You are on page 1of 44

DASAR-DASAR PENYUSUNAN THB

Dapat mengukur yang dipelajari dalam KBM. TN TPK (klasifikasi bloom) Mewakili bahan yang telah kalian pelajari (refresentatif). Rencana materi dan aspek yang akan ditanyakan/ukur. Sesuai dengan aspek tingkat belajar yang diharapkan Esai : terbuka, tertutup, singkat dan isian. Obyektif : salah - benar, penjodohan, dan pilihan ganda (a-e, sebabakibat, melengkapi berganda, membaca diagram/grafik/tabel). Sesuai dengan tujuan penggunaan tes (pre, pos, mastery, diagnostik, prestasi, formatif, dan sumatif). Sesuai dengan pendekatan (normatif dan mutlak) Dapat digunakan untuk memperbaiki proses KBM.

TES ESAI (URAIAN) Tes esai: jawabannya tidak disediakan oleh pembuatnya (peserta dapat memilih, menghubungkan, menyampaikan gagasan). Skor atas jawaban peserta subyektif.

KEKUATAN/KEBAIKAN TES ESAI Mengukur: Hasil belajar yang komplek (aplikasi prinsip, interpretasi hubungan, relevansi informasi) Kemampuan dan keterampilan mengintegrasikan buah pikiran, informasi ke dalam suatu pola pikir tertentu dan cara pemecahannya. Meningkatkan moivasi belajar peserta Memudahkan pembuatnya Meningkatkan kemampuan menulis

KELEMAHAN TES ESAI Reliabilitas tes rendah Penyelesaiannya membutuhkan t relatif > Jawaban peserta seringkali membual Terlalu mengutamakan kemampuan menulis

PENGGUNAAN TES ESAI Jumlah peserta terbatas Waktu untuk pembuatannya terbatas Tujuannya: kemampuan mengekspresikan pikiran, berbahasa, menguji kemapuan menulis Hasil pengalaman belajar peserta

KLASIFIKASI TES ESAI Esai bebas : jawaban bersifat terbuka, fleksibel, dan tidak terstruktur Uarikan cara menilai siwa dalam mata pelajaran anda. Dalam uraian anda hendaknya ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Uraian anda hendaknya tidak melebihi 1 halaman. Uarian perna pemuda dalam mencapai kemerdekaan indonesia sejak 19081928. uraian anda hendaknya terdapat contoh ORPEM pada saat itu beerta pemimpinnya.

Esai terbatas : jawaban dibatasi oleh berbagai rambu yang ditentukan dalam butir soal (format, isi/ruang lingkup jawaban) Sebutkan 5 kebaikan tes esai. Jelaskan salah satu dari kebaikan tersebut dan berikan 2 buah contoh.

Tes esai dapat pula diklasifikasikan dalam 20 kategori (W.S.Manroe & Carter), diantaranya:

Ingatan, membandingkan, mengambil keputusan, menguraikan sebab-akibat, menjelaskan, membuat garis besar, pengertian, meringkas, menganalisis, meyatakan hubungan.

RAGAM TES URAIAN TERBATAS MELENGKAPI Tes melengkapi satu: fras, angka, formula. Digunakan dalam matik penddas (+, -, X, :) Baik untuk kemampuan mengingat fakta dan prinsip yang sederhana, pemahaman, aplikasi sampai evaluasi. Mudah dikonstruksi t < & > PB t < Tidak dapat menguji semua tingkat hasil belajar (analisis, sintesis)

CARA PEMBUATAN soal (UT) YANG BAIK : 1. konstruksi butir soal yang penting saja bayi usia 5 th yang meninggal di Desa...... Di desa........ bayi usia 5 th ang meninggal dalam satu tahun terakhir adalah.untuk setiap seribu penduduk 2. permasalahan spesifik daun tembakau mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan yang terdapat dalam daun tembakau adalah. 3. mengharuskan peserta memberi jawaban yang factual benar. Orang merokok akan. Kebiasaan merokok akan menyebabkan penyakit. 4. bahasa jelas, artinya tidak mendua. Seorang anak usia 12 tahun sebaiknya setiaphari minum

susu......(murni, ukuran) Seorang anak usia 12 tahun sebaiknya minum susu murni.....gelas/hari. 5. bila yang ditanyakan angka, cantumkan satuannya. Seorang anak usia 12 tahun setiap hari sebaiknya minum susu..... Seorang anak usia 12 tahun setiap hari sebaiknnya minum susu....gelas.

6. setiapsoal berisi satu jawaban organisme dibagi menjadi berapa phylum..., berapa....klas,

berapa....family, dan tingkat terendah disebut.... menurut pertanyaan, organisme dibagi atas berapa phylum.

URAIAN TERBATAS JAWABAN SINGKAT Tes jawaban singkat satu: frasa, angka, formula (ingatan), matematika & IPA. Kekuatan mudah dikonstruksi, peserta tes harus menulis jawabannya < menebak Soal jawaban singkat klasifikasi 2 tipe: 1. Bentuk pertanyaan : 1.1. Apakah kota suci terpenting umat Islam ?

1.2.X + 14 = 25. Berapakah X ? 1.3.Organisme yang memiliki fase kehidupan di air dan di darat disebut? 2. bentuk asosiasi: o Apakah nama ibu kota propinsi berikut:

2.1. Nusa tenggara barat..... 2.2. Nusa tenggara timur.... 2.3. Kalimantan barat........

PETUNJUK PEMBUATAN SOAL JAWABAN SINGKAT YANG BAIK: 1. Pergunakan kata-kata yang menuntut jawaban singkat dan tertentu (satu: frasa, angka, formula) Disebut apakah binatang pemekan binatang lain dan tumbuhtumbuhan? Termasuk kelompok apakah binatang pemakan daging dan tumbuhan? 2. jangan menggunakan kalimat yang diambil langsung dari buku atau catatan

3.

jangan sampai pertanyaan menjadi tes bahasa, tujuan materi pelajaran

4.

gunakan kalimat tanya secara langsung untuk menanyakan istilah/definisi.

5.

tentukan ketepatan (desimal). Berapakah 12 : 5 o Berapakah 12 : 5 ( bulatkan menjadi angka koma).

6.

suatu jawaban untuk satu pertanyaan sel tumbuhan menandung..... bagian sel tumbuhan yang berperanan dalam proses fotosintesis adalah... daun tembakau mengandung........ bahan berbahaya bagi kesehatan yang terdapat dalam daun tembakau adalah......... PRINSIP KONSTRUKSI SOAL ESAI

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

gunakan untuk mengukur HB yang cocok beritahukan sebelumnya tentang tipe tes yang akan digunakan batasi ruang lingkup tes secara pasti soal hanya mengukur bagian yang penting kemampuan mengingat

soal esai

memberikan soal yang bisa dipilih /bisa tidak dikerjakan setiap soal harus jelas (terbatas/bebas) upayakan jumlah soal buatlah petunjuk pengerjaan sola yang jelas perkirakan waktu pengerjaan (sesuai) upakan pertanyaan menuntut jawaban yang sifatnya baru setiap perangkat tes soalnya harus ada kombinasi Pergunakan kata deskriptif. Definisikanlah, tulislah garis besar, pilihlah, ilustrasikanlah, bandingkanlah, bedakan, pertentangkan..

1. tentukan skor maksimal untuk setiap butir soal 1. # mulai dengan katakana apa atau siapa

PEDOMAN PENSKORAN SOAL ESAI Untuk soal objektif dan soal objektifitas penilaian soal esai perlu diperhatikan : 1. apakah jawaban yang paling baik untuk setiap butir soal 2. butir-butir apa saja yang harus terdapat didalam jawaban soal esai tersebut (kata kunci) ? 3. apakah ada butir yang lenih penting diantara butir jawaban yang diharapkan? mahasiswa semester V FMIPA dapat membuat TPK bidang studi .. dengan baik buatlah sati TPK pada bidang studi anda TPK : siswa dapat menunjukkan monument lubang buaya bagaimana pendapat anda tentang TPK tersebut dilihat dari persyaratan TPK seperti sasaran, perubahan tingkah laku, tingkat perubahan tingkah laku, relevansi dan kondisi. Tuliskan TPK sesuai dengan kkomentar anda. Pedoman scoring Aspek/ kata kunci Skor

Sasaran : belum ditulis denga 1 tepat sudah 1 1 1 1

Perubahan

TL

operasional dan hanya satu Tingkat # t.l : belum ada Relevansi ; tidak di tulis Kondisi : tidak di tulis

Seharusnya TPK berbunyi - siswa kelas V SD di mataram, jika dihadapkan pada satu peta, dapat

menunjukkan

dengan

tepat

letak

monument lu bnag buaya Maksimal skor 5

TES OBJEKTIF Tes objektif adalah jawabannya sudah ada tersediaa, dapat di skor secara objektif Tipe Tes Objektif 1. benar salah : pertanyaan B-S B-S Bung Hatta di lahirkan di Bukittinggi B-S pemikiran bung Hatta tentang hak asasi di abadikan dalam pasal-psal UUD 1945 B-S hokum Newton I benda bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan F B-S penumpang dalam bis yang melaju 60 km/jm akan terdorong ke depan. B-S makanan kaleng lebih mahal dari pada makanan segar B-S bila dibulatkan dua angka di belakang koma, P bernilai sama dengan 3,14 Kelemahan tes objektif benar-salah Tebak >50% skor B-S, menekankan pada ingatan, jawaban merupakan penilaian absolute

Cara pembuatan tes objektif benar salah

1. Mengukur hanya yang penting 2. Pamahaman tidak hanya ingatan 3. jawaban harus benar dan salah 4. jumlah soal yang kumci jawabnany asalah lebih banyak 5. penggunaan kata sama selalu tidak pernah, cenderung kunci jawabannya salah. Sedangkan kata kdang-kadang acap kali cenderung kunci jawabannya benar

6. menyertakan pernyataan benar bila jawaban salah

kebaikan tes benar salah 1. mudah dibuat, dapat mewakili seluruh PB, 2. mudah diskor 3. baik untuk mengukur fakta (ingatan)

SOAL MENJODOHKAN

Contoh soal menjodohkan

Kolom I 1. Sukarno 2. Suharto 3. Moh. Hatta 4. Adam Malik 5. Amin Rais

Kolom II A. Bapak Indonesia B. Bapak Palang merah C. Bapak Pramuka Indonesia D. Bapak Pembangunan E. Bapak Revolusi F. Bapak Revormasi G. Ketua Umum PAN Koperasi

Catatan : Siswa atau responden kemudian diminta untuk mencocokan atau menjodohkan antara nama tokoh di kolom I dengan julukannya pada kolom II.

Kebaikan Soal Menjodohkan 1. Mudah dibuat dan diberi skor 2. Dapat mencakup sebagian besar proses belajar. 3. Sangat baik untuk melatih pemahaman istilah, definisi, peristiwa, dan halhal yang berhubungan.

Kelemahan Soal Menjodohkan

1. Terlalu menekankan pada aspek ingatan

Prinsip Konstruksi Soal Menjodohkan : 1. Mengukur hanya yang penting 2. Harus mengukur aspek pemahaman, tidak hanya ingatan 3. Jawaban harus benar dan jelas 4. Pernyataan di bawah kolom I dan kolom II harus homogen 5. Pernyataan di bawah kolom I dan kolom II harus lebih dari satu

SOAL PILIHAN GANDA Pilihan Ganda ( Stem dan Option lebih dari 1, biasanya 4 sampai 5 ) Misalnya : Di pulau Lombok terdapat beberapa mata air. Salah satu mata air yang diyakini dapat membuiat awet muda adalah mata air... a. Sesaot b. Lingsar c. Otak Koko d. Narmada e. Suranadi

Prinsip Konstrusi Soal Pilihan Ganda

1. Saripati permasalahan ditempatkan pada pilihan jawaban ( stem atau option ) 2. Pengulangan kata yang sama dalam setiap pilihan alternatif jawaban 3. Rumusan kata yang berlebihan harus dihindari 4. Jawaban yang tidak sama diletakkan di tengah kalimat 5. Pilihannya harus teratur dan sederhana 6. Istilah ilmiah ( mentereng ) sebaiknya tidak digunakan 7. Pilihan jawaban harus bersifat homogen 8. Jawaban yang benar tidak usah menggunakan kalimat yang panjangpanjang

9. Alternatif pilihan jawaban berjumlah 3 sampai 5 butir 10. Pilihan yang menyatakan semua jawaban benar atau salah sebaiknya tidak digunakan.

Kebaikan Soal Pilihan Ganda Sama dengan soal Benar-Salah ( B S ) dan Soal menjodohkan, yaitu peluang tebak-menebak menjadi lebih kecil Dapat dianalisis Tingkat kesukaran dapat dikendalikan Kaya Informasi ( Daya serap, diagnostik ) Kelemahan Soal Pilihan Ganda

Sukar dikonstruksi, karena alternatif pilihan harus homogen Dalam pembuatannya cenderung menekankan pada aspek ingatan Teswise

Pilihan Ganda Analisis Hubungan Antar Hal Analisis Hubungan antar hal yatiu dua pernyataan terpisah yang dihubungkan oleh kata SEBAB Ada yang memiliki hubungan sebab-akibat Ada yang tidak memiliki hubungan sebab-akibat Petunjuk Penyelesaiannya : A. Benar Benar , BERHUBUNGAN B. Benar Benar, TIDAK BERHUBUNGAN C. Benar Salah D. Salah Salah

Pilihan Ganda Analisis Kasus ( PGAK )

Yaitu dengan cara peserta disajikan kasus dalam bentuk ceritera, peristiwa dan sejenisnya

Pilihan Ganda Kompleks Pilihan ganda kompleks artinya alternatif pilihan jawaban benar jumlahnya lebih dari satu. Petunjuk Penyelesaiannya Jawaban : A jika (1) dan (2) benar B Jika (1) dan (3) benar C Jika (2) dan (3) benar D jika hanya (4) benar E jika semua benar DAYA BEDA

Cara Menentukan atau Mengitung Besarnya Daya Beda Susun urutan testie berdasarkan skor tes mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah Bagi dua peserta tes menjadi kelompok atas dan kelompok bawah ( masingmasing kurang lebih 27% ) Hitung jumlah kleompok atas dan bawah yang menjawab benar pada butir soal yang akan dianalisis daya bedanya Kurangi proporasi kelompok atas dengan kelompok bawah ( Indeks antara +1 sampai 1,0 )

DB yang memadai nilainya

0,25

DB dapat langsung menentukan kualitas butir soal

Analisis Pilihan

Yaitu kegiatan menganalisis distribusi jawaban kelompok atas dan kelompok bawah

Contoh Skor hasil tes Mata Kuliah Evaluasi S1 Pendidikan Biologi FKIP ( N = 10 )

Nama 1 A B C D E F G H I J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 0,8 3 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 0,7 4 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4 0,4

Nomor Butir Soal 5 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 0,7 6 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6 0,6 7 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 0,7 8 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 0,8 9 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 0,7 10 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 0,3 Jml 6 7 9 8 4 7 10 7 4 5

Jumlah 10 P 1,0

Keterangan : 1 = jawaban benar 0 = jawaban salah P = Tingkat kesukaran Butir Soal

P= Pn =

Yang menjawab benar /

sleuruh testie butir soal

tingkat kesukaran butir soal / Bb / 0,5 T

D = Ba -

Keterangan :

Ba = kelompok atas yang menjawab benar Bb = kelompok bawah yang menjawab benar T = Jumlah peserta tes ( bila ganjil dikurangi 1 )

ANALISIS TES

Analisis tes dilakukan untuk mengetahui baik atau tidaknya suetu tes, meliputi : 1. Analisis Validitas 2. Reliabilitas Tes 3. Analisis butir soal Analisis Daya Beda tiap butir soal Analisis Tingkat Kesukaran tiap butir soal Analisis Pengecoh ( distraktor ) tiap butir soal Analisis homogenitas tiap butir soal 4. Analisis teknik kegunaan tes

Analisis Validitas atau ketepatan tes A. Valid Permukaan ( Face validity ) Bahasa dan susunan kalimat tiap butir cukup jelas dan sesuai dengan kemampuan siswa Jawaban yang diminta tidak membingungkan Cara menjawab solanilla dapat dipahami oleh siswa Apakah telah disusun berdasarkan cada atau prinsip penulisan butir soal B. Validitas Isi Apakah sesuai kaidah TIK/PB yang diuji atau dites kan Apakah seluruh tes sesuai dengan kisi-kisi Apakah ada butir soal yang menyimpang atau diluar dari bahan pelajaran yang telah dipelajari

C. Validitas Kriteria Disebut juga sebagai validitas empirik yaitu menghitung koeisien korelasi antara tes yang bersangkutan dengan tes lain sebagai kriterianya. Tes dapat digunakan sebagai kriteria adalah tes yang sudah valid, nilai pelajran pun diperolah secara objektif. D. Validitas Ramalan Skor tes yang digunakan untuk meramal keberhasilan siswa di masa yang akan datang Catatan : Indeks Validitas 0,50 0,90; makin tinggi makin baik.

RELIABILITAS TES

Koefisien reliabilitas ( dipercaya ) dan koefisisen validitas ( tepat ) adalah gambaran tentang derajat kualitas tes secara keseluruhan. Koefisien Reliabilitas tes dikenal ada 2 macam, yaitu : 1. Koefisien Stabilitas Penting digunakan untuk tes Bakat, IQ, dan tes kepribadian. Biasanya perencanaannya dilakukan dalam jangka panjang Paradigma : Tes Retes

2. Koefisien Equivalen Bila bahan pelajaran terlalu luas, maka dapat dibuat tes paralel dalam isi, tingkat kesukaran dan kognisi.

Paradigma : FORM A FORM B

Koefisien reliabilitas tes dihitung dengan rumus berikut : r = XY/N ( X ) ( Y ) Sx Sy

Keterangan : r = koefisien reliabiltas tes X = skor tes X Y = skor tes Y N = jumlah testi ( peserta tes ) S = Simpangan Baku

MATERI DARI Drs. Ahmad Raksun, M.Si. 11 september 2009 TES SEBAGAI INSTRUMENT EVALUASI Tes yaitu alat pengukkuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan pada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Atas dasar respon tersebut ditentukan tinggi rendahnya skor dalam bentuk kuantitatif selanjutnya dibandingkan dengan standar yang sudah ditentukan untuk ditarik kesimpulan secara kualitatif (lulu/tidak lulus). Testing: saat/eaktu tes dilaksanakan Testee; responden/siswa yang sedang mengikuti tes Tester; orang yang diserahi tugas untuk melaksanakan tes atau evaluasi terhadap responden atau siswa.

Tugas tester 1. Mempersiapkan semua perlengkapan dan ruangan tempat pelaksanaan tes. 2. Membagikan soal dan semua perlengkapan yang disediakan. 3. Menjelaskan tata tertib dan cara menjawab soal.

4. Memberikan tanda waktu dimulai dan berakhirnya tes/evaluasi. 5. Mengawasi peserta tes pada saat mengerjakan tes. 6. Mengisi berita acara dan laporan-laporan lain yang diperlukan. 7. Mngumpulkan pekerjaan siswa/responden.

Ciri-ciri tes yang baik: 1. Tes memiliki validitas 2. Tes harus memiliki reliabilitas 3. Tes harus memiliki objektivitas 4. Tes harus memiliki praktibabilitas 5. Tes bersifat ekonomis

16 september 2009 Penyusunan tes Tes yang baik harus memiliki sifat: 1. Komperhensif 2. Kontinuitas

Fungsi tes 1. Fungsi untuk kelas a. mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa. b. Mengetahui tingkat pencapaian belajar setiap siswa. c. Menentukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus d. Mengelompokan siswa dalam kelas pada saat penerapan mtode kelompok. e. Hasil tes dapat menjadi landasan dalam meningkatkan prestasi kelas. 2. Fungsi untuk bimbingan a. b. c. Membantu siswa dalam menentukan pilihan. Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan. Sebagai bahan informasi bagi guru, pembembing, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak.

3. Fungsi administrasi a. Penempatan siswa baru b. Memberi petunjuk dalam pengelompokan siswa. c. Menilai kurikulum. d. Menyediakn informasi untuk lambaga lain di luar sekolah.

Langkah-langkah dalam penyusunan tes 1. Menentuka tujuan mengadakan tes 2. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dites. 3. Merumuskan sk, kd, dan indikator pencapaian kompetensi. 4. Menderetkan semua indikator agar tidak ada indikator yang terlewatkan. 5. Membuat tabel spesifikasi. 6. Menuliskan butir-butir soal sesuai dengan indikator yang telah disusun dan aspek tingkah laku.

Macam-macam tes Berdasarkan objek ppengukurannya: 1. Tes kepribadian. Objek yang diukur adalah sikap mental atau psikis seseorang 2. Tes hasil belajar . Objek yang diukur adalah penguasaan seseorang terhadap suatu infomasi (materi pelajaran) tertentu setelah

berlangsungnya suatu proses instruksional/pembelajaran tertentu.

18 september 2009 Berdasarkan fungsinya: 1. Tes penempatan 2. Tes pembinaan 3. Tes diagnostik 4. Tes sumatif

Berbagai macam tes yang lain: 1. Tes Standar Dan Nonstandar a. Tes standar yaitu tes yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi yang umumnya disusun oleh tim ahli/lembaga khusus yang dianggap prifesional. b. Tes nonstandar yaitu tes yang belum teruji validitas dan reliabilitasnya yang biasanya dibuat oleh guru sekolah. 2. Tes tulis dan tes lisan a. Tes tulis yaitu tes yang dimana soal dan jawaban yang diberikan oleh siswa berupa bahasa tulisan. Tes tulis dibedakan menjadi: - Tes objektif (tes terstruktur) - Tes subjektif (tes uraian) Kelebihan tes uraian: Peserta didik dapat mengorganisasikan jawabannya dengan pikiran sendiri Dapat menghindari sifat terkaan dalam menjawab soal. Melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan serta mengorganisasikannya sehingga dapat diungkapkan menjadi satu hasil pemikiran terintegrasi sevara utuh. Jawaban yang diberikan siswa diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat yang disusun sendiri sehingga melatih untuk dapat menyusun kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. Soal uraian tepat untuk mengukur kemampuan analitik, sintetik, dam evaluatif Kelemahan tes uraian: Sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap seluruh kurikulum. Jika digunakan terus menerus dapat menyebabkan siswa belajar untung-untungan.

Penilaian jawaban siswa oleh guru cenderung subjektif Tes uraian dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu: - Tes uraian bebas - Tes uraian tertulis

b. Tes lisan yaitu tes yang soal dan jawaabannya diungkapkan dalam bahasa lisan.

23 September 2009 Beberapa kelebihan tes lisan antara lain: Jika peserta didik belumterhadap pertanyaan yang diajukan, pendidik dapat mengubah pertanyaan hingga midah dimebgerti. Pendidik dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta didik sampai mendetail. Pendidik dapat mengetahui secara langsung hasil tes setelah selesai ujian. Kekurangan tes lisan: Apabila hubungan antara peserta didik dan pendidik kurang baik, dapat menimbulkan rasa tegang, takut, dsb yang dapat mempengaruhi kemampuan manjawab olah peserta didik. Pertanyaan yang disampaikan kepaada peserta didik sering tidak sama jumlah dan tingkat kesukarannya. Membutuhkan waktu yang laam. Kebebasan peserta didik untuk nmenjawab pertanyaan sering menjadi berkurang.

3. Tes tindakan yaitu tes yang respon/jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan tingkah laku kongkrit. Keunggulannya adalah: sangat baik untuk mengukur aspek psikomotor

Peserta didik secara langsung dapat mengamati tindakan siswa sehingga mudah untuk memberikan skor Pendidik dapat mengetahui sikap yang merefleksi sikap/kemampuan siswa dalam kehidupan sehari-hari Kelemahannya: Apabila perintah tidak jelas, maka tindakan yang muncul tidak sesuai dengan yang diharapkan Memerlukan waktu yang lema, terutama kalau pengamatan dilakukan perorangan.

4. Tes objektif a. penyusunannya: tes objektif dapat dibedakan menjadi: 1. tes objektif jawaban bebas jawaban pendek hal-hal yang perlu diperhatikan: apabila lembar jawaban ingin disatukan dengan lembar sola, sebaiknya disediakan kolom jawaban yang terpisah dengan soal, hindarkan penggunaan klimat yang persis sama dengan buku teks. Pertanyaan sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga jawaban yang diinginkan dapat disampaikan sesingkat

mungkin, bila perlu hanya dijawab dengan satu kata. Pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga hanya ada satu kemungkinan jawabannyang benar.

Melengkapi. Tes objektif melengkapi merupakan salh satu bentuk tes objektif dimana butur-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagianbagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan untuk di isi. hal-hal yang perlu diperhatikan:

Hindarkan pertanyaan yang tidak jelas Jangan menghilangkan kata-kata kunci terlalu banyak. Hilangkan kata-kata penting untuk diisi oleh testee Jangan kata-kata yang tidak penting dihilangkan Besar bagaian yang dikosongkan dan diminta untuk diisi perlu disesuaikan dengan panjang jawaban yang diinginkan. Bila dalam satu kalimat terdapat lebih dari satu isian, skoring sebaiknya dihitung berdasarkan jumlah isian.

2.

fixed response items true-false merupakan bentuk tes dimana itemnya berupa statemen yang mengandung kemungkinan benar atau salah. Peserta didik diminta untuk menentukan pilihannya terhadap statemen tersebut dengan memilih salah satu diantara benar atau salah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: Hindari penggunaan kalimat yang sama persis dengan buku teks Gunakan kalimat yang singkat, jelas, dan tidak berbelit-belit. Hindarkan penggunaan kalimat/ilustrasi yang tidak dikenal oleh peserta didik. Satatemen benar dan salah sebaiknya dilakukan secara acak dan jangan disusun secara sistematis.

Multiple choise Merupakan tes objektif dimana masing-masing item disediakan lebih dari 2 kemungkinan jawaban dan ahnaya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau paling benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: Kaliamt pada setiap butur soal henadaknya disusun dengan singkat dan jelas Setiap butur soal hendaknya hanya mengandung satu masalah, meskipun masalah tersebut agak kompleks.

Jawaban yang benar dan distrakturnya (pengecoh) harus memiliki kesesuaian dengan pertanyaaan yang disusun. Hindari penggunaan kalimat yang sama persis dengan buku teks tes mulpultiple chiose (pilihan ganda) dapat dikembangkan menjadi Tes pilihan ganda kombinasi, yaitu tes pilihan ganda yang tiap alternatif jawabannya terdiri dari beberapa alternatif yang membentuk 1 pengertian jawaban . Tes pilihan ganda kompleks, yaitu tes pilihan ganda yang terdiri dari pertanyaan yang dihubungkan dengan kata sebab. Kedua pernyataan tersebut secara terpisah memiliki kebenaran sendiri-sendiri atau 1 benar 1 salah. Kemungkinan lain kedua pernyataan-pernyataan itu memiliki hubungan sebab akibat, atau hanya benar sendiri-sendiri dan tidak ada kaitan sebab akibat.

Matching Merupakan tes bentuk menjodohkan yang umumnya disusun dalam 2 amcam kolom paralel, tiap kolom berisi statemen yang satu menempati posisi sebagai oal dan satunya sebagai jawaban. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: Jumlah statemen yang dijadikan jawaban hendaknya lebih banyak dari statemen soal. Statemen yang menjadi jawaban sebaiknya disusun dalam kalimat yang lebih pendek dan ringkas.

Mengatur kembali merupakan bentuk tes berupa rangkaian kalimat yang utuh.

PERTIMBANGAN OBJEKTIF

MENGGUNAKAN

TES

SUBJEKTIF

DAN

A. Subjektif tes digunakan apabila: - Jumlah anggota kelompok yang akan dites sedikit dan tes tidak akan digunakan berulang-ulang. - Cakupan materi yanga kan di uji tidak terlalu luas. - Guru memiliki banyak waktu untuk mengoreksi berkas hasil ujian. - Guru ingin mengetahui kemempuan siswa tentang berbagai hal.

B. Objektif tes digunakan apabila: Jumlah anggota kelompom yang akan dites banayak Cakupan materi yang akan diuji cukup luas Guru hanya memiliki sedikit waktu untuk mengoreksi berkas hasil ujian Guru lebih mampu menyusun tes objektif daripada tes subjektif

MENENTUKAN SKOR DAN MENILAI A. Menentukan Skor Skor yaitu angka yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka pada setiap butir soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Langkah-langkah dalam menentukan skor: 1. Membuat kunci jawaaban 2. Membuat pedoman skoring Soal betul salah Pembuatan kunci jawaban Pada lembar jawaaban, letak jawaban yang benar diberi tanda misalnya dengan melingkari letak jawaban yang benar. Penentuan skor Tanpa hukuman denda skor = jumlah jawaban benar Dengan hukuman denda skor = jawaban benar-jawaban salah

Soal pilihan ganda Tanpa hukuman Tes jawaban singkat kunci jawaban berupa sederetan jawaban sesuai dengan nomornya. Setiap nomor dapar diberikan skor 1, 2, 3 sesuai tingkat kesulitan soal. Tes menjodohkan Kunci jawaban dapat berupa deretan jawaban yang dikehendaki atau deretan nomor yang diikuti huruf-huruf atau abjad di depan alternatif jawaban Tes melengkapi Cara pembuatan kunci jawaban maupum menentukan skor sama dengansoal jawaban singkat Tes bentuk uraian Kunci jawaban dibuat sesuai jawaban benar. Penentuan skor: Membaca soal nomor 1, membaca jawaban soal nomor 1 untuk seluruh siswa. Selanjutnay manberi skor untuk soal nomor 1 sesuai dengan lengkap serta tepat tidaknya jawaban siswa. Mengulangi untuk soal nomor 2 sampai dengan nomor terakhir. Menghitung skor total setiap siswa.

25 November 2009

Menentukan Skor dan Menilai


1. Menentukan Skor Skor adalah angka yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka setiap butir soal tes yang dijawab betul oleh siswa. Langkah-langkah dalam menentukan skor: Membuat kunci jawaban Membuat pedoman skoring

A.1. Soal Betul-Salah Penentuan skor: Tanpa hukuman/ denda Scor: jawaban yang benar Contoh: Jumlah soal=100 Jawaban benar=65 Jawaban salah=35 Skor=65 Dengan hukuman/ denda Skor: jawaban benar jawaban salah Contoh: Jumlah soal: 100 Jumlah benar=75 Jumlah salah: 25 1. Scor = B S = 75 25 = 50 2. Scor = B 2S = 75 (2 x 25) = 25

A.2. Soal pilihan ganda Penentuan skor: Tanpa hukuman/ denda Scor: jawaban yang benar Contoh: Jumlah soal=100 Jawaban benar=84 Jawaban salah=16 Banyak pilihan=5 Scor = B S (n-1) = 84 16 (5-1) = 80

A.3. Tes jawaban singkat

Kunci jawaban: berupa sederetan jawaban sesuai dengan nomornya. Contoh: Kunci jawaban: 1. jantan 2. betina 3. tenda bunga Pemberian skor: setiap nomor diberi skor 1, 2, 3 sesuai tingkat kesulitan soal.

A.4. Tes menjodohkan Kunci jawaban: berupa deretan jawaban yang dikehendaki/ deretan nomor yang diikuti oleh huruf-huruf/ abjad di depan alternatif jawaban. A.4. Tes bentuk melengkapi Cara pembuatan kunci jawaban maupun penentuan skor sama dengan soal jawaban singkat.

A.4. Tes bentuk uraian Kunci jawaban dibuat sesuai dengan jawaban yang benar.

2. Menentukan nilai Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu yaitu acuan normal atau acuan standar. 1. Skala bebas: nilai maksimum ditentukan secara bebas oleh penilai (misal: 25, 60, 90, 100, dll). 2. Skala 1 9: nilai minimum 1 dan maksimum 9. 3. Skala 1 10: nilai minimum 1 dan maksimum 10. 4. Skala 1 100: nilai minimum 1 dan maksimum 100.

VALIDITAS DAN RELIABLITAS SOAL

A. Validitas Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Macam-macam validitas A. Validitas Logis: validitas instrumen berdasarkan logika (hasil penalaan). Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas logis jika instrument tersebut sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis 2 yaitu: a). Validitas Isi (Content Validity) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi jika butir tes yang diujikan mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur. b). Validitas Konstruksi (Construct Validity) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap asfek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus atau indikator pencapaian kopetensi.

B. Validitas Empiris: Validitas instrumen berdasarkan berdasarkan hasil uji pengalaman. Ada 2 macam validitas empiris: a). Validitas ada sekarang (concurrent validity) Tes dikatakan memiliki validitas ada sekarang jika hasil tes tersebut memiliki kesetaraan dengan sejumlah hasil tes yang sudah ada. Menguji validitas ini dilakukan dengan membandingkan kondisi instument yang bersangkutan dengan yang sudah ada.

b). Validitas Prediksi (Predictive Validity) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi jika mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Misalnya tes yang digunakan untuk melakukan seleksi penerimaan siswa baru SMP dikatakan memiliki validitas prediksi jika terdapat kesejajaran antara nilai tes calon siswa dengan nilai yang

diperolehnya setelah menjadi siswa pada sekolah yang bersangkutan. Untuk uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. NXY ( X ) ( Y ) rxy = NX - (X)) NY - (Y))

B. Reliabelitas Reliabelitas sering diartikan kosistensi\ ketetapan, Artinya jika tes tersebut dipake berulang-ulang pada kelompok siswa yang sama, hasilnya akan relatif sama. Contoh: Tes biologi bentuk pilihan ganda sebanyak 50 nomor uji coba pada sekelompok siswa sebanyak tiga kali pada saat yang berlainan maka setiap siswa akan tetap berada pada ranking yang sama dalam kelompoknya.

Menenentukan Besaran Koefisien Reliabelitas 1. Metode Bentuk Paralel Tes paralel adalah dua buah tes yang memiliki kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Misalnya: tes biologi seri A dan tes biologi seri B. Kedua tes tersebut diuji coba pada kelompok siswa yang sama. Teknik yang digunakan untuk menentukan koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi product moment. 2. Metode Tes Ulang Dalam metode tes ulang guru yang menguji reliabelitas tes hanya menyusun satu tes yang diuji cobakan sebanyak dua kali. Teknik yang digunakan untuk menentukan koefisien reliabelitas adalah teknik korelasi product moment. 3. Metode Tes Belah Dua Dalam menentukan reliabelitas menggunakan metode tes belah dua, guru hanya membuat satu tes. Tes tersebut dibelah dua dengan cara:

1). Belah ganjil genap: membelah tes berdasarkan nomor ganjil dan nomor genap. Skor tes bernomor ganjil dianggap sebagai skor, demikian juga tes bernomor genap. 2). Belahan awal akhir: tes dibelah berdasarkan nomor awal dan akhir. Misalnya tes nomor 1 sampai dengan 100 juga dianggap sebagai skor satu tes.

PENGEMBANGAN TES STANDAR Langkah-langkah pengembangan tes standar Penentuan tujuan tes Penyusunan kisi-kisi Penulisan soal Pengujian mutu soal kualitatif Perakitan tes Ujicoba tes Pengujian mutu soal secara empiris Bank soal Perakitan tes untuk berbagai keperlu

KISI-KISI

Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes

Fungsi Kisi-Kisi Seb.Pedoman dalam penulisan tes (Penulis yg. berbeda harus menghasilkan tes yg. sama baik dari segi lingkup materi maupun tingkat kesukaran) Sebagai Pedoman perakitan tes

Syarat-Syarat Kisi-Kisi Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan Komponen rinci, jelas, dan mudah dipahami Soal dapat disusun sesuai bentuk soal dalam kisi-kisi

Komponen Kisi-Kisi Komponen identitas - Jenis sekolah (SMA/SMK) - Mata pelajaran - Kurikulum yang diacu (94 a 2004 a 2006) - Tahun pelajaran - Alokasi waktu Ujian - Jumlah soal

Komponen Lanjutan Komponen Kisi Kisi Kurikulum 2004 - Kompetensi dasar/indikator - Kelas (X,XI,XII) - Materi Pembelajaran - Indikator soal - Bentuk tes - Nomor soal Pemilihan Indikator Esensial Indikator mengacu kompetensi dasar Urgensi, indikator secara teoritis, mutlak dikuasai siswa untuk mencapai komptensi dasar Kontinuitas, indikator pendalaman dari indikator sebelumnya Relevansi, indikator yang diperlukan untuk memahami materi pelajaran lain Keterpakaian, indikator yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari Pemilihan Indikator Esensial Indikator mengacu kompetensi dasar Urgensi, indikator secara teoritis, mutlak dikuasai siswa untuk mencapai komptensi dasar Kontinuitas, indikator pendalaman dari indikator sebelumnya Relevansi, indikator yang diperlukan untuk memahami materi pelajaran lain

Keterpakaian, indikator yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari

Materi Rumusan materi dari soal yang akan disusun Rumusan materi dijabarkan dari indikator dalam kurikulum Rumusan materi disusun secara singkat dan jelas Indikator Soal Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi dasar Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar

Bentuk Tes Pemilihan bentuk tes disesuaikan dengan Standar Komp. & kompetensi dasar yang akan dicapai siswa Tes tertulis - Pilihan ganda, uraian, jawaban singkat Tes perbuatan Tes praktik Tes penugasan/proyek Tes produk PENDEKATAN EVALUASI Sesuai dengan keperluannya : 1. Ukuran mutlak 2. Ukuran relative 3. Ukuran performance 4. Berdasarkan kompetensi dengan belajar tuntas Ukuran mutlak ( Absolut norm ) Yaitu penilaian dengan acuab patokan (criterion) refreneed evaluation Norma Absolut atau Norma Ideal : Untuk mengerjakan sesuatu dibutuhkan kemampuan yang relevan dengan kualitas tertentu. Norma yang ditetapkan secara

absolute ataau mutlak berdasarkan jumlah tes dan skor yang diberikan item. Ukuran Relatif ( Norma relative ) Biasanya disingkat dengan PAN yaitu patokan penilaian dengan acuan norma relative, juga disingkat PAR atau norma empiris. Yaitu suatu norma yang disusun secara relative berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh testie. Ukuran Performance Didasarkan pada performance siswa yang dilakukan sebelumnya Misalnya : Rangga mampu loncat sejauh 1,6 m, Sekarang sudah mencapai 1,69 m. Keputusan dapat diambil tanpa melihat hasil rerata kelas.

SYARAT-SYARAT EVALUASI HASIL BELAJAR 1. Valid 2. Terandalkan ( reliable) atau ketetapan hasil 3. Seimbang ( Balance ) 4. Membedakan 5. Norma 6. Fair 7. Praktis dan ekonomis 8. Obyektif

MACAM-MACAM BENTUK TES HASIL BELAJAR Macam-macam alat evaluasi menurut Wrighstone dalam tulisan Ngalun M. Purwanto (1985) dikelompokkan menjadi : 1. Short Answer test 2. Essay and examination 3. Observation and anecdote records

4. Questioners, Invetories and Interviews 5. Checklists and Rating Scales 6. Personal reports and Projective Tehniques 7. Sociometric methods 8. Case studies 9. Cumulative records

Catatan : alat evaluasi yang berhubungan dengan hasil belajar mengajar disebut Achievment test

Achievment Test

Standardized test

Teacher made test

Tes Lisan ( oral examination)

Tes Tertulis ( written test )

Tes praktek

Essay Tipe Test

Objective test

Completion type test

Completion

Fill in blank

Selection type test

True fals

Multiple choice

Matching test

WAWANCARA ( INTERVIEW ) Suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan tanya jawab sepihak. Karena responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.

Wawancara atau interview bebas Yaitu dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat

Wawancara atau interview terpimpin Yaitu wawancara yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disususn terlebih dahulu.

Berdasrkan prosedurnya dapat dilihat keuntungan dan kerugian dari perlakuan wawancara atau interview : Kentungan Sering diperoleh respon yang lebih berarti bila dibandingkan dengan pertanyaan tertulis sehingga responden dapat dibimbing. Juga sebagai sumber informasi untuk mengetahui alasan responden dalam melakukan suatu aksi atau tindakan.

Kerugian o Dapat dipengaruhi oleh situasi, disebut sebagai intervior o Memerlukan waktu yang lebih banyak Contoh lembar penilaian dosen dalam perkuliahan Petunjuk : Lingkari / tanda rumput / silang sesuai pendapat dari pertanyaan di bawah ini 1 = kurang 2 = cukup 3 = Baik 4 = sangat baik ( tidak boleh menulis nama )

Mata Kuliah :. : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Semester :..

Thn :.

Nama Dosen

Komponen 1 Kedisiplinan dosen dalam waktu mengajar Cara dosen menyampaikan tujuan perkuliahan Semangat dosen dalam pembelajaran Pemberian motivasi kepada mahasiswa untuk belajar Kemampuan dosen menguasai materi pelajaran Penguasan dosen dalam penerapan model pembelajaran Kemampuan dosen membimbing dalam kegiatan kelompok Perhatian dosen terhadap kemampuan belajar mahasiswa Keterbukaan dosen tentang hal yang berkaitan dengan perkuliahan Kedisiplinan dalam kegiatan perkuliahan

Instrumen penilaian partisipasi perkuliahan Hari / Tanggal : Waktu : Dosen / Instruktur : Mata Kuliah : No Nama Skor Partisipasi . Mahasisw Kesiapa Ketekuna a n belajar n

Keaktifa n

Kretivita s

Bobo t ide

Proite x

Penilaian Teman Sejawat No. Nama Mahasiswa Kedisiplinan Kerapian Kerjasama Tanggung Kejujuran jawab

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Nama Ali Beny Cili Dany Okti Diana Pita Suci 1 1 0 0 1 1 1 1 0 2 0 0 1 1 1 0 1 1 3 1 1 0 0 1 1 1 0 4 0 0 0 0 1 0 1 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1

Butir soal 6 7 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

8 1 1 1 0 0 0 0 1

9 1 1 0 1 0 0 0 1

10 1 1 1 0 0 0 0 1

8 5 4 5 6 4 7 8

Table persiapan dari butir soal nomer 6 no nama 1 Ali 2 Beny 3 Cili 4 Dany 5 Okti 6 Diana 7 Pita 8 Suci X : skor item nomer 6 Y : skor total

x 1 0 1 1 1 0 1 1

Y 8 5 4 5 6 4 7 8

x . . . . . . . . . . . :6

y . . . . . . . . . . . 46

x2 y2 . . . . . . . . . . . . 6

x2 . . . . . . . . . . . . 288

y2 . . . . . . . . . . . . 37

Rxy =
( NEX

NEXY - (EX) (RY)


2

( EX ) 2 )( NEY 2

( EY ) 2 )

(8 X 6 36)(8 X 288 46 2 ) 20 20 = = 12 X 188 2256 20 = = 0,426 47,497

8 X 37 6 X 46

r 11

11 22 = 11 1 r 22 2r
Nama Ali Beni Cili Dani Okti Budi Yanti Jul 1 0 0 1 1 1 1 0 Ganjil 5 1 1 0 1 1 1 1 1 Genap 4 6 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

No 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 1 0 0 1 1 1 0

7 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

9 0 0 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 0 0 0 0 1

10 1 1 1 0 0 0 0 1

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Nama Ali Beni Cili Dani Okti Budi Yanti Jul

Ganjil (x) 5 3 0 3 3 4 4 3 25

Genap (y) 3 2 4 2 3 0 3 5 22

x2 25 9 0 9 9 16 16 9 93

y2 9 4 16 4 9 0 9 25 76

x.y 15 6 0 6 9 0 12 15 63

Xy = = = =

NEXY - (EX) (RY) ( NEX 2 ( EX ) 2 )( NEY 2 8.63 25.22


2 2

( EY ) 2 )

8.93 25 8.76 22 504 550 744 625 608 484

46 199 124
2r

46 14.756

46 121,47

= -0,38

11 22 r 11 = 11 1 r 22 2 0,38 = 1 0,38 0,76 = 1,38 = -0,55

TINGKAT KESULITAN P=
B JS

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = siswa pserta tes

0,01 0,30 0,31 0,70 0,71 1,00

SUKAR SEDANG MUDAH

DISKRIMINASI D=
BA JA BB PA PB JB

Contoh soal no. 1 P= D=


B 5 = = 0,625 JS 8 BA JA BB PA PB JB

D= 0,00 0,20 0,21 0,40 0,41 0,70 0,71 1,00 JELEK (POOR) CUKUP (SATISFACTORY) BAIK (GOOD) BAIK SEKALI (EXCELLENT)

OBSERVASI Ialah teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, pencatat Ada 2 cara : 1. Objek partisipan Kehidupan seseorang 2. Objek sistematik Objek yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Pengamat berada di luar kelompok. 3. Objek eksperimental Sama dengan halnya objek sistematis, pengamat berada di luar kelompok. Hanya unsur-unsur penting, situasi diatur sesuai dengan tujuan. system.

Berdasarkan prosedurnya : 1. Objek tak berstruktur Mencatat semua tingkah laku yang dicatat dalam anecdotal vecoral. 2. Objek berstruktur Variable tingkah laku yang akan diobervasi telah disediakan dalam suatu daftar. Daftar Check list Rating scale Anecdotal vectoral

a) Kuesioner / Angket Adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden / testee mengenai keadaan / data diri, pengetahuan, sikap, pendapat. Ditinjau dari siapa yang menjawab, kuesioner dibagi menjadi : Kuesioner langsung (otobiografi) Kuesioner tidak langsung Merupakan kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh orang lain. Biasanya digunakan untuk mengorek informasi tentang bawahan/staf, anak, saudara, tetangga, atau temannya. Ditinjau dari segi cara menjawab : Kuesioner tertutup Yaitu dengan menyiapkan jawaban lengkap sehingga responden hanya memberi tanda cek ( ). Kuesioner terbuka Responden bebas mengisi / mengemukakan pendapatnya.

b) Daftar Cocok (Check List) Merupakan sederetan pertanyaan (yang singkat), responden tinggal memberi tanda Contoh : pernyataan/pendapat penting biasa tidak penting 1. Melihat pemandangan indah

2. Olahraga tiap pagi 3. Melihat film 4. Belajar menari 5. Tulisan bagus 6. Berkunjung ke teman c) Tes Buatan Guru Tes Lisan Tes Tertulis, terdiri dari : Tes uraian Terbuka/bebas

Tertutup/terbatas

Jawaban singkat

Tes objektif

Benar - salah

Perjodohan/menjodohkan (matching)

Pilihan Ganda (Multiple Choice)

Completion (melengkapi)

Fell in (mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan)

Tes Perbuatan

TEKNIK NON TES 1. Skala Bertingkat (Rating Scale) Menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Contoh : hasil prestasi belajar siswa

Terhadap penelusuran bakat / sikap

1. Sangat tidak suka 2. Tidak suka 3. Biasa 4. Suka 5. Sangat suka

NAMA

SOAL / ITEMS (X1) (X2) 4 6 6 10 8 34 6,8 (X3) 9 10 8 6 4 37 7,4 (X4) 8 10 6 5 4 33 6,6 (X5) 10 10 7 6 5 38 7,6 TOTAL (Y) 38 41 31 30 24 154

ACI ALIT BONA BENI CINTA rata-rata

7 5 4 3 3 22 4,4

SISWA NANI CUKI LISA UMI ITA PAPANG VARi

SOAL SIKAP 1 4 2 3 1 5 4 1,81 2 3 5 5 3 5 3 1,00 3 4 5 5 1 5 4 2,00 4 4 5 3 1 4 4 1,58 TOTAL 15 17 16 6 19 15 16,89

VARi = 1,81 + 1,00 + 2,00 + 1,58 = 6,39

rxy =

N XY ( X ) ( Y ) N X
2

( X ) 2 . (N Y 2 ( Y ) 2
2

X2
S2/ 2 =

N N

atau

Xt 2 N

Xt N

r11 =

n n 1

t2

i2 = varians skor tiap-tiap item t2 = varians total

KAC (Koefisien Alfa Cronbach) KAC =

K 1 K 1
x N

var i var x
x
2

Variance =

KAC =

4 4 1

6,39 16,89

= (1,33) (1 0,38) = (1,33) (0,62) = 0,82

Tingkat Kesukaran = No 1

SKOR RATA RATA ITEMS SKOR MAKS MASING MASING ITEM


=
4,4 10

Daya Pembeda

RATA 2 KLP ATAS RATA 2 KLP BAWAH = SKOR MAKS MASING 2 ITEMS

No 1

7 = 1

15 4 10

You might also like