You are on page 1of 26

BAB III HASIL- HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geogratis MIN Riwat MIN Riwat didirikan diatas tanah seluas 660 M2. MIN Riwat terletak di Desa Seureukui Kemukiman Riwat Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie. Adapun batas- batas MIN Riwat adalah sebagai berikut: a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Daboih. b. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Balee Gantung. c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Glumpang Bungkok. d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Seureukui.1 Berikut ini akan dipaparkan secara singkat mengenai keadaan siswa, guru, sarana dan prasarana MIN Riwat tersebut. 2. Keadaan Murid Keadaan siswa MIN Riwat pada Tahun Ajaran 2010/2011 jumlah siswa adalah 170 dengan perincian 90 laki - laki dan 80 perempuan dengan jenis pekerjaan wali siswa yang berbeda - beda tingkatannya.2 Ke semua jumlah siswa tersebut di alokasi kedalam 7 ruang kelas.3 Untuk lebih jelasnya tentang keadaan siswa pada MIN Riwat dapat dilihat pada tabel keadaan siswa berikut ini.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal l8 Mei 2011 Hasil Wawancara dengan Kepala MIN Riwat pada tanggal 15 mei 2011. Berdasarkan Hasil Observasi di MIN Riwat

31

32

Tabel 3.1. Keadaan Murid MIN Riwat Tahun Pelaiaran 2010/2011 Tingkat Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Total Jumlah Kelas 1 1 1 1 1 1 6 Laki-laki 14 12 13 16 18 17 90 Perempuan 10 14 12 16 10 18 80 Jumlah 24 26 25 32 28 35 170 Ket

Data: Laporan Bulanan MIN Riwat bulan Juli 2011

3. Keadaan Guru Secara umum guru pendidikan Agama lslam khususnya mempunyai empat tugas yang diembannya, antala lain: tugas profesi, tugas keagamaan, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan. Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal dan sernpurna, sehingga prestasi siswa pun akan menjadi lebih baik dan meningkat. Untuk itu seorang guru dituntut dalam proses pembelajaran agar mampu menempatkan dirinya sebagai pengajar. Adapun jumtah guru dan pegawai pada MIN Riwat adalah semuanya berjumlah 20 orang dengan berbagai status kepegawaiannya. adapun guru yang berstatus negeri berjumlah 18 orang, dan guru yang berstatus pegawai tidak tetap sebanyak 2 orang, serta pegawai tata usaha yang berstatus tetap sebanyak 2 orang, dan yang tidak tetap sebanyak 1 orang, serta pesuruh atau penjaga sekolah dengan

33

status bakti sebanyak 1 orang.4 Untuk lebih jelasnya kita perhatikan tabel berikut ini: Tabel 3.2. Keadaan Guru dan Pegawai Pada MIN Riwat No Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. Guru Tetap Guru Tidak Tetap Pegawai TU Tetap Pegawai TU Tidak Tetap Pesuruh Tetap Total Laki-laki 6 1 1 8 Perempuan 12 2 1 1 16 Jumlah 18 2 2 1 1 24

Data EMIS MIN Riwat tahun pelajaran 2010/2011

4. Keadaan Sarana dan Prasarana Perlengkapan sekolah turut mempengaruhi lancarnya kegiatan belajar dan rnengajar serta dampaknya nanti pada minat beLajar siswa. Sebaliknya kegiatan belajar mengajar akan terganggu jika tidak di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Gedung sekolah dapat berfungsi sebagai prasarana untuk keberhasilan belajar mengajar. Untuk dapat belajar dengan tenang, sudah tentu memerlukan tempat belajar yang baik, sehingga dapat menimbulkan minat belajar yang tinggi pada siswa tersebut. Ruang belajar harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, ketenangan dan penerangan, bebas dari udara lernbab dan panas, disamping itu juga diperlukan rneja belajar yang cukup memadai agar dapat rnenimbulkan rasa

Data EMIS MIN Riwat tahun pelaiaran 2011

34

aman sebagai tempat belajar. Adapun sarana dan prasaranapada MIN Riwat kalau kita perhatikan sudah memadai. Walaupun belum sepenuhnya dapat menunjang proses belajarmengajar secara efektif dan efesien, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini: Tabel3. 3. Keadaan Sarana dan Prasarana Pada MIN Riwait No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jenis Bangunan Ruang Kelas Meja Murid Kursi Murid WC Ruang Guru Ruang Kepala Sekolah Banyaknya 7 287 574 3 1 1 Keterangan Permanen Permanen

Data EMIS ML\l Riwat tahun pelajaran 2010/2011

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana pembelajaran di MIN Riwat kurang memadai. Hai ini berdasarkan hasil observasi penulis disebabkan oleh lahan MIN{ tersebut yang sempit.

B. Bentuk - Bentuk Strategi Pembelajaran di MIN Riwat Salah satu tujuan pembelajaran adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui berbagai proses. Baik itu dengan sistem pembelajaran, pola pembelajaran, maupun metode pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan dalam belajar, akan tetapi guru tetap menerapkan proses belalar mengajar dengan sistem aktif.

35

Proses belajar mengajar di MIN Riwat tidak menggunakan proses yang khusus dalam pembelajaran akan tetapi dalam proses belajar mengajar guru rnenekankan proses belajar mengajar aktif. Hal ini berinti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran di MIN Riwat adalah tercapainya tujuan pembelajaran dan tercapainya standar kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru PAI di MIN Riwat menyebutkan bahwa proses belajar mengajar di MIN Riwat berjalan lancar. 5 Proses belajar mengajar di MIN Riwat dilakukan bertujuan untuk menjadikan proses belajar mengajar aktif dengan menekankan pada pencapaian kompetensi dasar siswa dan standar kompetensi dalam kurikulum. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar di MIN Riwat guru tidak menerapkan proses khusus akan tetapi lebih menitik beratkan kepada pencapaian tujuan proses belajar mengajar yang telah ditatapkan dalam kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu penunjuk arah (kompas) dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Oleh karena itu kurikulum harus mampu mengantarkan siswa dalam belajar mereka kepada arah yang lebih baik serta berkentutasan. Untuk itu penggunaan kurikulum oleh guru hendaknya mampu mengakomodir semua tingkat anak didik. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelaiaran PAI di MIN Riwat adalah kurikulum KTSP. 6

Wawancara dengan Ernawati, S.Pd.I {guru PAI) pada tanggal 15 Mei 2011 Wawancara dengan Aida Wati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 16 Mei 2011

36

Kurikulum KTSP adalah sebuah kurikulum yang menuntut kepada tingkat kompetensi guru yang cukup dalam mengelola proses belajar mengajar. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa guru di MIN Riwat telah menggunakan kurikulum KTSP dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa di MIN Riwat guru telah menggunakan kurikulum yang tepat untuk saat in. Jadi dapat disimpulkan hahwa dalam proses belajar mengajar pelajaran PAI di MIN Riwat vang berbasis KTSP guru telah menggunakan kurikulkum yang sesutti saat ini, yaitu kurikuium KT'SP. Di samping itu juga penggunain metode dalam pembelajaran juga turut mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang diterapkan harus mampu membangkitkan semangat dari motivasi belajar siswa. Setiap metode yang diterapkan harus mampu menjadikan proses belajar mengajar menjadi lancar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap hahwa metode belajar yang sering diterapkan adalah metode ceramah dan metode diskusi.7 Metode yang tepat dalam proses pembelajaran akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di MIN Riwat adalah metode ceramah dan metode diskusi. Hal ini berdasarkan hasil jawaban guru pada MIN Riwat tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode yang sering

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 24 Mei 2011

37

diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah metode diskusi dan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran sangat membutuhkan kepada metode yang akan digunakan dalam rnenyampaikan materi pelajaran. Metode adalah suatu cara atau alat yang digunakan guru untuk rnenyampaikan materi. Sehingga metode yang digunakan guru harus mampu menjadikan proses belajar mengajar lancar. Di samping itu juga metode akan mampu mencerminkan tingkat kesuksesan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru di MIN Riwat terungkap bahwa alasan guru menggunakan metode pembelajaran tersebut adalah karena mudah serta mampu meningkatkan semangat belajar siswa. 8 Hal ini merupakan salah satu dan tujuan penggunaan metode dalam pembelajaran. Melihat kepada alasan yang diberikan guru dalam penggunaan metode dalam pembelajaran PAI, maka dapat dikatakan bahwa guru pada MIN Riwat tersebut telah mempunyai kompetensi pedagogik dan professional yang cukup. Hal ini dibuktikan dengan tinggat penggunaan metode yang tidak terpaku pada satu metode pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi yang mereka miliki ke arah yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan penyesuaian dengan materi pembelajaran yang diterapkan. Materi pelajaran sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Oleh karena itu dalam memiiih materi pelajaran, hendaknya seorang harus mampu melakukan penyampaian dengan berbagai cara.

Wawancara dengan Ernawati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011

38

Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa materi sangat banyak dalam pembelajaran PAI. 9 Hal ini dikarenakan pembelajaran PAI terdiri dari empat bidang studi yang lain, yaitu Aqidah Akhlak, Qur'an Hadits, SKI dan Fiqh. Kurikulum merupakan salah satu penunjuk arah (kompas) dalam melaksanakan prose belajar mengajar. Oleh karena itu kurikulum harus mampu mengantarkan siswa dalam belajar mereka kepada arah yang lebih baik serta berkentutasan. Untuk itu penggunaan kurikulum oleh guru hendaknya mampu mengakomodir semua tingkat anak didik. Jadi dapat disimpuikan bahwa materi yang diajalkan dalam pembelajaran PAI di MIN Riwat sesuai dengan yamg ada di kurikulum. Di samping itu juga materi yang diajarkan dalam pembelajaran di MIN Riwat diharapkan mampu rneningkatkan aktivitas belajar siswa. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai pendidik adalah sangat banyak, salah satunya adalah pola pembelajaran serta strategi dalam pembelajaran. Strategi adalah suatu teknik pembelajaran yang bertujuan untuk menjadikan proses belajar mengajar menjadi lancar. Di samping itu juga strategi pembelajaran bertujuan untuk memotivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa bentuk altivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran adalah mengkondisikan siswa, memaparkan tujuan pembelajaran, dan membangkitkan motivasi siswa, dan iain sebagainya.10

wawancara dengan Ernawati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011 Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tangga 24 Mei 2011

10

39

Guru yang mengajar di MIN Riwat telah melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dalam melakukan usaha pengelolaan peserta didik. Hal itu dapat terlihat pada tingkat kemampuan mereka dalam membuat melakukan usaha pengelolaan peserta didik. Jadi dapat berkesirnpulan bahwa aktivitas yang dilakukan sebelum mengajar oleh guru di MIN Riwat adalah mengkondisikan siswa, memaparkan tujuan pembelajaran, membangkitkan motivasi belajar siswa, dan lainnya. Di samping itu juga diharapka kepada guru untuk menggunakan pre-test dan post-test dalam melaksanakan pembelajaran. Pre - test dan post- test rnerupakan suatu teknik evaluasi yang digunakan guru sebelurn memulai pelajaran serta sesudah pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Penilaian yang dilakukan guru hendaknva mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa guru jarang menggunakan pre-test dan post-test dalam pembelajaran di MIN Riwat.11 Guru di MIN Riwat jarang melaksanakan evaluasi pre-test dan post-test dalam proses pembelajaran Agama Islam. Hal ini disebabkan oleh waktu atau kesempatan untuk melaksanakan evaluasi tersebut yang tidak ada. Di samping itu juga guru kurang memahami teknik pelaksanaan pre-test dan post-test dalam pembelajaran. Jadi dapat

11

Wawancara dengan Nurhayati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011

40

disimpulkan bahwa guru di MIN Riwat jarang menggunakan pre-test dan post-test dalam pembelajaran Agarna Islam. Pola belajar adalah suatu teknik pembelajaran yang sering diterapkan yang berfungsi untuk menjadikan proses belajar mengajar yang efektif dan ideal. Makin sering suatu pola pembelajaran diterapkan menunjukkan bahwa pola pembelajaran tersebut lebih cocok untuk materi tersebut. Pola belajar siswa aktif dan pola belajar yang menjadikan setiap guru sebagai siswa. Pola belajar aktif menuntut siswa untuk belajar secara sempurna dan berimbang. Berdasarkan hasil wawancara terungkaap bahwa pola pembelajaran yang sering diterapkan dalam pembelajaran adalah pola belajar siswa aktif. Di samping itu juga pola belajar yang menjadikan setiap siswa sebagai guru dalam proses belajar. 12 Pola belajar siswa adalah teknik pembelajaran yang diterapkan yang menjadikan siswa agar mampu menerima materi pelajaran sebagaimana yang diberikan. Pola belajar siswa aktif menitik beratkan pada kompetensi siswa serta pengalaman siswa dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran di MIN Riwat guru kebanyakan menerapkan pola belajar aktif dan pola belajar setiap siswa menjadi guru, Di samping itu juga diharpak kepada guru untuk menyiapkan RPP dalam pembelajaran. Program pengajaran adalah sebuah kerangka pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Program pengajaran disebutkan RPP yang dimuat didalamnya lamanya waktu pelaksanaan, teknik pelaksanaan, teknik evaluasi, model pembelajaran dan lain sebagainya.

12

Wawancara dengan Nurhayati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011

41

Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa persiapan program pengajaran karena itu merupakan sebuah kewajiban yang harus ada. 13 Guru di MIN Riwat telah mengetahui bahwa RPP merupakan suatu hal yang perlu dipersiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Melihat persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran Agama Islam di MIN Riwat, maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Agama di MIN Riwat menyiapkan program pengajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP adalah lamanya waktu pembelajaran yang akan dilakukan. Jumlah jam pelajaran sangat menentukan kesuksesan penyampaian materi yang disampaikan. Lamanya jam pelajaran menentukan biasanya menentukan efektif proses pembelajaran. Biasanya untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama 8 jam tatap muka. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa lamanya waktu

pembelajaran Agama Islam di MIN Riwat adalah 8 Jam perminggu. 14 Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Agama untuk pembelajaran terdiri dari pelajaran SKI, Fiqh, Aqidah Akhlak, dan Qur'an Hadist.

13

wawancara dengan Aida wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 26 Mei 2011 Hasil wawancara dengan Aida Wati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 23 Mei 2011

14

42

Dalam proses pembelajaran di MTsN Sigli jumlah jam pelajaran paling lama di dominasi oleh jam pelajaran eksakta. Sedangkan untuk pelajaran Agama dalam seminggu paling lama adalah I jam. Hal ini akan menjadi sedikit hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran Agama Sangat banyak dan luas. Sehingga membutuhkan kompetensi guru yang cukup dalam mengelola proses pembelajaran. Jadi dapat clisimpuikan bahwa Lama waktu dalam mengajar PAI dengan sistem KBK adaiah 8 jam dalam seminggu. Untuk itu diharapkan dalam proses pembelajaran guru dapat menggunakan sistem evaluasi yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Evaluasi adalah suatu teknik untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi juga dapat menjadi tolak ukur serta upaya perbaiki yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar mengajar siswa hendaknya mengacu kepada apa yang diharapkan dalam sebuah kurikulum, serta menghindari penilaian yang bersifat subjektit. Penilaian yang dilakukan guru hendaknya mewakili semua aspek yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa sistem evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran di MIN Riwat adalah evaluasi sumatif.15 Evaluasi sumatif adalah evaliuasi yang dilakukan pada akhir semester. Hai ini untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi selama kurang lebih 6 bulan.

15

Wawancara dengan Emawati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 22 Mei 2011

43

Dalam proses pembelajaran di MIN Riwat guru telah melaksanakan evaluasi sumatif dalam pembelajaran. Seharusnya seorang guru yang mempunyai kompetensi yang cukup dalam pembelajaran adalah melaksanakan evaluasi formatif terlebih dahulu sebelum melaksanakan evaluasi sumatif. Sehingga penggabungan nilai yang diperoleh pada evaluasi formatif akan dapat menjadi tolak ukur pada evaluasi sumatif. Jadi dapat disimpuikan bahwa sistem evaluasi yang diterapkan guru dalam pembelajaran Agama Islam MIN Riwat adalah evaluasi suamtif. Pendekatan dalam sebuah pembelajaran adalah suatu hal yang perlu diperhatikan dan memegang peran penting. Karena dengan pendekatan yang dilakukan guru akan memberikan dampak yang baik terhadap proses pembelajaran itu sendiri, misalnya akan membangkitkan minat belajar siswa, memotivasi mereka, menggairahkan mereka meningkatkan kerjasama antar siswa, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara terungkap pendekatan yang dilakukan guru dalam menerapkan evaluasi pembelajaran PAI di MIN Riwat adalah pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan.16 Pendekatan yang dilakukan guru dalam penerapan evaluasi dan pembelajaran dapat berdampak positif terhadap siswa dan guru itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar di MIN Riwat guru telah menggunakan beberapa pendekatan antara lain pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan. Hai ini merupakan pendekatan yang akan mampu memberikan dampak

16

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011

44

yang sangat baik terhadap motivasi meningkatkan minat belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa di MIN Riwat guru telah menggunakan pendekatan yang mampu nneningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu pendekatan individual, kolektivitas, dan bertujuan. Berdasarkan gambaran tentang hasil wawancara di atas, maka dapat dikatakan bahwa bentuk - bentuk strategi pembelajaran di MIN Riwat adalah menerapkan metode pembelaiaran yang tepat, menyesuaikan materi dengan metode dan poia pembelajaran, menggunakan media seadanya dalam

pembelajaran dan lain sebagainya.

C. Upaya upaya yang Dilakukan Guru dalam Strategi Pembelajaran di MIN Riwat Strategi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran. Strategi sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar, adapun strategi yang dilakukan guru tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran, penggunaan media yang tepat, serta kurikulum yang sesuai, dan lain sebagainya. Metode pembelajaran yang diterapkan harus mampu membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, setiap strategi yang diterapkan harus mampu menjadikan proses belajar mengajar lancar. Penggunaan strategi yang sesuai dengan materi akan mempunyai dampak yang sangat baik terhadap proses pembelajaran.

45

Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa metode belajar yang sering diterapkan adalah metode ceramah dan metode diskusi. 17 Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di MIN Riwat adalah metode ceramah dan metode diskusi. Hal ini berdasarkan hasil jawaban guru pada MIN Riwat tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru pada MIN Riwat sering menerapkan metode diskusi dan metode ceramah dalam pembelajaran. Di sarnping itu diharapkan kepada guru untuk menguasai metode pembelajaran secara sempurna. Kompetensi guru dalam penggunaan metode pembelajaran mutlak diperlukan. Hai ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru memegang peran penting strategis dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, penguasaan guru terhadap metode pembelajaran mutlak diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa tingkat penguasaan metode biasa saja.18 Dalam proses pembelajaran di MIN Riwat guru tidak begitu menguasai penguasaan metode pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh tingkat kompetensi guru dalam penggunaan metode yang sedikit lemah. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam penggunaan metode pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan metode dalam pembelajaran PAI di MIN Riwat oleh guru Agama adalah biasa saja. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk menggunakan teknik pembelajaran yang tepat.

17

Wawancara dengan Aida Wati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 22 Mei 2011 Wawancara dengan Nurhayati. S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 24 Mei 2011

18

46

Teknik pembelajaran pembelajaran seperti tipe chaining, dan tipe lainnya. Teknik pembelajaran merupakan suatu teknik yang menjadikan proses pembelajaran menjadi lanproses dar terarah serta menjadikan pembelajaran tersebut aktif dan menyenangkan. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa teknik pembelajaran yang kami terapkan adalah sama dengan tuntunan yang ada dalam konsep KBK.19 Sistem pembelajaran KBK merupakan sebuah sistem yang menuntut kepada ketuntasan belajar. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk mempunyai kompetensi yang cukup dalam pembelajaran. Teknik pembelajaran sangat beraneka ragam, dalam penerapannya di tuntut kepada guru untuk menggunakan pendekatan pembelajaran dengan berbagai pendekatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik pernbelajaran yang diterapkan di MIN Riwat mengikuti sistem KBK. Pola belajar adalah suatu teknik pembelajaran yang sering diterapkan yang berfungsi untuk menjadikan proses belajar mengajar yang efektif dan ideal. Makin seimg suatu pola pembelajaran diterapkan menuniukkan bahwa pola pembelajaran tersebut lebih cocok untuk tersebut. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa guru menguasai pola pembelajaran. 20 Penguasaan serta kemampuan guru dalam menerapkan pola pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran menjadi lancar darr tujuan pencapaian pembelajaran akan mudah terealisasi.

19

Wawancara dengan Nurhayati, S.Pd.I (guru PAI) pada Tanggal 25 Mei 2011 Wawancara dengan Nurhayati, S.Pd.I (guru PAI) pada Tanggal 22 Mei 2011

20

47

Pola belajar siswa adalah teknik pembelajaran yang diterapkan yang menjadikan siswa agar mampu menerima materi pelajaran sebagaimana yang diberikan. Pola belajar siswa aktif menitik heratkan pada kompetensi siswa serta pengalaman siswa dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran di MIN Riwat guru telah menguasai pola pembelajaran yang tepat serta dapat memotivasi belajar siswa. Memang diakui bahwa dalam penerapan pola pembelajaran di MIN Riwat guru mengalami kendala. Setiap proses pembelajaran menuntut kepada ketuntasan, hal ini sering kali menjadi salah satu kendala guru dalam pembelajaran. Kemungkinan guru mampu menerapkan sistem dan model pembelajaran serta teknik penyampaian materi, di samping itu siswa kurang mampu memahaminya. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa ada kendala, yaitu kurang mampu menggunakan bahasa yang sesuai serta kurang mampu memberikan contoh yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.21 Proses belajar mengajar di MIN Riwat guru mengalami kendala dalam menyampaikan materi pelajaran. Kendala yang dialami guru tersebut merupakan kendala yang mencerminkan tingkat penguasaan kompetensi pedagogik guru tersebut dalam pembelajaran. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi pelajaran adalah kurangnya kemampuan guru dalam

21

Wawancara dengan Nurhayati, S.Pd.I (guru PAI) pada Tanggal 24 Mei 2011

48

menggunakan bahasa serta kurang mampu memberikan contoh - contoh yang sesuai dengan materi dalam kehidupan. Untuk itu diharapkan kepada guru mencari penyebab terjadinya kendala dalam pembelajaran di MIN Riwat. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa penyebab terjadinya adalah karena rendahnya kompetensi pedagogik guru tersebut. 22 Proses belajar mengajar di MIN Riwat guru PAI merasakan adanya kendala dalam pembelajaran saat ini. Hal ini disebabkan oleh faktor kompetensi pedagogik yang dimiliki guru di MIN Riwat tersebut yang perlu ditingkatkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kendala yang terjadi dalarn menyampaikan materi pelajaran adalah rendahnya kompetensi pedagogik yang dimiliki guru. Proses belajar mengajar merupakan proses pendewasaan atau proses perubahan perilaku anak didik dalam segala aspek. Baik itu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses belajar diharapkan guru mempunyai kompetensi yang cukup dalam pembelajaran. Setiap permasalahan membutuhkan kepada solusi yang cepat dan tepat. Hal ini dilakukan supaya kendala tersebut tidak rnempunyai efek yang lebih luas terhadap proses belajar mengajar. Oleh karena itu setiap guru harus mampu menganalisa setiap permasalahan yang terjadi di dalam kelas maupun di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa upaya untuk mengatasi kendala dalam proses pembelajaran di MIN Riwat adalah meningkatkan kompetensi dengan cara mengikuti pelatihan - pelatihan, membaca buku buku

22

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 26 Mei 2011

49

tentang pendidikan.23 Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk mempunyai kompetensi yang cukup dalam mengelola proses pembelajaran. Baik itu kompetensi utama maupun kompetensi pendukung. Di MIN Riwat guru telah menerapkan berbagai cara atau solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Adapun usaha tersebut lebih ditekankan pada peningkatan kompetensi guru itu sendiri. Jadi dapat berkesimpulan bahwa solusi yang diterapkan guru di MIN Riwat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam belajar adalah meningkatkan kompetensi guru itu sendri. Tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa dalam suatu proses belajar mengajar mencerminkan tingkat kesuksesan belajar yang dilaksanakan guru itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan kepada siswa untuk memperoleh nilai yang memuaskan. Sehingga dengan demikian proses belaiar mengajar yang dilaksanakan di lembaga tersebut telah mencapai kesuksesan. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa nilai yang diperoleh siswa bagus dan memuaskan. 24 Nilai yang diperoleh siswa dalam pembelajaran akan menjadi motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di MIN Riwat siswa telah memperoleh nilai dalam penerapan KTSP terhadap pejajaran PAI dengan bagus serta memuaskan. Hai ini dapat dilihat pada nilai yang mereka peroleh pada setiap kali diadakan evaluasi formatif perpokok materi yang disampaikan guru. Jadi dapat

23

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011 Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011

24

50

disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa dalam proses belajar mengajar di MIN Riwat adalah bagus dan memuaskan. Untuk itu diperlukan sarana penunjang pembelajaran siswa, yaitu penggunaan media oleh guru dalam pembelajaran. Alat peraga merupakan salah satu faktor pendukung yang memegang peran penting dalam menyampaikan materi kepada siswa. Karena dengan alat peraga siswa mampu menerima materi secara sempuma. Hai ini dikarenakan dengan alat peraga siswa langsurrg dapat melihat secara nyata rnateri yang disampaikan tanpa perlu mereka - reka (menduga). Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa guru di MIN Riwat menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.25 Penggunaan media peraga dalam pembelajaran akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lancar. Hal ini dikarenakan siswa dalam memahami materi lebih mudah. Dalam proses belaiar mengajar di MIN Riwat, guru telah menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung proses belaiar mengajar, khususnya dalam pembelajaran PAI. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga dengan demikian akan membantu kelancaran proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di MIN Riwat telah menggunakan media dalam proses pembelaiaran PAI. Hal ini didasari atas hasil wawancara dengan guru PAI yang mengatakan bahwa media pembelajaran yang sering digunakan adalah media gambar dan siswa.26 Media gambar merupakan salah satu

25

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 24 Mei 2011 Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 23 Mei 2011

26

51

media yang bersifat visual. Oleh karena itu media yang bersifat visual akan memudahkan siswa dalam memahami materi. Dalarn proses belajar mengajar di MIN Riwat guru telah menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran Agama. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga dengan demikian akan membantu kelancaran proses pembelajaran. Jadi dapat berkesimpulan bahwa guru di MIN Riwat telah menggunakan media pembelajaran yang terdiri dari gambar dan praktek yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Berdaqarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dikatakan bahwa upaya - upaya yang dilakukan guru dalam penerapan strategi pembelajaran di MIN Riwat adalah menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran dan lain sebagainya.

D. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa di MIN Riwat dalam Pembelajaran Qur'an Hadits Dalam proses pembelajaran, kerap kali siswa mempunyai asumsi yang beraneka ragam terhadap proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Ada siswa yang berpendapat positif dan ada juga siswa yang berpendapat negative terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan selarna ini. Hal ini disebabkan oleh sudut pandang siswa terhadap pembelajaran tersebut yang berbeda - beda.

52

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru PAI di MIN Riwat mengatakan bahwa pendapat positif siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan selama ini adalah pembelajaran dapat meningkatkan prestasi dan semangat mereka dalam belajar.27 Pendapat siswa ini didasari atas manfaat yang mereka rasakan dalam pembelajaran. Untuk itu diharapkan kepada guru dalam mengelola proses pembelajaran lebih kepada peningkatan motivasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak positif yang dirasakan siswa dalam pembelajaran PAI di MIN Riwat adalah mampu meningkatkan prestasi belajar siswa serta mampu memotivasi belajar siswa dengan haik. Sehingga dengan demikian siswa akan bersemangat dalam belajar mereka di MIN Riwat. Di samping itu juga siswa mempunyai pendapat yang negatif tentang pembelajaran PAI yang dilakukan selama ini dalam proses belajar mengajar di MIN Riwat. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa pendapat negatif siswa terhadap pembelajaran PAI di MIN Riwat adalah pembelajaran terlalu monoton dan kaku.28 Berdasarkan pendapat yang diungkapkan guru tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa kesemua pendapat siswa tersebut didasari atas efek yang mereka rasakan dalam pembelajaran. Setiap penerapan system pembelajaran yang baik mempunyai efek yang sangat baik terhadap segala tindak tanduk dan tingkah laku siswa. Baik itu terhadap kedisiplinan, motivasi belajar dan lain sebagainva. Begitu juga kompetensi yang dimiliki oleh guru akan berdampak pada proses pembelajaran.

27 28

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 25 Mei 2011 Wawancara dengan Nurhayati, S.Pd.I pada tanggal 25 Mei 2011

53

Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa efek pembelajaran PAI di MIN Riwat terhadap minat belajar siswa adalah meningkat.29 Hal ini merupakan salah satu efek yang sangat baik dalam proses pembelajaran PAI. Kehadiran siswa merupakan tolak ukur bahwa siswa tersebut dalam belajar mempunyai rasa dan tanggung jawab terhadap proses belajar mengajar. Makin cepat siswa datang maka proses belajar mengajar akan lebih mudah, karena hal ini menunjukkan kepada kita bahwa adanya kesadaran dan kedisiplinan siswa yang tinggi dalam belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa efek pembelajaran PAI di MIN Riwat terhadap minat belajar siswa adalah meningkat. Di samping itu juga Efek pembelajaran PAI di MIN Riwat terhadap kreatifitas belajar siswa semakin meningkat. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dengan kompetensi yang cukup. Di samping itu juga efek pembelajaran PAI di MIN Riwat terhadap motivasi belajar siswa semakin tinggi. Oleh karena itu diperlukan upaya oleh guru untuk mengelola proses belajar mengajar dengan kompetensi yang tinggi. Seorang guru harus mampu menanamkan sikap disiplin terhadap siswa dalam belajar mereka. Hal ini dilakukan supaya anak didik merasa mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang akan dan telah mereka lakukan. Sehingga dengan demikian maka proses belajar mengajar yang dilakukan selama ini akan herkualitas dan cepat mendapat sasaran. Berdasarkan hasil wawancara terungkap bahwa bentuk kedisiplinan yang diterapkan dalam pembelajaran PAI di MIN Riwat adalah mengikat dengan tata

29

Wawancara dengan Aida Wati, S.Pd.I (guru PAI) pada tanggal 24 Mei 2011

54

tertib sekolah dan memberikan hukuman maupun denda atas kesalahan yang dilakukan siswa.30 Melihat kepada upaya yang dilakukan guru PAI di MIN Riwat maka dapat dikatakan bahwa upaya yang dilakukan guru di MIN Riwat tersebut telah sesuai dengan upaya peningkatan kedisiplinan. Akan tetapi yang perlu dilakukan dan dikaji ulang adalah pola memberikan hukuman atau denda terhadap siswa yang melanggar aturan sekolah, yaitu tetap rnemperhatikan aspek anak didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru di MIN Riwat telah melakukan upaya peningkatan kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar dengan cara mengikat dengan tata tertib sekolah dan memberikan hukurnan maupun denda atas kesalahan yang dilakukan siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di MIN Riwat dalam pembelajaran Quran Hadist adalah meningkatnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tersebut.

E. Analisis Data dan Pembuktian Hipotesis 1. Analisis Data a) Tentang penerapan strategi pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa Dalam proses belajar mengajar di sekolah sangat diperlukan sebuah strategi pembelajaran. Karena strategi pembelajaran dapat meningkatkan serta

30

Wawancara dengan Ernawati, S.Pd. pada tanggal 26 Mei 2011

55

memperlancar proses pembelajaran. Di samping itu juga strategi pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa. Untuk itu diharapkan kepada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Penerapan strategi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa. Karena motivasi dalam pembelajaran akan menjadikan proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa strategi pembelajaran yang tepat, maka motivasi belajar siswa tidak akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu diharapkan kepada guru untuk meningkatkan penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Karena dengan strategi yang tepat akan mampu meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran. Untuk itu guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. b) Tentang usaha menerapkan strategi pembelajaran yang tepat Dalam proses belaiar mengalar hendaknya seorang guru berusaha untuk menerapkan beberapa hal yang dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Salah satu usaha tersebut adalah menerapkan srategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Sehingga dengan demikian akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lancar. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, di samping itu diperlukan usaha yang maksimal dalam menerapkan strategi pembelalaran yang tepat. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan hasil belajar siswa.

56

2. Pembuktian Hipotesis a. Bentuk strategi pembelajaran di MIN Riwat belum sesuai dengan sistem pembelajaran dewasa ini Hipotesis yang mengatakan bahwa bentuk strategi pembelajaran di MIN Riwat belum sesuai dengan sistem pembelajaran dewasa ini tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dilihat bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan guru di MIN Riwat dalam pembelajaran Qur'an Hadits telah sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu kurikulum KTSP. b. Guru pada MIN Riwat kurang berusaha menerapkan strategi yang pembelajaran yang tepat Hipotesis yang mengatakan bahwa guru pada MIN Riwat kurang berusaha menerapkan strategi yang pembelajaran yang tepat tidak terbukti kebenarannya. Hal itu dapat dilihat pada hasil wawancara, di mana guru di MIN Riwat telah berupaya menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga dengan usaha yang dilakukan guru tersebut dalam pembelajaran Qur'an Hadits siswa mengalami peningkatan prestasinya, di samping itu juga proses belajar mengajar di MIN Riwat khususnya dalam pembelajaran Qur'an Hadits menjadi lancar. Berdasarkan kepada analisis data dan pembuktian hipotesis dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk strategi pembelajaran di MIN Riwat telah sesuai dengan sistem pemhelajaran dewasa ini, dan guru pada MIN Riwat telah berusaha menerapkan strategi yang pembelajaran yang tepat.

You might also like