You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM IV MIKROBIOLOGI PEMERIKSAAN KUALITAS AIR MINUM

OLEH :

Nama NIM Kelompok

: Uul Shovi Nurkamila : 1008305011 : V (Lima)

Tanggal Praktikum : 11 Maret 2012 Asisten Dosen : Putu Rima Sintyadewi

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan

mengingat bahwa air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan organisme (Waluyo, 2004). Pemeriksaan derajat

pencemaran air secara mikrobiologis umumnya ditujukan pada kehadiran bakteri indikator (coliform dan fekal coliform) atau bakteri kolon yang terdiri dari berbagai bakteri yang merupakan penghuni biasa dari usus manusia atau hewan yang sehat ataupun sakit (Dwidjoseputro, 2003). Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas lainnya (Ramona, 2007). Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain (Anonim, 2008). Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Contoh bakteri coliform adalah Escherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform artinya kualitas air semakin baik (Imron, 2008). Standar air minum, menurut standar WHO semua sampel tidak boleh mengandung E. Coli dan sebaiknya juga bebas dari bakteri coliform. Standar WHO dalam setiap tahun , 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam 100 ml, tidak ada sampel yang mengandung E. Coli dalam 100 ml, tidak boleh ada bakteri coliform dalam 100 ml dari dua sampel yang berurutan (AOAC, 2000). Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga langkah berurutan yaitu : uji dugaan/presumptive test, uji penetap/confirmed test dan uji pelengkap/completed test (Pelczar, 2005).

1.2 Tujuan Untuk mengetahui kualitas sampel air yang diujikan dilihat dari jumlah bakteri koliform dalam sampel air.

II. MATERI DAN METODE Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa uji menggunakan metode MPN untuk mengetahui kualitas suatu air minum. Sampel diambil dari depot pengisian air minum isi ulang di Bukit Jimbaran, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Kedonganan dan Sanur. Pada uji dugaan, dipipet masing - masing 10 ml air sampel dan dimasukkan dalam 3 seri tabung reaksi yang berisi medium LB konsentrasi ganda. Dipipet

masing - masing 1 ml air sampel dan dimsukkan dalam 3 seri tabung reaksi yang berisi medium LB konsentrasi normal. Dipipet masing masing 0,1 ml air sampel dan dmasukkan dalam tabung reaksi yang berisi medium LB konsentrasi normal. Semua tabung reaksi diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. Pada uji penetapan, diambil satu tetes sampel yang menunjukan hasil positif dengan tanda adanya gelembung gas pada tabung durham, dan diinokulasikan pada tabung reaksi yang berisi medium BGBB, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. Sampel yang menunjukan hasil positif pada medium BGBB, diambil dengan jarum ose dan digesekkan pada medium EMBA, diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Terlampir 3.2 Pembahasan Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sampel air isi ulang di bukit jimbaran mengandung 1.100 didapat diketahui bahwa semua sampel tidak mengandung bakteri E.coli, hal ini sesuai dengan peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum bahwa jumlah bakteri E.coli per satuan mL sampel adalah 0. Begitu juga total bakteri coliform per satuan mL adalah 0.

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA Ramona,Yan. Retno Kawuri dan I.B.G. Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Untuk Program Studi Farmasi. Bali : Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

You might also like