You are on page 1of 3

AKSI-AKSI TERORIS

Teroris kembali menguncang masyarakat dunia. Tanpa melihat siapa pun, kapan pun, dan dimana pun, teroris siap beraksi. Dunia diingatkan kembali dengan kosakata teroris, kosakata yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat dunia. Teroris adalah orang yang membuat terror, membuat ancaman. Dalam Oxford Dictionary disebutkan arti teroris adalah noun person using esp organized violence to secure political ends, maksudnya : teroris dalam pengertiam khusus adalah orang yang menggunakan kekerasan yang terorganisir untuk melindungi tujuan-tujuan politik. Aksi teroris menurut perspektif pelaku mungkin saja sesuatu yang dibenarkan, sesuatu yang dibaik untuk kepentingan kelompok atau organisasinya, tetapi bagi korban dan pihak terkait yang diserang adalah merupakan perbuatan terkutuk. Aksi teroris dilakukan sebagai dasar kekecewaan terhadap suatu sistem, kekecewaan terhadap suatu permasalahan, kekecewaan atas dasar ekonomi, sosial dan politik, serta fanatisme terhadap ajaran agama, dan tokoh yang dapat mempengaruhi. Pelaku serangan di kota Mumbai India, dilatih dalam jangka waktu tiga bulan,sesuatu yang sangat nekat menurut hemat penulis. Seorang pemula yang ditargetkan membunuh 5.000 orang. Saat ditangkap pelaku mengakui dirinya anggota salah satu laskar-e-Taiban di negara Pakistan, begitu mudahnya seorang teroris mengakui identitasnya. Pelaku yang berasal dari Pakistan membuat hubungan diplomatik India Pakistan memburuk, India menuding adanya campurtangan Pakistan. Apakah semua ini merupakan agenda setting memprovokasi kedua negara? dibalik para pelaku yang tahu (pemimpin pelaku). Apa yang terjadi saat ini bukanlah untuk saling menuding, teroris harus dilawan bersama-sama, dunia harus turut membantu. Terorisme bukanlah cara perlawanan yang elegan dalam menentang ketidakadilan, dan bukanlah cara mulia dalam menyelesaikan masalah. Aksi teroris hanya digunakan oleh orang-orang yang tertutup hati nuraninya. Perlu adanya peningkatan sistem koordinasi dan kapasitas lembaga pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan aksi teroris, dengan adanya koordinasi aksi teroris yang datang dari luar negeri untuk masuk ke dalam negeri bisa dicegah seminimal mungkin dan harus dilakukan dengan secara continue, bila dilakukan hanya sebatas awal mustahil bila aksi teroris bisa dicegah. Peningkatan ketahanan masyarakat dalam penanggulangan aksi teroris, bekerja sama dengan akademisi, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam rangka mengidentifikasi permasalahan yang berkembang dikalangan masyarakat dan melanjutkan upaya pemberdayaan seluruh potensi masyarakat untuk mempersempit ruang gerak jaringan aksi teroris dalam berkonsolidasi dengan sesama rekannya Yang paling penting adalah upaya membangun keadilan dalam sistem ekonomi, sosial, dan politik adalah syarat mutlak meredam aksi teroris itu sendiri, dan membebaskan dunia dari rasa ketakutan.

Pembantaian baru menambah deretan pembantaian rasialis Israel yang dilakukan oleh seorang serdadu pemukim Yahudi, yang dipentaskan dengan darah dingin di dalam bus di kota Shava Amr, Palestina 48 istilah untuk menyebut wilayah Palestina yang dirampas Israel sejak tahun 1948 (selain tepi Tepi Barat dan Jalur Gaza). Dalam pembantaian ini 5 orang gugur dan 12 terluka yang kesemuanya berKTP Israel. Inilah yang disebut demokrasi Israel serta persamaan dan keadilan antara orang-orang (ber-KTP) Israel. Kejahatan serdadu pemukim Yahudi ini bukanlah yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir. Aksi ini juga untuk membuktikan bahwa orang-orang Palestina mengalami ancaman serius dan diskriminasi terang-terangan di depan mata dan diejawantahkan dalam alam realita; bahaya yang diformula oleh koloni Yahudi atas orang-orang Palestina baik di dalam wilayah green line atau di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Yang menarik perhatian adalah bahwa kejahatan ini tidak meninggalkan efek sama sekali di dalam masyarakat keadilan Amerika Eropa, sementara hipokrisme Barat yang dipimpin pemerintah Amerika bertekad berpihak kepada penjajah Israel. Mereka tidak bisa menerima satu orang pun dari Israel mengalami luka atau tewas terbunuh oleh senjata orang Palestina yang melakukan perlawanan terhadap kejahatan berdarah dingin seperti ini, baik yang tewas itu seorang serdadu yang melakukan pendudukan atau seorang pemukim yang merampas tanah orang-orang Palestina. Bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Amerika dan Eropa yang menjadi sekutunya tanpa kecuali membanjiri media-media dengan kemarahan, kecaman, ancaman dan terus menambah langkah-langkah dan pengepungan-pengepungan terhadap perlawanan Palestina yang melakukan kebenaran yang diakui legalitas internasional. Sharon, ketika mengecam aksi pembantaian ini dan mengatakan bahwa aksi itu adalah perbuatan dosa yang dilakukan seorang teroris yang haus darah dan bahwa ini adalah aksi teror, dia berusaha dengan sengaja mengaitkan bahaya ini dengan hubungan antar warga Israel, bahwa terorisme antar warga sipil adalah sesuatu yang sangat berbahaya bagi masa depan Israel dan stabilitasnya sebagai negara demokratis. Itu sebagai bentuk melarikan diri Sharon dari tanggung jawab yang harus ditanggung oleh dia dan pemerintahnya, karena pelaku aksi pembantaian ini tumbuh di kandang koloni Sharon dan rasialismenya terhadap orang-orang Palestina. Ini juga bentuk pengakuan tidak langsung tentang rasialisme dan diskrimidasi antara bangsa di dalam entitas Israel. Kejahatan pembantaian ini menunjukan kepada hakikat-hakikat penting di antaranya bahwa orang-orang Palestina menjadi sasaran bagi senjata para pemukim Yahudi dan harus dilakukan pelucutan terhadap senjata ini; bahwa militer Israel berdiri di atas rasialisme dan menghimpun di dalam barisannya para penjahat dari gerakan rasialis radikal Yahudi Kach, sebuah gerakan terorisme Yahudi. Hal ini diakui oleh sumber-sumber Israel sendiri yang mengatakan bahwa dia dalam

pengawasan keamanan karena dianggap penjahat yang berbahaya. Bagaimana mungkin seorang penjahat berbahaya menjadi seorang prajurit (serdadu). Bagaimana dia diizinkan membawa senjata. Ini adalah potret lain dari kebijakan politik kejahatan Israel yang diabaikan Barat pimpinan Washington, pihak yang sangat bernafsu melucuti senjata Hizbullah dan perlawanan Palestina juga senjata dari kamp-kamp pengungsi Palestina di Lebanon. Sementara mereka biarkan saja senjata teroris diobral pihak militer penjajah Israel ke tangan para pemukim Yahudi. Setelah membaca tragedi di atas saya akan memilih satu kisah yang akan di bahas yaitu Konflik Israel-Palestina.

You might also like