You are on page 1of 15

Perbedaan PSAK dan ETAP

Teori akuntansi Kelompok 123

Tujuan Pembahasan
1.Untuk mengetahui perbedaan PSAK umum dengan SAK ETAP 2.Kelebihan dan kelemahan PSAK umum dengan SAK ETAP 3.Manfaat PSAK umum dan SAK ETAP

PRINSIP ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain:

Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan

PRINSIP ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Prinsip PSAK
1. Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. 2. Dapat diterapkan oleh ETAP atau entitas lainya. 3. Basis transaksi, bukan basis industri. 4. Memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan

PSAK vs SAK ETAP


Penyajian Laporan Keuangan
1. Tidak ada lagi pos luar biasa pada neraca 2. Laba Rugi komprehensive 3. Cash flow metode langsung (dianjurkan), dan tidak langsung.
1. Silent terhadap pos luar biasa 2. Laporan laba rugi (tanpa harus menyajikan laba rugi komprehensive) 3. Cash flow dengan metode tidak langsung

Aset Tetap dan Properti Investasi


1. Memberikan pilihan metode biaya atau revaluasi untuk aset tetap. 2. Metode Fair value untuk properti investasi. Aset tetap, properti investasi

menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan mengharuskan diterapkan. pemerintah model yang revaluasi

Aset Tidak Berwujud


1. Saat ini aset tidak berwujud diamortisasi selama 20th. 2. ED PSAK 19 (Terbit 2011) 3. Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas, tidak diamortisasi. 1. Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan, 2. Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan. 3. Impayment menggunakan incurred loss concept. 4. Derecognition 5. Hedging dan derivatif. 1. 2. Aset tidak berwujud diamortisasi selama 10th. Pengukuran menggunakan metode biaya.

Instrumen Keuangan
1. Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu 2. Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu pada PSAK no 50 (1998). 3. Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)

Persediaan
LIFO tidak lagi diijinkan (PSAK 14 revisi 2008) 1. Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun. 2. Penurunan nilai non persediaan. 3. Penurunan nilai unit penghasil kas dan goodwill. LIFO tidak diijinkan Ketentuan lainnya sama dengan PSAK 1. Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset kecuali aset yang timbul dari manfaat pensiun. 2. Tidak mengatur penurunan nilai goodwill. 3. Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31.

Laporan Keuangan Konsolidasian


Diatur dalam PSAK 4 Menggunakan Tidak Diatur Bila memiliki investasi atas metode ekuitas (entitas asosiasi) dan asosiasi maupun subsidiary menggunakan metode konsolidasi penuh untuk entitas metode ekuitas ( on line cosolidation). anak.

Sewa
1. Mengatur perjanjian yang mengandung sewa. 2. Klasifikasi berifat principle based. 3. Laporan keuangan lessee dan lessor 1. Tidak mengatir perjanjian yang mengandung sewa ( psak 8) 2. Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 (rule based) 3. Laporan keungan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa

Biaya Pinjaman
Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung dibebankan.

Imbalan Kerja

1. Imbalan kerja jangka pendek 2. Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC (Prject Unit Credit) 3. Imbalan jangka panjang lainnya 4. Pesangon pemutusan kerja 5. Imbalan berbasis ekuitas

1. Tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas 2. Untuk mafaat pasti mengunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan.

Pajak Penghasilan

Menggunakan deffered tax concept Penagkuan dan pengukuran pajak kini Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan

Menggunakan tax payable concept. Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan

PTANZ

Contoh:

Neraca per 1 Januari 2009


ASET AsetLancar Rp25.000.000 KEWAJIBAN & EKUITAS Hutang lancar Rp 15.000.000 Hutang Jangka Panjang Rp 10.000.000

Aset Lain

Rp20.000.000
Ekuitas: Modal Saham (1.200 lb) Rp 10.000.000

Saldo Laba
Total Aset ___________ Rp45.000.000 =============

Rp 10.000.000 ______________ Total Kewajiban+Ekuitas Rp 45.000.000 =============

PTOR Neraca Sesudah dan Sebelum Penilaian Kembali


per 1 Januari 2009
Sesudah PK Sebelum PK
ASET
Aset Lancar Aset lain Total Aset Kewajiban &Ekuitas Hutang Lancar Hutang Jk. Panjang Rp10.000.000 Rp50.000.000 -----------------Rp60.000.000 =========== Rp15.000.000 Rp20.000.000 Rp15.000.000 Rp10.000.000 -----------------Rp60.000.000 =========== Rp 8.000.000 Rp60.000.000 ------------------Rp68.000.000 =========== Rp15.000.000 Rp20.000.000 Rp15.000.000 Rp18.000.000 -----------------Rp68.000.000 ===========

Modal Saham(1500 lb @Rp10.000) Saldo Laba

Total Hutang & Ekuitas

Asumsi pada tanggal tersebut PTANZ membeli 80% saham PTOR Dengan harga Rp200.000.000 Tunai. ANZ disebut Induk Perusahaan OR disebut Anak Perusahaan Inv. Dlm P Anak Rp20Jt Kas Rp20jt

PTANZ Neraca Setelah Perolehan


Per 1 Januari 2009 (000)
ASET KEWAJIBAN& EKUITAS

(Mencatat Jurnal Pembelian Saham B)

Aset Lancar Rp 5.000 Inv. Persh.Anak Rp 20.000 Aset lain Rp20.000

Hutang Lancar Rp 15.000 Hutang Jk.Pjng .Rp10.000 Ekuitas: Modal Saham


(1.200 Lembar)

Rp10.000 Rp 10.000 ---------Rp45.000 ======

Saldo Laba

---------Rp45.000 ======

Kesimpulan
Dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan akuntabilitas publik (EAP). Perbandingan yang sangat signifikan adalah terjadi pada proses pelaporanya, untuk SAK ETAP lebih simpel dibandingakan dengan PSAK

SAK ETAP merupakan penyederhanaan dari PSAK umum Penerapan SAK ETAP ini tentu akan menyita sumber daya yang dimiliki oleh entitas. Namun jika prinsip biaya yang ditandingkan dengan manfaat dimasa depan atas pengguaan SAK ETAP ini maka, entitas akan memperoleh manfaat yang lebih besar karena akan lebih mudah mendapatkan pendanaan guna memperluas usahanya, disamping itu biaya yag dikeluarkan akan lebih kecil jika dibandingkan dengan penerapan SAK Umum oleh entitas.

You might also like