You are on page 1of 1

PENDEKATAN FUNGSIONAL Sudut pendekatan yang perlu mendapatkan perhatian pertama kali adalah sebuah pendekatan yang menjadi

amat berpengaruh di kalangan para ahli sosiologi. Sudut pendekatan tersebut menganggap bahwa masyarakat, pada dasarnya, terintegrasi di atas dasar kata sepakat para anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu, suatu general agreements yang memiliki daya mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan di antara para anggota masyarakat. Ia memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk equilibrium. Oleh karena sifatnya yang demikian, maka aliran pemikiran tersebut disebut sebagai integration approach, order approach, equilibrium approach, atau dengan lebih popular disebut sebagai structural-functional approach (pendekatan fungsional structural) Pendekatan fungsionalisme struktural terlalu menekankan anggapan-anggapan dasarnya pada peranan unsur-unsur normatif dari tingkah laku sosial, khususnya pada proses-proses dengan mana hasrat-hasrat perseorangan diatur secara normatif untuk menjamin terpeliharanya stabilitas sosial. Sebaliknya, apa yang oleh David Lockwood disebut sebagai sub stratum, yakni disposisi-disposisi yang mengakibatkan timbulnya perbedaan-perbedaan life chances dan kepentingan-kepentingan yang tidak bersifat normatif, tidak memperoleh tempat yang wajar di dalam pemikiran-pemikiran para penganut pendekatan fungsionalisme struktural. Dengan pernyataannya itu, David Lockwood ingin menegaskan kepada kita kenyataan bahwa setiap situasi sosial senantiasa mengandung di dalam dirinya dua hal, yakni : tata tertib sosial yang bersifat normatif, dan sub-stratum yang melahirkan konflik-konflik. Tata tertib dan konflik adalah dua kenyataan yang melekat bersama-sama di dalam setiap sistem sosial. Tumbuhnya tata tertib sosial atau sistem nilai yang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat, sama sekali tidak berarti lenyapnya konflik di dalam masyarakat. Sebaliknya, tumbuhnya tata tertib sosial justru mencerminkan adanya konflik yang bersifat potensial di dalam setiap masyarakat. Para penganut pendekatan fungsionalisme struktural kemudian menganggap bahwa disfungsi, ketegangan-ketegangan, dan penyimpangan-penyimpangan sosial yang mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan kemasyarakatan dalam bentuk tumbuhnya diferensiasi social yang semakin kompleks, adalah akibat daripada pengaruh faktor-faktor yang datang dari luar. Pendekatan fungsionalisme struktural dipandang oleh banyak ahli sosiologi sebagai pendekatan yang bersifat reaksioner, dan oleh karenanya dianggap kurang mampu menganalisa masalah-masalah perubahan kemasyarakatan.

You might also like