You are on page 1of 31

Anti bakteri,Anti Amoeba, Anti Click to edit Master subtitle style Cacingan dan Sitostatika

3/19/12

Penyebab infeksi: Bakteri Virus Parasit internal Parasit eksternal

3/19/12

Anti Bakteria

3/19/12

Antibiotika
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Sediaan antiinfeksi topikal (antibiotik) yang umum digunakan mengandung antibiotik yang absorpsinya baik di kulit dan mampu bekerja lokal.

3/19/12

Hal yang perlu di perhatikan


Reaksi dan efek peracunan Mengganggu keseimbangan alami Kekebalan terhadap pengobatan

3/19/12

Golongan antibiotik
Aminoglikosid

Kloramfenikol

Makrolida

Antibiotika

lain

3/19/12

Sediaan yang ada di pasar


FusidatTersedia

dalam bentuk krim dengan

kandungan 2% asam fusidat dan bentuk salep dengan kandungan 2% Na fusidat.


MupirocinTersedia

dalam bentuk krim dan salep

dengan kandungan 2 % zat aktif.


Gentamisin

sulfatTersedia dalam bentuk krim dan

salep dengan kandungan 0.1 % dan 0.3 % zat aktif.


Silver

SulfadiazineTersedia dalam bentuk krim


3/19/12

Antimoeba

3/19/12

Amubiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica, suatu parasit bersel tunggal. Parasit ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif (trofozoit) dan bentuk pasif (kista).Entamoeba histolytica yang tertanam pada sel inang,dimana parasit ini melepaskan suatu protein yang membentuk lubang/pori yang disebut amoebapores.

3/19/12

antiamuba

yang bekerja pada lumen usus dan

jaringan yaitu Metronidazol dan turunannya seperti Tinidazol, Nimorazol dan Ornidazol.
Metronidazol

sebagai antiamuba efektif

untuk amubiasis intestinal dan ekstraintestinal. Namun efeknya lebih jelas pada jaringan sebab sebagian besar Metronidazol mengalami penyerapan di usus halus.
Tinidazol

waktu paruhnya yang lebih panjang


3/19/12

Gejalanya

bisa berupa diare yang hilang-

timbul dan sembelit, banyak buang gas (flatulensi) dan kram perut. Selain itu, bila perut disentuh akan terasa nyeri dan tinja mengandung darah serta lendir. Bisa terjadi demam ringan.

Amubiasis

dinyatakan berhasil bila pada

3/19/12 pemeriksaan laboratorium berkala dalam

Anti Cacingan

3/19/12

Infeksi Cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkan tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan
3/19/12

Jenis jenis cacing


1. Cacing kremi 2. Cacing gelang 3. Cacing Pita 4. Cacing lainnya Gejala Ciri - ciri

3/19/12

Antihelmintik
Yang termasuk anthelmintik berspektrum luas (Broad spectrum anthelmintic or mayor classes):

Benzimidazoles:
kontraindikasi:terratogenik)

Albendazole(

cara kerja:menghambat pengambilan glukosa oleh cacing. Efek samping:perut tidak nyaman,pusing,mulut dan bibir kering.
3/19/12

Yang termasuk anthelmintik berspektrum sempit (Narrow spectrum or minor classes): Organophosphare compounds: Naphalophos (Sallcynillides) substitusi phenol: Closantel, Nitroxynil, Oxyclozanide Triclabendazole

Selain itu, anthelmintik dapat berupa gabungan atau kombinasi anthelmintik di atas. Dan ada anthelmintik yang menggunakan 3/19/12

Sitostatika

3/19/12

Kanker adalah penyakit di mana ada pertumbuhan sel tubuh secara tidak normal dan tidak terkontrol sehingga kemudian tampak menjadi benjolan yang disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua bagian dan alat tubuh sehingga namanya disesuaikan, misalnya kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar dan sebagainya.
3/19/12

3/19/12

3/19/12

Pengobatan yang umumnya diberikan adalah melalui


Pembedahan Kemoterapi

atau operasi, di mana tumor diambil bila memungkinkan dengan obat-obatan sitostatika (obat membunuh sel kanker) (menggunakan sinar radiasi).

Radioterapi Terapi

hormonal
3/19/12

Obat golongan Alkylating agent golongan Antimetabolit Prinsip kerja obat kemoterapi

Obat

Obat golongan Topoisomerase-inhibitor (sitostatika) terhadap kanker. Obat

golongan Enzim

3/19/12

3/19/12

3/19/12

Pola pemberian kemoterapi


Kemoterapi Kemoterapi Kemoterapi Kemoterapi

Induksi Adjuvan Primer Neo-Adjuvan

3/19/12

Cara pemberian obat kemoterapi.

Intra vena (IV) tekal (IT)

Intra

Radiosensitizer,

Oral

Subkutan

dan intramuskular
3/19/12

Menggunakan

kriteria Eastern Cooperative

Oncology Group (ECOG) yaitu status penampilan <= 2


Jumlah Jumlah

lekosit >=3000/ml trombosit>=120.0000/ul sumsum tulang masih adekuat misal Hb >

Cadangan

10
Creatinin

Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24


3/19/12

jam) ( Tes Faal Ginjal )

gastrointestinal, supresi sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak melebihi 24 jam. penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia),
3/19/12 dan sel darah merah (anemia),

kerusakan

otot jantung, sterilitas, fibrosis

paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker baru.
Kelainan

hati terjadi biasanya menyulitkan

pemberian sitistatika selanjutnya karena banyak diantaranya yang dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus
3/19/12

penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia),

3/19/12

3/19/12

You might also like