You are on page 1of 3

FORMAT TUGAS UTS MK: INTRODUCTION TO LINGUISTIC THEORIES Judul Paper: SANDING KATA BAHASA INDONESIA PADA PEMBELAJAR

BAHASA ASING

DATA BAHASA:

Landasan Teori Teori sanding kata dalam linguistik pertama kali dicetuskan oleh JR Firth, seorang linguis yang terkenal dalam aliran linguistik London (Alwasilah: 1993:69). Dalam Oxford Collocations Dictionary (2002:vii) dijelaskan bahwa sanding kata sebagai the way words combine in a language to produce a natural-sounding speech and writing. Sejalan dengan Baker (1992:47), sanding kata ialah kecenderungan sejumlah kata untuk bergabung secara teratur dalam suatu bahasa, tetapi kata yang mana dapat bersanding kata dengan kata yang lain tidak ada hubungannya secara logis. Hal ini juga ditegaskan oleh Sei dan Pain (2000:167) bahwa sanding kata ialah sekelompok kata yang sering muncul bersama. Adapun menurut Hartman dan Stork via Alwasilah (1993:69) sanding kata adalah dua kata atau lebih, dianggap sebagai butir-butir kosakata sendiri dipakai dengan sandingan kata lain yang lazim dalam bahasa tertentu.

Arti sanding kata diperoleh dari kata-kata itu secara individual, tetapi kalau salah satu kata diganti dengan kata yang mirip, maka sanding kata itu menjadi tidak wajar atau lazim dan tidak berterima. Misalnya, sanding kata meraih cita-cita berterima, tetapi mendapat citacita tidak berterima, walaupun kata meraih dan mendapat adalah dua kata yang mirip artinya. Setiap bahasa mempunyai kebiasaannya masing-masing. Misalnya, dalam bahasa Indonesia kata buka dapat bersanding kata dengan puasa menjadi buka puasa, tetapi dalam bahasa Inggris kata buka puasa tidak lazim diterjemahkan dengan open the fast. Yang lazim adalah break the fast. Dalam bahasa Indonesia, kata mati dapat bersanding dengan lampu menjadi lampu mati. Kata mati bersinonim dengan kata meninggal dunia, mangkat, berpulang ke rahmatullah, tetapi sinonim kata mati tidak lazim bergabung dengan kata lampu. Dalam bahasa Indonesia, tidak lazim dikatakan *lampu meninggal dunia/mangkat/berpulang ke rahmatulah. Jangkauan sanding kata suatu kata ditentukan oleh banyaknya arti yang dimilikinya. Semakin umum arti suatu kata semakin luas jangkauan sanding katanya (Larson, 1984; Baker, 1992). Dalam Bahasa Indonesia, ada kata menanak dan memasak. Kata memasak lebih umum artinya daripada menanak. Kata menanak dapat bersanding kata dengan nasi (menanak nasi), tetapi *menanak sayur, menanak ikan tidak ada. Kata memasak dapat bersanding kata dengan ikan, sayur, daging, nasi. Jangkauan sanding kata tidak tetap. Setiap waktu dapat bertambah dengan sanding kata baru maupun sanding kata yang unik. Contoh Analisis Dalam bahasa Indonesia, kata *uang pelayanan dalam Anak-anak minta *uang pelayanan, walaupun dapat dipahami, sanding kata ini tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Pembelajar asing mungkin berusaha menerjemahkan kata service ke dalam bahasa Indonesia dengan pelayanan yang sesungguhnya bersinonim dengan jasa. *Air berjalan kencang adalah sanding kata yang sama sekali tidak wajar atau tidak lazim dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, air bersandingkata dengan mengalir, bukan berlari. Demikian pula, air sungai berkolokasi dengan deras, bukan kencang.

DAFTAR PUSTAKA 1. Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Beberapa Madzhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Penerbit Angkasa. 2. Larson, Mildred. 1984. Meaning Based-Translation. London: University Press of America. 3. Baker, Mona. 1992. In Other Words:A Course book on Translation. London: Routledge. 4. Shei C.C dan Helen Pain. 2000. An ESL Writers Collocation Aid. Jurnal Computer Assisted Language Learning. Vol. 13, No. 2, pp.167-182. 5. Oxford Collocations Dictionary for students of English. 2002. Oxford: Oxford University Press.

You might also like