You are on page 1of 62

MATERI

I. PENDAHULUAN
II. MEDAN LISTRIK
1. HUKUM COULUMB
2. INTENSITAS LISTRIK
3. POTENSIAL LISTRIK
4. KAPASITOR dan DIELEKTRIK
5. ARUS LISTRIK dan TAHANAN
III. MEDAN MAGNET
1. FLUKSI
2. HUKUM HUKUM KEMAGNETAN
3. INDUKSI
4. RANGKAAIAN RLC
5. LISTRIK BOLAK BALIK
IV. GELOMBANG ELEKTROMEGNETIK
David Halliday & Robert Resnick, Physic II
Giancoli.C.Dauglass, Fisika.II (terjemahan)
Marcelo Alonsso & Edward I.Fin, Fundamental Univ. Physic II.
Ptr Soedojo, Azas2 Ilmu Fisika Listrik & Magnet , UGM Press,
Sears Zemansky, Fiska untu Universitas (terjemahan), jilid II

EVALUASI :
1. TUGAS = 30 %
2. UTS = 30 %
3. UAS = 40 %
TOTAL NILAI = 100 %
DAFTAR PUSTAKA
SELINTAS TENTANG LISTRIK
ELEKTRON
LISTRIK
Membangkitkan bayangan teknologi modern,
seperti :
- Cahaya
- Mesin listrik
- Komputer
- Daya listrik
Gaya listrik mempunyai peranan penting dalam kehidupanapat
menyatukan
menyatukan anatara atom dan molekul untuk
membentuk suatu zat
mempengaruhi metabolisme yang terjadi dalam tubuh
PENDAHULUAN
1. Teori Atom


(De Brogil,
1924)
2. Struktur Atom
+
N
N
+
-
-
proton
electron
shell
neutron
Lintasan elektron = Level energi
dan max terdiri dari :
Lapisam ke - 1 2 elektron
Lapisan ke - 2 8 elektron
Lapisan ke - 3 8 elektron
inti atom
Tidak bermuatan
He
2
4
Jumlah atom
Masa atom
Jumlah elektron = jumlah proton
Massa atom = jumlah proton dan
jumlah neutron
Elektron berada pada orbit shell
Konfigurasi atom .

Konfigurasi elektronik :








Konfigurasi dot dan cross :
N
X X
X
X
X X
X
Contoh :
Atom Nitrogin = N
dimana :
dot = lintasan elektron
cross = elektron
2
7
3.1. Listrik Statis
Listrik yang diam untuk sementara pada suatu benda
Percobaan pertama dilakukan oleh Thales of Militus
Suatu benda dapat diberikan muatan dengan menggosokkan dua
benda atau dengan cara diinduksikan dengan benda bermuatan
Contoh :
Suatu benda dinduksikan dengan
benda bermuatan
Dua benda saling digosokkan
(kaca dengan kain sutra )
3. Listrik
3.2. Listrik Dinamis
Magnet
Komutator
Cincin belah
Sikat karbon
Kumparan
Arus listrik yang ditimbulkan akibat adanya induksi elektromagnetik
Contoh :
4. Sifat Muatan Listrik
Dua benda yang muatannya sama
saling menolak
Dua benda yang muatannya tidak sama
saling menarik
Benda netral akan ditarik oleh benda bermuatan
Benda dinyatakan bermuatan positip jumlah elektron < proton
Benda dinyatakan bermuatan negatip jumlah elektron > proton
Benda dinyatakan netral jumlah elektron = proton
Gerak menolak/menarik pada dua benda tersebut Gy listrik / Gy Coulumb
Secara matematis dinyatakan dalam :
Hukum Coulumb yang ditemukan
oleh Charles Augustin de Coulomb
(Prancis)
F = k. Q
1
.Q
2
/
R
2

dengan :
r = jarak antara kedua muatan (m)
Q = muatan listrik (Coulumb/C)
F = Gaya Coulumb / Gaya listrik (N)
Q1 Q2
F
R
5. Jenis Muatan Listrik
Muatan berongga (mis. Cincin/konduktor) Muatan bola
Muatan panjang)
Muatan silinder
r = jari-2
L
Muatan titik
6. Kemagnetan
Magnet
Ditemukan di Magnesia (di Asia kecil)
Terdapat batu-batuan yang saling menarik
Magnet terbesar adalah bumi
Mempunyai kutub, dimana bagian yang
paling kuat sifat kemagnetannya
Mempunyai dua kutub utara dan selatan
Bumi sebagai magnet
Garis gaya magnet bergerak
dari kutup utara menuju kutub
selatan
S
U
S
S
S
S
S
S
U
U
U
U
U
U
Tolak Menolak
Tolak Menolak
Tarik menarik
KUTUB MAGNET
Gerak mengorbit dan gerak
spin elektron dalam atom
menimbulkan medan magnet
Kombinasi kedua medan
magnet bisa saling
menguatkan atau saling
melemahkan dan dapat
menghasilkan medan magnet
atom
S
S
v
-
+
Medan Magnet


Pada besi medan magnet atomnya
sangat kuat sehingga atom-atom
besi yang berdekatan membentuk
domain magnetik dengan medan
magnet yang cenderung searah

Tiap domain magnetik mengandung
milyaran atom.
Pada batang besi, arah medan magnet dari domain-domain
magnetik ini acak, sedangkan pada besi sembrani ada
kecenderungan pada arah tertentu.

Domain-domain magnetik
Domain Magnetik
Perbedaan Gaya Listrik dan Gaya Magnet
Gaya Listrik
Bekerja searah dengan
medan listrik
Bekerja pada partikel
bermuatan tanpa
memperdulikan
apakah bergerak atau
tidak
Bekerja memindahkan
partikel
Gaya Magnet
Bekerja dalam arah
tegak lurus medan
magnet
Bekerja pada partikel
bermuatan hanya jika
partikel tersebut
bergerak
Tidak bekerja untuk
memindahkan partikel
HUKUM COULUMB
Gaya-gaya yang terjadi pada dua buah muatan berjarak R
Sebanding dengan kedua muatan Q
1
dan Q
2

Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Muatan sejenis akan tolak-menolak sedangkan muatan tak sejenis
akan tarik-menarik
Arah gaya pada garis penghubung antara kedua muatan



Secara matematis dinyatakan dalam :
Dimana :
Q1, Q2 = muatan listrik = Coulumb ( C )
R = jarak antara kedua muatan = m
c
o
= konstanta permitivitas = 8,85.10
-12
C
2
/N.m
2
Q1 Q2
F
R
12
2
12
2 1
4
1
2
a
R
Q Q
o
F F
tc
= =
2 21
3
21
1 2
1
12
3
12
2 1
2
12
12
12
9
10 9
)
12
10 854 , 8 ( 4
1
12
10 854 , 8
F R
R
Q Q
k F
R
R
Q Q
k F
R
R
a
k x
x
x
o
= =
= =
= ~

=
t
c
Dengan :
Jika jumlah muatan titik > 2 muatan titik, (misal 3 muatan titik) maka :
+Q1 +Q3
-Q2
F
13
F
23
F
3
R
13
R
23
2
13
3 1
4
1
13
R
Q Q
o
F
tc
=
2
23
3 2
4
1
23
R
Q Q
o
F
tc
=

(F
3
)
2
= (F
13
)
2
+ (F
23
)
2
+ 2 F
13
.F
23
.cos u

MEDAN LISTRIK
1. Kuat Medan Listrik
Medan listrik merupakan vektor mempunyai besaran dan arah
Medan listrik menyebar disemua tempat, meskipun tidak ada muatan
Medan listrik diberi notasi E dan disebut juga sebagai kuat medan listrik
(Intensitas medan listrik)dengansatuan N/C
Arah garis gaya = arah medan
muatan
Arah medan merupakan garis garis medan
Garis medan dimulai dari muatan positip dan berakhir pada muatan negatip
Vektor medan E = tangen terhadap garis-garis medan listrik pada masing-
masing titik sepanjang garis
Jumlah garis-garis medan persatuan luas yang melewati permukaan adalah
terhadap medan dan sebanding dengan kuat medan listrik pada daerah tsb
| E |
Menentukan kuat medan listrik (E)
1. Muatan titik
E = k
e
. Q.Q
o
/ r
2
Dengan :
Q, = muatan listrik ( C )
Q
o
= muatam listrik pada titik tertentu , selalu positip ( C )
r = jarak antara Q dengan Q
o
( m )
F = gaya listrik ( N )
E = kuat medan listrik ( N/C )
2. Untuk n muatan titik
3. Untuk dipole
4. Untuk distribusi muatan
5. Untuk muatan persatuan panjang
6. Untuk bola berongga bermuatan
+
R+
+ +
P
S
Besar Kuat medan pada permukaan
bola
E
S
= k. Q / R
2
Besar Kuat medan titik P

E
S
= k. Q / R
2
Es k
Q
R
=
2
Ep k
Q
r
=
2
*
*
E
R
= 0
7 . Untuk bola pejal bermuatan
E
P
= k. Q./ r
2
R
+
P r
Muatan positip merata didalam bola
Untuk bola pejal bermuatan :
E di pusat bola = 0
E pada permukaan = E pada titik P
8.a. Disekitar pelat bermuatan
Ep =
o
c
2
0
o =
Q
A
Muatan persatuan luas = C / m
2
8.b. Disekitar dua pelat sejajar bermuatan dan berlawanan arah
E E E
P
= +
1 2
E
P
=
o
c
0
c c
o o
0 0
2 2
+ = P E
Jika titik P tidak diantara kedua pelat tersebut E
P
= 0
2. Garis gaya dalam medan listrik
Suatu garis gaya di dalam medan listarik adalah :
Garis khayal yang ditarik sedemikian rupa sehingga arahnya pada
setiap detik (yaitu arah garis singgungnya) = arah medan pada titik tsb.

Sifat Garis gaya :
1. Garis gaya berawal dari muatan positip dan berakhir pada muatan negatip
2. Garis gaya tidak mungkin berpotongan
3. Banyaknya garis gaya persatuan luas yang menembus suatu permukaan
(yang tegak lurus arah medan) pada tiap-tiap titik sebanding dengan kuat
medan listriknya. Secara matematis dinyatakan :
A
A
N
A
E
n
=
0
c
.
AN = Jumlah garis gaya.
AA
n
= Luas permukaan arah medan yang ditembus oleh garis gaya.
c
0
= Konstanta pembanding.
E = Kuaat medan listrik.
Dengan :
4. Pembanding garis gaya yang timbul dari suatu muatan q, tepat = q itu sendiri.

N = c
0
En A = q

Dengan :
N = jumlah garis gaya yang keluar dari muatan q.
q = banyaknya muatan.
3. Hukum Gauss
Fluks listrik
q
Secara umum dinyatakan sebagai :
Aplikasi Hukum Gauss :
1. ML. pada Konduktor dan Isolasi
konduktor
2. ML. di dekat permukaan bermuatan dengan rapat muatan = o
Permukaan gauss pada tutup silinder
3. ML. pada jarak l dari sebuah kawat panjang dengan kerapatan muatan =
4. ML.pada sebuah bola isolator yang bermuatan dengan rapat muatan
(r) = 2 R (didalam dan diluar bola)
R
R
1
R
2
Untuk didalam bola R
1
< R
Untuk diluar bola R
2
> R
Jika jari-jari bola = a, maka :
5. ML.pada sebuah bola konduktor (didalam dan diluar bola)
Jika jari-jari bola = a dan diberi muatan Q, maka :
Untuk didalam bola R
1
< R
E = 0
Untuk diluar bola R
2
> R
6. ML.pada bola konduktor tersusun dengan dua lapisan kulit bola
(didalam dan diluar kulit bola)
R
R
1
R
2
b
a

r

a
r
Untuk didalam bola r < a
E = 0
Jika jari-jari kulit bola bagian dalam = a dan
bagian kulit luar bola = b , maka :
Untuk diantara kedua kulit bola a < r < b
Untuk diluarkulit bola r > b
POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik adalah perbedaan potensi/kerja dari satu titik ke titik yang lain
q q
A B
0
q
w
V V
AB
B
A =
W + V
A
< V
B
W - V
A
> V
B
W nol V
A
= V
B
W tidak tergantung pada lintasan yang ditempuh skalar, titik akhir dan titik awal
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik
per satuan muatan, maka satuan SI untuk beda potensial
adalah joule per coulomb atau volt (V).
1 V = 1 J/C
Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang
disebut voltase atau tegangan.
Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang
merupakan integral dari medan listrik E terhadap perubahan
jarak dl, maka dimensi E dapat juga disebut:
1 N/C = 1 V/m
Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E)
x Jarak (L) Satuan V = (V/m).(m)
Satuan Potensial listrik
Permukaan Ekipotensial (Equipotential surface)
Energi Potensial listrik
Potensial listrik dan Medan listrik
d
F
B
A
q
0
E
q
0
E
dl
d E
q
W
V V
Ed q d F W
0
AB
A B
0 AB
= =
= =
Jika medan listrik tidak uniform, maka :
} }
= =
B
A
0
B
A
AB
dl . E q dl . F W
}

=
B
dl . E v
Menentukan besar Potensial listrik
1. Muatan titik
A
B
F q
0
E dl
q
q
0
r
|
|
.
|

\
|
= =
= =
}
} }
A B 0
r
r
2
0
A B
r
r
B
A
A B
r
1
r
1
4
q
r
dr
4
q
V V
dr E E.dl V V
B
A
B
A
r
q
4
1
V
0
=
2. Untuk n muatan titik

= =
n
n
n
0
n
n
r
q
4
1
V V
3. Untuk muatan kontinyu
} }
= =
r
dq
4
1
dV V
0
4. Untuk muatan cincin
}
} }
+
=
+
=
+
= =
2 2 2 2
2 2

a x
kQ
dq
a x
k
V
a x
dq k
r
dq k
V
Potensial Listrik & Energi Potensial vs Medan Listrik & Gaya Coulomb
KAPASITOR dan DIELEKTRIK
Kapasitor adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik, dengan simbul sebagai berikut :
Sebuah kapasitor tersusun dari dua buah plat logam sejajar yang dipisahkan
oleh suatu lapaisan isolator yang disebut dielektrik. Konstruksi dasar dari sebuah
kapasitor seperti berikut :
1. Kapasitas Kapasitor
+ Q
- Q
d V
Kapasitas kapasitor keping sejajar adalah :
sebanding dengan luas keping
sebanding dengan permitivitas bahan penyekat
berbanding terbalik dengan jarak pisah antar keping d.

Secara matematis kapasitas kapasitor keping sejajar dinyatakan dengan
c
r
= permitivitas relatif
c
o
= permitivitas dalam hampa udara
A
A
A
2. Susunan Kapasitor
Susunan Seri
Susunan Paralel
3. Dielektrikum (dielektrik)
Sebelum ada dielektrik = Eo
Setelah ada dielektrik = E
Bahan dielektrik :
Kaca, kertas, mika, seng, dll
Bila E
ind
sebanding dengan E
o
, maka arah E akan searah dengan arah E
o
,
sehingga :

Konstanta dielektrik , yang
besarnya tergantung pada
jenis bahan dielektriknya.
Pada saat muatan tetap, karena medan listrik berkurang, maka besar beda
potensial antara kedua pelat paralel tersebut juga akan berkurang,
Sehingga :

dan besar kapasitansi kapasitor menjadi

dengan besar konstanta dielektrik :


4. Energi kapasitor
Kapasitor tanpa bahan dielektrik
Kapasitor dengan bahan dielektrik
5. Aplikasi Hukum Gauss pada Kapasitor
+ q.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
------------------------------------------------------------------
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
--------------------------------------------------------------------------
D = q / A
o
.E P = q / A
- q
+ q
- q.
D = q / A = D = k
o.
E (D = displacment)
D ~ E }
c
D.dA = q

P = q / A q = q/A (1 1/k) (P = Polarisasi)
Jika E dan P adalah vektor D =
o.
E + P
D

o
.E

D
P

o
.E
6. Contoh penggunaan kapasitor
ARUS LISTRIK dan TAHANAN
1. Arus listrik
Elemen primer :
Sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang, seperti :.elemen volta dan
elemen kering (batere)
Zn (-)
Cu (+)
H2SO4
polarisasi
Batang
carbon
Mangan dioksida +
Serbuk karbon
Amonium
clorida
seng
Elemen sekunder :
Sumber arus listrik yang dapat diisi lagi, contoh : akumulator, aki & Nicad
H2SO4
Pb
PbO
Nikel
hidroksida
Potasium
hidroksida
cadmium
Arus listrik (I ) pada kawat/penghantarantar
2. Hukum Ohm
R
Simbul tahanan R :
Hubungan tahanan :
Hukum Kirchoff :
Proses transformasi energi listrik
Pada tahanan terjadi tumbukan antara elektron-elektron dari material,
sehingga timbul panas yang menyebabkan terjadinya kerja/usaha.
Besar Usaha/kerja = dU =
Besar Energi/satuan waktu =
Sehingga besar daya = P = V.I (joule / detik = watt)
atau
P = I
2
.R atau P = V
2
/ R

R
Resistivitas dan Konduksi
= tahanan jenis (resistivitas) yang bergantung pada
jenis material dan juga : kemurnian, proses
pembuatan dan temperatur.
Konduktivitas = o
(kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik)
Pengaruh temperatur pada resistan
R
T
= R
o
{ 1 + o (T T
o
)} }
Jika temperatur dinaikkan, maka :
Pada konduktor - elektron tidak terikat dengan ketat
- resistivitas naik
- elektron bervibrasi dengan cepat

Semikonduktor - elektron terikat dengan ketat
- elektron dapat bergerak dengan bebas
- resistivitas turun

You might also like