You are on page 1of 27

Nyeri Pasca Bedah

Budi Tjatur Prasetijo

Nyeri
Pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan jaringan yang rusak, cenderung rusak atau segala sesuatu yang menunjukkan kerusakan jaringan

Nyeri
Bebas nyeri adalah hak manusia Nyeri tanda vital ke 5

Nyeri Pasca Bedah


Nyeri bersifat akut sengaja dibuat dan direncanakan Nyeri diketahui akan terjadi Disebabkan trauma pembedahan Reaksi inflamasi

Nyeri Pasca Bedah


Derajatnya sesuai antara penyebab dan efeknya Intensitas, berat dan lamanya bervariasi Dipengaruhi berbagai faktor Derajat nyeri makin berkurang Nyeri terlokalisir dan dalam jangka waktu tertentu Dapat menjadi nyeri kronis (pada beberapa px)

Nyeri Pasca Bedah


Melibatkan multiple mechanisms Kombinasi dari pengalaman sensorik, emosional dan mental yang sangat tidak menyenangkan Melibatkan faktor autonomic-endocrinemetabolic

Nyeri Pasca Bedah


Intensitas, berat dan lamanya bervariasi Dipengaruhi berbagai faktor Derajat nyeri makin berkurang

Faktor-faktor yang berpengaruh


Lokasi operasi dan macam insisi Jenis operasi dan lamanya operasi Besarnya kerusakan jaringan Psikologis (emosi), fisiologi, pfarmakologi px prabedah Karakter dan sosiokultural px Pengalaman terhadap nyeri

Faktor-faktor yang berpengaruh


Komplikasi pembedahan Pengelolaan anestesi sebelum, selama dan pasca bedah Kualitas perawatan preoperatif dan premedikasi Terapi preoperatif untuk mengeliminasi rangsangan nyeri yang ada sebelum opeasi

Lokasi Operasi dg nyeri hebat


Op. Thoraco abdominal Op. Spine Op. daerah sendi-sendi besar Op. tulang-tulang panjang Op. Ginjal

Jenis Operasi dg nyeri hebat


Mastectomy Cholecystectomy Skin graft Haemorhoidectomy

Faktor nyeri dari segi px


Psikologis (emosi) px Fisiologis px Karakter dan sosio-kultural-ekonomi Pendidikan Pengalaman nyeri sebelumnya Hospital stress

Hospital Stress
Rasa tidak bersahabat disekitarnya Dipisahkan dari orang tua, suami/isteri Informasi yang kurang/tidak jelas Pengalaman pengelolaan nyeri yang tidak akurat

Algesic substance akibat Kerusakan Jaringan


Prostaglandin Serotonin Histamin Bradykinin 5 Hydroxytryptamine Substance P

Efek Pada Reflek Segmental


Tonus otot meningkat dan spastik Metabolisme dan konsumsi oksigen meningkat Produksi asam laktat meningkat Merangsang sistem saraf simpatetik Tonus GI tract menurun Tonus Urinary tract menurun

Efek pada Reflek Simpatetik


Takhikardi Stroke volume meningkat Kerja jantung meningkat Konsumsi oksigen jantung meningkat

Respon Cortical
Ketakutan, kekuatiran Kecemasan

Komplikasi nyeri pasca bedah


Takut batuk Retensi sputum Takut napas dalam FRC dan VC menurun hipoventilasi dan hipoksemia Tekanan darah naik Stress hormon (hormon-hormon katabolik) naik Glukagon, cortisol, ACTH, cathecolamin, ADH dan aldosteron Hormon anabolik turun (insulin, testoteron) Kadar gula darah naik Kebutuhan oksigen naik PONV Delayed discharge Increased cost

Pengelolaan
Persiapan operasi yang baik Perawatan pra dan pasca bedah yang baik Terapi aktif - analgetik sistemik (IM, IV, PCA) - anastesi regional (opiat intraspinal / epidural, continous epidural analgesia) - TENS (Transcutaneus Electric Nerve Stimulation) - Hipnosis dan sugesti - PCA

Mechanisms Transduction Periferal sensitizations Conduction

Potential Analgesic / Analgesic Method NSAID, Coxibs, topical opioid, steroids

Local anesthetics (infiltration, peripheral nerve block, epidural, spinal), clonidine Opioids, adenosine, 2 agonist (clonidine), neostigmine Preemtive analgesia, NMDA receptor antagonist (ketamin, dextromethorphan) NSAIDs, Coxibs, Gabapentin

Transmission Inhibition Central Sensitization

Perception

Opioids, Psycological Preparation, tranquilizer

Monitoring Pain
Adjective Rating Scale
- Worst Possible Pain - Very Severe Pain - Severe Pain - Moderate Pain - Mild Pain - No Pain

Numerical Rating Scale (NRS)


- Menggunakan skala 1 - 10

Visual Analog Scale (VAS)


- No Pain (0) Worst Possible Pain (10)

Skala Intensitas Nyeri


Menilai efektifitas pemberian analgetik VAS lebih sering dipakai VAS atau NRS < 3 pemberian analgetik efektif

Pedoman Pemberian analgetik pasca bedah


Awal, diberikan obat dengan potensi dan dosis yang sangat kuat (2 hari) Selanjutnya diturunkan potensi dan dosisnya By the clock Multimodal

Analgetik Sistemik
Narkotik (morfin, pethidin, tramadol, fentanil, sulfentanil) NSAID (As. Salisilat, ketorolak, ketoprofen, meloxicam, ibuprofen, as. Mefenamat, parasetamol)

Narkotik
Mudah didapat? Murah Efektif Cara pemberian : im, iv, per-oral, per-infus (infus pump, syringe pump), PCA Hati-hati : geriatri, sakit berat, hipovolemi, COPD, trauma kepala, kerusakan hepar berat

Efek Samping Opioid


Nausea Vomiting Depresi napas Penurunan TD dan HR Pruritus Penurunan motilitas usus Retensio urine Antidotum : Naloxon

NSAID
Sebagai antiprostaglandin Mengurangi kebutuhan dan efek samping opioid Cara pemberiannya relatif mudah Iritasi gaster Mengganggu pembekuan darah Mengganggu fungsi ginjal Gol Cox-2 lebih aman bagi ginjal dan

You might also like