You are on page 1of 4

Nama: Mochamad Ramadhan Satrio Pratomo Kelas : 1KA41 Npm : 14111529

Manusia Dan Keindahan

A. Manusia

B.Keindahan

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan

a. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu : a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan

2. Keindahan dalam arti estetik murni Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya

3.Keindahan dalam arti terbatas Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda benda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna

A
b. nilai estetik Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan. Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai digolongkan menjadi: 1.Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya. 2.Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri

c. Kontemplasi dan ekstansi Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. 1. Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. 2. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan

d. Apa sebab manusia menciptakan keindahan Alasan atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan : 1. Tata nilai yang telah usang Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan 2. Kemerosotan Zaman Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. 3. penderitaan manusia Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. 4. Keagungan Tuhan Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu

e. Keindahan menurut pandangan romantic Dalam buku AN Essay on Man (1954), Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pemah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :A thing of beuty is a joy foreverits loveliness iscreases; it wil never pass into nothingnessDia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pemah berlalu ke ketiadaan.

C. Renungan

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : a. Teori Pengungkapan Dalil dari teori ini ialah bahwa Art is an expression of human feeling ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). b. Teori Metafisik Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. c. Teori Psikologis Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif.

D. Keserasian Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

a. Teori Objektif dan Teori Subjektif Teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.

b. Teori Perimbangan Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angkaangka. Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.

Referensi : ebook Seri Diklat Kuliah MKUD Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma http://wahidjamet.blogspot.com/2011/04/alasan-manusia-menciptakankeindahan.html http://ubay-gamerz.blogspot.com/2011/12/manusia-dan-keindahan.html http://sugiartha26.wordpress.com/2011/04/11/5-manusia-dan-keindahan-2/ http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan

You might also like

  • Tugas 1 Softskill
    Tugas 1 Softskill
    Document4 pages
    Tugas 1 Softskill
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Soft Skill
    Soft Skill
    Document12 pages
    Soft Skill
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Adi PDF
    Adi PDF
    Document7 pages
    Adi PDF
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Toper 11
    Toper 11
    Document2 pages
    Toper 11
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Toper MAKALAH
    Toper MAKALAH
    Document12 pages
    Toper MAKALAH
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makalah 4 - Reza
    Makalah 4 - Reza
    Document13 pages
    Makalah 4 - Reza
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makanan Dan Minuman Pencetus Stres
    Makanan Dan Minuman Pencetus Stres
    Document1 page
    Makanan Dan Minuman Pencetus Stres
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makalah 4 Febri
    Makalah 4 Febri
    Document10 pages
    Makalah 4 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab10 Febri
    Bab10 Febri
    Document2 pages
    Bab10 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab11 Febri
    Bab11 Febri
    Document2 pages
    Bab11 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 11 Dinar
    Bab 11 Dinar
    Document2 pages
    Bab 11 Dinar
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 11
    Bab 11
    Document2 pages
    Bab 11
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab10 Dinar
    Bab10 Dinar
    Document2 pages
    Bab10 Dinar
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makalah 4
    Makalah 4
    Document10 pages
    Makalah 4
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • BAB10
    BAB10
    Document3 pages
    BAB10
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makalah 3
    Makalah 3
    Document11 pages
    Makalah 3
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 8 Febri
    Bab 8 Febri
    Document3 pages
    Bab 8 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 7 Toper
    Bab 7 Toper
    Document2 pages
    Bab 7 Toper
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 9 Dinar
    Bab 9 Dinar
    Document2 pages
    Bab 9 Dinar
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab9 Febri
    Bab9 Febri
    Document3 pages
    Bab9 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 6 Toper
    Bab 6 Toper
    Document2 pages
    Bab 6 Toper
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 9
    Bab 9
    Document2 pages
    Bab 9
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 9
    Bab 9
    Document2 pages
    Bab 9
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Makalah 3
    Makalah 3
    Document11 pages
    Makalah 3
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 9
    Bab 9
    Document2 pages
    Bab 9
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 8 Dinar
    Bab 8 Dinar
    Document2 pages
    Bab 8 Dinar
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 7 Febri
    Bab 7 Febri
    Document2 pages
    Bab 7 Febri
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 7
    Bab 7
    Document4 pages
    Bab 7
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 8 TOPER
    Bab 8 TOPER
    Document2 pages
    Bab 8 TOPER
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet
  • Bab 8
    Bab 8
    Document4 pages
    Bab 8
    Rika Agussyah Glasstic
    No ratings yet