You are on page 1of 11

Search this site

(TERJEMAHAN) KONVENSI WINA 1961 MENGENAI HU DIPLOMATIK


KONVENSI WINA 1961 MENGENAI HUBUNGAN DIPLOMATIK Negara-negara Pihak pada Konvensi ini, ......

Menyadari bahwa tujuan-tujuan hak-hak istimewa dan kekebalan hukum tidaklah untuk keuntungan individu akan untuk menjamin pelaksanaan yang efisien fungsi-fungsi misi-misi diplomatik dalam mewakili Negara-Negara.

Menegaskan bahwa aturan hukum kebiasaan internasional tetap terus mengatur masalah-masalah yang tidak secar diatur oleh ketentuan-ketentuan Konvensi ini. Telah menyetujui sebagai berikut : Pasal 1

Untuk tujuan Konvensi ini, istilah-istilah berikut akan mempunyai arti yang disebutkan di bawah ini untuk istilahtersebut :

(a). Kepala misi adalah orang yang diberi tugas oleh Negara pengirim dengan tegas untuk bertindak di dalam kap sebagai kepala misi. (b). Anggota misi adalah kepala misi dan anggota-anggota staf misi. (c). Anggota-anggota staf misi adalah anggota-anggota staf diplomatik, anggota-anggota staf administratif dan dan anggota staf pelayan dari misi. (d). Anggota staf diplomatik adalah anggota-anggota staf daripada misi yang mempunyai tingkatan diplomatik. (e). Agen diplomatik adalah kepala misi atau seorang anggota staf diplomatik dari misi.

(f). Anggota staf teknik dan administratif adalah anggota-anggota staf misi yang dipekerjakan di dalam pela teknik dan administratif dari misi. (g). Anggota staf pelayan adalah anggota-anggota staf misi di dalam pelayanan domestik daripada misi. (h). Pelayan pribadi adalah orang yang di dalam pelayanan domestik dari seorang anggota misi dan yang

pegawai Negara pengirim misi.

(i). Gedung misi adalah bangunan atau bagian dari bangunan dan tanah yang menyokongnya, tak mema pemilikannya, dipergunakan untuk tujuan-tujuan misi termasuk tempat kediaman kepala misi. Pasal 9

1. Negara penerima boleh setiap saat dan tanpa harus menerangkan keputusannya, memberitahu Negara pengirim bahwa misinya atau seseorang anggota staf diplomatiknya adalah persona non grata atau bahwa anggota lainnya dari sta tidak dapat diterima. Dalam hal seperti ini, Negara pengirim, sesuai dengan mana yang layak, harus memanggil tersebut atau mengakhiri fungsi-fungsinya di dalam misi. Seseorang dapat dinyatakan non grata atau tidak diterima sebelum sampai di dalam teritorial Negara penerima ......... Pasal 22 1. Gedung misi tidak dapat diganggu gugat (inviolabel). Pejabat-pejabat dari Negara penerima tidak memasukinya, kecuali dengan persetujuan kepala misi.

2. Negara penerima di bawah kewajiban khusus untuk mengambil semua langkah yang perlu untuk melindungi g misi terhadap penerobosan atau perusakan dan untuk mencegah setiap gangguan perdamaian misi atau peru martabatnya.

3. Gedung misi, perlengkapannya dan barang-barang lainnya di sana serta alat-alat transport misi kebal terhadap penye pengambilalihan, penglengkapan atau eksekusi. Pasal 23 Pengecualian dari pajak di tempat misi Pasal 24

Arsip-arsip dan dokumen-dokumen misi tidak dapat diganggu gugat (inviolabel) kapan pun dan dimana pun b benda itu berada. Pasal 25 Negara penerimaharusmemberikankemudahan yang penuh untuk pelaksanaan fungsi-fungsi misi. Pasal 26

Tunduk pada hukum dan peraturanmengenailaranganmasuk pada daerahtertentuatau yang diaturkarenaa alasankeamanannasional. Negara penerimaharusmenjaminsemuaanggotamisikebebasanbergerak dan bepergi dalamwilayahnya.

Pasal 27

1. Negara penerimaharusmengijinkan dan melindungikemerdekaanberkomunikasi pada pihakmisiuntuktujuan-tujuanresm Di dalamberkomunikasidenganPemerintah, misi-misi dan konsulat-konsulat, dari Negara pen dimanapunberadanya, misibolehmenggunakansemuasarana yang pantas, termasukkurirdiplomatik dan pesan dengansandiataukode. Namundemikian, misibolehmenggunakan dan memasangpemancar hanyadenganpersetujuandari Negara penerima.

2. Korespondensi resmi daripada misi tidak dapat diganggu gugat. Korespondensi resmi adalah semua korespondensi berhubungan dengan misi dan fungsi-fungsinya. 3. Tas diplomatik tidak boleh dibuka atau ditahan.

4. Paket yang ada di dalam tas diplomatik harus memperlihatkan tanda yang jelas dapat terlihat dari luar menunjukkan sifatnya dan hanya boleh berisi dokumen-dokumen diplomatik atau barang-barang yang diperunt bagi kegunaan resmi daripada misi ....... Pasal 29

Orang agen diplomatik tidak dapat diganggu gugat (inviolabel). Ia tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam b apapun dari penahanan atau penangkapan. Negara penerima harus memperlakukannya dengan hormat dan mengambil semua langkah yang tepat untuk mencegah setiap serangan terhadap badannya, kebebasannya martabatnya. Pasal 30 1. Tempat kediaman pribadi agen diplomatik menikmati inviolabilitas dan perlindungan yang sama seperti gedung

2. Kertasnya, korespondensinya, dan kecuali ditentukan di dalam ayat 3 Pasal 31, barang-barangnya, juga men inviolabilitas. Pasal 31

1. Seorang agen diplomatik kebal dari yurisdiksi kriminil Negara penerima. Dia juga kebal dari yurisdiksi sip administratif kecuali dalam hal :

(a) Suatu perkara yang berhubungan dengan barang-barang tetap yang terletak di dalam wilayah Negara penerima, ia memegangnya itu untuk pihak Negara pengirim untuk tujuan-tujuan misi;

(b) Suatu perkara yang berhubungan dengan suksesi di mana agen diplomatik termasuk sebagai eksekutor, adminis ahli waris atau legate sebagai orang privat dan tidak untuk pihak Negara Pengirim;

(c) Suatu perkara yang berhubungan dengan setiap kegiatan professional atau dagang yang dijalankan oleh

diplomatik di dalam Negara penerima dan diluar fungsi resminya. 2. Seorang agen diplomatik tidak berkewajiban menjadi saksi untuk memberikan bukti.

3. Tiada tindakan eksekusi boleh diambil terhadap agen diplomatik kecuali di dalam hal-hal yang masuk di dala ayat (a), (b) dan (c) dari ayat 1 pasal ini, dan dengan syarat bahwa tindakan itu dapat diambil tanpa mela inviolabilitas orangnya atau tempat kediamannya.

4. Kekebalan agen diplomatik dari yurisdiksi Negara penerima tidak membebaskannya dari yurisdiksi Negara peng Pasal 32

1. Kekebalan dari yurisdiksi bagi agen-agen diplomatik dan orang-orang yang menikmati kekebalan di dalam Pa dapat ditanggalkan oleh Negara pengirim. 2. Pelepasan kekebalan haruslah dinyatakan dengan tegas.

3. Pemulaian sidang oleh agen diplomatik atau oleh seseorang yang mendapat kekebalan terhadap yurisdiksi m Pasal 37 akan menghalanginya untuk pengajuan kekebalan terhadap yurisdiksi dalam hal tuntutan balik yang langsung berhubungan dengan gugatan pokok.

4. Penanggalan kekebalan dari yurisdiksi dalam hal sidang-sidang sipil atau administratif tidak dapat dipegang menyatakan secara tak langsung adanya penanggalan kekebalan dalam hal eksekusi keputusan, yang untuk mana penanggalan terpisah diperlukan. Pasal 34 Pembebasandaripajakagendiplomatik Pasal 36 Pembebasan dari bea cukai untuk misi diplomatik dan agen-agen dan keluarga mereka. Pasal 37

1. Anggota-anggota keluarga agen diplomatik yang membentuk rumah tangganya, jika mereka ini bukan warga n Negara penerima, mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum yang disebutkan di dalam Pasal 29 sampai 36

2. Anggota staf administratif dan teknik daripada misi, bersama-sama dengan anggota keluarga mereka yang memb rumah tangga mereka masing-masing, jika mereka itu bukan warga negara dari atau tidak menetap secara perma Negara penerima, mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum yang ditentukan di dalam Pasal 29 samp kecuali bahwa kekebalan terhadap yurisdiksi administratif dan sipil Negara penerima di dalam ayat 1 Pasal 31 tidak meluas sampai ke perbuatan-perbuatan yang dilakukan diluar pelaksanaan tugas mereka. Mereka juga mendapat ha

istimewa di dalam Pasal 36 ayat 1, atas barang-barang yang dimasukkan pada saat pertama kali penempatan merek

3. Anggota staf pelayan misi yang bukan warga negara dari atau tidak berdiam menetap di Negara penerima men kekebalan atas perbuatan yang dilakukan di dalam tugas-tugas mereka, pembebasan dari iuran dan pajak pembayaran yang diterimanya dari pekerjaannya itu serta pembebasan yang ada di dalam Pasal 33.

4. Pelayan pribadi daripada misi, jika mereka itu bukan warga negara atau tidak berdiam menetap di Negara pen mendapat pembebasan dari iuran dan pajak atas pembayaran yang diterimanya dari kerjanya itu. Di dalam ha mereka hanya mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum seluas yang diakui oleh Negara penerima. N demikian, Negara penerima harus melakukan yurisdiksinya atas orang-orang itu sedemikian rupa sehingga mencampuri secara tidak sah pelaksanaan fungsi-fungsi misi. Pasal 38

1. Kecuali sejauh hak-hak istimewa dan kekebalan hukum tambahan dapat diberikan oleh Negara penerima, seoran diplomatik yang berkewarganegaraan dari atau yang secara permanen menetap di dalam Negara penerima mendapat kekebalan terhadap yurisdiksi, dan inviolabilitas, atas perbuatan resmi yang dilakukan dalam fungsi-fungsinya.

2. Anggota lainnya dari staf misi dan pelayan -pelayan pribadi yang berkewarganegaraan dari atau be menetap di Negara penerima mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum hanya sejauh yang diakui oleh N penerima. Namun demikian Negara penerima harus melakukan yurisdiksi atas orang-orang tersebut sedemikian sehingga tidak akan mencampuri secara tidak sah pelaksanaan fungsi-fungsi misi. Pasal 39

1. Setiap orang yang berhak akan kekebalan hukum dan hak-hak istimewa akan mendapatnya sejak saat ia mem wilayah Negara penerima dalam proses menempati posnya, atau jika ia sudah di dalam wilayahnya, sejak pengangkatannya itu diberitahukan kepada Kementerian Luar Negeri atau kementerian lainnya yang disetujui.

2. Kalau fungsi-fungsi dari orang yang mendapat hak-hak istimewa dan kekebalan hukum itu berakhir, hak-hak isti dan kekebalan hukum itu akan berakhir secara normal pada saat ia meninggalkan Negara itu, atau pada saat berak suatu periode yang layak untuk demikian, namun akan tetap ada sampai saat tersebut, bahkan di dalam keadaan terj konflik bersenjata. Meskipun begitu, terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukan orang ini di dalam pelaks fungsi-fungsinya sebagai seorang anggota misi, kekebalan akan terus ada ......... Pasal 40

1. Jika seorang agen diplomatik melewati atau berada di dalam teritorial suatu Negara ketiga, yang telah memb visa paspor jika visa demikian ini perlu, untuk menuju ke posnya atau kembali ke posnya, atau pada saat kemb negaranya, Negara ketiga harus memberinya inviolabilitas dan kekebalan lainnya yang diperlukan untuk men transitnya atau perjalanan pulangnya. Hal yang sama berlaku pula dalam hal seorang anggota keluarganya yang mendapa hak istimewa dan kekebalan hukum menyertai agen diplomatik tersebut, atau bepergian secara terpisah mengikutinya atau untuk kembali ke Negara mereka.

2. Dalam hal-hal yang sama dengan yang disebutkan di dalam ayat 1 pasal ini, Negara ketiga tidak boleh mengg lewatnya staf administratif dan teknik atau staf pelayan daripada misi, dan anggota-anggota keluarganya, m wilayahnya.

3. Terhadap korespondensi resmi dan komunikasi resmi lainnya di dalam transit, termasuk pula pesan-pesan d kode atau sandi, Negara ketiga harus memberikan kemerdekaan dan perlindungan yang sama seperti yang diberika Negara penerima. Kepada kurir diplomatik yang telah diberikan visa paspor jika visa demikian diperlukan, dan diplomatik di dalam transit itu, Negara ketiga memberikan inviolabilitas dan perlindungan seperti yang Negara pen misi itu terikat untuk memberikannya.

4. Kewajiban Negara ketiga di bawah ayat 1, 2 dan 3 pasal ini juga berlaku untuk orang-orang yang disebutkan m masing di dalam ayat-ayat itu, dan untuk komunikasi resmi serta tas-tas diplomatic yang keberadaannya di wilayah Negara ketiga itu disebabkan karena force majeure. Pasal 41

1. Tanpa merugikan hak-hak istimewa dan kekebalan hukum mereka itu, adalah menjadi kewajiban semua orang menikmati hak-hak istimewa dan kekebalan hukum itu untuk menghormati hukum dan peraturan Negara pen Mereka juga berkewajiban tidak mencampuri masalah dalam negeri Negara penerima tersebut ..............

3. Gedung misi tidak boleh dipergunakan dalam cara yang tidak selaras dengan fungsi misi sebagaimana dituangkan di dalam Konvensi ini atau oleh aturan-aturan umum hukum internasional atau oleh perjanjian khusus berlaku di antara Negara pengirim dan Negara penerima. Pasal 45

Jika hubungan diplomatik terputus di antara dua Negara, atau jika suatu misi dipanggil kembali untuk sementar seterusnya :

(a). Negara penerima harus, bahkan pada saat terjadinya konflik bersenjata, menghormati dan melindungi misi, ber sama dengan barang-barangnya dan arsip-arsipnya;

(b). Negara pengirim boleh mempercayakan pemeliharaan gedung misi, bersama-sama dengan barang-barang dan arsipnya, kepada suatu Negara ketiga yang dapat diterima oleh Negara penerima;

(c). Negara pengirim boleh mempercayakan perlindungan atas kepentingan-kepentingannya dan kepentingan-kepen warganegara-warganegaranya kepada suatu Negara ketiga yang dapat diterima oleh Negara pengirim. Pasal 47 1. Di dalam penerapan ketentuan-ketentuan Konvensi ini, Negara penerima tidak boleh mendiskriminasikan Negara-negara :

2. Namun demikian, diskriminasi tidak akan dianggap terjadi :

(a) Di mana Negara penerima menerapkan sesuatu ketentuan Konvensi ini secara terbatas disebabkan oleh pene yang terbatas ketentuan-ketentuan tersebut terhadap misinya di dalam Negara pengirim;

(b) Di mana karena kebiasaan atau karena perjanjian Negara-negara memperluas kepada mereka satu sama lainnya perlakuan yang lebih mengutamakan (menguntungkan daripada yang disyaratkan olehketentuan-ketentuan Konvensi ini). Catatan :

1. Konvensi telah diadopsi pada Konferensi PBB mengenai hubungan diplomatik dan immunitas di Viena Tahun 1

2. Yurisdiksi kekebalan. Pada tahun 1985, terdapat 45.000 agen diplomatik di London, 15.000 diantaranya yang berha kekebalan yurisdiksi. Pasal 37 (2) dari konvensi, immunitas dari staff administratif dan teknik. Merupakan subje kesepakatan di Vienna. Beberapa negara telah membuat beberapa negara telah membuat persyaratan setuju mengizinkan kekebalan hanya diberikan dengan syarat timbal-balik dan beberapa negara telah membuat persy tidak menerima sama sekali. 3. Pembatalan kekebalan. Sebuah resolusi yang diadopsi di Vienna merekomendasikan :

Negara pengirim harus membatalkan kekebalan anggota misi diplomatiknya terkait dengan klaim perdata atas orang di negara penerima ketika ini bisa dilakukan tanpa menghambat dijalankannya fungsi misi itu, dan bahwa kekebalan tidak dibatalkan, negara pengirim harus melakukan upaya terbaik untuk menyelesaikan secar permasalahan klaim itu.

4. Misi dari alasan yang tidak dapat diganggu gugat. Suatu amandemen terhadap Konvensi untuk permintaan pada misi untuk bekerja sama dengan kewenangan lokal dalam kasus kebakaran, epidemic atau keadaan darurat e lainnya, yang tidak diadopsi pada Vienna. Dalam Komisi Hukum Internasional telah disarankan bahwa lebih susah dipikirkan yaitu suatu misi atasan yang ingin menjatuhkan untuk kerjasama pada keadaan darurat dan bahwa ada yang pernyataannya persona non grata akan tersedia jika dia melakukannya.

5. Perlindungan dari tempat misi, "kewajiban khusus" untuk melindungi bangunan dari misi yang ditetapkan dalam Pasal 2 konvensi sudah terbentuk dengan baik dalam kebiasaan dan hukum internasional sangat penting saat ini membuktikan tempat nyaman pengaturan untuk demonstrasi politik.

6. Kebebasan komunikasi. Sebelum Konvensi Tahun 1961, "itu sudah secara pasti diterima praktek internasiona mungkin Hukum Internasional, bahwa dalam kasus-kasus luar biasa di mana negara penerima memiliki alasan mencurigai penyalahgunaan" dia memiliki hak bertentangan sehubungan dengan Kantong Diplomatik. 7. Dasarkeistimewaandiplomatik.Dalamkomentaritu Draft PasalKomisiHukumInternasional, menyatakan :

a.Termasuk teori-teori yang sudah memanfaatkan pengaruhnya pada perkembangan diplomatik dan immunitas, k menyebutnya teori exterritorialitas berdasarkan bangunan misi yang mewakili sedikit perluasan wilayah pengi negara.

b.Sekarang ada tiga teori muncul terkenal di masa-masa modern, namanya, teori kebutuhan fungsional membenarkan hak istimewa dan hak immunitas yang memungkinkan misi itu untuk menjalankan fungsinya.

c.Komisi diarahkan oleh tiga teori ini dalam menyelesaikan masalahnya dimana praktik tidak memberikan pe yang jelas, ketika membawa pemikiran-pemikiran karakter representative pada kepala misi itu dan pada misi itu se DIPLOMATIK AS DAN STAF KONSULER DALAM KASUS TEHERAN U.S vs IRAN Laporan ICJ 1980

Pada tanggal 4 Nopember 1979, ratusan pelajar Iran dan para pendemo lain mengambil alih Kedutaan Besar Teheran secara paksa. Mereka memprotes ijin persaksian Shah Iran ke AS atas perlakuan medisnya. Parapendemo tidak dih halangi oleh petugas keamanan Iran yang sederhananya tidak muncul pada kejadian itu......

Konsulat AS diberbagai tempat di Iran semuanya sibuk. Para demonstran masih melakukan penduduka menghakimi/memprotes Konsulat AS atas dasar suatu putusan. Mereka telah merebut arsip dan dokumen-dokume terus menahan 52 warga negara Amerika Serikat (perempuan dan orang kulit hitam telah dibebaskan) 50 oran diplomatik atau konsuler, dua orang warga negara sipil.

Dalam putusan sebelumnya, pengadilan telah menunjukkan langkah-langkah sementara atas permintaan AS putusan, pengadilan memutuskan pada permintaan AS bagi sebuah deklarasi bahwa Iran melanggar sejumlah perja termasuk tahun 1961 dan 1963 Konvensi Wina tentang diplomatik dan hubungan konsuler. Hal ini juga me pernyataan menyerukan pembebasan para sandera, evakuasi kedutaan dan konsulat, hukuman dari orang bertanggung jawab dan pembayaran ganti rugi kerusakan. Pada April 1980, untuk sementara kasus itu tertunda, pa militer AS memasuki Iran melalui udara dan mendarat di wilayah padang pasir terpencil dalam perjalanan dari untuk menyelamatkan para sandera. Usaha ini ditinggalkan karena kegagalan peralatan. Personil militer AS tewas tabrakan udara dan sebagian unit mundur. Tidak ada kerusakan maupun cedera atas fasilitas umum di Iran. Putusan Pengadilan Kejadian-kejadian yang merupakan subjek klaim Amerika Serikat jatuh ke dalam dua fase ....

57. Pertama .... mencakup serangan bersenjata di Kedutaan Besar Amerika oleh militan pada 4 November 1979

69. Tahap kedua peristiwa ... terdiri dari seluruh rangkaian fakta-fakta yang terjadi setelah selesainya pendu Kedutaan Besar Amerika Serikat oleh kaum militan, dan penyitaan dari Konsulat di Tabriz dan Shiraz. Pendu telah terjadi dan personel diplomatik dan konsuler dari misi Amerika Serikat yang telah disandera, diperlukan tin dari pemerintah Iran dengan Konvensi Wina dan oleh hukum umum internasional yang nyata. 70. Demikianlah tidak ada langkah yang diambil oleh pemerintahan rakyat Iran.

95. Untuk alasan-alasan ini, Pengadilan 2 berbanding 13 suara

Memutuskan bahwa Republik Islam Iran telah melanggar kewajiban-kewajibannya kepada Amerika Serikat dibawah ko konvensi internasional yang berlaku diantara dua negara, serta dibawah aturan-aturan umum hukum internasional yang lama dilaksanakan. Catatan :

Pengadilan juga memutuskan (i)dengan suara bulat, bahwa Iran harus dengan segera mengambil langkah-la untuk mengembalikan situasi hasil dari kejadian 4 November 1979 termasuk melepaskan sandera-s danmengembalikan gedung beserta halamannya, dokumen-dokumen dan lain-lain kepada AS (ii)dengan 3 dari 12 suara Iran berkewajiban untuk membuat persiapan kepada AS. Iran, yang mana berperan dalam kemunduran laporan tidak mematuhi Putusan Pengadilan dengan rasa hormat. Sandera-sandera akhirnyadilepaskan pada Januari 1981 sebag penyelesaian yang dinegosiasikan dengan AS. UU HAK-HAK ISTIMEWA DIPLOMATIK 1964 1. ......

7. ...... (1) Di mana perjanjian khusus atau susunan antara Pemerintah Negara manapun dan Pemerintah Kerajaan I yang berlaku pada saat dimulainya Undang-Undang ini menyediakan untuk perpanjangan .

(a) Kekebalan dari yurisdiksi dan dari penangkapan atau penahanan, dan tidak dapat diganggu gugat dalam hal t tinggal, seperti yang diberikan oleh UU ini pada agen diplomatik atau

(b) pembebasan dari bea cukai, pajak, dan biaya terkait seperti yang diberikan oleh Undang-Undang ini sehub dengan untuk penggunaan pribadi agen diplomatik;

Untuk beberapa kelas person, atau untuk ketentuan penggunaan pribadi kelas person, dihubungkan dengan misi N bahwa kekebalan dan tidak dapat diganggu gugat atau pengecualian akan begitu luas, asalkan perjanjian atau peng terus berlaku. EMPSON v SMITH (1966) 1 T. B. 426. Pengadilan Banding

Tahun 1963, penggugat membawa perkara ke pengadilan negara terhadap tergugat atas pelanggaran dari sebuah per sewa-menyewa. Tindakan itu dipertahankan setelah Departemen Hubungan Persemakmuran menyatakan bahwa te adalah seorang pegawai administrasi yang dipekerjakan oleh Komisaris Tinggi untuk Kanada. Pada Desember pengajuan oleh penggugat, yang dibuat pada Agustus 1964, untuk penundaan dikabulkan oleh Pengadilan N bersama-sama dengan pengajuan oleh tergugat untuk memiliki surat perintah, yang dibuat pada bulan November ditolak sebagai suatu pembatalan. Pada waktu itu Undang-Undang Perlindungan Diplomatik telah mulai berlaku

tanggal 1 Oktober 1964. Pengadilan Negeri mengabulkan permohonan tergugat. Penggugat ke Pengadilan Tinggi.

Ketika perbuatan itu dimulai pada bulan Maret 1963, tergugat berhak di bawah bagian 1 (1) (a) dari Undang-U tahun 1952 "kekebalan dari pengajuan gugatan dan proses hukum seperti yang diberikan kepada anggota staf seorang utusan dari kekuasaan kedaulatan asing. Dengan demikian, dia berhak selama ia tetap en poste menyelesaikan immunitas dari gugatan perdata di Kerajaan Inggris, baik sebagai tindakan yang dilakukan kapasitas atas nama pejabat pemerintah maupun menghormati tindakan yang dilakukan dalam kapasitas pribadi ....

Jika tergugat diberlakukan sebelum berlakunya Undang-Undang Perlindungan Diplomatik tahun 1964, tin penggugat diberhentikan di sana karena tidak ada jawaban atas permohonannya. Tapi dia menunda hingga Nov 1964. Pada tanggal itu hak kekebalannya dari perdata telah dibatasi oleh UU yang berlaku di Kerajaan I berdasarkan ketentuan-ketentuan Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik 1961, terdapat dalam UU. dari penggabungan Pasal 31 dan 37 Konvensi dalam kekebalan misi anggota staf administratif dan staf tekni yurisdiksi pengadilan Kerajaan Inggris tidak mencakup tindakan yang dilakukan di luar saja dari tugasnya. Apa berhak untuk immunitas dalam gugatan tertentu tidak lagi tergantung hanya pada statusnya, tetapi juga pada masalah gugatan.

Ini adalah hukum dasar bahwa kekebalan diplomatik tidak kebal dari tanggung jawab hukum tetapi keba gugatan. Jika otoritas yang diperlukan untuk hal ini, dapat ditemukan dalam Dickinson v. Del Solar ... Statuta berkaitan dengan kekebalan diplomatik dari prosedural perdata adalah prosedural statuta.

Peraturan tentang Hak-Hak Pribadi (Hak Privat) tahun 1964, berlaku untuk tuntutan setelah tanggal undang-undang diberlakukan sehubungan dengan tindakan yang dilakukan sebelum tanggal tersebut. Karena itu, jika pengguga mengeluarkan keluhannya setelah 1 Oktober 1964, bukan sebelumnya, tindakan itu tidak dapat ditolak atas das istimewa diplomatik kecuali dan sampai pengadilan telah memutuskan masalah : apakah tindakan tergugat te dugaan oleh penggugat yang merupakan penyebab dilakukan tindakan di luar tugasnya sah. Hal tersebut seyog dapat diperdebatkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh tergugat dalam hubungan dengan sewa-menyewa t tinggal pribadinya di London yang dilakukan oleh dia di luar tugas. Namun inimerupakan salah satu yang dapat dipu hanya kepada bukti.

Hakim pengadilan merasa tidak perlu untuk memahaminya secara mendalam. Dia menolak tindakan pengguga alasan-alasan lain. Ia mengambil pandangan bahwa "adalah proses pembatalan pada saat memulai, mereka terpengaruh oleh peraturan tahun 1964 yang mulai berlaku kemudian".

Hakim pengadilan tidak mengacu pada bagian 3 dari tindakan Keistimewaan Diplomatik, tapi pengacara tergu pengadilan sangat bergantung pada hal itu untuk mendukung dalil bahwa pengaduan Mrs Empson's itu batal ab Tindakan Anne .... Telah berulang kali dianggap menerangkan hukum yang umum terjadi, dan oleh karena itu ditafsirkan sesuai dengan hukum umum yang dan hukum negara harus dianggap sebagai bagian lain. Diputuskan Re Suarez bahwa terlepas bahwa tindakan surat perintah yang dikeluarkan di Pengadilan Tinggi terhadap seorang Besar tidak batal ab initio. Kalau begitu, memang, mungkin bagi yang pernah hak untuk dibebaskan, seperti memutuskan dalam Kahan Federasi Pakistan tidak boleh ada surat pernyataan efektif sampai pengadilan benar melakukan proses. Pembatalan adalah suatu usaha tidak diberikan kepada pihak lainnya dalam persidangan, tet pengadilan itu sendiri dapat efektif diberikan hanya setelah proses telah dimulai. Kasus Kahan adalah sala

immunitas negara, tetapi diselesaikan dengan baik kekebalan diplomatik yang diatur oleh prinsip-prinsip yang sa diklaim oleh kepala misi atas nama negara.

Maka karena itu, sampai langkah-langkah yang diambil untuk menyisihkan atau untuk mengabaikan tindakan peng penggugat bukan ketidaksahan : itu adalah pengaduan yang valid. Jika tergugat itu, dengan izin dari Komisaris T tampaknya sebelum 1 Oktober 1964, prosedural penghalang untuk sidang akan dihapus. Catatan :

1. Pertanyaan apakah pelanggaran dari perjanjian sewa-menyewa oleh tergugat adalah sebuah tindakan "yang dila di luar tugas" soal fakta dengan sertifikat yang seorang eksekutif bisa ditangani dan yang di atasnya seperti ser akan meyakinkan di bawah bagian 4 dari Undang-Undang Hak Istimewa Diplomatik ? 2. Empson V Smith menunjukkan satu hal di mana perubahan UU tahun 1964 hukum Inggris sebelumnya kekebalan diplomatik. Memiliki aturan berikut pra-1964 juga telah berubah :

Bahwa seorang agen diplomatik dapat mengklaim kekebalan dalam tindakan sipil untuk pembayaran bunga penduduk pribadinya.

Bahwa seorang agen diplomatik dapat mengklaim kekebalan dalam aksi sipil mengenai pribadinya ke komersialnya.

Bahwa negara Inggris diakreditasi sebagai agen diplomatik untuk sebuah misi asing di Inggris Raya me kekebalan dari barang pembayaran non tarif kecuali sebaliknya telah ditunjukkan oleh Pemerintah Inggris keti diterima. Kekebalan itu dapat dianggap telah dibebaskan oleh masuknya penampakan dalam suatu tindakan

Sign in|Report Abuse|Print Page|Remove Access|Powered By Google Sites

You might also like