Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Pembahasan
1.Untuk mengetahui perbedaan PSAK umum dengan SAK ETAP 2.Kelebihan dan kelemahan PSAK umum dengan SAK ETAP 3.Manfaat PSAK umum dan SAK ETAP
PRINSIP ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain:
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan
PRINSIP ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Prinsip PSAK
1. Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. 2. Dapat diterapkan oleh ETAP atau entitas lainya. 3. Basis transaksi, bukan basis industri. 4. Memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan
menggunakan metode biaya kecuali ada ketentuan mengharuskan diterapkan. pemerintah model yang revaluasi
Instrumen Keuangan
1. Ruang lingkup; investasi pada efek tertentu 2. Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu pada PSAK no 50 (1998). 3. Jauh lebih sederhana dibanding ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006)
Persediaan
LIFO tidak lagi diijinkan (PSAK 14 revisi 2008) 1. Ruang lingkup kecuali; persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang timbul dari manfaat pensiun. 2. Penurunan nilai non persediaan. 3. Penurunan nilai unit penghasil kas dan goodwill. LIFO tidak diijinkan Ketentuan lainnya sama dengan PSAK 1. Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset kecuali aset yang timbul dari manfaat pensiun. 2. Tidak mengatur penurunan nilai goodwill. 3. Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31.
Sewa
1. Mengatur perjanjian yang mengandung sewa. 2. Klasifikasi berifat principle based. 3. Laporan keuangan lessee dan lessor 1. Tidak mengatir perjanjian yang mengandung sewa ( psak 8) 2. Klasifikasi sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 (rule based) 3. Laporan keungan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa
Biaya Pinjaman
Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung dibebankan.
Imbalan Kerja
1. Imbalan kerja jangka pendek 2. Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC (Prject Unit Credit) 3. Imbalan jangka panjang lainnya 4. Pesangon pemutusan kerja 5. Imbalan berbasis ekuitas
1. Tidak termasuk imbalan berbasis ekuitas 2. Untuk mafaat pasti mengunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan.
Pajak Penghasilan
Menggunakan deffered tax concept Penagkuan dan pengukuran pajak kini Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
Menggunakan tax payable concept. Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
PTANZ
Contoh:
Aset Lain
Rp20.000.000
Ekuitas: Modal Saham (1.200 lb) Rp 10.000.000
Saldo Laba
Total Aset ___________ Rp45.000.000 =============
Asumsi pada tanggal tersebut PTANZ membeli 80% saham PTOR Dengan harga Rp200.000.000 Tunai. ANZ disebut Induk Perusahaan OR disebut Anak Perusahaan Inv. Dlm P Anak Rp20Jt Kas Rp20jt
Saldo Laba
---------Rp45.000 ======
Kesimpulan
Dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan akuntabilitas publik (EAP). Perbandingan yang sangat signifikan adalah terjadi pada proses pelaporanya, untuk SAK ETAP lebih simpel dibandingakan dengan PSAK
SAK ETAP merupakan penyederhanaan dari PSAK umum Penerapan SAK ETAP ini tentu akan menyita sumber daya yang dimiliki oleh entitas. Namun jika prinsip biaya yang ditandingkan dengan manfaat dimasa depan atas pengguaan SAK ETAP ini maka, entitas akan memperoleh manfaat yang lebih besar karena akan lebih mudah mendapatkan pendanaan guna memperluas usahanya, disamping itu biaya yag dikeluarkan akan lebih kecil jika dibandingkan dengan penerapan SAK Umum oleh entitas.