies sehingga ciri dan sifat antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda. Sebagai contoh, bunga bugenvil memiliki warna yang berbeda, daun dalam satu pohon memiliki bentuk dan ukuran yang tidak sama. Contoh yang lain adalah pada warna bunga mawar. Bunga mawar ada yang berwarna merah, kuning, atau merah muda. Begitu juga dengan aneka warna pada bulu burung, ada yang berwarna biru hijau, oranye-biru, atau kuning-biru. Secara genetik makhluk hidup dalam satu spesies dapat dianggap sama, tetapi karena pengaruh lingkungan yang berbeda akan memunculkan fenotipe yang berlainan. Hal ini terjadi karena fenotipe merupakan resultan dari faktor genetik dan lingkungan. Atau, dapat dikatakan bahwa fenotipe dapat terjadi karena suatu individu secara alamiah akan melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap lingkungan hidupnya sehingga akan memunculkan variasi dalam spesies tersebut. Selain itu, munculnya variasi dapat dibuat melalui proses mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan menggunakan mutagen tertentu. Keanekaragaman hayati tingkat jenis akan tampak pada variasi bentuk, penampakan, serta frekuensi antar spesies yang satu dengan spesies yang lain. Sebagai contoh itik, ayam, dan angsa memiliki persamaan, yaitu buluhnya kedap air sehingga meskipun berada dalam air tubuhnya tidak akan basah. Namun, ketiganya memiliki ciri khas yang membedakan antara ayam, itik, dan angsa. Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) akan membentuk ekosistem dengan beradaptasi sehingga membentuk fenotipe yang khas. Hal ini dapat juga merupakan ciri khas dari ekosistem yang dibentuknya, misalnya tumbuhan bakau merupakan ciri khas dari ekosistem hutan mangrove. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan manusia. Misalnya, berdasarkan fungsinya organisme-organisme berikut tergolong sebagai bahan pangan: padi, kambing, sagu; sebagai bahan bangunan: bambu, kayu jati, mahoni; sebagai bahan pangan: Saccharomyces cerevisiae. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam jenis nama mangga. Kemudian, siswa diminta menggambarkan rasa dan bentuk masing-masing mangga tersebut.

B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit )

37

C.

1. Guru menyebutkan bahwa bunga bugenvil ada yang berwarna merah, putih, ungu, dan kuning. Ingin tahu Kemudian, guru meminta siswa memberikan contoh lain yang identik dengan contoh tersebut. Misalnya, macam bentuk dan warna dari bunga Adenium sp. (kamboja jepang). 2. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem berdasarkan buku referensi. Kemudian, siswa diminta mendiskusikan keanekaragaman hayati yang disebutkan pada kegiatan sebelumnya termasuk keanekaragaman gen, jenis, atau ekosistem. 3. Guru meminta siswa untuk mencari lima jenis pohon yang berbeda,Ingin tahu kemudian siswa diminta mengambil daun yang telah dewasa pada pohon tersebut masing-masing 10 lembar. Siswa diminta mengukur panjang dan lebar daun tersebut untuk diambil nilai reratanya. Selanjutnya, siswa diminta menjelaskan penyebab panjang dan lebar daun tersebut dapat berbeda-beda dikaitkan dengan keanekaragaman gen dan jenis (lihat unjuk kerja, hal. 6). 4. Guru meminta siswa berkereasi Kreatif dengan membuat awetan bunga. Kemudian, siswa diminta membuat deskripsi dan identitas tentang bunga tersebut. Kegiatan Akhir (waktu : 20 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu pengertian keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan Ingin tahu laporan hasil kegiatan.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat awetan bunga) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar berupa daun (misalnya, akasia, jambu, rambutan). C. Laboratorium (bahan kimia berupa asam asetat glasial 1% formalin 4%, dan alkohol 70%). VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Pengukuran daun (ranah psikomotor) 2. Produk = hasil pengawetan bunga (ranah psikomotor dan kognitif). Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Pengklasifikasian 30 bunga yang tepat 2. Proses pengawetan 20 yang benar 3. Hasil pengawetan / 50 produk Jumlah skor 100 Mengetahui Kepala Sekolah Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy, M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 38

Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 2 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.2. Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam. Indikator : 1. Menyebutkan macam-macam keanekaragaman hayati Indonesia dan usaha pelestarian serta pemanfaatannya. 2. Menunjukkan keunikan biodiversitas Indonesia berdasar kan persebarannya. 3. Menginventarisasi tumbuhan dan hewan khas di Indonesia yang memiliki nilai tertentu. 4. Mengidentifikasi kegiatan manusia dalam usaha pelestarian alam. 5. Membuat kebun taman dapur atau tanaman obat keluarga (toga). 6. Menyusun karya tulis ilmiah disertai dengan gambar tentang organisme khas daerahnya. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam keanekaragaman hayati Indonesia. B. Siswa dapat mendeskripsikan keunikan biodiversitas keanekaragaman hayati Indonesia. C. Siswa dapat mengelompokkan tumbuhan dan hewan khas di Indonesia berdasar kan persebarannya. D. Siswa dapat mendeskripsikan usaha pelestarian keanekaragaman hayati serta pemanfaatan sumber daya alam. E. Siswa dapat membuat toga di kebun sekolah. F. Siswa dapat membuat karya tulis atau karya ilmiah populer tentang keanekaragaman hayati di Indonesia. II. Materi Ajar Indonesia terletak antara dua wilayah biogeografi dunia, yaitu Oriental (Asia) dan Australia. Hal ini sangat mempengaruhi biodiversitas hayati di Indonesia. Kawasan barat Indonesia hewannya mirip dengan kawasan Oriental, misalnya tapir, badak bercula dua, dan orang utan. Kawasan barat Indonesia tersebut meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Adapun hewan dikawasan timur di Indonesia memiliki kemiripan dengan kawasan Australia, misalnya kasuari, burung cendrawasih, burung nuri, dan kanguru pohon. Kawasan timur Indonesia tersebut meliputi Pulau Sulawesi, Irian, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara. Keunikan lain dari letak Indonesia yang berada di antara dua wilayah biogeografi dunia adalah adanya hewan endemik pada suatu daerah tertentu, misalnya anoa di Sulawesi dan bekantan di Kalimantan Tengah. Keanekaragaman hayati di Indonesia banyak dimanfaatkan oleh manusia, antara lain sebagai bahan bangunan, penyaring udara (paru-paru kota), pelindung terhadap lahan yang rusak, alat transportasi, penyeimbangan lingkungan, agen daur materi, dan untuk membuat aneka bahan makanan. Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia di lakukan dengan dua cara, yaitu secara in situ dan ex situ. Secara in situ berarti pelestarian sumber daya alam hayati berlangsung di habitat asalnya. Adapun secara ex situ berarti pelestarian sumber daya alam hayati berlangsung di luar habitat aslinya, misalnya kebun raya, kebun botani, kebun plasma nutfah, taman nasional, suaka margasatwa, dan kebun binatang.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (relegius)

39

Apersepsi : Guru meminta siswa menyebutkan lima hewan langka yang terdapat di Indonesia beserta lingkungan tempat tinggalnya. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mempersiapkan peta biogeografi dunia, Ingin tahu kemudian siswa diminta menunjukkan bahwa Indonesia terletak diantara daerah Oriental dan daerah Australia. 2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan dan tumbuhan Ingin tahu yang terdapat dikawasan barat dan kawasan timur Indonesia serta hewan dan tumbuhan yang hanya dapat ditemukan di Indonesia (hewan endemik). 3. Guru dapat meminta siswa agar mencari informasi Ingin tahu tentang alasan bunga melati di tetapkan sebagai puspa bangsa di kaitkan dengan tempat pertumbuhannya di wilayah Indonesia. (Catatan: salah satu alasan bunga melati ditetapkan sebagai puspa bangsa karena tanaman ini dapat tumbuh di seluruh wilayah Indonesia). 4. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang usaha pelestarian sumber daya alam hayati di Indonesia secara in situ dan ex situ. 5. Guru meminta siswa untuk membuat deskripsi Kerja keras tentang hewan langka. (lihat tugas, hal. 11). 6. Guru menugaskan kepada siswa agar Kerja sama membentuk kelompok kecil, yang masing-masing kelompok terdiri atas empat orang siswa. Setiap kelompok diwajibkan membuat toga (tanaman obat keluarga). C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu kelompok hewan yang termasuk hewan kawasan barat Indonesia, kawasan timur Indonesia, dan hewan endemik Indonesia. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan Ingin tahu hasil Portopolio 1.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (Portofolio 1) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biolog, yang relevan lainnya. B. Lingkungan sekitar berupa tanaman obat keluarga C. Majalah, ensiklopedia, atau internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Portofolio 1 (ranah psikomotor) 2. Ulangan harian (kognitif).

Ulangan Harian a. Berikan dua contoh keanekaragaman hayati tingkat genetik ! 40

b. Sebutkan dua hewan khas kawasan timur Indonesia ! c. Sebutkan dua manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia ! d. Jelaskan perbedaan pelestarian secara in situ dan ex situ !

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

41

Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 3 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Indikator : 1. Menguraikan ciri-ciri umum Kingdom Plantae. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan sebagai dasar klasifikasi. 3. Menguraikan ciri - ciri tumbuhan Bryophyta dan Pterydophyta. 4. Menjelaskan cara hidup dan habitat tumbuhan lumut dan paku-pakuan. 5. Menyebutkan peran tumbuhan lumut dan paku-pakuan Dalam kehidupan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan ciri umum Kingdom Plantae. B. Siswa dapat menyebutkan dasar-dasar klasifikasi Kingdom Plantae C. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan Bryophyta dan Pterydophyta. D. Siswa dapat mendeskripsikan metagenesis tumbuhan lumut dan paku-pakuan. E. Siswa dapat mengidentifikasi peranan tumbuhan lumut dan paku-pakuan dalam kehidupan. II. Materi Ajar Bryophyta (lumut) merupakan tumbuhan yang memiliki daun dan akar (rizoid) yang berfungsi untuk melekat dan menyerap zat hara. Lumut hidup di habitat yang lembab, dapat juga sebagai epifit. Alat kelamin jantan lumut disebut anteridium dan alat kelamin betinanya disebut arkegonium. Lumut berkembangbiak dengan spora. Tumbuhan lumut yang sering anda lihat merupakan fase gametofit sehingga pada tumbuhan lumut tidak terlihat sporanya. Manfaat lumut bermacam-macam, antara lain Marchantia polymorpha sebagai obat hepatitis, Sphagnum sp. sebagai pengganti kapas, dan sebagai vegetasi perintis. Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sempurna. Tumbuhan yang tergolong Pteridophyta memiliki ciri khas, yaitu tumbuhan mudanya menggulung dan berkembang biak dengan spora. Tumbuhan paku merupakan fase sporofit sehingga dapat ditemukan spora pada tumbuhan paku tersebut. Berdasarkan sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu isospora, heterospors, dan paku peralihan. Isospora (homospora) hanya memiliki satu macam spora, misalnya pada lycopodium cernuum. Heterospora memiliki dua macam spora, yaitu mikrospora (sel kelamin jantan) dan makrospora (sel kelamin betina), misalnya pada Sellaginela wildenowii. Adapun tumbuhan yang termasuk dalam paku peralihan memiliki spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi berbeda fungsi. Spora itu adalah spora jantan dan spora betina, misalnya spora pada Equisetum debile. Manfaat tumbuhan paku antara lain untuk tanaman hias seperti paku sarang burung, Platycerum bifurcatum (tanduk rusa); untuk sayuran misalnya Azolla pinnata.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru meminta siswa menyebutkan lima macam ciri yang membedakan tumbuhan dengan hewan. 42

B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri lumut, antara lain bentuk morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya, dan cara reproduksinya 2. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri paku-pakuan, antara lain bentuk morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya, dan cara reproduksinya. 3. Siswa diminta membedakan Ingin tahu dan Kreatif ciri-ciri lumut dengan pakupakuan dengan membuat tabel. 4. Guru meminta siswa menunjukkan Ingin tahu proses metagenesis pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan. 5. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu manfaat dari tumbuhan lumut dan paku-pakuan. 6. Secara berkelompok,Kreatif dan kerja sama siswa diminta membuat herbarium tumbuhan paku (lihat tugas, hal. 30 ). C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dan paku-pakuan. 2. Guru meminta siswa Jujur mengerjakan kuis.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat herbarium) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi dan yang relevan lainnya B. Lingkungan sekitar berupa tumbuhan lumut dan paku-pakuan C. Majalah, ensiklopedia, atau internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Kuis isian singkat (ranah kognitif) 2. Produk herbarium (ranah psikomotorik).

Kuis: (Pasangkanlah) Soal 1. Tumbuhan lumut

Jawaban a. isospora

Kunci 1c 43

2. Anteridium 3. Tumbuhan paku 4. Marsilea crenata 5. Daun untuk fotosintesis 6. Arkegonium 7. Lycopodium cernuum 8. Kromosom tumbuhan lumut 9. Equisetum debile 10. Kromosom tumbuhan paku

b. heterospora c. gametofit d. 2n e. spermatozoa f. sel telur g. n h. tropofit i. paku peralihan j. sporofit

2e 3j 4b 5h 6f 7a 8g 9i 10 - d

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris,S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 44

Pertemuan Ke- : 4 dan 5 Alokasi Waktu: 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Indikator : 1. Menjelaskan ciri-ciri umum yang membedakan Kormophyta berspora dengan Kormophyta berbiji. 2. Membandingkan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae dengan Angiospermae 3. Mendeskripsikan tumbuhan yang tergolong dalam dikotil dan monokotil. 4. Menyebutkan peran tumbuhan yang termasuk Spermatophyta dalam kehidupan. I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menjelaskan ciri umum Kormophyta berbiji. B. Siswa dapat menyebutkan dasar-dasar klasifikasi Spermatophyta. C. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae D. Siswa dapat mengelompokkan tumbuhan Angiospermae yang termasuk golongan dikotil dan monokotil. E. Siswa dapat mengidentifikasi peranan tumbuhan yang termasuk Spermatophyta dalam kehidupan

II. Materi Ajar Kormophyta berbiji adalah golongan Spermatophyta yang memiliki akar, batang dan daun sejati; berkembang biak secara generatif dengan menghasilkan biji. Spermatophyta dibedakan menjadi dua, yaitu Gymnospermae (berbiji terbuka) dan Angiospermae (berbiji tertutup). Gymnospermae disebut sebagai tumbuhan yang memiliki biji terbuka karena bijinya tidak dilindungi oleh endosperm. Batangnya bertipe monopodial, artinya memiliki cabang yang muda dibedakan dari batang utamanya. Batang dan akar Gymnospermae dapat tumbuh membesar karena memiliki kambium. Alat perkembangbiakan terkumpul dalam suatu strobilus yang terpisa antara jantan dan betina. Gimnospermae meliputi Cycas rumphii (pakis haji), Ginkgo biloba, Pinus mercusii, dan Gnetum gnemon (belinjo). Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup. Bijinya tertutup oleh endosperma, batangnya ada yang bercabang dan ada yang tidak. Bunga merupakan alat kelamin untuk bereproduksi. Berdasarkan jenis alat kelaminnya, Angiospermae dibedakan menjadi bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci. Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, Angiospermae dibedakan menjadi bunga sempurna (serbuk sari saja atau putik saja yang terdapat dalam satu bunga). Berdasarkan kelengkapan pendukung bunga, Angiospermae dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Angiospermae dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu dikotil dan monokotil.

Organ Tumbuhan Biji Akar

Dikotil

Monokotil

Memiliki dua daun lembaga Memiliki satu daun lembaga Akar tunggang, ujung akar Akar serabut, ujung akar 45

Batang

Daun Bunga

dilindungi oleh kaliptra Batang bercabang-cabang, pengangkutan tipe kolateral terbuka dan bikolateral, memiliki kambium sehingga batang dapat tumbuh membesar Tulang daun menyirip dan menjari Bunga memiliki bagian bunga berkelipatan 2, 4, dan 5

dilindungi oleh koleoriza Batang tidak bercabang, tipe pengangkutan kolateral tertutup, tidak memiliki kambium sehingga batang tidak tumbuh membesar Tulang daun melengkung dan sejajar Bunga dengan bagian bunga 3 atau kelipatan 3

Tumbuhan yang termasuk dikotil dibedakan menjadi dua golongan, yaitu Apetalae dan Dialypetalae. Apetalae adalah kelompok yang tidak memiliki kelopak bunga, antara lain Quercus suber (penghasil kayu gabus), Artocarpus integra (nangka), Amaranthus spinosum (bayam). Adapun Dialypetalae adalah kelompok yang memiliki kelopak bunga, antara lain Cananga odorata (bunga kenanga), Rosa domestica (bunga mawar), Mimosa pudica (putri malu), Caesalpinia pulcherima (bunga merak), Carica papaya (papaya), Ceiba pentandra (kapuk randu), Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu), Cucurbita moschata (waluh). Yang termasuk dalam monokotil, antara lain Allium sativum (bawang putih), Cyperus rotundus (rumput teki), Andropongon nardus (sereh), Musa paradisiaca (pisang), Orchidaceae (suku anggrek), Anthurium crystallinum (kuping gajah), Pandanus tectorius (pandan untuk membuat tikar) III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke - 4 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru meminta siswa menyebutkan tiga macam tumbuhan di lingkungan sekolah yang termasuk golongan Spermatophyta. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka, antara lain bentuk morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya, erta cara reproduksinya. 2. Guru meminta siswa mengumpulkan Ingin tahu tumbuhan di sekitar lingkungan sekolah yang termasuk Gymnospermae. Kemudian, siswa diminta untuk mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae dan menuliskannya dalam buku kerja. 3. Apabila memungkinkan, siswa diminta berkreasi Kreatif dengan menggunakan strobilus dari tanaman pinus atau cemara yang ada di lingkungan sekitar. 4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan Ingin tahu manfaat beberapa tanaman yang tergolong Gymnospermae. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu ciri-ciri tumbuhan yang termasuk Gymnospermae. 2. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu manfaat beberapa tanaman yang tergolong Gymnospermae.

Pertemuan Ke - 5 A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru meminta siswa menyebutkan tiga macam tumbuhan di lingkungan sekolah yang termasuk golongan Angiospermae. 46

B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa memberikan Ingin tahu contoh tumbuhan dikotil dan monokotil yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 2. Guru meminta siswa mengidentifikasi Ingin tahu perbedaan antara tanaman padi dan jagung secara diskusi. Kemudian siswa diminta menuliskan perbedaan kedua tanaman tersebut dalam bentuk tabel. 3. Apabila memungkinkan, siswa diminta berkreasi Kreatif dengan menggunakan strobilus dari tanaman pinus atau cemara yang ada di lingkungan sekitar. 4. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu sepuluh macam tumbuhan Spermatophyta yang dapat dimanfaatkan bagi manusia. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu hal yang membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil. 2. Guru meminta siswa Jujur mengerjakan soal ulangan harian. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar berupa tumbuhan strobilus dari pohon pinus atau cemara. C. Laboratorium alam berupa tumbuhan pinus, belinjo, padi, dan kacang tanah. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Ulangan harian (ranah kognitif) 2. Produk dari strobilus (ranah psikomotorik).

Kuis: (Pasangkanlah) Soal 1. Amaranthus 2. Orchidaceae 3. Solanum tuberosum 4. Gramineae

Jawaban a. kentang b. sirih c. rumput-rumputan d. jeruk

Kunci 1h 2e 3a 4c 47

5. Piper betle 6. Gnetum gnemon 7. Ceiba petandra 8. Citrus nobilis 9. Ipomea batatas 10. Musa paradisiaca

e. anggrek f. kapuk randu g. pisang h. bayam i. ubi j. belinjo

5b 6j 7f 8d 9i 10 - g

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 6 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. 48

Kompetensi Dasar Indikator

: 3.4. : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan. Membandingkan ciri-ciri anatomi dan morfologi Poripera dengan Coelenterata. Membandingkan cara hidup Porifera dengan Coelenterata. Membandingkan cara reproduksi Porifera dengan Coelenterata Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas pada filum Porifera dan Coelenterata Mengidentifikasi peran Porifera dan Coelenterata bagi kehidupan. Membandingkan fase polip dan medusa Menjelaskan metagenesis pada Aurelia aurita dan Obelia sp.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi Porifera dan Coelenterata. B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup Porifera dan Coelenterata. C. Siswa dapat mendeskripsikan cara reproduksi Porifera dan Coelenterata. D. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi dalam takson kelas pada filum Porifera dan Coelenterata. E. Siswa dapat mengidentifikasi peran Porifera dan Coelenterata bagi kehidupan. F. Siswa dapat membandingkan fase polip dan medusa pada Coelenterata. G. Siswa dapat menjelaskan metegenesis pada Coelenterata (Aurelia aurita dan Obelia sp.). II. Materi Ajar Berdasarkan adanya tulang, Kingdom Animalia dibedakan menjadi dua golongan, yaitu invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata (memiliki tulang belakang). Porifera termasuk hewan invertebrata, disebut juga hewan berpori karena tubuhnya tersusun atas lubang-lubang yang disebut ostia. Tubuh berbentuk semacam vas yang hidup melekat pada suatu substrat. Tubuh tersusun atas dua lapis (diploblastik), yaitu lapisan luar (tersusun atas lapisan pinakosit yang berbentuk pipih berfungsi sebagai lapisan kulit) dan lapisan dalam (tersusun atas sel koanosit). Sel koanosit tersebut memiliki bentuk seperti leher dan berfungsi untuk mencerna makanan. Di antara lapisan luar dan lapisan dalam terdapat sel amebosit yang berfungsi mengedarkan sari makanan dan sel skleroblast yang berfungsi membentuk spikula (kerangka sel). Pada lingkungan yang kurang menguntungkan, Porifera akan membentuk gemma (kuncup) yang sebenarnya berasal dari sel amebosit. Apabila lingkungan telah sesuai kembali maka gemma akan pecah dan berkembang menjadi Porifera yang baru. Reproduksi Porifera dapat terjadi secara generatif dengan adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma di luar tubuh (eksternal) pada musim tertentu. Telur yang dibuahi akan menjadi larva. Selanjutnya, dengan segera larva tersebut akan menempel pada substrat, kemudian berkembang dan membentuk koloni yang baru. Porifera juga memiliki daya regenerasi, yaitu apabila tubuhnya terpotong atau rusak akan segera tumbuh kembali. Porifera digolongkan menjadi golongan Calcarea. Hexactinellida, dan Demospongia

Calcarea * Spikula tersusun atas CaCO3 * Contoh : Leucosolenia, Grantia

Hexactinellida * Spikula tersusun atas zat silikat/zat kersik * Contoh: Phenorema, Euplectella

Demospongia * Spikula tersusun atas spongin dan zat kersik * Contoh: Euspongia molisima, Spongilla

49

Coelenterata disebut juga sebagai hewan berongga (coelom), sistem pencernaan secara gastrovaskuler. Tubuh diploblastik berupa lapisan ektodermis dan lapisan endodermis. Coelenterata mengalami fase polip dan medusa dengan ciri-ciri sebagai berikut : Fase Polip Fase Medusa * Tidak dapat bergerak bebas, melekat * Dapat bergerak bebas, berenang pada suatu substrat. * Berkembang biak secara generatif * Berkembang biak secara vegetatif dengan perkawinan antara sel telur * Macam polip: gastrozooid --dan sel sperma. untuk mencari makanan, gonozooid * Medusa dapat dibedakan antara yang --- untuk perkawinan / reproduksi, jantan dan medusa betina daktilozooid --- untuk memper* Tubuh berbentuk seperti payung / tahankan diri. lonceng. Klasifikasi Coelenterata dibagi atas tiga kelas sebagai berikut : Hydrozoa Schypozoa Anthozoa * Hydra viridis: tubuh * Aurelia aurita : * Metridium marginatum hanya dalam fase polip; disebut juga sebagai nama lain dari mawar satu-satunya Coelente ubur-ubur; habitat di laut; termasuk Hexacarata yang hidup di air laut; memiliki fase coralia karena rongga tawar; berkembangbiak polip dan medusa; gastrovaskulernya berdengan membentuk mengalami metagene sekat 6; memiliki sifotunas (vegetatif); dapat sis; tubuh berbentuk noglifa yang merupabereproduksi secara seperti mangkuk / kan alat respirasi ; seksual. payung; bentuk menetap pada suatu * Obelia geniculata : medusa dimulai dari substrat dan membenhidup di laut; mengalaefira sampai memtuk koloni; berkembang mi metagenesis; memili bentuk medusa biak dengan tunas dan ki bentuk polip dan jantan dan medusa secara seksual. medusa. betina; bentuk polip * Coralium rubrum : * Physalia pelagica : dimulai dari memiliki rongga gasdisebut juga sebagai skifistoma sampai trovaskuler bersekat 8; ubur-ubur api; habitat stobila. sekat disebut oktacoradi laut; dengan 3 lia; membentu terumbu macam polip, yaitu karang. gastrozooid,gonozooid, dan daktilozooid. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru meminta siswa menggambarkan beberapa organisme yang dapat ditemukan di taman laut Bunaken, Manado. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri Porifera dan Coelenterata. Kemudian, siswa diminta membandingkan ciri-ciri kedua organisme tersebut dalam sebuah tabel. 2. Guru meminta siswa membedakan Ingin tahu polip dan medusa yang merupakan ciri khas dari Coelenterata. 3. Guru meminta siswa membedakan Ingin tahu ciri Hydrozoa, Schypozoa, dan Anthozoa (lihat tugas, hal. 60).

C.

Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu perbedaan ciri-ciri antara Porifera dan Coelenterata. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu dua perbedaan polip dan medusa pada Coelenterata. 50

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (tabel perbedaan Hydrozoa, Schypozoa, dan Anthozoa) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar berupa akuarium air laut yang berisi Porifera dan Coelenterata C. Laboratorium alam berupa daerah pantai. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : Tabel perbedaan kelas Coelenterata (ranah kognitif) Acuan penilaian tabel sebagai berikut Perbedaan Hydrozoa Schypozoa Contoh Hydra viridis Aurelia aurita Ciri tubuh Seperti tabung, Tubuh seperti bertentakel payung/mangkuk Polip Medusa Metagenesis Habitat Ada Tidak ada Tidak mengalami metagenesis Air tawar Scifistoma, stobila Efira, medusa dewasa Mengalami metagenesis Air laut

Anthozoa Metridium marginatum Tubuh seperti tabung, bertentakel berwarna menarik Ada Tidak ada Tidak mengalami metagenesis Air laut

Catatan : Jawaban dari tabel dapat desesuaikan dengan contoh yang diberikan. Guru dapat menyesuaikan dengan jawaban siswa. Setiap nilai yang benar diberi skor 5. Misalnya, pada kolom Hydrozoa terdapat 6 nilai sehingga apabila setiap nilai memiliki skor 5 maka jumlah total skor adalah 30. Demikian pula perhitungan skor pada Schypozoa dan Anthozoa. Apabila semua nilainya benar, ditambahkan bonus sebesar 10 sehingga jumlahnya 100.

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 7 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. 51

Kompetensi Dasar Indikator

: 3.4. : 1. 2. 3. 4. 5.

Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan. Membandingkan ciri anatomi dan morfologi antara Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. Membandingkan cara hidup antara Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. Membandingkan cara reproduksi Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas pada filum Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. Mengidentifikasi peran Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida bagi kehidupan.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi dari Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi pada Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar pengelompokkan Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida dalam takson kelas. D. Siswa dapat menjelaskan metagenesis pada Platyhelminthes (Fasciola hepatica dan Taenia saginata) E. Siswa dapat membandingkan perbedaan antara kelas Turbelaria, Trematoda, dan Cestoda pada Platyhelminthes. F. Siswa dapat mengidentifikasi peran Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida bagi kehidupan. G. Siswa dapat mendeskripsikan daur hidup dan proses reproduksi Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Fillaria brancofti, Oxyuris fermicularis. H. Siswa dapat membandingkan perbedaan antara Olygochaeta, Polychaeta, dan Hirudinea. II. Materi Ajar Platyhelminthes (cacing pipih) termasuk triploblastik aselomata; sistem pencernaan makanan belum sempurna; melakukan ekskresi dengan sel api (flamecells); memiliki sistem saraf tangga tali; memiliki daya regenerasi tinggi. Klasifikasi Platyhelminthes sebagai berikut. Turbellaria * Disebut juga cacing berambut getar * Contohnya Planaria (Dugesia tigrina) Limnostylochus bornencis. Trematoda * Mengalami metagenesis: telur --mirasidium --sporokist --- redia --- serkaria --metaserkaria --hospes. * Contohnya Fasciola hepatica (cacing hati) yang menyerang pada sapi/kambing. Ada Cestoda * Disebut juga sebagai cacing pita, tubuh bersegmen-segmen (proglotid), skoleks dilengkapi dgn alat penghisap (rostelum), hidup parasit pada vertebrata dan manusia. * Mengalami metagenesis: daging sapi/babi mengandung sistiserkus --- dimakan manusia --embrio pecah menjadi larva onkosfer --- dewasa --- proglotid keluar bersama feses manusia ---

pun Chlonorchis senensis dan Schitostoma japonicum menyerang pada manusia yang makan ikan tidak masak betul

larva heksakan --- masuk tubuh sapi/babi menjadi sistiserkus. * Contohnya Taenia saginata (cacing pita pada sapi) dan Taenia solium (cacing pita pada babi).

52

Nemathelminthes disebut juga cacing gilik; tubuh triploblastik pseudoselomata; respirasi dengan difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Cacing gilik debedakan hewan jantan dan betina. Hewan jantan memiliki alat kopulasi yang di sebut penial setae. Contoh Nemathelminthes yang parasit pada manusia antara lain dalam tabel berikut. Nama Cacing Agen Penularan Ciri yang Khas Ascaris lumbricoides Makanan/minuman Hewan jantan panjang mencapai ( cacing perut ) yang mengandung 30 cm, sedangkan betina dapat telur cacing mencapai 40 cm; umur mencapai 10 bulan; dalam pengembaraannya, cacing bergerak sampai ke jantung dan paru-paru penderita. Necator americanus / Pori-pori kulit Dapat menyebabkan anemia; Ancylostoma duodecacing memiliki zat antikoagunale (cacing tambang) lasi; dalam pengembaraannya, cacing bergerak sampai kejantung dan paru-paru penderita Oxyuris/Enterobius Makanan yang meDalam pengembaraannya, cacing vermicularis (cacing ngandung telur bergerak sampai ke jantung dan kremi). cacing, autoinfeksi paru-paru penderita; bertelur pada malam hari di dubur. Fillaria/Wucherechia Gigitan nyamuk Menyebabkan penyakit ElephanBancrofti Culex tiasis (kaki gajah), yang diserang saluran dan kelenjar getah bening Trichinella spiralis Makanan daging Cacing ini berada dalam otot (cacing otot) babi yang menganmanusia dan menyebabkan dung larva cacing benjolan di kulit. Annelida disebut juga sebagai cacing gelang; tubuh bersegmen-segmen dengan bagian yang sama (metameri). Golongan ini bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan secara konjugasi. Tubuhnya triploblastik selomata, sistem pencernaan makanan telah sempurna, dan sistem peredaran darahnya tertutup. Klasifikasi dari Annelida sebagai berikut. Olygochaeta Polychaeta Hirudinea * Disebut cacing beram* Disebut cacing beram * Disebut cacing hisap but sedikit. but banyak, habitat di karena mengisap darah * Pada segmen ke 32 - 37 laut. vertebrata. menebal disebut klite- * Contohnya Nereis * Memiliki zat hirudin/anti lum (ovotestis), telur virens (cacing pantai) koagulan yang menyebab terbungkus kokon. Eunice viridis (cacing kan darah tidak * Contohnya Lumbriscus palolo), Lysidice oele membeku. terrestris, Pheretima, (cacing wawo) * Contohnya Hirudo Moniligaster houtenii, * Cacing palolo dan Medicinalis (lintah), Tubifex sp. cacing wawo enak di Haemadipsa javanica (pacet)

* Cacing tanah berfungsi menyuburkan tanah dan dimanfaatkan untuk pakan ternak.

makan (dalam bentuk larva).

* Lintah dimanfaatkan untuk pengobatan. * Zat hirudin dimanfaatkan untuk anti pembekuan darah.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) 53

Apersepsi : Guru bertanya mengapa daging yang hendak dimakan harus dimasak terlebih dahulu. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. 2. Guru meminta beberapa siswa menyebutkan Ingin tahu peranan beberapa anggota Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. 3. Guru meminta siswa membedakan Ingin tahu ciri beberapa anggota Platyhelminthes (lihat tugas, hal. 65). 4. Guru meminta siswa mendeskripsikan Kerja keras daur hidup Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Fillaria brancofti, dan Oxyuris fermicularis dari gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. 5. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu perbedaan antara kelas Olygochaeta, Polychaeta, dan Hirudinea. 6. Guru meminta siswa untuk mencari artikel Kerja keras tentang penyakit cacing yang menyerang makhluk hidup, terutama manusia, lengkap dengan cara pananganannya. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu ciri Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida beserta peranannya masing-masing. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu dasar yang digunakan untuk mengklasifikasikan Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (Portofolio dan artikel tentang penyakit yang diakibatkan oleh cacing) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya B. Majalah, koran, atau internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Portofolio 3 (ranah kognitif) 2. Artikel (ranah psikomotor dan ranah kognitif) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut :

Aspek yang Dinilai 1. Kemutakhiran artikel 2. Kesesuaian isi artikel 3. Deskripsi artikel Jumlah skor

Skor Maksimal 20 30 50 100

Skor yang Diperoleh

54

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 8 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.4. Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan. 55

Indikator

: 1. 2. 3. 4. 5.

Menjelaskan ciri-ciri anatomi dan morfologi Mollusca dan Arthropoda Menjelaskan cara hidup Mollusca dan Arthropoda Membandingkan cara reproduksi Mollusca dan Arthropoda Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas pada filum Mollusca dan Arthropoda. Mengidentifikasi peran Mollusca dan Arthropoda bagi kehidupan.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi dari Mollusca dan Arthropoda B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi pada Mollusca dan Arthropoda C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar pengelompokkan Mollusca dan Arthropoda dalam takson kelas. D. Siswa dapat mengidentifikasi peran Mollusca dan Arthropoda bagi kehidupan. E. Siswa dapat mendeskripsikan cara pembentukan mutiara secara alami dan secara buatan. F. Siswa dapat membandingkan perbedaan kelas Crustacea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda. II. Materi Ajar Mollusca disebut juga sebagai hewan lunak karena tubuhnya lunak, tubuh dilindungi oleh mantel, cangkang terbuat dari zat kapur (CaCO3), triploblastik selomata, memiliki sistem peredaran darah terbuka. Berdasarkan kakinya, Mollusca dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Chepalopoda dengan ciri-ciri sebagai berikut. Gastropoda * Memiliki kaki perut * Memiliki sebuah cangkang. * Gastropoda yang hidup di darat bernafas dgn mantel yang berubah fungsi sebagai paruparu maka diasebut juga sebagai Pulmonata * Contohnya Achatina fulica (bekicot),Limnea javanica (siput airtawar) * Cangkang bekicot dpt dimanfaatkan untuk pupuk. Pelecypoda * Memiliki kaki kapak atau kakinya pipih seperti kapak. * Di sebut juga sebagai Bivalvia karena memiliki dua buah cangkang ; masing-masing cangkang tersusun atas lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. * Di sebut juga sebagai Lamellibranchiata karena memiliki insang berbentuk lembaran. * Contohnya Pinctada margaritifera (tiram mutiara) Cephalopoda * Memiliki kaki dikepala * Tidak memiliki cangkang. * Tubuh simetri bilateral, kaki termodifikasi menjadi tentakel. * Memiliki kelenjar tinta yang berfungsi untuk mempertahankan diri dari musuh. * Contohnya Loligo pealeli (cumi-cumi), Sephia afficinalis (ikan sontong), dan Octopus (gurita)

* Cangkang dari Pelecypoda banyak dimanfaat kan untuk membuat hiasan misalnya kap lampu. Arthropoda disebut juga sebagai hewan yang memiliki kaki bersendi sendi. Tubuh Arthropoda dapat dibedakan menjadi kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen); pada bagian kepala terdapat antena; sebagian dada bersayap; memiliki kerangka luar (eksoskleton) yang terbuat dari zat kitin; sistem ekskresi dengan kelenjar 56

hijau dan buluh Malpighi; respirasi dengan sistem trakea. Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Arachnida, dan Myriapoda. Crustaceae Insecta Arachnida Myriapoda (udang) (serangga) (labah-labah) (kaki seribu) * Tubuh terdiri * Tubuh terdiri * Tubuh terdiri atas * Tubuh terdiri atas atas kepala, atas kepala, kepala, dada, dan kepala dan ruas dada, dan dada, dan perut perut. tubuh perut. * Jumlah kaki tiga * Jumlah kaki 4 * Jumlah kaki * Jumlah kaki pasang pasang banyak pasang lima pasang * Kebanyakan me- * Memiliki alat * Dibedakan men* Mengalami miliki sayap mulut berupa jadi 2 kelompok, eksdisis * Mengalami kelisera dan yaitu Diplopoda * Contoh : metamorfisis pedipalpus (tiap ruas tubuhudang, * Memiliki tipe * Memiliki spineret nya memiliki dua kepiting, mulut penggigit, (penghasil benang pasang kaki, udang besar, penghisap, penuntuk sarang) contohnya dan yuyu. jilat, dan * Dibedakan menkeluwing) dan * Dimanfaatpenusuk. jadi tiga ordo, Chilopoda kan sebagai * Berperan mengyaitu Scorpionida (tiap ruas tubuhbahan makahasilkan madu, (kalajengking), nya memiliki nan sumber (lebah), memarachnida (labahsepasang kaki, protein. bantu penyerbulabah), dan contohnya kan (kupu-kupu) acarina (caplak kelabang = lipan ulat sutera dan tungau) * Fungsinya sebamenghasilkan * Tungau dan gai detritivor. kain sutera. caplak menyebab kan scabies (kudis)

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya apakah para siswa pernah makan kripik bekicot, sare kerang, atau belalang goreng. Guru dapat menerangkan bahwa pada jaman dahulu makanan tersebut dimakan apabila sumber makanan terbatas. Namun, pada saat ini jenis makanan tersebut dikonsumsi karena dianggap makanan yang unik. Kemudian, guru bertanya, Termasuk dalam golongan filum apakah hewan-hewan tersebut ? B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu beberapa hewan yang tergolong dalam Mollusca. Kemudian, siswa diminta menggolongkannya dalam kelas Gastropoda, Pelecypoda, atau Chepalopoda. 2. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu peran hewan yang termasuk Mollusca tersebut bagi kehidupan manusia.

3. Guru meminta siswa melakukan pengamatan Ingin tahu terhadap udang atau cumi-cumi (lihat tugas, hal. 72). 4. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tentang ciri-ciri umum yang terdapat pada Arthropoda beserta peranannya bagi manusia. 5. Guru meminta siswa membentuk kelompok kecil,Kerja sama masing-masing kelompok beranggotakan empat orang, untuk membuat insektarium (lihat hal. 86. Kembangkan Kreasi Anda). C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu ciri Mollusca dan Arthropoda. 57

2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu peranan Mollusca dan Arthropoda bagi kehidupan manusia. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (produk insektarium) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar sekolah berupa hewan yang termasuk Insecta (serangga) untuk membuat insektarium. C. Laboratorium dengan menggunakan bahan formalin 40%. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Tabel perbedaan Mollusca (ranah kognitif) 2. Tabel perbedaan Arthropoda (ranah kognitif) 3. Produk Insektarium (ranah psikomotor) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai 1. Kerapian insektarium 2. Kelengkapan insektarium 3. Ketepatan waktu pengumpulan Jumlah skor Skor Maksimal 30 50 20 100 Skor yang Diperoleh

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs. H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 9 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 3 Memahami manfaat keanekaragaman hayati. Kompetensi Dasar : 3.4. Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan. Indikator : 1. Menjelaskan ciri-ciri anatomidan morfologi Echinodermata 58

2. 3. 4. 5.

dan Chordata. Menjelaskan cara hidup Echinodermata dan Chordata Membandingkan cara reproduksi Echinodermata dan Chordata Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas pada filum Echinodermata dan Chordata. Mengidentifikasi peran Echinodermata dan Chordata dalam kehidupan.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi dari Echinodermata dan Chordata. B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi Echinodermata dan Chordata. C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar pengelompokkan Echinodermata dan Chordata dalam takson kelas. D. Siswa dapat mengidentifikasi peran Echinodermata dan Chordata bagi kehidupan. E. Siswa dapat mendeskripsikan daur hidup dan proses reproduksi Asterias vulgaris. II. Materi Ajar Echinodermata disebut hewan berkulit duri; tubuh simetri radial karena dapat dibedakan menjadi bagian oral dan bagian aboral. Kebanyakan echinodermata memiliki kerangka tubuh dari zat kapur (osikel); memiliki sistem kaki ambulakral; habitat di laut; tidak ada yang parasit; larvanya disebut bipinaria. Sistem respirasi Echinodermata dengan menggunakan paru-paru. Kulit dilindungi oleh pediselaria (duri seperti gunting yang berfungsi membersihkan sampah yang melekat pada tubuhnya). Klasifikasi Echinodermata digolongkan menjadi kelas Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea, dan Holothuroidea. Asteroidea Ophiuroidea Crinoidea Echinoidea Holothuroidea * Tubuh ber * Tubuh ber* Tubuh ber* Tubuh bulat / * Tubuh tidak bentuk bentuk bola lengan lima oval dan meberlengan, bintang. cakran dgn dan bermiliki duri yg seperti men* Oral --lima lengan cangdapat di gerak timun, tidak mulut, yang dapat cabang. kan. kaku, fleksiaboral --digerakkan * Memiliki * Oral --bel. anus, dan * Oral --alat perekat mulut dan * Rangka terekaki ambu mulut dan (cirri) lentera duksi menlakral madreporit, * Oral --Aristoteles, jadi butir*Mengalami tidak memi anus dan aboral --butir kapur autotomi liki anus mulut, anus, lubang dalam kulit * Contoh : * Contoh : aboral --kelamin --Asterias ular laut kaliks dan madreporit. vulgaris (Ophiophlotangkai cus)

* Tidak memiliki madreporit * Contoh : lili laut (Metacrinus)

* Contoh : Bulu babi ( Arbacia punctulata), landak laut (Achinarachinus sp.)

* Disekitar mulut ada tentakel bercabangcabang * Contoh : Teripang (Thyone briareus)

59

Chordata dibedakan menjadi Hemichordata (1/2 chordata), Urochordata (chordata pada ekor), Cephalochordata (chordata pada kepala), dan Vertebrata (bertulang tengkorak = craniata). Vertebrata di bedakan menjadi Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Pisces memiliki ciri-ciri tubuhnya ditutupi sisik; poikilothermis; habitat di air; alat gerak berupa sirip; memiliki gurat sisi. Pisces digolongkan menjadi dua, yaitu Agnatha (tidak berahang, contohnya Petromyzom marimus), Chondrichthyes (ikan bertulang rawan dan insang tidak memiliki tutup, contohnya hiu martil = Sphirma tudes), Oesteichthyes (ikan bertulang keras dan insang memiliki operkulum, contohnya ikan mas = Cyprinus carpio). Amphibia memiliki ciri-ciri hidupnya di air dan darat; mata memiliki membran niktitans, poikilothermis, dibedakan menjadi Stegoephalia (sudah punah), Caudata (tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor, contohnya Megalobatrachus maximus), dan Anura (tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan tidak berekor; contohnya Rana dan Bufo). Reptil memiliki ciri mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kering; kulit mengalami penandukan (kornifikasi); memiliki dua pasang kaki; jantung memiliki sekat tidak sempurna karena berlubang (Foramen panizzae); poikilothermis. Reptil digolongkan menjadi Chelonia (kura-kura, penyu), Rhynchocephalia (tuatara), Squamata (kadal, ular) dan Crocodilla (buaya) Aves memiliki ciri-ciri tubuhnya terbungkus oleh bulu; bagian mulut berubah menjadi sudu (cocor); homoiothermis; tidak memiliki kantong kencing. Contohnya, burung onta (Struthioniformes), burung merpati (Columbiformes), ayam (Galliformes), bebek (Anseriformes), jalak (Passeriformes). Mammalia memiliki kelenjar mammae (susu); melahirkan anak dan menyusuinya; perkawinan terjadi secara internal. Hewan yang termasuk Mammalia adalah monotremata, kanguru, kelelawar, kera, lumba-lumba, kucing, harimau, kerbau, badak, dan kambing. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya apakah para siswa pernah melihat bintang laut? Guru juga memancing minat siswa dengan meminta siswa memberikan gambaran secara umum tentang perbedaan atau persamaan antara tikus dengan sapi. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mengumpulkan informasi Ingin tahu tentang bintang laut, bintang ular laut, teripang, dan bulu babi. Kemudian, siswa diminta mengklasifikasi- kannya dalam kelas tertentu pada filum Echinodermata. 2. Guru meminta siswa membandingkan Kerja keras ciri-ciri umum tingkatan kelas dalam filum Echinodermata. 3. Guru meminta siswa membentuk kelompok-kelompok kecil Kerja sama untuk melakukan kegiatan mengawetkan hewan laut dari filum Echinodermata. 4. Guru meminta siswa mengidentifikasikan Ingin tahu peran Echinodermata bagi kehidupan.

5. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu ciri-ciri filum Chordata. 6. Guru meminta siswa menjelaskan Kerja keras perbedaan pada tingkatan kelas dalam filum Chordata. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu ciri-ciri Echinodermata dan Chordata 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu peranan Echinodermata dan Chordata bagi kehidupan.

60

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat awetan hewan laut)

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, dan yang relevan lainnya B. Lingkungan sekitar berupa landak laut, bulu babi, bintang laut, teripang. C. Ensiklopedia dan internet. D. Laboratorium dengan menggunakan bahan formalin 10%, alkohol 95%, NaCl, eter. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Tabel klasifikasi Echinodermata (ranah kognitif) 2. Produk awetan hewan laut (ranah psikomotor) 3. Produk deskripsi hewan (ranah psikomotor) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Keterampilan membuat awetan 30 2. Ketelitian pembuatan awetan 50 3. Ketepatan waktu pengumpulan 20 Jumlah skor 100

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 10 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. 61

Indikator

: 1. 2.

Mendeskripsikan komponen ekosistem. Mendeskripsikan interaksi antar komponen ekosistem.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan komponen ekosistem berupa lingkungan biotik. B. Siswa dapat mendeskripsikan komponen ekosistem berupa lingkungan abiotik. C. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi netral dan contohnya D. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi predasi dan kompetisi serta contohnya. E. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi simbiosis dan antibiosis serta contohnya II. Materi Ajar Lingkungan sangat mempengaruhi ekosistem. Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan abiotik dan biotik. Lingkungan abiotik meliputi udara, air, tanah, topografi, dan cahaya. Kelembaban udara dapat mempengaruhi proses perkecambahan biji. Angin dapat membantu penyerbukan serta penyebaran biji. Air dapat mempengaruhi proses kehidupan pula, misalnya berupa arus, ombak, salinitas (kadar garam), asam-basa (pH) air. Tanah merupakan sumber kehidupan sebagian besar tumbuhan, tempat hidup/berlindung hewan. Topografi merupakan keadaan muka bumi yang meliputi daratan dan laut. Topografi dapat mempengaruhi distribusi makhluk hidup. Adapun cahaya sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, selain itu juga untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D. Lingkungan biotik dapat dibedakan menjadi produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor. Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri (autotrof). Macam ada dua, yaitu fotoautotrof dan khemoautotrof. Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga untuk hidupnya tergantung makhluk hidup lain. Menurut jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi herbivor, karnivor, dan omnivor. Pengurai atau dekomposer adalah makhluk hidup yang menguraikan zat organik menjadi zat anorganik, misalnya jamur. Detritivor adalah konsumen yang memakan bangkai, contohnya cacing tanah, belatung, dan teripang. Organisasi kehidupan dapat berupa individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan Pengertian Individu Unit terkecil suatu makhluk hidup, contohnya seekor semut Populasi Satu atau lebih individu sejenis, misalnya satu pohon mangga, padi di sawah. Komunitas Beberapa populasi menempati areal tertentu, setiap kelompok populasi memiliki peranan (niche) yang penting dalam ekosistem tersebut, misalnya komunitas pohon yang beranggotakan semua jenis pohon. Ekosistem Satu kesatuan makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik, contoh ekosistem kolam. Biosfer Segala bentuk kehidupan di muka bumi.

Interaksi intraspesies adalah hubungan antara individu dalam satu jenis maupun interspesies hubungan antara jenis satu dengan yang lain. Interaksi dapat terjadi karena tiga hal, yaitu kompetisi dalam mencari makan, kompetisi dalam mencari pasangan, dan kompetisi dalam mempertahankan/mencari areal/ ruang hidup. Interaksi antar spesies dapat terjadi, antara lain berupa kompetisi, netral, predasi, antibiosis, dan simbiosis. Kompetisi adalah hubungan antara spesies yang menyebabkan terjadinya persaingan antara lain, karena makanan, tempat hidup, maupun pasangan. Misalnya, kompetisi antara harimau dan singa yang saling memperebutkan makanan berupa kijang. Netral adalah hubungan antar spesies yang netral. Artinya mereka hidup bersama tanpa terjadi gangguan, misalnya, hubungan antara kambing dan semut dipadang rumput. Predasi adalah hubungan antar spesies yang menyebabkan spesies yang satu mati (mangsa) dan yang lainnya hidup sebagai 62

pemangsa. Misalnya, singa makan rusa. Antibiosis adalah hubungan antar spesies, yang satu menghambat kerja spesies yang lain. Misalnya jamur penicilium yang menghambat pertumbuhan bakteri. Simbiosis adalah hubungan antar spesies yang berbeda dan hidup pada suatu tempat tertentu. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa apakah yang lebih mereka sukai, suhu udara yang dingin atau suhu udara yang panas. Kemudian siswa diminta menjelaskan apa yang akan terjadi apabila lingkungan disekitarnya dingin atau panas secara terus menerus. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa membedakan Ingin tahu pengertian dan contoh komponen penyusun lingkungan biotik dan abiotik. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan Kerja keras pengertian dan contoh organisme yang termasuk produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor. 3. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu bentuk organisasi kehidupan disertai dengan contohnyayang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. 4. Guru meminta siswa Kreatif mencari informasi tentang bentuk interaksi antar organisme dilengkapi dengan gambar. Kemudian siswa diminta melaporkannya dalam bentuk artikei. 5. Guru memberikan suatu permasalahan mengenai lingkungan. Kemudian siswa diminta mengeluarkan pendapatnya Kerja keras dan diarahkan untuk dapat berargumentasi dalam mempertahankan pendapatnya. Kasus yang dapat diajukan, misalnya apakah harimau yang biasa dipelihara dikandang dapat dilepas ke alam bebas? C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu perbedaan pengertian lingkungan abiotik dan biotik. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu pengertian individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (membuat artikel) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar berupa interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Kemampuan menanggapi kasus (ranah kognitif) 2. Produk : artikel (ranah psikomotor) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Argumentasi sesuai fakta 30 2. Argumentasi logis 50 3. Kerapian tulisan 20 63

Jumlah skor

100

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 11 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. 64

Indikator

: 1. 2.

Mendeskripsikan mekanisme suksesi dalam suatu ekosistem Mendeskripsikan interaksi karakteristik tipe ekosistem

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan mekanisme suksesi primer B. Siswa dapat mendeskripsikan mekanisme suksesi sekunder C. Siswa dapat membandingkan antara suksesi primer dan sekunder D. Siswa dapat mengidentifikasi karakter dari tipe ekosistem akuatik dan terestrial. II. Materi Ajar Suatu komunitas yang tumbuh dinamik dapat mencapai klimaks dengan berbagai model pertumbuhan yang disebut sebagai suksesi. Suksesi merupakan perubahan secara bertahap dalam suatu komunitas untuk menuju klimaks. Ada dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer dapat terjadi karena habitat awal pada lingkungan tersebut rusak total ( area yang mengalami kerusakan sangat luas) sehingga untuk dapat pulih kembali memerlukan waktu yang sangat lama. Suksesi ini dimulai dari adanya vegetasi perintis berupa ganggang atau lumut kerak ( tumbuhan prioneer), kemudian di ikuti dengan munculnya lumut --- rumput --- semak dan perdu --- pohon berkayu. Suksesi primer dapat terjadi karena gunung meletus, tanah longsor, banjir, dsb. Suksesi sekunder dapat terjadi karena komunitas awal mengalami rusak sebagian (area yang rusaktidak begitu luas) sehingga waktu untuk mencapai komunitas klimaks relatif singkat. Pertumbuhan komunitas dimulai dari tempat terjadinya kerusakan. Suksesi sekunder misalnya terjadi akibat adanya penggalian, penimbunan, pembakaran lahan, dll. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa termasuk suksesi apakah yang akan terjadi pada lingkungan disekitar Gunung Gamkonora di Maluku Utara yang meletus pada bulan juli 2007 lalu ? B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu macam pertumbuhan komunitas terutama tentang perbedaan antara suksesi primer dan suksesi sekunder. Kemudian siswa diminta melaporkan hasil diskusi dalam bentuk tabel. 2. Guru meminta siswa mendeskripsikan Kerja keras dengan gambar bentuk tahapan suksesi yang terjadi, baik pada suksesi primer maupun pada suksesi sekunder. 3. Guru diminta mengumpulkan informasi Ingin tahu mengenai letusan Gunung Merapi pada tahun 2006 atau bencana lumpur panas disidoarjo. Kemudian, siswa diminta menuliskannya kembali dengan kalimatnya sendiri mengenai hal tersebut (lihat Tugas, halaman 116)

C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu perbedaan suksesi primer dengan suksesi sekunder. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (portofolio 4) 65

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa portofolio 4 (ranah kognitif)

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 12 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan rantai makanan, arus materi, dan energi 66

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan. B. Siswa dapat menunjukkan contoh bentuk rantai makanan dan jaring jaring makanan dalam bentuk gambar. C. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara rantai makanan dengan piramida makanan. II. Materi Ajar Arus energi adalah perpindahan energi pada makhluk hidup dalam mendapatkan hara organik berenergi tinggi, baik secara langsung maupun tidak langsung dari fotosintesis. Fotosintesis hanya menggunakan 1/10 x 1% energi matahari yang mencapai permukaan bumi. Kemudian, tanaman akan mengambil 15 50 % untuk metabolismenya sendiri. Sisanya disebut sebagai net fotosintesis atau net produktivitas primer. Total dari net produktivitas primer yang diperkirakan mencapai 6 x 10 20 gram kali energi pertahun akan membentuk energi dasar bagi kehidupan heterotropik (hewan dan beberapa tanaman) di bumi. Energi dasar tersebut akan diperoleh konsumen dengan cara mengonsumsi tumbuhan hijau atau memakan organisme heterotrop yang lain. Oleh karena itu, arus energi disebut juga sebagai perpindahan materi kimia dari produsen ke konsumen dan materi akan kembali ke alam saat organisme mati. Produktivitas ekosistem merupakan salah satu wujud dari gatra ekosistem selain arus energi dan daur materi. Produksi primer adalah energi kimia yang disimpan dalam bentuk senyawa organik dan dapat digunakan sebagai bahan makanan. Produksi Primer Kotor (PPK) adalah kecepatan menyimpan energi kimia oleh tumbuhan. Sebanyak 20% dari PPK digunakan untuk respirasi tumbuhan dan sisanya disimpan sebagai Produksi Primer Bersih (PPB). Urutan organisme yang dilewati energi dalam suatu komunitas disebut rantai makanan (food chain) atau dapat dikatakan merupakan suatu peristiwa makan memakan dalam suatu urutan tertentu. Rantai makanan ada dua tipe, yaitu rantai makanan perumput dan rantai makanan detritus (scavenger). Piramida makanan merupakan suatu gambaran tentang rantai makanan yang menunjukkan suatu trofik atau tingkatan dari yang paling bawah sampai tingkatan paling atas. Tingkatan paling bawah pada piramida makanan adalah produsen. Diatasnya adalah konsumen tingkat I (herbivor), kemudian konsumen tingkat II (karnivor), sampai tingkat yang paling atas disebut puncak karnivor. Ada tiga macam piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa dari manakah manusia memperoleh makanan ? Guru mengarahkan jawaban siswa agar siswa mengetahui bahwa sumber utama energi yang dibutuhkan makanan tersebut diperoleh dari energi matahari.

B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu bentuk rantai makanan dalam suatu ekosistem. Siswa juga diminta menunjukkan dengan gambar. 2. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu hubungan antara rantai makanan dan piramida makanan. 3. Guru meminta siswa Kerja sama membentuk kelompok kecil yang beranggotakan empat orang. Kemudian, setiap kelompok diberi permasalahan tentang rantai makanan. Misalnya, hama tikus menyerang areal persawahan yang siap panen dan petani menghalaunya dengan melepaskan burung hantu. Bagaimanakah tanggapan setiap kelompok terhadap permasalahan tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 67

1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu perbedaan antara rantai makanan rerumput dan rantai makanan detritus. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu pengertian rantai makanan dan piramida makanan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (laporan hasil diskusi) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B. Lingkungan sekitar, VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa laporan hasil diskusi (ranah kognitif)

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 13 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan daur biogeokimia berupa unsur penting dalam ekosistem 68

2.

Mendeskripsikan manfaat komponen ekosistem bagi manusia.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan daur karbon B. Siswa dapat mendeskripsikan daur oksigen C. Siswa dapat mendeskripsikan daur nitrogen D. Siswa dapat mendeskripsikan daur fosfor II. Materi Ajar Daur biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk dan lingkungan abiotik. Ada dua macam daur biogeokimia, yaitu daur edafik dan daur atmosferik. Daur edafik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut tidak pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami fase berbentuk gas diudara. Daur biogeokimia meliputi daur karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, dan fosfor. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa benarkah hujan dapat kembali lagi menjadi hujan ? Kemudian, siswa diminta menjelaskan jawabannya. B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mendiskusikan Ingin tahu tahapan dalam daur biogeokimia berdasarkan gambar yang telah dipersiapkan siswa sebelumnya. 2. Guru meminta siswa menggambar Kerja keras secara sederhana salah satu daur biogeokimia. 3. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu pengertian dari daur adafik dan daur atmosferik. 4. Guru meminta siswa untuk menggolongkan Kerja keras beberapa daur biogeokimia yang termasuk dalam daur edafik dan daur atmosferik. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu pengertian daur biogeokimia. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu daur biogeokimia yang termasuk daur edafik dan daur atmosferik. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (produk : daur biogeokimia)

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, dan yang relevan lainnya B Lingkungan sekitar berupa daur biogeokimia yang dapat diamati di alam. C. Ensiklopedia, internet. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif) 2. Produk daur biogeokimia ( ranah kognitif dan psikomotorik) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : 69

Aspek yang Dinilai 1. Akurasi materi dan sumber 2. Tingkat keterbacaan 3. Penampilan produk Jumlah skor

Skor Maksimal 50 30 20 100

Skor yang Diperoleh

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 14 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Indikator : 1. Mendeskripsikan macam pencemaran lingkungan. 2. Mendeskripsikan kegiatan yang berpengaruh terhadap 70

3.

pencemaran lingkungan. Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan terhadap makhluk hidup.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan macam zat pencemaran (polutan) B. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pencemaran lingkungan. C. Siswa dapat mengidentifikasi peran manusia dalam pelestarian lingkungan. D. Siswa dapat mendeskripsikan pencemaran air serta dampaknya terhadap makhluk hidup. E. Siswa dapat mendeskripsikan pencemaran udara serta dampaknya terhadap makhluk hidup. F. Siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan lingkungan. II. Materi Ajar Polusi atau pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat, unsur, energi, dan komponen yang bersifat merugikan (polutan) dalam suatu lingkungan yang mengakibatkan kerugian pada makhluk hidup. Polusi dapat berupa polusi air, polusi udara, dan polusi tanah. Untuk mengurangi dampak polusi terhadap air maka pembangunan pabrik sebaiknya di daerah hilir karena limbah yang dibuang kesungai tidak akan separah apabila pembangunan pabrik tersebut dibangun di daerah hulu. Pada sungai yang alirannya lamban (misalnya, danau) banyak polutan terurai menjadi bahan anorganik yang menyuburkan. Airnya menjadi lingkungan yang menunjang pertumbuhan ganggang (blooming Algae) dan tumbuhan air. Hal ini disebut eutrofikasi. Air tanah yang tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih karena air tersebut tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai aerob. Pada polusi udara penambahan komponen udara berupa bahan kimia dapat membahayakan makhluk hidup. Poluitan udara berupa oksida karbon (CO,CO2), oksida nitrogen (NO,NO2,N2O), oksida sulfur (SO2,SO3), persenyawahan karbon (CH4,C4H10), bahan organik, tanah, asbes, timbal, karbon, partikel cair (asam sulfat, asam nitrat, minyak, pestisida), pembakaran bahan bakar fosil (minyak dan batu bara). Oksida nitrat (NO,NO2, N2) dan oksida belerang (SO2, SO3) yang dapat merusak makhluk hidup. Pada manusia polusi udara dapat menyebabkan mata berair, batukbatuk, bronkitis, emfisema, dan kanker paru-paru. Adapun pada bangunan, polusi udara dapat mengakibatkan bangunan menjadi mudah lapuk, korosi logam, karet merapuh, cat cepat pudar dan rapuh, dan kulit/kertas rapuh.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa apa yang akan terjadi apabila pembakaran hutan sebagai usaha pembukaan areal pertanian di daerah Kalimantan dibiarkan saja oleh pemerintah B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa mencari informasi Kreatif tentang akibat dari pembakaran hutan diwilayah Kalimantan dan Sumatra. Kemudian, siswa diminta mengungkapkan pendapatnya tentang cara menangani masalah tersebut. 2. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu alasan beberapa jenis bahan pembasmi hama dilarang oleh pemerintah. 71

3. Guru meminta siswa memberikan contoh Kerja keras pencemaran air yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. 4. Guru meminta siswa membentuk kelompok Kerja sama yang masing-masing kelompok beranggotakan empat orang siswa. Kemudian, setiap kelompok diminta melakukan pengamatan tentang pengaruh konsentrasi dan jumlah detergen dalam air terhadap kelangsungan hidup ikan (lihat Unjuk kerja, hal. 143) 5. Guru meminta siswa membuat artikel Kreatif yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan (lihat tugas, hal.144) 6. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu pengertian akumulasi bahan polusi pada konsumen. 7. Guru meminta siswa mendeskripsikan Kerja keras akibat yang dirasakan oleh tubuh manusia karena polusi udara, air, dan tanah. 8. Guru meminta siswa menjelaskan Ingin tahu bentuk usaha manusia dalam mengurangi pencemaran lingkunganh akibat polusi udara, air, dan tanah. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu macam pencemaran lingkungan akibat polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu peran manusia dalam mengurangi pencemaran lingkungan.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (Portofolio 5 )

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi dan yang relevan lainnya B Lingkungan sekitar berupa ikan dan detergen. D. Ensiklopedia, internet, koran, dan majalah sebagai sumber membuat artikel tentang pencemaran lingkungan.

VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Portofolio 5 (ranah kognitif) 2. Laporan kerja praktikum ( ranah psikomotorik) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Keterampilan dalam kegiatan 50 2. Akurasi data pengamatan 20 3. Laporan kegiatan 30 Jumlah skor 100 72

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 15 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.3 Menganalisis jenis-jenis dan daur ulang limbah. Indikator : 1. Mendeskripsikan macam limbah 2. Mengidentifikasi mekanisme daur ulang limbah I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat menganalisis jenis limbah berdasarkan prinsip klasifikasinya. 73

B. Siswa dapat menganalisis risiko yang dihadapi dalam mendaur ulang limbah. C. Siswa dapat mendeskripsikan teknik untuk menghasilkan suatu produk dalam proses daur ulang limbah. II. Materi Ajar Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang kehadirannya pada suatu tempat dan awaktu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Macam limbah ada tiga macam, yaitu limbah domestik, limbah pabrik, dan limbah pertanian. Limbah domestik berasal dari rumah tangga berupa limbah organik (daun, bangkai) dan non organik (plastik, kaleng). Limbah pabrik berasal dari buangan sampah pabrik biasanya mengandung bahan-bahan kimia tertentu. Limbah pertanian berasal dari pemakaian pestisida atau insektisida dari pertanian. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa apa yang akan terjadi apabila pembakaran hutan sebagai usaha pembukaan areal pertanian di daerah Kalimantan dibiarkan saja oleh pemerintah B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan Ingin tahu macam limbah yang biasa ditemukan dalam rumah tangga. 2. Guru meminta siswa untuk mengklasifikasikan Kerja keras macam-macam limbah. 3. Guru meminta siswa mendeskripsikan Kerja keras cara mengolah limbah, yaitu limbah rumah tangga, pabrik, dan pertanian. 4. Guru meminta siswa mencari informasi Kreatif tentang cara mendaur ulang limbah. 5. Guru meminta siswa melakukan observasi Ingin tahu di lingkungan tempat tinggalnya tentang usaha masyarakat dalam mengolah limbah. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu macam pencemaran lingkungan akibat polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu peran manusia dalam mengurangi pencemaran lingkungan. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (Laporan observasi )

V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B Lingkungan sekitar berupa salah satu usaha pemanfaatan sampah/limbah. VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Laporan observasi (ranah psikomotor) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Keterampilan dalam kegiatan 50 74

2. Akurasi data pengamatan 3. Laporan kegiatan Jumlah skor

20 30 100

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Biologi Kelas / Semester :X/2 Pertemuan Ke- : 16 Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 4 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia. Kompetensi Dasar : 4.3 Membuat produk ulang limbah Indikator : 1. Membuat produk daur ulang limbah I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat melakukan praktikum untuk mendaur ulang suatu limbah. 75

B. Siswa dapat membuat pupuk organik. II. Materi Ajar Daur ulang limbah ternyata dapat dimanfaatkan untuk dijadikan suatu produk kembali. Pemanfaatan barang-barang bekas yang berupa limbah/sampah dapat mengembangkan kreativitas manusia. Dengan memanfaatkan barang bekas atau lebih dikenal sebagai daur ulang limbah ternyata tidak hanya mampu mengembangkan kreativitas anda saja. Hal terpenting dalam pembuatan produk daur ulang adalah mengurangi sampah dilingkungan sekitar. III. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit) Ucapan salam dan berdoa (religius) Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa benda apa sajakah yang dapat dimanfaatkan untuk daur ulang ? B. Kegiatan Inti (waktu : 70 menit ) 1. Guru meminta siswa menyebutkan Ingin tahu jenis limbah yang dapat dimanfaatkan untuk produk daur ulang. 2. Guru meminta siswa membentuk kelompok Kerja sama yang masing-masing kelompok beranggotakan empat orang. Kemudianj, setiap kelompok diminta membuat produk daur ulang dari bahan-bahan yang dapat diperoleh dilingkungan sekitar mereka. 3. Guru meminta siswa mengumpulkan Ingin tahu karya tulis mengenai cara pemanfaatan limbah untuk didaur ulang. C. Kegiatan Akhir (waktu : 10 menit) Refleksi 1. Guru meminta siswa mengumpulkan Ingin tahu produk daur ulang yang telah dibuatnya. 2. Guru meminta siswa menyimpulkan Ingin tahu dua cara mendaur ulang limbah. IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan : A. Diskusi B. Tanya jawab C. Penugasan (produk daur ulang ) V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A Buku Sains Biologi, yang relevan lainnya dan internet B Lingkungan sekitar berupa limbah atau barang yang tidak berguna.

VI. Penilaian Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif). B. Penilaian hasil belajar berupa : 1. Produk daur ulang (ranah psikomotor) Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut : Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh 1. Macam limbah 20 2. Kreativitas siswa 40 3. Manfaat produk daur ulang 30 Jumlah skor 100 76

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Nopember 2010 Guru Mata Pelajarn

Drs.H.Muh.Arasy,M.Si Nip. 195507121988031002

Mahyuddin.M.Idris, S.Pd Nip. 197012051998011002

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Ke Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Biologi : XI / 1 : 26 dan 27 : 4 x 45 menit ( 4 jam pelajaran ) : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan dan proses serta kelainan / penyakit yang dapat terpada sistem gerak pada manusia. 78

Indikator

: 1. 2. 3. 4.

Menjelaskan hubungan tulang, otot, dan persendian pada sistem gerak manusia. Mendeskripsikan struktur dan fungsi macam macam otot pada manusia. Mejelaskan mekanisme kerja otot. Mendeskripsikan pengaruh energi untuk kontraksi Otot.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam otot ( otot polos, otot lurik, dan otot jantung ). B. Siswa dapat menggambarkan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. C. Siswa dapat menjelaskan sifat kerja otot. D. Siswa dapat menyebutkan gerak yang dihasilkan oleh aktivitas otot ( antagonis dan sinergis ). E. Siswa dapat mendeskripsikan kontraksi otot. II. Materi Ajar Otot merupakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi dan berelaksasi. Protein yang terdapat dalam otot meliputi miogen (protein yang mudah larut) dan aktin serta miosin merupakan protein yang tidak mudah larut. Kedua protein tersebut terakhir membentuk aktomiosin (protein dalam otot) Berdasarkan macamnya, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot memiliki beberapa sifat, yaitu kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek dari ukuran semula; ekstensibilitas : kemampuan untuk memanjang dari ukuran semula; elastisitas : kemampuan untuk kembali ke ukuran semula. Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari pengurainan secara aerob asam lemak dan glukosa (dalam otot) sehingga dihasilkan ATP. Sementara cadangan energi dapat di peroleh dari keratin fosfat. III. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke- 26 A. Kegiatan Awal ( waktu : 10 menit ) Apersepsi : Guru membuka forum kelas dengan bertanya, mengapa otot disebut sebagai alat gerak aktif ? Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara alat gerak aktif dan alat gerak pasif. B. Kegiatan Inti ( waktu : 70 menit ) 1. Guru memulai dengan pertanyaan mengapa kaki atau tangan dapat bergerak ? Bagaimana mekanisme yang terjadi saat berjalan, berlari, melompat, dan aktivitas yang lain. 2. Kemudian, guru meminta siswa mendiskusikan sifat otot, yaitu kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas setelah diberi waktu untuk membaca materi selama lima menit. 3. Selanjutnya, guru meminta salah satu siswa menjelaskan mekanisme kontraksi otot dan energi yang digunakan untuk kontraksi tersebut. C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit) Guru meminta siswa mengerjakan kuis di buku tugas.

IV. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan adalah A. Ceramah bervariasi B. Penugasan V. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biologi 2A, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007, hal.93-97. B. Lingkungan sekitar : memperhatikan gerakan pada aktivitas sehari-hari. Misalnya berlari, jalan, melompat, dan sebagainaya. VI. Penilaian 79

Penilaian meliputi : A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Hasil belajar, berupa : 1. Kuis isian singkat (ranah kognitif). 2. Pengisian tabel (ranah kognitif) Kuis 1. Letak inti otot polos adalah .(di tengah) skor 10 2. Selaput yang melindungi kumpulan otot lurik disebut (fasiapropia) skor 10 3. Bagian tengah dari kumpulan otot lurik menggelembung dan disebut ( empal/ventrikel) skor 10 4. Pada otot jantung terdapat cabang otot yang disebut .(anastomosis) skor 10 5. Kemampuan otot untuk memendek dari ukuran semula adalah ( kontrakbilitas) skor 10 6. Kemampuan otot untuk kembali seperti semula adalah .(elastisitas) skor 10 7. Kontraksi otot yang mengakibatkan gerakan menjauhi tubuh dikatakan sebagai gerakan ( abduksi ) skor 10 8. Gerakan menurunkan lengan disebut gerakan . ( depresor) skor 10 9. Protein penting untuk kontraksi otot disebut .( aktomiosin) skor 10 10. Kram otot disebabkan adanya penimbunan senyawa dalam tubuh, senyawa tersebut adalah .. (asam laktat) skor 10

Mengetahui Kepala Sekolah

Palu, Juli 2007 Guru Biologi

Drs.H.Muh.Arasy Nip. 131794373

Mahyuddin, S.Pd Nip. 132184490

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Biologi : XI / 1 : 35 dan 36 : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran) : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelaianan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas. : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah. 80

Indikator

: 1. 2.

Menjelaskan macam-macam kelainan / penyakit pada sistem peredaran manusia Mendeskripsikan sistem peredaran getah bening.

I. Tujuan Pembelajaran A. Siswa dapat mendeskripsikan macam gangguan pada sistem peredaran darah Manusia. B. Siswa dapat mendeskripsikan kelenjar limfa dan alirannya. C. Siswa dapat menyebutkan fungsi peredaran limfa (getah bening). II. Materi Ajar Macam gangguan atau penyakit pada sistem peredaran A. Hemofilia = penyakit genetik dimana darah tidak dapat membeku. B. Anemia = kekurangan sel darah merah karena kadar Hb menurun. C. Leukimia = jumlah sel darah putih yang abnormal sekitar 500.000/mm . D. Leukopenia = berkurangnya leukosit sekitar 3.000/mm . E. Talasemia = penyakit genetik karena menurunnya kemampuan sel darah merah mengikat oksigen. F. Hipertensi = tekanan darah tinggi. G. Hipotensi = tekanan darah tinggi H. Varies = pelebaran pembuluh darah di kaki. I. Hemoroid = wasir = pelebaran pembuluh darah di anus. J. Aterosklerosis = pengerasan pembuluh darah karena endapan lemak. K. Arteriosklerosis = pengerasan pembuluh darah karena endapan zat kapur L. Edema = pembengkakan karena penimbunan cairan limfa atau penyumbatan pembuluh limfa. Peredaran getah bening bersifat terbuka karena tidak selalu dalam pembuluh darah, sewaktu-waktu keluar dari pembuluh darah untuk melawan kuman diluar pembuluh darah, misalnya di kulit. Fungsi peredaran limfa adalah melawan infeksi karena nodus (kelenjar) limfa mengandung limfosit; limfa pada saat bayi untuk membentuk sel-sel darah merah; limfa pada orang dewasa mungkin juga untuk membentuk sel-sel darah merah; limfa menghasilkan limfosit,trombosit, dan antibodi. III. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke- 35 A. Kegiatan Awal (waktu : 10 menit ) Apersepsi: Guru bertanya tentang bagian dari jantung, misalnya apakah nama katup yang terdapat antara serambi dan bilik kanan? atau katup antara serambi dan bilik kiri ? B. Kegiatan Inti ( waktu : 60 menit ) 1. Guru mengawalinya dengan menjelaskan penyakit hipertensi / darah tinggi. Selanjutnya, guru merangsang siswa dengan pertanyaan mengapa hipertensi lebih sering diderita oleh orang tua dibandingkan dengan anak-anak? Siswa di beri kesempatan untuk menjawab. 2. Guru memberikan contoh bahwa varises banyak diderita oleh ibu setelah melahirkan karena tidak dapat menjaga kesehatan selama hamil dan setelah melahirkan.

Siswa juga ditanya bagaimanakah penampilan kaki orang yang terkena varises? Siswa diminta memprediksikan bagaimanakah cara mengatasi agar tidak terserang varises ? Guru dapat menambahkan, ternyata menggunakan kaus kaki yang ketat dapat mengurangi risiko terserang varises. Jadi, seorang yang bekerja dikantor dan menggunakan kaus kaki ketat dapat mencegah varises. 3. Kemudian, guru dapat meminta siswa mendiskusikan dan menjelaskan hasil diskusi tersebut tentang macam-macam gangguan/kelainan pada sistem peredaran manusia. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang sistem peredaran getah bening, fungsi, macam, dan muara alirannya. C. Kegiatan Akhir (waktu: 20 menit) Guru memberikan kuis dalam bentuk isian singkat, siswa diminta menuliskan jawaban pada buku tugas. Kuis 81

1. Apabiala seseorang terserang tifus maka jumlah leukosit dapat berkurang dari jumlah normalnya. Peristiwa ini disebut sebagai . (leukopeni) skor 10 2. Penyakit genetik yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan sel darah merah mengikat oksigen adalah . (talasemia) skor 10 3. Penyakit hipertensi lebih dikenal sebagai penyakit .. ( tekanan darah tinggi) skor 10 4. Penyakit kanker darah dalam istilah biologi disebuat .(leukemia) skor 10 5. Pembuluh darah mengeras karena endapan lemak disebut . (aterosklerosis) skor 10 6. Penyumbatan pembuluh limfa dapat menyebabkan penyakit .. ( edema ) skor 10 7. Pengerasan pembuluh darah akibat adanya endapan zat kapur disebut (arteriosklerosis) skor 10 8. Pelebaran pembuluh darah pada kaki disebut (varises) skor 10 9. Muara dari pembuluh limfa kanan adalah (dibawah selangka Sebelah kanan) skor 10 10. Fungsi dari kelenjar limfa adalah untuk membunuh kuman karena mengandung .. (limfosit) skor 10 Pertemuan Ke- 36 A.Kegiatan Awal (waktu: 5 menit) Apersepsi: Guru membagikan soal ulangan harian dengan aturan siswa diminta menyilang satu kali saja. Soal tidak boleh dicoret-coret, guru dapat mengantisipasi nya dengan memberi nomor urut pada soal tersebut. B. Kegiatan Inti (waktu: 80 menit) Guru menghimbau siswa untuk mengerjakan sendiri soal tersebut. Soal 1. Aglutinogen biasanya terdapat pada . a. plasma d. limposit b. leukosit e. eritrosit c. monosit 2. Akibat infeksi kuman-kuman penyakit, jumlah sel-sel darah putih cenderung.. a. Tetap, sebab jumlah kematian selalu seimbang dengan reproduksi sel-sel darah putih b. Naik, sebab berguna untuk memerangi infeksi c. Turun, sebab banyak yang mati pada saat melawan bibit penyakit. d. Naik atau turun tergantung pada jenis infeksinya e. Menyesuaikan diri dengan jumlah kuman-kuman 3. Akibat yang terjadi apabila salah satu katup pada jantung manusia mengalami kerusakan adalah . a. Terganggunya aliran darah dari satu ruang keruang lain. b. darah tidak dapat dipompa keseluruh tubuh c. denyut jantung makin cepat d. jantung tidak dapat berkontraksi e. pemompaan darah makin cepat.

4. Aorta adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari bilik kiri. Darah ini kaya akan oksigen sebab baru saja melewati paru-paru. Aorta bercabang-cabang menjadi nadi yang lebih kecil, tentu saja juga kaya akan oksigen, tetapi ada juga pembuluh darah yang juga disebut nadi tetapi miskin akan oksigen. Nadi itu adalah . a. nadi paru-paru d. nadi karotis b. nadi tajuk e. nadi hati c. nadi ginjal 5. Arteriosklereosis merupakan kelainan dalam sistem sirkulasi, yaitu . a. tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak b. menyempitnya nadi tajuk dan jantung c. mengerasnya pembuluh nadi karena zat kapur d. mengerasnya pembuluh nadi karena zat lemak e. pelebaran pembuluh vena pada kaki 6. Bagian jantung yang menerima darah dari pulmo adalah . 82

a. atrium sinister d. vertikel dekster b. atrium dekster e. arteri pulmonalis c. ventrikel sinister 7. Berikut ini merupakan fungsi sirkulasi. 1. Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh. 2. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh keparu-paru 3. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal. 4. Mengangkut sari-sari makanan dari usus halus ke jaringan tubuh. Fungsi sirkulasi yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah . a. 1 dan 2 d. 2 dan 3 b. 1 dan 3 e. 3 dan e c. 1 dan 4 8. Berikut ini usaha mencegah pembekuan dalam pengawetan darah untuk donor, kecuali .. a. disimpan di dalam tempat yang dingin, bersuhu 2-6 C b. diusahakan jangan sampai timbul luka yang kasar c. menambahkan larutan vitamin K d. menambahkan natrium sitrat e. menambahkan natrium oksalat 9. Apabila darah seseorang diselidiki dan dicampur dengan serum aglutinin a terjadi penggumpalan, kemudian saat dicampur dengan aglutinin b tidak terjadi penggumpalan, berarti darah orang tersebut adalah bergolongan darah.. a. A d. O b. B e. AB atau B c. AB 10. Dalam transfusi darah, jika darah dari seseorang donor adalah bertentangan dengan darah si penerima, penggumpalan disebabkan oleh .. a. antibodi dari si penerima bereaksi dengan antigen dari donor itu b. antibodi dalam sel darah merah menyerang antigen c. antigen pada sel darah merah menyerang antibodi dari donor d. antigen pada sel darah merah dari donor menyerang antibodi yang lain e. antigen si penerima bereaksi dengan antigen donor 11. Dari hasil pemeriksaan di peroleh bahwa tekanan darah seseorang adalah 140/100 mm Hg. Hal ini berarti bahwa angka 140 mm dan 100 mm masingmasing menunjukkan a. tekanan sistole dan diastole b. tekanan diastole dan sistole c. denyut jantung pada pada waktu sistole adalah 140 kali permenit dan denyut jantung pada waktu diastole adalah 100 kali tiap menit. d. berdenyutnya bilik tiap menit 140 kali dan berdenyutnya serambi tiap menit 100 kali e. bahwa orang tersebut dalam keadaan gawat.

12. Getah bening berbeda dengan plasma darah sebab getah bening .. a. tidak mempunyai sel-sel darah putih d. terutama terdiri atas air b. tidak mempunyai sel-sel trombosit e. tidak dapat membunuh bibit c. tidak mempunyai protein darah penyakit. 13. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun eritrosit kemampuan mengikat .. a. oksigen d. zat lemas b. karbon dioksida e. nitrogen c. karbon monoksida 14. Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi terjadi karena a. sistole di bawah batas tekanan normal b. diastole dibawah batas tekanan normal c. tekanan diastole dan sistole sama basar d. tekanan sistole lebih kecil dari tekanan diastole mempunyai

83

e. sistole melebihi batas tekanan normal. 15. Jantung memperoleh darah arterial melalui pembuluh a. aorta d. arteria pulmonalis b. vena kava inferior e. vena pulmonalis c. vena kava superior 16. Jantung memperoleh makanan dari a. vena kava superior d. vena pulmonalis b. vena kava inferior e. arteria pulmonalis c. arteria koronaria 17. Jumlah sel darah putih normal dalam tubuh manusia tiap milimater kubik adalah sekitar a. 1.000 d. 17.000 b. 3.500 e. 40.000 c. 6.000 18. Katup jantung yang memisahkan serambi kiri dengan bilik kiri disebut .. a. foramen ovale d. valvula trikuspidalis b. valvula semilunaris e. septum sirkularis c. valvula bikuspidalis 19. Kemajuan teknologi dan ilmu bedah jantung memungkinkan seseorang penderita lemah jantung dapat melakukan aktivitas penuh seperti orang sehat jantungnya, setelah orang tersebut diberi pacu jantung. Alat ini menggantikan fungsi a. serambi kiri d. bilik kanan b. serambi kanan e. jantung seluruhnya c. bilik kiri 20. Kemampuan sel-sel darah putih menembus dindin pembuluh darah di sebabkan karena sel-sel darah putih mempunyai a. sifat seperti Rhizopoda b. tugasnya untuk membunuh penyakit yang ada diluar pembuluh darah c. sifat tidak mengandung hemoglobin d. ukuran yang lebih kecil dari pembuluh-pembuluh darah e. tidak memiliki inti sel 21. Landsteiner membagi darah menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan darah itu berdasarkan .. a. adanya antigen dalam darah b. banyak sedikitnya protein dalam plasma c. ada tidaknya aglutinogen d. ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin e. reaksi aglutinogen terhadap protein asing.

22. Limpa atau kura adalah suatu organ yang tersusun atas sel-sel yang rapat, berwarna merah gelap, panjang 12 cm, dan terletak di .. a. bawah jantung sebelah kiri b. bawah jantung sebelah kanan c. daerah usus d. daerah abdomen sebelah kiri lambung e. daerah abdomen sebelah kanan lambung 23. Macam-macam jenis penyakit berikut ini yang disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah adalah . a. hemoroid, trombus, TBC, leukemia b. hemofilia, butawarna, penyakit kuning, varises. c. hemoroid, sklerosis, morbili, anemia d. varises, ambeien, kanker, fisura e. leukemia, varises, trombus, embolus

84

24. Pada reaksi perubahan fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan darah memerlukan a. tromboplastin d. trombin b. protrombin e. tromboplastin dan ion kalsium c. ion kalsium 25. Pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen adalah a. vena kava superior d. vena kava inferior b. arteria pulmonalis e. vena kava pulmonalis c. vena porta hepatis 26. Pembuluh limfa kanan bermuara pada vena .. a. kava torakalis d. kava anterior b. subklavia dekstra e. kava superior c. subklavia sinistra 27. Penyakit blue baby disebabkan oleh .. a. terdapat lubang yang berhubungan antara serambi kiri dan serambi kanan pada saat bayi masih dalam kandungan b. tidak tertutupnya lubang foramen ovale pada saat bayi dilahirkan c. otot jantung bagian bilik lebih tebal dari pada otot jantung bagian serambi d. adanya empat ruang pada jantung, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan e. terdapat septum atau sekat antara bagian kiri jantung dan bagian kanan jantung. 28. Bagian jantung yang berfungsi menjaga aliran darah tetap searah dan tak kembali ke jantung adalah . a. valvula bikuspidalis d. pericardium b. valvula semilunaris e. atriumdekster c. valvula trikuspidalis 29. Serum darah orang yang bergolongan darah AB ditetesi darah yang mengandung aglutinogen A, akan terjadi . a. aglutinasi d. terjadi penggumpalan darah b. non aglutinasi e. volume darahnya tidak berubah c. darahnya menjadi lebih encer 30. Seseorang yang bergolongan darah B, mendapat transfusi dari golongan darah O maka . a. terjadi aglutinasi karena darah donor mengandung aglutinin a dan b, darah resipien mengandung aglutinin a b. terjadi aglutinasi karena darah resipien mengandung aglutinin a dan b c. tidak akan terjadi aglutinase karena darah resipien tidak mengandung aglutinin a dan b d. tidak akan terjadi aglutinase karena donor dan resipien masing-masing mengandung aglutinin b e. tidak akan terjadi aglutinasi karena darah donor tidak mengandung aglutinogen C. Kegiatan Akhir (waktu: 5 menit) Guru menyuruh siswa mengumpulkan lembar jawaban atau buku tugas dan soal Dikembalikan,

IV.

Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah : A. Penugasan. Sumber / Bahan Pembelajaran Sumber/bahan pembelajaran berupa : A. Buku Sains Biologi 2A, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007, halaman 107 127. B. Lingkungan sekitar berupa macam gangguan pada sistem peredaran yang dialami oleh manusia. Penilaian Penilaian meliputi 85

V.

VI.

A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif) B. Hasil belajar berupa : 1. Kuis isian singkat (ranah kognitif) 2. Ulangan harian (ranah kognitif)

Mengetahui, Kepala Sekolah

Palu, Juli 2007 Guru Biologi

Drs.H.Muh.Arasy Nip.131794373

Mahyuddin, S.Pd Nip. 132184490

86

You might also like