You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb. Segala puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Assignment K-1 ini untuk melengkapi penilaian mata kuliah Sistem Kendali. Dan tidak lupa sholawat serta salam kami haturkan pada junjungan kami Nabi Muhammada SAW yang kita tunggu shafaatnya di hari kiamat. Ucapan terima kasih kami aturkan kepada Bapak Sihar N. M. P. Simamora selaku Dosen mata kuliah Sistem Kendali yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua teman teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Tugas ini disusun untuk melengkapi nilai Assignment K-1 d. Untuk kesempurnaan tugas, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kami, pembaca dan semua mahasiswa Politeknik Telkom AMIN Wassalammualaikum Wr. Wb.

Bandung, 15 Maret 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Table of Contents
Kata Pengantar.................................................................................................................... 1 Daftar Isi .............................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3 I.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3 I.2 Batasan Masalah ........................................................................................................ 3 I.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3 I.4 Tujuan......................................................................................................................... 4 I.5 Manfaat Makalah ....................................................................................................... 4 I.6 Metode Penyusan ...................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5 II.A Landasan Teori .......................................................................................................... 5 II.A.1 LDR ..................................................................................................................... 5 II.A.2 Resistor .............................................................................................................. 5 II.A.3 Potensiometer ................................................................................................... 6 II.A.4 Dioda.................................................................................................................. 7 II.A.5 Transistor ........................................................................................................... 8 II.A.6 IC 7805 ............................................................................................................... 8 II.A.7 UM66 dan TDA 2002.......................................................................................... 9 II.B Perancangan Rangkaian ............................................................................................ 9 II.C Analisa, Hasil dan Pembahasan............................................................................... 10 II.C.1 Hasil............................................................................................................. 10 II.C.2 Cara Kerja Rangkaian .................................................................................. 10 II.C.3 Analisa ......................................................................................................... 11 BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12 III.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12 III.2 Saran ...................................................................................................................... 12 Daftar Pustaka................................................................................................................... 13

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya intansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal diberbagai intansi pendidikan. Pratikum membuat rangkaian alarm kebakaran menggunakan LDR dengan tujuan mendapat pembelajaran mandiri mengenai rangkaian elektronika dan memenuhi Assignment K-1 dalam mata kuliah Sistem Kendali. Pratik ini akan tetap berguna untuk pratik-praktik selanjutnya. Rangkaian alarm kebakaran ini menggunakan aplikasi LDR sebagai sensornya. LDR bekerja dengan mendeteksi keberadaan asap. LDR dalam rangkaian alarm kebakaran ini tidak berdiri sendiri dalam mendeteksi api, tetapi LDR dipasangkan dengan lampu yang menyinari LDR tersebut. Sehingga pada saat terdeteksi asap dari kebakaran maka intensitas cahaya diterima oleh LDR berkurang dan akhirnya LDR memicu sistem alarm. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat judul Rangkaian Alarm Kebakaran dengan Sensor LDR . Pratikum dan penulis mengharapkan dengan adanya alat ini bisa mempermudah pekerjaan manusia dengan memanfaatkan cahaya sebagai sensornya. 1.2 Batasan Masalah Pada alarm kebakaran ini, dimana LDR dapat mendeteksi asap dan LDR memicu untuk sistem alarm kebakaran. Sehingga kebakaran bisa diketahui sejak dini. 1.3 Rumusan Masalah Dalam praktik perancangan dan pembuatan rangkaian ini, pratikum mendapat tugas membuat rangkaian sensor cahaya menggunakan LDR. Dimana rangakaian tersebut harus dapat dipahami cara kerjanya oleh pratikum.

1.4 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan rangkaian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara kerja sensor cahaya LDR dalam sebuah rangkaian alarm kebakaran. 2. Agar bisa mengaplikasikan gambar rangkaian ke dalam bentuk layout di papan PCB. 3. Mempelajari cara pembuatan rangkaian sensor cahaya secara sederhana. 1.5 Manfaat Makalah Manfaat penulisan laporan akhir ini adalah: 1. Mampu membuat rangkaian sensor dengan LDR sebagai sensornya. 2. Memahami sistem kerja rangkaian yang memakai sensor khususnya sensor cahaya yang dipraktikan penulis. 3. Membantu dan mempermudah kerja manusia dalam memanfaatkan cahaya sebagai sensornya beserta bisa mencegah kebakaran sejak dini.

1.6 Metode Penyusunan 1.6.1 Metode Literatur Dalam penyusunan laporan ini, kelompok kami mengumpulkan data dan referensi yang mendukung laporan ini dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan maupun internet. 1.6.2 Metode Try and Error Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mempraktikan, mengecek, dan mengetahui berhasil atau tidak berhasil percobaan yang telah dibuat. 1.6.3 Metode Perencanaan dan Perancangan Rangkaian Sebelum melakukan praktikum ini, kelompok kami terlebih dahulu melakukan perencanaan, penyediaan, serta perlengkapan peralatanperalatan dan komponen-komponen lain yang dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian sensor ini, kemudian praktikum baru bisa merancang rangkaian dengan baik. 1.6.4 Metode Pengujian Pengujian hasil rancangan rangkaian dilakukan setelah semua alat dirangkai di papan PCB, setelah semuanya dirangkai dengan benar maka kelompok kami melakukan pengujian hidup atau tidaknya alat yang dibuat.

BAB II PEMBAHASAN
TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan teori
Semakin modern sebuah zaman maka semakin banyak manusia yang mengembangkan iptek untuk mempermudah pekerjaannya seperti membuat dan memakai rangkaian sensor baik cahaya maupun suhu yang telah dirancang tergantung dengan keinginan manusia itu sendiri sehingga dapat melakukan fungsi-fungsi kontrol. Dalam tugas pertama rangkaian elektronika, penulis melakukan pratikum rangkaian alarm kebakaran memakai LDR sebagai sensornya serta komponen-komponen pendukungnya. 2.A.1 LDR Komponen yang dapat menerima ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa LDR. Komponen ini akan berjalan apabila berada ditempat akan menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Semakin kecil intesitas cahaya yang diterima maka sinyal pulsa listrik akan baik jika cahaya yang diterima intensitasnya besar maka LDR sinyal pulsa yang dihasilkan akan tidak ada. Oleh karena itu sinyal yang diterima intensitasnya sangat besar harus dikurangi. Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang berubah resistansinya ketika dikenai cahaya.

2.1.2 Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan

agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar, serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan. Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (mungkin).

2.1.3 Potensiometer Potensiometer merupakan resistor variable yang sering dipakai sebagai penbagi tegangan.Potensiometer terbuat dari suatu lapisan karbon tipis.Potensiometer yang digunakan pada rangkaian kelompok kami adalah jenis potensiometer putar. Potensiometer putar memiliki jalur karbon yang berbentuk melingkar,dimana wiper akan bergeser seiring dengan diputarnya tangkai (shaff) potensiometer.PAda umumnya ,jalur karbon pada potensimeter putarmemiliki kelengkungan sudut sebesar 270o.Pot-pot putar banyak digunakan aplikasi pengaturan volume suara pada perangkat-perangkat audiom dan juga mengontrol tingkat terang-gelap

atau kecerahan atau brightness lampu,kecepatan putaran motor,dan berbagai penerapan lainnya.

2.1.4 Dioda Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda. Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda. Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya. Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V. Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bisa dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.

2.1.5 Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

2.1.6 IC 7805 sebuah keluarga IC regulator tegangan linier monolitik bernilai tetap. Keluarga 78xx adalah pilihan utama bagi banyak sirkuit elektronika yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah digunakan dan harganya relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx digantikan dengan angka dua digit yang mengindikasikan tegangan keluaran yang didesain, contohnya 7805 mempunyai keluaran 5 volt dan 7812 memberikan 12 volt. Keluarga 78xx adalah regulator tegangan positif, yaitu regulator yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang relatif positif terhadap ground bersama. Keluarga 79xx adalah peranti komplementer yang didesain untuk catu negatif. IC 78xx dan

79xx dapat digunakan bersamaan untuk memberikan regulasi tegangan terhadap pencatu daya split.

2.1.7 UM66 dan TDA2002 IC UM66 dan IC TDA2002 fungsinya adalah sebagai pembuat sinyal yang akan membuat suara buzzer akan lebih besar suaranya dan berbunyi berirama.

B. Perancanangan Rangkaian Perancangan rangkaian merupakan tahapan paling penting dalam praktik kali ini. Perancangan ini meliputi spesifikasi komponen yang terdapat pada rangkaian. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi . Tujuan dari perancangan untuk menghasilkan suatu alat yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Karena banyaknya pembahasan pada alat ini dan telah disebutkan pada pembatasan masalah di bab I maka pada bab ini kelompok kami hanya akan membahas secara khusus mengenai penggunaan komponen LDR Sebagai sensor dalam rangkaian ini. B.1 Perancangan Elektronik B.1.1 Gambar Rangkaian Langkah awal dalam perancangan alat ini adalah membuat rangkaian sensornya atau bisa dicari di internet. Penganalisaan, yaitu hubungan antara komponen-komponen dalam rangkaian tersebut.

B.1.2 Komponen-komponen pada Rangkaian Adapun komponen-komponen yang digunakan pada rangkaian sensor fotodioda berikut : L1 = lampu pijar 9V K1 = Buzer / Loud Speaker R1 = Resistor 2,2K Ohm R2 = Resistor 220 Ohm R3 = Potensio meter 100K Ohm R4 = Potensio meter 100K Ohm\ R = LDR C1 = Capacitor 470 mikro Farad C2 = Capacitor 1000 mikro Farad Q1 = Switch Transistor type BC 107 IC 1 = IC regulator 7805 IC 2 = UM66 IC 3 = TDA2002 D1&D2 = Dioda type 1N4007 C. Analisa, Hasil dan Pembahasan Tugas pertama pratikum rangkaian elektronika ini hanya terdiri dari perangkat keras (Hardware) yang terdiri dari rangkaian power supply dan rangkaian sensor LDR untuk alarm kebakaran. C.1 Hasil Berdasarkan perancangan perangkat keras pada Bab III maka dihasilkan suatu alat berupa rangkaian sensor yang berbasis LDR. C.2 Cara Kerja Rangkaian L1 adalah Lampu pijar 9 V sedang R5 adalah LDR , fungsi dua komponen diatas adalah sebagai sensor , bila diaktifkan alat ini menggunakan batery 9 V maka lampu akan menerangi LDR dengan kuantitas sinar maksimal sehingga LDR menjadi seperti switch terbuka (OFF) namun bila terhalangi sinarnya oleh asap maka LDR akan menjadi

10

switch tertutup (ON) yang menyebabkan sirene mendapat supply tegangan dan walhasil akhirnya sirene berbunyi membuat alarm kebakaran sederhana. Bagian Volume sirine menggunakan IC TDA 2002 dan ada potensiometer sehingga kita bisa menyesuaikan volume dari sirenenya, sedangkan IC UM66 adalah untuk tone sirenenya , dia dapat supply 5 V dari IC 7805 sedangkan transistor BC 107 adalah switching atau saklar yang berfungsi bila sensor aktif maka dia akan menyalakan perangkat lainnya

C.3 Analisa
Masukan Kontroler Sensor LDR (Plant) Luaran

Umpan Balik

Menurut kelompok kami, untuk alarm kebakaran sederhana ini menggunakan siste kendali tertutup. Kenapa demikian? Karena sensor LDR selalu melakukan looping untuk mendeteksi asap. Jika terjadi terdapat asap sensor LDR akan memicu buzzer yang ada dalam rangkaian tersebut.

11

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan Sebenarnya membuat alarm kebakaran sederhana yang murah sudah cukup banyak di jual di pasaran biasanya berupa elektrik cara kerja alarm kebakaran sederhana sebenarnya sama yaitu sensor mendeteksi potensi pemicu kebakaran kemudian itu diterjemahkan dalam bentuk sinyal baik audio yang berupa suara sirene atau visual berupa lampu sehingga kita sebagai user mengetahui ada potensi kebakaran dan bisa mencegah kerugian lebih besar lagi. 3.2 Saran Hati hati ketika membuat instrument dari alarm kebakaran sederhana. Selalu lihat dan samakan dengan desaign rangkaian yg sudah dibikin Jangan salah memilih dan membeli ukuran dari komponen.

12

DAFTAR PUSTAKA
Alarm Kebakaran dengan Sensor LDR | Belajar Elektronika .[Online].Tersedia: http://belajar-elektronika.com/rangkaian-elektronika-aplikatif/alarm-kebakarandengan-sensor-ldr/ [2012,maret ]

Alarm Kebakaran .[Online].Tersedia: http://1alarmkebakaran.com/ [ 2012,maret ]


Sensor cahaya (LDR) << Backbonesdyass Blog .[Online]. Tersedia : http://backbonedyas.wordpress.com/2009/04/11/sensor-cahaya-ldr/ [2012,maret]

13

You might also like