You are on page 1of 18

1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon.

Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi. Beberapa definisi sejarah menurut para ahli : 1. JV. Briche, : It is the record of what man has thought,said and done . 2. Patrick Gardiner : History is the study of what human beings have done. 3. Moh. Yamin : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan. 4. Koentowidjojo : Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia 5. Sartono Kartidirdjo : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau Kesimpulan : Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan. 2. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU DAN SENI Sejarah sebagai peristiwa berarti bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan sejarah sebagai Kisah, selain peristiwa itu ada, juga bisa dikisahkan atau bisa diceritakan kembali. Sejarah sebagai ilmu bahwa sejarah menggunakan metode analitis yaitu hasilnya harus dapat diverifikasi dan dapat disetujui atau ditolak oleh para ahli. Sementara sejarah sebagai seni mengandung arti bahwa dalam penyajian dari hasil penyelidikan itu disusun dalam suatu rangka tertentu sehingga dapat menarik perhatian orang dan dapat mempengaruhi sikap jiwanya. BAB II. DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH 1. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH 1. Heuristik : Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencari dan menemukan data-data mentah yang sesuai dengan tujuan dari penelitian. 2. Verifikasi : Dalam hal ini, peneliti melakukan penyeleksian data yang ditemukannya melalui proses pengujian terhadap data-data tersebut, baik dari segi materi maupun isinya. Setelah data tersebut telah teruji kebenarannya maka akan dinilai apakah data-data tersebut relevan/sesuai dengan permasalahan yang hendak ditulis. Data yang telah teruji kebenarannya akan menjadi fakta sejarah. 3. Interpretasi : Adalah proses penafsiran dan merangkaikan unsur-unsur yang telah diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya dengan tujuan untuk memperoleh kumpulan fakta yang memiliki arti dan menjadi dasar argumentasi/pendapat dari penulis sejarah. 4. Historiografi: Yaitu proses penulisan sejarah yang bertolak dari fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya. A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA 1. CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara ) yaitu : a. Melalui keluarga b. Melalui Masyarakat 3. JEJAK SEJARAH INDONESIA a. Folklore 1

Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan. Folklore Lisan : bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat. Folklore bukan lisan : Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb. b. Mitologi Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib. c. Legenda Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah. d. Upacara Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama ( kepercayaan ). e. Lagu daerah Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah. cara masyarakat masa Pra aksara mewariskan masa lalunya bisa dilakukan dengan cara : 1. Membuat lukisan, terutama lukisan di dinding-dinding goa ( misal goa leang-leang yang ditemukan gambar telapak tangan ) 2. Folklore ( cerita rakyat), yang terdiri dari 3 bentuk yaitu : legenda, mite, dongeng 3. Folksong ( lagu rakyat), misal lagu-lagu daerah ( misal Gundhul pacul, cublak-cublak suweng) BAB I. KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA 1. TEORI KEHIDUPAN AWAL Menurut Ilmu Falak terjadinya bumi telah berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu dan terbagi atas beberapa jaman antara lain : 1. Jaman Arkaikum / Azoikum Pada jaman ini keadaan bumi masih sangat panas dan belum ada tanda-tanda kehidupan. 2. Jaman Palaeozoikum / Primer Pada masa ini sudah ada kehidupan yang ditandai dengan munculnya binatang kecil, amphibi dan reptil. 3. Jaman Mesosoikum Pada masa ini muncul binatang reptil besar seperti Dinosaurus, Atlantosaurus dsb. 4. Jaman Neozoikum / Kainozoikum atau disebut juga jaman hidup baru. Jaman ini terbagi atas dua bagian yaitu : a. Jaman Tersier Pada jaman ini binatang reptil sudah mulai lenyap dan berkembang binatang menyusui. b. Jaman Kuarter, terbagi atas dua yaitu : 1) Jaman Dilluvium/jaman Es/Interglasial. Pada masa ini Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara tertutup oleh es yang sangat luas. Bagian Barat Indonesia menyatu dengan Asia sedangkan bagian Timur menyatu dengan Australia. 2) Jaman Alluvium / Holosen Pada jaman inilah berkembangnya kehidupan manusia jenis Homo Sapiens seperti manusia sekarang ini. Periodisasi Zaman Batu Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain: [sunting]Zaman Batu Tua Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam. Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu: 1. Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus) 2. Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis) Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan) [sunting]Zaman Batu Tengah 1. Ciri zaman Mesolithikum: a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan) b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum c. bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur) 2

c. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah. d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores. e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang. 2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum: a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger) b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang) c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche) 3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa PapuaMelanosoid [sunting]Zaman Batu Muda Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain: 1. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, 2. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa, 3. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa, 4. Pakaian dari kulit kayu 5. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda) Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina) [sunting]Zaman Batu Besar Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka [sunting]Zaman Logam Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas: Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain : a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat) Zaman Besi Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu 3500 C. Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: 3

a. Mata Kapak bertungkai kayu b. Mata Pisau c. Mata Sabit d. Mata Pedang e. Cangkul Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah. Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam. Ciriciri manusia purba Indonesia 1. Meganthropus Paleojavanicus Memiliki tulang pipi yang tebal Memiliki otot kunyah yang kuat Memiliki tonjolan kening yang menyolok Memiliki tonjolan belakang yang tajam Tidak memiliki dagu Memiliki perawakan yang tegap Memakan jenis tumbuhan 2. Pithecanthropus Tinggi badan sekitar 165 180 cm Volume otak berkisar antara 750 1350 cc Bentuk tubuh & anggota badan tegap Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat Bentuk tonjolan kening tebal Bentuk hidung tebal Bagian belakang kepala tampak menonjol 3. Homo Volume otaknya antara 1000 1200 cc Tinggi badan antara 130 210 cm Otot tengkuk mengalami penyusutan Muka tidak menonjol kedepan Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

Teori Masuknya Agama Hindu a. Teori Brahmana Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa oleh para Brahmana. Brahmana merupakan kasta tertinggi dalam ajaran Hindu. Kasta Brahman merupakan satu-satunya kasta yang boleh mempelajari Kitab Weda. b. Teori Ksatria Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum Ksatria melalui penaklukan wilayah (ekspansi). Ksatria merupakan kasta kedua setelah Brahmana, yang terdiri dari prajurit perang. c. Teori Waisya Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa oleh para pedagang yang melalui Indonesia dan kemudian mengajarkan ajaran agama Hindu ke penduduk setempat. Waisa merupakan kasta ketiga, yang terdiri dari para pedagang. d. Teori Arus Balik 4

Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pelajar (orang Indonesia) yang belajar atau mendalami agama Hindu di India kemudian setelah mereka menempuh pendidikan, lalu mereka pulang dan mengajarkan (menyebarluaskan) ajaran Hindu kepada penduduk setempat.

KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya. Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa penyerangan Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam penyerangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Raja Kertanegara) segera melarikan diri ke Sumenep, Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja sehingga Raden Wijaya diampuni. Setelah mendapat pengampunan dari Raja Jayakatwang, Raden Wijaya beserta pengikutnya diizinkan untuk membabat hutan Tarik (sekarang menjadi Desa Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa. Disinilah kemudian berdiri pusat Kerajaan Majapahit. Kertarajasa Jayawardhana Pada 1293 pasukan Kubilai Khan dari Cina datang dengan tujuan untuk menghancurkan Kerajaan Singasari. Mereka tidak mengetahui bahwa Singasari telah hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijava untuk membalas dendam kepada Raja Jayakatwang. Para Penguasa Majapahit Raden Wijaya : (1309) Jayanegara : (1309-1328) Tribhuwanatunggaldewi : (1328-1350) Hayam Wuruk : (1350-1389) Wikramawardhana : (1389-1429) Suhita : (1429-1447) Kertawijaya : (1447-1451) Rajasawardhana : (1451-1453) Bhre Wengker : (1456-1466) Singhawikramawardhana : (1466-1468) Kertabhumi : (1468-1478) Pasukan Raden Wijaya bekerjasama dengan Kubilai Khan yang berjumlah sekitar 20.000 orang. Dalam waktu singkat, Kerajaan Kediri hancur dan Raja Jayakatwang terbunuh. Pasukan Kubilai Khan kembali ke pelabuhan, namun di tengah perjalanan pasukan Raden Wijaya dengan bantuan pasukan Singasari dari Sumatera menyerang pasukan tersebut. Pasukan Kubilai Khan segera pergi dari tanah Jawa dan Raden Wijaya menjadi raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Wilayah Kekuasaan Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Jawa (kecuali tanah Sunda), sebagian besar P. Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur hingga Irian Jaya. Perluasan wilayah ini dicapai berkat politik ekspansi yang dilakukan oleh Patih Mangkubumi Gadjah Mada. Pada masa inilah Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Keruntuhan Majapahit Sepeninggal Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit dilanda beberapa pemberontakan. Pemberontakan tersebut antara lain ialah pemberontakan Ranggalawe, Sora, dan Kuti selama masa pemerintahan Jayanegara (13091328), serta pemberontakan Sadeng dan Keta pada masa Tribhuwanatunggadewi (13281350). Pemberontakan baru dapat berakhir pada masa kekuasaan Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Setelah masa kekuasaan Raja Hayam 5

Ranawijaya/Girindrawardhana : (1478-?)

Wuruk, pamor Kerajaan Majapahit semakin menurun. Pada 1522, Kerajaan Majapahit hancur akibat terjadinya perang saudara. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi runtuhnya Kerajaan Majapahit ialah munculnya Kerajaan Malaka dan berkembangnya kebudayaan Islam.

1.

Kerajaan Samudra Pasai Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai. Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka. rangkuman:: 1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara. 2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya a. Catatan Marcopolo dari Venetia. b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko. c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh. d. Jirat Putri Pasai. 3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan maritim 5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lain Sultan Malik al-Saleh (1285 1297). Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I). Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II). Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).

AKULTURASI Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. 1. Bidang Sosial Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta. 2. Ekonomi Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. 3. Sistem Pemerintahan Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku. 4. Bidang Pendidikan sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis. Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu : bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama HinduBudha. karya sastra 6

Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya Bharatayudha Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna Wiwaha Empu Dharmaja dengan karyanya Smaradhana Empu Prapanca dengan karyanya Negarakertagama Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma. 5. Kepercayaan 6. Seni dan Budaya Seni Bangunan Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Seni Rupa Seni rupa tampak berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Seni Sastra dan Aksara Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari. 7. Bidang Teknologi Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik. Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada zaman Majapahit. 8. Sistem Kalender Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya : Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari. Ol

2. MASA KEKUASAAN BELANDA (PRANCIS) Tahun 1807 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon Bonaparte, penguasa di Prancis (Belanda menjadi jajahan Prancis). Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Napoleon menjadi wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi Indonesia, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia (1808 1811). Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris sehingga pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan. Untuk memperoleh dana, Daendels menjual tanah-tanah kepada orang-orang swasta. Untuk menutup utangutang Belanda dan biaya-biaya pembaharuan tersebut, Daendels kembali menjual tanah negara beserta isinya kepada swasta, sehingga timbullah system tuan tanah di Jawa yang bertindak sebagai raja daerah, misalnya di sekitar Batavia dan Probolinggo. Kekejaman Daendels tersebut terdengar sampai ke Prancis. Akhirnya, dia dipanggil pulang karena dianggap memerintah secara autokrasi dan Indonesia diperintah oleh Jansens. 3. MASA KEKUASAAN INGGRIS Keberhasilan Inggris mengalahkan Prancis di Eropa menyebabkan kekuasaan Belanda atas Indonesia bergeser ke tangan Inggris. Untuk itulah ditandatangani Kapitulasi Tuntang (1811) yang isinya Belanda menyerahkan Indonesia ke tangan Inggris dari tangan Jansens kepada Thomas Stamford Raffles, seorang Letnan Gubernur Jenderal Inggris untuk Indonesia. Oleh karena itu, beralihlah Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Inggris. Adapun langkah-langkah yang diambil Raffles adalah a. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, b. para bupati dijadikan pegawai negeri, c. melaksanakan perdagangan bebas, d. melaksanakan land rente (pajak sewa tanah) dan Raffles menjual tanah kepada swasta, e. menghapuskan perbudakan, dan

f. kekuasaan para raja dikurangi. Di Yogyakarta, Pangeran Notokusumo diangkat sebagai Paku Alam (1813). Akibatnya, Mataram Yogyakarta pecah menjadi dua, yakni Kasultanan Yogyakarta di bawah HB III dan Paku Alaman di bawah Paku Alam I. Pada tanggal 13 Agustus 1814, di Eropa ditandatangani Perjanjian London olehInggris dan Belanda yang isinya Belanda memperoleh kembali sebagian besar daerah koloninya, termasuk Indonesia. Oleh karena itu pada tahun 1816, Raffles meninggalkan Indonesia dan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. B. Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia Pendudukan Jepang di Indonesia dibagi dalam tiga wilayah. 1. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-25 (Tentara Keduapuluhlima), wilayah kekuasaannya meliputi Sumatra dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi. 2. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-16 (Tentara Keenambelas), wilayah kekuasaannya meliputi Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di Jakarta. 3. Pemerintahan Militer Angkatan Laut II (Armada Selatan Kedua), wilayah kekuasaannya meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat pemerintahan di Makassar. Pemerintahan pendudukan militer di Jawa sifatnya hanya sementara, sesuai dengan Osamu Seirei Nomor 1 Pasal 1 yang dikeluarkan tanggal 7 Maret 1942 oleh Panglima Tentara Keenambelas. Undang-undang tersebut menjadi pokok dari peraturan-peraturan ketatanegaraan pada masa pendudukan Jepang. Jabatan gubernur jenderal di zaman Hindia Belanda dihapuskan. Segala kekuasaan yang dahulu dipegang gubernur jenderal sekarang dipegang oleh panglima tentara Jepang di Jawa. Undang-undang tersebut juga mengisyaratkan bahwa pemerintahan pendudukan Jepang berkeinginan untuk terus menggunakan aparat pemerintah sipil yang lama beserta para pegawainya. Hal ini dimaksudkan agar pemerintahan dapat terus berjalan dan kekacauan dapat dicegah. Adapun pimpinan pusat tetap dipegang tentara Jepang. Dalam bidang ekonomi, Jepang membuat kebijakan-kebijakan yang pada intinya terpusat pada tujuan mengumpulkan bahan mentah untuk industri perang. Ada dua tahap perencanaan untuk mewujudkan tujuan tersebut, yaitu tahap penguasaan dan tahap menyusun kembali struktur. C. Organisasi Pergerakan Zaman Jepang Selama masa pendudukan Jepang, bangsa Indonesia dilarang membentuk organisasi sendiri. Akan tetapi, Jepang sendiri membentuk organisasi-organisasi bagi rakyat Indonesia dengan maksud dipersiapkan untuk membantu Jepang. Organisasi-organisasi ini pada akhirnya berbalik melawan Jepang. 1. Gerakan Tiga A Gerakan Tiga A merupakan organisasi propaganda untuk kepentingan perang Jepang. Organisasi ini berdiri pada bulan April 1942. Pimpinannya adalah Mr. Sjamsuddin. Tujuan berdirinya Gerakan Tiga A adalah agar rakyat dengan sukarela menyumbangkan tenaga bagi perang Jepang. Semboyannya adalah Nippon cahaya Asia, Nippon pemimpin Asia, Nippon pelindung Asia. Untuk menunjang gerakan ini, dibentuk Barisan Pemuda Asia Raya yang dipimpin Sukarjo Wiryopranoto. Adapun untuk menyebarluaskan propaganda, diterbitkan surat kabar Asia Raya. Setelah kedok organisasi ini diketahui, rakyat kehilangan simpati dan meninggalkan organisasi tersebut. Pada tanggal 20 November 1942, organisasi ini dibubarkan. 2. Putera (Pusat Tenaga Rakyat) Pada tanggal 9 Maret 1943, diumumkan lahirnya gerakan baru yang disebut Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Pemimpinnya adalah empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansyur. Tujuan Putera menurut versi Ir. Soekarno adalah untuk membangun dan menghidupkan segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh imperialisme Belanda. Adapun tujuan bagi Jepang adalah untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. 3. Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa (Jawa Hokokai) Jepang mendirikan Jawa Hokokai pada tanggal 1 Januari 1944. Organisasi ini diperintah langsung oleh kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan). Latar belakang dibentuknya Jawa Hokokai adalah Jepang menyadari bahwa Putera lebih bermanfaat bagi pihak Indonesia daripada bagi pihak Jepang. Oleh karena itu, Jepang merancang pembentukan organisasi baru yang mencakup semua golongan masyarakat, termasuk golongan Cina 8

dan Arab. Berdirinya Jawa Hokokai diumumkan oleh Panglima Tentara Keenambelas, Jenderal Kumakichi Harada. Secara tegas, Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. Jika pucuk pimpinan Putera diserahkan kepada golongan nasionalis Indonesia, kepemimpinan Jawa Hokokai pada tingkat pusat dipegang langsung olehGunseikan. Adapun pimpinan daerah diserahkan kepada pejabat setempat mulai dari Shucokan sampai Kuco. Kegiatan-kegiatan Jawa Hokokai sebagaimana digariskan dalam anggaran dasarnya sebagai berikut. a. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pemerintah Jepang. b. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antara segenap bangsa. c. Memperkukuh pembelaan tanah air. 4. Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat) Ketika pemerintahan Jepang berada di tangan Perdana Menteri Toyo, Jepang pernahmemberi janji merdeka kepada Filipina dan Burma, namun tidak melakukan hal yang sama kepada Indonesia. Oleh karena itu, kaum nasionalis Indonesia protes. Menanggapi protes tersebut, PM Toyo lalu membuat kebijakan berikut. a. Pembentukan Dewan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In). b. Pembentukan Dewan Pertimbangan Karesidenan (Shu Sangi Kai) atau daerah. c. Tokoh-tokoh Indonesia diangkat menjadi penasihat berbagai departemen. d. Pengangkatan orang Indonesia ke dalam pemerintahan dan organisasi resmi lainnya. 5. Majelis Islam Alaa Indonesia (MIAI) MIAI merupakan organisasi yang berdiri pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1937 di Surabaya. Pendirinya adalah K. H. Mas Mansyur dan kawan-kawan. Organisasi ini tetap diizinkan berdiri pada masa pendudukan Jepang sebab merupakan gerakan anti-Barat dan hanya bergerak dalam bidang amal (sebagai baitulmal) serta penyelenggaraan hari-hari besar Islam saja. Meskipun demikian, pengaruhnya yang besar menyebabkan Jepang merasa perlu untuk membatasi ruang gerak MIAI. *Klasifikasi berdasar misi: Sifat misi - radikal [IP, PKI, PNI, Partindo, Gerindo] - moderat [PSII, PII, BU, Parindra] Prinsip perjuangan - Kooperatif [BU, PSII, Gerindo] - Non-kooperatif [PKI, PNI, Partindo] Peristiwa Rengasdengklok Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Kehidupan Ekonomi pada Awal Kemerdekaan Indonesia Pada wal kemerdekaan ekonomi nasional sangat buruk, hal ini disebabkan oleh : 1. Peredaran uang pendudukan Jepang yang tidak terkendali sehingga terjadi inflasi. 2. Belum memiliki alat pembayaran yang sah sehingga ada tiga mata uang yang digunakan, yaitu : Mata Uang De Javanesche Bank, Mata Uang Pemerintah Hindia-Belanda, dan Mata Uang Pendudukan Jepang. 3. Kas negara dalam keadaan kosong, pajak dan bea masuk sangat minim. 4. Hasil produksi pertanian sulit di ekspor. 5. Belanda mengadakan blokade ekonomi terhadap Pemerintah Indonesia. Untuk mengatasi ekonomi yang sangat buruk tersebut, pemerintah mengambil kebijakan sebagai berikut : 1. Mengeluarkan Undang-Undang No.17 Tahun 1946 tentang penggunaan Oeang Republik Indonesia(ORI) dan berlaku sejak 25 Oktober 1946. Tujuannya selain sebagai alat tukar resmi di seluruh wilayah Republik Indonesia, juga untuk menggantikan ketiga jenis mata uang yang beredar sebelumnya. Kemudian pada 5 Juli 1946 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pendirian Bank Nasional Indonesia yang nantinya berkedudukan di Yogyakarta dengan Margono Djoyohadikusumo sebagai direkturnya yang pertama. 2. Ir.Soerahman (Menteri Keuangan saat itu) melaksanakan program Pinjaman Nasional. 3. Menghapus sistem ekonomi autharki lokal warisan penjajahan Jepang dan kemudian diganti dengan sistem ekonomi sentralisasi. 4. Dikeluarkannya Plan Kasimo dari I.J.Kasimo Menteri Persediaan Makanan Rakyat yang berisi : Memperbanyak kebun bbit dan padi unggul, mencegah hewan pertanian untuk disembelih, penanaman kembali tanah kosong, pemindahan penduduk Jawa ke Sumatera. 5. Dibentuk Badan Pengawasan Makanan Rakyat (BPMR) yang kemudian diubah menjad Badan Persediaan dan Pembagian Bahan Makanan (BPPBM), dengan tujuan untuk mengawasi penyaluran bahan makanan rakyat. 6. Mengaktifkan kembali pihak swasta dalam bidang perekonomian.

PERJUANGAN DIPLOMASI BANGSA INDONESIA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1. Pertemuan Soekarno Van Mook Tokoh: Pihak Indonesia: Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, H.Agus Salim.. Pihak Belanda: Van Mook, Van Der Plas.. Tanggal: 25 Oktober 1945 Hasil: Van Mook mengemukakan masalah Indonesia, menjadi negara persemakmuran berbentuk federal dan memasukkan Indonesia ke dalam anggota PBB 2. Pertemuan Sjahrir Van Mook: Tokoh: Pihak Sekutu: Jend. Christison.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir Tanggal: 17 November 1945 Tempat: Markas Besar Tentara Inggris, Jl. Imam Bondjol No. 1, Jakarta Hasil: gagal. 3. Perundingan Sjahrir Van Mook: Tokoh: Pihak Inggris (penengah): Sir Archibald.. Pihak Belanda: Van Mook.. Pihak Indonesia: Sutan Sjahrir Tanggal: 10 Februari 1946 Tempat: Jakarta, Indonesia Hasil: 1. - Van Mook: Indonesia negara commonwealth (berbentuk federasi), urusan dalam negeri di atur Indonesia, urusan luar negeri di atur Belanda, 2. - Sjahrir: Indonesia harus diakui, urusan luar negeri diatur oleh Indonesia dan Belanda (ditolak) 3. - Sjahrir: Belanda harus mengakui de facto RI, RIS, RIS bersama dg peserta dalam ikatan negara belanda 4. Perundingan di Hooge Veluwe: Tokoh: delegasi RI: mr. suwandi, dr. sudarsono, mr. prianggodigdo.. delegasi belanda: van mook, prof. logemann, idenburgh, van royen, van asbeck, sultan hamid II, surio santosa.. penengah: Sir Archibald Tanggal: 14-26 April 1946 10

Tempat: Hooge Veluwe, Belanda Hasil: tidak ada, karena belanda menolak hasil perundingan antara Sjahrir Van Mook sebelumnya.. 5. Perundingan Linggarjati: Tokoh: belanda: prof. scermerhorn, max van pool, de baer, van mook.. indonesia: sutan sjahrir, moh. roem, amir syarifudin, soesanto t, gani, ali boediarjo.. penengah: Lord Killearn tanggal: 10 November 1946 tempat: Linggarjati, Indonesia Hasil: 1. Belanda harus mengakui RI secara de facto dan meninggalkannya paling lambat 1 januari 1949 2. Belanda Indonesia kerjasama memberntuk RIS 3. RIS dan Belanda membentuk uni Indonesia Belanda kedudukan RI kuat di mata internasional karena Inggris dan Amerika telah mengakui RI secara de facto. tp, belanda melakukan Agresi Militer I, 21 Juli 1947 6. Perundingan Renville: Tokoh: Indonesia: Amir Syarifudin.. Belanda: Abdulkadir Widjodjoatmodjo Tanggal: 8 Desember 1947 Tempat: Kapal USS Renville, milik Amerika Hasil: 1. RI harus mengakui kedaulatan Belanda di Hindia-Belanda untuk mengakui NIS 2. Diadakan pemungutan suara untuk mengetahui apakah rakyat ingin bergabung dg RI atau belanda 3. Tiap negara bagian berhak tinggal di luar NIS dan mengadakan hubungan ada perbedaan pendapat antara wakil tinggi mahkota belanda dg Van Mook dan menyatakan tidak terikat dg perjanjian apapun. maka, dilaksanakanlah Agresi Militer II, 18 Desember 1948 7. Persetujuan Roem-Royen: Tokoh: Indonesia: Moh. Roem.. Belanda: Van Royen Tanggal: 7 Mei 1948 Tempat: hotel des indes, Jakarta Hasil: 1. Mr. Roem: menghentikan perang gerilya, bekerjasama mengembalikan perdamaian, ikut menghadiri KMB 2. Van Royen: pemerintah RI kembali ke yogyakarta, penghentian gerakan militer dan pembebasan tahanan, tidak akan mengakui negara dalam kekuasaan RI sebelum tanggal 19 Desember 1948, setuju RI bagian dr NIS, berusaha agar KMB ada 8. Konferensi Meja Bundar (KMB): Tokoh: ketua: Willem Drees.. Indonesia: Moh. Hatta.. Belanda: Van Marseveen.. Mediator: Chritchley.. BFO: Sultan Hamid II Tanggal: 23 Agustus-2 November 1949 Tempat: Den Haag, Belanda Hasil: 1. Belanda mengakui kedaulatan RI akhir Desember 1949 2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditunda 1 tahun 3. RIS dan Belanda mengadakan hubungan uni Indonesia-Belanda, diketuai oleh Ratu Belanda 4. Penarikan mundur tentara Belanda 5. Pembentukan APRIS dg TNI sbg. Intinya

Kabinet Ali Satroamijoyo (Kabinet Ali-Wongsonegoro) Kabinet keempat berhasil dibentuk pada tanggal 31 Juli 1953 yang dipimpin oleh Ali Satroamijoyo dari PNI dan wakilnya Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya) Program kerja Kabinet Ali-Wongsonegoro : 1) Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah 2) Melaksanakan pemilihan umum 11

3) Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI 4) Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika Kabinet Ali Satroamijoyo II Kabinet keenam terbentuk pada tanggal 24 Maret 1956 di pimpin oleh Ali Satroamijoyo. Kabinet Ali II merupakan kabinet pertama hasil pemilihan umum. Program kerja Kabinet Ali II : 1) Menyelesaikan pembatasan hasil KMB 2) Menyelesaikan masalah Irian Barat 3) Pembentukan provinsi Irian Barat 4) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif Kabinet Ali II ini pun tidak berumur lebih dari satu tahun dan akhirnya digantikan oleh kabinet Juanda. Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Demokrasi Liberal. Pada masa Demokrasi Liberal terjadi berbagai peristiwa penting seperti pergantian kabinet yang cepat akibat pemberlakuan sistem Kabinet Parlementer, penyelegaraan pemilu I RI, kegagalan konstitunte yang baru dan keluarnya Dekrit Presiden 1959 1. Pemberlakuan Sistem Kabinet Parlementer Semenjak RIS dibubarkan berdirilah Negara kesatuan RI dengan pedoman UUDS 1950. Isi konstitusi ini menganut ide demokrasi liberal yang meniru konstitusi negara negara Barat Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia antara lain ditandai dengan berlakunya sistem parlementer dengan ciri ciri sebagai berikut: Kedudukan Kepala Negara tidak dapat diganggu gugat Kabinet dipimpin perdana menteri yang bertanggungjawab kepada parlemen Susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas suara terbanyak dalam parlemen Masa jabatan kabinet tidak ditentukan dengan pasti lamanya Kabinet dapat dijatuhkan setiap waktu oleh parlemen, sebaliknya pemerintah pun dapat membubarkan parlemen. Pada masa demokrasi liberal berlaku sistem multipartai, partai partai ini ada yang berkuasa di dalam pemerintahan dan ada juga yang menempatkan diri sebagai partai oposisi. Partai yang berkuasa mendudukkan wakil wakilnya dalam kabinet setelah mendapatkan dukungan mayoritas parlemen. Namun, apabila mayoritas suara parlemen tidak mempercayai lagi kabinet tersebut, maka jatuhlah kabinet yang berkuasa itu Partai partai yang pernah berkuasa di Indonesia pada umumnya memiliki kelemahan yang memberi peluang kepada partai oposisi untuk menjatuhkannya dalam parlemen. Selama masa demokrasi liberal, hal ini sering terjadi sehingga menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Berikut ini kabinet yang pernah berkuasa pada masa demokrasi liberal: Kabinet Ali Sastromijoyo 1(Kabinet Ali-Wongsonegoro) o Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah o Melaksanakan pemilu o Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI o Menyelenggarakan Koferensi Asia Afrika Kabinet Ali Sastromijoyo II o Menyelesaikan pembatalan hasil KMB o Menyelesaikan masalah Irian Barat o Pembentukan provinsi Irian Barat o Menjalankan politik luar negeri bebas aktif 2) Pemilu I Pada awal kemerdekaan pemerintah RI mengeluarkan Maklumat Pemerintah 3 November 1945 yang intinya menyatakan pemerintah mengahargai timbulnya partai partai politik untuk menyalurkan segala aliran atau 12

paham yang ada dalam masyarakat. Sejak saat itu, lahirlah partai partai politik yang hidup berdampingan dengan partai lama. Pada masa Demokrasi Liberal sebagaian partai partai politik yang ada tidak bekerja sebagai penyalur aspirasi rakyat. Mereka hanya memperjuangkan kepentingan golongan atau pribadi para pemimpin. Rakyat Indonesia menjadi frustasi melihat kepincangan politik semacam itu sehingga rakyat menuntut diadakannya pemilihan umum. Persiapan menuju pemilu dirintis oleh Kabinet Ali I dan pelaksanaannya dilakukan semasa Kabinet Burhanuddin Harahap. Pemilu I berlangsung dua tahap: a. 29 September 1955, digunakan untuk memilih anggota DPR b. 15 Desember 1955, pemilu dimanfaatkan untuk memilih kostituante Masyomi, PNI, NU, dan PKI. 3) Dekret Presiden 5 Juli 1959 Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi konstitusi RI. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka pada 5 Juli 1959 pukul 17.00. Isi dekrit Presiden 5 Juli 1959 yakni: a. Pembubaran kosntituante b. Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950, dan c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat singkatnya

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967) Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain : a)Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut b)Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia c)Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga salahsatu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam politik, eonomi, maupun bidang-bidang lain. A. Keadaan Politik Pemerintahan pada Masa Demokrasi Terpimpin Pemerintahan pada masa Presiden Soekarno memberikan kesempatan kepada PKI dalam pemerintahan atau disebut nasakomisasi lembaga-lembaga negara seperti DPAS, DPRGR, Front Nasional, MPRS, dan MA. PKI sangat lihai dalam memanfaatkan lembaga-lembaga negara dan orang yang berusaha menghalangi tuntutannya akan diserang. Kedekatan Presiden dengan PKI benar-benar dimanfaatkan oleh PKI. Mereka berusaha terlibat dalam segala keputusan Presiden dan berusaha menguasainya. Contohnya : PKI mendesak Presiden agar Pancasila sebagai alat pemersatu diganti atau disingkirkan. Karena tidak setuju para wartawan membentuk BPS ( badan pendukung Soekarnoisme), namun badan ini pada akhirnya dibubarkan Presiden atas desakan PKI. Demikian pula TNI-AD yang sulit dipengaruhi PKI digoyang dengan isu adanya Dewan Jendral. PNI sebagai partai terbesar dipecah belah oleh PKI menjadi dua, yaitu PNI asli dan PNI Osa-Usep karena PKI berhasil menyusup kedalam PNI. Di bidang kebudayaan PKI berhasil mendirikan LEKRA ( Lembaga Kesenian Rakyat). Kemudian sekelompok budayawan mendirikan MANIKEBU ( Manifes Kebudayaan ), namun atas desakan PKI Manikebu organisasi ini dibubarkan oleh Pemerintah. 13

B. Kondisi Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin Ada beberapa sebab ekonomi Indonesia semakin buruk, yaitu : 1. Menumpas pemberontakan PRRI/PERMESTA. 2. Adanya inflasi yang cukup tinggi 400. 3. Konfrontasi dengan Malaysia (Dwikora). 4. Defisit negara mencapai 7,5 miliar rupiah. Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonomi dan keuangan yang semakin buruk yaitu : 1. Mata uang bernilai nominal Rp. 500,00 didevaluasi menjadi Rp. 50,00 dan bernilai Rp. 1.000 dihapuskan. 2. Semua simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000,00 dibekukan. 3. Tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan Dekon ( Deklarasi Ekonomi) untuk mencapai ekonomi yang bersifat nasinal, demokrasi, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme. Usaha-usaha tersebut mengalami kegagalan karena : 1. Penanganan ekonomi tidak rasional, lebih bersifat politis, dan tidak ada kontrol. 2. Tidak adanya ukuran yang objektif dalam menilai suatu usaha atau hasil orang. Isi Tritura adalah: 1. Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya 2. Perombakan kabinet DWIKORA 3. Turunkan harga dan perbaiki sandang-pangan

KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu: a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni : a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang, pangan dan perumahan. b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan c. Pemerataan pembagian pendapatan d. Pemerataan kesempatan kerja e. Pemerataan berusaha f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan. B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU 1. Revolusi Hijau. Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara 14

berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian. Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui : a. Pembukaan lahan pertanian baru b. Mekanisasi pertanian c. Penggunaan pupuk baru d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama 2. Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh : a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat. Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan : a. Intensifikasi b. Ekstensifikasi c. Diversifikasi d. Rehabilitasi

A. REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) 1. Pelita 1( 1 April - 31 Maret 1974.) memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian, meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap-tahap berikutnya. Sasaran yang hendak dicapai ialah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. 2. Pelita II meingkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura melalui transmigrasi. Sasaran utama Pelita II yaitu tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, kesejahteraan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja. 3. Pelita III Pelita ini menekankan pada Trilogi Pembangunan. Tujuannya lebih ditekankan pada bidang industri, padat karya untuk meningkatkan eksport. BAB II PERKEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA REFORMASI A. PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998 Munculnya Reformasi di Indonesia disebabkan oleh : 1. Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum 2. Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya ( status quo ) 4. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa. 5. Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan. 15

Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan hukum. Setelah BJ Habibie dilantik menjadi presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998 maka tugasnya adalah memimpin bangsa Indonesia dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh aspirasi rakyat yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh. Habibie bertekad untuk mewujudkan pemerintrahan yang bersih dan bebas dari KKN. Pada tanggal 22 Mei 1998 Habibie membentuk kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 16 orang menteri yang diambil dari unsur militer, Golkar, PPP dan PDI. Tanggal 25 Mei 1998 diselenggarakan pertemuan I dan berhasil membentuk komite untuk merancang Undang-undang politik yang lebih longgar dalam waktu 1 tahun dan menyetujui masa jabatan presiden maksimal 2 periode. Usaha dalam bidang ekonomi adalah : 1. Merekapitulasi perbankan 2. Merekonstruksi perekonomian Indonesia 3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah 4. Menaikkan nilai tukar Rupiahterhadap Dollar AS hingga di bawah Rp. 1.000 5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF Reformasi di bidang hukum disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di kalangan masyarakat dan mendapat sambutan baik karena reformasi hukum yang dilakukan nya mengarah kepada tatanan hukum yang didambakan oleh masyarakat. Selama Orde baru karakter hukum bersifat konservatif, ortodoks yaitu produk hukum lebih mencerminkan keinginan pemerintah dan tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu dalam masyarakat.

B. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH SEJAK REFORMASI 1. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT Sejak krisis moneter tahun 1997 perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Sementara itu harga sembako semakin tinggi sehingga banyak karyawan yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan yang pada akhirnya berimabas pada memPHKkan karyawannya. Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah pengangguran sehingga jumlah pengangguran mencapai 40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.Oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja. 2. KONDISI EKONOMI Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat 5 sektor kebijakan yang harus digarap yaitu : a. Perluasan lapangan kerja secara terus menerus melalui investasi dalam dan luar negeri seefisien mungkin b. Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari-hari untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau c. Penyediaan fasilitas umum seperti : rumah, air minum, listrik, bahan bakar, komunikasi, angkutan, dengan harga yang terjangkau d. Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk pendidikan umum dengan harga terjangkau e. Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan umum dengan harga yang terjangkau pula.

Dwifungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dengan peran ganda ini, militer diizinkan untuk memegang posisi di dalam pemerintahan. 16

Konsep dwifungsi TNI pertama kali muncul dalam bentuk konsep "Jalan Tengah" yang diusulkan pada tahun 1958 oleh Jendral A.H. Nasution, pimpinan TNI-AD pada saat itu, kepada Presiden Soekarno untuk memberikan peluang bagi peranan terbatas TNI di dalam pemerintahan sipil.

Penyebab dan Proses Awal Mula Terjadinya Perang Dingin Perang Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA dan USSR berada dala satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang. Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA dan USSR ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran), pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik. Pada masa ini dikenal pesawat seperti Messerschmit Bf 109, Focke Wolf (Jerman) , Spitfire, Hurricane (Inggris), P-51 Mustang, P-38 Lightning (USA), Mitsubishi A6M2 Zero, Hayabusha (Jepang). Lavochkin, Sturmovik (Rusia). Serta mengenal jagoan jagoan (Ace) di udara diantaranya Mayor Eritch Hartmann (Jagoan dari segala jagoan, lebih dari 300 pesawat lawan dijatuhkan, dari Jerman), Peltu Hiroshi Nishizawa, Saburo Sakai, Ohta (Jepang).

PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena : 1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi. 2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi 3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) Dampak Positif perkembangan IPTEK 1. Memberikan berbagai kemudahan Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita. 3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan 17

Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita. Dampak negative perkembangan IPTEK 1. Mempengaruhi pola berpikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik. 2. Hilangnya budaya Tradisional Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas. 3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota Seribu Hutan, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota Seribu Ruko di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di manamana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.

18

You might also like