You are on page 1of 34

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Industri (PI) adalah salah satu matakuliah wajib yang merupakan salah satu syarat memperoleh derajat sarjana strata satu (S1) maupun diploma tiga (D3). PI dilaksanakan di sebuah institusi tertentu dan mendapatkan tugas (proyek) khusus sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing. Waktu pelaksanaan PI tergantung pada jenis aktivitas yang ditawarkan oleh institusi tempat PI. Terdapat dua jenis aktivitas yang biasanya diberikan: Aktivitas yang berbatas waktu, jika aktivitas jenis ini yang diberikan, biasanya mahasiswa bekerja purna waktu (masuk setiap hari kerja) di institusi tersebut dan terlibat dalam kegiatan keseharian institusi dengan diberikan tugas (proyek) tertentu yang biasanya dapat diselesaikan selama pelaksanaan PI. Waktu minimal aktivitas jenis ini adalah 1 (satu) bulan. Aktivitas yang berbatas proyek, jika aktivitas jenis ini yang diberikan, maka mahasiswa diberikan suatu tugas (proyek) tertentu dan harus diselesaikan tanpa kewajiban untuk masuk setiap hari kerja di institusi tersebut. Mahasiswa dapat mengatur kunjungannya ke institusi secara periodik untuk keperluan-keperluan tertentu. Waktu aktivitas jenis ini maksimal 3 bulan. Jika institusi tidak memberikan tugas tertentu, mahasiswa harus menawarkan jenis aktivitas yang akan dilakukan. Penentuan jenis tugas (proyek) sedapat mungkin saling menguntungkan antara mahasiswa dan institusi. Pelaksanaan PI ini sangat perlu karena memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan/membandingkan teori dan 1

pengetahuan yang telah diterimanya di dalam perkuliahan atau praktikum dengan situasi nyata di tempat praktek industri. Berdasarkan uraian di atas, maka kami memahami betapa pentingnya pelaksanaan PI tersebut, oleh karena itu kami berusaha melaksanakan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya dan lokasi atau instansi yang kami pilih sebagai tempat pelakanaan PI adalah Maintenance Service Center (MSC) AREA VII KTI PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dan untuk memberikan gambaran jelas dan terarah maka diadakanlah perumusan masalah yang akan dilaporkan yaitu Bagaimana cara instalasi VSAT di Maintenance Service Center (MSC) AREA VII KTI ? .

C. Tujuan Praktek Industri Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam praktek industry adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Agar mahasiswa dapat mengetahui proses kegiatan industry dan mengenal komponen-komponen yang ada di industry,sehingga nantinya dapat mengaplikasikan pengalaman praktek industri tersebut ke dalam dunia kampus yang lebih professional. 2. Tujuan Khusus

Laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan jawaban permasalahan diatas. Maka tujuan praktek ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara instalasi VSAT yang ada pada kantor MSC Area VII KTI. D. Manfaat Praktek Industri Beberapa manfaat yang dapat diambil melalui pelaksanaan Praktek Industri adalah : 1. Bagi Mahasiswa a. Memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman tertantang kondisi suatu industri, baik mengenai sarana fisik maupun peralatan yang digunakan. b. Memperoleh pengalaman nyata yang akan berguna untuk

meningkatkan kemampuan (skill) tentang bidang elektro. c. Mengetahui perkembangan teknologi dan industri segara langsung di industri. 2. Bagi Perguruan Tinggi a. Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan materi pelaksanaan dan penyusunan kurikulum. b. Meningkatkan, memperluas dan menjalin kerjasama Universitas Negeri Makassar dengan pihak industri melalui rintisan yang dilakukan mahasiswa yang melaksanakan Praktek Industri. 3. Bagi Industri dan Perusahaan a. Dapat menggali pengetahuan dan keterampilan para mahasiswa demi peningkatan kinerja di tempat tugas.

b. Merasa dibantu dalam pekerjaan, secara kuantitas dan kualitas menjadi lebih baik.

E. Waktu dan Tempat PI Sesuai denagan kurikulum yang berlaku maka peraktek kerja industry ini direncanakan berlangsung selama satu bulan. Terhitung mulai tanggal 4 juli sampai dengan 29 Juli 2011 pada Maintenance Service Center (MSC) AREA VII KTI PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk.

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN


A. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia Perumtel adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama Post En Tealegraafdienst yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staatblad No. 52, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi Post, Telegraaf En Telefoondienst (PTT) dengan Staatsblad No. 395 dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W. Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 19 Tahun 1960 tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan PERPU No. 240 Tahun 1961 berubah menjadi PN Pos dan Telekomunikasi. Lapangan usaha PN Pos dan Telekomunikasi ternyata berkembang dengan pesat, maka pada tahun 1965 Pemerintah mengadakan peninjauan kembali. Hasilnya berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 dan 30 Tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi PN Pos dan PN Telekomunikasi. Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. 129/U/1970 PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan PERUMTEL

dikukuhkan dengan PP No. 36 Tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT. Indosat sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk Persero. Penyertaan modal negara Republik Indonesia dalam saham PT. Indosat tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1980. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 diadakan perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1974 yakni dengan menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat sebagai badan usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum internasional. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 1980. Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN, PERUM dan PERSERO, diterbitkanlah Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1970 jo. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 1980. Satu hal yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundang-undangan ini adalah ditetapkannya Undang-Undang No.

3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan pertelekomunikasian di Indonesia. Mengingat perkembangan demikian pesat ditambah dengan pola manajemen yang lebih terbuka, Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1991 Tanggal 1 Mei 1991 menetapkan pengalihan bentuk PERUMTEL menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peralihan bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia tanggal 24 September 1991. PT. Telkom ini merupakan perusahaan yang mampu menyediakan berbagai produk telekomunikasi untuk memenuhi permintaan masyarakat luas yang dikelola dengan manajemen modern dan profesional serta memanfaatkan teknologi mutakhir sehingga menjadi perusahaan dengan citra terbaik, pelayanan terbaik menghasilkan hasil terbaik bagi pelanggan.

B. Sekilas Maintenance Service Center PT. TELKOM. Semula menyandang nama divisi Atelir, empat tahun kemudian sebagai Telkom MSC, sejak tanggal 13 september 2006 resmi menjadi Organisasi Pusat Layanan Pemeliharaan dan Perbaikan Alat Produksi perusahaan dengan nama Maintenance Service Center (MSC). Dengan adanya penggantian nama ini, diharapkan dapat memberikan makna dalam menjaga realibity kehandalan perangkat telekomunikasi para pelanggan. Sehingga Customer Value dan Service Excelence dapat terwujud serta lebih terasa bagi para pelanggan.

Dalam melaksanakan layanan pemeliharaan dan perbaikan perangkat telekomunikasi. MSC telah memiliki peralatan test diagnosa yang akurat (MODEX) untuk sentral, EWSD, NEAX, 5ESS dan akses pelanggan yang terdapat di MSC area, serta 4 laboratorium kalibrasi yang telah mendapat pengakauan atau akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) dengan standar mutu ISO 17025, sehingga akan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara cepat dan akurat. Dukungan pelayanan pada MSC mengandung arti bahwa setiap jasa yang di manfaatkan oleh pelanggan harus memberikan nilai lebih dalam menjaga performance perangkat telekomuniasi, maka terdapa tiga aspek yaitu Quality, Cost & Delivery (QCD) yang menjadi perhatian MSC. Ketiga aspek tersebut antara lain : 1. Quality : Kemampuan SDM yang ahli dan berpengalaman. Kelengkapan sarana dan prasarana Kerjasama kemitraan degan vendor dan pabrikan.

2. Cost : Membership sistem dengan pengguna jasa Tata laksana sistematis Organisasi Ramping.

3. Delivery : Jaringan pelayanan tersebar di berbagai kota di indonesia Online sistem keseluruhan jaringan pelayanan

kerjasama dengan biro pengiriman atau angkutan

MSC sendiri terbagi atas empat bagian yaitu : jasa Kalibrasi (Calibration), Jasa Jaminan Suku Cadang (Replacement), Jasa Perbaikan (Repair),Jasa Bantuan Teknik (Technical Assistance Support) / jasa Instalasi dan Pemeliharaan.

C. Struktur Organisasi Maintenance PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Service

Center

Area

VII

KTI

10

BAB III
Instalasi (VSAT) Very Small Aperture Terminal
Di MSC Area VII KTI PT. Telkom TUJUAN Peserta memahami cara kerja sistem VSAT Peserta mampu melakukan instalasi VSAT TOPIK BAHASAN A. Pengenalan VSAT Secara Umum 1. Definisi VSAT 2. Jaringan VSAT B. Remote Station VSAT 1. Komponen Remote Station VSAT A. VSAT 1. Defenisi VSAT VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. Pada awalnya teknologi satelit membutuhkan antena-antena besar dan hanya dapat menghubungkan point-to-point. Komunikasi satelit pada saat itu masih sangat terbatas untuk kapasitas besar saja, sehingga biayanya sangat mahal dan hanya digunakan untuk keperluan tertentu seperti untuk 11

operator telekomunikasi, trunking, microwave back-up, dan pelayanan telekomunikasi pada daerah terpencil. Dengan munculnya VSAT, sistem komunikasi satelit saat ini selain melayani pengguna bisnis juga dapat melayani pengguna personal (rumah). VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi onlineseperti ATM (Automated Teller Machine). Penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi VSAT oleh perusahaan ataupun instansi pemerintah yang memiliki kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dirasakan lebih efektif dibanding

teknologi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif, jaringan microwave maupun kabel juga kurang efisien karena instalasinya memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Keduanya sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat terbatas karena kendala geografis. Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk

hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added

service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan multimedia. jaringan komunikasi private/public serta layanan

12

Pada

umumnya

VSAT

diletakan

langsung

di site pengguna.

Seorang end user VSAT memerlukan perangkat untuk menghubungkan komputernya dengan antena luar yang mempunyai transceiver. Transceiver menerima atau mengirim sinyal ke transponder satelit di angkasa. Satelit menerima sinyal dari bumi, menguatkan dan mengirimkan kembali sinyal ke bumi. 2. Jaringan VSAT Arsitektur VSAT terdiri dari dua bagian yaitu Ground segment dan space Segment. a. Ground Segment (Segmen Bumi)

Hub Station / Master Earth Station Network Management System(NMS). Remote Earth Station Space Segment (Segmen Angkasa)

b.

Transponder Satelit

Gambar 2. Arsitektur Jaringan VSAT Namun pada laporan yang kami susun ini membahas mengenai Ground segment khususnya stasiun remote yaitu instalasi VSAT 13

B. Remote Station VSAT 1. Komponen Remote Station VSAT

Gambar 3. Blok diagram VSAT 1.1 Unit Luar (ODU) Unit luar atau ODU adalah komponen komponen VSAT yang terletak di luar ruangan. Yg termasuk dalam komponen ODU adalah: a. Antena Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antenna yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid disk antenna yang memiliki bentuk parabola. Fungsi antenna pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :

14

Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz - 6,425 GHz

Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz 4,2 GHz.

Antena VSAT terdiri atas : 1. Feedhorn 2. Feed Support 3. Reflektor 4. Reflektor Support 5. Canister 6. Mounting b. BUC Berfungsi menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter. BUC memiliki daya 2-5 watt. c. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx). LNB berfungsi sebagai penerima data yang alan diteruskan ke modem dan di ubah dari sinyal analog ke digital.

1.2 Unit Dalam (IDU) a. Modem Modem VSAT merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesiser. Frekuensi IF besarnya mulai dari 52 MHz sampai 88 MHz dengan frekuensi center 70 MHz. Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital dari 15

sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat teresterial yang ada. Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan sistem PSK ( Phase Shift keying ).

Gambar 4. Modem Satelit Lebih jauh lagi fungsi dari Modulator dan Demodulator yakni: Modulator Modulator berfungsi untuk mencampurkan sinyal informasi digital dari perangkat teresterial kedalam sinyal IF 70MHz yang dihasilkan dari dalam modem.

Gambar 5. Blok Diagram Modulator Pada proses modulasi sinyal data masuk melalui

port Interface kemudian diteruskan ke bagian Digital to Analog Converter dan diubah menjadi sinyal analog I dan sinyal Q. Sinyal I dan sinyal Q mempunyai amplitude yang sama tetapi memiliki fase yang berbeda. Sinyal I & Q diperkuat, difilter kemudian dicampur dengan sinyal IF dari sinthesizer sehingga dihasilkan sinyal IF termodulasi. Sinyal IF kemudian dikuatkan dan diatur powernya oleh 16

bagian TX control dan kemudian diteruskan ke port IF Output di bagian belakang modem. Demodulator Demodulator menerima sinyal dari RFT dalam range frekuensi IF dan melakukan demodulasi pada sinyal untuk memisahkan user traffic signal dari carrier.

Gambar 6. Blok Digram Demodulator Pada proses demodulasi, sinyal IF yang diterima di masukan ke rangkain AGC. Rangkaian AGC ini berfungsi untuk mengatur kekuatan sinyal IF yang akan didemodulasi. Rangkain AGC dikontrol oleh bagian A/D converter. Sinyal IF yang sudah disesuaikan levelnya kemudian dicampur dengan sinyal dari sintisiser sehingga menghasilkan sinyal I dan sinyal Q. Kemudian sinyal ini dikuatkan dan difilter, setelah itu sinyal I & Q masuk ke bagian A/ D converter sehingga didapatkan sinyal data digital, kemudian sinyal data digital diteruskan ke bagian interface dan diteruskan ke port interface. Pemilihan modem VSAT menentukan jenis teknologi VSAT yang digunakan. Sebuah modem dispesifikasikan berdasar teknik 17

akses, protokol-protokol yang dapat ditangani, dan banyak interface port yang dapat didukung. Beberapa istilah yang berkaitan dengan modem sebagai berikut: - Link Budgets. Meyakinkan bahwa perlengkapan RF akan menyediakan kebutuhan topologi jaringan dan modem satelit yang digunakan link Budget memperkirakan stasiun bumi dan satelit EIRP yang dibutuhkan. - Equivalent Isotropically Radiated Power (EIRP), yaitu tenaga yang ditransmisikan dari objek yang ditransmisikan. Satelit EIRP dapat didefinisikan sebagai jumlah dari tenaga output amplifier satelit, dan tenaga output dari antena satelit (selisih antara tenaga masuk dan tenaga keluar) Perhitungan level sinyal melalui sistem ( Stasiun bumi asal satelit stasiun bumi penerima ) untuk memastikan kualitas layanan yang harus dilakukan terutama untuk pembentukan link satelit. b. IFL (Inter Facility Link) IFL (Inter Facility Link) Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet NeillConcelman). Panjang IFL menentukan bagus tidaknya sinyal yang

18

diterima dikarenakan semakin panjang IFL yang terpakai maka semakin kecil sinyal yang diterima. C. Langkah-langkah Instalasi VSAT. Dalam melakukan suatu instalasi VSAT diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Instalasi Antena

Gambar 7. Instalasi Antena Adapun Langkah-langkah Instalasi antenna VSAT adalah sebagai berikut : a. Merakit bagian dasar antena, yaitu boom/ tiang antenna beserta keempat kaki pedestal. b. Pengaturan level kaki pedestal untuk mendapatkan posisi/tiang yang tegak lurus dengan waterpass. c. Pemasangan Yoke Cap Assembly Canister + Elevasi pada

Boom/tiangAntena.

19

d. Pemasangan back frame/ Reflektor support (Landasan Disk) pada canister. e. PemasanganReflektorantenadiatasreflektorsupport f. Pemasangan Feed Support g. Pemasangan Feed Horn Setelah Semua bagian-bagian antena dipasang, maka akan tampak seperti pada gambar 7 di atas. 2. Instalasi Sistem Operasi pada modem Untuk melakukan setup pada modem, pertama-tama hubungkan Modem dan Laptop/PC dengan menggunakan kabel LAN. Setelah itu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Network Connection Pilih Start Control Panel Network and Sharing Centre Klik pada icon Local Area Connection Setelah muncul menu Local Area Connection Status kemudian klik tombol Properties, Kemudian muncul

20

Double klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4). Kemudian akan muncul

21

Setelah itu isi IP address sesuai dengan gambar di atas, kemudian klik OK. Konf. Local Network Melihat Konfigurasi (Perintah DOS) :

Pilih menu Start All Program Accessories Command Prompt Cek Koneksi : Untuk memastikan koneksi modem dengan komputer terhubung baik, ketikan perintah ping 192.168.1.1 dan ping 192.168.1.2 Perhatikan hasilnya !!

22

Buka

internet

explorer

kemudian

ketik

alamat

http://192.168.1.1/default.html dan tekan enter. Maka akan tampil jendela sebagai berikut :

Klik pilihan Installer pada menu sehingga akan tampil jendela sebagai berikut :

23

Masukkan id dan passwoardnya. Kemudian akan muncul jendela berikutnya

Ganti VSAT ID yang ada sesuai dengan spesifikasi modem yang digunakan. Misalnya : Vsat ID : 1280

24

Setelah itu pilih dan klik submit. Maka selesailah proses set up pada Modem tersebut. 3. Instalasi Pengkabelan IFL Pada tahap ini, Modem sudah siap dihubungkan dengan antena VSAT dengan menggunakan kabel IFL (kabel coaxial) baik sisi TX (Pengiriman) maupun RX (Penerimaan)

Gambar Kabel Coaxial 4. Pointing Kearah Satelit Pointing Kearah satelit dengan cara mengarahkan antena ke satelit, caranya dengan memutar azimut dan elevasi secara perlahan hingga diperoleh sinyal dari satelit yang dicari, langkah yang tepat adalah putar 25

sudut elevasi setelah mendapat sinyal hingga maximum kencangkan baut elevasi kemudian putar sudut azimut setelah mendapat sinyal maksimum kencangkan baut azimut kemudian putar polarisasi feedhorn hingga mendapat sinyal yang maksimum, langkah tadi dilakukan secara berulangulang hingga diperoleh sinyal receive yang paling maksimum. Untuk mengetahui kekuatan sinyal Receive dapat dilihat dari Display Modem. Dalam kondisi baik, kekuatan sinyal receive RF AGC berkisar 9 - 12 dBm. 5. Pengujian Untuk menguji apakah saluran telepon via satelit sudah siap untuk digunakan, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Hubungkan dua buah pesawat telepon ke modem Tekan nomor telepon untuk melakukan panggilan.

26

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kegiatan Praktek Industri (PI) di PT. Telekomunikasi Indonesia unit MSC cabang Makassar dan berdasarkan pembahasan dalam laporan ini maka kami dapat menarik suatu kesimpulan bahwa: 1. Maintenance Service Center (MSC) PT. Telekomunikasi Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang service spare part peralatan Telekomunikasi. 2. VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminal-terminal stasiun bumi satelit kecil yang menggunakan antena berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. 3. Pelaksanaan praktek industri sangat memberikan manfaat terhadap penambahan wawasan, pengalaman kerja, keterampilan serta lebih memperdalam ilmu yang telah kami peroleh di kampus.

B. Saran 1. Bagi mahasiswa yang hendak melakukan praktek Kerja Lapangan/Praktek Industri, sebaiknya waktu pelaksanaanya betul-betul dapat dimanfaatkan dengan seefisien mungkin, sehingga dapat menambah ketrampilan serta dapat bermanfaat di masa mendatang dan sebelum melakukan praktek Industi hendaknya mempersiapkan diri seoptimal mungkin terutama dalam 27

pengauasaan teori atau materi yang berkaitan dengan praktek agar tujuan praktek dapat tercapai sesuai yang di rencanakan. 2. Hendaknya melestarikan kedisiplinan dan kejujuran dalam berbagai aktifitas, begitupula dengan sikap harus di jaga dalam hal ketatakramaan, dan komunikasi yang baik dengan karyawan atau pimpinan perusahaan agar tejalin hubungan yang lancar. 3. Sebelum melakukan Praktek hendaknya menyediakan format tugas yang akan di lakukan selama melakukan Praktek lapangan/Praktek Industri atau setidaknya telah berkonsultasi dengan dosen pembimbing tentang yang akan di Praktekan.

28

DAFTAR PUSTAKA www.google.com: Instalasi dan Konfigurasi VSAT KGE Blogs.html Mahmud Rahmat, Sistem komunikasi Satelit. STM Telkom Makassar. Chrisman H Manurung, Perbandingan Tipe Mac Pada Jaringan Vsat Mesh Dengan Ns-2. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (http//buku.total.or.id) Sumber: Lampiran Keputusan Direksi PT. Telkom. Tbk.

29

30

BIODATA PESERTA PRAKTEK INDUSTRI


Nama Nim Jurusan Fakultas Bidang Keahlian Tempat / Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat : : : : : : : :
ISMAIL SANUSI

052 504 005 Pendidikan Teknik Elektro Teknik Pendidikan Teknik Elektro Gowa, 1 November 1987 Laki-laki BTN. Tabaria

Nama Nim Jurusan Fakultas Bidang Keahlian Tempat / Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat

: : : : : : : :

SYAIFUL 082 504 021 Pendidikan Teknik Elektro Teknik Pendidikan Teknik Elektro Makassar, 18 oktober 1989 Laki-laki BTN Berlian Indah pallangga Gowa

Nama Nim Jurusan Fakultas

: : : :

MUH. AKBAR 082 504 034 Pendidikan Teknik Elektro Teknik 31

Bidang Keahlian Tempat / Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat

: : : :

Pendidikan Teknik Elektro Sorong, 17 Maret 1990 Laki-laki BTP Blok B No.29

Nama Nim Jurusan Fakultas Bidang Keahlian Tempat / Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat

: : : : : : : :

ARIATMAN 082 504 043 Pendidikan Teknik Eletro Teknik Pendidikan Teknik Eletro Bira, 31 Juli 1990 Laki-laki Minasa Upa

Nama Nim Jurusan Fakultas Bidang Keahlian Tempat / Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat

: : : : : : : :

Ardi Muin. 082 504 044 Pendidikan Teknik Eletro Teknik Pendidikan Teknik Eletro Bulukumba, 19 Januari 1991 Perempuan Jl. Mamoa 5 Lr. 1 No. 9

32

33

34

You might also like