You are on page 1of 8

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Visi Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk perikanan terbesar tahun 2015 diperlukkan berbagai langkah nyata, dimana peningkatan produksi yang signifikan lebih diharapkan dari beberapa komoditas tertentuyang menjadi komoditi andalan, untuk mendukung hal ini tiada lain yang menggenjot adalah produksi produksi perikanan dan rumput laut. Sampai saat ini masih banyak lahan yang mempunyai potensi sumberdaya alamm yang cukup besar untuk pengembangan usaha perikanan, namun ironisnya belum dimanfaatkan dengan baik. Pengembangan sektor perikanan dalam beberapa tahun terakhir mendapat perhatian yang cukup serius dari pihak pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Betuk keseriusan ini dapat terlihat dari implementasi pelaksanaan program-program dilapangan yang diharapkan dapat memberikan peluang kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif sebagai ujung tombak pelaksanaan program dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan perikanan di Indonesia pada masa mendatang lebih difokuskan pada bidang budidaya dimana tujuan utamanya adalah peningkatan produksi guna pemenuhan kebutuhan protein masyarakat serta peningkatan devisa negara. Titik berat budidaya perikanan terletak pada pemanfaatan perairan laut secara maksimal melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan budidaya serta diversifikasi komoditas yang dihasilkan, terutama komoditas berorientasi ekspor seperti rumput laut. Lahirnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah memberi peluang kepada Pemerintah Tingkat Propinsi untuk lebih mengoptimalkan potensi sumberdaya wilayah pesisir dan wilayah laut sepanjang 12 mil yang diukur dari garis pantai.

Salah satu usaha untuk memanfaatkan lahan perairan adalah dengan melakukan pembudidayaan rumput laut, yang merupakan komoditi perairan non ikan yang terbukti mampu memberikan kesejahteraan terhadap petani dan nelayan. Rumput laut dinilai ekonomis karena bahan yang terkandung didalamnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan industri seperti kosmetik, makanan, minuman, cat, tekstil dan lain- lain. Selain itu rumput laut juga merupakan komoditi yang teknologi produksinya relatif murah dan sederhana, memiliki daya serap pasar yang tinggi serta mudah dalam pelaksanaan pasca panen. Selain kawasan daratan dan pegunungan, Kabupaten polewali Mandar juga merupakan daerah yang berada di kawasan maritim. Dengan garis pantai sepanjang sekitar 89,07 kilometer dan luas perairan 86.921 km2, masyarakat pesisir Polewali Mandar telah menciptakan kebudayaan bahari yang sangat khas. Salah satu upaya pemanfaatan perairan Mandar adalah aktivitas para nelayan dalam menangkap ikan atau membudidayakan potensi laut lainnya. Selain hasil tangkapan nelayan Mandar (ikan tuna, cakalang, tongkol), ikan juga dibudidayakan dengan sistem pertambakan (bandeng dan udang). Dengan demikian, potensi perikanan Kabupaten Polewali Mandar (laut maupun tambak) sangat besar. Data dari dinas terkait di Polewali Mandar menunjukkan bahwa pada tahun 2004 tercatat 23.491,7 ton yang terdiri dari 20.456,3 ton produksi perikanan laut dan 3.035,3 ton perikanan darat. Produksi perikanan ini mengalami peningkatan dari 1.501 unit menjadi 1.513 unit, yaitu masing-masing perahu/kapal penangkap ikan tak bermotor bertambah 4 unit, motor tempel bertambah 6 unit dan kapal motor bertambah 2 unit, sehingga secara keseluruhan bertambah 12 unit.

1.2 Tujuan-Tujuan Kegiatan a. Tujan Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele dumbo. Tujuan Yang ingin dicapai dari demplot percontohan budidaya ikan mas dan lele dumbo ini adalah memonitor dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan demplot dan sebagai bentuk pembelajaran dan pembinaan kepada masyarakat serta memotivasi masyarakat dengan sistim pembelajaran orang dewasa meliputi pemeliharaan ikan, perluasan usaha serta peningkatan produksi. b. Tujuan Kegiatan Kajian Sistim Penyuluhan Perikanan (Pelatihan dan demplot Budidaya rumput laut). - Untuk meningkatkan keterampilan petani pembudidayaan rumput laut, - Untuk Meningkatkan Pemahaman petani pembudidaya pembudidaya rumput laut, - Meningkatkan taraf kehidupan petani nelayan.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan a. Waktu pelaksanaan dan lokasi Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (demplot ikan mas dan lele dumbo) Kegiatan Demplot ikan emas dan lele dumbo ini dilaksanakan di 2 (dua) Kecamatan, yaitu Kecamatan Wonomulyo dan Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar, Jumlah Benih Ikan mas untuk Demplot sebanyak 10.000 ekor, dan benih lele dumbo sebanyak 10.000 ekor, Jumlah pakan ikan butiran besar sebanyak 60 karung dan pakan ikan butiran kecil sebanyak 60 karung, Jumlah benih ikan perkecamatan berpariasi, disesuaikan dengan kapasitas kolam yang ada tiap di kecamatan, adapun perinciannya sebagai berikut : 1. Kecamatan Wonomulyo (Desa Galeso): - Ikan mas sebanyak 5.000 Ekor - Lele Dumbo sebanyak 5.000 Ekor 2. Kecamatan Campalagian Ikan mas sebanyak 5.000 Ekor Lele Dumbo sebanyak 5.000 Ekor

b. Waktu pelaksanaan dan lokasi Kegiatan Kajian Sistim Penyuluhan Perikanan (Pelatihan dan Demplot Budidaya Rumput Laut) Pelatihan Budidaya Rumput Laut dilakasanakan pada tanggal 04 s.d 06 April 2011, di di Desa Rea Dusun Bajoe Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Kegiatan Demplot rumput laut ini dilaksanakan pada akhir-akhir bulan April di Desa Rea Dusun Bajoe, Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Jumlah Bibit rumput laut untuk Demplot sebanyak 1.300 Kg,

III. PEMBAHASAN

3.1 Hasil-Hasil/Capaian a. Hasil/Capaian Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele dumbo) Dengan terealisasinya demplot budidaya ikan air tawar dapat meningkatkan pemahaman petani serta sikap petani dan taraf ekonomi masyarakat meningkat, Pertumbuhan / perkembangan spesifik ikan mas dan lele dumbo yang dicapai dalam pemeliharaan ikan tampa pemberian pellet/pakan menghambat perkembangan ikan tersebut , Masyarakat sangat antusias dengan adanya demplot ikan mas dan lele dumbo dikolam, karena potensi wilayah mereka cukup memungkinkan, Dari metode ini, juga diketahui jika kolam tersebut tidak hanya potensial untuk ikan mas dan lele dumbo saja tapi biasa untuk jenis ikan air tawar bernilai ekonomis lainnya. ( Saat ini Kegiatan Demplot Budidaya Rumput Laut Sementara Masih Berjalan )

b. Hasil/Capaian Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele dumbo) Dengan terealisasinya Pelatihan dan Demplot budidaya rumput laut dapat meningkatkan pemahaman petani serta sikap petani dan taraf ekonomi masyarakat meningkat, Masyarakat sangat antusias dengan adanya Pelatihan dan demplot budidaya rumput laut, karena potensi wilayah mereka cukup memungkinkan untuk membudidayakan rumput laut, Dari metode pelatihan budidaya rumput laut tersebut, petani lebih mengetahui potensial untuk rumput laut dan nilai ekonomis yang tinggi.

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dengan adanya Kegaiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele Dumbo) dan Kegiatan Kajian Sistim Penyuluhan Perikanan (Pelatihan dan Demplot Budidaya Rumput Laut), meliputi : 1. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Pembudidaya Ikan Air Tawar dan Pembudidaya Rumput Laut dalam hal pengembangannya, 2. Termanfaatnya lahan yang berpotensi untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, 3. Sebagai Wahana belajar bagi pembudidaya ikan air tawar dan pembudidaya rumput laut dalam meningkatkan usaha budidayanya dan meningkatkan produksi, 4. Termotivasinya masyarakat melakukan pembudidaya ikan untuk memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan pendapatan pembudidaya rumput laut, 5. Meningkatkan peran serta aparat, tokoh masyarakat dan kader-kader perikanan dalam penguatan sector perikanan.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele Dumbo) dan Kegiatan Kajian Sistim Penyuluhan Perikanan (Pelatihan dan Budidaya Rumput Laut) dapat diselesaikan. Kegiatan Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar (Demplot Ikan Mas dan Lele Dumbo) dan Kegiatan Kajian Sistim Penyuluhan Perikanan (Pelatihan dan Budidaya Rumput Laut) ini dalam rangka pembangunan sector perikanan yang dapat jadi pembelajaran bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan secara optimal dan berkelanjutan. Laporan ini merupakan akhir kegiatan dan sebagain kegiatan yang masih berjalan yang terjadi perkembangan dilapangan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumberinformasi bagi pengembangan sector Kelautan dan Perikanan dimasa depan.

Polewali, 10 Oktober 2011 Bidang PPP Kelautan dan Perikanan

Ir. MUH. ARIF Nip. 19670702 199403 1 013

You might also like