You are on page 1of 2

Pidato tentang Kontroversi Ujian Nasional Oleh : Tsuraya Zahra (29) (X-I) Laman Assalamualaikum Wr. Wb.

Para hadirin yang terhormat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Disini saya akan berpidato mengenai Kontroversi Ujian Nasional, sejumlah pendapat pro dan kontra ujian nasional terus saja bergulir di kalangan masyarakat terutama di lingkungan pemerintah dan sekolah. Ada pihak-pihak yang secara sengaja mulai mencari kambing hitam, dan ujung-ujungnya hendak menghilangkan ujian nasional di negeri kita. Ditinjau dari pihak yang tidak setuju diselenggarakannya ujian nasional dapat diketahui bahwa ujian nasional merupakan cara yang tidak adil bagi seorang murid untuk dapat menyelesaikan program studinya dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena ujian nasional dianggap memberatkan murid dan ketentuan harus lulus ujian nasional seolah menitikberatkan pada pelajaran yang diujikan saja, seolah-olah sia-sia saja mereka belajar selama 3 tahun jika mereka tidak lulus hanya karena satu atau dua pelajaran saja. Tidak hanya itu pendapat tidak setuju diselenggarakannya ujian nasional juga mengarah pada setiap sekolah karena sekolah yang paling mengetahui perkembangan siswa-siswinya serta sekolah berhak menentukan siswasiswinya lulus atau tidak lulus tetapi kenyataannya sekolah selalu bersandar pada ujian nasional. Pendapat yang paling menguatkan tidak diselenggarakan ujian nasional adalah tolok ukur ujian nasional hanya ranah kognitif saja sedangkan sekolah mengembangkan 3 ranah pendidikan. Jika ditinjau dari pihak yang setuju diadakannya ujian nasional terutama dari pihak pemerintah bahwa ujian nasional dibutuhkan sebagai kontrol sejauh mana suatu sekolah telah menerapkan dengan baik program pendidikan nasional. Oleh karena itu, hasil ujian nasional adalah salah satu indikasi keberhasilan sekolah dalam menerapkan kurikulum pendidikan nasional. Dengan alasan ini maka ujian nasional apapun kendalanya tetap diperlukan. Alasan lain yang sangat mendukung tetap diadakannya ujian nasional adalah pemerintah telah menetapkan standar

isi dalam BSNP. Oleh karena itu, setiap sekolah di Indonesia wajib memenuhi tuntutan tersebut. KTSP telah memberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi daerahnya. Standar isi tersebut menjadi pemicu tercapainya standar pendidikan secara nasional. Ujian nasional adalah salah satu bentuk evaluasi apakah sekolah-sekolah tersebut hanya melahirkan "jagoan-jagoan kandang" yang tidak mampu bersaing atau melahirkan siswa-siswa cerdas. Kontroversi mengenai ujian nasional sebaiknya kita sikapi dengan sewajarnya karena ada atau tidaknya ujian nasional pasti sudah dipertimbangkan baik buruknya oleh pemerintah. Tapi dengan tidak meninggalkan sarana penunjang perwujudan standar pendidikan karena jika standar yang dibuat permerintah terlalu tinggi tapi infrastruktur jauh dari kata memadai itu sama saja memberatkan peserta didik. Jangan jadikan anak Indonesia sebagai objek pendidikan tapi sebagai subjek pendidikan. Tentunya para siswa-siswi juga perlu mewujudkan apa yang dijadikan standar pemerintah, bagaimana mental anak Indonesia akan terbentuk jika hanya menghadapi ujian nasional saja sudah menyerah. Demikian pidato dari saya, jika ada kekurangan dan tutur kata yang salah saya mohon maaf. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

You might also like