You are on page 1of 42

Economics

Click to edit Master subtitle style Basic Concept 2

3/19/12

I.Welfare maximization

Kesejahteraan sosial (sosial welfare) atau

yang biasa disebut sosial surplus disefinisikan sebagai jumlah dari seluruh users net benefit , yaitu jumlah dari semua keuntungan konsumen dan produsen. Jumlah keuntungan tersebut dapat merefleksikan kenyataan bahwa social planner/regulator/politisi bisa menambah nilai pada 1 sektor ekonomi tertentu saja. Ini menyangkut perubahan tujuan dari social welfare maximization, social surplus maximization, dan economic efficiency. 3/19/12

Kunci utamanya adalah bahwa dibawah

asumsi tertentu tentang kelengkungan dan kecembungan utility dan fungsi cost, kesejahteraan soail dapat dimaksimalkan dengan menge-set price tertentu dan membiarkan produsen dan konsumen memiih level optimal produksi dan konsumsi mereka. Ini adalah keuntungan besar dari memaksimalkan kesejahteraan sosial secara desentralisasi.

3/19/12

Kesejahteraan sosial akan meningkatkan price,

diatur melalui supervising authority, misalkan saja regulator pasar. Produsen dan konsumen melihat harga-harga ini dan memilih level produksi dan demand. Ini dilakukan berdasarkan informasi dasar yang mereka ketahui. Supplier menge-set level produksinya hanya berdasarkan fungsi cost produk tersebut, bukan berdasarkan tingkat kegunaannya bagi user. Konsumen menge-set level demand berdasarkan fungsi utilitynya, bukan berdasarkan fungsi coat produsen. Fungsi utility setiap user bersifat individual, tetapi rata-rata demand adalah informasi yang bersifat umum.
3/19/12

The Case of Producer and Consumers (WM)


perencana sosial, yang dapat diatur oleh regulator, mengenai level produksi dan demand sehingga memaksimalkan kesejahteraan sosial/pendapatan sosial. konsumen, N={1,n}.

Kita mulai dengan memodelkan problem dari

Misalkan ada 1 produsen dan beberapa xi merupakan vector of quantities dari k

servis yang dikonsumsi oleh konsumen i.

Total demand/permintaan dituliskan dengan

x= x1++xn dan c(x) adalah cost yang 3/19/12 dikeluarkan produsen untuk memproduksi x.

Total social welfare/surplus, S, adalah total

utility/manfaat dari konsumsi servis dikurangi dengan cost produksi, dituliskan :

3/19/12

Bila sosial planner melihat secara keseluruhan

tentang network welfare, maka dapat dituliskan

Diasumsikan setiap ui (.) adalah melengkung dan c(.)

cembung (kasus dimana fasilitas produksi tidak dapat dikembangkang/ditambah pada waktu tersebut dan marginal cost produksi meningkat berdasarkan efek kongesti. Secara praktek, cost function bisa saja lengkung, 3/19/12 berdasarkan skala eknonomi dan kadang-kadang cembung

Karena itu SISTEM dapat diselesaikan

menggunakan pengali Lagrange, p pada pernyataan

Dengan nilai p yang tepat solusi dapat

ditemukan dengan memaksimalkan Lagrange.

3/19/12

Kemudian dapat dituliskan

Dimana

Dari pernyataan pertama, dapat dilihat bahwa L

dinyatakan oleh 2 hal dimana maksimalisasi dapat dilakukan terhadap variabel-variabel yang berbeda pula. Untuk suatu nilai tertentu dari pengali Lagrange, p, (atau bisa disebut dual variable), L dapat dimaksimalkan dengan cara memaksimalkan masingmasing komponennya secara individual/terpisah.
3/19/12 CS adalah Aggregates consumer surplus.

Untuk konsumen Untuk Produsen

Secara praktis, akan lebih mudah utnuk

mengontrol dual variable p dibandingkan mengontrol secara langsung variabel

3/19/12

Price mengontrol produksi maupun

konsumsi. Berdasarkan price vector ini, konsumen memaksimalkan surplus dan produsen memaksimalkan profitnya.

3/19/12

Ilustrasi di atas menunjukkan maksimalisasi

pendapatan sosial untuk kasus single product. Nilai maksimal dicapai di titik dimana kurva customers aggregate demand u berpotongan dengan kurva marginal cost c. 0< xji< , dimana nilai price vector tersebut adalah

Kita lihat bahwa nilai optimal terjadi untuk

Ini merupakan Price yang sebanding dengan 3/19/12

cost marginal supplier dan masing-masing

Problem maksimalisasi social surplus ini kita sebut problem

SISTEM dan telah kita lihat pula price sebagai pemecahan masalah tersebut melalui pemecahan masalah dari sisi produsen dan konsumen.
Social planner atau regulator akan mengeset nilai p. Sekali

mengeset nilai ini maka produsen dan konsumen akan akan memaksimalkan net benefit mereka masing-masing.
Produser secara otomatis akan mensupply x jika dia yakin

bahwa produk akan dapat dijual pada harga p. Dia akan memaksimalkan profit dengan menetapkan x untuk semua j

3/19/12

Social planner hanya perlu mengontrol price. price itu

sendiri akan mengontrol mekanisme secara simultan untuk mengoptimalisasi demand dan level produksi. Kita asumsikan bahwa Planner akan menambahkan nilai yang sama untuk surplus konsumen maupun produsen.
Hasil yang sama akan terjadi jika ada 1 set produsen, M,

dimana outputnya dikontrol oleh social planner untuk dapat menemukan nilai aggregate demand pada minimum total cost. Menggunakan argumen yang sama dari single produsen, maka

3/19/12

Untuk Maka Dengan kata lain, konsumen bertindak seperti

yang telah dijelaskan di depan, dan setiap supplier memproduksi jumlah output dimana nilai marginal cost vector adalah p
3/19/12

Iterative price adjustment: network and user interaction


Bila utiliti dan cost function konsumen dan produsen

tidak diketahui. Metode yang lainnya adalah menggunakan skema iterative price adjustment.
Langkah-langkahnya adalah social planner menentukan

nilai untuk menghilangkan ketidaksesuaian antara demand dan supply. Ini tidak memerlukan pengetahuan tentang utility dan cost function dari anggota pasar.
Misalkan untuk price vector p, aggregate demand

adalah x(p) dan aggregate supplier output adalah y(p). Didefinisikan excess demand sebagai z(p)= x(p)-y(p). Maka penentuan tarifnya adalah demand. Proses diatas disebut

Gi adalah beberapa smooth sign-preserving function


3/19/12 excess dari

The Case of Consumers and Finite Capacity Constraints (WM)


Hasil yang sama dapat diperoleh dari model

dimana konsumen men-share beberapa finite network resources. Ini adalah tipe jaringan komunikasi dimana resource fixed dalam jangka waktu yang pendek. Price dapat digunkan untuk mengatur resource sharing ini untuk memaksimalkan social efficiency.

3/19/12

Misalkan n konsumen men-share k resource

sesuai dengan vektor berikut ini

Mari kita definisikan SISTEM sebagai problem

untuk memaksimalkan social surplus

Diberikan ui(.) yang concav, ini dapat

diselesaikan dengan memaksimalkan Lagrangian


3/19/12

Untuk beberapa vektor Lagrange pengali

p=(p1,pn), nilai maksimum akan terjadi pada titik yang sama pada tempat dimana konsumen dicharge dengan vektor harga p, contohnya bila konsumen i menyelesaikan problem

Dimana pj = (maxx L)/Cj pj sebanding dengan peningkatan marginal 3/19/12

pada aggregate utility sebagai akibat

Peak Load Pricing


Social surplus dimaksimalkan dengan marginal cost

pricing.

Bentuk marginal cost pricing juga akan optimal dalam

suatu keadaan, disebut peak-load pricing.

Misalkan demand untuk servis lebih besar selama peak

hour, menurun selama off peak hour, dan cost tergantung pada jumlah yang dikonsumsi dan maksimum jumlah yang dikonsumsi. Cost operasi dari fasilitas selama waktu tertentu tergantung pada level produksi selama periode tersebut dan level maksimum untuk semua periode. dimana kapasitas harus besar, bertemu dengan demand selama periode demand yang maksimum. dikonsumsi selama masing-masing T periode. Demand

Contohnya mempertimbangkan fasilitas produksi

Mempertimbangkan bahwa single type servis yang 3/19/12

Kemudian kita modelkan bahwa harga lebih

tinggi selama 1 periode dapat menggeser demand ke periode yang lainnya. Misalkan bahwa total cost operasi fasilitas dituliskan

3/19/12

Problem dalam menemukan level konsumsi

dan korespondensi harga yang memaksimalkan social welfare dapat dituliskan

Untuk
3/19/12

Misalkan Saat social welfare maksimal, ada

single peak periode, aplikasi paling sederhana dari marginal cost pricing mensyaratkan bahwa price dapat didefinisikan dengan hubungan berikut ini

3/19/12

Dengan kata lain, harga pada msing-masing

periode meggambarkan peningkatan marginal pada cost produksi saat level produksi pada periode tersebut meningkat. beberapa periode, sehingga optimal price dapat dituliskan

Harus ada sharing rental cost, b, dalam

3/19/12

Secara nyata, social welfare dimaksimalkan

oleh harga (price) dalam bentuk berikut ini, dengan mempertimbangkan Lagrangian

Dimana

3/19/12

Harga optimal dapat dibentuk dengan cara berikut ini:


Mulai dengan menetapkan harga a per unit kapasitas pada masing-

masing periode.

Berdasarkan demand

dimana demandnya terbesar. contoh p=(a,,a+yi,,a)

dan pilih periode

Mulai ubah periode ini dengan beberapa harga yi, untuk menambah a, Biarkan yi mlai dari 0 dan meningkat secara perlahan. Demand xi akan menurun. Demand pada periode lainnya akan meningkat ataupun menurun. Terus tingkatkan yi sampai yi=b atau demand pada sutu periode sama

dengan xi. cost b.

Bila yi=b tercapai duluan, maka periode i harus dicharge sebagai rental Tentukan M, sebagai set periode dengan peak load, misalkan Tetap naikkan komponen yi, jM, sehingga demand menurun di semua

3/19/12

Perhitungan welfare maximization juga

dapat meggunakan Walrasian Equilibrium dan Pareto Efficiency.

3/19/12

II.Cost recovery
Salah satu hal terpenting bagi network

operator adalah cost recovery.

Pada banyak kasus, price yang memaximize

social welfare dapat membuat income supplier lebih kecil daripada cost untuk menyediakan service. Namun, jika dia menaikan price dpat secara siknifikan mengurangi social welfare.

3/19/12

Ramsey Prices (CR)


Kelemahan dari marginal cost pricing adalah

tidak adanya komponen untuk supplier merecover costnya (marginal cost bisa sangat kecil). marginal cost pricing dapat gagal untuk merecover fixed cost dari operation (seperti pajak property, bunga pinjaman dan maintenance).

Revenue yang didapat menggunakan

3/19/12

Cara termudah adalah membuat tambahan

pembiayaan dari consumers kepada supplier yang setara dengan fixed cost spplier dan kemudian price service pada marginal cost. maximization dari fungsi weighted objective, dengan menggunakan 0 < < 1, memberikan less weight pada consumer surplus dibandingkan supplier profit.

Cara lainnya adalah mempertimbangkan

3/19/12

Dengan Lagrangian maximizing S subject to a

constraint =B, for some B > 0,

Untuk pengali . Masalah akan sesuai untuk

=/(1-)

3/19/12

Dimana ui/xji = pj dan xj/ph = xh/pj .

Disini hj adalah cross elasticity dari aggregate demand function, x(p)= i xi(p)

Untuk W maksimum maka W/ph=0. Maka

pada kasus umum, pj ditemukan dengan menyelesaikan persamaan yang complicated. Pada kasus khusus pada services yang independent (i.e. hj =0, untuk ij ), kita dapatkan

3/19/12

Jadi jika service independent, Ramsey prices

ada diatas marginal cost prices. Ini berarti demand berkurang di bawah harga ketika social welfare maximal.

Kita tahu bahwa inelastic good adalah dimana

demand relatively insensitive terhadap perubahan price, i.e. IijI kecil atau bahkan nol.
Ramsey pricing memiliki effect untuk pricing

inelastic goods diatas marginal costnya; goods ini akan mensubsidi goods yang 3/19/12

Jika pada harga yang kecil kita dapatkan

=0, maka akan mendapatkan prices yang memaximize social welfare, subject to the supplier recovering his costs. dan mendapatkan prices pada saat monopolist memaximizes profitnya

Amati untuk =1 kita akan memaximize ,

3/19/12

Two-part Tariffs (CR)


Metode lain supaya supplier dapat merecover

cost dan juga maximizing social welfare dengan two-part tariff dan general nonlinear prices.

Two-part tariff dengan cara customer di

charge dengan fixed charge dan usage charge


Maka dapat mengcover supplier fixed costs

dan marginal costs.

3/19/12

Contoh : charge untuk x quantity dari single

service adalah a + px. Problem untuk consumer adalah untuk maximize net benefitnya = u(x)-(a+px)

Akan dipilih x sehingga u/x=p, walaupun

net benefitnya bernilai negatif, yang artinya optimal untuknya mengambil x=0.
Customer yang membeli sejumlah kecil

service ketika tidak ada fixed charge mungkin akan berkurang jika fixed charge digunakan.
3/19/12

Operator telekomunikasi tidak dapat

membuat dua tariff yang berbeda untuk servis yang sama hanya dikarenakan perbedaan status ekonomi pelanggan. masing dengan fixed charge berbeda.

Melakukan diferensiasi dari servis masing-

3/19/12

Other Nonlinear Tariffs (CR)

3/19/12

III. Network externalities

Customers utility tidak hanya bergantung

pada barang yang ia konsumsi saja

Ketika suatu barang memiliki sifat network

externalities, i.e. ketika mereka menjadi lebih berharga kestika semakin banyak customer menggunakannya. (telepon, mesin fax, dan Internet.
Suppose there are N potential customers,

indexed by i = 1,,N, and that customer i is willing to pay ui(n)=ni for a unit of the good, given that n other customers will be using it. 3/19/12

Kita plot suatu fungsi demand N=100. Untuk

p=02500 secara umum, terdapat tiga kemungkinanan, yaitu points 0, A dan B (ditunjukkan untuk p = 900). muncul, berhubungan dengan keadaan dimana tidak ada customer yang ingin membeli barang.

Point 0 merupakan kemungkinan yang selalu

Points A dan B merupakan akeadaan dimana

n1 dan n2 customers akan membeli barang, dimana p(n1)=p(n2)=p. Sehingga, n1=10, 3/19/12

Dimulai dari A, one more customer (say

the indifferent one) purchases the good. Then the value of the good increases above the posted price p. As a result, positive feedback takes place: customers with smaller indices keep purchasing the good until point B is reached.
This is now a stable equilibrium, since
3/19/12

any perturbation around B will tend to

SEKIAN
Click to edit Master subtitle style

3/19/12

You might also like