You are on page 1of 8

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Model Pembelajaran Terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk dapat diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, memulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otientik (Depdikbud, 1996:3) Dalam arti luas pembelajaran terpadu meliputi pembelajaran yang terpadu dalam satu disiplin ilmu, terpadu antar mata pelajaran, serta terpadu dalam dan lintas peserta didik (Fogarty, 1991:xiii). Pembelajaran terpadu akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, karena dalam pembelajaran terpadu peserta didik akan memahami konsep konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lain yang sudah dipahami yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Fogarty (1991:61) mengemukakan ada 10 model integrasi kurikulum, yaitu: The Fragmented Model (model fragmen) The Connected Model (model terhubung) The Nested Model (model tersarang) The Secuenced Model (model terurut) The Shared Model (model berbagi) The Webbed Model (model jarring laba-laba) The Threaded Model (model pasang benang) The Integrated Model (model terbenam) The Immersed Model (model fragmen) The Networked Model (model jaringan) Dari sejumlah model pembelajaran terpadu tersebut, menurut Prabowo (2003:3) tiga diantaranya sesuai untuk dikembangkan dalam pembelajaran ditingkat pendidikan dasar terutama di SD. Ketiga model yang dimaksud adalah model keterhubungan (connected) model jarring laba-laba (webbed) dan model keterpaduan (integrated). Perbandingan diskripsi karakter, kelebihan dan keterbatasan ketiga model tersebut antara lain : Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan Model Menghubungkan satu Peserta didik akan Model ini kurang keterhubung konsep dengan konsep lebih menemukan menampakkan (conncted) lain, topic dengan topic keterkaitan karena keterkaitan lain, satu keterampilan masih dalam lingkup interdisiplin dengan keterampilan satu bidang studi lain, ide yang satu dengan ide yang lain tetapi masih dalam lingkup satu bidang studi/mata pelajaran Dimulai dengan- Tema yang familiar Sulit menentukan

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Model laba-laba (webbed)

jaring menentukan tema yang membuat motivasi kemudian dikembangkan belajar meningkat subtemanya denganMemberikan memperhatikan pengalaman berfikir kaitannya dengan disiplin serta bekerja ilmu atau bidang studi interdisipliner lain Model Dimulai dengan Hubungan antar identifikasi konsep, bidang studi jelas keterpaduan keterampilan, sikapo dan terlihat melalui overlap pada beberapa kegiatan belajar disiplin ilmu atau (integrated) beberapa bidang studi. Tema berfungsi sebagai konteks pembelajaran Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu a. Perencanaan

tema

Focus terhadap kegiatan belajar, terkadang mengabaikan target penguasaan konsep Menuntut wawasan yang luas dari guru

Menetapkan bidang kajian nynag akan dipadukan mempelajari SK KD bidang kajian memilih/menetapkan tema/topic pemersatu menentukan KD dan tema pemersatu membuat matriks atau bagan hubungan KD dan tema/topic pemersatu merumuskan indicator menyusun silabus menyusun RPP terpadu. b. Model pelaksanaan pembelajaran (RPP) Menjabarkan silabus menjadi RPP, dikemas dalam kegiatan pendahuluan, inti dan penutup/tindak lanjut c. Penilaian Penilaian terdiri dari (tes), terdiri dari: skala sikap, daftar periksa, koesioner, catatan anecdot, portofolio, catatan sekolah (pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai) (nontes) terdiri dari tes lisan, tes tertulis(uraian dan objektif/pilihan ganda) dan tes perbuatan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Pada hakikatnya pembelajaran ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, menemukan konsep serta prinsip secara holistic dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Dengan demikian karekteristik pembelajaran terpadu yaitu holistic (menyeluruh), bermakna (pemahaman lebih dalam), otentik (memotifasi), dan aktif

A.

a. b. c. a. b. c.

Model model Pembelajaran Terpadu The Fragmented Model (model fragmen) Adalah suatu rangkaian kurikulum yang membedakan dan memisahkan suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu secara jelas. Model ini lebih tepat diterapkan di kelas tinggi, untuk SD yaitu kelas IV, V, dan VI. Kelebihan Materi pelajaran merupakan bentuk yang murni dari setiap ilmu Menyediakan guru yang ahli dibidangnya serta dapat mengembangkan ilmunya secara luas Siswa mempunyai kebebasan untuk memilih topik Kekurangan Kurikulum model ini memisahkan setiap mata pelajaran yang lain sehingga siswa tidak mampu mengintegrasikan sebagian konsep, sikap, keahlian yang ada antar disiplin ilmu Tidak adanya pengintegrasian antar disiplin ilmu akan menyebabkan pelimpahan dan penimbunanmateri pada siswa Tidak efisien

B. The Connected Model (model terhubung) Forgaty (1991:13) mendefinisikan yaitu metode yang digunakan dengan menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya tugas satu hari dengan hari berikutnya satu semester dengan semester berikutnya dalam satu bidang studi. Kelebihan : a. Siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada aspek tertentu b. Siswa dapat mengembangkan konsep konsep c. Menghubungkan ide ide dalam satu bidang studi, memudahkan siswa mengkaji sehingga memudahkan terjadinya proses transfer dalam memecahkan masalah Kekurangan a. Masih terlihat pemisahan dalam inter bidang studi b. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep serta ide antar bidang studi c. Dalam memadukan ide ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan (Prabowo, 2001) Langkah langkah pembelajaran connected a. Tahap perencanaan Menetapkan bidang kajian yang akan dihubungkan Menentukan tujuan pembelajaran b. Penetapan konsep Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat) Menyampaikan konsep konsep yang sedianya dikuasai siswa Menyampaikan keterampilan proses yang dikembangkan

Menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan Menyampaikan kunci pertanyaan c. Tahap pelaksanaan

Pengelolaan kelas Kegiatan proses Kegiatan pencatatan Diskusi d. Evaluasi

C. The Nested Model (model tersarang) Merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu yang secara khusus meletakkan focus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatih seorang guru kepada siswanya ( bukan keterpaduan materi melainkan keterpaduan keterampilan siswa/skill) Kelebihan a. Guru dapat memadukan beberapa keterampilan dalam satu mata pelajaran b. Pelajaran dapat berkembang dengan cara menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa c. Dengan memfokuskan pada isi pelajaran (konten) strategi berfikir, keterampilan social, dll. Maka satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi Kekurangan a. Guru yang kurang pengalaman cenderung mengakibatkan prioritas pembelajaran menjadi kabur b. Jika proses tidak dilakukan dengan cermat akan membuat siswa bingung, karena diarahkan untuk melakukan beberapa tugas secara sekaligus Tahap penerapan : a. Perencanaan - Menentukan konten dan jenis keterampilan yang dipadukan - Menentukan keterampilan keterampilan lain yang akan dikembangkan b. Pelaksanaan Dilakukan sesuai langkah langkah pembelajaran mengikuti sekenario yang sudah ditetapkan

c. Evaluasi Dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran D. The Secuenced Model (model terurut) Pembelajaran dengan mengorganisasikan kembali topic dari suatu bidang studi kemudian diurutkan agar dapat bertepatan atau serupa dengan urutan topic dari bidang studi yang diajarkan oleh guru yang lain. Kelebihan model ini siswa lebih mudah memahami materi karena telah disinggung sebelumnya, kekurangannya dalam pelaksanaannya memerlukan kompromi dan diskusi antar guru bidang studi yang akan dipaduan. Tahap pelaksanaan : a. Perencanaan Menentukan jenis mata pelajaran yang akan dipadukan Memilih kajian materi Bersama guru lain membuat daftar untuk menentukan topic topic Menentukan langkah langkah pembelajaran b. Pelaksanaan Melaksanakan pembelajaran berdasarkan sekenario Guru hendaknya tidak menjadi single actor Pemberian tangung jawab individu dan kelompok Melakukan analisis proses pembelajaran c. Evaluasi - Memberikan kesempatan siswa untuk melakuakn evaluasi diri - Guru mengajak siswa mengevaluasi perolehan yang telah dicapai E. The Shared Model (model berbagi) Adalah pembagian perencanaan dan pengajaran yang berlangsung dalam dua ilmu, dimana konsep perluasan atau ide ide muncul sebagai elemen pengatur. Kelebihannya, langkah awal dalam rangka membentuk model terintegrasi yang meliputi 4 bidang ilmu dan mendorong guru untuk bekerjasama sebagai tim. Kekurangannya, perencanaan waktu yang dibutuhkan dalam mengembangkan model ini lebih banyak karena perlu didiskusikan dengan guru bidang studi masing masing Tahap penerapan : a. Perencanaan - Menentukan KD dan indikator b. Penetapan konsep

Menyampaikan konsep yang dapat dikuasai siswa Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan Menyampaikan pertanyaan + kunci c. Pelaksanaan

- Pengolaan kelas, kegiatan proses, kegiatan pencatatan data dan diskusi d. Evaluasi Proses dan produk yang mencakup rana kognitif, afektif dan psikomotor F. The Webbed Model (model jarring laba-laba) Adalah suatu pola belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk memadukan beberapa konsep yang saling terkait menjadi satu pokok pembelajaran. Cirri cirri webbed : a)berpusat pada siswa, b) memberikan pengalaman langsung, c) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, d) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, e) bersifat fleksibel. Kelebihan : - Penyeleksi tema dapat ditentukan sesuai minat anak - Lebih mudah dilakukan oleh guru pemula - Lebih mudah dalam perencanaan - Dapat memotivasi anak Kekurangan : - Sulitnya menyeleksi tema sehingga ada kecenderungan untuk merumuskan tema yang dangkal - Guru lebih berpusat pada kegiatan dari pada pengembangan konsep Penerapan :
PERENCANAAN PELAKSANAAN KULMINASI

1. Penjajagan tema (curah pendapat) 1. Pengumpulan informasi 1. Penyajian laporan 2. Penetapan tema (analisis + sintesis) 2. Pengelolaan informasi (tertulis, lisan) 3. Pengembangan subtema 3. Penyusunan laporan 2. Penilain (proses, (verbal, grafis, gerak) produk) G. The Threaded Model (model pasang benang) Adalah model bersambung atau model integrasiyang focus pada kurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Kelebihannya, dengan guru menekankan aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Kelemahannya, masih diperlukan adanya tambahan kurikulum lainnya. Pemetaan model ini : H. The Integrated Model (model terbenam)

Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi (materi yang diajarkan hamper sama). Kelebihan : Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan diantara berbagai bidang studi Memungkinkan pemahaman antar bidang studi dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan Mampu membangun motivasi belajar Kelemahan : Mode yang sulit diterapkan secara penuh Menghendaki guru yang sangat terampil Menghendaki tim antar bidang studi yang kadang kadang sulit dilakukan Penerapan : a. Mengkaji kurikulum berbagai mata pelajaran yang dimungkinkan dapat memunculkan ide untuk pembelajaran terpadu b. Menentukan jenis mata pelajaran dan keterampilan yang akan dipadukan c. Memilih kajian materi, KD dan indicator d. Keterhubungan 4 displiner utama ditemukan: konsep, kecakapan(keterampilan), dan sikap

I.

The Immersed Model (model fragmen) Pembelajaran yang dirancang agar siswa dapat memadukan semua data tiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minat. Ciri - ciri model ini : a) sesuai dengan siswa dengan tingkat pemikiran tinggi, b) setiap individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikira sesuai minat, c) terjadi proses perpadua internal dalam diri pelajar. Kelebihan model ini: siswa dapat mengembangkan konsep konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi. Adapun kelemahannya: guru harus menguasai materi dan dibutuhkan kemampuan untuk mengelolah kelas. Prinsip dalam model ini antara lain : a) prinsip pengaliahan tema; b) prinsip pengolahan KBM; c) prinsip evaluasi(melakukan evaluasi sendiri); d) prinsip reaksi. Penerapan : a. Tahap perencanaan Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang akan dipadukan Memilih kajian materi Menentukan sub keterampilan yang dipadukan Merumuskan indicator Menentukan langkah langkah pembelajaran b. Tahap pelaksanaan

- Memberikan tanggung jawab kepada siswa - Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide ide baru dari siswa - Tahap pelaksanaan mengikuti skenario c. Tahap evaluasi (dapat berupa evaluasi proses dan produk)

J.

The Networked Model (model jaringan) Suatu pembelajaran yang saling terhubung dengan materi lain, baik antar disiplin maupun interdisiplin. Siswa menjaring seluruh pengalaman belajarnya melalui pandang ahli dan membuat hubungan antar internal yang memandunya ke hubungan eksternal. Kelebihan : Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran Inisiatif pembelajaran mencari dan menggali informasi Adanya rangsangan informasi yang relevan Melatih siswa untuk cakap dan terampil dalam pencarian informasi Memperkaya pengalaman siswa Tidak bisa dipaksa kepada pembelajaran, tapi harus dimunculkan dari dalam Kekurangan : Jangkauan materi terlalu luas karena banyak minat yang bermacam macam Tidak focus pada materi yang dipelajari karena terlalu banyak ide yang keluar Dalam penerapannya memerlukan banyak waktu Sumber dari : Julianto. 2010. Kajian Teori dan Implementasi Model Pembelajaran Terpadu dalam Pembelajaran di kelas. Surabaya: Unesa University Press

You might also like