You are on page 1of 29

KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan dimaksudkan sebagai acuan dan panduan bagi para petugas

Dinas lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan) baik Propinsi, Kabupaten/kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Optimasi Lahan yang dananya bersumber dari dana APBN TA. 2012. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan seksama, dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan serta kendala /hambatan yang ada akan dapat diatasi sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal . Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, sehingga perlu dijabarkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan oleh Dinas lingkup Pertanian Propinsi dan Petunjuk Teknis oleh Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota secara lebih rinci sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing. Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012 i

didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait di Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan dengan sebaikbaiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil pembangunan melalui kegiatan ini benarbenar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesarbesarnya kesejahteraan petani di Indonesia. Jakarta, Januari 2012 Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan,

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012

ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................ DAFTAR ISI ..................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................... I. PENDAHULUAN ..................................... A. B. C. D. II. Latar Belakang ................................ Tujuan ............................................. Sasaran ............................................ Pengertian ....................................... i iii v 1 1 2 3 4 7 7 7 8 8 8 9 10 10 10 18 18 iii

RUANG LINGKUP KEGIATAN ................ A. B. PERSIAPAN .................................... PELAKSANAA .................................

III.

SPESIFIKASI TEKNIS ............................. A. B. C. Norma .............................................. Standar Teknis ................................ Kriteria .............................................

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ................... A. B C. D. Cara Pelaksanaan ........................... Tahapan Pelaksanaan ..................... Jadwal Kegiatan .............................. Pendanaan ......................................

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012

Lampiran 9

V.

PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN .................................. A. B. C. D. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi ................................. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kab./Kota ............................... Format Laporan ............................... Alur Laporan ....................................

20

LAPORAN AKHIR KEGIATAN OPTIMASI LAHAN TA. 2012 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi II. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Dukungan Pada Kawasan Komoditi 2.2. Komponen Kegiatan III. LOKASI KEGIATAN IV. PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 . Tahapan Kegiatan 4.2 . Realisasi Fisik dan Keuangan V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1 Permasalahan Yang Dihadapi 5.2 Pemecahan Masalah VI. ANALISIS KINERJA Input, Output, Outcome, Dampak

20 21 22 23 25 25 25 26 26 27

VI. INDIKATOR KINERJA OPTIMASI LAHAN A. B. C. D. Indikator Keluaran (Outputs) ............. Indikator Hasil (Outcomes) ............... Indikator Manfaat (Benefits) ............. Indikator Dampak (Impacts) .............

VII. PENUTUP ................................................

VII. MANFAAT KEGIATAN VIII. PENUTUP LAMPIRAN

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012

iv

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

43

Lampiran 8

TA. 2012 Dinas :


. . .

Provinsi :

Subsektor :

NO 1

DINAS KAB/KOTA

ASPEK/KEGIATAN

Dinas.**) Kab/Kota . 1. Cetak Sawah No SP DIPA : . 2. Jalan Pertanian 3. UPPO 4. Optimasi Lahan B. Pengelolaan Air 5. dst .. Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . D. Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida E. dst . 3. Pembiayaa n 1. PUAP 2. dst .. A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan
Target Fisik DIPA Realisasi Fisik 2

Dinas.* *) Kab/Kota .
No SP DIPA : ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab Jalan Pertanian Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. . .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

42

3.

8. Lampiran 7. Skor Pembobotan Fisik Kegiatan Optimasi Lahan TA. 2012 .......... 41 40

7. Lampiran 6 (lanjutan). Contoh Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.03) .......................... 39

6. Lampiran 6. Contoh Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen PSP TA. 2012 (form PSP.03) .......................... 38

5. 37

4. Lampiran 4. Contoh Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.01) ....... Lampiran 5. Contoh Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.02) ...... 36

2. Lampiran 2. Contoh RUKK Kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012 35 Lampiran 3. Contoh Jadwal Kegiatan Optimasi Lahan Tahun 2012 ...................

1. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Sasaran Lokasi Pengembangan Optimasi Lahan Tahun 2012 ................... 28

Lampiran 7

9.

Lampiran 8. Rekapitulasi Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen PSP................................. . 42

SKOR PEMBOBOTAN FISIK KEGIATAN OPTIMASI LAHAN TA. 2012 KEGIATAN A. 1 2 3 4 5 PERSIAPAN SK Tim Teknis CPCL Rancangan Teknis RUKK Perjanjian kerjasama dan pembukaan rekening 6 Transfer Dana PELAKSANAAN / KONSTRUKSI Pelaksanaan fisik Penyediaan sarana produksi Penanaman BOBOT (%) 20 2 3 4 4 4 3 80 40 20 20

10. Lampiran 9. . Contoh Outline Laporan Akhir Kegiatan Optimasi Lahan TA. 2012... 43

B. 1 2 3

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA.2012

vi

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

41

Lampiran 6. (lanjutan)
Form PSP.03 LAPORAN MANFAAT KEGIATAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

I. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN

Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Tahun

: : : : :

.. .. .. .. .. Target Fisik DIPA

Lahan pertanian adalah salah satu faktor produksi yang sangat penting, karena lahan merupakan media tumbuh
Realisasi Fisik Manfaat

No.

Kegiatan

bagi tanaman.

Banyak lahan-lahan pertanian yang

A. Aspek Pengelolaan Air

1. 2. 3. 4.
B.

JITUT JIDES TAM dst Jalan Pertanian Optimasi Lahan UPPO Pengembangan SRI dst ..

sementara tidak diusahakan, apabila ditangani maka lahan dimaksud dapat menghasilkan produksi yang optimal. Optimasi lahan pertanian merupakan sumberdaya usaha lahan

Aspek Pengelolaan Lahan

1. 2. 3. 4. 5.
C.

meningkatkan

pemanfaatan

Aspek Perluasan Areal 1 Cetak Sawah 2 Perluasan Areal Hortikultura 3 Perluasan Areal Perkebunan 4 dst

pertanian menjadi lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usahatani yang lebih produktif. Kegiatan optimasi lahan pertanian diarahkan untuk memenuhi kriteria lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan perternakan dari aspek teknis, perbaikan fisik dan kimiawi tanah, serta peningkatan infrastruktur usahatani yang diperlukan.

Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementerian Pertanian Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mails:imonevpla@deptan.go.id 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) coret yang tidak perlu .., .. 2012 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten

Untuk

B. Tujuan

peternakan.

terwujudnya

kerawanan pangan

c. meningkatkan Nasional (P2BN)

b. Mendukung

ketahanan

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

memperluas areal tanam. pemanfaatan lahan

diusahakan menjadi lahan

komoditasnya harus padi, bukan komoditas lain.

Program Peningkatan

khususnya Kegiatan

pangan dan

pertanamannya (IP) masih rendah, maka pada TA.

Tujuan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan adalah:

untuk mendukung surplus 10 juta ton beras Beras yang


Lampiran 6

antisipasi

2012 dilaksanakan kegiatan pengembangan optimasi

lahan, sebagai upaya perluasan areal tanam bagi

Kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk menunjang

Lahan Tanaman Pangan dalam rangka mendukung

sementara tidak diusahakan dan lahan yang indeks

surplus 10 juta ton beras pada tahun 2014, sehingga

komoditi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

a. Memanfaatkan lahan yang sementara tidak

Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor NO SP DIPA

: : : : :

dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) untuk

Meningkatkan produksi pertanian, khusus padi

Optimasi

pertanian produktif

2
NO 1 KEGIATAN Target Fisik DIPA

Form PSP.03 LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

Realisasi Fisik

MANFAAT

Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Pengembangan SRI 2. Jalan Pertanian 3. UPPO 4. Optimasi Lahan 5. dst .. 2 Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 34. Alat ..Mesin dst dan Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 4 Pupuk dan 3.Pestisida dst . 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 5 3. dst . Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..

Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8. Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan. Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu .... .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

39

Lampiran 5
Form PSP.02

Dinas Propins i Subsek tor Progra m Bulan No. (% )

: LAPORAN REALISASI FISIK DAN .. KEUANGAN : KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 .. : .. : Pagu .. Realisasi Terhadap DIPA Fisi : Pagu DIPA Anggaran k (Ha/Km/Uni (Rp (% (Ha/Km/U Dinas Kabupaten/Kota*) ) ) nit) Fisik .. Dinas A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. 1 ....*) Pengem bangan Kab/Kota SRI 2. Jalan No. SP DIPA : .. Pertanian 3. UPPO 4. Optimasi Lahan B. Pengel olaan Air 5. dst .. Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. Pupuk dan D. dst . Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida E. 3. dst . Pembiayaa n 1. PUAP 2. dst .. 2 Dinas ..*) Kab/Kota . No. SP DIPA : ... 2.Jalan1. Pengembangan SRI Pertanian 3.UPPO 4. JITUT 5. Tractor Roda 2 6. dst ..

JUMLAH

1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com *) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.

., .... 2011 Penanggung jawab kegiatan Propinsi

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

38

C. Sasaran

1. Mendukung sementara tidak

4. Kawasan Peternakan

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

berusaha di pedesaan.

Subsektor diusahakan

2. Mendukung Subsektor Hortikultura

3. Mendukung Subsektor Perkebunan

Tanaman

Sasaran kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk :

HMT yang sementara tidak diusahakan. 3

rendah, jumlah populasi tanaman rendah.

d. Melestarikan sumber daya lahan pertanian

dengan

diprioritaskan (IP) < 100 untuk wilayah luar jawa.

Optimasi lahan peternakan diarahkan pada lahan

e. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan

optimal (komoditas buah-buahan dan atau sayuran).

Pangan, index

Optimasi lahan perkebunan diarahkan pada lahan

Lahan kawasan komoditi hortikultura yang belum

kawasan perkebunan rakyat yang produktivitasnya

pertanaman (IP) < 200 untuk wilayah jawa dan

komoditasnya harus padi pada lahan lahan yang

D. Pengertian

1. Optimasi Lahan

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

pengertian-pengertian / istilah, sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan optimasi lahan pertanian terdapat

indeks pertanaman (IP). Pertanian adalahusaha

Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.

menjadi lahan usahatani yang lebih produktif,

kaidah konservasi untuk mencegah erosi dan

rawa dan bekas tambang dapat diterapkan teknologi Bilamana dilaksanakan


Lampiran 4
Dinas Kabupa ten Provinsi Subsekt or Progra m Bulan No. SP DIPA No. Lokasi Kegiatan Desa/ Kecama tan 1 : .. LAPORAN REALISASI FISIK DAN : KEUANGAN .. KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN : SARANA PERTANIAN T.A. 2012 .. : .. : .. Pagu : Realisasi Terhadap DIPA Fisi Nama Fisi Pagu DIPA Anggaran k k (Ha/Km/U (Rp (% (Ha/Km/U (%) .. Anggaran nit) ) ) nit) Kelompok (Rp) : .. 2 3 4 5 Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Pengembangan SRI 2. Jalan Pertanian 3. UPPO 4. Optimasi Lahan 5. dst .. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida Pembiay 3. dst . aan 1. PUAP 2. dst ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakart a Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com ., ... 2012 Penanggung jawab kegiatan Kabupaten

tanaman pangan 189.600 ha, hortikultura 5.450 ha,

seluas 209.400 ha, yang terdiri dari kawasan

5. Sasaran kegiatan optimasi lahan tahun 2012 adalah

tersebar di 30 Propinsi pada 315 Kabupaten/Kota.

yang sementara tidak diusahakan atau IP rendah

bantuan sarana dan prasarana lainnya dalam

menunjang peningkatan areal tanam dan atau

pada lahan kering berlereng, maka dapat diterapkan

melalui perbaikan fisik dan kimiawi tanah serta

perkebunan 13.800 ha dan peternakan 550 ha yang

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

penurunan provitas lahan. Khusus pada daerah

meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan

Form PSP. 01

Keterangan

37

Minggu ke II III IV

Desember

36

reklamasi untuk mengoptimalkan profitas lahan. Pelaksanaan fisik meliputi pembersihan lahan dan pengolahan lahan sampai kondisi siap tanam, perbaikan kesuburan lahan, perbaikan sarana dan prasarana serta pemeliharaan. 2. Lahan Pertanian sementara tidak diusahakan adalah lahan pertanian yang tidak diusahakan disebabkan oleh faktor pembatas daya dukung lahan dan kelengkapan / kondisi insfrastruktur pertanian, sehingga kondisinya ditumbuhi alangalang dan semak belukar. 3. Lahan pertanian dengan gap Indeks Pertanaman (IP) adalah lahan pertanian yang belum diusahakan secara optimal dan berpotensi untuk ditingkatkan indeks pertanamannya. 4. Sawah Beririgasi Teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air irgasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan irigasi seperti ini biasanya terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder dan bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh pemerintah.

Nopember Oktober September

JADWAL KEGIATAN OPTIMASI LAHAN TA. 2012

Minggu ke II III IV

Pebruari

Minggu ke II III IV

Maret

April Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Agustus

Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Minggu ke II III IV

Lampiran 3.

3 2 1

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

Minggu ke II III IV

Januari

No.

Nama Kegiatan Pembuatan Juklak oleh Propinsi Persiapan A. Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota Koordinasi dengan Instansi terkait Sosialisasi

Keterangan :

Secara swadaya

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

5. Sawah Beririgasi Setengah Teknis adalah sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai pemerintah. 6. Sawah Berpengairan Sederhana adalah sawah yang memperoleh pengairandimana sudah ikut cara pembagian dan pembuangan airnya belum diatur, walaupun pemerintah membangun sebagian dari jaringan tersebut (misalnya biaya membuat bendungannya). 7. Sawah Beririgasi Desa adalah sawah yang memperoleh pengairan dari jaringan irigasi desa (JIDES) yaitu jaringan irigasi berskala kecil yang terdiri dari bangunan penangkap air (bendung, bangunan pengambilan), saluran dan bangunan pelengkap lainnya. JIDES dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa baik dengan atau tanpa bantuan pemerintah. 8. Lahan Tadah Hujan/Lahan Kering adalah lahan usaha tani yang sumber air utamanya berasal dari

Lampiran 2.
Contoh

Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012 Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Nama Kelompok Tani
Jenis Pekerjaan

: : : :
Satua Harga Per n Satuan Vol um e Jumlah Biaya Sumber Dana *)

a Penyediaan Bahan/Material - Pasir - Batu - Semen - Besi - Bata - Lain-lain (sebutkan) b Pelaksanaan Fisik - Pembersihan badan jalan - Pengerasan badan jalan - Penanaman rumput pada tebing jalan - Penimbunan dan perataan - Lain-lain (sebutkan) c Sewa alat d Pemeliharaan - Lain-lain (sebutkan)
TOTAL Keterangan : *) Sumber dana berasal dari : Tugas Pemban tuan, APBD , Swadaya p etani DANA

M M Zak Batang Buah

HOK HOK HOK HOK HOK

- Pembuatan/perbaikan saluran di kanan kiri jalan HOK - Pembuatan/perbaikan gorong-gorong, jembatan HOK

Hari

................................, ........................ 2012

air curah hujan. 9. Lahan Rawa adalah lahan usaha tani yang sumber air utamanya berasal dari air rawa.
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

35

Mengetahui Kepala Dinas Kab/Kota, ..................................

Tim Teknis Kab/Kota, ..................................

Ketua Kelompok Tani ..................................

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

34

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

PROPINSI / KABUPATEN

TP Ha 189,600 2,000 500 500 500 500 2,400 700 200 300 300 200 700

HORTI Ha 5,450 200 100 100

BUN Ha 13,800 200 200

NAK Ha 550

JML 209,400 2,400 800 600 500 500 2,400 700 200 300 300 200 700

SATUAN BIAYA 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,001 2,250,002 2,250,003 2,250,004 2,250,000 2,250,000

TOTAL ANGGARAN 471,150,000,000 5,400,000,000 1,800,000,000 1,350,000,000 1,125,000,000 1,125,000,000 5,400,003,200 1,575,000,700 450,000,400 675,000,900 675,001,200 450,000,000 1,575,000,000

II.

RUANG LINGKUP KEGIATAN

T O T AL 29 GORONTALO 306 Kab. Pohuwato 307 Kab. Bone Bolango 308 Kab Gorontalo 309 Kab. Gorontalo Utara 30 PAPUA BARAT 310 Sorong 311 Teluk Bintuni 312 Kaimana 313 Sorong Selatan 314 Teluk Wondama 315 Kota Sorong

Ruang lingkup kegiatan pengembangan optimasi lahan pertanian berupa : A. Persiapan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. B. Pembuatan petunjuk pelaksanaan Pembuatan petunjuk teknis Koordinasi dengan instansi terkait Sosialisasi kegiatan Inventarisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL). Penetapan lokasi dan petani pelaksana Musyawarah kelompok tani (Rembug Desa) Pembuatan rekening kelompok Pembuatan rancangan teknis sederhana Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Transfer dana

Pelaksanaan 1. Pelaksanaan fisik ; a. Persiapan lahan dan Pengolahan tanah b. Penyediaan sarana produksi c. Penanaman d. Pemeliharaan 2. Monitoring 3. Evaluasi 4. Pelaporan

III.

SPESIFIKASI TEKNIS
PROPINSI / KABUPATEN T O T AL 23 SULAWESI BARAT 260 Kab. Mamuju 261 Kab. Majene 262 Kab. Mamasa 263 Kab. Mamuju Utara 264 Kab. Polewal i Ma ndar 24 SULAWES I TENG AH 265 Kab Pa rigimontong 266 Kab. Banggai 267 Kab. Buol 268 Kab. Donggala 269 Kab. Morowali 270 Kab. Sigi 271 Kep. Banggai 272 Kab. Toli Toli 273 Kab Po so 25 SULAWES I TENGG ARA 274 Kab. Konawe 275 Kab. Kolaka 276 Kab. Muna 277 Kab. Konawe Selatan 278 Kab. Konawe U tara 279 Kab. Bombana 280 Kota Kendari 281 Kab. Buton Utara 282 Kab. Kolaka Utara 26 SULAWESI UTARA 283 Kab. Bolaang M angondow 284 Kab. Minahasa 285 Kab. Minahasa Selatan 286 Minahasa Utara 287 Kota Tomohon 288 Kab Sangihe

TP Ha 189,600 3,000 1000 0 1000 0 1000 5,700 1000 100 400 1000 500 600 700 600 800 3,000 500 400 100 500 200 300 300 700

HOR TI Ha 5,450 100 100

BUN Ha 13,800 500 200

NAK Ha 550

JML 209,400 3,600 1,200 100 1,000

SATUAN BIAYA 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

TOTAL ANGG ARAN 471,150,000,000 8,100,000,000 2,700,000,000 225,000,000 2,250,000,000 225,000,000 2,700,000,000 14,400,000,000 3,375,000,000 225,000,000 900,000,000 2,250,000,000 1,125,000,000 1,575,000,000 1,575,000,000 1,575,000,000 1,800,000,000 9,450,000,000 1,575,000,000 2,025,000,000 450,000,000 1,350,000,000 450,000,000 900,000,000 675,000,000 1,800,000,000 225,000,000 4,950,000,000 1,012,500,000 562,500,000 1,350,000,000 900,000,000 225,000,000 900,000,000 7,875,000,000 225,000,000 900,000,000 337,500,000 675,000,000 675,000,000 337,500,000 1,125,000,000 3,600,000,000 9,225,000,000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 675,000,000 675,000,000 900,000, 000 675,000,000 675,000,000

Spesifikasi teknis kegiatan pengembangan optimasi lahan meliputi norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut : A. Norma Optimasi lahan diarahkan untuk perluasan areal tanam dan peningkatan produksi melalui pemanfaatan lahan yang sementara tidak diusahakan dan peningkatan indeks pertanaman (IP) pada lahan kawasan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. B. Standar Teknis 1. Luas hamparan > 10 ha. 2. Pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan atau peternakan. 3. Komoditas yang sektor tanaman dikembangkan sesuai dengan pangan, padi komoditas dan sub yang sektor subsektor satker pelaksana. Khusus untuk sub dikembangkan adalah

100 200 200 100 500 400

100 1,200 6,400 1,500 100 400 1,000 500

100 100

700 700 700 800

1,200 200 500 100 100 100 100 100

4,200 700 900 200 600 200 400 300 800 100 2,200 450 250

1,700 400 200 400 300 0 400 2,000 100 300 100 300 300 100 400 400 4,400 700 700 700 700 300 300 400 300 300

200 50 50 100

300

100 100 100

600 400 100 400

27 BALI 289 Jembrana 290 Karangas em 291 Klungkung 292 Badung 293 Gi anyar 294 Bangli 295 Buleleng 296 Tabanan 28 PAPUA 297 W aropen 298 Merau ke 299 Kota Jayapura 300 Nabire 301 Biak Numfor 302 Jayawijaya 303 Mappi 304 Yalimo 305 Jayapura

300

1,150 100

50

3,500 100 400 150 300 300

50

50 100 200 950 50

150 500 1,600 4,400 700 700 700 700 300 300 400 300 300

peternakan yang dikembangkan adalah hijauan makanan ternak (HMT)

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

33

PROPIN SI / KABU PATEN

TP Ha

HORTI Ha 5,450 150

BUN Ha 13,800 450 100

NAK Ha 550

SATUAN JML 209,400 5,400 1,100 400 500 BI AYA 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00

TOT AL ANGG ARAN 471,1 50,000, 000 12,150,00 0,000 2,475,000, 000 900, 000,000 1,125, 00 0,000 1,350, 00 0,000 1,125, 00 0,000 2,925, 00 0,000 1,125, 00 0,000 1,125, 00 0,000 3,600, 00 0,000 2,250, 00 0,000 450, 000,000 900, 000,000 5,850, 00 0,000 2,250, 00 0,000 2,250, 00 0,000 1,125, 00 0,000

C. Kriteria Kriteria lokasi pelaksanaan kegiatan optimasi lahan sebagai berikut : 1. Optimasi lahan dilaksanakan pada lahan kawasan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, belum perkebunan, peternakan) yang sementara tidak diusahakan atau lahan pertanian yang ditingkatkan indeks pertanamannya. 2. Status lahan jelas dan tidak dalam sengketa. 3. Petani sasaran adalah petani pemilik penggarap atau penggarap, yang bersedia secara berkelompok mengikuti kegiatan dan melakukan pemeliharaan selanjutnya. 4. Ada potensi sumber air baik sumber air permukaan, air tanah maupun air hujan dalam jumlah yang cukup. 5. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap maksimum 2 ha/KK. diusahakan secara optimal yang berpotensi untuk

T O T AL 18 NTB 210 Lombok Barat 211 Lombok Tengah 212 Sumbawa 213 Bima 214 Dompu 215 Lombok Timur 216 Lombok Utara 217 Sumbawa Barat 19 MALUKU 218 Kepul auan Buru 219 Seram Bagian Barat 220 Seram Bagian Timur 20 MALUKU U TARA 221 Kab. Halmahera Timur 222 Hal mahera Uta ra 223 Hal mahera S ela tan 224 Hal mahera Tengah 21 NTT 225 Kab. Belu 226 Kab. Alor 227 Kab. Sumba Barat 228 Kab. Manggarai 229 Kab. Timor Tengah Selatan 230 Kab. Rote Nd ao 231 Kab. Sikk a 232 Timor Tengah Utara 233 Sumba Barat Daya 234 Manggarai Barat 235 Ende 236 Sumba Tengah 237 Manggarai Timur 238 Kupang 239 Sumba Timur 22 SULAWESI SELATAN 240 Kab. Bantaeng 241 Kab. Bulukumba 242 Kab. Go wa 243 Kab. Luwu 244 Kab. Luwu Utara 245 Kab. Maros 246 Kab. Pangkep 247 Kab. Pinra ng 248 Kab. Tana Toraja 249 Kab. Luwu Timur 250 Kab. Toraja Utara 251 Kab Ba rru 252 Kab En rekang 253 Kab Sidenreng R ampp ang 254 Kab. Wajo 255 Kab. Bone 256 Kab Takal ar 257 Kab. Jeneponto 258 Soppeng 259 Sin jai

189,600 4,800 1000 400 500 500 500 900 500 500 1,600 1000 200 400 2,400 1000 1000 400

50 100

50 300

600 500 1,300 500 500

1,600 1,000 200 400

200

2,600 1,000 1,000

100 100

500

8,000 1000 0 400 600 400 400 400 1000 1000 1000 400 400 0 1000

100

700 300

8,800 1,000 300 400 600

2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00 2,250,0 00

19,800,00 0,000 2,250, 00 0,000 675, 000,000 900, 000,000 1,350, 00 0,000 1,125,000, 000 900,000, 000 900,000, 000 2,250,000, 000 2,475,000, 000 2,250,000, 000 900,000, 000 900,000, 000 225,000, 000 2,250,000, 000 450,000, 000 44,550,00 0,000 900,000, 000 1,125,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 1,125,000, 000 2,250,000, 000 1,125,000, 000 2,250,000, 000 1,350,000, 000 1,125,000, 000 1,350,000, 000 7,200,000, 000 1,125, 00 0,000 2,250, 00 0,000 4,500, 00 0,000 4,500, 00 0,000 2,250, 00 0,000 2,250, 00 0,000 2,250, 00 0,000 1,125, 00 0,000

100

500 400 400 1,000

100

1,100 1,000 400 400

100 200

100 1,000 200 19,800 400 500 1,000 1,000 500 1,000

19,000 400 500 1000 1000 500 1000 400 1000 400 500 400 3000 400 1000 2000 2000 1000 1000 1000 500

500

300

100 100 100 100 100 100 100 100

500 1,000 600 500 600 3,200 500 1,000 2,000 2,000 1,000 1,000 1,000 500

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

32

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

IV.

PELAKSANAAN KEGIATAN

PROPINSI / KABUPATEN

TP Ha 189,600 700 700 700 700 700 700 700 700 600 2300 900 700 700 600 600 9,100 1000 800 800 800 800 1000 800 1000 800 1000 300 4,000 1000 1000 800 1000 200 7,000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 11,000 2000 1000 1000 1000 1000 500 1000 1000 1000 1000 500

HORTI Ha 5,450 100

BUN Ha 13,800 100

NAK Ha 550

JML 209,400 900 700 700 700 700 700 700 700 600 2,300

SATUAN BIAYA 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

TOTAL ANGGARAN 471,150,0 00,000 2,025,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,350,000, 000 5,175,000, 000 2,137,500, 000 1,800,000, 000 1,575,000, 000 1,350,000, 000 1,350,000, 000 20,475,000, 000 2,250,000, 000 1,800,000, 000 1,800,000, 000 1,800,000, 000 1,800,000, 000 2,250,000, 000 1,800,000, 000 2,250,000, 000 1,800,000, 000 2,250,000, 000

T O T AL 161 Kab. Probolinggo

A. Cara Pelaksanaan Mekanisme pelaksanaan penyiapan lahan dilakukan sebesar-besarnya diharapkan kebersamaan, dapat rasa hasil melibatkan ditumbuhkan memiliki kegiatan. partisipasi semangat dalam Semua masyarakat/petani setempat. Dengan mekanisme ini

162 Bang kalan 163 Bondowo so 164 Gre sik 165 Jember 166 Kediri 167 Nganjuk 168 Situbondo 169 Sumenep 170 Trenggalek 171 Tuban 172 Blitar 173 Bojonegoro 174 Lamongan 175 Lumajang 14 KALIMANTAN BARAT 176 Kab Beng kayang 177 Kab Landak 178 Kab Kapuas Hulu 179 Kab Ket apang 180 Kab Sangau 181 Kab Melawi 182 Kab Sekadau 183 Kab Kubu Raya 184 Kab Kayong Utara 185 Kab. Sintang 186 Kota Pontianak 15 KALIMANTAN TIMUR 187 Kab Kutai Kertanega ra 188 Kab Kutai Timur 189 Kab Kutai Barat 190 Kab Bulungan 191 Kota Bali kpapan 16 KALIMANTAN TENGAH 192 Kab Barito Sel atan 193 Kab Kapuas 194 Kab Kot awaringin Barat 195 Kab Kota Waringin Timur 196 Kab Kati ngan 197 Kab Pulang Pisau 198 Kab Gunung mas 17 KALIMANTAN SELATAN 199 200 201 202 Ban jar Barito Kuala Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah

50 100

950 800 700 600 600

melestarikan/memelihara

komponen kegiatan optimasi lahan direncanakan dan dilaksanakan sepenuhnya oleh kelompok tani melalui mekanisme musyawarah kelompok tani (Rembug Desa). B. Tahapan Pelaksanaan 1. Persiapan a. Pembuatan petunjuk pelaksanaan Pembuatan petunjuk pelaksanaan dilakukan oleh dinas propinsi sebagai penjabaran dari pedoman teknis yang dibuat oleh pusat sesuai dengan kondisi daerah. b. Pembuatan petunjuk teknis Pembuatan petunjuk teknis dilakukan oleh dinas Kab./Kota sebagai penjabaran dari

9,100 1,000 800 800 800 800 1,000 800 1,000 800 1,000 300

4,000 1,000 1,000 800 1,000 200

2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

9,000,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 1,800,000, 000 2,250,000, 000 450,000, 000 15,750,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 24,975,000, 000 4,500,000, 000 2,250,000, 000 2,475,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 1,125,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 1,125,000, 000

7,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

100

11,100 2,000 1,000 1,100 1,000 1,000 500 1,000 1,000 1,000 1,000 500

100

203 Hulu Suangai Utara 204 Kota Baru 205 Tabalong 206 Tanah Laut 207 Tapin 208 Balangan 209 Tanah Bumbu

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

10

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

31

PROPINSI / KABUPATEN

TP Ha 189,600 500 500 700 400 500 400 400 200 23,000 500 600 500 1000 700 1000 1000 800 1000 1000 700 1000 1000 1000 1000 500 500 700 500 500 500 500 1000 500 500 500 500 1500 0 2000 2,000

HORTI Ha 5,450

BUN Ha 13,800 100

NAK Ha 550

JML 209,400 500 600 700 400 600 400 400 200

SATUAN BIAYA 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

TOTAL ANGGARAN 471,150,0 00,000 1,125,000, 000 1,350,000, 000 1,575,000, 000 900,000, 000 1,350,000, 000 900,000, 000 900,000, 000 450,000, 000 60,637,500, 000 1,350,000, 000 1,575,000, 000 1,350,000, 000 2,700,000, 000 1,912,500, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 2,250,000, 000 1,912,500, 000 2,587,500, 000 2,475,000, 000 2,700,000, 000 2,475,000, 000 1,462,500, 000 1,350,000, 000 2,025,000, 000 2,025,000, 000 1,350,000, 000 1,350,000, 000 1,350,000, 000 2,475,000, 000 1,125,000, 000 1,350,000, 000 1,350,000, 000 1,350,000, 000 4,725,000, 000 112,500, 000 0 4,950,000, 000 1,462,500, 000 1,012,500, 000 1,012,500, 000 1,462,500, 000 58,275,000, 000 1,575,000, 000 1,800,000, 000 1,800,000, 000 2,475,000, 000 1,687,500, 000 5,625,000, 000 4,500,000, 000 2,250,000, 000 2,025,000, 000 1,575,000, 000 1,575,000, 000 1,800,000, 000 1,800,000, 000

petunjuk c. Koordinasi

pelaksanaan

yang

dibuat

oleh

T O T AL 106 Sumedang 107 108 109 110 111 112 113 Cirebon Cianjur Bekasi Indramayu Pur wakarta Kuningan Kota Banjar

propinsi sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten/kota termasuk dengan aparat desa dan masyarakat luas, untuk kegiatan. d. Sosialisasi Sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengetahui dengan jelas tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga masyarakat bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. e. Inventarisasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Inventarisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) dilakukan oleh petugas Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota (Tim Teknis) berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh calon lokasi dan calon petani pelaksana kegiatan optimasi lahan. Inventarisasi calon lokasi meliputi faktor-faktor pembatas/ kritis yang menyebabkan lahan sementara tidak diusahakan dan IP rendah
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

100

11 JAWA TENGAH 114 Semarang 115 Pekalongan 116 Kudus 117 Pemalang 118 Tegal 119 Demak 120 Blora 121 Remb ang 122 Sragen 123 Sukohar jo 124 Magelang 125 Temanggung 126 Purbalin gga 127 Wono sobo 128 Ban jarnegara 129 Brebes 130 Boyolali 131 Grobo gan 132 Jepara 133 Karang anyar 134 Kebu men 135 Pati 136 Pur worejo 137 Klaten 138 Cilacap 139 Wonogi ri 140 141 142 143 12 DIY 144 145 146 147 Ban yuma s Batang Kota Semarang Kendal

450 100

3,000 100 100 200 100

500

50

200

50 50 100 50

100 100 100 100 100 100 100 200 400 100 100 100 100 100 100 100 100

500

50 200 200 50 50 50 50 500 100 100 400 50 1,200 -

26,950 600 700 600 1,200 850 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 850 1,150 1,100 1,200 1,100 650 600 900 900 600 600 600 1,100 500 600 600 600 2,100 50 2,200 2,200 650 450 450 650 25,900 700 800 800 1,100 750 2,500 2,000 1,000 900 700 700 800 800

memperoleh

dukungan dan kemudahan dalam pelaksanaan

Sleman Bantul Gunung Kidul Kulon Progo

600 400 400 600 24,200 700 700 700 700 700 2500 2000 700 700 700 700 700 700

2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000 2,250,000

13 JAWA TIMUR 148 Kab. Banyuwangi 149 Kab. Jombang 150 Kab. Malang 151 Kab. Ngawi 152 Kab. Pacitan 153 Kab. Ponorogo 154 Kab. Sampang 155 Kab. Tulung agung 156 Kab. Madiun 157 Kab. Magetan 158 Kab. Mojokerto 159 Kab.Pa mekasan 160 Kab.Pa suruan

300 200

100 100

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

30

11

antara lain : modal, tenaga kerja, prasarana, lahan absentee dll. Diharapkan pada tahun yang akan datang CPCL sudah dilakukan pada tahun sebelumnya dan dimasukkan dalam proposal. f. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana Penetapan lokasi dan petani pelaksana yang berdasarkan hasil inventarisasi CPCL

PROPIN SI / KABU PATEN

TP Ha

HORTI Ha 5,450 200 100

BUN Ha 13, 800 400 200 100

NAK Ha 550

SATUAN JML 209, 400 3,200 700 500 400 600 300 300 400 BIAYA 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000 2,25 0,000

TOTAL ANGG ARAN 471,150,0 00,000 7,200 ,000,0 00 1,575 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 900 ,000,0 00 1,350 ,000,0 00 675 ,000,0 00 675 ,000,0 00 900 ,000,0 00 9,450 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 450 ,000,0 00 900 ,000,0 00 450 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 2,475 ,000,0 00 900 ,000,0 00 900 ,000,0 00 17,212 ,500,0 00 1,012 ,500,0 00 2,362 ,500,0 00 900 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 4,500 ,000,0 00 1,012 ,500,0 00 900 ,000,0 00 4,500 ,000,0 00 900 ,000,0 00 12,375 ,000,0 00 1,012 ,500,0 00 900 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 1,350 ,000,0 00 1,237 ,500,0 00 1,012 ,500,0 00 1,012 ,500,0 00 900 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 450 ,000,0 00 900 ,000,0 00 1,350 ,000,0 00 3,825 ,000,0 00 900 ,000,0 00 1,125 ,000,0 00 900 ,000,0 00 900 ,000,0 00 35,2 12,500, 000 2,700 ,000,0 00 1,350 ,000,0 00 1,912 ,500,0 00 1,575 ,000,0 00 11,250 ,000,0 00 1,350 ,000,0 00 1,012 ,500,0 00 1,350 ,000,0 00 2,250 ,000,0 00 787 ,500,0 00 1,125 ,000,0 00

T O T AL 5 JAMBI 54 Kab. Ker inci 55 Kab Muaro Ja mbi 56 Kab. Tanjung Jabung Timu r 57 Kab. Meran gin 58 Kab. Ba tang Hari 59 Sarolang un 60 Tan jung Jabung Barat 6 SUMATERA SEL ATAN 61 Kab. Muara Enim 62 Kab. OKU Timur 63 Kab. Ba nyu Asin 64 Kab. Musi R awas 65 Lah at 66 Musi Banyuasin 67 Ogan Komering Ilir 68 Ogan Komering Ulu 69 Ogan Ilir 7 BENGKULU 70 Kab. Re jang Le bong 71 Kab. Be ngkulu Selatan 72 Kab. Be ngkulu Utara 73 Kab. Se luma 74 Kab. Mu ko Mu ko 75 Kab. Leb ong 76 Kaur 77 Kepah iang 78 Bengkulu Teng ah 8 LAMPUNG 79 Pesawaran 80 Kab. La mpung Sela tan 81 Kab. La mpung Utara 82 Kab. La mpung Timur 83 Kab. La mpung Teng ah 84 Kab. Tangga mus 85 Kab. Tula ng Bawang 86 Kab. Way Kanan 87 Kab. La mpung Barat 88 Tula ng Bawang Barat 89 Pr ingsewu 90 Mesu ji 9 BANTEN 91 Kab. Pa ndeg lang 92 Leb ak 93 Serang 94 Tangerang 10 JAWA BARAT 95 Ga rut 96 Kota Tasikmalaya 97 Tasikmalaya 98 Ci amis 99 Karawang 100 Bandung 101 Bandung Barat 102 Sukabu mi 103 Subang 104 Bogor 105 Majal engka

189, 600 2, 600 400 400 400 400 300 300 400 3,800 400 200 400 200 400 400 1000 400 400 7,400 400 1000 400 400 2000 400 400 2000 400 4,900 400 400 400 500 400 400 400 400 400 200 400 600 1600 400 400 400 400 14, 700 1000 500 700 700 5000 500 400 500 1000 300 500

100

100

200

200 100

4,200 500 200 400 200

100 100 100 150 50 50 100 50 100

500 500 1,100 400 400 7,650 450 1,050 400 500 2,000 450 400 2,000 400

memenuhi standar teknis dan kriteria, yaitu dipilih calon lokasi yang paling ringan faktor pembatasnya. Selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/ Kota. g. Musyawarah Kelompok Tani (Rembug Desa) Musyawarah kelompok tani (rembug desa) dimaksudkan untuk menyusun perencanaan secara partisipatif sesuai aspirasi masyarakat, sehingga diharapkan mereka akan merasa memiliki dan bersedia memelihara kelanjutannya. Dalam musyawarah kelompok tani (Rembug Desa), petugas bertindak sebagai fasilitator. Hasil dari musyawarah kelompok tani menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK).
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

200 50

400

5,500 450 400

100 100 50 50 50 100 100

500 600 550 450 450 400 500 200 400 600

100 100

1,700 400 500 400 400

550 100 50

400 100 100 100

15,650 1,200 600 850 700 5,000

100 50 100 50

600 450 600 1,000 350 500

12

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

29

Lampiran 1 Lokasi Kegiatan Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012


PROPIN SI / KABU PATEN T O T AL 1 ACEH 1 Kab. 2 Kab. 3 Kab. 4 Kab. 5 Kab. 6 Kab. 7 Kab. 8 Kab. 9 Kab 10 Kab. 11 Kab. 12 Kab. 13 Kab 14 Kab. TP Ha 18 9,600 4,000 400 200 300 100 200 300 300 300 300 200 1000 300 100 4,900 300 200 300 300 300 300 300 300 300 300 0 400 200 300 300 300 200 200 100 3,000 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 2,400 300 300 300 300 300 300 300 300 HOR TI Ha 5, 450 200 100 BUN Ha 13,8 00 1, 200 NA K Ha 550 JML 209,4 00 5, 400 500 200 300 100 200 700 400 200 400 400 200 1, 400 300 100 5, 700 400 250 300 300 450 350 300 400 300 400 150 400 200 400 300 300 200 200 100 3, 800 200 400 400 400 300 300 400 300 400 400 300 3, 050 300 300 400 600 300 300 300 550 SATUA N BI AYA 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 42,7 50,0 00 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 2,2 50,000 TOTAL ANG GARA N 471,1 50,0 00,000 12, 150, 000,0 00 1, 125, 000,0 00 450, 000,0 00 675, 000,0 00 225, 000,0 00 450, 000,0 00 1, 575, 000,0 00 900, 000,0 00 450, 000,0 00 900, 000,0 00 900, 000,0 00 450, 000,0 00 3, 150, 000,0 00 675, 000,0 00 225, 000,0 00 12, 825, 000,0 900, 000,0 562, 500,0 675, 000,0 675, 000,0 1, 012, 500,0 787, 500,0 675, 000,0 900, 000,0 675, 000,0 900, 000,0 337, 500,0 900, 000,0 450, 000,0 900, 000,0 675, 000,0 675, 000,0 450, 000,0 450, 000,0 225, 000,0 8, 550, 000,0 450, 000,0 900, 000,0 900, 000,0 900, 000,0 675, 000,0 675, 000,0 900, 000,0 675, 000,0 900, 000,0 900, 000,0 675, 000,0 6, 862, 500,0 675, 000,0 675, 000,0 900, 000,0 1, 350, 000,0 675, 000,0 675, 000,0 675, 000,0 1, 237, 500,0 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00

h. Pembuatan Rekening Kelompok Rekening menerima bantuan dimaksud kelompok transfer sosial ini diperlukan dana dari dalam dana kelompok untuk rangka Tugas yang bersama rekening

Aceh Besar Aceh Selat an Aceh Timur Aceh Ja ya Aceh Sing kil Bireun Pidie Pidie Ja ya Aceh Utara Nagan Ra ya Aceh Teng gara Aceh Tamiang Aceh Teng ah Bener Me riah

Pembantuan.

Rekening

400 100 200 100 100 400

merupakan dalam

rekening bentuk

antara ketua kelompok dengan Kepala Dinas kabupaten/kota, i. tabungan pada Bank Pemerintah terdekat. Rancangan Teknis Sederhana (RTS) Rancangan fisik di Teknis Sederhana dan dibuat digunakan dengan

2 SUMATERA UTARA 15 Serda ng Bedag ai 16 Kab. Tapa nuli S elatan 17 Kab. Tapa nuli Ut ara 18 Kab.B atub ara 19 Kab. Toba Samosir 20 Kab. Deli S erda ng 21 Kab. Labuh an Batu 22 Kab. Labuh an Batu Utara 23 Kab. Pada ng La was Utara 24 Kab. Tapa nuli Tengah 25 Kota Pada ng Si dempuan 26 Kab .Asahan 27 Kab Dairi 28 Kab. Simal ungun 29 Kab Lang kat 30 Kab Manda iling Natal 31 Kab Padang La was 32 Kab. Pak - Pak Barat 33 Kab. Nias Selatan 3 SUMATERA BARAT 34 Tanah Dat ar 35 Agam 36 37 38 39 40 42 43 44 45 4 RIA U 46 47 48 49 50 51 52 53 Kab. Pasaman Kab Solok Kab. Dha rmas Raya Kab.S olok Sela tan Kab.P asaman B arat Lima Puluh Kota Padang Pa riaman Sawah Lun to Si junjung Pesisir Sel atan

200 50

600 100

50 50

100

100 100 100

50

sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan lapangan memperhatikan kondisi lapangan, kebutuhan lapangan, kecukupan dana, kesediaan bahanbahan setempat berdasarkan tani. hasil musyawarah kelompok Rancangan

100

400 100

400 200 100

100

100 100 100

Teknis sederhana dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. Hasil rancangan teknis sederhana terdiri dari : 1). Sket lokasi yang menggambarkan keberadaan calon lokasi optimasi lahan dan digambar pada peta administratif desa.

450

200

Kab Beng kalis Kab. Indrag iri H ul u Kab. Indrag iri Hil ir Kab Kampar Kab. Kuwantan Sengi ngi Kab. Pelela wan Kab Rokan Hilir Kab Rokan Hulu

100 100

200

250

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

28

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

13

2). Rancangan teknis sederhana dapat dibuat dalam bentuk gambar tanpa skala (sket), terdiri dari : a). Gambar rancangan yang memuat ; Batas lokasi optimasi lahan dan batas kepemilikan lahan masingmasing petani peserta. Lokasi pertanian bidang (jalan olah, calon

VII. PENUTUP Kegiatan optimasi lahan dilaksanakan pada lahan pertanian yang sementara tidak diusahakan dan lahan indeks pertanaman (IP) rendah yang semula merupakan lahan bermasalah untuk usahatani. Oleh karena itu hasil yang telah diperoleh dari kegiatan optimasi lahan perlu manfaat dipelihara oleh petani agar secara memberikan berkelanjutan. Sehubungan dengan hal ini perlu dilakukan bimbingan dan pembinaan secara terus-menerus oleh Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota dan petugas lapangan. sebesar-besarnya

pembangunan

infrastruktur usahatani,

perbaikan saluran, dll). b). Rancangan teknis sederhana yang lebih detail berikut ukuran / dimensi di gambar jelas tersendiri. c). Lay dan out (tata letak) tahunan lubang sesuai yang pertanaman rencana dikembangkan). 3). Jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan rencana anggaran biaya (RAB). 4). Daftar definitif petani dan luas pemilikan lahan. (tanaman komoditi perkebunan

hortikultura

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

14

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

27

C.

Indikator Manfaat (Benefits) 1. Membaiknya kawasan sarana tanaman dan prasarana pada pangan, hortikultura,

j.

Penyusunan RUKK Penyusunan Kelompok musyawarah Rencana (RUKK), kelompok UsulanKegiatan berdasarkan tani dan hasil hasil dan

perkebunan dan peternakan. 2. Terserapnya tenaga kerja petani (HOK) sebanyak 1.763.440 HOK. 2. Terwujudnya masyarakat petani. 3. Terciptanya mekanisme kerja kelompok tani yang efektif dan efisien D. Indikator Dampak (Impacts) 1. Terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik. 2. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di 315 kabupaten/kota. 3. Terwujudnya Ketahanan Pangan Daerah dan Nasional peningkatan pendapatan

Rancangan Teknis sederhana, dilaksanakan secara bersama-sama antara petani yang akan dilaksanakan. Dalam penyusunan RUKK apabila terdapat penggunaan dana dari APBD atau swadaya petani supaya dicantumkan. seperti pada lampiran 2. k. Transfer dana Mekanisme transfer dana mengacu yang dikeluarkan oleh Ditjen. PSP. 2. Pelaksanaan/Konstruksi a. Pelaksanaan Fisik 1) Pembersihan lahan, dilakukan dengan cara menebang dan mengumpulkan potongan pohon dan semak belukar tanpa pembakaran. pada pedoman pengelolaan dana bantuan sosial Contoh RUKK petugas untuk menentukan kegiatan definitif

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

26

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

15

2) Pengolahan lahan sampai kondisi siap tanam, bidang lubang dapat olah, tanam berupa pekerjaan petak-petak, lainnya pencangkulan atau pembajakan, perataan pembuatan dan pengguludan, surjan, tabukan, pembuatan kegiatan tergantung komoditas yang akan ditanam. 3) Perbaikan kesuburan, dilakukan pada

lahan-lahan yang tidak atau kurang subur dengan cara perbaikan fisik dan kimia tanah melalui pemberian pupuk organik(kompos, zeolit, kotoran hewan dan lain-lain) maupun pupuk anorganik (urea, KCl, ZA dan lain-lain), pengapuran sesuai dengan kebutuhan serta upaya lain sesuai dengan faktor keterbatasan lahan/kondisi lahan setempat. 4) Perbaikan sarana dan prasarana, dengan melakukan upaya perbaikan/ optimasi sarana dan prasarana yang diperlukan (saluran irigasi dll). b. Penyediaan Sarana Produksi Penyediaan sarana produksi berupa benih/ bibit tanaman, pupuk (organik / anorganik),
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

16

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

25

VI.

INDIKATOR KINERJA OPTIMASI LAHAN

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan berikut : A. Indikator Keluaran (Outputs) Meningkatnya pemanfaatan lahan terlantar dan IP rendah seluas 209.400 ha, terdiri dari kawasan tanaman pangan 189.600 ha, hortikultura 5.450 ha, perkebunan 13.800 ha dan peternakan 550 ha. B. Indikator Hasil (Outcomes) 1. Meningkatnya indeks kawasan tanaman sedangkan perkebunan 2. Meningkatnya pada dan pertanaman kawasan peternakan tanam (IP) pada % maka ditentukan indikator kinerja sebagai

pangan

sebesar

150

hortikultura, masing-masing

sebesar 100 %. areal pada kawasan tanaman pangan seluas 189.600 ha, kawasan hortikultura seluas 5.450 ha, kawasan perkebunan seluas 13.800 ha dan kawasan peternakan seluas 550 ha.

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

24

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

17

3. Laporan akhir dibuat oleh Dinas lingkup Pertanian Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas lingkup Pertanian Propinsi untuk diolah lebih lanjut, dengan tembusan ke Pusat. 4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas lingkup Pertanian Propinsi berdasarkan hasil laporan dari Dinas lingkup Pertanian Kabupaten / Kota kemudian dikirim ke pusat. 5. Waktu pengiriman a. Laporan bulanan kabupaten dikirim paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. b. Laporan bulanan propinsi dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. d. c.

pestisida

(insktisida

dan

herbisida)

dan

peralatan pertanian ringan (cangkul, hand sprayer, sabit, chopper, dan peralatan lainnya yang diperlukan di lapangan). Penanaman Penanaman dilakukan sesuai Sesuai dengan jadwal

teknologi produksi spesifik lokasi, yang efisien dan ramah lingkungan. kegiatan, maka penanaman dilaksanakan mulai Musim Tanam April s/d September 2012 dan pada akhir tahun 2012 harus sudah berproduksi (panen) Pemeliharaan Pemeliharaan hasil pelaksanaan kegiatan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat secara swadaya, terutama petani yang mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan optimasi lahan.

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

18

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

25

C.

Jadwal Kegiatan Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota supaya mengikuti jadwal pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan optimasi lahan, yang dituangkan dalam Jadwal Palang pada Lampiran 3.

D. Pendanaan Biaya pelaksanaan kegiatan optimasi lahan dibiayai dari dana Tugas Pembantuan (TP) tahun 2012 sebesar Rp. 2.250.000,-/Ha. Transfer dana dilakukan kelipatan 10 Ha dengan perincian sebagai berikut : Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial dalam bentuk uang (573111) Rp. 22.400.000,Belanja Perjalanan lainnya (524119) Rp. 100.000,Dalam pelaksanaan bantuan sosial untuk kegiatan optimasi lahan agar mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain; koordinasi, sosialisasi, inventarisasi CPCL, Rancangan Teknis sederhana, musyawarah kelompok tani (rembug desa), pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan menggunakan dana Administrasi 18
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

23

D.

Alur Laporan Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan permasalahan serta upaya pemecahan dalam mencapai sasaran. Laporan ini berisi antara lain data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan, pendayagunaan tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, pembayaran tenaga kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain. Alur laporan sebagai berikut : 1. Laporan bulanan dibuat oleh Dinas Propinsi untuk diolah lebih lanjut lingkup dengan Pertanian Kabupaten / Kota dan dikirim ke tembusan ke Pusat. 2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Lingkup Pertanian direkapitulasi Kabupaten/Kota oleh Dinas Lingkup selanjutnya Pertanian

Propinsi dan dikirim ke Pusat dengan alamat : Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. : 021-7805552 Fax. : 021-7805552
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

22

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

19

C.

Format Laporan Jenis laporan sebagai berikut : 1. Laporan Bulanan Dinas lingkup pertanian Kabupaten/Kota wajib membuat laporan bulanan. Dinas lingkup pertanian propinsi merekapitulasi laporan dari dinas lingkup pertanian Kab./Kota. Format laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas lingkup pertanian Kabupaten/Kota sesuai format laporan PSP 01 dan PSP 03 sebagaimana pada lampiran 4. Sedangkan format laporan yang dibuat oleh Dinas lingkup pertanian Propinsi sesuai format laporan PSP 02 dan PSP 04 sebagaimana pada lampiran 5. 2. Laporan Akhir Laporan akhir agar lebih informatif dan komunikatif dilengkapi dengan sedang foto-foto

Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan dapat disediakan dari dana APBD. Untuk pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat petani secara swadaya.

dokumentasi (sebelum,

dan selesai

pelaksanaan kegiatan). Outline laporan akhir sebagaimana pada lampiran 6.

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

20

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

23

V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Dalam pelaksanaan optimasi lahan dilakukan kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

B.

Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/ Kota Kegiatan fisik optimasi lahan dilaksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota, sebagai berikut : 1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. 2. Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabaran vertikal dan horizontal

A.

Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi Kegiatan di Tingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan), sebagai berikut : 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai penjabaran dari pedoman teknis pusat yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat. 2. Melakukan bimbingan teknis, evaluasi. 3. Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan pelaksanaan disampaikan kegiatan ke optimasilahan Perluasan dan dan Direktorat monitoring dan

dari petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Propinsi yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat. 3. Melaksanakan (transfer uang) 4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para petugas lapangan dan petani peserta pelaksana kegiatan. 5. Menyusun laporan dan dokumentasi (sebelum, sedang dan sesudah) pelaksanaan kegiatan, dan disampaikan ke Propinsi dan tembusan ke Pusat secara berkala. pembangunan fisik kegiatan

optimasi lahan melalui mekanisme bantuan sosial

Pengelolaan Lahan.

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

20

Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2012

21

You might also like