Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Anak dan bayi sangat sensitif terhadap dehidrasi
Perdarahan luka bakar Kelainan kongenital Muntah diare puasa preoperatif /perioperatif
78 % 33 %
45 %
75 % 37,5 %
37,5 %
70 % 40 %
30 %
65 % 42,5 %
22,5 %
60 % 40 %
20 %
meningkat dengan menurunnya usia gestasi; contohnya : cairan ekstrasel neonatus prematur pada 28 -32 minggu usia gestasi adalah 52% dari berat badannya.
Pada umur 1 minggu kehidupan, proporsi cairan ekstra sel
menurun 12 %, pangurangan volume cairan ekstrasel ini sangat penting untuk transisi normal dari kehidupan janin ke kehidupan postnatal.
Distribusi elektrolit
Adelman RD. Pathophysiology of body fluid and fluid therapy, In Berrhman RE. Nelson Textbook of Pediatrics, 16th ed
prinsipnya dimediasi oleh regulasi ginjal terhadap air dan ekskresi natrium. Pengaturan ginjal terhadap air filtrasi glomerulus dan fungsi tubuler. GFR bayi baru lahir adalah 25% GFR dewasa.
GFR neonatus secara cepat meningkat selama masa minggu
pertama kehidupan meningkat perlahan sampai setara dengan orang dewasa (umur 2 thn)
dewasa osmolalitas urine max. 600-700 mOsm/kg. (osmolalitas max. Urine orang dewasa 1200 mOsm/kg)
Bayi bisa mengeksresi air yang ditandai dengan dilusi urine >
50 mOsm/kg (orang dewasa kemampuan dilusi urine pada orang dewasa 70-100 mOsm/kg.)
Variasi pelepasan vasopresin atau anti diuretic hormone
untuk mengkoreksi gangguan hidrasi dan asam basa belum baik. kilogram berat badan 3 kali orang dewasa
Bila bayi atau anak mengalami ganguan cairan dan elektrolit akan lebih cepat penyakitnya menjadi berat.
Luas permukaan tubuh pada anak lebih luas dari orang
TATALAKSANA CAIRAN
Terapi defisit
Terapi Maintenance
Terapi Replacement
Terapi defisit
Terapi defisit mempunyai 3 komponen: 1.Estimasi derajat dehidrasi yang terjadi Dehidrasi ringan (defisit cairan 1-5% volume cairan tubuh) Dehidrasi sedang (kehilangan 6-10% volume cairan tubuh) Dehidrasi berat (11-15%)
Terapi defisit
2.Menentukan tipe dari defisit cairannya 1.Dehidrasi Isotonus (osmolaritas serum 270-300 mOsm/L, konsentrasi Na serum 130-150 mEq/L) 2.Dehidrasi Hipotonus (osmolaritas serum < 270 mOsm/L, konsentrasi Na serum < 130 mEq/L) 3.Dehidrasi Hipertonus (osmolaritas serum > 300 mOsm/L, konsentrasi Na serum >150 mEq/L)
Menurut Friedman, pemberian terapi cairan ekstraseluler diberikan dalam waktu 1-2 jam dengan dosis 40ml/kgBB intravena pada pasien dehidrasi sedang dan berat. Bila turgor kulit, kesadaran, atau nadi tidak kembali normal setelah rehidrasi, diberikan dosis tambahan 20-40ml/kgBB intravena dalam 1-2 jam berikutnya.
Terapi Maintenance
maintenence rate.
Terapi Replacement
Secara umum para peneliti mengganti sejumlah besar volume cairan untuk mengganti cairan
Koreksi
1. HipoNa
2. Hiper Na 3. Hipo K 4. Hiper K
Koreksi Hiponatremia
Batasan : Na darah < 139 mEq/L Kadar < 120 mEq/L -> edem serebri Batas aman bila Na = 125 mEq/L Rumus koreksi :
Na = ( 125-Na darah) x 0,6 x BB (kg)
Bayi 10 bl, 8 kg, dg diare dan hipoNa (118 mEq/L) Na = ( 125-118 ) x 0,6 x 8 = 33,6 ( 34 ) NaCl 3% = (34/513)x1000 ml = 66,276 (66) ml Tetesan = (66 x 15)/(4 x 60) = 4 tpm = 16 tpm mikro
Koreksi hipernatremia
Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L Etilologi :
Masukan cairan yg tidak adekuat Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dg Na tinggi
Koreksi Hipokalemia
Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L Etilogi :
Masukan cairan yg kurang dlm jangka lama Gangguan sal cerna ( munyah >> )
Koreksi :
Bila K < 2,5 tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1 mEq/L) dalam infus dg dosis 3-5 mEq/kgbb, max 40 mEq/L atau 20 mEq/kolf Bila K 2,5 3,5 tambahkan KCl 10 mEq per kolf periksa ulang sesudah 24 jam
Koreksi Hiperkalemia
Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L Koreksi :
K < 6 mEq/L Kayeksalat 1g/kgbb per oral, dilaurutkan dg 2ml/kgbb lar sorbitol 70%, atau Kayeksalat 1g/kgbb per enema, dilarutkan dg 10 ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan melalui kateter folley, diklem selama 30-60 menit K 67 mEq/L NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB IV atau 1 unit insulin/5 g glukosa K > 7 mEq/L Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 ml/kgbb iv dg kecepatan 2 ml/menit
pembedahan dikerjakan.
Diberikan D5- 0.45% NaCl iv sejumlah 1,5 kali pemberian cairan
maintenance. Pada anak dengan dehidrasi berat, awalnya diberikan cairan NaCl 0.9%, bila diuresis sudah ada maka boleh diberikan KCl 10-20 mEq/L sebagai tambahan.
Resusitasi yang optimal ditandai oleh turgor kulitnya normal, mukosa
basah/lembab, diuresis > 1 ml/kg/jam, kadar HCO3 < 28mEq/dL, kadar Cl serum > 100 mEq/dL.
plastik
Kebutuhan cairan pada bayi gastroschizis 2,5 kali kebutuhan
ditambahkan pada cairan rumatan. Tambahan cairan isotonic diberikan sampai diuresis stabil.
Secara umum volume yang diberikan antara 120-175 ml/kg/24 jam