Professional Documents
Culture Documents
Rekomendasi
1. Faktor lokasi (daerah urban dan rural) sangat berpengaruh kuat pada kinerja
kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan daerah urban mempunyai
tendensi lebih mudah mencapai surplus yaitu rata-rata Rp 1,7 milyar,
relatif lebih tinggi daripada daerah rural yang hanya mampu mencapai
surplus Rp 507,8 juta. Selain itu, daerah urban lebih mampu
meningkatkan omzet dan jumlah nasabah daripada daerah rural.
3
2. Faktor eksternal yang meliputi jenis komoditi dan perilaku masyarakat
setempat juga ikut berpengaruh kuat pada kinerja kelembagaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kanca Pamekasan lebih mudah
mencapai surplus sebesar Rp 460 juta daripada Kanca Purworejo
dengan nilai surplus sebesar Rp 7,3 juta. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan komoditi pertanian terutama tembakau serta perilaku
masyarakat Madura yang lebih menyukai emas perhiasan (daerah
Pamekasan).
3. Faktor lain adalah tidak selalu ada hubungan (korelasi) antara Indeks Prestasi
Cabang (IPC) dengan surplus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di
daerah rural tidak ada hubungan antara IPC dengan surplus. Namun, di
daerah urban menunjukkan hubungan yang positif antara IPC dengan
surplus. Hasil analisis DEA menunjukkan bahwa pencapaian surplus
merupakan output dari efisiensi penggunaan input (SDM dan modal
kerja) yang dapat digunakan sebagai pendukung dalam pengukuran
IPC. Pengukuran efisiensi berguna sebagai acuan Perum Pegadaian
yang akan mengoptimalkan SDM maupun modal kerja pada setiap
Kanda / Kanca.