You are on page 1of 6

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan segala fenomena tentang perilaku manusia dalam memilih dan mengambil keputusan dalam segala hal yang berkaitan dengan ekonomi dengan memasukkan tata aturan syariah sebagai pedoman yang mempengaruhi segala pengambilan keputusan ekonomi. Prinsip ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal, yakni tauhid (keimanan), adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintahan), dan maad (hasil). Dari kelima nilai-nilai universal tersebut dibangunlah tiga prinsip derivative yaitu multitype ownership, freedom to act, dan social justice (Adiwarman: 2007). Dari sudut pandangan ilmu fiqih, kegiatan ekonomi bukanlah termasuk dalam bahasan tentang ibadah mahdah (ibadah secara vertikal dengan Allah SWT), melainkan termasuk dalam pembahasan muamalah (aturan agama yang mengatur hubungan antar sesama manusia). Dimana jika dalam pembahasan fiqih ibadah, setiap perkara pada dasarnya adalah haram untuk dilakukan kecuali jika ada dalil yang menghalalkan (dari sumber hukum Islam, yakni kitab dan sunah). Sedangkan dalam muamalah, setiap

perkara muamalah pada dasarnya adalah boleh / halal untuk dilaksanakan, kecuali ada dalil yang mengharamkan. Terdapat perbedaan pandangan mengenai perspektif ilmu ekonomi Islam. Namun intinya ekonomi islam bukanlah konversi ekonomi konvensional kedalam ajaran Islam. Tetapi, seperti yang sudah diketahui bahwa Islam adalah agama yang komprehensif dan universal. Komprehensif berarti syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun social (muamalah). Universalitas bermakna, Islam dapat diterapkan disetiap waktu dan tempat, ini tampak jelas terutama pada bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan luas dan fleksibel, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan nonmuslim. (Antonio: 2001). Jadi, ekonomi Islam merupakan bagian dalam agama Islam yang mengatur tentang muamalah/ hubungan antar sesama manusia. Bank syariah merupakan salah satu penggerak prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya. Sebagaimana telah diketahui bahwa sebuah bank merupakan lembaga intermediary dari unit surplus ke unit deficit melalui berbagai macam produknya. Dalam perbankan syariah pada umumnya terdapat beberapa bentuk akad dalam penghimpunan dana serta penyaluran dana. Di sisi penyaluran dana akad yang biasa digunakan antara lain: akad bagi hasil (musyarakah, mudharabah), akad jual beli (murabahah, bai salam, bai istisna, ijarah dan ijarah wa iqtina), dan qard al-hasan. Sedangkan bentuk akad dalam penghimpunan dana antara lain: prinsip titipan (wadiah amanah dan wadiah dhamanah), investasi umum (mudharabah muthlaqah), investasi khusus (mudharabah muqayyadah). Serta jasa-jasa lainnya yaitu: gadai (rahn), akad perwakilan (wakalah), akad penjaminan (kafalah), akad pengalihan utang (hawalah), transaksi valas (sharf), dan jasa dengan fee (jualah) (Nadratuzzaman : 2008).

Berangkat dari survivenya bank syariah ketika krisis ekonomi beberapa tahun lalu
memberikan nilai tambah tersendiri bagi image Bank Syariah. Saat ini, banyak upaya dalam

peningkatan kinerja bank syariah salah satunya adalah Layanan Syariah (office channeling) pada bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah. Bank Indonesia memasang target optimis terhadap market share perbankan syariah untuk beberapa tahun kedepan. Maka diberlakukanlah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/3/PBI/2006 tentang kebijakan Office Channeling (pembukaan outlet unit syariah) pada bank konvensional. Hal ini merupakan salah satu grand strategi Bank Indonesia untuk meningkatkan produktivitas perbankan syariah di Indonesia, khususnya dalam penghimpunan dana. Produk Tabungan BTN Prima iB merupakan salah satu produk pendanaan dari Unit Usaha Syariah Bank BTN dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Dimana transaksi-transaksinya dapat dilakukan di cabang konvensional Bank BTN dengan layanan syariah atau office channeling. Hal ini akan memacu pertumbuhan industri perbankan syariah khususnya Unit Usaha Syariah Bank BTN. Dari paparan diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam lagi tentang sistem penerapan akad mudharabah muthlaqah pada Tabungan BTN Prima iB melalui Layanan Syariah pada Bank BTN Cabang Depok, dengan memilih judul pada laporan tugas akhir PENERAPAN PRINSIP MUDHARABAH MUTHLAQAH TABUNGAN BTN PRIMA iB PADA LAYANAN SYARIAH PT. BTN (PERSERO) Tbk CABANG DEPOK. 1.2 Tujuan Penulisan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang:

1.

Produk BTN Syariah khususnya Tabungan BTN Prima iB dengan akad Mudharabah Muthlaqah

2. Kajian mengenai perbandingan antara teori dan praktek dari Akad Mudharabah Muthlaqah serta perhitungan bagi hasilnya dalam produk Tabungan BTN Prima iB. 3. Kendala dan solusi yang dihadapi oleh PT.BTN cabang Depok dalam melayani transaksi syariah khususnya Tabungan BTN Prima iB dengan akad Mudharabah Muthlaqah. 1.3 Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi penulis dan mahasiswa pada umumnya, sebagai media untuk mempelajari praktek perbankan syariah khususnya mengenai akad mudharabah muthlaqah dari produk Tabungan BTN Prima iB. 2. Bagi jurusan akuntansi program studi keuangan dan perbankan, laporan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi referensi bagi mahasiswa lainnya yang menulis tugas akhir dengan topik yang berkaitan. 3. Bagi masyarakat, laporan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi serta edukasi tentang produk bank syariah, khususnya tentang mudharabah muthlaqah yang penerapannya sesuai prinsip ajaran Islam. 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bagian agar mudah dipahami dan dipelajari bagi penulis serta pembaca sekalian. Terdapat tiga bagian, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penulisan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang Penerapan Prinsip Mudharabah Muthlaqah Tabungan BTN Prima iB pada UUS PT. BTN Cabang Depok. Bab ini terdiri dari tiga subbab. Subbab pertama berisi tentang sejarah berdirinya PT BTN Tbk, visi misi PT BTN Tbk, struktur organisasi PT. BTN Tbk, dan produk-produk serta jasa yang ditawarkan PT.BTN Tbk. Subbab kedua merupakan landasan teori dan konsep yang berisi tentang pengertian tabungan, pengertian akad mudharabah muthlaqah, rukun dan syarat sahnya akad mudharabah muthlaqah, dan pengertian layanan syariah (office channeling). Subbab ketiga merupakan pembahasan mengenai penerapan prinsip mudharabah muthlaqah pada produk tabungan BTN Prima iB, yang membahas tentang syarat, ketentuan dan prosedur tabungan BTN Prima iB dengan akad mudharabah muthlaqah melalui layanan syariah/ Office Channeling, kajian antara teori dan praktek dari produk Tabungan BTN Prima iB dengan akan Mudharabah Muthlaqah, perhitungan nisbah (bagi hasil) akad mudharabah muthlaqah, serta permasalahan dan solusi yang dihadapi dan diterapkan dalam penerapan prinsip akad mudharabah muthlaqah pada tabungan BTN Prima iB yang melalui layanan syariah pada PT BTN cabang Depok. BAB III PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan penulisan tugas akhir yang telah dijelaskan oleh penulis.

You might also like