You are on page 1of 3

OLEH NIP

: SULANJI : 19580201 197802 1 006

NUPTK : 9533736638200012 SDN II SEMAGARDUWUR UPT. DISDIK. KEC. GIRIMARTO

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA DITINJAU DARI SUMBER DAYA MANUSIA Pendidikan merupakan fondasi yang sangat vital bagi suatu negara, terlepas dari ekonomi, dan keamanan. Karena sebenarnya pendidikan merupakan investasi jangka panjang dari suatu negara. Dengan adanya kemajuan pendidikan maka suatu negara akan mudah bersaing dengan negara lain dalam berbagai bidang. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu fondasi vital dari suatu negara untuk bisa maju dan berkembang. Seperti contohnya adalah jepang, jepang merupakan negara kecil akan tetapi negara jepang dapat menguasai ekonomi dunia. Jepang dapat melakukan ini semua karena negara ini mempunyai kualitas yang bagus di bidang pendidikan yang disebabkan karena mereka memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Hal ini lah yang ikut serta membantu memberikan sumbangan untuk bisa bersaing di kancah global. Dewasa ini Pendidikan di Indonesia mengalami kemrosotan dalam kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini sangat mengkhawatirkan. Seperti dilaporkan dalam Human Development Report UNDP tahun 1997, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada pada peringkat 99. Tahun 2000 peringkat ini merosot menjadi 109 dan bahkan tahun 2003 peringkatnya menjadi 112. Peringkat Indonesia tersebut masih berada di bawah Vietnam. Begitu berat tantangan pendidikan yang harus dihadapi, yakni tantangan globalisasi, otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan. Kemudian Berdasarkan survei The Political And Economic Risk Consultancy (PERC) yang berbasis di Hongkong disimpulkan bahwa sistem

pendidikan di Indonesia berada di urutan 12 di Asia. Urutan pertama dan kedua masing-masing diduduki Korea Selatan dan Singapura. Hasil survei yang berdasarkan kualitas tenaga kerja ini menunjukkan bahwa rendahnya kualitas tenaga kerja kita itu berhubungan dengan rendahnya kualitas sistem pendidikan sehingga dengan dibandingkan dengan negara-negara tetangga Indonesia masih tertinggal. Kualitas pendidikan merosot karena banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut antara lain kurangnya dukungan dari departemen pendidikan, kualitas guru, sarana dan prasarana yang ada dan peran serta masyarakat. Disamping itu perlu peninjauan kembali peraturan-peraturan pemerintah yang mendukung terciptanya kondisi aktual tersebut. Oleh sebab itu perlu pemikiran kembali pembangunan pendidikan dengan melakukan berbagai perbaikan yang mengikutsertakan berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan. Faktor-faktor tersebut sebenarnya lahir dari buruknya Sumber Daya Manusia di Indonesia. Tugas Kementrian Pendidikan harus meliputi pembuatan kebijakan, mengatur standar pendidikan, mengukur performa, pemberdayaan unit-unit pendidikan yang telah didesentralisasi untuk mencapai standar kualitas, merangsang inovasi serta memperluas pembelajaran melalui eksperimen, dan memberikan perhatian besar pada ketimpangan pendidikan diantara daerah yang kaya dengan miskin serta fokus pada ketidakmampuan daerah miskin untuk menyediakan pendidikan dengan kualitas yang mencukupi. Lembaga yang sentralistis serta birokrastis ini sebetulnya malah sedikit menghambat. Dengan adanya birokrasi malah menggiring kepada sistem pendidikan yang lamban. Di sisni perlu adanya perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia, hal ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Di era globalisasi ini tenaga pengajar di tuntut untuk bisa mengikuti segala perkembangan baik di lini ekonomi, teknologi, budaya serta lini pendidikan itu sendiri. Hal ini semata-mata untuk memperlancar tugas para pendidik itu sendiri. Dengan kemampuan tenaga pengajar yang mumpuni serta selalu dapat mengikuti segala perkembangan maka akan mudah untuk bisa menyalurkan ilmu kepada para siswa. Kualitas Sumber Daya Manusia di bidang tenaga pengajar harus benar-benar diperhatikan karena di era globalisasi ini kemampuan seorang tenaga pengajar sangat berperan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Apabila Sumber Daya

Manusia yang di miliki pengajar memiliki kualitas yang mumpuni maka para siswa dan siswi didiknya tidak diragukan lagi kualitas ilmu dan pengetahuannya. Kemudian Faktor yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai. Faktor yang satu ini merupakan faktor yang konvensional karena sudah pasti hal ini disebabkan karena tidak adanya dana serta perhatian dari pemerintah baik daerah maupun pusat. Hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu demi terciptanya sarana dan prasarana yang memadai di perlukan suatu perhatian yang besar yang paling utama adalah dari pemerintah serta dari masyarakat. Faktor kurangnya sarana dan prasarana ini sebenarya dapat diminimalisir dengan kesadaran para masyarakat untuk turut serta menjaga dan memberikan sumbangan sarana dan prasarana untuk pendidikan. Pada dasarnya peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari kualitas umber daya manusia yang dimiliki. Oleh sebab itu Lembaga Pendidikan juga harus mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia baik jumlah maupun kualitas dengan meningkatkan sumberdaya pendidikan untuk memasok kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan permintaan dan meningkatkan proses pendidikan setempat dengan mengembangkan unsur-unsur pokok dan penunjang yang diperlukan. Peningkatan kualitas pembelajaran perlu menggunakan strategi-strategi yang dapat diterapkan pada masing-masing lembaga dengan memperhatikan karakteristik lembaga. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, diharapkan lembaga pendidikan akan menjadi lembaga yang mampu menghadapi tantangan masa depan dengan efektif.

You might also like